• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN HUBUNGAN IMT DAN DEPRESI DENGAN TEKNIK ANALISIS MULTIVARIAT PADA KASUS DATA TAK NORMAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMODELAN HUBUNGAN IMT DAN DEPRESI DENGAN TEKNIK ANALISIS MULTIVARIAT PADA KASUS DATA TAK NORMAL."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMODELAN HUBUNGAN IMT DAN

DEPRESI DENGAN TEKNIK ANALISIS

MULTIVARIAT PADA KASUS DATA TAK

NORMAL

SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA

OLEH :

NITRI ASRIANI

BP. 1010431002

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

ABSTRAK

Teknik statistika yang mampu menganalisis pola hubungan antara varia-bel laten dan indikatornya, variavaria-bel laten yang satu dengan lainnya, kesalahan pengukuran secara langsung serta dapat mengatasi masalah data tidak normal adalahStructural Equation Modeling (SEM). Dalam penelitian ini, dilakukan pe-nerapan SEM dalam rangkaian hubungan secara simultan antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dan depresi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dengan mengambil sampel sebanyak 768 responden yang mengandung semua variabel penelitian dengan lengkap dan be-rasal dari Kota Bukittinggi. Masing-masing data dengan jumlah sampel laki-laki sebanyak 292 dan perempuan 476 sampel. Penelitian ini menghasilkan bahwa model hipotesis yang disusun baik model hipotesis untuk laki-laki ataupun model hipotesis untuk perempuan telah cocok digunakan untuk menganalisis hubungan antara IMT dan depresi karena model telah dapat diidentifikasi (identified) dan memenuhi kriteria goodness of fit. Pada laki-laki ataupun perempuan, tidak ter-dapat pengaruh yang signifikan antara IMT terhadap depresi (tingkat signifikansi 10%). Namun kedua model hipotesis menunjukkan bahwa stres berpengaruh posi-tif terhadap depresi dan menunjukkan hubungan yang signikan. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat stres, akan semakin tinggi tingkat depresi.

(3)

ABSTRACK

Statistical technique that analyzes the relationship between the latent vari-ables and indicators, latent variable with one another, the direct measurement errors and can overcome the problem of abnormal data is Structural Equation Modeling (SEM). In this research, the application of SEM is in a series of si-multaneous relationship between BMI (Body Mass Index) and depression. The data used in this study is the Health Research in 2007 by taking a sample of 768 respondents in Bukittinggi containing all complete variables of study. Each data sample of 292 male and 476 female samples. This study resulted that the model hypothesis is both male and female has been fit used to analyze the relationship between BMI and depression because of the model have been identified and meet the criteria of goodness of fit. There is no significant influence of BMI on depres-sion both male and female (10% significance level). But both models hypothesis suggest that stress positive effect on depression and showed a significance. Thus, the higher the stress level , the higher the level of depression.

Keyword: BMI, depression, Structural Equation Modeling, measurement model, structural model

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Kompleksitas hubungan antar variabel semakin berkembang seiring berkem-bangnya ilmu pengetahuan. Dalam prakteknya, variabel-variabel penelitian pada bidang tertentu ada yang tidak dapat diukur secara langsung (bersifat laten atau tersembunyi) sehingga masih membutuhkan berbagai indikator lain untuk mengu-kur variabel tersebut. Variabel yang bersifat laten tersebut dinamakan variabel laten.

Permasalahan pertama yang timbul adalah apakah indikator-indikator yang diukur tersebut mencerminkan variabel laten yang didefinisikan. Indikator-indikator tersebut haruslah dapat dipertanggungjawabkan secara teori, mempunyai nilai lo-gis yang dapat diterima, serta memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang baik. Permasalahan kedua adalah bagaimana mengukur pola hubungan atau besarnya nilai pengaruh antar variabel laten baik secara parsial maupun simul-tan/serempak, bagaimana mengukur besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total antar variabel laten.

(5)

mul-tivariat dapat dilakukan jika data memenuhi asumsi kenormalan. Sementara itu, kajian yang terkait dengan persepsi atau perilaku biasanya menggunakan data or-dinal dengan skalalikert yang sulit untuk memenuhi asumsi kenormalan tersebut. Teknik statistika yang mampu menganalisis pola hubungan antara varia-bel laten dan indikatornya, variavaria-bel laten yang satu dengan lainnya, kesalahan pengukuran secara langsung serta dapat mengatasi masalah data tidak normal adalah Structural Equation Modeling (SEM). SEM adalah sebuah evolusi dari model persamaan berganda (regresi) yang dikembangkan dari prinsip ekonometri dan digabungkan dengan prinsip pengaturan (analisis faktor) yang dikembangkan dari teori-teori psikologi dan sosiologi serta direspresentasikan dalam jalur-jalur[1]. Teknik analisis data menggunakan SEM dilakukan untuk menjelaskan se-cara menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM merupakan sekumpulan teknik statistika yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Rumit disini dalam arti bahwa model-model simultan yang dibentuk melalui lebih dari satu varia-bel terikat yang dijelaskan oleh satu atau beberapa variavaria-bel bebas dimana sebuah variabel terikat pada saat yang sama berperan sebagai variabel bebas bagi hu-bungan berjenjang lainnya [2].

Dalam penelitian ini, dilakukan penerapan SEM dalam rangkaian hubungan secara simultan antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dan depresi. Pengukuran IMT hanya membutuhkan dua data, yaitu berat badan dan tinggi badan yang kedu-anya dapat dilakukan secara akurat. IMT digunakan sebagai alat ukur dalam

(6)

menentukan tingkat obesitas.

Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. WHO menya-takan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global yang harus segera ditangani. Obesitas mempunyai dampak terhadap perkembangan psikososial. Pengaruh obesitas terhadap psikologis merupakan suatu lingkaran yang tidak terputus. Seorang penderita obesitas sering terasing dalam pergaulan dan be-rakibat mengalami depresi. Obesitas dihubungkan dengan kecenderungan tidak puas pada diri sendiri, kehidupan terisolasi, rasa percaya diri yang kurang, stres dan depresi.

Namun, beberapa hasil penelitian terdahulu menyimpulkan hal berbeda mengenai hubungan antara obesitas dan depresi. Beberapa penelitian menyim-pulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dan depresi [3,4], sementara penelitian lainnya melaporkan bahwa penderita obesitas memi-liki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi [5,6]. Penelitian Ivana Sajogo dkk pada tahun 2012 [7] mengenai hubungan antara tingkat overweight-obesitas

dan gejala depresi menyimpulkan tidak adanya hubungan antara obesitas dan depresi. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti lagi mengenai variabel IMT sebagai alat ukur untuk obesitas dalam hubungannya dengan depresi.

(7)

hubungan antara IMT dan depresi diantaranya lingkungan, gen, jenis kelamin, tingkat obesitas, tingkat depresi, stres, pendidikan, pekerjaan, pola makan dan aktifitas fisik.

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana memodelkan hu-bungan IMT dan depresi dengan menggunakan teknik analisis multivariat untuk data yang tidak memenuhi asumsi kenormalan dan bagaimana memodelkan va-riabel laten dan vava-riabel indikator secara serentak.

1.3

Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah

1. Jenis data yang digunakan pada kajian ini adalah data nominal dan ordinal

2. Teknik analisis multivariat yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis jalur, analisis faktor dan SEM.

3. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data dari Riset Kesehatan Dasar 2007 untuk kota Bukittinggi

4. Faktor-faktor dan indikator yang diduga mempengaruhi hubungan IMT dan depresi baik secara langsung ataupun tidak langsung adalah lingkungan,

(8)

gen, jenis kelamin, aktifitas fisik, pendidikan, pekerjaan, stres dan pola makan.

1.4

Tujuan Penulisan

Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah

1. Menyajikan suatu teknik pemodelan yang cukup handal dari pemodelan statistika yang dapat dijadikan sebagai alternatif baru dalam analisis regresi untuk mengatasi masalah data tak normal dan memodelkan variabel laten dan variabel indikator secara serentak

2. Menerapkan teknik analisis multivariat untuk memodelkan hubungan antara IMT dan depresi

1.5

Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbsi

• Pelajar juga wajib menyediakan laporan lengkap tentang projek industri yang dilakukan semasa menjalani Latihan

(6) Mekanisme penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda, huruf c, dan huruf

 kebenaran bertulis daripada penyelia dan Pejabat Timbalan Naib Canselor (Penyelidikan dan Inovasi) hendaklah diperoleh sebelum tesis ini diterbitkan (dalam bentuk

(Tabel 4) diketahui bahwa kedua kelas berbeda secara signifikan, dengan rata-rata nilai posttest kelas yang menggunakan model pem- belajaran Guided Inquiry

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Latin dianalisis dengan menggunakan gravity model dengan variabel independen berupa variabel nilai

Jika melihat hasil dari lapisan tersembunyi ke 6 yang hanya mencapai akurasi pengenalannya 85,38% dan juga memiliki jumlah pengenalan yang sama dengan hasil dari

Pada penelitian tugas akhir ini akan dirancang dan diukur kinerja lingkungan perusahaan menggunakan metode Integrated Environmental Performance Measurement System