• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWATENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWATENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Guru Sekolah Dasar

Oleh ELIA SEPTIANI

0903654

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2013

(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh: Elia Septiani

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Elia Septiani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta Dilindungi undang-undang

(3)

ELIA SEPTIANI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya)

DUSETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Drs. H. Sadjaruddin Nurdin, M.Pd NIP. 195105031976031003

Pembimbing II

Elan, M. Pd. NIP. 197703072008011017

Mengetahui,

(4)
(5)

iv

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Neglasari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh: Elia Septiani NIM. 0903654

(6)

v

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Konsep Belajar ... 10

2. Hakikat Mata Pelajaran di Sekolah Dasar ... 11

3. Kurikulum Pembelajaran IPS ... 13

4. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ... 13

5. Pentingnya Pengajaran IPS di Sekolah Dasar ... 14

6. Model Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation ... 22

7. Materi Pembelajaran ... 27

B. Kerangka Pemikiran ... 31

(8)

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 33

B. Setting Penelitian ... 35

C. Prosedur Penelitian ... 36

D. Definisi Operasional variabel Penelitian dan Definisi Konseptual ... 40

E. Instrumen Penelitian ... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ... 43

G. Teknik Analisis Data ... 43

H. Kriteria Keberhasilan ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah ... 45

2. Hasil Perencanaan Tindakan Penelitian ... 48

3. Hasil Pelaksanaan Tindakan penelitian ... 50

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

1. Perencanaan Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation tentang Kegiatan Ekonomi Penduduk yang Dipengaruhi Kondisi Alam ... 89

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 91

3. Aktifitas Belajar Siswa ... 91

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Sintak Model pembelajaran Kooperatif ... 23

4.1 Nilai Pengetahuan Siswa ... 46

4.2 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG I) Siklus I ... 50

4.3 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG II) Siklus I ... 55

4.4 Alat Penilaian Aktifitas Siswa Siklus I ... 59

4.5 Nilai Post Test Siklus I ... 60

4.6 Refleksi Pembelajaran Siklus I ... 62

4.7 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG I) Siklus II ... 64

4.8 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG II) Siklus II ... 68

4.9 Alat Penilaian Aktifitas Siswa Siklus II ... 72

4.10 Nilai Post Test Siklus II ... 74

4.11 Refleksi Siklus II ... 75

4.12 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG I) Siklus III ... 77

4.13 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG II) Siklus III ... 81

4.14 Alat Penilaian Aktifitas Siswa Siklus III ... 85

4.15 Nilai Post Test Siklus III ... 87

4.16 Rekapitulasi Hasil Nilai Awal dan Post Test ... 88

4.17 Hasil Observasi Penilaian RPP ... 90

4.18 Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 91

4.19 Hasil Observasi Katifitas Siswa ... 92

4.20 Hasil Belajar Siswa ... 92

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(11)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 Hasil Penilaian RPP ... 90

4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 91

4.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa ... 92

4.4 Hasil Belajar Siswa ... 93

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Evaluasi Pra Siklus ... 99

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 100

Lampiran 3 Hasil Observasi RPP Siklus I ... 108

Lampiran 4 Hasil Observasi Kemampuan Mengajar ... 112

Lampiran 5 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ... 117

Lampiran 6 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I ... 119

Lampiran 7 Lembar Evaluasi Siklus I ... 121

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1I ... 123

Lampiran 9 Hasil Observasi RPP Siklus II ... 131

Lampiran 10 Hasil Observasi Kemampuan Mengajar Siklus II ... 135

Lampiran 11 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II ... 139

Lampiran 12 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II ... 141

Lampiran 13 Lembar Evaluasi Siklus II ... 143

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 145

Lampiran 15 Hasil Observasi RPP Siklus III ... 153

Lampiran 16 Hasil Observasi Kemampuan Mengajar Siklus III ... 157

Lampiran 17 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III ... 161

Lampiran 18 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus III ... 163

Lampiran 19 Lembar Evaluasi Siklus III ... 165

Lampiran 20 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ... 167

(13)
(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan

perubahan tersebut dimanifestasikan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan

yang lain. Oleh karena itu, kita harus selalu belajar supaya mempunyai bekal

untuk bisa mandiri menyelesaikan tugas kehidupan. Begitu juga dengan

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang merupakan salah satu bidang

pengajaran di Sekolah Dasar yang berfungsi untuk memberikan bekal kepada

siswa agar mampu hidup berdampingan dengan masyarakat secara global.

Bahkan, karakteristik pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih banyak

ditujukkan agar siswa memiliki sikap dan watak yang bermartabat.

Tujuan pendidikan dasar yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar

kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,

anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah (bab II,

pasal 3 peraturan pemerintah nomor 28 tahun 1990). Dan tujuan pendidikan

mengarah pada “Pendewasaan manusia sebagai pribadi seutuhnya dan siap

menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat”. Ini berarti, tujuan pendidikan

berkaitan erat dengan pembentukan watak dan nurani yang selanjutnya mendasari

perilaku berakhlak dan berbudi. Dengan demikian, tujuan pendidikan jangan

hanya dikerahkan untuk mengembangkan manusia dalam pemerolehan

pengetahuan (knowledge) saja, namun juga harus diarahkan untuk lebih menggali

potensi keterampilan (skill) dan sikapnya (attitude). Potensi siswa harus

dikembangkan guru secara sungguh-sungguh, karena potensi tersebut merupakan

modal dasar yang akan dikembangkan untuk kehidupan siswa di masa yang akan

(15)

2

“Kurikulum Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) Sekolah Dasar tahun 2006 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006, mempunyai karakteristik tersendiri karena kurikulum IPS yang mulai berlaku tahun 2006 itu tidak menganut istilah pokok bahasan, namun cukup sederhana yakni Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini memberikan peluang yang luas bagi guru sebagai pengembang kurikulum yang mengacu pada pembelajaran IPS yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Ditangan gurulah kurikulum ini dapat hidup dan berkembang karena pengembangan materi akan baik apabila

sesuai dengan tingkat perkembangan nalar siswa, perbedaan

perseorangan/individu dan kemampuan daya serap siswa, suasana

pembelajaran yang kondusif, serta sarana dan sumber belajar yang tersedia. (Sardjiyo, 2009:13)

Oleh karena itu, pembelajaran IPS sangat penting diajarkan di Sekolah Dasar,

karena siswa sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial dan tergantung

kepada lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Oleh

karena itu, siswa harus mengenal sejak dini lingkungan hidupnya, yang terdiri dari

bermacam-macam budaya, agama, ras, suku bangsa, agar dapat menyesuaikan diri

dengan keadaan tersebut. Dengan belajar IPS, siswa akan mengenal dan

memahami hal tersebut dan mau tidak mau ia harus belajar IPS yang merupakan

Ilmu Sosial dan diajarkan dari kelas I sampai kelas VI Sekolah Dasar.

Pembelajaran IPS mempengaruhi pembentukan kepribadian dan kecerdasan

peserta didik.

Kenyataan di SDN Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten

Tasikmalaya, kemampuan siswa tentang materi kegiatan ekonomi (yang

dipengaruhi kondisi alam), hanya sebagian siswa yang mampu menjawab

pertanyaan dan mendaptkan nilai yang sesuai dengan KKM. Dilihat dari segi

realitas yang penulis temukan dilapangan yaitu, siswa sering menemukan

kesulitan dalam memahami suatu materi pembelajaran, terutama mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Kesulitan tersebut timbul diakibatkan oleh dua

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang meliputi

motivasi dan cara belajar siswa, daya kritis siswa terhadap mata pelajaran, serta

tingkat intelegensi masing-masing. Sedangkan faktor eksternal secara umum

(16)

3

kapabilitas guru dalam menerapkan variasi model pembelajaran yang masih

sangat kurang.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kurang berhasilnya siswa dalam

menangkap materi pembelajaran IPS, diantaranya yaitu:

1. Siswa kurang tertarik untuk belajar IPS, hal ini disebabkan kurangnya

penerapan variasi model pembelajaran yang menyebabkan siswa jenuh

belajar IPS.

2. Latar belakang akademik siswa yang berbeda-beda

3. Karakteristik siswa yang berbeda-beda

4. Materi pembelajaran yang disajikan oleh guru terlalu luas cakupannya

5. Sumber belajar dan media yang terbatas

6. Pemilihan metode yang kurang tepat

Sejalan dengan permasalahan dan penomena di atas, cukup beralasan apabila

peserta didik perlu diberikan sebuah sentuhan berupa penerapan model

pembelajaran yang bisa meningkatkan motivasi belajar siswa, daya kritis siswa

terhadap mata pelajaran IPS, serta tentunya akan berpengaruh pada peningkatan

hasil belajar IPS. Adapun salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan

adalah model pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat mengarahkan siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, sehingga

siswa bisa terdorong untuk aktif bertukar pikiran dengan teman sebaya dalam

memahami materi. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya

berbeda. Setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu untuk memahami materi pelajaran dalam menyelesaikan tugas

kelompoknya.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode group investigation, dimana metode ini merupakan salah satu

bentuk metode dari model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

metode group investigation diharapkan mampu memberikan perbaikan dan

peningkatan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, dituntut kreativitas guru dalam

(17)

4

menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas. Metode pembelajaran ini

diharapkan dapat mengubah kebiasaan belajar yang hanya sebagai transfer

informasi dari guru ke siswa, menjadi kegiatan pembelajaran yang kaya aktivitas

siswa dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator. Diskusi dan kerja sama

yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok dapat membuat siswa lebih aktif,

karena siswa sendiri yang menentukan keberhasilan kelompok. Pembelajaran

kooperatif lebih menekankan pada kesempatan kepada siswa yang lebih luas,

dengan menciptakan suasana yang kondusif untuk memperoleh dan

mengembangkan pengetahuan.

Cara ini lebih bermakna dan berkesan, karena dengan kerja sama siswa

dimungkinkan untuk menerapkan pengalaman yang dimilikinya sehingga hasil

belajar siswa meningkat dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan kondisi objektif tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian yang berhubungan dengan permasalahan pembelajaran,

melalui judul penelitian MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang masih berpusat

kepada guru. Metode ceramah yang digunakan menyebabkan banyak siswa yang

jenuh dan pasif akibat lebih cenderung pada hapalan. Pada pembelajaran IPS di

kelas IV SDN Neglasari tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi

kondisi alam) secara umum hasil belajar siswa belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Kriteria ketuntasan minimal (KKM)

untuk mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri Neglasari yaitu 75. Hasil belajar

siswa yang belum mencapai KKM yaitu masih dibawah nilai 60 disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain guru tidak mampu menciptakan pembelajaran yang

menarik bagi siswa.

Kurangnya minat belajar siswa pada pembelajaran IPS khususnya materi

(18)

5

sulit untuk menerima materi yang disampaikan oleh guru. Disamping itu, kurang

bervariasinya model dan pendekatan dalam pembelajaran, yang menyebabakan

pembelajaran IPS di kelas akan terasa membosankan dan mengurangi motivasi

belajar siswa, serta hasil belajar yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah utama yang akan diteliti

yaitu “apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode group

investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang kegiatan ekonomi

penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam)?”. Agar penelitian ini lebih terarah,

maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru tentang

kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam) pada

pembelajaran IPS kelas IV di SD Negeri Neglasari Kecamatan

Karangnunggal dengan menggunakan metode group investigation?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tentang kegiatan ekonomi penduduk

(yang dipengaruhi kondisi alam) pada pembelajaran IPS di SD Negeri

Neglasari Kecamatan Karangnunggal dengan menggunakan metode group

investigation?

c. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang kegiatan

ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam) di SD Negeri Neglasari

Kecamatan Karangnunggal dengan menggunakan metode group

investigation?

d. Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri Neglasari

Kecamatan Karangnunggal tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang

dipengaruhi kondisi alam) menggunakan metode group investigation?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian dan rumusan masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka tujuan penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan

(19)

6

group investigation pada pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi

penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam) di kelas IV SD Negeri Neglasari

Kecamatan Karangnunggal.

2. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan perencanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode

group investigation pada pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi

penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam) di kelas IV SD Negeri Neglasari

Kecamatan Karangnunggal.

3. Untuk meningkatkan akttivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang

kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam) di kelas IV SD

Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode group investigation.

4. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang

kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam) di kelas IV SD

Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode group investigation

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

“Model pembelajaran kooperatif bermanfaat untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan pengembangan

keterampilan sosial.” (Suprijono, 2011:61).

a. Menambah pengetahuan dan memberi informasi penggunaan model

pembelajaran kooperatif metode group investigation

b. Memberikan gambaran tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif

metode group investigation.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran IPS sehingga dapat

meningkatan hasil belajar siswa.

(20)

7

b. Bagi guru

1) Menambah variasi dalam kegiatan belajar mengajar supaya siswa tidak jenuh.

2) Memperoleh informasi dan masukan dalam meningkatkan keberhasilan

proses belajar mengajar.

c. Bagi Sekolah

1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah dalam menentukan

strategi yang tepat dalam memlilih model pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

2) Memberikan masukan kepada sekolah untuk dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dengan menggunakan model pembelajaran bervariasi yang sesuai

karakteristik mata pelajarannya.

3) Mewujudkan tujuan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yaitu cara melatih

berfikir siswa secara logis, kritis, sistematis, konsisten, dan kreatif.

E. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian, maka

sistematika yang disusun peneliti dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan

Kelas ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latarbelakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah,

tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Yakni permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dan diangkat untuk

dijadikan bahan penelitian tindakan kelas.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Bagian yang berisi identifikasi masalah yang dijadikan bahan penelitian

kemudian dianalisis sebagai rumusan masalah yang di tulis dalam bentuk kalimat

tanya yang nantinya dijadikan bahan pembahasan untuk memecahkan masalah

yang diteliti.

C. Tujuan Penelitian

Penjabaran dari hasil penelitian yang diharapkan, yang dikemukakan dan

(21)

8

D. Mafaat Penilitian

Berisi tentang penjelasan-penjelasan yang dapat diambil keuntunganna atau

manfaat dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas baik manfaat yang dirasakan

oleh guru sekolah dasar, siswa Sekolah Dasar, bagi lembaga Sekolah Dasar, bagi

lembaga PGSD/ pihak akademik, dan manfaat yang dapat dirasakan oleh peneliti

itu sendiri.

E. Struktur Organisasi

Bagian dari sistematika penulisan dalam menyusun laporan penelitian tentang

urutan bab dan bagian bab dalam skripsi atau laporan penelitian tindakan kelas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

Bagian penelitian yang berisi tentang kajian konsep, teori, pendapat pakar,

hasil pengalaman nyata peneliti yang dijadikan landasan pikiran dalam

melaksanakan penelitian.

B. Kerangka Pemikiran

Bagian yang berisi tentang hal-hal yang mengkaji hasil teoritis hubungan

antar variabel. Artinya, variabel yang dijadikan landasan pikir kemudian didukung

dengan teori yang dirujuk maka akan menghasilkan rumusan hipotesis.

C. Hipotesis Penelitian

Bagian yang berisi jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan

dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian Tindakan Kelas

Bagian yang berisi mengenai model yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas berdasarkan teori yang digunakan peneliti.

B. Subjek Penelitian

Bagian yang berisi tentang kelompok siswa yang dijadikan penelitian.

C. Data Penelitian dan Sumber Penelitian

Bagian yang berisi tentang perangkat pembelajaran yang menunjang terhadap

kegiatan penelitan sedangkan sumber penelitian yakni siswa yang dijadikan

(22)

9

D. Prosedur Penelitian

Bagian yang berisi tentang proses kegiatan yang dilaksanakan dalam

penelitian yang disusun secara sistematis dan bersiklus.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Bagian berisi tentang alat penelitian untuk mengumpulkan data berupa lembar

observasi dll.

F. Teknik Analisis Data

Bagian yang berisi tentang teknik pengolahan data yang dijadikan standar

instrumen dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bagian yang berisi mengenai hasil-hasil kegiatan penelitian di lapangan yang

dituangkan baik berupa data kualitatif maupun kuntitatif.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Bagian yang berisi pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bagian yang berisi mengenai pernyataan hasil pembahasan penelitian.

B. Saran

Bagian yang berisi mengenai rekomendasi dan masukan-masukan yang

(23)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian Tindakan Kelas

Pada hakekatnya, penelitian merupakan suatu pencarian mengenai sebuah

jawaban yang ingin diketahui kebenarannya oleh seorang peneliti. Selanjutnya,

hasil penelitian akan berupa sebuah jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada

saat penelitian dimulai. Untuk menghasilkan jawaban tersebut dilakukan

pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dengan menggunakan suatu metode

tertentu.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu ragam penelitian pembelajaran

yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh seorang guru untuk memecahkan

masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh seorang guru, memperbaiki

mutu dan hasil pembelajaran serta mencoba hal-hal baru dalam pembelajaran

demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. Menurut Wardhani (2008:14) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.

Secara garis besar prosedur pembelajaran tentang penggunaan model

pembelajaran kooperatif metode group investigation untuk meningkatkan hasil

belajar siswa tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang dipangaruhi kondisi

alam) pada pembelajaran IPS dilaksanakan dengan tahapan model Kemmis dan

MC Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan yaitu suatu rencana yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan, atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Rencana tindakan

ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan

PTK, mulai dari materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup

(24)

34

dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini, perlu

juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap

implementasi berlangsung.

2. Tindakan

Tindakan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai

suatu uapaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.

Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat

sebelumnya.

3. Pengamatan (Observasi)

Observasi yaitu suatu kegiatan mengamati atas hasil atau dampak dari

tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi ini

merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang

dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

4. Refleksi

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil

atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Tahapan ini merupakan tahapan

untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan.

Adapun alur Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini dapat dilihat

pada gambar berikut:

Alur penelitian tindakan kelas

Perencanaan Siklus I

Pelaksanaan Siklus I

Perencanaan Siklus II Observasi Siklus I

(25)

35

Gambar 3.1

Model Kemmis dan MC Taggart (Ruswandi, 2010:143)

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Neglasari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dalam mata pelajaran IPS.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar

yang berjumlah 24 orang. Alasan subjek penelitian ini yaitu:

a) Rendahnya hasil belajar siswa tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang

dipengaruhi kondisi alam) di kelas IV Sekolah Dasar.

b) Faktor pendukung untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

sudah tersedia.

Perencanaan Siklus III

Observasi Siklus II

Pelaksanaan Siklus II

Refleksi i Siklus II

Pelaksanaan Siklus III Observasi Siklus III

(26)

36

c) Guru, kepala sekolah maupun pejabat yang terkait memberikan izin

dilaksanakannya penelitian di Sekolah Dasar tersebut.

C. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

a. Orientasi Masalah

Orientasi masalah dilakukan khususnya untuk memperoleh suatu gambaran

mengenai permasalahan yang paling utama yaitu meningkatkan hasil belajar siswa

tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam) di kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Neglasari. Beberapa aspek yang diorientasi dalam

penelitian ini yaitu meliputi program pembelajaran IPS, kemampuan guru dalam

proses pembelajaran IPS, aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, serta hasil

belajar siswa.

b. Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini, peneliti mengidentifikasi dan menganalisis

permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan, yaitu diantaranya:

1) Konsepsi guru tentang pembelajaran IPS hanya terbatas pada penanaman

penguasaan konsep semata

2) Kompetensi guru pada pembelajaran IPS hanya terpaku pada pemberian

ceramah tanpa memperhatikan proses kerja ilmiah siswa.

3) Penilaian hasil belajar siswa hanya difokuskan pada penguasaan aspek

kognitif siswa tanpa memperhatikan aspek psikomotorik dan afektif siswa.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti ketika

membuat perencanaan tindakan penelitian, yaitu:

1) Menetapkan peneliti mitra (observer), yaitu wali kelas IV SD Negeri

Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Ibu

Ratnaningsih, S. Pd., yang bertujuan untuk membangun kesepahaman antara

peneliti dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas, topik yang diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu

(27)

37

2) Merumuskan jenis metode, media dan bahan ajar yang akan di ajarkan yang

sesuai dengan lingkungan belajar siswa, serta yang sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran kooperatif metode group investigation

dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan

tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif metode group investigation

serta sesuai dengan media dan bahan ajar yang telah dirumuskan.

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan, siswa diberikan pembelajaran IPS dalam upaya

untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar IPS, melalui penggunaan model

pembelajaran kooperatif metode group investigation. Pelaksanaan tindakan yang

direncanakan yaitu akan dilakukan dalam tiga siklus, yaitu:

Siklus I

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan disiapkan berdasarkan penggunaan model pembelajaran

kooperatif metode group investigation, dengan memperhatikan karakeristik yang

dimiliki siswa. Dalam perencanaan pmbelajaran, hal pertama yang dilakukan

adalah peneliti mempersiapkan bahan materi kegiatan ekonomi (yang dipengaruhi

kondisi alam), menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar penilaian dalam

merancang rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar penilaian

kemampuan guru dalam proses pembelajaran, lembar evaluasi dan Lembar Kerja

Peseta Didik (LKPD).

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada proses pelaksanaan pembelajaran IPS, hal pertama yang dilakukan yaitu

memberikan pemaparan materi kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi

kondisi alam), dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode

group investigation. Selanjutnya guru membentuk kelompok investigasi

(penyelidikan) yang berjumlah 4 kelompok yang terdiri dari 6 anggota. Keempat

kelompok tersebut akan mendapatkan materi yang berbeda, cara menentukan

materi yaitu dilakukan dengan cara dikocok agar tidak terjadi kecemburuan sosial

(28)

38

berisi tentang tugas yang harus dilakukan oleh setiap kelompok. Setiap kelompok

mendapatkan tugas untuk melakukan investigasi (penyelidikan) mengenai materi

yang telah mereka peroleh. Investigasi dilakukan di lingkungan sekolah dengan

memanfaatkan perpustakaan, guru-guru di SD Negeri Neglasari dan penduduk

sekitar sebagai narasumber. Pada kegiatan investigasi ini dituntut kerjasama dan

keaktifan siswa. Setelah semua kelompok selesai melakukan investigasi

(penyelidikan), masing-masing kelompok harus mampu mempresentasikan hasill

investigasinya di depan kelas secara bergiliran. Setelah semua selesai, guru

memberikan lembar evaluasi yang dikerjakan secara individual dan memberikan

penilaian.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan menilai cara pembuatan RPP, dan

kegiatan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dinilai oleh

guru Kelas IV SD Negeri Neglasari sebagai observer.

d. Refleksi

Tahap refleksi yaitu bagian yang sangat penting dalam melakukan suati tindakan. Hal itu sejalan dengan pendapat Kasbolah (1978:78) bahwa “refleksi adalah kegiatan analisis, sitetis, interpretasi, dan eksplansi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan”.

Pada tahap ini peneliti bersama observder secara kolaboratif meninjau dan

memikirkan kembali tentang kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I, peneliti

dan observer membicarakan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan penelitian

dan mencari solusi untuk melengkapi kekurangan serta mengkaji, melihat dan

mempertimbangkan atas dampak dari tindakan berdasarkan hasil observasi pada

pengamatan, dan pandangan observer dalam penelitian sangat diperlukan untuk

merivisi kekurangan-kekurangan dan melengkapi perencanaan pembelajaran

(RPP) yang akan ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.

Siklus II

(29)

39

Hal pertama yang dilakukan pada tahap ini yaitu, mempersiapkan bahan

ajar/materi pembelajaran, menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar

penilaian dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar

penilaian kemampuan guru dalam proses pembelajaran, lembar evaluasi, dan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran IPS, dimulai dengan memaparkan

materi kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam), dengan

menggunakan model pembelajaran koperatif metode group investigation.

Selanjutnya guru menugaskan siswa untuk bergabung bersama kelompok

investigasi (penyelidikan) yang telah dibentuk pada pertemuan pertama. Guru

memberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), kemudian berdiskusi dengan

masing-masing kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil

investigasinya didepan kelas secra bergiliran. Kemudian, guru membagikan

lembar evaluasi yang dikerjakan secara individu dan memberikan penilaian

kembali untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan menilai cara pembuatan RPP, dan

kegiatan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dinilai oleh

guru Kelas IV SD Negeri Neglasari sebagai observer.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi, guru mengolah data hasil tindakan siklus II dan

melakukan revisi perencanaan untuk pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.

Dengan gambaran pelaksanaan setiap pertemuan, guru dan siswa larut dalam

proses pembelajaran dan melakukan perbaikan-perbaikan untuk memenuhi

kriteria ketuntasaan minimal yang telah ditentukan.

Siklus III

a. Perencanaan Pembelajaran

Pada tahap ini yang pertama dilakukan yaitu, mempersiapkan bahan ajar atau

materi pembelajaran, menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar penilaian

(30)

40

kemampuan guru dalam proses pembelajaran, lembar evaluasi, dan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD).

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada proses pelaksanaan pembelajaran IPS, dimulai dengan memaparkan

materi kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam), dengan

menggunakan model pembelajaran koperatif metode group investigation.

Selanjutnya guru menugaskan siswa untuk bergabung bersama kelompok

investigasi (penyelidikan) yang telah dibentuk pada pertemuan pertama. Guru

memberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk di diskusikan secara

bersama-sama dengan kelompoknya, kemudian untuk masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil investigasinya di depan kelas secara bergiliran.

Kemudian, guru membagikan lembar evaluasi yang dikerjakan secara individu

dan memberikan penilaian kembali untuk melihat perbandingan hasil belajar

siswa pada siklus I dan siklus II.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan menilai cara pembuatan RPP, dan

kegiatan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dinilai oleh

guru Kelas IV SD Negeri Neglasari sebagai observer.

d. Refleksi

Setiap proses tindakan selalu diikuti dengan langkah observasi dan refleksi.

Dengan gambaran pelaksanaan setiap pertemuan atau setiap siklus, peneliti

menyajikan materi dalam nuansa yang berbeda-beda dalam rancanagan

pembelajaran yang telah disiapkan, untuk mengembangkan aktivitas belajar, guru

dan siswa larut dalam proses pembelajaran yang bermakna dengan tujuan yang

telah ditetapkan yaitu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Definisi Konseptual

(31)

41

Variabel adalah karakteristik-karakteristik yang diperoleh oleh peneliti

dimanipulasi, dikontrol, dan diawasi. Adapaun variabel-variabel yang menadi

fokus tindakan pada penelitian ini adalah:

a) Variabel Input, yaitu: Pertama, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada

pokok bahasan kegiatan ekonomi penduduk melalui metode group

investigation. Kedua, kemampuan awal guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dengan menggunakan metode group investigation

b) Variabel proses, yaitu serangkaian tindakan guru dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial melalui metode group investigation termasuk di

dalamnya, tindakan-tindakan khusus yang dilakukan guru untuk memfasilitasi

siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa mengenai kegiatan ekonomi

penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam).

c) Variabel Output, dalam tindakan penelitian ini adalah adanya peningkatan

penguasaan guru dalam menggunakan metode group investigation serta

adanya peningkatan hasil belajar siswa mengenai kegiatan ekonomi penduduk

(yang dipengaruhi kondisi alam) pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

setelah serangkaian tindakan pembelajaran.

2. Definisi Konseptual Variabel Penelitian

a) Penggunaan

Maksud dari kata penggunaan disini adalah pemakaian.

b) Metode group investigation

Metode group investigation adalah metode pembelajaran yang melibatkan

siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk

mempelajarinya melalui investigasi (penyelidikan).

c) Meningkatkan

Meningkatkan adalah upaya untuk menaikan (derajat, taraf, dan sebagainya),

mempertinggi dari keadaan sebelumnya supaya lebih baik.

d) Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa

setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru).

(32)

42

Salah satu bagian pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar. Kegiatan

ekonomi merupakan macam-macam usaha atau kegiatan untuk mencukupi

kebutuhan hidup manusia.

f) IPS

IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

dan masalah sosial dimasyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek

kehidupan atau satu perpaduan.

3. Fokus Tindakan

a. Kinerja guru

1) Siklus I : meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang

dipengaruhi kondisi alam) dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode group investigation secara optimal

2) Siklus II : meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan

mengelola pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang

dipengaruhi kondisi alam) dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode group investigation.

3) Siklus III : meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan

mengelola pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang

dipengaruhi kondisi alam) dengan mengoptimalkan partisipasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran metode

group investigation.

b. Aktivitas dan hasil belajar siswa

1) Siklus I : meningkatkan respon dan keberanian siswa untuk bertanya pada

kegiatan pembelajaran IPS.

2) Siklus II : menambah pengetahuan siswa tentang macam-macam model atau

metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

3) Siklus III : meningkatkan hasil belajar, penguasaan konsep dan keterampilan

(33)

43

E. Instrumen Penelitian

Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan tes tertulis untuk mengukur keberhasilan siswa dalam

materi kegiatan ekonomi (yang dipengaruhi kondisi alam), dan lembar observasi

sebagai pedoman pengamatan guru dalam proses pembelajaran.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah metode atau teknik pengumpulan data yang menggunakan

pengamatan terhadap objek penelitian. Kegiatan observasi pada penelitian ini

dilakukan oleh peneliti dan observer. Observasi dilaksanakan ketika pembelajaran

berlangsung untuk melihat kefektivitaskan guru dan siswa dalam pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode group investigation

tentang kegiatan ekonomi penduduk (yang dipengaruhi kondisi alam). Alat yang

digunakan untuk memperoleh data yaitu :

1) Lembar observasi perencanaan pembelajaran

2) Lembar observasi kegiatan guru pada proses pelaksanaan pembelajaran

3) Lembar observasi kegiatan siswa pada proses kegiatan belajar mengajar.

2. Teknik tes

Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa setelah menerima

pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation, sehingga peneliti

memperoleh data tentang nilai siswa. Dalam penelitian tindakan ini, dilakukan

melalui tes sesuai dengan prosedur metode group investigation untuk melihat

hasil proses belajar yang telah dilaksanakan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis pada setiap kegiatan, sebagai penguji

terhadap hipotesis tindakan. Teknik analisis data dapat dilakukan secara bertahap.

Adapun tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut:

a. Menyeleksi dan mengelompokan. Dalam tahap ini data yang telah terkumpul

diseleksi sesuai dengan fokus masalah, kemudian data diorganisasikan sesuai

(34)

44

b. Memaparkan atau mendeskripsikan data, dalam tahap ini data yang telah

terorganisasikan, kemudian di deskripsikan sehingga data tersebut menjadi

bermakna. Mendeskripsikann data dapat dilakukan dalam bentuk narasi,

membuat grapik atau tabel.

c. Membuat kesimpulan atau memberi makna, dalam tahap ini merupakan

penarikan kesimpulan yang di dapat berdasarkan paparan atau deskripsi yang

telah dibuat pada tahap sebelumnya. Kesimpulan ini dibuat dalam bentuk

pernyataan atau yang dapat menjawab semua pertanyaan di dalam rumusan

masalah penelitian. Menyimpulkan, dalam tahap ini merupakan penarikan

kesimpulan yang didapat berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah

dibuat pada tahap sebelumnya. Kesimpulan ini dibuat dalam bentuk

pernyataan atau yang dapat menjawab semua pertanyaan dalam rumusan

masalah penelitian.

H. Kriteria Keberhasilan

Perencanaan tindak lanjut dirancang berdasarkan keterkaitan antara hasil

analisis data dengan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan biasanya

ditetapkan berdasrkan suatu ukuran standar yang berlaku. Misalnya pencapaian

penguasaan kompetensi sebesar 75% ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan

belajar (pada saat dilaksanakan tes awal, nilai peserta didik berkisar pada angka

50), maka pencapaian hasil yang belum samapai 75% diartikan masih perlu

dilakukan tindakan lagi (pada siklus selanjutnya). Agar tindakan perbaikan dalam

PTK ini tepat sasaran, maka peneliti bersama mitra (observer) dan kepala sekolah

menetapkan kriteria ke berhasilan sebagai berikut:

1. Guru mengalami peningkatan kemampuan merancang pembelajaran

sekurang-kurangnya mencapai nilai 2, 75 untuk setiap aspek dari RPP dengan

nilai rata-rata tidak kurang dari 3,00.

2. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengelola pembelajaran

sekurang-kurangnya mencapai nilai 2,75 untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai

(35)

45

3. Siswa mengalami peningkatan kemampuan mengenai materi kegiatan

ekonomi (yang dipengaruhi kondisi alam) sekurang-kurangnya mencapai

(36)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas IV SD Negeri

Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, pada mata

pelajaran IPS diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran disusun oleh guru secara sistematis dan mengacu

pada kurikulum yang berlaku. Setiap akan melaksanakan pembelajaran, guru

mempersiapkan bahan ajar, model pembelajaran, alokasi waktu, serta

perencanaan evaluasi sehingga tujuan pembelajaran menjadi terarah dan

dapat dicapai sesuai dengan harapan. Dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini, perencanaan pembelajaran disusun dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode group investigation, hasilnya yaitu dapat

mengembangkan kemampuan guru dalam meningkatkan minat dan

memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagi

siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan partisifasi siswa dalam

pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya nilai atau prosentase

kemampuan guru dalam merancang RPP yaitu pada siklus I mencapai

prosentase 66,75%, pada siklus II mencapai prosentase 77,75% dan pada

siklus III 92,25%

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif metode grouop investigation, dalam mata pelajaran IPS tentang

kegiatan ekonomi penduduk yang dipengaruhi kondisi alam dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Hal ini

ditunjukan dengan keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai atau prosentase

penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif metode group investigation. Pada siklus I

(37)

96

meningkat mencapai prosentase 82,50%. Pada siklus III pun hasil kinerja

guru mengalami peningkatan yaitu mencapai prosentase 95,00%.

3. Aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

metode group investigation, menunjukan adanya peningkatan yang baik

dimana siswa lebih aktif dan komunikatif dalam kegiatan pembelajaran. dan

siswa pun lebih terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Selama tiga siklus siswa menunjukan peningkatan-peningkatan yang sangat

baik, hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh

oleh siswa yaitu pada siklus I mencapai prosentase 61%, pada siklus II

mencapai prosentase 73%, dan pada siklus III mencapai 81,25%.

4. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

metode group investigation, menunjukan adanya peningkatan yang cukup

signifikan dimana siswa lebih mudah menyerap materi pembelajaran pada

mata pelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi penduduk yang dipengaruhi

kondisi alam. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai yang

dicapai oleh siswa yaitu pada siklus I mencapai prosentase 47,10%, pada

siklus II rata-rata nilai mencapai prosentase 70,04%¸ dan pada siklus III

mencapai prosentase 84,70%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, maka saran yang

dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Guru harus menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam setiap

proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS agar siswa tertarik untuk

belajar IPS, lebih aktif, lebih komunikatif dan pembelajaran IPS tidak

monoton.

2. Peneliti sangat berharap jika kepala sekolah berkenan merintis dan

mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi suatu tradisi

profesi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Kepada UPI Kampus Tasikmalaya peneliti agar melakukan sosialisasi dan

(38)

guru-97

guru sekolah dasar dan melakukan penyebaran hasil Penelitian Tindakan

Kelas (PTK), termasuk PTK yang dilaksanakan di SD Negeri Neglasari

Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya ini serta penelitian

(39)

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anitah W., Sri, dkk. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Asmani, Jamal M. (2011). Tuntunan Lengkap Metotodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: DIVA PRESS.

Baharudin, Esa Nur Wahyuni. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzmedia.

BSNP. (2006). Kurikulum 2006 Perturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: BP Dharma Bakti.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Mulyatiningsih, Endang. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung.

Sumadayo, Samsu. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syarifudin, Tatang. (2007). Landasan pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu.

Syaripudin, Tatang. (2008). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan ilmu.

Team Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

[Tersedia :

Gambar

Tabel
Gambar 3.1  Model Kemmis dan MC Taggart (Ruswandi, 2010:143)

Referensi

Dokumen terkait

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN SENYAWA METIL PIPERAT DARI EKSTRAK METANOL TUMBUHAN CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl. ) ASAL JAWA BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia

[r]

Lokasi Tipikal Kerusakan Pile Saat Gempa Besar Terjadi (Antonio

Seorang wanita (50 tahun), dirawat di ruang Anggrek dengan keluhan sesak napas, mual dan muntah, kulit nampak agak kekuningan, perawat menduga adanya gangguan pada

Hal yang menarik dari penelitian ini dengan menggunakan marketing mix startegy adalah masalah-masalah yang terjadi pada Distro tersebut nantinya bisa akan

Perusahaan yang berada dalam kondisi industri tumbuh lambat padahal kondisi makro sedang membaik.. *) keterangan/ contoh SPACE Matrix. Contoh Aplikasi

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis budaya sekolah memotret berbagai macam bentuk pembiasaan, model tata kelola sekolah, termasuk di dalamnya pengembangan peraturan

Penulisan Ilmiah ini berisikan sebuah program sederhana mengenai komputerisasi administrasi hotel, yaitu dengan menggunakan penginputan nama tamu melalui pendaftaran nama tamu,