• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN HASIL PEMBINAAN USAHA KELOMPOK PADA PERINTISAN USAHA MAKANAN JAJANAN DI KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN HASIL PEMBINAAN USAHA KELOMPOK PADA PERINTISAN USAHA MAKANAN JAJANAN DI KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN HASIL PEMBINAAN USAHA KELOMPOK PADA PERINTISAN USAHA MAKANAN JAJANAN

DI KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

RIMA PUSPITA SARI 0807862

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENERAPAN HASIL PEMBINAAN USAHA KELOMPOK PADA PERINTISAN USAHA MAKANAN JAJANAN DI KABUPATEN

BANDUNG

Oleh Rima Puspita Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Rima Puspita Sari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

RIMA PUSPITA SARI

PENERAPAN HASIL PEMBINAAN USAHA KELOMPOK PADA PERINTISAN USAHA MAKANAN JAJANAN

DI KABUPATEN BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dra. Hj. Sunarsih, M.Pd NIP. 19490729 197702 2 001

Pembimbing II,

Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd NIP. 19610115 198603 2 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN HASIL PEMBINAAN USAHA KELOMPOK PADA PERINTISAN USAHA MAKANAN JAJANAN DI KABUPATEN BANDUNG

Penelitian ini membahas tentang penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung berkaitan dengan aspek persiapan usaha, proses produksi, pengemasan produk, pemasaran produk dan pembukuan. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UPPKS berjumlah 180 orang. Sampel yang digunakan yaitu sampling purposive yang sedang merintis usaha di bidang makanan jajanan dengan jumlah 42 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung berada pada kriteria baik, ditinjau dari persiapan usaha, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan pembukuan. Rekomendasi ditujukan pada anggota kelompok UPPKS untuk menerapkan pemilihan lokasi usaha yang strategis agar dapat lebih mengembakan lagi usahanya.

(5)

OPERATING RESULT APPLICATION DEVELOPMENT GROUP ON BUSINESS PIONEERING SNACK FOOD

DISTRICT IN BANDUNG

Abstract: This study discusses the application of the results of the pioneering group

of business coaching business hawker food in Bandung regency. This study aims to obtain data regarding the application of the result of the pioneering group of business caching snack food district in Bandung related to the business aspects of preparation, production process, produk packaging, produck marketing and bookkeeping. The method used is descriptive method. Techniques of data collection using questionnaires. The population in this study are members UPPKS numbered 180 people. The sample used is purposive sampling was pioneering efforts in the field of snack food with the number 42. The results showed that: The application of the results of the pioneering group of business coaching business hawker food in Bandung Regency is located on both criteria, in terms of the preparation of the business, the process of production, packaging, marketing and bookkeeping.Recommendations aimed at UPPKS group members to implement a strategic site selection efforts in order to further its mengembakan again. For the builder, the results of this study can be used as input to improve and develop the activities carried out by members of UPPKS.

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiimi,

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Hasil Pembinaan Usaha Kelompok Pada Perintisan Usaha Makanan Jajanan Di Kabupaten Bandung”. Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Perinitisan usaha makanan jajanan merupakan salah satu upaya pemberdayaan ekonomi keluarga melalui wadah UPPKS. Hasil pembinaan usaha kelompok yang telah dicapai, dapat memotivasi anggota kelompok UPPKS khususnya yang sedang merintis usaha dibidang makanan jajanan untuk mempersiapkan diri dalam merintis dan mengembangkan usahanya.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa dalam cara penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan ketidak sempurnaannya. Hal ini terjadi mengingat akan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki masih terbatas, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan yang akan datang. Penulis mengharapkan mudah-mudahan dengan terwujudnya skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, Juli 2013

Penulis

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin,

Penyusunan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Dra. Hj. Tati Abas, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga yang telah memberikan pengarahan dan motivasi.

2. Ibu Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M.Pd selaku ketua program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang telah memberikan pengarahan dan motivasi. 3. Ibu Dra.Hj. Sunarsih, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan

masukan, arahan, motivasi serta bimbingannya.

4. Ibu Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan, arahan, motivasi serta bimbingannya

5. Ibu Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si selaku dosen partisipan dan dosen akademik khususnya angkatan 2008 yang telah memberikan motivasi, saran dan doa agar jauh lebih baik lagi.

6. Ibu Dr. Hj. Isma Widiaty, M.Pd selaku dosen partisipan yang trelah memberikan saran dan masukan serta kritik myang membangun, sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini.

7. Para dosen dan staff jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang senantiasa memberikan doa dan motivasi.

8. Bapak Drs. Herry Ganefi H selaku kepala UPT PPKB Kec. Banjaran Kab. Bandung yang telah memberikan ijin untuk penelitian ini dan anggota UPPKS yang telah meluangkan waktu untuk penulis sehingga penulis dapat memperoleh data penelitian.

9. Kedua orangtuaku tersayang Bapak Kosasih dan mamah Nenden Mariam serta adiku terkasih Agung Ramdani yang selalu memberikan doa, perhatian, dukungan baik moril maupun materil serta kasih sayang yang tiada putusnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Ayah Drs. Warsito dan Ibu Yenny Wiharyani S.Pd, keluarga besarku dan Ricky Andriana beserta keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan doa serta bantuan baik secara moril maupun materil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan vivi, oonk, moti, bubun dan mahasiswa prodi PKK’08 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah bekerjasama, memupuk serta membina tali persahabatan dan persaudaraan, membantu dan mendukung selama penulis mengikuti perkuliahan.

12. Semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

(8)

Penulis

ABSTRAK

PENERAPAN HASIL PEMBINAAN USAHA KELOMPOK PADA PERINTISAN USAHA MAKANAN JAJANAN

DI KABUPATEN BANDUNG

Penelitian ini membahas tentang penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung yang berkaitan dengan aspek persiapan usaha, proses produksi, pengemasan produk, pemasaran produk dan pembukuan. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UPPKS berjumlah 180 orang. Sampel yang digunakan yaitu sampling purposive yang sedang merintis usaha di bidang makanan jajanan dengan jumlah 42 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung berada pada kriteria baik, ditinjau dari persiapan usaha, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan pembukuan. Rekomendasi ditujukan pada anggota kelompok UPPKS untuk menerapkan pemilihan lokasi usaha yang strategis agar dapat lebih mengembakan lagi usahanya. Untuk pembina, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota UPPKS.

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Program UPPKS ... 7

B. Pembinaan Usaha Kelompok Melalui Program UPPKS ... 10

1. Pengertian Pembinaan ... 10

2. Kegiatan Pembinaan Usaha Kelompok ... 11

3. Cara dan Metode Pembinaan ... 12

4. Pemantauan dan Evaluasi ... 13

C. Materi Pembinaan Usaha Kelompok ... 14

1. Pembinaan Persiapan Usaha ... 14

2. Pembinaan Produksi dan Pengemasan ... 17

3. Pembinaan Pemasaran ... 21

4. Pembinaan Administrasi dan Pembukuan ... 23

D. Perintisan Usaha Makanan Jajanan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

B. Metode Penelitian ... 37

C. Definisi Operasional ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 38

E. Teknik Pengolahan Data ... 39

F. Prosedur Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 80

A. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 81

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Administrasi Kelompok UPPKS ... 26

2.2 Pembukuan Usaha Kelompok ... 27

2.3 Ciri dan Watak Kewirausahaan ... 29

2.4 Peralatan membuat kue kering ... 32

2.5 Aneka Kue kering ... 34

3.1 Data Basis Kelompok UPPKS Kec, Banjaran ... 35

4.1 Data Responden ... 43

4.2 Pencarian modal usaha dalam persiapan usaha ... 45

4.3 Penggunaan modal usaha ... 45

4.4 Pemilihan lokasi usaha dalam persiapan usaha ... 46

4.5 Penentuan lokasi usaha dalam persiapan usaha ... 47

4.6 Penentuan produk yang akan dibuat dalam persiapan usaha ... 48

4.7 Upaya agar produk laku dijual dalam persiapan usaha ... 49

4.8 Pemilihan bahan telur yang baik dalam penerapan proses produksi... 50

4.9 Pemilihan bahan tepung yang baik dalam penerapan proses produksi ... 51

4.10 Penggunaan fungsi gula dalam penerapan proses produksi ... 51

4.11 Penyimpanan bahan baku dalam penerapan proses produksi ... 52

4.12 Pemilihan peralatan pengolahan dalam penerapan proses produksi ... 53

4.13 Penggunaan peralatan pengolahan dalam penerapan proses produksi. . 54

4.14 Penggunaan bahan tambahan makanan dalam penerapan proses produksi ... 55

4.15 Pencegahan terjadinya keracunan makanan dalam penerapan proses produksi ... 56

4.16 Pemeliharaan kebersihan pribadi dalam penerapan proses produksi .... 56

4.17 Pemeliharaan kebersihan pengolahan dalam penerapan proses produksi ... 57

4.18 Pemeliharaan kebersihan lingkungan kerja dalam penerapan proses produksi ... 58

4.19 Penggunaan fungsi kemasan dalam penerapan pengemasan ... 59

4.20 Keterampilan menatakue kering dalam penerapan pengemasan ... 59

4.21 Pemilihan kemasan yang baik dalam penerapan pengemasan ... 60

4.22 Pemilihan tempat penyajian dalam penerapan pengemasan ... 61

4.23 Sikap memberikan pelayanan kepada konsumen dalam penerapan pemasaran ... 62

4.24 Promosi produk dalam penerapan pemasaran ... 63

4.25 Perencanaan penjualan produk dalam penerapan pemasaran ... 63

(12)

4.29 Menerima pesanan produk jajanan dari konsumen dalam penerapan pemasaran ... 65 4.30 Penentuan harga jual produk dalam penerapan pemasaran... 65

4.31 Pembukuan usaha kelompok dalam penerapan pembukuan ... 66 4.32 Fungsi pembukuan dalam berwirausaha dalam penerapan pembukuan 67 4.33 Rekapitulasi data persiapan usaha pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok ... 68 4.34 Rekapitulasi data proses produksi pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok ... 68 4.35 Rekapitulasi data pengemasan pada perintisan usaha makanan

jajanan di Kabupaten Bandung sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok ... 69 4.36 Rekapitulasi data pemasaran pada perintisan usaha makanan

jajanan di Kabupaten Bandung sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok ... 69 4.37 Rekapitulasi data pembukuan pada perintisan usaha makanan

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembinaan merupakan serangkaian kegiatan belajar yang bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dilakukan dengan sabar,

berencana dan terarah. Bentuk kegiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga yaitu pembinaan yang

dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

(BPPKB) di bawah naungan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Pembinaan yang dilakukan salah satunya adalah pembinaan usaha kecil.

Pengembangan dunia usaha kecil merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

usaha pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan pemerataan hasil-hasil

pembangunan menuju tercapainya keadilan sosial.

Pertumbuhan usaha kecil yang bergerak di sektor informal perlu didukung

oleh pondasi dasar perekonomian masyarakat yang kuat, oleh karena itu proses

pembinaan usaha kecil harus dilaksanakan secara terus menerus, sampai kekuatan

ekonomi khususnya dalam keluarga di Indonesia benar-benar tangguh. Dalam

proses pembinaan ini upaya BPPKB untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga

yaitu dengan mengikut sertakan ibu-ibu peserta Keluarga Berencana (KB) ataupun

yang akan ber-KB untuk mengikuti program Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga Sejahtera (UPPKS). Keluarga di bentuk dalam suatu usaha kelompok

kemudian diberi pembinaan mengenai pengembangan pengetahuan dan

keterampilan kewirausahaan melalui pelatihan teknis dan manajemen usaha,

terutama bagi keluarga miskin, keluarga akseptor (keluarga pra-sejahtera/sejahtera

1) keluarga berencana yang tergabung dalam kelompok UPPKS melalui

pemberdayaan ekonomi keluarga. Usaha pemberdayaan ini sejalan dengan

Undang-undang No. 10 Tahun 1992 Bab I yaitu “tujuan akhir gerakan KB bukan

hanya keluarga kecil, tetapi juga keluarga sejahtera, yang mencakup ekonomi

(15)

2

Program ini memberikan kesempatan pada ibu-ibu sebagai pengelola

rumah tangga untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan jalan merintis usaha

produk makanan jajanan dengan bekal pengembangan modal, keterampilan dan

pengetahuan dari hasil pembinaan usaha kelompok.

Program pembinaan usaha kelompok yang dilaksanakan oleh dinas

BPPKB Kabupaten Bandung menurut BKKBN (2010:4) terdiri dari pemantapan

dinamika kelompok, penyediaan info pasar, menyiapkan dan memfasilitasi

kegiatan pelatihan teknologi produksi, memfasilitasi penggalangan sumber

permodalan dan memfasilitasi manajemen usaha. Hasil materi itu diharapkan

dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota

kelompok usaha dalam melakukan usahanya lebih baik lagi. Kegiatan pembinaan

dilaksanakan satu bulan sekali dengan menggunakan pendekatan kelompok.

Pembinaan usaha kelompok diarahkan mulai dari tingkat kecamatan ke tingkat

desa maupun langsung ke kelompok oleh Unit Pelaksana Teknis-Keluarga

Berencana (UPT-KB) Kecamatan Banjaran.

Pembinaan usaha kelompok ini sudah berjalan di Kecamatan Banjaran,

Kabupaten Bandung yang di berikan pada beberapa jenis kelompok usaha, salah

satunya usaha makanan jajanan. Salah satu produk makanan jajanan pada

kelompok UPPKS Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung adalah kue kering.

Makanan jajanan menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia (2009:144),

yaitu:

Makanan dan minuman yang diproduksi pengusaha sektor informal dengan modal kecil, dijajakan dan siap di konsumsi di tempat-tempat keramaian, sepanjang jalan, pemukiman, dengan cara berkeliling, menetap atau kombinasi kedua cara tersebut. Makanan jajanan dapat berupa makanan utama atau selingan.

Usaha makanan jajanan tumbuh subur di kota maupun di desa. Dari tahun

ke tahun usaha ini berkembang dengan pesat. Cepatnya perkembangan usaha ini

terjadi karena untuk perintisannya tidak memerlukan modal besar, tingkat

pendidikan dan keterampilan tertentu. Kondisi ini menyebabkan mereka yang

menjalankan usahanya terbatas pada pengetahuan dan keterampilan yang sudah

(16)

3

berkembang sudah mengalami kemunduran. Cara menghindari akibat buruk

masalah diatas, maka pembinaan sangat perlu dillaksanakan.

Pembinaan usaha kelompok akan dapat terlaksana dengan baik, dengan

adanya kemampuan pembina yang berkualitas dan adanya kesungguhan serta

terpeliharanya kerja sama anggota UPPKS dalam meningkatkan mutu,

penggunaan modal, manajemen organisasi, hasil produksi, pemasaran dan

administrasi. Hasil pembinaan yang diperoleh melalui pembinaan usaha kelompok

ini ditandai dengan diterapkannya kemampuan berwirausaha meliputi aspek

persiapan usaha, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan pembukuan pada

perintisan usaha makanan jajanan oleh anggota UPPKS.

Peneliti sebagai mahasiswa yang pernah belajar dan menadalami mata

kuliah mengenai kewirausahaan, ekonomi keluarga dan Manajemen Sumber Daya

Keluarga (MSDK) tertarik melakukan penelitian ini, karena ingin mengetahui

bagaimana hasil pembinaan usaha kelompok yang dirasakan oleh anggota UPPKS

untuk merintis usaha di bidang makanan jajanan di Kecamatan Banjaran. Uraian

latar belakang di atas dijadikan dasar pemikiran penulis sebagai mahasiswa

Program Studi PKK Jurusan PKK FPTK UPI dalam melakukan penelitian, maka

penulis mengajukan penelitian mengenai “Penerapan Hasil Pembinaan Usaha

Kelompok Pada Perintisan Usaha Makanan Jajanan Di Kabupaten Bandung.”

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Untuk menentukan masalah yang akan dirumuskan dan dipilih, maka

terlebih dahulu perlu dilakukan pengidentifikasian masalah guna memfokuskan

penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :

a. Pembinaan UPPKS rutin dilaksanakan 1 bulan sekali oleh UPT-KB (Unit

Pelayanan Teknis Keluarga berencana) Kec. Banjaran, Kabupaten Bandung

sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan membina

keluarga kedalam kelompok usaha terutama bagi keluarga menengah ke

(17)

4

b. Pemasaran hasil produksi anggota kelompok UPPKS masih terbatas di

sekitar desa/kecamatan Banjaran sehingga perlu pembinaan dari segi

pengetahuan, sikap dan keterampilan pada perintisan usaha makanan

jajanan.

c. Banyaknya anggota UPPKS di Kecamatan Banjaran dalam membuka usaha

makanan jajanan masih menggunakan cara-cara dan alat-alat tradisional

dan konvensional dalam mengelola usahanya.

d. Keberhasilan pembinaan usaha kelompok melalui wadah UPPKS dapat

dilihat dari diterapkannya aspek persiapan, pengolahan, pengemasan,

pemasaran dan pembukuan pada perintisan usaha makanan jajanan oleh

anggota kelompok UPPKS.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah dan

identifikasi masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu

“Bagaimana penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini dilihat dari beberapa aspek, meliputi :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran

mengenai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha

makanan jajanan di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh data mengenai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada

perintisan usaha makanan jajanan oleh anggota UPPKS meliputi aspek :

a. Persiapan Usaha

b. Proses Produksi

(18)

5

d. Pemasaran Produk

e. Pembukuan

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah

penelitian ini, antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan pertimbangan

atau masukan dalam rangka dapat mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan yang penulis peroleh di Jurusan PKK FPTK UPI, khususnya

mengenai pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan

oleh anggota UPPKS.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi anggota UPPKS yang merintis usaha makanan jajanan khususnya

kue kering, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan

pengetahuan dan keterampilan bagi anggota UPPKS dalam perintisan

usaha makanan jajanan sebagai usaha pembinaan usaha kelompok yang di

selenggarakan oleh dinas BPPKB melalui program UPPKS.

b. Bagi Praktisi, khususnya pembina dalam meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, kesadaran, dan sikap anggota UPPKS dalam membina

perintisan usaha kelompok di bidang usaha makanan jajanan secara

optimal dan sebagai masukan bagi pihak BPPKB dalam hal perumusn

kebijakan di bidang pembinaan UPPKS.

c. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman belajar bagi peneliti tentang pembinaan usaha kelompok pada

perintisan usaha makanan jajanan yang di selenggarakan oleh dinas

(19)

6

E.Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika pada penulisan penelitian ini menurut UPI (2011: 23) adalah

sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULUAN, yang berisi tentang latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

Bab II: KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN, berisi tentang konsep-konsep , posisi teoritik peneliti

yang berkenaan dengan masalah yang di teliti yang di turunkan pada

sub judul, hipotesis.

Bab III: METODE PENELITIAN, yangberisi tentang lokasi, populasi dan

sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, teknik pengumpulan data penelitian serta analisis data.

Bab IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, yang

menjelaskantentanghasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V: KESIMPULAN DAN SARAN, yang menjelaskan tentang kesimpulan

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat kegiatan penelitian dalam rangka

memperoleh data yang di perlukan. Lokasi kelompok UPPKS di Kecamatan

Banjaran, Kabupaten Bandung dijadikan lokasi penelitian, dengan alasan tempat

penelitian merupakan lokasi yang dekat dengan tempat tinggal peneliti serta

merupakan salah satu kelompok usaha yang dibina oleh BPPKB Kabupaten

Bandung dengan harapan dapat memudahkan penelitian dalam memperoleh data

yang diperlukan.

2. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi adalah

keseluruhan unit analisis, objek yang akan di teliti, baik manusia, gejala, nilai

sebagai sumber data yang memiliki karakter tertentu dalam suatu peristiwa

(Soehartono, 2000:57). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelompok

UPPKS kec. Banjaran Kab. Bandung sebanyak 22 kelompok UPPKS dari 10 desa

dengan jumlah anggota 180 orang.

Tabel 3.1

Data Basis Kelompok UPPKS Kecamatan Banjaran

NO NAMA

3. Sejahtera 12 Dasar Kecil Makanan ringan, kerajinan Banjaran Kota

4. Anugrah 7 Berkembang Sedang Kerupuk dan dorokdok Banjaran Wetan

5. Eeh Snack 8 Berkembang Sedang Kue basah dan kering Banjaran Wetan

9. Teratai 10 Berkembang Sedang Pindang, Baso, menjahit Kiangroke

10. Boga Rasa 8 Berkembang Sedang Makanan ringan, jahit Kiangroke

(21)

36

12. Dahlia 11 Berkembang Sedang Daur ulang plastik, dompet, tas Margahurip

13. Kasih Ibu 12 Berkembang Sedang Makanan ringan, kerajinan Margahurip

14. Kuncup Melati 8 Berkembang Sedang Makanan ringan,kerajinan Margahurip

15. Mekarsari 5 Berkembang Sedang Makanan Ringan Tarajusari

16. Anggrek 6 Dasar Kecil Jamur Sindangpanon

17. Mitra Kecana 6 Dasar Kecil Budi daya kelinci Sindangpanon

18. Tunas Harapan 5 Berkembang Sedang Buah fantasi Sindangpanon

19. Plamboyan 5 Dasar Kecil Makanan Ringan Sindangpanon

20. Nanas II 8 Dasar Kecil Makanan Ringan Neglasari

21. Wargi Mulya 8 Dasar Kecil Makanan Ringan Pasir Mulya

22. Mekarlaksana 7 Dasar Kecil Mkanan Ringan Mekarjaya

Jumlah 180

Sumber : UPT PPKB kecamatan Banjaran, 2012.

3. Sampel

Sampel suatu bagian dari populasi yang di teliti dan yang di anggap dapat

menggambarkan populasinya (Soehartono, 2000:57). Penentuan sampel

menggunakan Purposive Sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan tujuan. Sesuai dengan pendapat Irawan Soehartono (1995: 63) yaitu “sampel yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpulan data yang menurut peneliti sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian”. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelompok UPPKS yang tengah merintis usaha di

bidang makanan jajanan berupa produk kue kering serta yang menerapkan hasil

pembinaan usaha kelompok, sebanyak 5 kelompok UPPKS dengan jumlah

(22)

37

B.Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif, sebagaimanan yang dikemukakan Winarno Surakhmad

(1996: 140) tentang ciri-ciri metode deskriptif analitik yaitu : “Memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang aktual, data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis”. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan meneliti kasus sekelompok atau sekumpulan manusia, suatu

obyek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa

sekarang. Metode penelitian deskritif ini diharapkan dapat memberikan suatu

informasi mengenai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan

usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung.

C.Definisi operasional

Definisi opersional diperlukan untuk memperoleh kesamaan pandangan

dan pengertian antara pembaca dan peneliti dalam menafsirkan judul penelitian “Penerapan Hasil Pembinaan Usaha Kelompok Pada Perintisan Usaha Makanan Jajanan di Kab. Bandung” yang di awali dengan menjelaskan beberapa pengertian.Pengertian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu:

1. Penerapan

Penerapan : Kemampuan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang

sudah dipelajari kedalam situasi baru atau situasi yang kongkrit (Muhammad

Ali, 2007:43).

2. Hasil Pembinaan Usaha Kelompok

a. Hasil Pembinaan : merupakan hasil usaha yang dilakukan dengan sabar,

berencana dan terarah untuk menigkatkan pengetahuan, sikap serta

(23)

38

b. Usaha Kelompok : Pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi bertujuan

untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat, semangat serta

keterampilan keluarga dalam bidang usaha ekonomi produktif dalam

rangka meningkatkan pendapatan keluarga yang dibentuk secara kelompok

atau bersama-sama. (BPPKB, 2008: 2)

3. Perintisan Usaha Jajanan

a. Perintisan : usaha mula-mula, usaha untuk memulai mengerjakan sesuatu

(WJS. Poerwadarminta, 1984:820).

b. Usaha : kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dengan

melakukan pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan.

(Materi pengelolaan Usaha Kelompok. Badan Keluarga Berencana dan

Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung).

c. Makanan jajanan: Makanan dan minuman yang diproduksi pengusaha

sektor informal dengan modal kecil, dijajakan dan siap di konsumsi di

tempat-tempat keramaian, sepanjang jalan, pemukiman, dengan cara

berkeliling, menetap atau kombinasi kedua cara tersebut. Makanan

jajanan dapat berupa makanan utama atau selingan. (Persatuan Ahli Gizi

Indonesia, 2009:144)

Definisi operasional dari Penerapan Hasil Pembinaan Usaha Kelompok

pada perintisan usaha makanan jajanan adalah kegiatan memulai usaha di bidang

makanan jajanan melalui wadah UPPKS dalam rangka meningkatkan pendapatan

keluarga yang dibentuk secara kelompok atau bersama-sama mulai dari tahap

persiapan, pengolahan, pengemasan, pengemasan dan pembukuan dalam

mempraktekan hasil pembinaan.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi

(24)

39

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari

responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui penerapan

hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan oleh

anggota UPPKS, mengenai tahapan-tahapan proses perintisan usaha dimulai dari

persiapan sampai dengan pemasaran.

E.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan

peneliti untuk mengungkapkan atau menjaring berbagai fenomena, informasi, atau

kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian, yaitu:

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto (2006:202) adalah

mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, traskip, buku-buku,

surart kabar, majalah dan sebagainya.

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan memperoleh

data yang tertulis tentang data basis kelompok UPPKS yang ada di kecamatan

Banjaran Kabupaten Bandung untuk mengetahui jumlah kelompok dan anggota

UPPKS keseluruhan serta jenis usaha atau produk yang sedang dirintis.

2. Angket atau Kuesioner

Suharsimi Arikunto (2002:128) mengemukakan bahwa “angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalamarti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket yang memuat daftar pertanyaan

secara tertulis kepada anggota UPPKS yang sedang merintis usaha makanan

jajajanan di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung sebagai responden. Daftar

(25)

40

F. Teknik pengolahan data

Pengolahan data penelitian dilakukan sebagai berikut :

1. Persiapan dan dan pengumpulan data penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam persiapan pengumpulan data

adalah sebagai berikut:

a. Menyusun instrumen penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang di pilih dan di

gunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipernudah olehnya. Pada penelitian ini pengumpulan data

menggunakan angket atau kuesioner.

b. Penyebaran Instrumen

Penyebaran angket dilakukan penulis dengan cara datang ke tempat

produksi kelompok UPPKS yang merintis usaha makanan jajanan di Kecamatan

Banjaran Kabupaten Bandung dan memberikan angket kepada anggota UPPKS

yang sudah diberitahu sebelumnya.

2. Pengolahan Data Penelitian

Proses pengolahan data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari

sumber yaitu angket. Dari hasil maka perolehan data maka hasil penelitian

dianalisis secara tepat agar simpulan yang diperoleh tepat. Data diolah

berdasarkan angket yang disebarkan. Langkah-langkah pengolahan data penelitian

sebagai berikut :

a. Mengecek jumlah lembar jawaban angket.

b. Menghitung angket.

c. Memeriksa kelengkapan angket.

d. memeriksa kebenaran angket.

e. Tabulasi data.

Tabulasi data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi

jawaban responden. Terdapat kriteria dalam penentuan jawaban pengisian angket,

yaitu :

1) Responden menjawab salah satu alternatif jawaban, berarti jumlah

(26)

41

2) Responden menjawab lebih dari satu jawaban, sehingga jumlah frekuensi

bervariasi.

Tabulasi data juga untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi

jawaban dalam angket yang dihitung dalam presentase, karena jumlah jawaban

setiap angket berbeda.

Pengolahan data penelitian ini yaitu menghitung hasil presentase

pengamatan pada respondendengan tujuan untuk melihat besar kecilnya frekuensi

yang diberikan pengamatan pada responden karena jumlah jawaban pengamatan

pada responden untuk setiap item berbeda. Sesuai pendapat yang dikemukan oleh

Mohammad Ali (2007: 184), bahwa rumus untuk menghitung prosentase adalah :

Keterangan :

P : Prosentase (jumlah Prosentase yang dicari)

f : Frekuensi (Jumlah alternalif jawaban yang dipilih)

n : Jumlah responden

100% : Bilangan tetap

3. Penafsiran Data

Penafsiran data digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas

terhadap jawaban pada pertanyaan yang diajukan. Kriteria penafsiran data dalam

penelitian ini berpedoman pada batasan yang dikemukakan Mohammad Ali dan

Suharsimi Arikunto. Penafsiran data yang dimaksud yaitu data yang telah

diprosentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria

berdasarkan batasan-batasan menurut Mohammad Ali (1998: 221) yaitu:

100% = seluruhnya

76% - 99% = sebagian besar

51% -75% = lebih dari setengahnya

50% = setengahnya

(27)

42

1% - 25% = sebagian kecil

0% = tidak seorangpun

Data yang dianalisis selanjutnya ditafsirkan dengan menggunakan

batasan-batasan menurut Suharsimi Arikunto (2006:221) yaitu:

81% - 100% = Sangat Baik

61% - 80% = Baik

41% - 60% = cukup Baik

21% - 40% = kurang Baik

(28)

75

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan dan saran pada bab ini disusun berdasarkan seluruh kegiatan

penelitian tentang “Penerapan Hasil Pembinaan Usaha Kelompok Pada Perintisan

Usaha Makanan Jajanan” pada anggota UPPKS di Kabupaten Bandung.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan pada tujuan penelitian, pertanyaan

penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan

sebagai berikut :

1. Penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada perintisan usaha makanan jajanan

di Kabupaten Bandung meliputi aspek persiapan usaha, proses produksi,

pengemasan, pemasaran dan pembukuan berada pada kriteria “baik”.

2. Persiapan usaha pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung

sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok berada pada kriteria “baik”

meliputi penggunaan modal usaha, menentukan produk yang akan dibuat, cara

mencari modal, memilih lokasi usaha dan upaya agar produk laku dijual. Walaupun

dalam memilih lokasi usaha masih berada pada kriteria cukup.

3. Proses produksi pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung

sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok berada pada kriteria “baik”

meliputi memilih tepung yang baik, menyimpan bahan baku, memilih peralatan

mengolah, penggunaan alat, mencegah terjadinya keracunan makanan, memelihara

kebersihan pengolahan, memilih telur yang baik, penggunaan fungsi gula,

penggunaan bahan tambahan makanan, menjaga kebersihan pribadi dan memelihara

kebersihan lingkungan. Walaupun dalam penggunaan fungsi gula masih berada pada

kriteria cukup.

4. Pengemasan produk pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung

sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok berada pada kriteria “baik”

(29)

76

kering, keterampilan menata kue kering dalam kemasan dan pemilihan kemasan

yang baik untuk kue kering.

5. Pemasaran produk pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung

sebagai penerapan hasil pembinaan usaha kelompok berada pada kriteria “sangat

baik” meliputi mempromosikan produk jajanan, memelihara pelanggan, menerima

pesanan produk makanan jajanan, menentukan harga jual produk, sikap dalam

memberikan pelayanan kepada konsumen dan perencanaan penjualan produk.

6. Pembukuan pada perintisan usaha makanan jajanan di Kabupaten Bandung sebagai

penerapan hasil pembinaan usaha kelompok berada pada kriteria “sangat baik”

meliputi pembukuan usaha kelompok yang dibuat anggota kelompok UPPKS dan

fungsi pembukuan dalam berwirausaha.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat penulis ungkapkan berdasarkan kesimpulan diatas

yaitu :

1. Anggota kelompok UPPKS yang merintis usaha makanan jajanan di Kecamatan

Banjaran, Kabupaten Bandung. Penerapan hasil pembinaan usaha kelompok pada

perintisan usaha makanan jajanan yang berada pada kriteria cukup baik hendaknya

bisa mengevaluasi kerkurangan dan memperbaiki kekurangannya agar dapat lebih

mengembakan lagi usahanya. Salah satunya dengan memilih lokasi usaha yang

strategis dan dalam penggunaan gula sebagai bahan dasar pembuatan makanan

jajanan khususnya kue kering dapat lebih difungsikan lagi penggunaanya secara

maksimal.

2. UPT-KB kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, sebaiknya lebih mendukung

kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota UPPKS, sehingga anggota UPPKS yang

sudah melakukan kegiatan usaha lebih termotivasi lagi. Caranya bisa dengan

memberikan gambaran tentang tempat-tempat yang dapat dijadikan lokai usaha,

sehingga anggota UPPKS yang telah melakukan kegiatan usaha dapat lebih

(30)

77

3. Peneliti Selanjutnya. Penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih pada lingkup

yang terbatas. Masih teradapat indikator lain yang perlu dikaji untuk penelitian

selanjutnya serta pengambilan sampel penelitian dengan skala yang lebih besar sebagai

pengembangan dari penelitian ini. Penelitian dapat dikaji dari manfaat pembinaan usaha

(31)

78

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1998). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

_____. (2007). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (2010). Media penyuluhan UPPKS. Jakarta : BKKBN

_____. (1997). Buku pegangan Kader gerakan ekonomi keluarga sejahtera di Provinsi Jawa Barat. Bandung : BKKBN

_____. (1997). Mengembangkan Kemampuan Berwirausaha. Bandung : BKKBN

Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif : Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bandung. (2010). Materi pengelolaan Usaha Kelompok. Bandung: Tidak Diterbitkan

Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. (2010). Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Kelompok UPPKS. Jakarta: BKKBN

Fadiati, A. (2011). Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Sukses. Bandung: Rosdakarya.

Fauzan. (2010). Kriteria Yang Harus Dimiliki Oleh Jajanan Yang Sehat. [Online]. Tersedia : http://polahidupsehat.info/ (11 Desember 2012)

Geofrey G. Meredith et al. (1992). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Seri Manajemen No. 97. PT Pustaka Binaman Pressindo.

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Karmaji, S. (1996). Cara Memulai Usaha. Yogyakarta: Tugu

Manaffe, M. (1997). Pengolahan kue dan roti. Bandung: Angkasa

(32)

79

Persatuan Ahli Gizi Indonesia. (2009). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Poerwadarminta, W.JS. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rambe, S. DKK. (1995). Pengelolaan Usaha. Bandung: Angkasa

Saji. (2006). Ragam kue tradisional. Jakarta: PT Media Boga Utama

Soehartono, I. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (2006). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito

Sutomo, B. (2012). Mengenal Nutrisi Gula Lebih Dekat. Jakarta: Primedia Pustaka

Undang-undang Dasar. (1969). UUD Tentang Upaya Pembinaan Keahlian. Jakarta: Depdikbud

United Sociates Wheat. (2001). Pedoman Pembuatan Kue Dan Roti. Jakarta: PT. Djambatan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wiratakusumah, E. (2000). Pengelolaan Usaha Boga. Jakarta: PT. Simplex

(33)

78

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1998). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

_____. (2007). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (2010). Media penyuluhan UPPKS. Jakarta : BKKBN

_____. (1997). Buku pegangan Kader gerakan ekonomi keluarga sejahtera di Provinsi Jawa Barat. Bandung : BKKBN

_____. (1997). Mengembangkan Kemampuan Berwirausaha. Bandung : BKKBN

Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif : Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bandung. (2010). Materi pengelolaan Usaha Kelompok. Bandung: Tidak Diterbitkan

Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. (2010). Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Kelompok UPPKS. Jakarta: BKKBN

Fadiati, A. (2011). Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Sukses. Bandung: Rosdakarya.

Fauzan. (2010). Kriteria Yang Harus Dimiliki Oleh Jajanan Yang Sehat. [Online]. Tersedia : http://polahidupsehat.info/ (11 Desember 2012)

Geofrey G. Meredith et al. (1992). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Seri Manajemen No. 97. PT Pustaka Binaman Pressindo.

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Karmaji, S. (1996). Cara Memulai Usaha. Yogyakarta: Tugu

Manaffe, M. (1997). Pengolahan kue dan roti. Bandung: Angkasa

(34)

79

Persatuan Ahli Gizi Indonesia. (2009). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Poerwadarminta, W.JS. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Rambe, S. DKK. (1995). Pengelolaan Usaha. Bandung: Angkasa

Saji. (2006). Ragam kue tradisional. Jakarta: PT Media Boga Utama

Soehartono, I. (2000). Metode Penelitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (2006). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito

Sutomo, B. (2012). Mengenal Nutrisi Gula Lebih Dekat. Jakarta: Primedia Pustaka

Undang-undang Dasar. (1969). UUD Tentang Upaya Pembinaan Keahlian. Jakarta: Depdikbud

United Sociates Wheat. (2001). Pedoman Pembuatan Kue Dan Roti. Jakarta: PT. Djambatan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wiratakusumah, E. (2000). Pengelolaan Usaha Boga. Jakarta: PT. Simplex

Gambar

Tabel
Tabel 3.1 Data Basis Kelompok UPPKS Kecamatan Banjaran
Tabel 3.2  Data Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

OPTIMASI GEOMETRI ROTATING DISK BERTINGKAT. UNTUK MEMINIMALKAN

dari atraksi wisata terhadap kepuasan wisatawan Taman Hutan Raya Ir. Djuanda Kota Bandung. 119) populasi adalah wilayah.. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

Berdasarkan analisis wacana yang telah dilakukan oleh penulis, maka ideologi gerakan perempuan yang diinginkan Soekarno bagi perempuan Indonesia yaitu suatu gerakan

Semasa meninggalkan bilik PPR, hendaklah dikunci dan semua dokumen terperingkat dimasukkan di dalam bekas keselamatan berkunci...

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR : 1 TAHUN 2015. TANGGAL : 8

14 PT Asuransi Bangun Askrida 15 PT Asuransi Umum Bca 16 PT Berdikari Insurance 17 PT Bess Central Insurance 18 PT Asuransi Bhakti Bhayangkara 19 PT Asuransi Bina Dana

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

• Terjadi ketika kita berusaha melewatkan suatu nilai variabel sebagai argumen suatu method dimana tipe data variabel method tersebut argumen suatu method, dimana tipe data