• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN SENI TARI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MARGAHAYU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN SENI TARI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MARGAHAYU."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ………... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR LAMPIRAN………... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Rumusan Masalah ……… 4

C. Tujuan Penelitian ………. 5

D. Manfaat Penelitian ………... 6

E. Anggapan Dasar / Asumsi ……… 7

F. Variabel Penelitian ……….. 7

G. Desain Penelitian ………. 7

H. Metode Penelitian ………. 8

I. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 9

BAB II:LANDASAN TEORETIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI BERBASIS KTSP A. Komponen Sistem Pembelajaran ………. 11

1. Pengembangan Kurikulum dan Silabus. ……….. 11

2. Tujuan Pembelajaran ………... 16

3. Materi Pokok Pembelajaran ……….. 18

4. Strategi Pembelajaran ………... 20

5. Evaluasi Pembelajaran ……….. 21

6. Sarana Dan Prasarana ………... 23

7. Peserta Didik (siswa) ………. 24

(2)

Negeri 1 Margahayu ………. 27

1. Pengertian Pembelajaran ……….. 27

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Seni Tari Siswa Kelas XI Semester 2 Di SMA Negeri 1 Margahayu …… 29

BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……… 34

B. Desain Penelitian ..………. 34

C. Lokasi, Populasi dan Sampel penelitian...……… 37

D. Definisi Operasional…….……….... 38

E Instrumen Penelitian.……… 39

F. Teknik Pengumpulan Data……… 40

G. Teknik Pengolahan Data ………. 42

H. Prosedur Penelitian ... 43

BAB. IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Seni Tari Di SMA Negeri 1 Margahayu... 46

1. Hasil Data Rencana Pembelajaran ………... 46

2. Hasil Data Pelaksanaan Pembelajaran ………... 51

3. Hasil Data Aktivitas Belajar Siswa …….……… 58

4. Hasil Data Angket Siswa………. 60

5. Hasil Data Pencapaian Kompetensi Dasar……….. 70

B Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Seni Tari Di SMA Negeri 1 Margahayu ... 75

1. Analisis Data Rencana Pembelajaran...……… 75

2. Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran ………... 77

3. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa ……… 81

4. Analisis Data Angket Siswa ……… 82

(3)

A. Kesimpulan ……… 85 B. Implikasi ………... 87 DAFTAR PUSTAKA ………. 89 LAMPIRAN

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat, maka kurikulum pendidikan harus

mampu mengadopsi, mengakomodir, dan mengaplikasikannya ke dalam

pembelajaran agar sumber daya manusia Indonesia sejajar dan dapat bersaing

dengan Negara lain. Dalam hal ini pemerintah melalui Departemen Pendidikan

Nasional (Depdiknas) berusaha melakukan penajaman dan pembaharuan dokumen

kurikulum, agar produk pendidikan memiliki wawasan yang luas, cepat, dan

tanggap dalam mengambil keputusan sebagai wujud kecakapan hidup (life Skill).

Untuk mewujudkan hal tersebut, guru dituntut mampu berkreasi,

berimprovisasi, berinisiatif, dan inovatif melalui peningkatan pengetahuan

sehingga menjadi guru yang kreatif dan profesional. Hal ini sesuai dengan

pendapat Mulyasa (2006:151) “…bagaimanapun bagusnya suatu kurikulum,

maka aktualisasinya sangat ditentukan oleh profesionalisme guru dalam

melaksanakan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik”

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, guru dituntut untuk melaksanakan

peran dan fungsinya secara optimal serta dapat dipertanggungjawabkan menurut

bidang keilmuannya (akademik), karena guru mempunyai peran penting sebagai

perancang pembelajaran yang menekankan pada pembekalan kecakapan hidup

(Dirjen Dikdasmen 2003:3). Peran guru sebagai perancang pembelajaran dituntut

(5)

pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum, sedangkan untuk penyajian materi

pembelajaran harus terencana dan terprogram serta harus mempertimbangkan ke

dalam isi materi dan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Fungsi

guru sebagai pendidik yang dilandasi tanggung jawab moral, pasti akan tanggap

terhadap permasalahan yang dihadapi dengan bertindak proaktif dan kreatif untuk

mencari jalan pemecahannya.

Dengan dilaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru

dituntut harus memahami isi materi kurikulum tersebut, karena penyusunan

silabus diserahkan sepenuhnya pada pihak sekolah dan guru. Berbeda dengan

kurikulum-kurikulum sebelumnya, dimana petunjuk teknis (Juknis) dan petunjuk

pelaksanaan (Juklak) dibuat satu paket dalam bentuk dokumen kurikulum.

Mengacu pada obyek penelitian yaitu pelaksanaan pembelajaran seni

budaya yang merupakan bidang ajar yang memberikan landasan nilai-nilai estetis

dalam rangka membentuk manusia seutuhnya. Di sisi lain, permasalahan yang

timbul di lapangan di antaranya: 1) mata pelajaran seni budaya tidak menjadi

acuan dalam penetapan kriteria kenaikan kelas sehingga minat dan motivasi siswa

dalam belajar kurang mendukung, 2) guru mengalami kesulitan dalam

mengembangkan kesesuaian antara indikator dan pemetaan (analisis) materi

pokok pembelajaran sehingga arah pengembangan pembelajaran yang dirancang

kurang mengarah pada pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Pusat

Kurikulum, Balitbang Depdiknas (2003: 7) mengungkapkan bahwa:

(6)

rasa, keterampilan dan mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi seni, memamerkannnya dan mempergelarkannya.

Fungsi dan tujuan pembelajaran pendidikan seni akan berlangsung efektif

dan efesien, apabila pengorganisasian materi pokok menggunakan pendekatan

belajar melalui seni dan belajar dengan seni. Menurut Pusat Kurikulum, Balitbang

Depdiknas (2003:7) bahwa:

Pendekatan pengorganisasian materi pada mata pelajaran pendidikan seni menggunakan pendekatan terpadu yang penyusunan standar kompetensi yang dirancang secara sistematik berdasarkan keseimbangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik terjabarkan dalam konsepsi, apresiasi dan kreasi yang meliputi :

a. Kemampuan kontektual meliputi kepekaan inderawi terhadap bunyi, rupa,gerak dan perpaduannya.

b. Pengetahuan melitputi pemahaman, penganalisaan dan pengevaluasian c. Apresiasi meliputi kepekaan rasa estetika, artistik serta sikap menghargai

dan menghayatikan karya seni.

d. Kreasi mencakup segala bentuk dalam proses produksi berkarya seni dan imajinasi.

Dari kutipan tersebut bahwa tujuan pendidikan seni, khususnya seni tari

tidak dimaksudkan siswa menjadi terampil menari untuk kebutuhan pentas,

melainkan membantu pertumbuhan dan perkembangan ranah kognitif, afektif,

dan psikomotor.

Pada tahun pembelajaran 2007/2008, khusus untuk kelas XI merupakan

tahun pertama pelaksanaan KTSP sehingga masalah mendasar dari perubahan

kurikulum tersebut yaitu sosialisasi KTSP ke tingkat pelaksana pembelajaran

(guru) belum efektif sehingga kemampuan guru untuk berkreativitas dalam

mengembangkan silabus belum optimal, yang meliputi: 1) mengidentifikasi

standar kompetensi dan kompetensi dasar serta pemetaan materi pembelajaran 2)

(7)

spesifik yang dijadikan ukuran untuk mengetahui pencapaian hasil pembelajaran

yang meliputi ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan 3) mengembangkan

materi pokok pembelajaran yang merupakan butir butir bahan ajar untuk

mencapai suatu kompetensi dasar 4). pengembangan pelaksanaan pembelajaran

yang dirancang dan dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar melalui

interaksi antara peserta didik dengan guru 5) penetapan jenis penilaian untuk

mengetahui pencapaian kompetensi dasar peserta didik. Pengembangan silabus

tersebut harus diaplikasikan secara nyata dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang berhubungan dengan

pelaksanaan pembelajaran pendidikan seni tari dan dalam rangka pencapaian

kompetensi dasar di SMA Negeri 1 Margahayu Kabupaten Bandung, maka

peneliti menetapkan judul “ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR

PENDIDIKAN SENI TARI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI I

MARGAHAYU (Studi Kasus Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan

Seni Tari). Peneliti mengambil obyek penelitian ini karena sepanjang pengamatan

peneliti belum ada yang membahas, sehingga diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan seni budaya

khususnya pendidikan seni tari di sekolah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka untuk memperjelas arah

penelitian, peneliti merumuskannya dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

(8)

tari kelompok Nusantara pada pembelajaran pendidikan seni tari siswa kelas

XI di SMA Negeri 1 Margahayu?.

2. Bagaimana hasil pencapaian kompetensi dasar untuk ranah afektif pada materi

tari kelompok Nusantara pada pembelajaran pendidikan seni tari siswa kelas

XI di SMA Negeri 1 Margahayu?.

3. Bagaimana hasil pencapaian kompetensi dasar untuk ranah psikomotor pada

materi tari kelompok Nusantara pada pembelajaran pendidikan seni tari siswa

kelas XI di SMA Negeri 1 Margahayu?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka peneliti mempunyai

tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini ialah untuk memperoleh data mengenai

pencapaian kompetensi dasar pendididkan seni tari siswa kelas XI semester 2

di SMA Negeri 1 Margahayu.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendapatkan data-data mengenai pencapaian kompetensi dasar

pada ranah kognitif materi tari kelompok Nusantara pada

pembelajaran pendidikan seni tari siswa kelas XI di SMA Negeri 1

Margahayu.

b. Untuk mendapatkan data-data mengenai pencapaian kompetensi dasar

pada ranah afektif materi tari kelompok Nusantara pada pembelajaran

(9)

c. Untuk mendapatkan data-data mengenai pencapaian kompetensi dasar

pada ranah psikomotor materi tari kelompok Nusantara pada pembelajaran

pendidikan seni tari siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Margahayu.

D. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka manfaat penelitian harus

menguntungkan semua pihak, di antaranya:

1. Untuk Program Pendidikan Seni Tari (Calon Guru Pendidikan Seni

Tari)

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai pembelajaran dalam mengembangkan

silabus, menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang operasional

dan rinci serta dapat dijadikan pedoman atau skenario dalam pelaksanaan

pembelajaran pendidikan seni tari.

2. Untuk Peneliti

Untuk menambah wawasan dalam bidang penelitian sebagai pembelajaran

dalam rangka meningkatkan kualitas profesi keguruan sehingga diharapkan

dapat memperbaiki tujuan pembelajaran secara utuh dan menyeluruh.

3. Untuk Guru

Sebagai pembelajaran dalam mencari dan menentukan strategi pembelajaran

yang tepat dan bersifat situasional, sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran melalui pencapaian kompetensi dasar yang meliputi ranah

pengetahuan, sikap dan keterampilan.

4. Untuk Sekolah

(10)

terhadap pencapaian tujuan, misi dan visi sekolah.

5. Untuk Pemerintah

Dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengambil kebijakan mengenai

pelaksanaan pembelajaran pendidikan seni tari di sekolah dalam upaya

melestarikan budaya bangsa.

E. Anggapan Dasar / Asumsi

Anggapan dasar merupakan landasan atau titik awal untuk dimulainya

penelitian. Pada penelitian ini, peneliti mengemukakan anggapan dasar sebagai

berikut: Pelaksanaan pembelajaran pendidikan seni tari dapat memberikan

pengalaman kepada siswa dalam mengekspresikan diri dan mengapresiasi karya

seni tari sesuai dengan kemampuan dan kreativitas sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik.

F. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini termasuk variabel tunggal karena berdiri

sendiri, sehingga penelitian terfokus pada pelaksanaan pembelajaran pendidikan

seni tari di SMA Negeri 1 Margahayu dalam upaya pencapaian kompetensi dasar

yang meliputi ranah pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan

(psikomotor).

G. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara pengumpulan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain

penelitian mencakup beberapa langkah kegiatan, diantaranya: 1) merumuskan

(11)

teknik pengumpulan data, 4) merumuskan cara menganalisis data, dan 5)

merumuskan cara pengambilan kesimpulan.

H. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif

analisis. Metode ini berfungsi untuk menganalisis, mengklarifikasi dan

menafsirkan data tentang suatu proses yang sedang berlangsung.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan cara perolehannya, data dapat dibedakan menjadi dua yaitu

data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan

langsung melalui obyeknya, sedangkan data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari literatur. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang

digunakan, di antaranya: a. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap

pelaksanaan pembelajaran pendidikan seni tari siswa kelas XI di SMA

Negeri 1 Margahayu.

b. Angket siswa

Pengisian angket dilakukan oleh 44 orang siswa sebagai sampel penelitian

untuk memperoleh data yang tidak bisa dilakukan melalui teknik

observasi maupun wawancara. c. Studi pustaka

(12)

yang berhubungan dengan obyek penelitian yang dijadikan sebagai sumber

tertulis.

d. Tes tulis

Tes tulis yaitu untuk mengukur ranah kognitif siswa terhadap materi

pembelajaran yang telah diberikan. e. Tes perbuatan

Tes perbuatan yaitu untuk mengukur ranah afektif dan psikomotor siswa

dalam mempertunjukan gerak tari Blantek.

2. Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian ini teknik pengolahan data menggunakan analisis deskritif

melalui tiga tahapan, yaitu:

a. Mereduksi data; yaitu proses pengumpulan data, mengidentifikasi data dan

menyeleksi data sesuai dengan permasalahan.

b. Penyajian data; yaitu penyusunan data dalam bentuk tabulasi data

untuk mengetahui frekuensi dari tiap-tiap alternatif jawaban yang

diberikan responden sehingga memudahkan dalam menafsirkannya.

c. Penarikan kesimpulan (verifikasi); yaitu untuk memperoleh gambaran dari

hasil penelitian tentang pencapaian kompetensi dasar siswa yang mengacu

pada segi proses dan segi hasil.

I. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Margahayu dengan alamat

(13)

waktu penelitian berlangsung enam bulan terhitung dari bulan Nopember

2007 s.d April 2008.

b. Populasi

Pada penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh siswa kelas XI

yang terdiri dari sembilan (9) kelas dengan tiga jurusan, masing-masing

IPA (4 kelas), IPS (4 kelas) dan Bahasa (1 kelas) dengan jumlah siswa 392

orang. Pengambilan siswa kelas XI menjadi populasi karena pada kelas

XI merupakan tahun pertama pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP.

c. Sampel Penelitian

Untuk pengambilan sampel bukan berdasarkan strata, random (acak) atau

daerah melainkan berdasarkan teknik purposive sampling. Alasan

pemilihan teknik ini, karena unsur populasi yang ditentukan menjadi

sampel berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai. Adapun

sampel pada penelitian ini diambil kelas XI IPA-1 dengan jumlah siswa 44

(14)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode deskriptif

analisis, Gay (1976) yang dikutip oleh Tuwu (1993:71) menyatakan bahwa,

“Metode deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam

rangka menguji hipotesis atau jawaban pertanyaan yang menyangkut keadaan

pada waktu yang sedang berjalan dari pokok penelitian.”

Pada penelitian ini dibutuhkan data-data mengenai upaya-upaya guru

dalam mengimplementasikan KTSP. Data-data tersebut dapat memberikan

gambaran tentang peran dan fungsi guru, khususnya guru pendidikan seni tari di

SMA Negeri 1 Margahayu dalam mengembangkan silabus dan menjabarkannya

ke dalam program dan RPP serta evaluasi pembelajarannya.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan

kualitatif melalui penyajian data yang meliputi: rencana pembelajaran,

pelaksanaan pembnelajaran, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar yang dicapai.

Hasil belajar yang dimaksud mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor

yang dijabarkan ke dalam indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian

(15)

1. Desain penelitian memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti

dalam melakukan penelitiannya.

2. Desain penelitian juga menentukan batas-batas penelitian yang bertalian

dengan tujuan penelitian.

3. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang

harus dilakukan, juga memberikan gambaran jenis kesulitan yang akan

dihadapi.

Desain penelitian harus mencakup beberapa aspek kegiatan yang menjadi

bahan pertimbangan, di antaranya adalah:

1. Merumuskan masalah yang akan diteliti dengan jelas.

2. Menentukan populasi dan sampel dengan memenuhi persyaratan ketepatan

(validitas) dan ketelitian (kreabilitas).

3. Prosedur pengumpulan data harus jelas dan sistematis sehingga data yang

dihasilkan relevan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan.

4. Menentukan cara menganalisis data berdasarkan jenis data yang dikumpulkan.

5. Menentukan cara pengambilan kesimpulan yang sesuai dengan tujuan

penelitian.

Desain penelitian dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu: desain

survey, case study, dan eksperimen. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

bentuk desain studi kasus (case study) karena memiliki beberapa keuntungan, di

antaranya:

1. Dengan studi kasus dapat meneliti setiap aspek kehidupan sosial.

(16)

dari suatu topik atau keadaan sosial secara mendalam.

3. Dalam studi kasus dapat digunakan berbagai cara pengumpulan data, seperti:

observasi, wawancara, angket, studi dokumenter dan alat pengumpul data

lainnya untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya agar masalah

dapat dipahami secara mendalam.

4. Studi kasus dapat digunakan untuk menguji kebenaran teori tentang

aspek-aspek yang spesifik.

Bentuk desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini seperti

(17)

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian yaitu di SMA Negeri 1 Margahayu alamat Jl. Wahid

Hasyim (terusan Jl. Kopo) No. 387 Margahyu Kabupaten Bandung dan

waktu penelitian berlangsung enam bulan terhitung dari Bulan Nopember

2007 s.d Bulan April 2008.

2. Populasi

Populasi adalah subyek penelitian yang dapat dijadikan sebagai sumber

untuk memperoleh data guna menjawab permasalahan dalam penelitian.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi yaitu seluruh siswa kelas XI di

SMA Negeri 1 Margahayu yang terdiri dari sembilan (9) kelas dengan tiga

jurusan yaitu IPA (4 kelas), IPS (4 kelas) dan Bahasa (1 kelas) dengan

jumlah siswa 392 orang. Alasan pemilihan populasi siswa kelas XI karena

merupakan tahun pertama pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP.

3. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi sebagai sumber informasi untuk

memperoleh data yang dapat dipercaya. Pengambilan sampel pada

penelitian ini tidak berdasarkan strata, random atau daerah melainkan

secara purposive sampling. Cara ini digunakan karena pada penentuannya,

sampel dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian

Sampel yang digunakan adalah sampel yang mempunyai ciri-ciri yang

esensial dari populasi sehingga dapat dianggap representatif. Ciri esensial

(18)

peneliti. Dengan demikian, dalam penentuannya peneliti lebih cermat

dalam menentukan syarat-syarat bagi sampel agar sesuai dengan tujuan

penelitiannya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu analisis pencapaian

kompetensi dasar untuk ranah kognitif, afektif dan psikomotor pendidikan

seni tari sehingga sampel pada penelitian ini diambil kelas XI IPA-1

dengan jumlah 44 orang yang terdiri dari 26 siswi dan 18 siswa. Alasan

penetapan sampel jurusan IPA, karena berdasarkan pengamatan peneliti

siswa jurusan IPA cenderung terfokus pada mata pelajaran jurusannya

dibanding siswa jurusan IPS atau Bahasa sehingga mengenai minat dan

motivasi serta hasil belajar siswa jurusan IPA perlu dilakukan penelitian.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dalam menafsirkan

judul penelitian, maka peneliti merasa perlu untuk menafsirkan kata-kata yang

digunakan sebagai berikut:

Analisis pencapaian yaitu penjelasan hasil kajian terhadap sesuatu yang dihasilkan

dari proses interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan

siswa dengan lingkungan belajarnya.

Kompetensi dasar yaitu klasifikasi kemampuan hasil proses pembelajaran yang

mengacu pada konsep kurikulum yang menekankan pada

kemampuan: aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan

keterampilan (psikomotor).

Pendidikan yaitu proses pembelajaran yang mencakup keseluruhan komponen

(19)

mempertunjukan karya seni tari kelompok Nusantara dalam konteks

budaya masyarakat di sekolah.

Seni tari yaitu nilai-nilai keindahan dari gerak tubuh yang diungkapkan melalui

perasaan sehingga menghasilkan gerakan yang ritmis dan dinamis.

Margahayu yaitu nama kota kecamatan yang berada di wilayah hukum Kabupaten

Bandung.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang menentukan

keberhasilan dalam penelitian. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini

digunakan instrumen penelitian sebagai berikut:

1. Format observasi

Format observasi merupakan alat pengumpul data yang dilaksanakan dengan

cara mengamati terjadinya suatu proses. Observasi pada penelitian ini

digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar yang mencakup

ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotor. Untuk pengisisan lembar

observasi ini, peneliti meminta bantuan kepada dua orang teman sejawat yang

satu bidang ajar untuk menganalisis dan mengevaluasi mengenai perencanaan,

pelaksanaan pembelajaran, dan aktivitas belajar siswa sehingga obyektivitas

data dapat dipertanggungjawabkan.

2. Format penilaian (tes)

Tes merupakan alat ukur yang ditujukan kepada sampel untuk mendapatkan

jawaban yang diharapkan, baik dalam betuk tes atau non tes. Ditinjau dari

(20)

ranah kognitif dan psikomotor dilakukan dalam bentuk tes sedangkan untuk

ranah afektif penilaian dilakukan melalui non tes yaitu berdasarkan hasil

pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran. (format observasi terlampir).

3. Format angket

Angket ditujukan kepada siswa untuk mendapatkan gambaran mengenai

pemahamannya terhadap indikator pembelajaran (format angket terlampir).

F. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan

langsung ke obyeknya melalui observasi langsung, lembar observasi dan angket,

sedangkan data sekunder yaitu data yang didapatkan dari literatur baik dalam

bentuk buku, modul, majalah dsb. Sebagai data penunjang, maka dokumentasi

selama pelaksanaan penelitian dilampirkan pada bagian akhir karya ilmiah ini.

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi:

1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang diperoleh

dari berbagai literatur sebagai referensi yang berhubungan dengan masalah

penelitian. Sumber yang digunakan sebagai referensi untuk dijadikan landasan

pemikiran maupun sebagai penunjang data dalam penelitian ini. Studi pustaka

selain sebagai referensi memiliki fungsi lain, di antaranya:

a. Untuk mengetahui apakah masalah yang akan diteliti telah diselidiki orang

lain sebelumnya, sehingga penelitian kita bukan merupakan duplikasi.

(21)

teoretis tentang masalah penelitian. (perpustakaan sekolah dan pribadi).

c. Untuk memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang telah

ditetapkan. (perpustakaan pribadi).

2. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi merupakan teknik yang utama pada

penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Observasi langsung (partisipatif); yaitu pengumpulan data yang dilakukan

peneliti melalui pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran

pendidikan seni tari di SMA Negeri 1 Margahayu.

b. Observasi tidak langsung (nonpartisipatif); yaitu pengumpulan data

melalui lembar observasi yang pengisiannya dilakukan oleh teman sejawat

sebagai observer yang berperan untuk menganalisis dan mengevaluasi

yang selanjutnya diharapkan dapat memberi saran atau masukan untuk

perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pendidikan

seni tari dalam rangka meningkatkan kualitas pembentukan kompetensi.

3. Angket Siswa

Angket dilaksanakan untuk memperoleh data yang tidak bisa dilakukan

melalui teknik observasi maupun wawancara. Melalui angket untuk siswa

diharapkan obyektivitas data dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak

terjadi manipulasi data. Pada pengisian angket, subyek penelitian (siswa)

diminta untuk mengisi lajur-lajur pertanyaan yang sesuai dengan pendapat dan

(22)

4. Tes Tulis

Tes ini dilaksanakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa pada pencapaian

ranah kognitif. (lembar soal terlampir)

5. Tes Perbuatan

Tes ini dilaksanakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa pada pencapaian

ranah afektif dan psikomotor.

G. Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian ini, teknik pengolahan data menggunakan analisis

deskriptif melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu:

1. Mereduksi data

Mereduksi data yaitu proses pengumpulan, menyeleksi, dan mengidentifikasi

data sesuai dengan permasalahannya.

2. Penyajian data

Data yang direduksi selanjutnya disusun dalam bentuk tabulasi data untuk

mengetahui frekuensi dari tiap-tiap alternatif jawaban yang diberikan

responden sehingga memudahkan dalam menafsirkannya.

3. Penarikan kesimpulan (verifikasi)

Penarikan kesimpulan yaitu untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian

yang mengacu pada segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembentukan

kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau

setidak-tidaknya sebagian besar ( 75 % ) peserta didik terlibat secara aktif.

Dan dari segi hasil, proses pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil

(23)

seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar ( 75 % ) sesuai dengan

kompetensi dasar yang sudah ditetapkan.

H. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Adapun langkah persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian di

lapangan meliputi:

a. Membuat instrumen penelitian

Instrumen penelitian harus terfokus pada rumusan masalah yang telah

ditetapkan, yaitu pencapaian kompetensi dasar yang mencakup ranah

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada penelitian ini instrumennya

meliputi:

1) Format observasi

2) Format penilaian

3) Angket siswa

b. Observasi

Kegiatan ini dilakukan untuk pencarian sumber data yang sesuai dengan

obyek penelitian, baik melalui buku-buku sumber (literatur) sebagai

referensi maupun melalui pengamatan langsung di lapangan untuk

mendapat gambaran tentang permasalahan yang akan diteliti.

2. Pelaksanaan Penelitian

Prosedur tentang pelaksanaan penelitian meliputi beberapa tahapan meliputi:

a. Pengumpulan data

(24)

proses terhadap pelaksanaan pembelajaran pada materi tari Blantek.

Adapun data yang diteliti mencakup: perencanaan, pelaksanaan dan hasil

belajar, karena ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang

mempunyai hubungan sebab akibat. Apabila perencanaan pembelajaran

yang memadai dan operasional serta dilaksanakan dalam pembelajaran

secara aktif dan kreatif maka hasil belajar akan efektif dan mengarah pada

pencapaian kompetensi dasar yang mengacu pada indikator pembelajaran.

b. Pengolahan data

Data yang diperoleh dari observasi (baik melalui observasi partisipatif

maupun observasi nonpartisipatif) dan dari hasil angket serta hasil

penilaian belajar siswa, kemudian data tersebut diseleksi dan diidentifikasi

selanjutnya diolah dan disusun dalam tabulasi data untuk mengetahui

frekuensi dari tiap-tiap alternatif jawaban yang diberikan responden

sehingga memudahkan dalam menafsirkannya. Untuk pengolahan data

ranah afektif, mengacu pada Suharsimi Arikunto (1989: 48) bahwa ada

satu cara untuk mengkonversikan dari nilai angka menjadi huruf yaitu:

8,1 – 10,0 A

6,6 – 8,0 B

5,6 – 6,5 C

4,1 – 5,5 D

0,0 – 4,0 E

c. Analisis data

(25)

memperoleh tingkat kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan dalam

penelitian ini. Analisis terhadap data mentah yang diperoleh dari hasil

pencatatan di lapangan, kemudian diklarifikasikan berdasarkan aspek

permasalahan dalam penelitian.

d. Penarikan kesimpulan

Dari analisis data dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil akhir dari

kegiatan penelitian yang dilaksanakan dengan mengacu pada nilai

ketuntasan yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Margahayu yaitu ≥6,50.

3. Penulisan Hasil Penelitian

Penulisan hasil penelitian dituangkan dalam bentuk laporan yang berpijak

pada pelaksanaan penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, analisis

data, dan penarikan kesimpulan). Adapun kerangka penulisan laporan ini

terdiri dari: pendahuluan, tinjauan teoritis, metode penelitian, hasil

(26)

85 BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan observer yang didukung oleh bukti-bukti fisik

(data) seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Hasil pengamatan observer terhadap rencana pembelajaran yang disiapkan

oleh guru pendidikan seni tari di SMA Negeri 1 Margahayu telah memadai.

Hal ini berdasarkan prosentase alternatif pilihan yang menunjukan 80,12 %

menyatakan ya guru melaksanakan dan menyiapkan komponen rencana

pembelajaran dan 19,88 % menyatakan guru tidak melaksanakan dan

menyiapkan komponen pembelajaran.

2. Hasil pengamatan observer terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan

seni tari di SMA Negeri 1 Margahayu cukup baik dan lancar sesuai dengan

RPP yang telah disiapkan. Hal ini berdasarkan prosentase alternatif pilihan

yang menunjukan 87,33 % menyatakan pelaksanaan pembelajaran

berlangsung lancar sedangkan 12,67 % menyatakan pelaksanaan pembelajaran

kurang efektif.

3. Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas belajar siswa pada proses

pembelajaran pendidikan seni tari termasuk kriteria kesungguhan tinggi. Hal

ini berdasarkan prosentase alternatif pilihan yang menunjukan 83,35 %

menyatakan kriteria kesungguhan tinggi dan 16,65 % menyatakan kriteria

(27)

4. Hasil angket siswa menunjukan bahwa penguasaan indikator pembelajran

termasuk baik. Hal ini berdasarkan prosentase alternatif pilihan yang

menunjukan 90 % siswa mampu mempertunjukan tari Blantek dengan

sempurna, 6,5 % siswa menguasai sebagian besar tari Blantek, 3 % siswa

menguasai sebagian kecil tari Blantek dan 05 % siswa tidak mampu

mempertunjukan tari Blantek.

5. Hasil pengamatan peneliti yang didukung oleh data-data nilai pencapaian

indikator adalah sebagai berikut:

a. Nilai rata-rata pencapaian ranah kognitif adalah sebesar 7,88

b. Nilai rata-rata pencapaian ranah afektif adalah sebesar 7,70 dan termasuk

kategori B (baik).

c. Nilai rata-rata pencapaian ranah psikomotor adalah sebesar 7,65.

Berdasarkan kriteria keberhasilan, baik segi proses maupun segi hasil

minimal 75 % siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran dan siswa

mengalami perubahan perilaku yang positif. Oleh karena itu, peneliti menganalisis

pencapaian kompetensi dasar pendidikan seni tari berdasarkan pada kriteria

keberhasialan tersebut. Mengacu pada data-data yang diperoleh dalam penelitian

ini, baik data rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar

siswa, angket siswa maupun nilai rata-rata pencapaian indikator pembelajaran

dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar siswa kelas XI di SMA Negeri 1

Margahayu telah tercapai. dengan prosentase keberhasilan 93,19 % siswa

menguasai kompetensi dasar dengan baik dan 6,81 % siswa kurang menguasai

(28)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, peneliti mengajukan beberapa

rekomendasi kepada semua pihak sebagai berikut:

1. Pemerintah supaya mengkaji dan mengevaluasi tentang pelaksanaan sertifikasi

guru khususnya bagi guru yang tidak memiliki akta, karena akta merupakan

bukti kewenangan dan hak untuk mengajar sesuai dengan bidangnya.

2. Universitas Pendidikan Indonesia sebagai lembaga pencetak tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan perlu melakukan inovasi di bidang akademik agar

output yang dihasilkan memiliki kreativitas dan profesionalisme sehingga

menjadi guru yang dapat digugu dan ditiru.

3. Sekolah Menengah Atas, khususnya SMA Negeri 1 Margahayu pada

pelaksanaan sistem penerimaan murid baru (SPMB) pada jalur khusus jangan

hanya pada cabang orah raga saja yang menjadi prioritas, melainkan cabang

kesenian khususnya kesenian tradisional harus menjadi kriteria dalam SPMB

melalui jalur tersebut, sehingga kesenian tradisional akan tumbuh dan

berkembang di kalangan remaja sebagai wujud melestarikan kekayaan budaya

bangsa.

4. Guru diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam penyediaan bahan ajar, baik

dalam bentuk modul maupun lembar kegiatan siswa (LKS) sebagai pegangan

siswa sehingga dapat memperlancar kegiatan pelaksanaan pembelajaran. 5. Guru pendidikan seni tari di sekolah diharapkan dapat meningkatkan

fungsinya sebagai motivator melalui pengembangan strategi pembelajaran

(29)

siswa dalam upaya pencapaian kompetensi dasar yang telah ditetapkan, yang

selanjutnya akan bermuara pada pencapaian tujuan, visi dan misi sekolah

(30)

89

DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, IG. (2004), Metode Penelitian. Jakarta: Yayasan Gayatri

Buldani, H. (1982). Kompetensi Kompetensi Guru . Bandung: Biro Praktek Keguruan, IKIP

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007), Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus Dan Contoh/Model Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dirjen Dikdasmen. (2006). Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (berdasarkan KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dirjen Dikdamen. (2006), Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Tingkat SMA Mata Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Gay, C. dan Tuwu, A. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.

Gulo, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)

Komalasari, H. (2006). Meningkatkan Apresiasai Siswa Melalui Pengolahan Materi Seni Tari Tradisional (Studi Aplikasi Model Pembelajaran Kontekstual-Nonkontekstual). Bandung: P4ST, UPI.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Masunah, J. & Narawati, T. (2003). Seni Dan Pendidikan Seni (Sebuah Bunga Rampai). Bandung: P4ST, Universitas Pendidikan Indonesia.

Nasution, S. (1987). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung: Penerbit Jemmars.

Nurhayati, T. (2003). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta, Eska Media.

Nursantara, Y. (2004) Kesenian SMA. Jakarta: Erlangga.

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kesenian SMA & MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

(31)

Surya, M. (1979). Psikologi Pendidikan. Bandung: Jurusan Bimbingan Dan Penyuluhan. Institut Keguruan Ilmu Pendidikan.

Sulistianto, H. (2006). Pendidikan Seni. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Suharsimi, A. (1989). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ( IPS ) TINGKAT SMP, MTs, DAN

Pemilihan proses pembelajaran mahasiswa seni tari pada siswa VIII SMP dalam mata kuliah tari pendidikan sebagai sasaran penelitian dalam pertimbangan bahwa mata kuliah

Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda

Penelitian ini dirancang untuk: (1) mengetahui sejauh mana kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional guru mata

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) TAHUN PELAJARAN :2014/2015 Nama Sekolah : SD Negeri 5 Karanganyar Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn

Mata pelajaran SBK Dengan mempelajari seni tari nusantara tersebut, siswa tidak hanya dapat belajar mengenal budaya bangsa Indonesia namun juga belajar bagaimana

d. Mampu merencanakan pembelajaran yang mendidiksesuai dengan karakteristik pembelajaran mata pelajaran seni tari, meliputi:g. 1) merumuskan indikator kompetensi dan

Penyusunan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Aqidah- Akhlak di Madrasah Aliyah ini dilakukan dengan