• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU DENGAN PENERAPANPERSONAL HYGIENE PENJAMAHMAKANAN DI INSTALASI GIZI RSUP Dr.M. DJAMIL PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU DENGAN PENERAPANPERSONAL HYGIENE PENJAMAHMAKANAN DI INSTALASI GIZI RSUP Dr.M. DJAMIL PADANG."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL

HASILHASILHASIL PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN SKRIPSISKRIPSISKRIPSISKRIPSI

UNIVERSITAS

UNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITAS ANDALASANDALASANDALASANDALAS

HUBUNGAN

HUBUNGAN

HUBUNGAN

HUBUNGAN PERILAKU

PERILAKU

PERILAKU

PERILAKU DENGAN

DENGAN

DENGAN

DENGAN PENERAPAN

PENERAPAN

PENERAPAN

PENERAPAN

PERSONAL

PERSONAL

PERSONAL

PERSONAL

HYGIENE

HYGIENE

HYGIENE

HYGIENE

PENJAMAH

PENJAMAH

PENJAMAH

PENJAMAH MAKANAN

MAKANAN

MAKANAN DI

MAKANAN

DI

DI

DI INSTALASI

INSTALASI

INSTALASI

INSTALASI GIZI

GIZI

GIZI

GIZI

RSUP

RSUP

RSUP

RSUP Dr.

Dr.

Dr.

Dr. M.

M.

M.

M. DJAMIL

DJAMIL

DJAMIL

DJAMIL PADANG

PADANG

PADANG

PADANG

TAHUN

TAHUN

TAHUN

TAHUN 2013

2013

2013

2013

Oleh

Oleh

Oleh

Oleh ::::

RE

RE

RE

REZI

ZI

ZI

ZI MULYA

MULYA

MULYA

MULYA FATMA

FATMA

FATMA

FATMA

No.

No.

No.

No. BP.

BP.

BP.

BP. 09

09

09

091033

1033

1033

10333174

3174

3174

3174

Diajukan

Diajukan

Diajukan

Diajukan Sebagai

Sebagai

Sebagai

Sebagai Pemenuhan

Pemenuhan

Pemenuhan

Pemenuhan Syarat

Syarat

Syarat Untuk

Syarat

Untuk

Untuk

Untuk Me

Me

Me

Mendapatkan

ndapatkan

ndapatkan

ndapatkan

Gelar

Gelar

Gelar

Gelar Sarjana

Sarjana

Sarjana

Sarjana Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan Masyarakat

Masyarakat

Masyarakat

Masyarakat

FAKULTAS

FAKULTAS

FAKULTAS

FAKULTAS KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN

KESEHATAN MASYARAKAT

MASYARAKAT

MASYARAKAT

MASYARAKAT

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS ANDALAS

ANDALAS

ANDALAS

ANDALAS

PADANG,

(2)

i FAKULTAS

FAKULTAS

FAKULTASFAKULTAS KESEHATANKESEHATANKESEHATANKESEHATAN MASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKAT UNIVERSITAS

UNIVERSITAS

UNIVERSITASUNIVERSITAS ANDALASANDALASANDALASANDALAS

Skripsi, Skripsi,

Skripsi,Skripsi, JanuariJanuariJanuariJanuari 2014201420142014 REZI

REZI

REZIREZI MULYAMULYAMULYAMULYA FATMA,FATMA,FATMA,FATMA, No.No.No.No. BP.BP.BP.BP. 0910091009100910333333333174317431743174 HUBUNGAN

HUBUNGAN

HUBUNGANHUBUNGAN PERILAKUPERILAKUPERILAKUPERILAKU DENGANDENGANDENGANDENGAN PENERAPANPENERAPANPENERAPANPENERAPAN PERSONALPERSONALPERSONALPERSONAL HYGIENEHYGIENEHYGIENEHYGIENE PENJAMAH

PENJAMAH

PENJAMAHPENJAMAH MAKANANMAKANANMAKANANMAKANAN PADAPADAPADAPADA INSTALASIINSTALASIINSTALASIINSTALASI GIZIGIZIGIZIGIZI RSUPRSUPRSUPRSUP DDDDRRRR.... M.M.M.M. DJAMILDJAMILDJAMILDJAMIL PADANG

PADANG

PADANGPADANG TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN 2013201320132013

x+ 57halaman+ 9tabel+ 2gambar+ 6lampiran

ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK Tujuan Tujuan

TujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku penjamah makanan dengan penerapan personal hygiene penjamah makanan pada instalasi gizi RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2013.

Metode Metode MetodeMetode

Jenis penelitian menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan

cross sectional. Populasi adalah penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2013. Jumlah sampel sama dengan jumlah populasi sebanyak 43 orang, diambil secara total sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuesioner. Data dianalisis dengan ujiChi-square.

Hasil Hasil HasilHasil

Hasil analisis diperoleh (37,2%) personal hygiene penjamah makanan tidak bersih, (39,2%) tingkat pengetahuan penjamah makanan adalah rendah, (37,2%) sikap penjamah makanan adalah negatif. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap penjamah makanan dengan penerapan personal hygiene di Instalasi Gizi RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Kesimpulan Kesimpulan KesimpulanKesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap penjamah makanan dapat mempengaruhi penerapan personal hygiene di Instalasi Gizi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil Penelitian ini merupakan masukan dan sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pihak manajemen dalam membuat kebijakan dan keputusan khususnya dalam hal pelayanan gizi.

Daftar Daftar

DaftarDaftar PustakaPustakaPustakaPustaka : 29 (1999-2012) Kata

Kata

(3)

BAB BAB BAB

BAB 1111 :::: PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1 1.1

1.11.1 LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang

Menurut Blum yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007), bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan

kesehatan dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang sedang berkembang, faktor lingkungan dan faktor perilaku mempunyai peranan yang sangat besar disamping faktor-faktor lainnya terhadap peningkatan derajat kesehatan

masyarakat.(1)

Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009(2) menyebutkan

bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat maka diselenggarakan pembangunan nasional dibidang kesehatan. Rumah sakit merupakan salah satu bagian integral dari pelayanan kesehatan peripurna dalam menunjang

pelaksanaan proses penyembuhan. Untuk itu rumah sakit berupaya meningkatkan kesehatan melalui beberapa pendekatan antara lain dengan meningkatkan kesehatan

(4)

2

Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena makanan yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan

kesehatan lainnya.(3)Menurut Thaheer, banyak sekali hal yang dapat menyebabkan suatu makanan menjadi tidak aman, Salah satu di antaranya dikarenakan terkontaminasi. (4) Faktor kebersihan penjamah atau petugas makanan dalam istilah

populernya disebut hygiene perorangan merupakan prosedur menjaga kebersihan dalam pengelolaan makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kebersihan

merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani. Prosedur yang penting bagi pekerja pengolah makanan adalah pencucian tangan, kebersihan dan kesehatan diri.

Kebersihan dan kesehatan diri merupakan syarat utama pengolah makanan. Test kesehatan terutama tes darah dan pemotretan rontgen pada dada untuk melihat

paru-paru dan saluran pernapasan sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali, terutama penggolah makanan di dapur rumah sakit. Ada beberapa kebiasaan yang perlu dikembangkan oleh para pengolah makanan atau menjamin keamanan makanan

yang diolah yaitu berpakaian harus selalu bersih dan memakai pakaian kerja atau celemek yang tidak bermotif agar pengotoran pada pakaian mudah terlihat. Pekerja

harus memakai sepatu yang tidak terbuka dan dalam keadaan bersih, rambut harus selalu dicuci secara periodik dan selama mengolah makanan harus dijaga agar rambut tidak jatuh kedalam makanan disarankan menggunakan topi atau jala rambut.

Pekerja yang sedang sakit flu, demam atau diare sebaiknya tidak dilibatkan terlebih dahulu dalam proses pengolahan makanan, sampai gejala-gejala penyakit tersebut

hilang. Pekerja yang memiliki luka pada tubuhnya harus menutup lukanya dengan pelindung kedap air.(5)

(5)

3

Higiene perorangan yang terlibat dalam pengolahan makanan akan dapat dicapai, apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya menjaga

kesehatan dan kebersihan diri. Karna pada dasarnya higiene adalah mengembangkan kebiasaan yang baik untuk menjaga kesehatan,maka sebetulnya hal ini dapat diketahui sejak calon pekerja akan direkrut sebagai tenaga pengolah makanan

melalui wawancara.(6)

Beberapa permasalahan yang dapat muncul bila seseorang kurang menjaga

kebersihan diri, di antaranya: 1) Rambut dipenuhi kutu/ketombe, 3) Penampilan tidak rapi, 2) bau badan tidak sedap, sehingga dijauhi oleh orang lain, 4) Menimbulkan berbagai macam sumber penyakit seperti : Diare, gangguan integritas kulit, gangguan

membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan pada kuku(6)

Menurut Steven et,all. (2002) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

aktifitas kebersihan diri diantaranya : 1).Tingkat Pengetahuan dan sikap 2). Kondisi fisik dan psikis 3). Faktor-faktor ekonomi 4). Faktor budaya 5). Faktor lingkungan 6). Faktor citra tubuh 7). Faktor peran keluarga. Teori ini menjelaskan bahwa kebersihan

diri didukung oleh pengetahuan dan sikap lansia, pengetahuan kebersihan diri sangat di butuhkan oleh setiap individu dalam mempertahankan kesehatan hidup yang

sesuai dengan kesehatan. Pengetahuan tentang kebersihan diri yang didapat dari membaca buku-buku tentang kesehatan. Praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan. (6)

Menurut WHO penyakit bawaan makanan (food-borned dieases) seperti diare, kolera, disentri dan tifus merupakan merupakan permasalahan kesehatan

(6)

4

berkembang dan menyebabkan 1,9 juta kematian orang per tahun di tingkat global. Bahkan, di Negara maju 1/3 dari populasi terinfeksi penyakit bawaan makanan.

Namun, hanya sebagian kecil tes positif yang dilaporkan pada Departemen Kesehatan.(5)

Berdasarkan data dari WHO tahun 2004 jumlah kasus penyakit bawaan

makanan seperti diare berjumlah 1,8-3,1 kasus, kasus Salmonellosis berjumlah 52,7-124 juta kasus, demam typoid berjumlah 2,16 juta kasus dan 216.000 jiwa meninggal

karena demam typoid. Di Amerika Serikat pada tahun1988-1992 ditemukan 90% dari wabah akibat bakteri patogen dan Noroviruses menyumbang 50% dari wabah

Di Indonesia pada tahun 2008 terjadi kasus penyakit bawaan makanan

sebanyak 8943 kasus. Penyakit yang menonjol terkait dengan penyediaan makanan yang tidak higienis adalah diare, gastro enteritis, dan keracunan makanan Menurut

Badan Pusat Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), penyebab terjadi penyakit bawaan makanan (food borne diseases) berdasarkan data nasional yang ada pada tahun 2002 yaitu 28% oleh mikroba pathogen dan 14% oleh senyawa kimia. Tahun

2003 yaitu 26,5% oleh mikroba pathogen dan 3% oleh senyawa kimia. Tahun 2004 (Januari hingga Agustus) yaitu 16% oleh mikroba pathogen dan 2% oleh senyawa

kimia.(7) yang mengakhibatkan terjadi 82 kasus keracunan makanan sehingga

menyebabkan 6.500 korban sakit dan 29 orang meninggal dunia.(8)

Hasil penelitian tahun 1995 di Rumah Sakit Umum Perawatan Fatmawati,

diketahui bahwa sebanyak 22 orang (64,7%) tenaga yang terlibat dalam pengolahan makanan di dapur mempunyai pengetahuan dan perilaku kurang tentang personal hygiene.(8)

(7)

5

melaksanakan berbagai upaya yang ditujukan dalam membantu pelayanan penyembuhan penderita yang datang berobat. Salah satu bentuk pelayanan tersebut

adalah pelayanan gizi yang mempunyai peran yang sama penting dengan pelayanan medik ataupun pelayanan keperawatan lainya. Bentuk pelayanan gizi yang diselenggarakan di RSUP Dr.M.Djamil Padang berupa pengolahan makanan,

penyajian makanan, dan penyaluran makanan kepada pasien yang dirawat. Jika pengolahan makanan tidak benar maka akan berdampak buruk pada pasien yang

dirawat seperti keracunan makanan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yohana (2007) di RS. Cipto Mangunkusumo ditemukan adanya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan

sikap penjamah makanan dengan penerapanpersonal hygiene.(8)

Disini kita harus membedakan antara personal hygiene dengan hygiene

sanitasi, personal hygiene adalah personal yang melakukannya, sedangkan hygiene sanitasi adalah keadaan fisik / lingkungan rumah sakit seperti saluran limbahnya.

Pengelolaan makanan bagi pasien di RSUP Dr.M.Djamil Padang berfungsi

untuk mempertahankan daya tahan tubuh dan membantu dalam mempercepat proses penyembuhan penyakit. Syarat dari makanan yang disajikan harus memenuhi

kebutuhan baik berupa kualitas maupun kuantitas dari makanan itu sendiri. Makanan yang memenuhi kebutuhan gizi akan mempercepat proses proses penyembuhan dan memperpendek hari perawatan.

Data Ketenagaan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.M.Djamil Padang bahwa tenaga penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUP Dr.M.Djamil

(8)

6

berada di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.M.Djamil Padang, sebagai pengelola makanan disini dituntut kebersihan diri penjamah makanan seperti

kebersihan dasar rambut, tangan, badan, pakaian dan kulit, mulut. Karena penjamah makanan yang tidak terjaga personal hygienenya akan memberikan kontribusi terhadap hasil yang dilakukan yaitu tidak terjaganya kebersihan makanan yang

diberikan kepada pasien.(9)

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti telah melihat hubungan perilaku

dengan penerapan personal hygiene pada penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.M.Djamil Padang tahun 2013

1.2 1.2

1.21.2 PerumusanPerumusanPerumusanPerumusan MasalahMasalahMasalahMasalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan perilaku dengan penerapan personal hygiene pada penjamah makanan di Instalasi Gizi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr.M.Djamil Padang tahun 2013.”?

1.3 1.3

1.31.3 TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian 1.3.1

1.3.1

1.3.11.3.1 TujuanTujuanTujuanTujuan UmumUmumUmumUmum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku dengan penerapan personal hygiene pada penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.M.Djamil Padang tahun 2013.

1.3.2 1.3.2

1.3.21.3.2 TujuanTujuanTujuanTujuan KhususKhususKhususKhusus

1. Diketahuinya personal hygiene penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUP Dr.M.Djamil Padang.

(9)

7

3. Diketahuinya sikap penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUP Dr.M.Djamil Padang.

4. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan penjamah makanan dengan penerapanpersonal hygienedi Instalasi Gizi RSUP Dr. M. Djamil Padang. 5. Diketahui hubungan sikap dengan penerapan personal hygiene di Instalasi

Gizi RSUP Dr. M. Djamil Padang.

1.4 1.4

1.41.4 ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian 1.4.1

1.4.1

1.4.11.4.1 ManfaatManfaatManfaatManfaat TeoritisTeoritisTeoritisTeoritis

1. Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam menemukan hubungan perilaku

dengan penerapan personal hygiene penjamah makanan di Instalasi Gizi RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2013.

2. Untuk memberikan kemampuan lebih kepada peneliti dalam mempersiapkan,

mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginformasikan data yang diperoleh.

3. Sebagai bahan tambahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 1.4.2

1.4.21.4.2 BagiBagiBagiBagi RumahRumahRumahRumah SakitSakitSakitSakit

Hasil Penelitian ini merupakan masukan dan sumbangan pemikiran yang

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pihak manajemen dalam membuat kebijakan dan keputusan khususnya dalam hal pelayanan gizi

1.4.3 1.4.3

1.4.31.4.3 BagiBagiBagiBagi InstitusiInstitusiInstitusiInstitusi PendidikanPendidikanPendidikanPendidikan

(10)

8

1.5 1.5

1.51.5 RuangRuangRuangRuang LingkupLingkupLingkupLingkup PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Gizi RSUP.Dr.M.Djamil Padang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku dengan penerapan personal hygiene

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat perbandingan nilai fleksibilitas bahu pada lansia, dimana sebelum dilakukan latihan peregangan nilai fleksibilitas fleksi bahu

Memorandum Program Sanitasi merupakan dokumen kesepakatan bersama seluruh program dan kegiatan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Padang Lawas Utara yang dilaksanakan oleh

Tekanan darah tinggi yang parah, yang hasilnya mencapai atau lebih besar dari 160/110, membutuhkan perawatan segera baik selama kehamilan dan pada minggu-minggu

Jogiyanto, H.M.2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Andi Offset.Yogyakarta.. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan

After two years involved restructuring the operation to drive costs down and a fleet modernisation programme to replace a Boeing fleet with an all Airbus fleet, Warwick Brady

(c) Read and think about the headings and subheadings. They outline the major topics and subtopics within the chapter. Consider making a chapter map, as: 1) Notice pictures

Hasil penelitian terhadap pasien DMT2 dengan komplikasi di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan

Tabel di atas dapat kita menjelaskan bahwa dari sejumlah wanita yang berprofesi sebagai wanita penyadap karet yang berusaha keras untuk memikirkan kebutuhan keluarga (suami dan