APRESIASI TOKOH PADA NOVEL REMAJA
(Studi Eksperimen Kuasi di Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Widya Lestari Koswara
NIM 0903981
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PENGGUNAAN METODE JIGSAW II
DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI
TOKOH PADA NOVEL REMAJA
(Studi Eksperimen Kuasi di Kelas VIII SMP
Negeri 10 Bandung)
Oleh
Widya Lestari Koswara
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Widya Lestari K. 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE JIGSAW II DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI TOKOH PADA NOVEL REMAJA
Widya Lestari Koswara 0903981
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi metode Jigsaw II belum diujicobakan pada pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengapresiasi tokoh dengan atau tanpa menggunakan metode Jigsaw II. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan siswa sebelum dan sesudah diterapkan metode Jigsaw II di kelas eksperimen, kemampuan siswa tanpa diterapkan metode Jigsaw II di kelas kontrol, dan taraf signifikansi kemampuan siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain pretest-posttest Control Group. Hasil penelitian ini adalah kemampuan mengapresasi tokoh sebelum mendapat perlakuan masih dangkal dengan nilai rata-rata 47,01. Siswa belum mampu mengapresiasi secara mendalam. Setelah mendapat perlakuan, rata-rata meningkat menjadi 60,46 dengan peningkatan pada aspek menjelaskan dan merelevansikan karakter lebih mendalam. Pada kelas kontrol, nilai rata-rata awal sebesar 50,9 karena kemampuan siswa masih dangkal. Kemudian rata-rata nilai akhir meningkat menjadi 54,76. Kemampuan siswa meningkat pada aspek relevansi tokoh lebih mendalam. Jika dibandingkan, kemampuan apresiasi tokoh pada kelas eksperimen lebih signifikan daripada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen meningkat 73% sedangkan pada kelas kontrol 56%. Oleh karena itu, metode Jigsaw II efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi tokoh.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Masalah Penelitian ... 5
1. Batasan Masalah... 5
2. Identifikasi Masalah ... 5
3. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
1. Manfaat Teoretis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 7
E. Anggapan Dasar ... 8
F. Hipotesis ... 8
G. Definisi Operasional ... 9
BAB II PENGGUNAAN METODE JIGSAW II DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI TOKOH PADA NOVEL REMAJA A. Hakikat Apresiasi Karya Sastra ... 10
1. Pengertian Apresiasi Sastra ... 10
2. Langkah-Langkah Apresiasi Sastra ... 11
B. Apresiasi Tokoh pada Karya Sastra ... 11
1. Tokoh dan Penokohan ... 10
viii
C. Hakikat Novel Remaja ... 14
D. Hakikat Metode Pembelajaran ... 15
E. Metode Pembelajaran Jigsaw II ... 16
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 20
B. Prosedur Penelitian ... 21
1. Tahapan Perencanaan ... 21
2. Tahapan Pelaksanaan ... 21
3. Tahapan Akhir ... 22
C. Populasi dan Sampel ... 22
1. Populasi Penelitian ... 23
2. Sampel Penelitian... 24
D. Teknik Penelitian ... 26
Teknik Pengumpulan Data ... 26
E. Instrumen Penilaian ... 27
1. Instrumen Perlakuan ... 27
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 28
F. Instrumen Evaluasi ... 34
1. Tes Awal ... 34
2. Soal Perlakuan ... 35
3. Tes Akhir ... 36
G. Teknik Pengolahan Data ... 36
1. Pengolahan Hasil Observasi ... 36
2. Pengolahan Data Hasil Tes ... 37
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 45
B. Analisis Hasil Observasi ... 46
1. Analisis Data Hasil Observasi Guru ... 46
2. Analisis Data Hasil Observasi Siswa ... 52
2. Deskripsi Analisis Data Tes Akhir ... 61
3. Deskripsi Skor Jigsaw II ... 67
D. Deskripsi Pengolahan Data ... 70
1. Reliabilitas Antar penimbang Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 70
2. Data Nilai Tes Awal dan Tes Akhir di Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol ... 80
3. Uji Normalitas Data Tes Awal ... 85
4. Uji Homogenitas dan Varian ... 87
5. Uji Hipotesis ... 89
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92
1. Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Apresiasi Tokoh pada Novel Remaja Sebelum dan Sesudah Diterapkan Metode Pembelajaran Jigsaw II di Kelas Eksperimen... 92
2. Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Apresiasi Tokoh pada Novel Remaja tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Jigsaw II di Kelas Kontrol ... 93
3. Taraf Signifikansi antara Kemampuan Siswa dalam Apresiasi Tokoh pada Novel Remaja di Kelas Eksperimen dengan di Kelas Kontrol ... 93
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 97
B. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 100
LAMPIRAN ... 102
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skor Perkembangan Individu ... 18
Tabel 2.2 Tingkatan Penghargaan Tim ... 19
Tabel 3.1 Desain Metode Penelitian Eksperimen Kuasi (Pretest-Posttest Control Group) ... 20
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Apresiasi Tokoh Berdasarkan Skala Nilai ... 22
Tabel 3.3 Jumlah Rombongan Belajar di SMPN 10 Bandung... 23
Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas Kontrol (VIII-A) ... 24
Tabel 3.5 Daftar Siswa Kelas Eksperimen (VIII-B) ... 25
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Apresiasi Tokoh pada Novel Remaja ... 28
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru ... 31
Tabel 3.8 Lembar Observasi Siswa ... 34
Tabel 3.9 Kualifikasi Nilai Obsevasi ... 37
Tabel 3.10 Format ANAVA ... 38
Tabel 3.11 Tabel Guilford ... 39
Tabel 4.1 Rata-Rata Poin Kemajuan Tiap Kelompok Berdasarkan Selisih Hasil Tes Awal dan Akhir ... 68
Tabel 4.2 Kategori Kelompok ... 69
Tabel 4.3 Tabel Data Uji Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen ... 70
Tabel 4.4 Tabel ANAVA ... 72
Tabel 4.5Tabel Data Uji Hasil Tes Awal Kelas Kontrol ... 72
Tabel 4.7 Tabel Data Uji Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 75
Tabel 4.8 Tabel ANAVA ... 77
Tabel 4.9 Tabel Data Uji Hasil Tes Akhir Kelas Kontrol ... 77
Tabel 4.10 Tabel ANAVA ... 79
Tabel 4.11 Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 80
Tabel 4.12 Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ... 82
Tabel 4.13 Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 83
Tabel 4.14 Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ... 84
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Tes Awal ... 86
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Data Tes Akhir ... 87
Tabel 4.17 Test of Homogeneity of Variances (uji homogenitas awal) ... 88
Tabel 4.18 Test of Homogeneity of Variances (uji homogenitas akhir) ... 88
Tabel 4.19 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data Tes Awal ... 90
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I SURAT-SURAT PENELITIAN
A.Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 102
B.Surat Pengesahan Judul Skripsi ... 103
C.Surat Izin Penelitian ... 105
LAMPIRAN II INSTRUMEN PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Ekpperimen ... 106
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 112
C. Lembar Soal tes awal ... 117
D. Lembar Soal perlakuan di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 120
E. Lembar Soal tes akhir ... 125
F. Lembar Jawab ... 128
G. Lembar Observasi Guru ... 129
H. Lembar Observasi Siswa ... 131
LAMPIRAN III HASIL PENELITIAN A.Nilai Tes awal Kelas Eksperimen 1. Nilai Tinggi ... 132
2. Nilai Sedang ... 133
3. Nilai Rendah... 134
B.Nilai Tes Awal Kelas Kontrol135 1. Nilai Sedang ... 135
2. Nilai Rendah... 136
C.Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen 1. Nilai Tinggi ... 137
2. Nilai Sedang ... 138
D.Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol
1. Nilai Tinggi ... 140
2. Nilai Sedang ... 141
3. Nilai Rendah... 142
LAMPIRAN IV HASIL OBSERVASI
A.Observasi Guru Mengajar
1. Observer satu ... 143
2. Observer Dua ... 145
3. Observer tiga ... 147
B.Observasi Kegiatan Belajar Siswa
1. Observer satu ... 149
2. Observer Dua ... 150
3. Observer Tiga ... 151
C.Hasil Rata-Rata Nilai dari Ketiga Observer
1. Hasil Observasi Guru oleh Tiga Observer ... 152
2. Hasil Observasi Siswa oleh Tiga Observer ... 154
D.Foto-Foto Penelitian ... 155
LAMPIRAN V TABEL PENDUKUNG
A.Tabel Distribusi Normal Baku: o-z ... 157 B.Tabel Chi Kuadrat ... 158
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Apresiasi sastra adalah salah satu materi pembelajaran di SMP.
Apresiasi satra termasuk ke dalam salah satu standar kompetensi membaca
pada kurikulum SMP kelas VIII semester dua, yaitu memahami buku novel
remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi. Memahami pada konteks ini
dapat disebut pula apresiasi. Apresiasi sastra adalah upaya memahami karya
sastra, yaitu upaya untuk dapat mengerti sebuah karya sastra yang dibaca,
mengerti maknanya, dan mengerti seluk beluk strukturnya (Sayuti, 2000:3).
Materi memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi
lebih dispesifikan lagi pada kompetensi dasar, yaitu menjelaskan alur cerita,
pelaku, dan latar novel remaja (asli atau terjemahan).
Apresiasi sastra terutama novel, kurang begitu diminati oleh siswa. Hal
ini tertulis pada sebuah berita di portal berita Bali pos, Minggu, 30 Maret 2003
yang memaparkan bahwa apresiasi sastra novel sangat kurang diminati oleh
siswa. Sangat sedikit siswa yang mau membaca novel. Salah satu penyebab
dari kurangnya kemauan siswa dalam membaca novel berasal dari faktor guru.
Seperti yang dipaparkan dalam portal berita Bali Pos, Minggu, 30 Maret 2003,
ada lima faktor yang menyebabkan kurangnya minat siswa dalam
mengapresiasi novel. Pertama, guru jarang menyempatkan diri untuk membaca
novel terbaru, baik untuk kepentingan pembelajaran, maupun kepuasan bati.
Kedua, novel yang ada di perpustakaan terbatas. Ketiga, guru cenderung
mengejar materi pembelajaran sesuai dengan tuntutan ujian nasional. Keempat,
guru belum menemukan strategi mengapresiasi novel. Kelima, pembahasan
novel yang sesungguhnya memerlukan waktu yan panjang sehingga pertemuan
Pernyataan dalam berita Bali Pos didukung pula oleh fakta yang ada di
tempat diberlakukannya eksperimen oleh peneliti, yaitu di SMPN 10 Bandung.
Sebelum memberikan perlakuan sebuah metode pembelajaran, peneliti terlebih
dahulu memberikan wawancara singkat mengenai minat dalam membaca novel
dan menggali pengetahuan siswa tentang apresiasi sastra. Hasil wawancara
dengan beberapa siswa kelas VIII adalah hanya beberapa siswa yang gemar
membaca novel dan siswa belum memahami apresiasi sastra terutama novel.
Oleh itu, berdasarkan hasil wawancara tersebut menjadikan landasan peneliti
memilih SMPN 10 sebagai tempat penelitian untuk mengujicobakan metode
pembelajaran yang diharapkan mampu membantus siswa dalam meningkatkan
minat membaca novel dan memahami apresiasinya.
Kesulitan siswa dalam mengapresiasi dalam sebuah novel dapat teratasi
dengan metode yang diberikan guru dalam memberikan materi pembelajaran
yang tepat dan sesuai bagi siswa dan materi tersebut. Selain itu, metode
pembelajaran juga berperan penting dalam menumbuhkan motivasi siswa
dalam belajar. Motivasi yang tinggi dan positif cenderung menghasilkan
prestasi belajar yang memuaskan dan berpengaruh pada keberhasilan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang menarik
cenderung meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu, materi pun dapat tersampaikan dengan baik dan
terpahami oleh siswa.
Beberapa jenis metode pembelajaran yang inovatif sudah banyak
bermunculan. Salah satu dari metode itu adalah metode jigsaw II. Metode
jigsaw II merupakan pengembangan dari Jigsaw Robson (1978) yang
kemudian dikembangkan oleh Slavin (Slavin, 2005:236). Jigsaw II dan Jigsaw
asli tidak jauh berbeda. Jigsaw juga memiliki kesamaan dengan metode
diskusi, yaitu dalam hal penyajian bahan pelajaran, ketika guru memberi
kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah
3
biasa karena siswa bekerja dalam dua kelompok, yaitu kelompok ahli dan
kelompok inti. Metode jigsaw II ini merupakan salah satu pembelajaran
kooperatif yang membuat siswa berperan aktif dalam kelompok kecil, saling
bertukar pikiran dan bertukar informasi.
Penelitian dengan metode kooperatif tipe jigsaw II ini belum pernah
digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengenai
apresiasi tokoh pada novel remaja. Maka dari itu, penelitian ini perlu dilakukan
untuk menambah referensi guru dalam memperkaya metode pembelajaran
Bahasa Indonesia di kelas. Namun, penelitian mengenai pembelajaran
memahami unsur intrinsik pada novel remaja telah dilakukan dengan metode
PTK (penelitian tindakan kelas) dalam artikel penelitian dengan judul
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami
Unsur Intrinsik Novel Remaja Siswa Kelas VIII (Juliyana, 2013). Hasil yang
diperoleh penelitian ini menunjukan perkembangan menuju ke arah yang yang
lebih baik. Hasil belajar anak terus meningkat dengan menggunakan metode
jigsaw. Nilai siswa sebelum diterapkan metode Jigsaw rata-rata 50 sedangkan
setelah diterapkan metode Jigsaw rata-rata nilai anak menjadi 67,7
(Juliyana,2013). Pembelajaran yang akan diteliti sama dengan penulis, tetapi
metode pembelajaran yang akan diterapkan berbeda, sehingga peneliti akan
bereksperimen dengan metode modifikasi dari Jigsaw, yaitu metode
pembelajaran Jigsaw II utnuk mengetahui pengaruhnya.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan metode pembelajaran
Jigsaw II ini telah diterapkan dalam pembelajaran matematika di SMP, yaitu
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Metematis Siswa” (Novianti,2012).
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa
kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Kota Cimahi. Teknik sampling
dilakukan dengan cara pengambilan dua kelas secara acak. Instrumen
penelitian yang digunakan di dalam penelitian berupa tes dan nontes.
nontes berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru, jurnal harian siswa,
dan angket.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan
kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II lebih baik daripada
kemampuan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Dari hasil
analisis data kualitatif dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respons
yang positif terhadap pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
Selain penelitan di atas ada pun penelitian mengenai Jigsaw II yang
diterapkan pada mata pelajaran teknik mesin. Penelitian ini berjudul Penerapan
Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw II untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dasar
Teknik Mesin (Siregar,Portal Jurnal UPI « Vol. VI No. 16 Februari 2010).
Penelitian ini menunjukan metode jigsaw sangat efektif digunakan pada
pembelajaran teknik mesin. Metode penelitian ini diterapkan pada siswa kelas
XTP1 SMK Negeri 6 Bandung. Metode penelitian yang digunakan ialah
penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Penelitian ini
dilaksanakan dengan pembelajaran diawali dengan pretest dan diakhiri dengan
post test setiap siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan
peningkatan aktivitas siswa untuk setiap siklusnya. Hasil rata-rata aktivitas
kelompok spesialis untuk setiap siklusnya sebagai berkut; siklus I 44.16%
(sedang), meningkat pada siklus II menjadi 56.83% (sedang), Siklus III
menjadi 86% (sangat tinggi). kemudian hasil rata-rata aktivitas kelompok asal
untuk setiap siklusnya sbb; siklusI 37.5%, meningkat pada siklus II menjadi
69.79% (tinggi), meningkat lagi pada siklus III menjadi 93.83% (sangat tinggi).
dari aktivitas tersebut mempengaruhi hasil belajar siswa pada setiap siklus
pembelajaran, terutama hasil skor pretes dan posttest; siklus I pretest 48.91 dan
posttest 63.78 (meningkat 14.87), Siklus II pretest 61.89 dan posttest 78.78
(meningkat 16.89), siklus III pretest 72.56 dan posttest 86.89 (meningkat
14.33). Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan
5
Learning Tipe Jigsaw II dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Dasar Teknik Mesin pada siswa kelas XTP1 SMK Negeri
6 Bandung.
Kedua penelitian ini menunjukan bahwa metode Jigsaw II sangat
efektif pada kedua mata pelajaran tersebut, yaitu matematika dan teknik mesin.
Setelah diterapkan metode Jigsaw II kedua penelitian tersebut menunjukan
peningkatan hasil belajar dengan perbandingan hasil antara pretest dan posttest.
Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti akan mengangkat judul
penelitian, yaitu “Penggunaan Metode Jigsaw II dalam Pembelajaran Apresiasi
Tokoh pada Novel Remaja (Studi Eksperimen Kuasi di Kelas VIII SMPN
Negeri 10 Bandung)”.
B.Masalah penelitian
Dalam bagian ini akan dijelaskan masalah pokok penelitian yang
meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3) rumusan
masalah. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
1. Batasan masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
unsur-unsur intrinsik dalam novel remaja, yaitu novel. Fokus penelitian ini adalah
mengenai salah satu unsur intrinsik dalam novel, yaitu apresiasi tokoh.
Penelitian dilakukan di SMPN 10 Bandung karena minat siswa
dalam mendalami karya sastra terutama novel kurang diminati dan siswa
belum memahami apresiasi sastra.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian
adalah sebagai berikut:
a. pembelajaran apresiasi sastra novel sangat kurang diminati oleh siswa
b. aspek tokoh pada suatu cerita merupakan aspek yang lebih menarik
perhatian, tetapi sering dikesampingkan dibandingkan plot yang
dianggap jiwa fiksi (Sayuti, 2000:67).
3. Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung
dalam pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja sebelum dan
sesudah diterapkan metode pembelajaran Jigsaw II di kelas
eksperimen?
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung
dalam pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja tanpa
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw II di kelas kontrol?
3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam
apresiasi tokoh pada novel remaja pada kelas VIII SMP Negeri 10
Bandung di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada dalam perumusan masalah, yaitu untuk mendeskripsikan:
1. kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam
pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja sebelum dan sesudah
diterapkan metode pembelajaran Jigsaw II di kelas eksperimen;
2. kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam
pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja tanpa menggunakan
metode pembelajaran Jigsaw II di kelas kontrol;
3. taraf signifikansi antara kemampuan siswa dalam apresiasi tokoh pada
novel remaja pada kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung di kelas
7
D.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini.
1. Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
khususnya pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Selain itu,
diharaakan dapat menjadi referensi untuk pengembangan penelitian
selanjutnya demi kemajuan dalam pembelajaran bahasa dan sastra
indonesia.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru
dalam memilih metode pembelajaran yang efektif terutama dalam
kompetensi dasar dalam menjelaskan pelaku cerita dalam novel
remaja. Guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam menerapkan
metode pembelajaran dan hendaknya lebih bijak dalam memilih
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi, situasi dan kondisi
di kelas serta siswa itu sendiri. Tidak hanya metode pembelajaran
yang rumit dapat meningkatkan prestasi siswa tetapi metode
pembelajaran yang sederhana pun dapat pula meningkatkan prestasi
belajar siswa
b. Bagi siswa
Siswa diharap dapat lebih berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan dapat belajar secara mandiri maupun berkelompok.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
kegiatan pembelajaran di kelas dan efektifitas dari metode Jigsaw II
E. Anggapan Dasar
Berdasarkan pernyataan tersebut maka yang dijadikan anggapan dasar
oleh penulis adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja merupakan salah satu
bahasan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP dengan
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
b. Pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja merupakan
pembelajaran kesastraan.
c. Metode Jigsaw II termasuk ke dalam pembelajaran kooperatif.
d. Siswa akan terstimulus untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
melalui metode Jigsaw II.
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H¹ terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan mengapresiasi
tokoh pada novel remaja siswa kelas VIII-B SMPN 10 Bandung,
setelah diterapkan merode pembelajaran Jigsaw II .
Hº tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan
mengapresiasi tokoh pada novel remaja siswa kelas VIII-B SMPN 10
Bandung, setelah diterapkan merode pembelajaran Jigsaw II .
G.Definisi Operasional
Untuk menghindari munculnya berbagai penafsiran, maka penulis
menjelaskan definisi operasional sebagai berikut.
a. Pembelajaran apresiasi tokoh adalah kegiatan mengakrabi karya sastra
terutama unsur tokoh (penokohan) untuk mendapatkan pemahaman,
penghayatan, dan penikmatan terhadap karya itu hingga diperoleh kekayaan
wawasan dan pengetahuan, kepekaan pikir, dan rasa terhadap berbagai segi
kehidupan sehingga timbul kecintaan dan penghargaan terhadap cipta sastra
9
b. Metode pembelajaran Jigsaw II adalah metode hasil pengembangan dari
jigsaw yang dikembangkan Elliot Aroson (1978). Metode jigsaw II adalah
metode pembelajaran kooperatif yang siswanya belajar aktif secara penuh
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen kuasi karena penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
prestasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan serta perbandingannya
dengan kelas yang yang tidak diberi perlakuan. Adapun desain penelitian
menggunakan pretest-posttest Control Group (Sugiyono,76:2012).
Tabel 3.1
Desain Metode Penelitian Eksperimen Kuasi
(Pretest-Posttest Control Group)
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
E O1 X1 O2
K O3 - O4
Sumber : Sugiyono (2012:76).
Keterangan:
E : kelompok eksperimen
K : kelompok kontrol
O1: uji awal pada kelompok eksperimen
O2: uji akhir pada kelompok eksperimen
X1: perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran dengan
menggunakan metode jigsaw II
O3: uji awal pada kelompok kontrol
O4: uji akhir pada kelompok kontrol
Desain penelitian di atas, menggunakan dua kelompok subjek
penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua
21
mengetahui keadaan awal untuk mengetahui perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono,2012:76). Pada kelompk
eksperimen diberikan perlakuan berupa penerepan metode pembelajaraan
kooperatif tipe Jigsaw II.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau proses penelitian
yang dilakukan penulis dalam melaksanakan penelitian. Prosedur penelitian
ini terdiri dari tiga tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan
tahap akhir. Penjelasan mengenai ketiganya adalah sebagai berikut.
1. Tahapan perencanaan
a. Menelaah kurikulum Bahasa Indonesia SMP dan menentukan materi
yang akan dijadikan bahan dalam penelitian sesuai dengan kompetensi
dasar yang harus dicapai siswa.
b. Melakukan studi literatur terhadap buku, artikel, dan laporan penelitian
sebelumnya mengenai pembelajaran apresiasi tokoh dan metode
pemebelajaran Jigsaw II.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
penelitian.
2. Tahapan pelaksanaan
a. Menentukan sampel yang terdiri dari dua kelas, yakni kelas
eksperimen dan kelas pembanding.
b. Memberikan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas pembanding
untuk mengukur kemampuan awal sampel sebelum diberikan
perlakuan.
c. Memberikan perlakuan terhadap sampel, yakni menerapkan metode
pembelajaran Jigsaw II pada pembelajaran apresiasi tokoh dalam novel
remaja terhadap kelas eksperimen dan menerapkan metode
pembelajaran diskusi kelompok pada pembelajaran apresiasi tokoh
d. Memberikan tes akhir sebagai langkah akhir untuk mengetahui
perkembangan kemampuan satelah diberi perlakuan.
3. Tahapan akhir
a. Mengolah data hasil tes awal dan tes akhir serta intrumen penelitian
lainya.
b. Melakukan analisis dan membahas hasil temuan.
Data juga dianalisis berdasarkan skala nilai dengan mengambil sampel
pada setiap kelas. Kategori penilaian mengacu pada tabel 3.6 mengenai
kriterian penilaian dalam mengapresiasi tokoh. Berikut adalah kategori
penilaiannya.
Tabel 3.2
Kategori Penilaian Apresiasi Tokoh Berdasarkan Skala Nilai
No Kategori Nilai
1 Nilai rendah 10-40
2 Nilai sedang 41-70
3 Nilai tinggi 71-100
Tabel 3.2 berfungsi untuk mengategorikan nilai siswa ke dalam
beberapa golongan saat mendeskripsikan data hasil tes awal dan tes
akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah mendeskripsikan
hasil data, kemudian data diolah menggunakan statistik.
c. Membuat kesimpulan.
C. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandung. Penelitian ini
menitik beratkan kepada pengaruh metode Jigsaw II terhadap pembelajaran
menjelaskan pelaku dalam novel remaja (asli atau terjemahan). Objek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 10 Bandung
tahun ajaran 2012/2013, sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas. kelas kontrol
dan satu kelas eksperimen. Pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol
23
1. Populasi Penelitian
Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa kelas
VIII semester 2 SMP Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2012/2013.
Pemilihan populasi penelitian di SMP Negeri 10 Bandung karena
lingkungan sekolah yang berada di daerah perkotaan yang biasanya
terdiri atas beragam kalangan siswa sehingga tepat dipilih sebagai
populasi untuk menerapkan metode pembelajaran yang bersifat
kelompok. Keberagaman tersebut akan menjadi salah satu aspek yang
penting dalam membentuk kelompok. Selain itu, SMP Negeri 10
Bandung kini ada di sekolah cluster dua di kota Bandung yang berarti
memiliki kualitas sekolah yang baik.
Pada tahun pelajaran 2012/2013 memiliki jumlah rombongan
belajar sebagai berikut :
Tabel 3.3
Jumlah Rombongan Belajar di SMPN 10 Bandung
No Kelas
Jumlah
Rombongan
Belajar
Jumlah Siswa
1 VII 9 366
2 VIII 9 339
3 IX 9 326
JUMLAH 27 1031
(sumber : profil SMPN 10 Bandung)
Setelah mengetahui rombongan belajar yang menjadi populasi
penelitian, maka selanjutnya adalahmemnutkan ruang lingkup yang lebih
kecil, yaitu sampel penelitian yang akan dipaparkan pada subbab
2. Sampel Penelitian
Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan teknik simple
random sampling. Pemilihan sampel dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata ada dalam populasi itu (Sugiyono,82:2012).
Sampel yang dipilih sebagai objek dalam penelitian ini yaitu, kelas
VIII-B sebagai kelas eksperimen dan dan kelas VIII-A sebagai kelas kontrol
yang dipilih secara acak dengan menggunakan undian.
a. Daftar siswa kelas kontrol
Tabel 3.4
Daftar Siswa Kelas Kontrol (VIII-A)
25
Perempuan : 18
Laki-laki : 18
Jumlah : 36
Daftar siswa di atas merupakan siswa-siswa yang akan
dijadika subjek penelitian untuk kelas kontrol. Selanjutnya akan
dipaparkan subjek penelitian untuk kelas eksperimen, yaitu kelas VIII-
B.
b. Daftar siswa kelas eksperimen
Tabel 3.5
Daftar Siswa Kelas Eksperimen (VIII-B)
Laki-laki : 19
Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
27
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
tes. Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
Tes yang dilakukan dalam bentuk awal (pretest) dan test akhir
(posttest). Tes awal dilakukan untuk melihat kemampuan siswa
sebelum diterapkan metode Jigsaw II, sedangkan tes akhir dilakukan
untuk melihat kemampuan siswa sesudah diterapkan metode Jigsaw
II. Perbandingan antara pretest dan posttest akan mengantarkan pada
suatu kesimpulan apakah suatu metode yang diterapkan dalam
proses pembelajaran efektif atau tidak. Tes yang diberikan adalah tes
tertulis yang menggunakan soal uraian.
b. Observasi
Pada penelitian ini observasi dilakukan terhadap dua subjek
yakni guru dan siswa. Observasi terhadap guru dan siswa ini
dilakukan selama proses pembelajaran apresiasi tokoh dengan
menggunakan metode pembelajaran Jigsaw II berlangsung.
E.Instrumen penilaian
Pada penelitian ini penulis menggunakan dua macam intrumen
penelitian, yakni instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data.
Penjelasan mengenai keduanya adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran baik pada kelas eksperimen
maupun kelas pembanding. RPP ini memuat standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
skenario pembelajaran, media yang digunakan, sumber belajar dan
evaluasi.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang penulis susun untuk satu
pembelajaran ini mengacu pada kurikulum yang berlaku di setiap sekolah.
Pada penelitian ini penulis menggunakan standar kompetensi yang terdapat
dalam semester dua, yakni memahami buku novel remaja (asli atau
terjemahan) dan antologi puisi dengan kompetensi dasar Menjelaskan
alur cerita, pelaku, dan latar novel remaja (asli atau terjemahan)
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
a. Tes
Tes merupakan instrumen penting dalam penelitian ini. Bentuk
tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis. Tes ini terdiri
dari tes awal dan tes akhir. Tes awal dan tes akhir masing-masing
memuat tiga buah pertanyaan yang sama. Penilaian pada tes awal dan
tes akhir menggunakan aspek-aspek mengapresiasi tokoh pada sebuah
karya sastra. Kriteria penilaian apresiasi tokoh mengadaptasi pada
Nurgiyantoro (2009:164-175). Aspek-aspek penilaian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 3.6
Kriteria Penilaian Apresiasi Tokoh pada Novel Remaja
Aspek Skor dan aspek penilaian
- siswa
menilai hasil pekerjaan siswa dalam pembelajaran apresiasi tokoh pada
31
siswa berdasarkan kriteria penilaian kemudian dikali sepuluh. Hasil nilai
tersebut selanjutnya akan diolah dan dianalisis di BAB 4.
b. Lembar Observasi
Pada penelitian ini lembar observasi digunakan untuk
mengetahui keefektifan metode Jigsaw II dalam pembelajaran apresiasi
tokoh pada novel remaja yang akan dieksperimenkan penulis. Lembar
observasi yang digunakan terdiri dari lembar observasi rencana
pembelajaran, lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
Lembar observasi rencana pembelajaran seperti tergambar dalam tabel
dibawah ini:
pada lembar observasi guru memuat 7 aspek penilaian yang
meliputi: 1) kemampuan membuka pelajaran, 2) Sikap guru selama
proses pembelajaran, 3) penguasaan bahan belajar, 4) proses
pembelajaran, 5) kemampuan menggunakan media, 6) evaluasi, dan 7)
kemampuan menutup pelajaran. Lembar observasi guru tersebut
tergambar dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.7
Lembar Observasi Guru
No Aspek yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Membuka Pembelajaran :
a. menarik perhatian siswa
b. memotivasi siswa berkaitan dengan materi
yanga kan dijarkan
c. membuat kaitan materi ajar sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan
d. memberi acuan materi ajar yang akan
2 Sikap Guru Selama Proses Pembelajaran :
a. kejelasan suara dalam komunikasi dengan
siswa.
b. tidak melakukan gerakan atau ungkapan
mengganggu perhatian siswa.
c. antusiasme mimik dalam penampilan
d. mobilitas posisi tempat dalam kelas.
3 Penguasaan Materi pembelajaran:
a. kejelasan memposisikan materi ajar yang
disampaikan dengan materi lainnya yang
terkait.
b. kejelasan menerangkan berdasarkan
tuntutan aspek kompetensi (kognitif,
psikomotor, dan afektif).
c. kejelasan dalam memberikan
contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
d. mencerminkan penguasaan materi ajar
secara proporsional.
4. Implementasi Langkah-Langkah Pembelajaran
(Skenario) :
a. proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi guru dan siswa.
b.kesesuaian model atau metode dengan
materi pembelajaran.
c. penyajian materi dengan menggunakan
model proyek respons kreatif.
d.antusiasme dalam menanggapi dan
menggunakan respons siswa.
33
5. Kemampuan Menggunakan Media :
a. memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan
media
b. ketepatan saat menggunakan media.
c. keterampilan dalam mengoprasionalkan.
d. membantu kelancaran proses pembelajaran.
6. Evaluasi :
a. melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan
aspek kompetensi.
b. melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal
yang telah direncanakan dalam rpp.
c. melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan.
d. melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk
dan jenis yang dirancang.
7. Kemampuan Menutup Pembelajaran:
a. meninjau kembali/menyimpulkan materi
kompetensi yang diajarkan
b. member kesempatan untuk bertanya.
c. menugaskan kegiatan ko-kurikuler.
d. menginformasikan materi ajar berikutnya
Jumlah
(Fatimah,2012:42)
Keterangan:
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
Pada lembar observasi siswa memuat tujuh aspek penilian. Ketujuh
aspek ini berisi sikap dan perilaku siswa selama pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi siswa tersebut tergambar dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 3.8
Lembar Observasi Siswa
No Aspek yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 sikap siswa saat belajar
2 siswa menyimak pembelajaran dengan baik
3 siswa mengikuti proses pembelajaran dengan
antusias
4. proses belajar mencerminkan komunikasi guru
dengan siswa
5. siswa serius mengerjakan tugas
6. siswa terlibat dalam pemanfaatan media
7. siswa melakukan refleksi
Jumlah
(Fatimah,2012:44)
Keterangan:
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
1 = sangat kurang
F. Instrumen Evaluasi
1. Tes Awal
Tes awal merupakan tes yang akan diberikan kepada sampel
35
untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap suatu materi
khususnya yang akan diteliti oleh penulis, yaitu kemampuan siswa dalam
mengapresiasi tokoh pada novel remaja. Tes yang diberikan berupa uraian
dengan acuan kutipan teks. Tes ini diberikan tanpa sebelumnya diberikan
mataeri atau pengarahan mengenai apresiasi tokoh.
Tes awal dan akhir menggunakan kutipan novel yang berbeda
namun menggunakan soal yang sama. Soal yang diberikan mengacu
kepada landasan teoretis mengenai apresiasi tokoh. Kutipan novel remaja
yang dipilih untuk tes awal adalah Dealova. Novel ini dipilih karena
termasuk kedalam novel Indonesia yang masuk ke dalam kategori remaja
atau dikenal juga sebagai novel teenlit (teenager literature). Cerita dalam
novel ini pun sesuai dengan kehidupan remaja sekarang, yaitu bercerita
tentang percintaan dan persahabatan. Novel Dealova dipilih sebagai acuan
pengerjaan soal tes awal karena ceritanya yang sederhana berkisar
kehidupan remaja dan bahasanya pun menggunakan bahasa yang dipahami
oleh remaja sehingga diharapkan siswa mampu menjawab pertanyaan
tanpa mendapat materi mengenai apresiasi tokoh terlebih dahulu. Petunjuk
dan bentuk soal ada pada lampiran dua.
2. Soal perlakuan
Soal perlakuan adalah kutipan novel remaja beserta pertanyaan
yang harus didiskusikan oleh setiap kelompok. Soal perlakuan terdiri atas
petunjuk pengerjaan, pertanyaan, dan kutipan novel. Pertanyaan yang
diberikan sama dengan tes awal dan akhir, hanya saja pada saat perlakuan
soal tersebut dipecah untuk dibahas di tim ahli.
Soal yang diberikan sebagai bahan diskusi yang harus dibahas oleh
siswa sama dengan tes awal dan akhir, namun yang membedakan adalah
kutipan novel yang diberikan. Pada perlakuan metode Jigsaw II, kutipan
novel yang digunakan adalah karya Mira W. yang berjudul Dari Jendela
SMP. Novel ini dipilih karena tokoh dalam novel tersebut sesuai dengan
Novel ini berkisah dengan kehidupan remaja sehingga diharapkan siswa
akan termotivasi dan memiliki antusiasme yang tinggi dalam berdiskusi
kelompok membahas kutipan novel tersebut.Selain itu, novel ini juga adda
di buku paket Bahasa Indonesia yang menjadi buku pegangan siswa (buku
BOS) yang artinya novel itu dapat dikatakan sudah memenuhi standar
kurikulum. Petunjuk dan bentuk soal ada pada lampiran dua.
3. Tes akhir
Tes akhir adalah tes yang diberikan kepada sampel penelitian untuk
mengetahui perubahan nilai yang diperoleh antara tes awal dan tes akhir.
Tes akhir diberikan setelah sampel penelitian mendapatkan tes awal dan
perlakuan metode Jigsaw II. Hal in bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar keefektifan metode Jigsaw II berdasarkan perolehan nilai akhir.
Soal yang digunakan pada tes akhir sama dengan tes awal, hanya
yang dibedakan adalah kutipan novel yang menjadi acuan pengerjaan soal.
Kutipan novel yang digunakan pada tes akhir berjudul Titian ke Pintu
Hatimu karya Mira W. Novel ini dipilih sebagai soal tes akhir karena
novel ini merupakan novel asli Indonesia. Selain novel ini asli Indonesia,
novel ini bertokohkan anak SMP yang sesuai dengan objek penelitian,
yaitu siswa SMP. Selain itu, novel ini pun berkisah tentang persahabatan
dan kondisi di kelas yang bisa direlevansikan dengan kehidupan siswa
sehingga siswa pun akan lebih mudah dalam memahami isi novel ini.
Novel ini pernah diterbitkan dengan judul Dibalik Jendela SMP
tahun 1981. Novel Dibalik Jendela SMP adalah acuan saat perlakuan
metode Jigsaw II. Namun, kutipan yang diambil berbeda bagian dan
berbeda tokoh. Berikut ini adalah lembar kerja siswa untuk tes akhir.
Petunjuk dan bentuk soal ada pada lampiran dua.
G.Teknik Pengolahan Data
37
1. Pengolahan Hasil Observasi
Pada lembar observasi ini sudah terdapat poin dari masing-masing
kriteria sehingga pada proses pengolahan data ini penulis hanya
menjumlahkan poin dari masing-masing kriteria. Perhitungan data observasi
diklasifikasikan melalui kualifikasi observasi sebagai berikut ini.
Tabel 3.9
Kualifikasi Nilai Obsevasi
Nilai Rentang Nilai Keterangan
A 4,00 – 3,50 Baik Sekali
B 3,49 – 3,00 Baik
C 2,99 – 2,50 Cukup
D 2,49 – 2,00 Kurang
E 1,99 – 1,50 Kurang Sekali
(Fatimah,2012:33)
2. Pengolahan Data Hasil Tes
Pengolahan data hasil tes ini adalah sebagai berikut.
a. Menentukan nilai tes awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan
kelas pembanding.
b. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang untuk skor tes awal dan tes
akhir. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor tes
awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas pembanding.
2) melakukan uji reliabilitas dengan mencari nilai
∑
(Fatimah,2012:34)
∑dp2 =
∑ ∑
(Fatimah,2012:34)
( kekeliruan)
(Fatimah,2012:34)
Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukkan ke dalam format
ANAVA seperti yang tergambar dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.10
Format ANAVA
Sumber variasi SS Dk Varian
Siswa/testi SSt dt2 N-1
Penguji SSp d2p K-1
Kekeliriuan SSkk d2kk (N-1) (K-1)
(Fatimah,2012:34)
Reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan rumus:
(Fatimah,2012:34)
Keterangan:
rn = reabilitas yang dicari
Vt = varian dari testi
Vk = varian dari kekeliruan
39
Tabel 3.11
Tabel Guilford
Nilai Kualitas Korelasi
< dari 0, 20 tidak ada korelasi
0,20 – 0,40 korelasi rendah
0,40 – 0,60 korelasi sedang
0,60 – 0,80 korelasi tinggi
0,80 – 0,99 korelasi tinggi sekali
1, 00 korelasi sempurna
(Fatimah,2012:35)
c. Uji normalitas dan homogenitas tes awal dan tes akhir pada kedua kelas.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul tersebar secara normal atau tidak. langkah-langkah yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut.
a) Menentukan daftar observasi dan ekspentasi
Rentang skor (R)= skor terbesar-skor terkecil (Riduwan, 2012:160)
Banyak kelas (Bk) 1,33 log n (Riduwan, 2012:160)
Panjang kelas (P)
(Riduwan, 2012:160) Derajat kebebasan=B=3
b) Menentukan nilai mean dengan rumus
X=
c) Menentukan simpangan baku (standar deviasi)
√
(Riduwan, 2012:160)
d) Pengujian yang dilakukan menggunakan rumus chi kuadrat dengan
kriteria distribusi normal apabila x2hitung <x2tabel . Berikut ini adalah
rumus chi kuadrat.
∑
(Subana dan Sudrajat,2000:124)
Keterangan :
Oi : Frekuensi pengamatan
Ei : Frekuensi ekspektasi
2) Melakukan uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir
dengan menggunakan rumus:
(Riduwan,2012:158)
Keterangan:
Fhitung : nilai yang dicari
Vb : varians terbesar
Vk : varians terkecil
Data dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel pada derajat kebebasan db
= N-1.
d. Melakukan uji hipotesis
1) Uji signifikansi perbedaan rata-rata tes awal dan tes akhir dengan
41
√( )
(Riduwan,2012:186)
M = nilai hasil rata-rata per kelas
N = banyaknya subjek
X = deviasi setiap nilai x2 dan x1
Y = deviasi setiap nilai y2 dan y1
Apabila nilai tes awal dan akhir tidak homogen maka dilakukan
uji-t’ (uji Wilcoxon). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a) Membuat daftar rank dengan mengurutkan harga mutlak selisih skor
pretes dan postes, diurutkan dari harga selisih terkecil.
b) Membuat nilai W. Nilai W adalah bilangan yang paling kecil dari
jumlah rank positif dan jumlah rank negatif dari daftar rank yang telah
dibuat.
c) Menentukan nilai W dari tabel:
Pada tabel daftar W harga n yang paling besar adalah 25. Maka untuk
n>25, harga W dihitung dengan rumus:
√
(Furqon,2009:247)
Untuk taraf signifikansi 0.01, X=2.578, sedangkan untuk taraf
signifikansi 0.05, X= 1.96.
2) Pengujian hipotesis
Jika Wtabel > Whitung artinya hipotesis diterima, terdapat peningkatan
Whitung artinya tidak terdapat peningkatan kemampuan siswa setelah
diberi perlakuan.
3) Analisis Data
Asumsi yang harus dipenuhi sebelum dilakukan uji-t adalah
normalitas dan homogenitas data. Oleh karena itu, sebelum pengujian
Independent Sample T-Test terhadap data tes awal dan akhir dilakukan
maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas dengan
menggunakan uji Saphiro Wilk. Langkah-langkah yang akan dilakukan
adalah :
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data dari kedua kelas
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Saphiro Wilk dengan taraf signifikansi
5%. Hipotesis dalam pengujian normalitas data tes awal sebagai
berikut:
H0 : Data tes awal berasal dari sampel yang berdistribusi normal.
H1 : Data tes awal berasal dari sampel yang tidak berdistribusi
normal.
Sedangngkan, hipotesis dalam pengujian normalitas data tes akhir
sebagai berikut.
H0 : Data tes akhir berasal dari sampel yang berdistribusi normal.
H1 : Data tes akhir berasal dari sampel yang tidak berdistribusi
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka kriteria
pengujiannya adalah :
a) Jika nilai signifikansi (Sig) ≥ 0,05 maka H0 diterima.
b) Jika nilai signifikansi (Sig) < 0,05 maka H0 ditolak.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data dari kedua kelas
43
melakukan pengujian homogenitas data tes awal digunakan uji
Lavene dengan perumusan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Data tes awalbervarians homogen.
H1 : Data tes awal bervarians tidak homogen.
Sedangngkan, hipotesis dalam pengujian normalitas data tes akhir
sebagai berikut.
H0 : Data tes akhirbervarians homogen.
H1 : Data tes akhir bervarians tidak homogen.
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka kriteria
pengujiannya adalah :
a) Jika nilai signifikansi (Sig) ≥ 0,05 maka H0 diterima.
b) Jika nilai signifikansi (Sig) < 0,05 maka H0 ditolak.
c) Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui perbedaan
dua rata-rata dari tes awal yang diperoleh. Pengolahan data
dilakukan dengan ketentuan:
H0 : Tidak terdapat perbedaaan rata-rata kemampuan awal yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H1: Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal yang signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji t. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% maka
kriteria pengujiannya adalah :
Jika kedua data berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan uji-t’. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%
maka kriteria pengujiannya adalah :
Jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterima. Jika t-hitung ≥ t-tabel maka H0 ditolak.
Jika salah satu atau kedua data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji Mann-Whitney. Dengan menggunakan taraf
signifikansi 5% maka kriteria pengujiannya adalah :
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari metode pembelajaran yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi. Metode pembelajaran
merupakan langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang
diharapkan. Metode pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan
kemampuasn siswa. Seperti yang peneliti lakukan, yakni mengeksperimenkan
metode pembelaran Jigsaw II dalam pembelajaran apresiasi tokoh pada novel
remaja. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana metode pembelaran
Jigsaw II dalam pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hasil simpulannya
sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam
pembelajaran apresiasi tokoh pada novel remaja di kelas eksperimen
sebelum diterapkan metode Jigsaw II dilihat dari tes awal memperoleh
nilai rata-rata sebesar 47,01 karena pengetahuan yang masih dangkal
mengenai apresiasi tokoh dan sesudah diterapkan metode pembelajaran
Jigsaw II meningkat menjadi 60,46. Peningkatan ini terlihat pada aspek
memengapresiasi tokoh, yaitu menggambarkan karakter tokoh dan
relevansi karakter tokoh dengan kehidupan nyata apresiator. Peningkatan
dari tes awal dan tes akhir adalah sebesar 73%. Dengan demikian, metode
pembelajaran Jigsaw II efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam pembelajaran apresasi tokoh dengan meningkatnya rata-rata tes
akhir menunjukkan kemampuan siswa meningkat.
2. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung dalam
metode pembelajaran Jigsaw II di kelas kontrol tidak lebih baik karena
dilihat dari rata-rata tes awal sebesar 50,9 dan nilai tes akhiradalah 54,76.
Pada kelas kontrol terjadi peningkatan kemampuan apresiasi pada aspek
relevansi karakter tokoh sedangkan aspek lainnya tidak begitu meningkat.
Selain itu, metode diskusi kelompok di kelas kontrol tidak lebih efektif
dari kelas eksperimen.Oleh karena itu, peningkatan kemampuan siswa di
kelas kontrol adalah sebesar 56%. Peningkatan rata-rata kelas kontrol lebih
rendah 17% daripada kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan peningkatan
kemampuan kelas kotrol tidak lebih baik dari kelas eksperimen yang diberi
perlakuan Jigsaw II.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam
apresiasi tokoh pada novel remaja pada kelas VIII SMP Negeri 10
Bandung di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol. Hal ini berdasarkan
pada penghitungan uji hipotesis taraf signifikansi 0,05 (taraf kepercayaan
95%) diperoleh bahwa Sig.(2-tailed) = 0,129 dimana 0,129 > 0,05, yang
artinya H0 diterima. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaaan rata-rata
kemampuan akhir yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.. Artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan
akhir yang sama.Dari hasil data tersebut, maka dapat disimpulkan metode
Jigsaw II terbukti kurang efektif dalam pembelajaran apresiasi tokoh pada
novel remaja.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa metode Jigsaw II efektif
digunakan dalam pembelajaran menulis apresiasi tokoh pada novel remaja,
namun masih ada beberapa siswa yang kemampuannya tetap ataupun
menurun. Hal ini disebabkan oleh faktor lain seperti kurang memperhatikan
ketika guru sedang menjelaskan, malu bertanya ketika menghadapi kesulitan,
99
tersebut, penulis ingin memberikan beberapa saran khususnya untuk para
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya untuk para pembaca.
1. Bagi guru yang ingin menggunakan metode Jigsaw II, harus lebih kreatif
dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Misalnya,
pembagian kelompok dengan beranggotakan sedikit siswa untuk lebih
fokus dalam berdiskusi dan pembagian materi yang terarah saat diskusi
kelompok ahli supaya siswa paham dan diskusi dapat berjalan dengan
baik.
2. Sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pembelajaran, guru harus
memperhatikan penggunaan metode pembelajaran yang tepat agar siswa
lebih termotivasi belajar khususnya untuk mengapresasi tokoh pada
novel remaja.
3. Saat guru akan menerapkan metode Jigsaw II harus memperhatikan
manajemen waktu saat pembagian waktu kerja kelompok ahli, kelompok
init, dan presentasi yang harus lebih diperhatikan, memotivasi siswa
untuk lebih gemar membaca novel, dan membantu siswa dalam
DAFTAR PUSTAKA
1. A Lilis, Nenden. 2009. Panduan Apresiasi Prosa-Fiksi dan Pembelajaranya.
Bandung : Rumput merah.
2. Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
3. Barkley, E.E., Cross, K.P. dan Major, C.H. 2012. Collaborative Learning Techniques. Nusamedia : Bandung.
4. Fatimah, Wati. (2012). Keefektifan Model Proyek Respons Kreatif dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita (Studi eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi pada FPBS UPI Bandung : tidak diterbitkan.
5. Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
6. Huda, Miftahul .2012. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
7. Luxemburg, J.V., Bal, M. Dan Weststeijn, W.G. Pengantar Ilmu Sastra.
Jakarta : Gramedia.
8. Mahmud, K.K. 1986. Sastra Indonesia dan Daerah : Sejumlah Masalah.
Bandung : Angkasa.
9. Novianti. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Metematis Siswa. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.
10. Nurgiyantoro, Burhan , 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada : University Press.
11. Riduwan. 2012. Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta.
12. Sayuti, S.A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
13. Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset ,dan Praktik .Nusamedia : Bandung
101
15. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung.
16. Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : Gramedia.
17. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
18. Syamsuddin, AR dan Damaianti, V.S. 2011 . Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : Rosda.
19. Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
20. Wellek, Rene dan Warren, A. 1977. Teori Kesusastraan. Jakarta : Gramedia.
21. W, Mira. 2002. Titian ke Pintu Hatimu. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sumber Online
1. Aronson, Elliot. (2000). Jigsaw Classroom [online]. Tersedia :
www.jigsaw.org. [18 Mei 2013]
2. Bali pos. Minggu , 30 Maret 2003. Mencari Model Apresiasi Novel [online]. Tersedia : http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2003/3/30/ap2.html. [8 April 2013 ]
3. Juliyana, dkk. (2013). “Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan
Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Novel Remaja Siswa Kelas VIII”
[online] Vol 2, No 2. [12 Mei 2013]
4. Siregar, Syafarudin, dkk. (2010). “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Ii Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Dasar Teknik Mesin “. Jurnal UPI [online], Vol. VI No. 16 Februari 2010. Tersedia :