• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 802008026 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 802008026 Full text"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Adelia Rosari

802008026

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Adelia Rosari

Chr. Hari Soetjiningsih

Ratriana Y.E Kusumiati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(8)

i

dan prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket, sampel sebanyak 121 responden. Dalam penelitian ini pengukuran pola asuh permisif menggunakan Skala Pola Asuh Permisif, sedangkan pengukuran prokastinasi akademik menggunakan Academic Procrastination Scale. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi, analisis deskriptif dan analisis interfensial dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif signifikan antara pola asuh permisif dengan prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,216 dan signifikansi sebesar 0,009 (p < 0,01). Koefisien determinan (r2) sebesar (0,216)2 yaitu 4,66 % artinya pengaruh pola asuh permisif terhadap prokastinasi akademik sebesar 4,66 % dan masih terdapat 95,34 % variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung.

(9)

PENDAHULUAN

Dalam proses belajarnya di sekolah, tidak sedikit siswa yang mengalami masalah- masalah akademik, seperti pengaturan waktu belajar, memilih metode belajar untuk mempersiapkan ujian, menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan sebagainya (Ramdhani, 2013). Pengelolaan waktu belajar yang kurang baik menyebabkan siswa sering melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas akademik. Suatu kecenderungan untuk menunda menyelesaikan suatu tugas disebut prokrastinasi (Milgram, Mey, & Levison, dalam Sirin, 2011).

Sekitar 25 persen sampai dengan 75 persen dari pelajar mengatakan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu masalah dalam lingkup akademis mereka (Gufron & Rini, dalam Ramdhani, 2013). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa prokrastinasi merupakan masalah yang sering dialami sebagian besar pelajar. Hampir seperempat mahasiswa Kaukasia-Amerika melaporkan masalah dengan prokrastinasi pada tugas-tugas akademik seperti menulis tugas akhir, belajar untuk ujian dan membaca; 30% dan 45% dari siswa Amerika Afrika melaporkan masalah penundaan dalam menulis tugas akhir, belajar untuk ujian dan belajar dengan bacaan mingguan (Solomon & Rothblum; Clark & Hill, dalam Onwuegbuzie, 2004). Sebuah penelitian di Kanada yang besar (Day, Mensink & O'Sullivan, dalam Ramdhani, 2013) menemukan bahwa 32 persen siswa memiliki masalah berat dengan penundaan dan bahwa banyak siswa lain memiliki penundaan terkait persoalan yang berdampak pada studi mereka.

(10)

kanak-kanak dan kesalahan dalam pengasuhan anak. Anak cenderung dituntut oleh orangtua dalam bidang apapun sehingga memunculkan kecemasan, kekhawatiran, dan ketidakberartian anak jika tidak bisa memenuhi harapan mereka. Kecemasan, kekhawatiran, dan ketidakberartian pada akhirnya memicu anak menunda-nunda melakukan pekerjaan. Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (dalam Ghufron, 2003) menemukan bahwa pola pengasuhan orangtua dapat memberikan pengaruh pada perilaku prokrastinasi.

Rice (2008) membagi pola asuh orangtua menjadi tiga yakni otoriter, permisif, dan demokratis. Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti pola asuh orangtua yang permisif sehubungan dengan kecenderungan prokrastinasi akademik pada siswa. Bee (2007) mengartikan pola asuh permisif yaitu pola asuh yang di dalamnya ada kehangatan dan toleran terhadap anak, orangtua tidak memberikan batasan, tidak menuntut, tidak terlalu mengontrol dan cenderung kurang komunikasi. Menurut Rice (2008), pola asuh permisif sangat berlebihan dalam memberikan kebebasan, orangtua percaya bahwa cara terbaik untuk menyatakan cinta pada anaknya adalah dengan memberikan keinginan anak. Santrock (2002) menyatakan bahwa anak dengan pola asuh permisif cenderung tidak memiliki kemampuan sosial dan banyak diantaranya memiliki pengendalian diri yang buruk dan tidak mandiri.

(11)

Bimbingan Konseling SMA Xaverius Bandar Lampung, sebagian besar siswa di SMA Xaverius melakukan prokrastinasi akademik berkaitan dengan mengerjakan PR di sekolah, pengerjaan tugas di kelas, datang terlambat ke sekolah maupun terlambat masuk ke dalam kelas.

Pada penelitian sebelumnya, Pychyl, Coplan dan Reid (2002) meneliti hubungan pola asuh orangtua otoriter dan prokrastinasi akademik pada 105 remaja yang berusia antara 13-15 tahun (SMP dan SMA) di Ontario, Kanada. Hasil penelitiannya menemukan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara pola asuh otoriter orangtua dengan prokrastinasi akademik. Penelitian lainnya diungkapkan oleh Vahedi, Mostafafi dan Mortazanajad (2009) yang meneliti hubungan pola asuh demokratis orangtua dan prokrastinasi akademik pada 249 mahasiswa yang masuk awal tahun kuliah di Universitas Tabriz, Iran. Hasil penelitiannya menemukan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara pola asuh demokratis orangtua dengan prokrastinasi akademik. Selain itu, penelitian dari Ghufron (2003) mengenai hubungan penerapan disiplin orangtua dengan prokrastinasi akademik pada 134 siswa kelas 2 Madrasah Aliyah, Yogyakarta menemukan hubungan positif antara penerapan disiplin permisif dengan prokrastinasi akademik.

(12)

akademik. Selain itu, Ramdhani (2013) yang meneliti pola asuh dan prokrastinasi akademik pada siswa SMP Negeri 2 Anggana, hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pola asuh orangtua authoritative,

authoritarian dan permissive terhadap prokrastinasi akademik pada siswa SMP Negeri 2 Anggana. Tidak terbuktinya hipotesis dalam penelitian ini dikarenakan pola asuh bukan menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh siswa (Ramdhani, 2013).

Meskipun sudah ada penelitian sebelumnya mengenai keterkaitan antara pola asuh permisif orangtua dengan prokrastinasi akademik, tetapi penulis tetap tertarik untuk meneliti kembali. Hal ini dikarenakan, pertama, adanya perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya, sehingga peneliti ingin memastikan apakah ada hubungan antara pola asuh permisif orangtua dengan prokrastinasi akademik.

Kedua, penulis ingin meneliti kembali karena adanya perbedaan tempat penelitian, serta subjek yang akan diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin meneliti hubungan antara pola asuh permisif orangtua dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas X di SMA Xaverius, Bandar Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA

Prokrastinasi Akademik

(13)

&Orcullo, 2012) menyatakan bahwa prokrastinasi dikenal sebagai kecenderungan irasional untuk menunda tugas sampai suatu pengalaman ketidaknyamanan individu.

Prokrastinasi adalah masalah universal di kalangan akademisi (Zeenath & Orcullo, 2012). Prokrastinasi akademik melibatkan tugas-tugas akademik dan dapat digambarkan sebagai penundaan tugas akademik karena beberapa alasan (Sirin, 2011). Solomon dan Rothblum (dalam Sirin, 2011) menggambarkan prokrastinasi akademik sebagai penundaan tugas-tugas akademik primer seperti mempersiapkan diri untuk ujian, menyiapkan tugas sekolah, urusan administrasi yang berkaitan dengan sekolah dan kewajiban kehadiran. Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan untuk menunda kegiatan dan perilaku yang berkaitan dengan sekolah (McCloskey, 2011). Bentuk umum prokrastinasi akademik siswa adalah penundaan sampai menit terakhir untuk menyerahkan tugas atau belajar untuk ujian (Vahedi, Mostafafi & Mortazanajad, 2009). Steel (2010) mengatakan bahwa prokrastinasi akademik adalah suatu penundaan sukarela yang dilakukan oleh individu terhadap tugas atau pekerjaannya meskipun ia tahu bahwa hal ini akan berdampak buruk pada masa depannya.

(14)

McCloskey (2011) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik memiliki karakteristik:

a. Abilities (Kemampuan)

Mereka yang menunda-nunda seringkali memiliki keyakinan yang tak terbantahkan dalam kemampuan mereka untuk bekerja di bawah tekanan. b. Distractions (Pengalihan)

Seorang prokrastinator tidak segera melakukan tugasnya, mereka sengaja mengalihkan kegiatan lebih menyenangkan menjelang tenggang waktu tugas. Karakteristik yang unik dari prokastinator adalah bahwa mereka cenderung untuk membenamkan diri dalam bentuk pengalihan aktivitas.

c. Social factors (Faktor sosial)

Prokastinator cenderung mengabaikan tenggang waktu atau tugas ketika ditempatkan dalam situasi stres. Faktor-faktor sosial, seperti teman atau keluarga biasanya lebih dipilih daripada menyelesaikan tugas.

d. Time management (Pengelolaan waktu)

Seorang prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Mereka cenderung memiliki ketidakmampuan untuk mengelola waktu.

e. Personal initiative (Inisiatif pribadi)

(15)

f. Laziness (Kemalasan)

Kemalasan adalah kecenderungan untuk menghindari tugas bahkan ketika fisik mampu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Ghufron, 2003) : a. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang

mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis dari individu, yaitu:

1) Kondisi fisik individu

Faktor dari dalam diri individu yang turut mempengaruhi munculnya prokrastinasi akademik adalah berupa keadaan fisik dan kondisi kesehatan individu misalnya kelelahan.

2) Kondisi psikologis individu

(16)

untuk mempunyai suatu kecenderungan perilaku prokrastinasi, antara lain; rendahnya kontrol diri (Green, dalam Ghufron, 2003).

b. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu antara lain berupa pengasuhan orangtua dan lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan yang toleran terhadap prokrastinasi akademik.

1) Gaya pengasuhan orangtua

Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (dalam Ghufron, 2003) menemukan bahwa pola pengasuhan orangtua dapat memberikan pengaruh pada perilaku prokrastinasi.

2) Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan yang cenderung memiliki prokrastinasi akademik lebih banyak ditemukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan (Millgram, dkk, dalam Ghufron, 2003).

Pola Asuh Permisif Orangtua

(17)

orangtua percaya bahwa cara terbaik untuk menyatakan cinta pada anaknya adalah dengan memberikan keinginan anak (Rice, 2008). Menurut Santrock (2002) pola asuh permisif memanjakan dan membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka inginkan, tanpa memberikan kendali terhadap mereka.

Berdasarkan beberapa pengertian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pola asuh permisif adalah pengasuhan yang di dalamnya peran orangtua berlebihan dalam memberikan kebebasan, tidak memberikan batasan, tidak menuntut, tidak terlalu mengontrol dan cenderung memanjakan dan membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka inginkan, tanpa memberikan kendali terhadap mereka.

Pola asuh permisif pada umumnya memiliki aspek-aspek (Rice, 2008): a. Kebebasan Material

Anak diberikan orangtua hampir setiap apa yang mereka inginkan, terlepas dari biaya atau kebutuhan mereka (Rice, 2008). Orangtua memberikan apa saja yang diinginkan anak tanpa memperhatikan kondisi-kondisi tertentu (Bredehoft, Clarke & Dawson, 2002).

b. Kebebasan Relasional

Orangtua membebaskan anak untuk memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya (Rice, 2008). Orangtua tidak memperhatikan atau peduli tentang aktivitas sosial anak (Bredehoft, Clarke & Dawson, 2002). c. Kebebasan Struktural

(18)

terhadap tingkah laku anak sangat rendah. Orangtua memberikan kebebasan pada anak untuk mendominasi dalam keluarga (Bredehoft, Clarke & Dawson, 2002).

Hubungan Antara Pola Asuh Permisif Dengan Prokrastinasi Akademik

Solomon dan Rothblum (dalam Zeenath & Orcullo, 2012) menyatakan bahwa prokrastinasi dikenal sebagai kecenderungan irasional untuk menunda tugas sampai suatu pengalaman ketidaknyamanan individu. Prokrastinasi adalah masalah universal di kalangan akademisi (Zeenath & Orcullo, 2012). Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan untuk menunda atau menunda kegiatan dan perilaku yang berkaitan dengan sekolah (McCloskey, 2011). Berdasarkan teori psikodinamika, Gufron dan Rini (dalam Ramdhani, 2013) menjelaskan bahwa prokrastinasi muncul tidak terlepas dari trauma masa kanak-kanak dan kesalahan dalam pengasuhan anak. Millgram, dkk (dalam Ghufron, 2003), menyatakan bahwa prokrastinasi akademik lebih banyak ditemukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan. Salah satu bentuk pengasuhan anak yang rendah pengawasan adalah pola asuh permisif.

(19)

akademik, sehingga memunculkan kemalasan anak dalam bidang akademik, hal tersebut pada akhirnya dapat memicu prokrastinasi akademik. Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (dalam Ghufron, 2003) menemukan bahwa pola pengasuhan orangtua dapat memberikan pengaruh pada perilaku prokrastinasi. Selain itu, penelitian dari Ghufron (2003) pada 134 siswa kelas 2 Madrasah Aliyah, Yogyakarta menemukan hubungan positif antara penerapan disiplin permisif dengan prokrastinasi akademik.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka peneliti memiliki asumsi bahwa pola asuh permisif dapat mempengaruhi kecenderungan prokrastinasi akademik.

Hipotesis

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan bahwa ada hubungan signifikan dan positif antara pola asuh permisif orangtua dengan kecenderungan prokrastinasi akademik pada siswa kelas X di SMA Xaverius Bandar Lampung.

METODE PENELITIAN

Partisipan

(20)

Prosedur Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin dengan tingkat eror yang diinginkan peneliti (Sugiyono, 2012), yaitu sebesar 6 %. Dari hasil rumus tersebut diperoleh jumlah sebesar 121,22.

Sehingga dalam penelitian ini akan digunakan jumlah sampel sebesar 121 responden siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung. Berdasarkan langkah random yang telah ditentukan, diperoleh sampel berjumlah 121 siswa dari 4 kelas yaitu: kelas X IPS 2 yang terdiri dari 30 siswa, IPS 3 yang terdiri dari 27 siswa, IPS 4 yang terdiri dari 31 siswa dan kelas X IPA 3 yang terdiri dari 33 siswa.

[

Pengukuran

(21)

Adapun skoring Academic Procrastination Scale (APS) dan Skala Pola Asuh Permisif untuk favourable adalah: satu (1) untuk Sangat Tidak Sesuai (STS), dua (2) Tidak Sesuai (TS), tiga (3) untuk Sesuai (S), dan empat (4) untuk Sangat Sesuai (SS). Sebaliknya untuk unfavourable adalah: empat (4) untuk Sangat Tidak Sesuai (STS), tiga (3) untuk Tidak Sesuai (TS), dua (2) untuk Sesuai (S), dan satu (1) untuk Sangat Sesuai (SS).

Uji beda item dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Azwar (2012) menyatakan bahwa semua korelasi item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, sedangkan item yang kurang dari 0,30 diinterprestasikan sebagai item yang memiliki daya beda rendah. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir pernyataan dalam instrumen penelitian ini dinyatakan gugur.

Pada uji beda item Skala Pola Asuh Permisif putaran pertama, korelasi antar butir skor bergerak antara (-) 0,063 sampai 0,657, dari 18 item terdapat 11

item yang memiliki daya beda ≥ 0,30 dan 7 item yang memiliki daya beda < 0,30.

(22)

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Hasil Uji Beda Item Skala Pola Asuh Permisif

No Aspek Favorable Unfavorable Total Item

Lolos Uji

1 Kebebasan Material 1*, 3, 5*. 2*,4,6. 3 2 Kebebasan Relasional 7, 9, 11. 8, 10, 12*. 5 3 Kebebasan Struktural 13*, 15*, 17. 14*, 16, 18. 3

Total 9 9 11

Keterangan: Tanda (*) menunjukkan nomor item yang gugur

Pada uji beda item Skala Prokastinasi Akademik putaran pertama, korelasi antar butir skor bergerak antara (-) 0,220 sampai 0,666, dari 36 item terdapat 21

item yang memiliki daya beda ≥ 0,30 dan 15 item yang memiliki daya beda <

0,30. Item yang memiliki daya beda < 0,30 adalah item nomor 3, 4, 5, 7, 10, 14, 15, 19, 21, 22, 25, 29, 30, 33 dan 34, oleh sebab itu kelima belas item tersebut dinyatakan gugur. Pada uji beda item putaran kedua, setelah item gugur dibuang, korelasi antar butir skor bergerak antara 0,361 sampai 0,741 terdapat 21 item yang

memiliki daya beda ≥ 0,30. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Hasil Uji Beda Item Skala Prokastinasi Akademik

No Aspek Favorable Unfavorable Total Item

Lolos Uji

1 Abilities (Kemampuan) 2, 4* ,6 1, 3*, 5* 3

2 Distractions (Pengalihan) 8, 10*, 12 7*, 9, 11 4 3 Social factors (Faktor sosial) 14*, 16, 18 13, 15*, 17 4 4 Time management

(Pengelolaan waktu)

20, 22*, 24 19*, 21*, 23 3 5 Personal initiative (Inisiatif

pribadi)

26, 28, 30* 25*, 27, 29* 3 6 Laziness (Kemalasan) 32, 34*, 36. 31, 33*, 35. 4

Total 18 18 21

(23)

Syarat minimum reliabilitas berdasar pada pernyataan Azwar (2012) yang mengatakan bahwa minimal koefisien konsistensi internal paling tidak setinggi 0,80. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, maka Angket Pola Asuh Permisif adalah reliabel dengan koefisien reliabilitas yaitu 0,834. Sedangkan Angket Prokastinasi Akademik juga reliabel dengan koefisien reliabilitas yaitu 0,929.

Teknik Analisis Data

(24)

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov yang dihitung dengan bantuan program SPSS 17.0. Data berdistribusi normal, jika angka signifikansi (Sig) > 0,05.

Tabel 4

Hasil Uji Normalitas

Pola Asuh Permisif Prokastinasi Akademik

N 121 121

Normal Parametersa Mean 23.76 41.73

Std. Deviation 6.047 10.507

Most Extreme Differences Absolute .106 .101

Positive .106 .071

Negative -.080 -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 1.163 1.106

Asymp. Sig. (2-tailed) .134 .173

Test distribution is Normal.

(25)

Hasil Uji Linieritas

Uji linieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS 17.0, hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Hasil Uji Linieritas

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Prokastinasi Akademik * Pola Asuh Permisif

Between Groups (Combined) 2407.102 26 92.581 .803 .734

Linearity 620.503 1 620.503 5.380 .023

Deviation from

Linearity 1786.598 25 71.464 .620 .914

Within Groups 10840.898 94 115.329

Total 13248.000 120

Berdasarkan hasil uji linearitas, maka dapat diketahui bahwa variabel Pola Asuh Permisif dan variabel Prokastinasi Akademik pada siswa kelas X SMA SMA Xaverius Bandar Lampung diperoleh nilai Fbeda sebesar 0,620 dengan signifikansi p = 0,914 (p > 0,05) yang menunjukkan hubungan antara variabel pola asuh permisif dengan prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung adalah linier.

Hasil Deskriptif

a. Pola Asuh Permisif

(26)

Rendah dan Sangat Rendah. Hasil kategorisasi pengukuran variabel pola asuh permisif dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6

Kategorisasi SkalaPola Asuh Permisif

No Interval Kategori Mean N Prosentase

1. 35,75 ≤ x ≤ 44 Sangat Tinggi 3 2,5 %

2. 27,5 ≤ x < 35,75 Tinggi 34 28,1 %

3. 19,5 ≤ x < 27,5 Rendah 23,76 53 43,8%

4. 11 ≤ x < 19,25 Sangat Rendah 31 25,6 %

Total 121 100%

Standar Deviasi = 6,047Min = 12Max = 39

Keterangan : x = Skor pola asuh permisif; N = Jumlah Subjek.

(27)

b. Prokastinasi Akademik

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel prokastinasi akademik mempunyai 21 item yang lolos uji beda item. Jumlah pilihan pada masing-masing item adalah 4 (empat). Kategori untuk menentukan tinggi rendahya hasil pengukuran variabel prokastinasi akademik, yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Rendah dan Sangat Rendah. Hasil kategorisasi pengukuran variabel prokastinasi akademik dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7

Kategorisasi SkalaProkastinasi Akademik

No Interval Kategori Mean N Prosentase

1. 68,25 ≤ x ≤ 84 Sangat Tinggi 0 0 %

2. 52,5 ≤ x < 68,25 Tinggi 20 16,5 % 3. 36,75 ≤ x < 52,5 Rendah 41,73 62 51,2 % 4. 21 ≤ x < 36,75 Sangat Rendah 39 32,3 %

Total 121 100%

Standar Deviasi = 10,507Min = 21Max = 62

Keterangan : x = Skor prokastinasi akademik; N = Jumlah Subjek.

(28)

bergerak dari skor minimum sebesar 21 sampai dengan skor maksimum sebesar 62 dengan standar deviasi 10,507.

Hasil Uji Korelasi

Dalam penelitian ini uji korelasi antara variabel dilakukan dengan bantuan

SPSS 17.0. Hasil uji korelasi antara variabel pola asuh permisif dan variabel prokrastinasi akademik siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8

Hasil Uji KorelasiPearson Product Moment

Pola Asuh Permisif

Prokastinasi Akademik

Pola Asuh Permisif Pearson Correlation 1 .216**

Sig. (1-tailed) .009

N 121 121

Prokastinasi Akademik Pearson Correlation .216** 1

Sig. (1-tailed) .009

N 121 121

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

(29)

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,216 dengan signifikansi sebesar 0,009 (p < 0,01). Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara pola asuh permisif dengan prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung. Artinya semakin tinggi pola asuh permisif, maka akan semakin tinggi prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pola asuh permisif, maka semakin rendah prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian dari Ghufron (2003) mengenai hubungan penerapan disiplin orangtua dengan prokrastinasi akademik pada 134 siswa kelas 2 Madrasah Aliyah Yogyakarta yang menemukan hubungan positif antara penerapan disiplin permisif dengan prokrastinasi akademik.

Suatu kecenderungan untuk menunda menyelesaikan suatu tugas disebut prokrastinasi (Milgram, Mey, & Levison, dalam Sirin, 2011). Prokrastinasi akademik melibatkan tugas-tugas akademik dan dapat digambarkan sebagai penundaan tugas akademik karena beberapa alasan (Sirin, 2011). McCloskey (2011) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik memiliki karakteristik, yaitu:

abilities (kemampuan), distractions (pengalihan), social factors (faktor sosial),

time management (pengelolaan waktu), personal initiative (inisiatif pribadi) dan

(30)

Berdasarkan teori psikodinamika, Gufron dan Rini (dalam Ramdhani, 2013) menjelaskan bahwa prokrastinasi muncul tidak terlepas dari trauma masa kanak-kanak dan kesalahan dalam pengasuhan anak. Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (dalam Ghufron, 2003) menemukan bahwa pola pengasuhan orangtua dapat memberikan pengaruh pada perilaku prokrastinasi. Millgram, dkk (dalam Ghufron, 2003), menyatakan bahwa prokrastinasi akademik lebih banyak ditemukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan. Salah satu bentuk pengasuhan anak yang rendah pengawasan adalah pola asuh permisif.

Menurut Santrock (2002), pola asuh permisif memanjakan dan membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka inginkan, tanpa memberikan kendali terhadap mereka. Pola asuh permisif sangat berlebihan dalam memberikan kebebasan, orangtua percaya bahwa cara terbaik untuk menyatakan cinta pada anaknya adalah dengan memberikan keinginan anak (Rice, 2008). Santrock (2002) menyatakan bahwa anak dengan pola asuh permisif cenderung tidak memiliki kemampuan sosial dan banyak diantaranya memiliki pengendalian diri yang buruk dan tidak mandiri. Hal tersebut dapat menyebabkan kecenderungan prokrastinasi akademik pada diri anak.

(31)

SMA Xaverius Bandar Lampung sebesar 41,73 berada pada kategori rendah. Dinamika hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa siswa yang cenderung mendapatkan pola asuh permisif rendah, memiliki kecenderungan prokrastinasi akademik yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Bee (2007) menyatakan bahwa pada pola asuh permisif orangtua tidak memberikan batasan, tidak menuntut, tidak terlalu mengontrol dan cenderung kurang komunikasi. Anak cenderung dimanjakan dan dibiarkan melakukan apapun yang mereka inginkan oleh orangtua dalam bidang akademik, sehingga memunculkan kemalasan anak dalam bidang akademik, dinamika tersebut pada akhirnya dapat memicu prokrastinasi akademik pada anak.

(32)

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan positif signifikan antara pola asuh permisif dengan prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung. Artinya semakin tinggi pola asuh permisif, maka akan semakin tinggi prokastinasi akademik pada siswa kelas X SMA Xaverius Bandar Lampung.

2. Pola asuh permisif memberikan kontribusi sebesar 4,66 % terhadap prokastinasi akademik, dan masih terdapat 95,34 % variabel lain yang mempengaruhi prokastinasi akademik.

Saran yang dapat diajukan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi pihak guru

Diharapkan guru sebagai pendidik siswa di sekolah agar tidak menerapkan pola asuh permisif, sehingga tidak terjadi kecenderungan prokastinasi akademik pada diri siswanya.

2. Bagi pihak orangtua

Orangtua agar tidak menerapkan pola asuh permisif, sehingga tidak sangat berlebihan dalam memberikan kebebasan terhadap anaknya, supaya tidak terjadi kecenderungan prokastinasi akademik pada diri anaknya.

3. Untuk penelitian selanjutnya

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2012).Penyusunan skala psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bee, H. (2007).The developing child.Eleventh Edition. Boston: Pearson Education.

Bredehoft, D. J., Clarke, D. J., & Dawson, D. (2002). Relationships between childhood overindulgence and parenting attributes: implications for family life educators. Paper presented at the 2002 national council on family relations annual meeting. Houston: National Council on Family Relations Annual Meeting.

Ghufron, M.N. (2003). Hubungan kontrol diri dan persepsi remaja terhadap penerapan disiplin orangtua dengan prokrastinasi akademik.Thesis(tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada.

Hurlock, E.B. (1999). Perkembangan anak.Jilid 2.Alih bahasa: Tjandrasa, M.M & Zarkasih, M. Jakarta: Erlangga.

Loa, R.I. (2012). Academic procrastination and parenting styles in psychology students.Anima Indonesian Psychological Journal.27 (4), 223-231.

McCloskey, J.D. (2011). Finally, my thesis on procastination academic.Thesis. Texas: University of Texas at Arlington.

Onwuegbuzie, A.J. (2004). Academic procrastination and statistics anxiety.Assessment & Evaluation in Higher Education.29(1), 3-19.

Pychyl, T.A, Coplan, R.J, & Reid, P.A.M. (2002).Parenting and procrastination: gender differences in the relations between procrastination, parenting style and self-worth in early adolescence. Personality and Individual DifferencesJournal.33, 271–285.

Ramdhani, P. (2013). Pengaruh pola asuh orangtua terhadap prokrasinasi akademik pada siswa SMP Negeri 2 Anggana.eJournal Psikologi. 1 (2), 136-147.

(34)

Santrok, J. W. (2002). Life span development: perkembangan masa hidup. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sirin, E.F (2011). Academicprocrastination among undergraduates attending school of physical education and sports: role of general procrastination, academic motivation and academic self-efficacy. Educational Research and ReviewsJournal. 6 (5), 447-455.

Vahedi, S, Mostafafi, F & Mortazanajad, H. (2009). Self-regulation and dimensions of parenting styles predict psychological procrastination of undergraduate students. Iran J Psychiatry. 4 (4), 147-154.

(35)

LAMPIRAN 1.

HASIL UJI BEDA ITEM DAN RELIABILITAS

A. Pola Asuh Permisif

1. Sebelum Item Gugur

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.801 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 35.99 50.775 .251 .799

VAR00002 36.19 52.672 .110 .804

VAR00003 35.73 47.333 .493 .784

VAR00004 36.06 49.455 .344 .794

VAR00005 36.05 50.114 .255 .799

VAR00006 35.77 44.579 .636 .773

VAR00007 35.81 43.255 .657 .769

VAR00008 35.66 46.126 .609 .777

VAR00009 35.88 46.053 .583 .778

VAR00010 36.19 47.189 .498 .784

VAR00011 35.78 47.041 .508 .783

VAR00012 35.89 53.930 -.063 .817

VAR00013 35.98 51.250 .196 .802

VAR00014 35.82 49.717 .260 .799

VAR00015 35.93 50.346 .217 .802

VAR00016 35.98 48.900 .346 .794

VAR00017 36.00 48.600 .389 .791

(36)

2. Setelah Item Gugur

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.834 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00003 21.47 31.635 .440 .826

VAR00004 21.80 32.927 .339 .833

VAR00006 21.51 29.385 .588 .813

VAR00007 21.55 27.816 .660 .805

VAR00008 21.40 29.693 .669 .807

VAR00009 21.63 30.502 .541 .818

VAR00010 21.93 31.112 .489 .822

VAR00011 21.52 30.818 .520 .819

VAR00016 21.73 31.917 .399 .829

VAR00017 21.74 31.842 .426 .827

VAR00018 21.31 30.297 .502 .821

B. Prokastinasi Akademik

1. Sebelum Item Gugur

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(37)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 72.20 131.794 .569 .868

VAR00002 72.29 133.741 .397 .871

VAR00003 72.12 140.353 .047 .878

VAR00004 72.16 143.267 -.105 .881

VAR00005 72.20 145.244 -.220 .883

VAR00006 72.31 128.901 .723 .864

VAR00007 72.15 140.778 .045 .877

VAR00008 72.23 130.096 .612 .866

VAR00009 72.32 129.320 .661 .865

VAR00010 72.11 138.280 .165 .876

VAR00011 72.48 131.335 .600 .867

VAR00012 72.36 135.581 .387 .871

VAR00013 72.16 131.150 .516 .868

VAR00014 72.03 139.899 .098 .876

VAR00015 71.98 136.800 .246 .874

VAR00016 72.45 130.149 .666 .866

VAR00017 72.44 130.332 .590 .867

VAR00018 72.34 128.443 .666 .865

VAR00019 71.93 140.169 .070 .877

VAR00020 72.11 133.997 .370 .872

VAR00021 72.17 139.111 .124 .876

VAR00022 71.91 137.883 .191 .875

VAR00023 72.45 129.833 .663 .866

VAR00024 72.46 130.367 .635 .866

VAR00025 72.16 136.867 .224 .875

VAR00026 72.32 127.937 .731 .864

VAR00027 72.09 132.217 .510 .869

VAR00028 72.26 132.109 .561 .868

VAR00029 72.18 137.633 .202 .875

VAR00030 72.33 140.456 .062 .877

VAR00031 72.17 132.411 .538 .868

VAR00032 72.36 132.331 .562 .868

VAR00033 72.02 138.041 .160 .876

VAR00034 72.10 139.157 .146 .876

VAR00035 72.31 129.981 .642 .866

(38)

2. Setelah Item Gugur

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.929 21

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 39.65 101.029 .600 .925

VAR00002 39.74 102.692 .426 .929

VAR00006 39.77 98.679 .741 .923

VAR00008 39.69 100.217 .596 .925

VAR00009 39.78 98.691 .702 .923

VAR00011 39.93 100.129 .667 .924

VAR00012 39.81 105.139 .361 .929

VAR00013 39.61 100.723 .526 .927

VAR00016 39.90 99.373 .712 .923

VAR00017 39.89 100.080 .596 .925

VAR00018 39.79 98.249 .684 .923

VAR00020 39.56 103.098 .387 .929

VAR00023 39.90 99.273 .696 .923

VAR00024 39.92 99.610 .677 .924

VAR00026 39.78 97.958 .740 .922

VAR00027 39.55 101.933 .503 .927

VAR00028 39.71 101.224 .599 .925

VAR00031 39.63 101.836 .551 .926

VAR00032 39.81 102.555 .517 .927

VAR00035 39.76 98.684 .723 .923

(39)

LAMPIRAN 2.

HASIL UJI NORMALITAS DAN LINIERITAS

A. HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pola Asuh Permisif

Prokastinasi Akademik

N 121 121

Normal Parametersa Mean 23.76 41.73

Std. Deviation 6.047 10.507

Most Extreme Differences Absolute .106 .101

Positive .106 .071

Negative -.080 -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 1.163 1.106

Asymp. Sig. (2-tailed) .134 .173

a. Test distribution is Normal.

B. HASIL UJI LINIERITAS

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Prokastinasi Akademik * Pola Asuh Permisif

Between Groups (Combined) 2407.102 26 92.581 .803 .734

Linearity 620.503 1 620.503 5.380 .023

Deviation from

Linearity 1786.598 25 71.464 .620 .914

Within Groups 10840.898 94 115.329

(40)

LAMPIRAN 3.

HASIL DESKRIPTIF DAN UJI KORELASI

A. HASIL DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pola Asuh Permisif 121 12 39 23.76 6.047

Prokastinasi Akademik 121 21 62 41.73 10.507

Valid N (listwise) 121

B. HASIL UJI KORELASI

Correlations

Pola Asuh Permisif

Prokastinasi Akademik

Pola Asuh Permisif Pearson Correlation 1 .216**

Sig. (1-tailed) .009

N 121 121

Prokastinasi Akademik Pearson Correlation .216** 1

Sig. (1-tailed) .009

N 121 121

(41)

LAMPIRAN 4.

(42)

LAMPIRAN 5.

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji Beda Item Skala Pola Asuh Permisif
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas
Tabel 5 Hasil Uji Linieritas
Tabel 6 Kategorisasi SkalaPola Asuh Permisif
+3

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan media Adobe Captivate 5.5 sebagai media pembelajaran dalam pengajaran pelajaran

(1) Menteri dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah menerima permohonan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk survei atau eksplorasi

 It uses SOA for the implementation of model and for the construction of integration platform. It defines a service- oriented approach for the development of

menyatakan dengan kesungguhan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul Analisis Kenyamanan Kerja pada Aspek Lingkungan Kerja (Studi di Pabrik Kerupuk THR, Kelurahan

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Badan Kepegawaian Daerah selaku pengguna Barang/Jasa dengan sumber dana

 Dosen mengkaitkan antara gambar/video tersebut dengan pengalaman pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan hari ini, yang didalamnya mengkaji dan mendiskusikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA DI SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penderajatan utk NSCLC ditentukan menurut International Staging System For Lung Cancer berdasarkan sistem TNM. Pengertian T tumor yg dikatagorikan atas