• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERJEBAK WAKTU CERITA BERGAMBAR PETUALANGAN HUSEIN KEMBALI KE MASA PENJAJAHAN BELANDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TERJEBAK WAKTU CERITA BERGAMBAR PETUALANGAN HUSEIN KEMBALI KE MASA PENJAJAHAN BELANDA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Rachman Prawadika, 2013

TERJEBAK WAKTU

CERITA BERGAMBAR PETUALANGAN HUSEIN KEMBALI KE MASA PENJAJAHAN BELANDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Disusun Oleh:

RACHMAN PRAWADIKA 0907038

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TERJEBAK WAKTU

CERITA BERGAMBAR PETUALANGAN

HUSEIN KEMBALI KE MASA

PENJAJAHAN BELANDA

Oleh

Rachman Prawadika

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Rachman Prawadika 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rachman Prawadika, 2013

RACHMAN PRAWADIKA

TERJEBAK WAKTU

CERITA BERGAMBAR PETUALANGAN HUSEIN KEMBALI KE MASA PENJAJAHAN BELANDA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Dosen Pembimbing I

Drs. Untung Supriyanto, M. Pd. NIP. 195210161986011001

Dosen Pembimbing II

Suryadi, S. Pd. M. Sn. NIP. 197307142003121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI

(4)

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RACHMAN PRAWADIKA

TERJEBAK WAKTU

CERITA BERGAMBAR PETUALANGAN HUSEIN KEMBALI KE MASA PENJAJAHAN BELANDA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PENGUJI:

Dosen Penguji I

Dr. Tri Karyono, M. Sn. NIP. 196611071994021001

Dosen Penguji II

Drs. Maman Tocharman. M. Pd. NIP. 194812251974121001

Dosen Penguji III

(5)

v

Rachman Prawadika, 2013

ABSTRAK

RACHMAN PRAWADIKA, 2013. TERJEBAK WAKTU CERITA BERGAMBAR PETUALANGAN HUSEIN KEMBALI KE MASA PENJAJAHAN BELANDA

Indonesia, sebuah negara yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan seperti Ir. Soekarno, Mohammad Toha, Bung Tomo dan masih banyak lagi. Berdasarkan inilah penulis mendapatkan ide untuk menciptakan sebuah cerita bergambar dengan konsep cerita fantasi dan kepahlawanan dengan usia pembaca 12 tahun sampai 15 tahun yang sudah disesuaikan dengan teori yang ada. Konsep warna yang digunakan adalah warna yang cenderung dominan kuning untuk memberikan kesan lampau merupakan warna yang disukai anak pasca remaja. Konsep gaya gambar ilustrasi yang digunakan adalah gaya gambar orisinil penulis sendiri dan gaya gambar manga yang sudah disesuaikan dengan hasil penelitian tentang gaya gambar yang diminati anak usia pasca remaja. Metode yang digunakan dalam pembuatan cerita bergambar ini adalah faktor internal dan eksternal untuk mewujudkan ide. Kajian teoritis dan empiris yang mempengaruhi proses kontemplasi dan stimulasi. Dilanjutkan dengan pengolahan ide yang di dalamnya tercakup latar belakang, bentuk, tujuan, medium, estetik, tema, fungsi, dan teknik. Selanjutnya adalah proses berkarya hingga hasil perwujudan karya. Alat, bahan dan teknik yang digunakan dalam karya diantaranya menggunakan pensil 2B untuk pembuatan sketsa, drawing pen untuk proses penintaan dan menggunakan media komputer untuk pewarnaan. Penulis mengambil media cerita bergambar karena memiliki daya tarik dalam menyampaikan pesan dan kesan yang ada dalam karya. Selain itu cerita bergambar juga sudah lazim bagi di masyarakat. Hasil yang dicapai dari pembuatan karya cerita bergambar ini adalah gambar ilustrasi yang cenderung menggunakan banyak efek cahaya dan shade untuk memberikan kesan orisinil dari penulis dipadukan dengan gaya gambar manga dari jepang yang mayoritas digemari anak remaja berdasarkan pada hasil penelitian penulis. Selain itu, dalam ilustrasi yang ditampilkan cenderung memberikan warna kuning yang mana memiliki maksud memberikan kesan klasik dan merupakan warna yang sesuai dengan teori yang ada. Berdasarkan hasil penciptaan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi yang merujuk pada sikap menghargai jasa para pahlawan Indonesia bagi para generasi penerus bangsa.

(6)

v

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

RACHMAN PRAWADIKA, 2013.TRAPPED IN TIME ADVENTURE OF

HUSEIN BACK TO COLONIAL PERIOD STORY BOOK OF method which used in the making of this work is the internal and external factors to realize the idea . Theoretical and empirical studies that affected the process of contemplation and stimulation . Followed by processing ideas in it covered the background , form , purpose , medium , aesthetic , theme , functions , and techniques .Next is the process of working until the results of the work of realize . Tools , materials and techniques which used in this work using 2B pencil for sketching , drawing pen for inking process and computer for coloring process. The author takes a story book of illustration because the media has a fascination to conveying the message and impression is in the works . Moreover this book also familiar to the community of society. The results achieved from the making of this work is illustration drawings which tend to use a lot of light and shade effects to give the impression of original author style combined with the Japanese manga drawing style that favored the majority of adolescents based on the results of the study authors . Moreover , in the illustration shown tend to give a yellow color which has the purpose to giving the impression of a classic and that coordinates with existing theory . Based on the results of this creation is expected to inspire that refers to respect for the services of the Indonesian heroes for the next generation .

(7)

vi

Rachman Prawadika, 2013

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Masalah Penciptaan ... 5

C. Batasan Masalah Penciptaan ... 5

D. Tujuan Penciptaan ... 6

E. Manfaat Penciptaan ... 6

F. Metode Penciptaan ... 7

G. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN ... 10

A. Kajian Pustaka (Teoritik) ... 10

1. Seni ... 10

2. Menggambar ... 12

3. Kreativitas ... 13

a. Teori Berdasarkan Inspirasi ... 14

b. Teori Berdasarkan kehendak ... 14

4. Proses kreasi ... 16

5. Warna ... 17

(8)

vii

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Teori Warna Isaac Newton ... 19

c. Psikologi Warna ... 19

6. Desain komunikasi Visual ... 20

7. Ilustrasi ... 21

a. Pengertian Ilustrasi ... 21

b. Sejarah Ilustrasi ... 25

c. Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI) ... 28

d. Sudut Pandang Pengambilan Gambar dalam Ilustrasi ... 28

(1) Bird Eye View ... 29

(2) High Angle ... 29

(3) Eye Level ... 30

(4) Low Angle ... 31

(5) Frog Eye View ... 32

e. Jarak Pandang Pengambilan Gambar dalam Ilustrasi ... 32

(1) Extreme Long Shot ... 33

1. Riwayat Hidup Beberapa Seniman Komik Indonesia ... 35

(9)

viii

Rachman Prawadika, 2013

3. Motivasi dalam Berkarya ... 41

1) Faktor Berkarya karena Mengejar Tuntutan Pasar ... 41

2) Berkarya karena Ingin Berekspresi ... 41

BAB III METODE PENCIPTAAN ... 42

A. Ide Perwujudan Karya ... 42

B. Faktor Pengalaman Dalam Diri ( Internal ) ... 43

C. Faktor Pengalaman dari Luar atau Lingkungan (Eksternal) ... 44

D. Kontemplasi ... 44

E. Stimulasi ... 44

F. Pengolahan Ide ... 46

G. Hasil Observasi Karya Cerita Bergambar ... 48

H. Persiapan Alat dan Bahan ... 51

BAB IV ANALISIS KARYA ILUSTRASI PENCIPTAAN ... 54

A. Analisis Proses Pembuatan Cerita Bergambar “Terjebak Waktu” ... 54

1. Tema ... 54

B. Analisis Alat, Bahan dan Teknik yang Digunakan dalam Pembuatan Cerita Bergambar “Terjebak Waktu” ... 57

1. Alat dan teknik pembuatan sketsa ... 57

2. Alat dan teknik pemberian tinta ( Inking ) ... 58

3. Alat dan teknik Pemindaian ( Scanning ) ... 61

4. Alat dan teknik Pengaturan Intensitas Ketajaman Gambar ( Level ) . 61 5. Alat dan teknik Pewarnaan ( Colouring ) ... 63

(10)

ix

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Visualisasi Karakter dan Ilustrasi dalam Karya Cerita Bergambar

“Terjebak Waktu” ... 72

1. Proses Pembuatan Karakter Tokoh ... 72

a. Husein Sunandar ... 73

3. Warna dan Karakter Tokoh dalam Cerita bergambar “Terjebak Waktu” ... 85

(11)

x

Rachman Prawadika, 2013

(12)

1

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia, sebuah negara yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan seperti Ir. Soekarno, Mohammad Toha, Bung Tomo dan masih banyak lagi. Proklamasi kemerdekaan sebagai pertanda merdekanya negara Indonesia ini, belum membebaskan sepenuhnya dari serangan militer dan penjajahan dari pihak Belanda, Jepang dan negara-negara lainnya. Sebagaimana yang tercatat dalam peristiwa sejarah setelah diumumkannya proklamasi kemerdekaan, selang beberapa tahun kemudian terjadi beberapa pertempuran seperti peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 23 maret 1946, dimana kota Bandung dibumi hanguskan oleh tentara dan pejuang Indonesia agar tidak dikuasai oleh penjajah sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs. Nugroho Notosusanto dalam bukunya yang berjudul “ 30 Tahun Indonesia Merdeka “ mengatakan :

Kota Bandung sebelah selatan dibakar oleh Tentara Republik Indonesia pada tanggal 23 Maret 1946 setelah dengan berat hati harus mematuhi perintah Pemerintah Republik Indonesia untuk mengosongkan kota tersebut ( Notosusanto , 1981: 89).

(13)

2

Rachman Prawadika, 2013

Menurut pendapat Yesmil Anwar dalam sebuah artikel dari Fatimah (2013) redaksi media online www.okezone.com, Rabu 2 Januari 2013, seorang pengamat hukum dari Universitas Padjadjaran mengatakan :

di Indonesia hukum bisa dibeli, terbukti dalam salah satu contoh kasus kecelakaan yang menimpa anak seorang pejabat negara dan menyebabkan korban tewas. Proses peradilan dan hukuman yang dibebankan tidak sesuai dengan kasus seorang wanita yang terlibat dalam kecelakaan yang hampir serupa menggunakan mobil dan menimbulkan beberapa korban jiwa.

Berbagai kasus tersebut sangatlah berbeda apabila dibandingkan dengan kondisi Indonesia yang dahulu diketahui sebagai sebuah negara yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan kini mereka telah terbujur kaku berada di dalam pemakaman dan dikenang sebagai pahlawan bangsa. Para pahlawan rela jantungnya tertembus timah panas, tersayat senjata oleh penjajah yang mencoba menduduki negeri yang indah ini. Fakta tersebut yang menjadikan landasan dan pendorong penulis dalam membuat skripsi mengenai tugas akhir tentang cerita bergambar.

Cerita bergambar ini menggambarkan ilustrasi dengan mengambil tema petualangan fantasi dan kepahlawanan dimana tema cerita ini sesuai dengan pendapat dari Umi Kulsum (2013) pada artikelnya di sebuah website resmi www.bapusipdajabar.co.id, Rabu 2 Januari 2013 , yaitu:

Dalam memperkenalkan bahan bacaan kepada anak, tentunya harus disesuaikan dengan usianya. Beberapa kelompok usia berdasarkan bahan bacaan yang disukai adalah jenis fantasi, usia 2-4 tahun, jenis dongeng, usia 4-8 tahun, jenis petualangan, usia 8-12 tahun, jenis kepahlawanan, usia 12-15 tahun jenis lirih dan romantis, usia 15-20 tahun.

Pada karya skripsi ini, tercakup ilustrasi yang menceritakan petualangan dua orang remaja Sekolah Menengah Pertama masa kini yang tidak menghargai apapun dalam hidupnya. Mereka terhisap dimensi waktu dan merasakan betapa besarnya perjuangan pahlawan pembela negeri pada zaman penjajahan Belanda.

(14)

3

sebagainya. Namun, ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang tinggi. Seperti di Indonesia, sejarah tradisi ilustrasi dapat merujuk kepada lukisan gua yang terdapat di Kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan.

Menurut Marcell Bonneff dalam bukunya yang berjudul “Komik Indonesia, terdapat asal muasal sejarah yang berhubungan dengan ilustrasi dan cerita bergambar di Indonesia, sebagaimana yang dikemukakannya bahwa :

Pada daerah Surakarta bagian selatan lebih tepatnya di dekat Pacitan, terdapat sebuah desa yang bernama Gedompol, dimana masyarakatnya masih menyimpan dan melestarikan beberapa gulungan wayang beber yang menceritakan tentang legenda “Djaka Kembang Kuning”. Gambar-gambar yang terlihat pada gulungan kain itu adalah kisah yang dinarasikan dan dipandu oleh dalang. Bentuk penceritaan ini lebih tua daripada wayang kulit, akan tetapi saat ini hampir punah karena hanya segelintir orang yang mengetahui adanya pertunjukan wayang Gedompol, pertunjukan wayang yang tertera di atas enam gulungan kain dan masing-masing gulungan berisi empat gambar (Bonneff ,1998 :16).

Pada pertunjukan wayang beber ini, dalang duduk menghadap penonton yang menyaksikan pertunjukan dan kemudian membuka gulungan satu demi satu sesuai dengan jalan cerita. Iringan musik gamelan mengiringi penceritaan dalang dan membuat suasana yang khas sesuai cerita yang dinarasikan oleh dalang. Ilustrasi yang ditampilkan hampir sama seperti bas-relief Prambanan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilustrasi selalu memiliki ciri khas tersendiri dan bersifat dinamis, mengikuti apa yang terjadi di dunia dari masa ke masa, sehingga dapat menginspirasi seniman dalam membuat ilustrasi tersebut.

(15)

4

Rachman Prawadika, 2013

rasa keprihatinan dari penulis akan jasa para pahlawan yang pada akhirnya memunculkan ide untuk menjadikan latar tempat, suasana dan waktu pada masa penjajahan Belanda. Penulis mencoba untuk membuat sesuatu yang baru tentang mengemas dan menciptakan suatu bentuk peristiwa dalam cerita bergambar yang dapat mengingatkan kita akan jasa para pahlawan. Penulis mencoba untuk membuat sesuatu yang kreatif dalam pembuatan cerita hal ini berlandaskan pada teori kreativitas menurut Irma Damajanti dalam bukunya yang berjudul “ Psikologi Seni” yang mengatakan :

kreativitas mampu dijelaskan sebagai media utama untuk mengembangkan inovasi atau penemuan atau sesuatu yang baru. Meskipun bagi sebagian besar orang kata “Kreativitas” seringkali dihubungkan dengan kegiatan artistik dan penulisan ( Damajanti, 2006 : 12)

Pada segi konsep gaya gambar ilustrasi yang digunakan, penulis menggunakan konsep gaya orisinil dari penulis sendiri untuk memunculkan ciri khas dan karakter yang unik dan berbeda dari gaya ilustrasi yang sudah ada dipadukan dengan gaya Manga Jepang yang mana sangat diminati dan sederhana. Pengambilan konsep ini berlandaskan pada pandapat dari Hikmat Darmawan dalam bukunya yang berjudul “ How to Make Comics” yang mana mengatakan “Cerita yang memiliki karakter yang kuat berarti rancangan karakternya bermakna kuat bagi cerita”(Darmawan, 2012:105).

Pada segi konsep tema yang digunakan dalam cerita bergambar ini menggambarkan ilustrasi dengan mengambil tema petualangan fantasi dan kepahlawanan dimana tema cerita ini sesuai dengan pendapat dari Umi Kulsum (2013) pada artikelnya di sebuah website resmi www.bapusipdajabar.co.id, Rabu 2 Januari 2013 , yaitu:

Dalam memperkenalkan bahan bacaan kepada anak, tentunya harus disesuaikan dengan usianya. Beberapa kelompok usia berdasarkan bahan bacaan yang disukai adalah jenis fantasi, usia 2-4 tahun, jenis dongeng, usia 4-8 tahun, jenis petualangan, usia 8-12 tahun, jenis kepahlawanan, usia 12-15 tahun jenis lirih dan romantis, usia 15-20 tahun.

(16)

5

Teori, dan Kreativitas Penggunaannya” yang mengatakan “… kedua warna terakhir ( jingga dan kuning) rupanya lebih disukai oleh anak pascaremaja dibandingkan dengan anak praremaja”( Darmaprawira, 2012:32).

Berdasarkan pada teori tersebut, penulis menampilkan kesan warna kuning yang lebih dominan dan menggunakan efek shading pada ilustrasi yang ditampilkan karena disesuaikan dengan pembaca yang mana menginjak masa usia pascaremaja yaitu usia 12-15 tahun. Selain itu penulis juga membubuhkan warna kuning dan kesan yang lebih dominan karena terdapat pengaruh dari seniman pelukis ekspresionis Vincent Van Gogh. Selain itu dari segi perlambangan, warna kuning juga memiliki makna perlambangan kelincahan dan kesenangan, yang mana seperti dikatakan oleh Sulasmi Darmaprawira yang berpendapat “ Warna kuning adalah kumpulan dua fenomena penting dalam kehidupan manusia, yaitu kehidupan yang diberikan oleh matahari di angkasa dan emas sebagai kekayaan bumi.”(Darmaprawira, 2012:47).

B. Masalah Penciptaan

Karya ilustrasi dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai pembelajaran bagi anak-anak yang membacanya. Hasil karya dari ilustrasi ini akan dikemas dalam sebuah buku cerita bergambar bertajuk “Terjebak Waktu”. Berikut adalah beberapa masalah dari skripsi ini yaitu :

1. Bagaimana konsep yang melatarbelakangi pembuatan karya buku cerita bergambar “Terjebak Waktu”?

2. Bagaimana alat, bahan, dan teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya cerita bergambar “Terjebak Waktu”?

3. Bagaimana visualisasi karakter dan ilustrasi dalam karya cerita bergambar “Terjebak Waktu” ?

C. Batasan Masalah Penciptaan

(17)

6

Rachman Prawadika, 2013

1. Konsep yang melatarbelakangi dibuatnya karya ini adalah konsep cerita yang bertemakan petualangan dan fantasi dengan usia pembaca 12 tahun sampai 15 tahun dengan menggunakan gaya gambar orisinil penulis yang dipadukan dengan gaya gambar Manga. Selain itu warna dominan yang digunakan adalah warna kuning yang telah disesuaikan dengan teori dari para ahli.

2. Alat dan bahan yang digunakan adalah kertas ukuran A4 , drawing pen, mesin scanner dan komputer. Sedangkan teknik pembuatannya menggunakan gambar manual menggunakan drawing pen yang telah di-scanning dan dilakukan proses pewarnaan di komputer dengan

menggunakan program Paint Tool SAI, Coreldraw X3 dan Adobe Photoshop CS3

3. Cerita bergambar ini menggunakan visualisasi karakter dan ilustrasi ciri khas perpaduan gambar orisinil penulis dengan perpaduan khas ilustrasi Jepang (Manga)

D. Tujuan Penciptaan Karya skripsi ini bertujuan:

1. Mengetahui bagaimana konsep yang melatarbelakangi pembuatan, sasaran usia pembaca buku cerita bergamba, gaya gambar dan warna yang digunakan dalam ilustrasi “Terjebak Waktu”

2. Mengetahui alat, bahan yang digunakan, memberikan penjelasan teknik dan proses pembuatan karya serta ciri khas gambar dari buku cerita bergambar “Terjebak Waktu”

3. Memberikan penjelasan dalam visualisasi karakter dan ilustrasi yang digunakan dalam cerita bergambar “Terjebak Waktu”

Selain itu pembuatan skripsi ini dibuat sebagai syarat penyelesaian studi S1 di Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia.

E. Manfaat Penciptaan

(18)

7

1. Bagi penulis, yaitu sebagai media untuk menyampaikan gagasan, ide dan pesan moral mengenai pentingnya menghargai dan mencintai negeri dan memberikan kesadaran nasionalisme dengan cerita dan visualisasi ilustrasi buku cerita bergambar “Terjebak Waktu” yang ditampilkan.

2. Bagi siswa khususnya siswa yang baru menginjak masa remaja, diharapkan dapat memberi pemahaman baru akan pentingnya kesadaran nasional dan pembelajaran moral bagi siswa.

3. Bagi dunia pendidikan secara umum diharapkan dapat memberi gagasan dan pemahaman tentang nilai moral dan kenyataan yang ada pada saat ini, serta dapat menumbuhkembangkan kesadaran perilaku melalui ilustrasi. 4. Bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan Seni Budaya, diharapkan

dapat memberikan ide dan gagasan akan ilustrasi sebagai media pembelajaran pendidikan moral dan budaya. Bagi siswa juga dapat memberikan inspirasi dalam berkarya seni rupa untuk lebih mengutamakan nilai sosial budaya dan pesan moral melalui ilustrasi.

F. Metode Penciptaan

Metode dalam pembuatan skripsi buku cerita bergambar “Terjebak Waktu” ini dilakukan dengan cara yang lazim dalam proses pembuatan cergam, diantaranya adalah penyusunan naskah cerita, pembuatan karakter, pembuatan sketsa, proses penintaan (Inking), pemindaian (Scanning), dan pewarnaan (Colouring). Selanjutnya adalah pemberian dialog menggunakan bidang pada halaman yang telah selesai (Lettering). Skripsi ini menggunakan teknik manual dengan menggunakan tinta dan dilakukan pewarnaan digital melalui komputer dengan menggunakan program Paint Tool SAI , Adobe Photoshop CS3 dan Corel Draw X3 . Berikut akan dijelaskan mengenai

rincian metode yang digunakan dalam penciptaan cerita bergambar “Terjebak Waktu” secara umum :

1. Karya ini akan dibuat dalam ukuran kertas A4 (21 cm x 29,7 cm ) Hard cover dengan menggunakan kertas Art paper 210 gram

(19)

8

Rachman Prawadika, 2013

3. Tampilan atau visualisasi yang disajikan dalam karya ini adalah pembuatan gambar ilustrasi yang menampilkan kontur garis gambar yang cukup tebal dan ciri khas gambar ilustrasi Manga yang digabungkan dengan ciri khas gambar original penulis. Terdapat sentuhan shade dan shadow di dalam gambar ilustrasi cerita bergambar “Terjebak Waktu”

sehingga terkesan lebih hidup.

4. Segmentasi usia pembaca 12 tahun sampai 15 tahun

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan, penulis merancang skripsi ini ke dalam sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, bab ini memuat pokok bahasan yang mendorong proses penciptaan berdasarkan permasalahan pada skripsi Tugas Akhir “Terjebak Waktu”. Bab ini menguraikan latar belakang masalah penciptaan, masalah penciptaan, sumber ide, analisis karya cipta visual, teknik dan medium penciptaan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN, bab kedua ini menjelaskan landasan yang mendasari proses penciptaan dengan pokok bahasan yang berasal dari kajian kepustakaan dan informasi dari sumber yang lain. Bab ini terbagi dari kajian pustaka (definisi seni, definisi kreativitas, definisi menggambar, warna, sejarah ilustrasi, cerita bergambar, dan teori pengambilan sudut pandang ilustrasi ) dan kajian empiris (riwayat seniman komik Indonesia dan karakteristik anak usia 12 tahun sampai 15 tahun )

BAB III METODE PENCIPTAAN, memuat deskripsi karya cipta cerita bergambar “Terjebak Waktu” yang diuraikan dalam tiga bagian yaitu :

1) perwujudan karya (ide penciptaan, tema, bidang naskah cerita, sudut pandang, karakter, dan setting cerita)

2) persiapan (observasi, studi pustaka, alat dan bahan)

(20)

9

konseptual ( Analisis konsep dan proses pembuatan karakter penokohan, storyboard dan sinopsis cerita bergambar “Terjebak Waktu”) dan Analisis visual ( warna dan karakter cerita bergambar “Terjebak Waktu”, desain dan warna sampul karya cerita bergambar “Terjebak Waktu”, desain bingkai, sampul (Cover) cerita bergambar “Terjebak Waktu” ).

(21)

42

Rachman Prawadika, 2013

BAB III

METODE PENCIPTAAN

A. Ide Perwujudan Karya

Pengalaman dari para ahli merupakan hal yang sangat berharga untuk dipelajari. Khususnya dalam hal pembuatan karya, pengalaman sangat berperan penting bagi kesuksesan karya tersebut. Pada perwujudan karya ini penulis mencoba untuk mengungkapkan ide gagasan yang ada dalam pikirannya kepada ilustrasi yang disajikan dalam bentuk cerita bergambar. Berawal dari wacana-wacana yang dimuat oleh media, hingga tertangkap oleh indera visual penulis dan akhirnya menjadi sebuah gagasan dan memvisualisasikan gagasan tersebut ke dalam bentuk karya seperti yang dikatakan D.K Ching dalam teorinya tentang gambar.

Indonesia merupakan suatu negeri yang dibentuk oleh semangat juang para pahlawan Indonesia demi mempertahankan negeri ini dari penjajah. Para pahlawan yang bertempur dan berperang sangat berjasa pada zaman dahulu. Sekarang pun membuat karya dan menghasilkan karya yang mengingatkan akan betapa pentingnya menghargai jasa para pahlawan, bisa dianggap sebagai salah satu bentuk perjuangan. Inilah yang dilakukan oleh penulis dalam membuat karya penciptaannya yaitu cerita bergambar yang berjudul “Terjebak Waktu” . Karya cerita bergambar ini memiliki tujuan agar anak-anak yang membacanya dapat lebih paham dan mengerti betapa sulit dan besarnya pengorbanan para pahlawan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.

(22)

43

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Bagan alur kerja proses pembuatan karya (Sumber : dokumentasi penulis)

Bagan alur kerja tersebut diciptakan dengan tujuan sebagai batasan bagi penulis dalam mengembangkan ide perwujudan karya untuk membuat karya cerita bergambar ini. Berikut akan dikaji mengenai aspek-aspek pada bagan alur kerja pembuatan karya.

B. Faktor Pengalaman Dalam Diri (Internal)

Faktor pengalaman dalam diri memiliki pengaruh yang cukup penting bagi seniman dalam mewujudkan karyanya. Karena dalam faktor ini bisa mengemukakan pengalaman yang ingin diperlihatkan pencipta kepada orang lain melalui karyanya. Dengan kata lain seniman berkomunikasi melalui karya. Tujuan pribadi seniman berdasarkan pengalamannya membuat karya ini seperti yang dikemukakan oleh Irma Damajanti dalam bukunya yang berjudul

Ide perwujudan karya

Kajian teoritis Kajian empiris

Proses berkarya

(23)

44

Rachman Prawadika, 2013

Psikologi Seni” bahwa :

dalam menciptakan sesuatu itu harus didahului dengan tujuan ( To Create). Contoh dari faktor pengalaman dari dalam diri (internal) misalnya faktor biologis (kesehatan), kecerdasan (inteligensi), dorongan (motivasi), dan kepribadian (sifat alami)(Damajanti, 2006:12).

C. Faktor Pengalaman dari Luar atau Lingkungan (eksternal)

Faktor ini merupakan kebalikan dari faktor pengalaman dari dalam diri (Internal). Faktor ini merupakan macam-macam hal yang mempengaruhi seniman dalam memilih ide yang diinginkan adalah keluarga, guru dan cara mengajarnya, motivasi sosial (dari lingkungan masyarakat), dan Lingkungan serta kesempatan.

D. Kontemplasi

Kontemplasi merupakan tahap awal bagi seniman dalam menciptakan karyanya. Kontemplasi merupakan suatu bentuk perenungan dari hati dan pikiran seorang seniman ketika sedang menggali ide apa saja yang ada dalam dirinya, tujuan membuat karya, dan lain sebagainya. Dalam kontemplasi ini, biasanya terjadi pemilihan ide, dimana dari ide yang banyak sekali dari seorang seniman akan dipilih satu yang paling diyakini. Pemilihan ini berdasarkan pada faktor pengalaman pribadi seorang seniman (internal) dan faktor pengalaman dari luar atau lingkungan seniman (eksternal).

Berdasarkan pada pengertian kontemplasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua dalam skripsi Sugandi mengatakan bahwa “kontemplasi memiliki pengertian renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh.”(Sugandi, 2012:58).

E. Stimulasi

(24)

45

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

petualangan fantasi yang digabungkan dengan tema kemerdekaan Indonesia waktu masa lampau adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1

Gambar cover film Bandung Lautan Api yang disutradarai oleh Alam Surawijaya (Sumber : www.google.com)

Gambar 3.2

(25)

46

Rachman Prawadika, 2013

Gambar 3.3

Film Star Wars yang dibuat oleh George Lucas (Sumber : www.google.com)

Gambar 3.4

Film Avatar The last Airbender (Sumber : www.google.com)

F. Pengolahan Ide

Pengolahan ide ini adalah suatu proses dimana ide yang sudah dipastikan akan dibuat menjadi karya diolah dari bentuk yang masih belum jelas menjadi lebih jelas. Contoh dari pengolahan ide adalah pembuatan jalan cerita dari Ilustrasi yang akan dibuat menjadi cerita bergambar.

Kemampuan membuat cerita yang baik juga sangat berperan penting bagi kesuksesan suatu karya. Seperti yang dikatakan oleh Darmawan (2012 : 5) dalam bukunya yang berjudul “ How to Make Comics ” bahwa “punya cerita dan menguasai bahasa gambar itu jauh lebih penting daripada sekedar menguasai keterampilan menggambar yang mencengangkan”(Darmawan, 2012:5)

(26)

47

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat cerita yang menarik, cerita yang unik dan kreatif. Membuat suatu karya yang belum pernah diciptakan oleh orang lain sebelumnya bisa disebut kreatif, walaupun kemungkinan ada sedikit kesamaan dalam beberapa hal. Karena apabila kita hanya mengandalkan pada kemampuan gambar yang bagus saja, hanya bisa menjadi pekerja.“ Pengolahan ide pada dasarnya diaplikasikan pada bentuk rancangan cerita. Cerita adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang menarik, atau dituturkan secara menarik “ ( Darmawan, 2012: 5).

Penyempurnaan dalam proses berkarya penulis lakukan dengan bantuan dari beberapa program di komputer seperti , Adobe Photoshop CS3 dan Corel Draw X3.

Gambar 3.5

Program Paint Tool SAI sebagai program dalam perangkat Komputer yang digunakan

(Sumber : http://upload.wikimedia.org )

Gambar 3.6

Program Adobe Photoshop CS3 sebagai salah satu software program yang digunakan

(27)

48

Rachman Prawadika, 2013

Gambar 3.7

Program Corel Draw x3 Graphic Suite Sebagai program pendukung yang digunakan

(Sumber : http://2.bp.blogspot.com)

G. Hasil Observasi Karya Cerita Bergambar

Dalam membuat cerita bergambar. tentu harus mengetahui bagaimana cerita bergambar yang sudah beredar dan terbit di toko buku dan sekitarnya. Hal ini bertujuan supaya memperkecil resiko membuat cerita yang sudah ada dan sama, mendapatkan referensi dan masukan dalam membuat cerita bergambar. Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian kecil tentang referensi karya cergam di sebuah toko buku Gramedia jalan merdeka No. 43 Bandung. Dari sini penulis bisa mengetahui bentuk dan cerita seperti apa yang ada di masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh cerita bergambar yang beredar.

Gambar 3.8

(28)

49

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cerita bergambar ini merupakan cerita bergambar karangan Nurlailah dan Ade Mulyana, terdiri dari 60 halaman dan penerbit PT.Yrama Widya. Pada cover cergam,tampak tokoh Pandu, seorang anak yang sedang menunggangi seekor sapi kecil bernama Kercil. Pada Cergam ini menceritakan kisah persahabatan seorang manusia dan seekor sapi yang mengajarkan keharmonisan untuk bisa hidup berdampingan dan saling menyayangi.

Gambar 3.9

Cerita bergambar “ Bawang Merah Bawang Putih “ ( Sumber : dokumentasi penulis )

Gambar 3.10

Bentuk isi cerita halaman 1 dan 2 cerita bergambar “ Bawang Merah Bawang Putih

(29)

50

Rachman Prawadika, 2013

Gambar 3.11

Bentuk isi cerita bergambar “ Bawang Merah Bawang Putih” ( Sumber : dokumentasi penulis )

Cerita Bergambar ini merupakan dongeng yang sudah ada dan cukup terkenal di Indonesia. ”Pelangi” nama sebuah tim yang menggarap karya cerita bergambar ini. Penerbit PT. Elex Media Komputindo dengan jumlah halaman sebanyak 20. Buku ini menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Bawang Putih yang selalu ditindak dan diperlakukan tidak adil oleh ibu dan saudaranya Bawang Merah.

Gambar 3.12

Cerita bergambar berjudul “ Kerja Sama Tim SAR Cilik “ ( Sumber : dokumentasi penulis )

(30)

51

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencantumkan juga segmentasi usia pembaca yaitu 7tahun sampai 14 tahun. Cerita bergambar ini merupakan buku yang isi ceritanya menggambarkan kejadian yang menggambarkan pesan moral untuk membangun pendidikan karakter. Buku ini merupakan karangan dari Anee Rahman penerbit PT. AdPrint Media Pustaka dengan jumlah halaman sebanyak 28 Halaman.

H. Persiapan Alat dan Bahan

Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan cerita bergambar ” Terjebak Waktu”, diantaranya :

Gambar 3.13 Kertas putih polos ukuran A4 (Sumber : dokumentasi penulis)

Gambar 3.14 Penggaris

(31)

52

Rachman Prawadika, 2013

Gambar 3.15

Isi pensil mekanik 2B (atas), pensil mekanik,dan pensil 2B (Sumber : dokumentasi penulis)

Gambar 3.16 Penghapus

(Sumber : dokumentasi penulis)

(32)

53

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.18

Printer All in One Canon Pixma MP250 (Sumber : dokumentasi penulis)

Gambar 3.19

Perangkat Laptop Compaq Presario CQ42 ( Sumber : dokumentasi penulis )

Gambar 3.20

Alat gambar Faber Castell Pitt Artist Pen SX (atas), Drawing Pen Snowman 0.1 (tengah) dan Faber Castell Ecco Pigment 0.7 ( Bawah)

(33)

141 pembuatan cerita bergambar, warna yang digunakan dalam ilustrasi dan pembuatan tokoh menggunakan konsep yang menggunakan tema petualangan dan fantasi yang sudah disesuaikan dengan teori dari Umi Kulsum pada artikelnya di sebuah Lembaga Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat sehingga cerita yang disajikan dalam cerita bergambar ini sesuai dengan minat baca dan usia pembacanya. Untuk Warna yang digunakan dalam ilustrasi pada cerita bergambar ini yang dominan memberikan kesan berwarna kuning, berlandaskan pada pendapat dari Marian L. David dalam buku dari Sulasmi Darmaprawira yang

mengatakan “ Kuning: cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengecut,

pengkhianatan” ( Darmaprawira, 2012 : 38). Berdasarkan pada teori

tersebutlah penulis mengambil makna “terang dan bijaksana” sebagai dua

makna yang melatar belakangi tampilan visual dari cerita bergambar yang dominan tampilannya berwarna kekuningan yang mana warna ini juga memang cocok dengan psikologis pascaremaja usia 12-15 tahun berdasarkan pada teori dari F.S. Breed dan S.E. Kartz dalam buku Sulasmi

Darmaprawira yang mengatakan “...kedua warna terakhir ( jingga dan

kuning) rupanya lebih disukai oleh anak pascaremaja dibandingkan anak

praremaja”( Darmaprawira, 2012: 32).

(34)

142

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemikirannya. Cerita yang bagus tersebut ditunjang dengan teknik pembuatan yang rinci dan jelas. Mulai dari alat dan bahan yang telah disediakan seperti pensil untuk pembuatan skets, drawing pen untuk penintaan, dan media software komputer untuk proses pewarnaan seperti program Adobe Photoshop CS3, Coreldraw X3 dan Paint Tool SAI. dan memiliki keterangan sehingga dalam pembuatan konsep, pembuatan sinopsis, desain karakter, ilustrasi sampai proses pewarnaan harus bisa dikaji dengan jelas dan mudah dipahami. Pada aspek ini media pendukung seperti komputer dapat digunakan sebagai penunjang yang memperkaya dan membuat menarik pada karya yang ditampilkan. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan mendasar tentang program-program yang digunakan dalam pembuatan karya cerita bergambar ini.

Visualisasi karakter dan ilustrasi dalam karya cerita bergambar

“Terjebak Waktu” Berdasarkan hasil analisis dari rumusan masalah,

Pembuatan karakter berdasarkan hasil dari imajinasi penulis yang dipengaruhi beberapa karya lain seperti pada film animasi dan aktor terkenal. Selain pada warna, gaya penggambaran ilustrasi yang digunakan dalam karya ini menggunakan gaya original penulis dipadukan dengan gaya Manga.

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang diperoleh penulis setelah melewati proses pembuatan skripsi penciptaan cerita bergambar “Terjebak Waktu” ini, diantaranya adalah :

(35)

143

Rachman Prawadika, 2013

sejarah bangsa ini dapat diteruskan sampai ke anak dan cucu kita nanti sehingga mereka mendapatkan pemahaman dan bisa ikut menghargai para pahlawan.

2. Untuk para pengajar dan yang berhubungan dengan akademik, diharapkan dapat lebih kreatif baik dalam berkarya ataupun gagasan dalam menyampaikan materi kepada peserta didiknya. Tidak lupa juga untuk terjun dalam porses pelestarian budaya dan sejarah sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya.

3. Untuk penulis, diharapkan bisa lebih memotivasi dan kreatif dalam proses berkarya. Selain itu juga mudah-mudahan bisa lebih terpacu dan mendalami ilmu yang telah dimiliki untuk memunculkan ide dan gagasan berkenaan dengan pelestarian budaya dan sejarah yang dapat menumbuhkembangkan rasa cinta akan tanah air. Berdasarkan analisis proporsi dan bentuk dari hewan, masih perlu ada perbaikan dalam

(36)

144

Rachman Prawadika, 2013

Terjebak Waktu Cerita Bergambar Petualangan Husen Kembali Ke Masa Penjajahan Belanda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Bonneff, Marcell. (1998) Komik Indonesia . Jakarta : Penerbit Gramedia

Damajanti, Irma. (2006). Psikologi Seni. Bandung. Penerbit: PT Kiblat Buku Utama

Darmawan, Hikmat.(2012). How to Make Comics Menurut Para Master Komik Dunia. Yogyakarta : Penerbit Plot Point

Darmaprawira W. A, Sulasmi. (2002). Warna : Teori dan Kreativitas Penggunaanya. Bandung : penerbit ITB

D.K.Ching, Francis. (2002) Menggambar Sebuah Proses Kreatif . Jakarta : Penerbit Erlangga

Ekomadyo , I.J. (2005). Prinsip Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak .Bandung. Penerbit : Simbiosa Rekatama media

Kartika, D.S.(2004). Seni Rupa Modern. Bandung : Penerbit Rekayasa Sains

Notosusanto, Nugroho. (1981) 30 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: PT. Jayakarta Agung Offset

Sachari, Agus. (2005). Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta : Penerbit Erlangga

(37)

145

Rachman Prawadika, 2013

B. Sumber Skripsi

Sugandi . (2012). “ Komik Sebagai Media Penyampaian Sejarah Pangeran Cakrabuana dari Babad Cirebon”. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

C. Sumber Internet

Fatimah, S.(2013, 31 Maret ). Kasus Anak Hatta Rajasa Damai, Bukti Hukum Bisa Dibeli. Okezone

[Online],

Tersedia : http://jakarta.okezone.com/read/2013/01/02/500/740077/kasus-anak-hatta-rajasa-damai-bukti-hukum-bisa-dibeli. [2 Januari 2013]

Kulsum, Umi. ( 2009, 22 Desember). Kiat Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak [Online],

Gambar

Gambar 3.1  Gambar cover film Bandung Lautan Api yang disutradarai oleh Alam Surawijaya
Gambar 3.3  Film Star Wars yang dibuat oleh George Lucas
Gambar 3.5  sebagai program dalam perangkat Komputer yang
Gambar 3.9  Bawang Merah Bawang Putih
+5

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa orang yang diduga sebagai pelaku pencurian telah menjadi “korban” kekerasan bersama-sama yang pada umumnya mengalami luka-luka, baik luka berat maupun luka ringan

artinya di samping hak-hak atas tanah yg disebutkan dalam UUPA, kelak dimungkinkan lahirnya hak atas tanah yg baru yang diatur secara khusus dengan UU.2. Hak atas tanah

Oleh karenanya, Rawls berpandangan bahwa dalam membuat aturan-aturan yang berkaitan dengan pranata sosial utama di dalam masyarakat, yaitu konstitusi politik dan aturan

Yang bertanda tangan di bawah ini, ARIS MUJI PRAMONO, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN DAYA TARIK PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN

Dari contoh tersebut dapat kita lihat mekanisme berpikir kreatif yang sama dalam perancangan sebuah produk, berangkat dari masalah lalu menciptakan sebuah benda

Deis dan Giroux (1992) dalam Samsi (2013) melakukan penelitian tentang empat hal dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor

Pangkalan Data Sekolah dan Siswa Nilai Siswa (Sudah diverifikasi). Kelas X-MIA 4,

Cambridge Lower Secondary has helped our students discover their potential.. Cambridge Lower Secondary