• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Status Gizi dan DMF-T pada Usia Dewasa Muda di SMP "X" Kotamadya Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Status Gizi dan DMF-T pada Usia Dewasa Muda di SMP "X" Kotamadya Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Zaman sekarang terdapat masalah gizi ganda yang salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan yang tidak seimbang. Makanan sangat dibutuhkan manusia terutama pada saat masa dewasa muda. Pada masa ini nasfsu makan sangat baik dan cenderung untuk makan makanan ringan dan minuman kemasan. Jenis makanan dan minuman ini biasanya tidak mengadung nutrisi yang baik tetapi mengandung karbohidrat yang berlebih. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kegemukan dan karies gigi.

Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan hubungan peningkatan berat badan dengan peningkatan indeks karies gigi. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analisis dengan menggunakan desain cross sectional melibatkan 68 siswa SMP Bintang Mulia Bandung. Siswa di ukur tinggi badan, berat badan, masa lemak, dan indeks karies gigi dengan satu kali pemeriksaan. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi bivariat spearman rho. Hasil yang didapatkan pada kelompok yang diteliti, status gizi terdiri dari normal, gemuk, dan obesitas sedangkan indeks DMF – T rendah karena memiliki kebiasaan membersihkan rongga mulut yang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status gizi tidak mempengaruhi tingginya indeks karies gigi. Saran yang dapat disampaikan untuk penelitian beriktunya yaitu dapat menggunakan metode yang berbeda dengan variasi subjek penelitian yang lebih banyak.

(2)

ABSTRACT

There is problem called double burden, which is one of them is caused by eating with unbalance nutrition. Everyone, especially adolescents, really need food. Nowadays, adolescents have good appetite to eat and they have greater tendency on snacks and soft drinks. This kind of foods and drinks do not contain good nutrition, otherwise they contain too much carbohydrate. This habit may cause over weight and caries dental. The purpose of this research is showing the relationship between the increasing of nutrition status and the increasing of caries index.

This research used analytic observational method with cross sectional design. It involved 68 students of Bintang Mulia Junior High School Bandung. Every student was measured for their height, weight, mass lipid, and caries dental index in one time examination. The data was analyzed with Spearman Rho Bivariate correlation test. The result is gotten from a group, their nutrition statuses are normal, fat, and obese whereas the DMF – T index is low because they have a habit to clean their mouth well. The conclusion of this research is nutrition status does not influence the high caries dental index. The suggestion for the next research is it has to use another method with more variety of research subjects.

(3)

DAFTAR ISI

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah……….…… 3

1.5 Kerangka Pemikiran………. 4

1.5.1 Hipotesis……….. 6

1.6 Metodologi………...… 6

(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….…. 7

2.1 Nutrisi………...……… 7

2.1.1 Karbohidrat………...………...……….. 7

2.1.1.1 Gula Sedehana………..……… 8

2.1.1.2 Karbohidrat Kompleks………..….…………. 8

2.1.2 Protein……….………..……. 9

2.3 Gemuk / Overweight dan Obesitas………...….. 12

2.4 Karies Gigi……….…… 12

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian………..….. 17

(5)

3.4.1 Analisis Data Bivariat…….…………..………... 18

3.4.2 Uji Validitas Kuisioner……… 18

3.4.3 Desain Penelitian…………..………..……….… 19

3.4.4 Variabel Penelitian………...……… 19

3.4.5 Desain Operasional Variabel………...……… 19

3.5 Prosedur Kerja……… 20 3.5.1 Cara Pengukuran IMT dan Lemak Tubuh………...…...…. 21

3.5.2 Cara Pengukuran Zscore………...………... 22 3.5.3 Cara Pengkukuran DMF –T………...………. 22

3.6 Metode Penelitian………...…… 22

3.6.1 Analisis Data Bivariat……….………. 22

3.6.2 Uji Validitas Kuisioner……….……….….. 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...………... 23

4.1 Hasil Penelitian……….………. 23

4.1.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Gizi……….…...…. 23

4.1.2 Distribusi Indeks DMF – T Pada Seluruh Subjek Penelitian..…....… 24

4.1.3 Distribusi Indeks DMF – T Berdasarkan Status Gizi……..……..….. 25

4.2 Deskriptif Data Penunjang……….… 27

4.3 Analisis Statistik Hubungan Status Gizi Dan DMF – T Pada Usia Dewasa Muda Pada SMP “X” Kotamadya Bandung……….….. 29

4.3.1 Uji Normalitas………. 29

4.3.2 Uji Korelasi Bivariat Spearman Rho………..…..………...… 30

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..……. 33

5.1 Simpulan……… 33

5.2 Saran………..…. 33

DAFTAR PUSTAKA……….… 34

LAMPIRAN………..….. 38

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Teks Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Skor Indeks DMF - T Pada Anak SMP Kelas 8 SMP

Bintang Mulia Bandung... 24

Tabel 4.2 Distribusi Indeks DMF – T Berdasarkan Status Gizi... 25

Tabel 4.3 Hasil Kuisioner Anak Kelas 8 SMP Bintang Mulia Bandung... 27

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Teks Halaman

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Teks Halaman

Lampiran 1 Kuisioner Kriteria Subjek………..………….……. 38

Lampiran 2 Lembar Pemeriksaan………...…. 41

Lampiran 3 Kriteria Z-Score………..….. 42

Lampiran 4 Hasil Statistik Spearman Rho………..………. 43

Lampiran 5 Hasil Pemeriksaan……… 44

Lampiran 6 Hasil Kuisioner………. 47

Lampiran 7 Dokumentasi……….... 50

Lampiran 8 Kode Etik……..……….... 51

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dewasa ini terdapat beberapa masalah kesehatan dimasyarakat Indonesia, salah satunya yaitu masalah gizi ganda. Gizi ganda merupakan masalah kekurangan gizi masih belum teratasi seluruhnya, sementara sudah muncul masalah gizi berlebih.1 Banyak hal yang dapat menyebabkan masalah tersebut seperti faktor biologis, ekonomi, aktifitas, sosial – budaya, demografi, dan yang utama jenis makanan dan frekuensi konsumsi makanan.2

(11)

2

Menurut penelitian Bailleul-Forestier et al. (2007) adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan karies dan berat badan pada usia 12 – 18 tahun.10 Status gizi di Indonesia menurut RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) dibagi menjadi lima kelompok yaitu balita, anak usia 5 – 12 tahun, remaja usia 13 - 15 tahun, remaja usia 16 –18 tahun, dewasa ≥ 18 tahun. Status gizi pada usia 5 – 18 tahun diukur berdasarkan nilai Zscore TB/U dan IMT/U dan dikelompokkan menjadi sangat kurus, kurus, gemuk, dan sangat gemuk (obesitas). Status gizi secara nasional di Indonesia pada usia 13 – 15 tahun, sangat kurus 3,3%, kurus 7,8%, gemuk 8,3%, dan sangat gemuk 2,5%. Status gizi untuk usia 16 – 18 tahun, sangat kurus 1,9%, kurus 7,5%, gemuk 5,7%, dan sangat gemuk 1,6%.11

Menurut penelitian Alm et al. (2008) terdapat indeks karies proksimal yang tinggi pada anak yang gemuk atau overweight dibandingkan dengan anak yang kurus atau sangat kurus.10 Karies gigi disebabkan oleh empat faktor utama yaitu dental plak , host, substrat, dan waktu.12 Faktor faktor penyebab karies ini saling berkaitan sehingga jika tidak ada satu faktor penyebab maka karies gigi tidak terjadi.13 Di Indonesia sendiri menurut pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI terdapat 25,9% penduduk Indonesia dengan masalah gigi dan mulut.14 Pada usia 15 – 24 tahun terdapat 24,3% yang mengalami masalah gigi dan mulut dengan indeks DMF-T (decayed, missing, filling teeth) 1,8% yang akan meningkat seiring bertambahnya usia.11

(12)

3

kesehatan dan rongga mulut. Masyarakat diharapkan mampu mencegah kelebihan berat badan dan tingginya DMF – T.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, permasalahan yang dapat diidentifikasikan oleh peneliti yaitu apakah ada hubungan antara status gizi dan tingginya DMF – T.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini untuk menunjukkan hubungan status gizi dengan indeks karies gigi.

Tujuan dari penelitian ini menunjukkan hubungan tingginya berat badan dengan tingginya indeks karies gigi.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat ilmiah dari karya tulis ini memberi informasi untuk ilmu kedokteran gigi mengenai status gizi dengan tingkat keparahan karies.

(13)

4

1.5Kerangkan Pemikiran

Nutrisi adalah apa yang kita pilih untuk dimakan dan masuk ke dalam tubuh. Makanan yang kita pilih mengandung nutrisi (substansi kimia) yang memberikan energi untuk tubuh dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk fungsi. Hubungan antara makanan dan proses penyakit terjadi ketika tubuh mendapatkan asupan berlebih / kekurang nutrisi selama periode waktu tertentu. Diabetes, penyakit kardiovaskular, obesitas, karies gigi, dan kanker merupakan penyakit degeneratif

(major disease) yang berhubungan dengan kebiasaan makan yang buruk.6

Pada masa remaja banyak hal yang dapat mempengaruhi pola makan seperti kebiasaan makan makanan kecil / snack dan makanan cepat saji, diet, dan melewatkan waktu makan. Banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap perilaku ini, menurunnya pengaruh keluarga dan meningkatnya pengaruh teman sebaya terhadap pilihan makanan dan kesehatan, media, kegiatan di luar rumah, dan kurangnya waktu makan. Restoran fast food menjadi tempat pilihan utama bagi para remaja karena mereka dapat makan dan berkumpul dengan teman atau mengerjakan tugas sehingga jarang untuk makan di rumah. Makan bersama keluarga selain untuk berkomunikasi, pengaruh yang baik dari orang tua untuk pemilihan makanan dan minuman sangat penting. Remaja saat ini juga lebih banyak menghabiskan waktunya dengan barang elektronik seperti handphone,

gadget, televisi, internet, radio, dan bacaan seperti majalah dimana banyak sekali

(14)

5

Salah satu kandungan nutrisi pada makanan yang paling banyak yaitu karbohidrat. Karbohidrat didapatkan dari makanan sehari – hari seperti nasi, gandum, buah, olahan susu, dan minuman manis. Makanan yang mengandung karbohidrat menyediakan 40% - 80% dari total asupan energi. Karbohidrat dicerna dan diubah menjadi molekul yang lebih sederhana seperti monosakarida, disakarida, dan polisakada. Konsumsi karbohidrat yang berlebih akan disimpan dalam tubuh salah satunya dalam bentuk lemak, sehingga konsumsi karbohidrat yang banyak dapat menyebabkan lemak tubuh meningkat sehingga IMT akan meningkat. Selain itu, karbohidrat juga mengandung gula yang berbahaya bagi gigi jika konsumsinya berlebih.5,15

(15)

6

1.5.1 Hipotesis

Dari pembahasan diatas, hipotesis dari penelitian ini yaitu adanya hubungan positif antara tingginya IMT dan body fat dengan indeks karies (DMF – T) .

1.6 Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analisis. Sampel yang digunakan adalah perempuan dan laki – laki dalam usia dewasa muda.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Bintang Mulia Bandung pada bulan Januari 2017.

(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil penelitian pada 68 siswa / siswi di SMP Bintang Mulia Bandung menunjukkan bahwa tingginya status gizi (Z – Score) tidak mempengaruhi tingginya

indeks karies gigi pada anak. Indeks DMF – T di SMP Bintang Mulia dibandingkan dengan indeks DMF – T di Indonesia untuk usia 12 – 14 tahun yaitu lebih tinggi dengan indeks DMF – T 2,8 sedangkan indeks nasional yaitu 1,4.

5.2 Saran

1. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan populasi subjek penelitian yang lebih luas dan metode lain seperti case control sehingga dapat terlihat faktor risiko yang belum terbahas.

2. Memberikan pengertian kepada orang tua untuk melakukan langkah kongkrit dalam pemberian gizi yang seimbang.

3. Memberi masukan kepada sekolah untuk membentuk UKGS sehingga dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan rongga mulut murid secara rutin.

4. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di UKS sehingga dapat memantau pertumbuhan siswa sehigga dapat mencegah gizi ganda.

(17)

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN DMF

T PADA USIA

DEWASA MUDA

DI SMP “X” KOTAMADYA

BANDUNG

SKIRPSI

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

ALEXSANDRA PRIMALETA

1390008

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(18)

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pimpinan – Nya

dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Status Gizi Dan DMF – T Pada

Usia Dewasa Muda Di SMP “X” Kotamadya Bandung” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.

Dalam penyusunan skripsi sering dijumpai kesulitan, namun dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya skripsi dapat tersusun dengan baik. Oleh karena itu, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Winny Suwindere, drg., MS. sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha dan pembimbing utama yang telah memberikan arahan, perhatian, ilmu, dan dorongan semangat kepada penyusun selama penyusunan skripsi.

2. Rudy Djuanda, drg., Sp.KG sebagai pembimbing pendamping yang telah memberikan arahan, perhatian, ilmu, dan dorongan semangat kepada penyusun selama penyusunan skripsi.

(19)

4. Dahlia Sutanto, drg., Sp.Pros sebagai dosen wali dari penyusun yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penyusunan skripsi.

5. Orang tua dari penyusun yang selalu mendoakan, memberi dukungan, perhatian, dan saran sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 6. Saudari dari penyusun yang telah memberikan semangat selama penyusunan

skripsi.

7. Teman – teman yang telah mendukung dan memberi semangat selama penyusunan skripsi.

8. Seluruh staf dan guru dari SMP Bintang Mulia Bandung yang telah memberikan ijin dan bantuan sehingga penelitian ini dapat dilakukan.

9. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan skripsi.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

1. Jahari A. Penilaian Status Gizi Berdasarkan Antropometri. Bogor: Puslitbang Gizi dan Makanan, 2004.

2. Shrimpton R, Rokx C. The Double Burden of Malnutrition A Review of

Global Evidence. NW Washington: The World Bank; 2012.

3. Romito LM. Nutrition and oral health. Dent Clin North Am 2003;47:187-430.

4. McDonal RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for The Child and Adolescent. 8th ed. St. Louis, Missouri: Mosby; 2004.

5. Mahan LK, Stump SE. Krauses Food and Nutrition Therapy. 12nd ed. St. Louis, Missouri: Saunders Elsevier; 2008.

6. Sroda R. Nutrition For A Healthy Mouth. 2nd ed. Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins a Wolters Kluwer Business; 2009.

7. Guthrie JF, Morton JF. Food Sources Of Added Sweeteners In The Diets Of

Americans. J Am Diet Assoc. 2000;100:43-51.

8. Johnson RK, Frary C. Choose Beverages and Foods To Moderate Your Intake

Of Sugars: the 2000 dietary guidelines for Americans--what's all the fuss

about? J Nutr. 2001 Oct;131:2766S-2771S

9. Willershausen B, Haas G, Krummenauer F, Hohenfellner K. Relationship

(21)

35

10. Hooley M, Skouteris H, Boganin C, Satur J, Klipatrick N. Body Mass Index

and Dental Caries In Children and Adolescents: A Systematic Review of

Literature Published 2004 to 2011. 2012. Available from: https://systematicreviewsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/2046-4053-1-57.

11. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Riset Kesehatan Dasar, 2013.

12. Cameron A, Widmer R. Handbook Of Pediatric Dentistry. 4th ed. London, United Kingdom: Mosby; 2013.

13. Pinkhan JR. Pediatric Dentistry Infancy Through Adolescence. 4th ed. St. Louis: Elsevier Saunders; 2005.

14. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Situasi Kesehatan Gigi dan Mulut. 2014.

15. Mann J, Truswell AS. Essential of Human Nutrition. 4th ed. Australia: OUP Oxford; 2012.

16. Palmer CA. Diet and nutrition in oral health. 2nd ed. New Jersey: Julie Levin Alexander; 2007.

17. Summitt JB, Robbins JW, Schwartz RS. Fundamentals of Operative

Dentistry. 2nd ed. Carol Stream, Illinois: Quintessence Publishing Co, Inc; 2001.

(22)

36

19. Stegeman CA, Davis JR. The Dental Hygienist’s Guide to Nutritional

Care.3rd ed. Sauders Elsevier; 2010.

20. Wardlaw GM, Smith AM. Contemporary Nutrition. 8th ed. United State: The McGraw-Hill Companies,Inc; 2011.

21. Garg N, Garg A. Text Book Of Operative Dentistry. 2nd ed. New Delhi India: Jaypee Brothers Medical Publisher (P) Ltd; 2013.

22. McArdle WD, Katch FI, Karch VL. Exercise Physiology Nutrition, Energy,

And Human Performance. 7th ed. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins; 2010.

23. Mann J, Truswell AS. Buku Ajar Ilmu Gizi. Ed.4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2014.

24. Chan RSM, Woo J. Prevention of Overweight And Obesity: How Effective Is The Current Public Health Approach. International of Enviromental Research

And Public Health, ISSN 1660-4601: 2010; 766-768.

25. Roberson MT, Heymann HO, Swift EJ. Studervan’t Art And Science Of

Operative Dentistry. 4th ed. St. Louis, Missouri: Mosby, Inc; 2002.

26. Creanor S. Clinical Oral Biology. 1st ed. Oxford, UK: Jhon Wiley & Sons Ltd; 2016.

(23)

37

28. Panwar NK, Mohan A, Arora R, Gupta A, Marya CM, Dhingra S. Study On

Relationship Between Nutrition Status And Dental Caries in 8 – 12 Years Old

Children Of Udaipur City India. 2014 Jan – Mar; 12(45); 27.

29. WHO. Obesity: preventing and managing the global epidemic. Report of a WHO Consultation. WHO Technical Report Series 894. Geneva: World Health Organization, 2000.

30. Hiremath SS. Text Book Of Preventive and Community Dentistry. 2nd ed. Bangalore, India: Elsevier India; 2011.

31. Rao A. Principle and Practice Of Pedodontics. 3rd ed. New Delhi, India: Jaypee Brother Medical Publisher (P) LTD; 2012.

32. Bali Global Youth Forum Declaration. International Conference on Population and Development Beyond 2014. New York, NY, United Nations

Population Fund, 2012.

33. Rosaline A. Gambaran Status Gizi Dan Indeks Karies Anak Kelas 1 Di SD X Dan SDN Y.70-71. 2013.

34. Gandy JW, Madden A, Holdsworth M. Gizi & Dietika. Ed.2. Indonesia: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2014.

Gambar

Tabel 4.2 Distribusi Indeks DMF – T Berdasarkan Status Gizi...............................
Gambar 3.1 Alat dan Bahan................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

kan saya seneng dik bisa ngeusahain ngasih ASI Eksklusif soalnya kan saya mau ngasih yang.. terbaik buat anak

1.2.3 Beri motivasi pada keluarga untuk  mengulang 1.2.4 Beri reinforcement  positif pada keluarga 2 Risiko tinggi komplikasi  berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

Unsur yang mendukung adalah sampai saat ini sebagian besar angkatan laut negara-negara yang ada di dunia sudah menggunakan San Remo Manual sebagai acuan, seperti

Justeru, satu kajian telah dijalankan ke atas 407 mahasiswa Universiti Malaya (UM), Universiti Putra Malaysia (UPM), Universiti Selangor (UNISEL) dan Universiti

Untuk analisis secara kuantitatif digunakan analisis deskriptif yaitu skor rata- rata yang diperoleh dari hasil tes tiap siklus yang bertujuan untuk mengetahui

Oracle Solaris, sebelumnya dikenal sebagai Sun Solaris merupakan sebuah sistem operasi keluarga Unix yang sebelumnya dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc.. Sistem operasi

Penelitian pengembangan ini dilakukan pada SMKN3 Kota Jambi yang bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar kimia SMK Teknologi kelas X berbasis kontekstual dengan konten

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang