• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN TITHONIA (Tithonia diversifolia)TERHADAP KANDUNGAN UNSUR HARA N, P DAN K PADA KOTORAN SAPI SIMENTAL DI RUMAH KOMPOS KELOMPOK TANI TERNAK TANJUNG LURAH NAGARI SALIMPAUNG KAB. TANAH DATAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN TITHONIA (Tithonia diversifolia)TERHADAP KANDUNGAN UNSUR HARA N, P DAN K PADA KOTORAN SAPI SIMENTAL DI RUMAH KOMPOS KELOMPOK TANI TERNAK TANJUNG LURAH NAGARI SALIMPAUNG KAB. TANAH DATAR."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN TITHONIA (Tithonia diversifolia)TERHADAP KANDUNGAN UNSUR HARA N, P DAN K PADA KOTORAN SAPI SIMENTAL DI

RUMAH KOMPOS KELOMPOK TANI TERNAK TANJUNG LURAH NAGARI SALIMPAUNG KAB. TANAH DATAR

SKRIPSI

Oleh:

YOLANDHA RATNA SARI 1010611061

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan di Fakultas Peternakan Universitas Andalas

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

PENGARUH PENAMBAHAN TITHONIA (Tithonia diversifolia)TERHADAP KANDUNGAN UNSUR HARA N, P DAN K PADA KOTORAN SAPI SIMENTAL DI

RUMAH KOMPOS KELOMPOK TANI TERNAK TANJUNG LURAH NAGARI SALIMPAUNG KAB. TANAH DATAR

Yolandha Ratna Sari di bawah bimbingan

Prof. Drh. Hj. Endang PRN, MS.,PhD dan Ir. Hj. Allismawita, MS Program Studi Peternakan Bagian Teknologi Pengolahan Hasil Ternak

Fakultas PeternakanUniversitas Andalas Padang 2014

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kompos Kelompok Tani Ternak Tanjung Lurah Nagari Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tithonia terhadap kandungan unsur hara N, P dan K. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan penambahan tithonia dalam pupuk organik yaitu A (0% tithonia), B (6% tithonia), C (12% tithonia), D (18% tithonia), E (24% tithonia), F (30% tithonia). Dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Peubah yang diamati adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tithonia (Tithonia diversifolia) dalam pembuatan pupuk organik kotoran sapi simental berbeda sangat nyata (P<0.01). Rataan pada kandungan hara nitrogen berkisar anatar 1.51 % Sampai 2,89 % kandungan hara fosfor 0.35 % sampai 0.49 % kandungan hara kalium 1.83 % sampai 2.75 %. Kesimpulannya penelitian ini menyatakan bahwa penambahan tithonia (Tithonia diversifolia) dalam pembuatan pupuk organik berpengaruh dalam peningkatan kandungan hara terhadap N, P, K. Kandungan N, P dan K tertinggi pada penelitian ini yaitu terdapat pada perlakuan F pada unsur N dan P, dan pada perlakuan E pada unsur K, dengan nilai kandungan unsur hara sebesar 2.89 % N, 0.49 % P, dan 2.75 % K.

(3)

1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pupuk organik saat ini merupakan masalah ditingkat petani, karena harga

yang terus meningkat sedangkan ketersediaan tidak kontinyu, sehingga hal ini

mengganggu produktivitas usaha tani. Disamping itu pemeliharaan sapi yang

dilakukan oleh peternak pada umumnya masih bersifat tradisional tanpa adanya

usaha lebih yang bersifat agribisnis. Limbah ternak berupa kotoran sapi dan urin

dibuang tanpa dimanfaatkan dengan baik. Kondisi ini dikarenakan pengetahuan

petani tentang pengolahan limbah belum optimal, sehingga limbah ini terbuang

dengan percuma. Bilalimbah ternak dimanfaatkan maka akan meningkatkan

pendapatan petani dan peternak. Sebab limbah ternak inidapat diolah menjadi

pupuk organik dan biogas, sehingga nilai guna dan nilai jual dari limbah ternak ini

meningkat dan kesehatan masyarakat dapat terjaga.

Pupuk organik mulai banyak digunakan oleh masyarakat.Hal ini karena

adanya pertanian organik yang semakin berkembang, masyarakat mulai beralih

mengkonsumsi produk pertanian organik.Berkembangnyapertanian organik maka

kebutuhan akan pupuk organik semakin meningkat. Pupuk organik merupakan

pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur

hara yang terkandung secara alami.Salah satu bahan pembuatan pupuk organik

adalah limbah organik yang mengandung protein, yaitu limbah ternak.Limbah

ternak ini mengandung nutrisi yang baik bagi pertumbuhan tanaman (Djuarnani,

Kristian, danSetiawan. 2005).

Dalam pembuatan pupuk organik akan terjadi proses fermentasi atau

(4)

pengurai akan menghancurkan sisa-sisa bahan organik dan unsur-unsur yang

terurai diikat menjadi senyawa. Senyawa ini nantinya akan diisap oleh akar

tanaman untuk kebutuhannya. Pupuk organik tidak mengandung biji

rumput-rumputan dan bibit hama atau penyakit.

Hasil pra penelitian yang telah dilakukan penulis pada rumah kompos

kelompok tani ternak Tanjung lurah, nagari Salimpaung Kab. Tanah

Datar.Memberi hasilkandungan hara pada kotoran sapi sebesar 1.39 % N, 0.12 %

P, 0.7 % K, sedangkan kandungan hara pupuk organik padat sebesar 1.54 % N,

0.2 % P, 1.1 %K,maka perlu dilakukan peningkatan kandungan N, P dan K pupuk

organik yang dihasilkan. Penelitian ini mengupayakan peningkatan kandungan

unsur hara pada pupuk organik padat dari kotoran sapi simental sehingga tercapai

standar kualitas pupuk nasional maupun internasional. Simamora dan Salundik

(2006) menyatakan, ada beberapa standar kualitas pupuk organik yang bisa

dipakai sebagai acuan yaitu pasar khusus dengan kandungan N ≥ 2.30%, P ≥

1.60%, K ≥ 2.40% dan standar internasional dengan NPK ≥ 6.00%.

Peningkatan N, P dan K. Pupuk organik padat dapat dilakukan dengan

penambahan tithonia (Tithonia diversifolia) atau dikenal dengan bunga matahari

Meksiko famili Asteraceae 17-24%.Jama, Buresh, Niang, Chacengo, Nzigubera

dan Amadalo(2000),menyatakan Tithonia diversifolia atau bunga matahari

Meksikofamili Asteraceae berpotensi digunakan sebagai pupuk hijau, karena

mengandung unsur hara yang cukup tinggi, yaitu sekitar: 3.5 – 4.0% N; 0.35 –

0.38% P; 3.5 – 4.1%K; dan 0.59% Ca, serta 0.27% Mg. Kandungan N yang tinggi

berhubungan dengan tingginya kandungan protein dalam hijauan tithonia yaitu

(5)

3 C-organik, Ca dan Mg. Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan,

didapatkan kandungan hara tithonia (Tithonia diversifolia) sebesar 3.03 % N, 1.16

% P, 5.77 % K.Diharapkan dengan penambahan bahan tersebut dapat

meningkatkan mutu dari pupuk organik padat yang dihasilkan.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penambahan Tithonia(Tithonia

diversifolia) terhadap Kandungan Unsur Hara N, P,dan K pada Kotoran

Sapi Simental di Rumah Kompos Kelompok Tani Ternak Tanjung Lurah

Nagari Salimpaung Kab. Tanah Datar.”

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalahperlakuan

dengan penambahan tithonia terhadap kandungan unsur hara N, P dan K pada

kotoran sapi simental di rumah kompos kelompok tani ternak Tanjung Lurah

Nagari Salimpaung Kab.Tanah Datar dapat meningkatkan kandungan N, P dan K

yang rendah padapupuk organik yang dihasilkan dari rumah kompos kelompok

tani ternak Tanjung LurahNagari Salimpaung Kab.Tanah Datar.

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tithonia

terhadap kandungan unsur hara N, P dan K pada kotoran sapi simental di rumah

kompos kelompok tani ternak Tanjung Lurah Nagari Salimpaung Kab. Tanah

(6)

hara pupuk dari kotoran sapi simental yang ditambah tithonia dan menghasilkan

unsur hara yang optimal.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah dengan penambahan tithonia (Tithonia

diversifolia)berpengaruh terhadap peningkatan kandunganN, P dan K pada produk

pupuk organik yang diolah dari kotoran sapi simental di rumah kompos kelompok

(7)

1 I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pupuk organik saat ini merupakan masalah ditingkat petani, karena harga

yang terus meningkat sedangkan ketersediaan tidak kontinyu, sehingga hal ini

mengganggu produktivitas usaha tani. Disamping itu pemeliharaan sapi yang

dilakukan oleh peternak pada umumnya masih bersifat tradisional tanpa adanya

usaha lebih yang bersifat agribisnis. Limbah ternak berupa kotoran sapi dan urin

dibuang tanpa dimanfaatkan dengan baik. Kondisi ini dikarenakan pengetahuan

petani tentang pengolahan limbah belum optimal, sehingga limbah ini terbuang

dengan percuma. Bilalimbah ternak dimanfaatkan maka akan meningkatkan

pendapatan petani dan peternak. Sebab limbah ternak inidapat diolah menjadi

pupuk organik dan biogas, sehingga nilai guna dan nilai jual dari limbah ternak ini

meningkat dan kesehatan masyarakat dapat terjaga.

Pupuk organik mulai banyak digunakan oleh masyarakat.Hal ini karena

adanya pertanian organik yang semakin berkembang, masyarakat mulai beralih

mengkonsumsi produk pertanian organik.Berkembangnyapertanian organik maka

kebutuhan akan pupuk organik semakin meningkat. Pupuk organik merupakan

pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur

hara yang terkandung secara alami.Salah satu bahan pembuatan pupuk organik

adalah limbah organik yang mengandung protein, yaitu limbah ternak.Limbah

ternak ini mengandung nutrisi yang baik bagi pertumbuhan tanaman (Djuarnani,

Kristian, danSetiawan. 2005).

Dalam pembuatan pupuk organik akan terjadi proses fermentasi atau

(8)

pengurai akan menghancurkan sisa-sisa bahan organik dan unsur-unsur yang

terurai diikat menjadi senyawa. Senyawa ini nantinya akan diisap oleh akar

tanaman untuk kebutuhannya. Pupuk organik tidak mengandung biji

rumput-rumputan dan bibit hama atau penyakit.

Hasil pra penelitian yang telah dilakukan penulis pada rumah kompos

kelompok tani ternak Tanjung lurah, nagari Salimpaung Kab. Tanah

Datar.Memberi hasilkandungan hara pada kotoran sapi sebesar 1.39 % N, 0.12 %

P, 0.7 % K, sedangkan kandungan hara pupuk organik padat sebesar 1.54 % N,

0.2 % P, 1.1 %K,maka perlu dilakukan peningkatan kandungan N, P dan K pupuk

organik yang dihasilkan. Penelitian ini mengupayakan peningkatan kandungan

unsur hara pada pupuk organik padat dari kotoran sapi simental sehingga tercapai

standar kualitas pupuk nasional maupun internasional. Simamora dan Salundik

(2006) menyatakan, ada beberapa standar kualitas pupuk organik yang bisa

dipakai sebagai acuan yaitu pasar khusus dengan kandungan N ≥ 2.30%, P ≥

1.60%, K ≥ 2.40% dan standar internasional dengan NPK ≥ 6.00%.

Peningkatan N, P dan K. Pupuk organik padat dapat dilakukan dengan

penambahan tithonia (Tithonia diversifolia) atau dikenal dengan bunga matahari

Meksiko famili Asteraceae 17-24%.Jama, Buresh, Niang, Chacengo, Nzigubera

dan Amadalo(2000),menyatakan Tithonia diversifolia atau bunga matahari

Meksikofamili Asteraceae berpotensi digunakan sebagai pupuk hijau, karena

mengandung unsur hara yang cukup tinggi, yaitu sekitar: 3.5 – 4.0% N; 0.35 –

0.38% P; 3.5 – 4.1%K; dan 0.59% Ca, serta 0.27% Mg. Kandungan N yang tinggi

berhubungan dengan tingginya kandungan protein dalam hijauan tithonia yaitu

(9)

3 C-organik, Ca dan Mg. Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan,

didapatkan kandungan hara tithonia (Tithonia diversifolia) sebesar 3.03 % N, 1.16

% P, 5.77 % K.Diharapkan dengan penambahan bahan tersebut dapat

meningkatkan mutu dari pupuk organik padat yang dihasilkan.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Penambahan Tithonia(Tithonia

diversifolia) terhadap Kandungan Unsur Hara N, P,dan K pada Kotoran

Sapi Simental di Rumah Kompos Kelompok Tani Ternak Tanjung Lurah

Nagari Salimpaung Kab. Tanah Datar.”

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalahperlakuan

dengan penambahan tithonia terhadap kandungan unsur hara N, P dan K pada

kotoran sapi simental di rumah kompos kelompok tani ternak Tanjung Lurah

Nagari Salimpaung Kab.Tanah Datar dapat meningkatkan kandungan N, P dan K

yang rendah padapupuk organik yang dihasilkan dari rumah kompos kelompok

tani ternak Tanjung LurahNagari Salimpaung Kab.Tanah Datar.

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tithonia

terhadap kandungan unsur hara N, P dan K pada kotoran sapi simental di rumah

kompos kelompok tani ternak Tanjung Lurah Nagari Salimpaung Kab. Tanah

(10)

hara pupuk dari kotoran sapi simental yang ditambah tithonia dan menghasilkan

unsur hara yang optimal.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah dengan penambahan tithonia (Tithonia

diversifolia)berpengaruh terhadap peningkatan kandunganN, P dan K pada produk

pupuk organik yang diolah dari kotoran sapi simental di rumah kompos kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dual fuel system pada mesin diesel kapal nelayan tradisional bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar dual fuel terhadap kinerja mesin

Kekuatan yang dimiliki oleh pria dalam pra produksi agroindustri mete di Kabupaten Mojokerto adalah terletak pada kemampuannya untuk mengakses informasi,

Judul Penelitian : Pemanfaatan Daun Kelor ( Moringa oleifera Lamk ) Pada Pembuatan Permen Karamel Dari Susu. Hasnudi, MS) Ketua Program Studi Peternakan.. Tanggal

(2) Pendapatan dan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh secara signifikan terhadap pola konsumsi pangan rumah tangga petani karet di Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun,

rentang panjang dengan konfigurasi sudut terhadap arah pergeseran. Sensor optik berstruktur SMS merupakan salah satu sensor yang mudah dan murah difabrikasi

Berdasarkan uraian tersebut, pe- nulis merasa tertarik mengambil judul “Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Garam Beriodium dalam Penggunaan Garam

hadirnya beberapa organisasi lokal (tidak ada kaitannya dengan gerakan Islam transnasional) yang mengatasnamakan Islam, seperti Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin

Dredge and Jenkins (Youcheng and Abraham, 2011:3) mendefinisikan destinasi sebagai lokasi tempat seseorang melakukan perjalanan yang berbeda dari tempat tinggal