vi DAFTAR ISI
ABSTRAK...
KATA PENGANTAR...
PERSEMBAHAN TERIMA KASIH ...
DAFTAR ISI...
DAFTAR TABEL...
DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR LAMPIRAN...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian...
B. Identifikasi Masalah Penelitian...
C. Rumusan Masalah Penelitian...
D. Tujuan Penelitian...
E. Manfaat Hasil Penelitian...
F. Definisi Operasional...
G. Hipotesis...
BAB II MENULIS ARTIKEL, METODE KOLABORASI, DAN MILIS
vii
C. Milis (Mailing List)...
D. Pembelajaran Menulis Artikel dengan Metode Kolaborasi...
E. Penggunaan Aspek-aspek Kebahasaan dalam Menulis Artikel...
F. Penelitian Terdahulu...
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
A. Metode Penelitian...
B. Sumber Data...
C. Teknik Pengumpulan Data...
D. Instrumen Penelitian...
E. Teknik Pengolahan Data...
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Proses Pembelajaran Menulis Artikel dengan Metode
Kolaborasi Berbasis milis...
B. Analisis Proses Pembelajaran Menulis Artikel dengan Metode kolaborasi
Berbasis Milis...
C. Deskripsi Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Artikel...
D. Deskripsi Data dan Pembahasan Hasil Penelitian...
E. Perbaikan Pembelajaran Menulis Artikel dengan Metode Kolaborasi
Berbasis Milis... 27
32
41
49
53
54
55
57
61
62
70
77
139
viii BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...
B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN...
RIWAYAT HIDUP PENULIS
163
164
166
1 BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dipaparkan masalah-masalah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
menulis sedikit diulas dalam bab ini. Diungkapkan pula identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, dan hipotesis.
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Dari masa ke masa, perkembangan teknologi kian pesat. Tidak dapat dimungkiri bahwa perkembangan teknologi ini telah menunjang berbagai aspek kehidupan. Salah
satu aspek yang mendapatkan dampak berarti akibat perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi ini adalah aspek pendidikan.
Dunia pendidikan adalah dunia bagi orang-orang yang mencari ilmu, mentransfer
ilmu, dan mengembangkan ilmu. Setiap orang memerlukan informasi yang akurat, cepat, variatif, dan menarik yang dapat mendukung aktivitas dalam melaksanakan perannya. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (selanjutnya disebut TI), civitas akademika memiliki alternatif baru dalam mencari informasi.
Dewasa ini internet sudah digunakan secara luas, baik oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan, maupun oleh peserta didik. Peserta didik memanfaatkan internet
untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Sebagian tenaga pendidik yang telah menguasai internet juga telah memanfaatkan fasilitas canggih ini untuk kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran melalui internet dianggap sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan
untuk mengajak peserta didik mengerjakan tugas dan membantu peserta didik dalam
memperoleh pengetahuan yang diperlukan dalam rangka mengerjakan tugas tersebut
(Boettcher dalam Hardini, 2009: 1).
Seiring dengan perkembangan elektronik yang semakin pesat, internet pun semakin mudah diakses. Internet tidak hanya bisa diakses melalui komputer, tetapi juga bisa melalui telepon seluler. Hal ini menunjukkan informasi bisa semakin mudah dan cepat diperoleh. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti
dengan beberapa mahasiswa yang mengontrak MKU Bahasa Indonesia (rekaman proses wawancara terlampir), informasi yang paling sering dimanfaatkan adalah informasi yang terdapat dalam artikel, baik artikel ilmiah maupun populer. Menurut
mereka, artikel-artikel ini membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. Akan tetapi, ketika mereka ditanya mampukah menulis artikel, mereka mengatakan susah, tidak yakin, bahkan tidak bisa karena artikel merupakan karya tulis. Karya tulis, bagi mereka merupakan karya yang masih susah untuk dihasilkan.
Menulis merupakan aktivitas menuangkan gagasan yang diwujudkan dengan lambang fonem. “Menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut” (Tarigan 1986:21). Begitu pula yang diungkapkan oleh Semi (1990:8). Semi mengungkapkan bahwa menulis
pada hakikatnya adalah memindahkan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa.
Woolcott dalam Tarigan (1983: 19) mengemukakan bahwa kemampuan menulis merupakan salah satu aspek penting dalam berkomunikasi. Seorang penulis dapat
berkomunikasi dengan pembaca melalui tulisannya. Walaupun komunikasi ini terjadi tidak secara langsung, pesan yang ingin disampaikan penulis dapat ditangkap oleh pembaca. Namun, tentu saja untuk menyampaikan pesan secara tepat kepada
pembaca, diperlukan keahlian dan kelihaian penulis dalam merangkai kata. Keahlian dalam menulis tidak dapat dimiliki begitu saja. Menulis adalah keterampilan. Setiap keterampilan membutuhkan proses untuk dikuasai. Sekalipun orang itu memiliki talenta yang luar biasa dalam berbahasa, khususnya menulis, jika tidak dilatih, tidak
diasah, dan tidak diajari dengan baik, maka bakatnya hanyalah bakat terpendam. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks karena menuntut kesungguhan, wawasan yang luas, penguasaan terhadap kebahasaan dan
Penelitian korelasional tentang menulis sudah dilakukan oleh Erizal Gani (1983), penelitian tentang menulis secara deskriptif pernah dilakukan oleh Suriamiharja
(1985), juga Pohan pernah meneliti proses belajar mengajar menulis dengan kadar CBSA (1992), penelitian analisis dan korelasional sikap dengan kemampuan menulis pernah dilakukan oleh Ucu Wahyu (1996) dan Haerudin (1998). Selain itu,
Gipayana mengupayakan pembelajaran menulis melalui sistem penilaian portofolio dan bertahap (1998). Hasbullah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang dibuktikan dengan meneliti rancangan dan implementasi model pembelajaran
e-learning. Cahyani (2001) berhasil membuat model pembelajaran dengan berfokus
pada proses belajar mengajar menulis populer. Darma (2009) membuktikan bahwa media internet dapat digunakan dengan baik dalam pembelajaran menulis terbimbing bahasa Indonesia melalui model respons sastra. Adapun Cahyani (2009) dalam
disertasinya mengungkapkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah melalui model pembelajaran berbasis penelitian telah meningkat.
Setelah dicermati, ternyata upaya menulis artikel dengan menggunakan metode pembelajaran kolaborasi berbasis media internet, khususnya milis belum pernah
dilakukan oleh siapa pun. Hal tersebut memberikan motivasi kepada penulis untuk mengujicobakan suatu metode dalam pembelajaran menulis artikel dengan menggunakan media milis. Metode ini diharapkan dapat menghasilkan suatu
B. Identifikasi Masalah
Penulis mengidentifikasi masalah untuk penelitian ini sebagai berikut.
1. Mahasiswa kurang mampu menulis artikel ilmiah.
2. Teknologi informasi, khususnya media internet, belum dimanfaatkan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran.
3. Pembelajaran menulis dengan metode kolaborasi berbasis milis belum pernah dilakukan.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini, penulis rumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis dalam Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia di Jurusan Tata Boga UPI?
2. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis dalam Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia di Jurusan Tata Boga UPI?
3. Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis artikel
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua kelompok tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui data empiris tentang pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis dalam Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia di Jurusan Tata Boga UPI;
2. untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis artikel dengan metode
kolaborasi berbasis milis dalam Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia di Jurusan Tata Boga UPI; dan
3. untuk mengetahui perbedaan antara hasil pembelajaran menulis artikel dengan
menggunakan metode kolaborasi berbasis milis dengan metode penemuan konsep.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini. Secara teoretis,
penelitian ini dapat menambah jumlah metode pembelajaran yang inovatif. Metode pembelajaran ini dapat melengkapi model pembelajaran yang sudah ada, bahkan bisa dikolaborasikan dengan metode lain jika memungkinkan.
Dengan banyaknya model yang pengajar ketahui, pembelajaran pun akan semakin bervariasi. Hal ini tentu saja menguntungkan pengajar karena dapat memberikan
pembelajaran yang menarik dan efektif bagi mahasiswanya. Kemenarikan ini berhubungan dengan manfaat penelitian ini bagi pihak selanjutnya, yaitu mahasiswa. Dengan adanya pembelajaran yang bervariasi dan efektif, mahasiswa
lebih mudah menyerap materi yang diberikan. Khususnya dengan model dari hasil penelitian ini, mahasiswa dapat lebih memanfaatkan teknologi informasi dalam berkomunikasi, berkonsultasi, dan bertukar pikiran dengan teman untuk meningkatkan keterampilan menulisnya. Manfaat lainnya dapat dirasakan oleh
peneliti selanjutnya. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ataupun pembanding dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang lebih inovatif lagi demi berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang pengajaran.
F. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul penelitian, istilah-istilah dalam judul didefinisikan sebagai berikut.
1. Metode kolaborasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode
pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam proses pembelajaran untuk saling memberikan komentar terhadap artikel mahasiswa lain.
2. Menulis artikel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan
3. Milis (mailing list) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media dalam internet yang digunakan untuk berinteraksi antara dosen dengan mahasiswa
dan antara mahasiswa dengan mahasiswa dalam proses penulisan artikel. Adapun grup milis dalam penelitian ini dibuat khusus oleh peneliti, yaitu bernama kolaborasi_menulis yang difalitas oleh jejaring sosial gratis,
yahoogroups, tepatnya tersedia dalam laman www.groups.yahoo.com. G. Hipotesis
Hipotesis yang penulis ajukan untuk dibuktikan kebenarannya dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
menulis artikel mahasiswa yang mendapat perlakuan metode kolaborasi berbasis
milis dengan kemampuan mahasiswa yang mendapat perlakuan metode
53 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan bagian yang harus selalu ada dalam penelitian. Dengan adanya metode penelitian ini, peneliti memperoleh panduan dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, dalam bab ini dibahas mengenai metode penelitian, desain penelitian yang digunakan, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan data.
A. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu untuk mengetahui fenomena yang terjadi apabila sesuatu dilakukakan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti. Syamsuddin dan Damaianti (2007: 151) mengungkapkan bahwa karakteristik yang selalu ada dalam penelitian eksperimen adalah adanya tindakan manipulasi variabel yang secara terencana dilakukan oleh penelti. Yang dimaksud dengan manipulasi adalah tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat (Sukardi dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2007: 151).
Rancangan penelitian eksperimen yang digunakan adalah true experimental design (eksperimen murni). True Experimental Design, yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketaui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan (Arikunto, 2006: 86).
Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan sebelum dan sesudah suatu
eksperimen merupakan kelompok yang diberi perlakuan berupa pengajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis. Adapun kelompok kontrol merupakan kelompok yang diberi perlakuan berupa pengajaran menulis artikel dengan menggunakan metode konvensional. Pola desain penelitian ini adalah sebagai berikut.
Treatment group R1 O1 X O2
Control group R2 O3 C O4
The Randomized Pretest-Posttest Contol Group Design dengan Beberapa Penyesuaian (Fraenkel & Wallen, 2007: 274)
Keterangan:
R1 : Kelas Eksperimen Subjek random yang Menggunakan Model PKBM R2 : Kelas Kontrol Subjek Random yang Menggunakan Model Pembanding (Kreasi Guru)
O1 : Prates kelas eksperimen yang menggunakan Model PKBM O2 : Pascates kelas eksperimen Model PKBM
O3 : Prates kelas kontrol yang menggunakan Model Pembanding (Kreasi Guru)
O4 : Pascates kelas kontrol yang menggunakan Model Pembanding (Kreasi Guru)
X1 : Perlakuan pembelajaran menulis artikel dengan model PKBM X2 : perlakuan pembelajaran menulis artikel dengan model pembanding Prosedur eksperimen yang ditempuh ialah sebagai berikut.
Tahap 1, pelaksanaan prates kelas eksperimen dan kontrol.
Tahap 2, pelaksanaan eksperimen, yatiu pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis di kelas eksperimen dan metode pembanding di kelas kontrol.
Tahap 3, pelaksanaan pascates untuk kelompok eksperimen dan kontrol. B. Sumber data
1. Populasi
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Tata Boga, Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan, UPI. Populasi penelitian ini adalah masiswa yang mengontrak Mata Kuliah Umum (MKU) Bahasa Indonesia Tahun Akademik 2009/2010 semester 2, khususnya yang mengontrak Ibu Neneng Sri Wulan.
2. Sampel
Penentuan sampel ini dilakukan secara acak. Ada tiga kelas yang mengontrak Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia dengan Ibu Neneng Sri Wulan sebagai dosennya. Karena penelitian ini hanya membutuhkan dua kelas, yaitu kelas pembanding dan kelas eksperimen, maka dipilihlah dua
kelas tersebut dengan cara diundi. Kelas yang keluar adalah kelas mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur dan Tata Boga.
Penentuan sampel tidak berhenti di sini. Ada 113 orang mahasiswa di dua kelas tersebut: 50 orang di kelas tata boga dan 63 orang di kelas arsitektur. Oleh karena itu, untuk menentukan sampel dari masing-masing kelas dilakukan pengundian kembali. Pengundian dilakukan dengan menghilangkan nama mahasiswa. Yang tertinggal adalah nomor urutnya saja di dalam presensi. Mahasiswa yang memiliki nomor urut ganjil dijadikan sampel dalam penelitian ini.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Hasil dari tes ini adalah artikel. Artikel ini dinilai oleh tiga orang penilai yang ahli di bidang menulis artikel, khususnya artikel.
2. Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan turut serta dalam pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan sebelum dan selama pembelajaran berlangsung. Tujuan dilaksanakannya observasi ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kualitas proses belajar mengajar model KBM dan model PK di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Observer mengamati
setiap kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur. Pengamat atau observer hanya membubuhkan tanda centang (√). Data dari hasil observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh proses pembelajaran dengan nilai yang diperoleh mahasiswa. 3. Angket
Angket digunakan untuk mengukur sikap dan tanggapan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis. Angket ini diberikan kepada mahasiswa setelah proses pembelajaran. Dengan adanya angket ini, peneliti dapat mengetahui sikap, tanggapan, dan kekurangan model pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis.
4. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada dosen untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan pembelajaran menulis artikel dengan menggunakan model kolaborasi berbasis milis. Wawancara ini dilakukan setelah pembelajaran menulis artikel selesai. Dengan dilakukannya wawancara ini, peneliti mengetahui masalah yang dihadapi dosen ketika menerapkan model pembelajaran kolaborasi berbasis milis. Dari kendala yang dihadapi dosen, peneliti mengetahui kekurangan model pembelajaran
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sitematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002 : 236). Dengan demikian, dapat dikatakan peneliti di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrumen agar data yang diperoleh lebih baik.
Pemilihan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu
objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul. Adapun instrumen penelitian yang tersedia dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen ini berupa kerangka model pembelajaran yang akan digunakan ketika perlakuan berlangsung. Modelnya adalah berupa langkah-langkah penerapan model pembelajaran menulis artikel dengan menggunakan metode kolaborasi berbasis milis yang harus dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Di dalamnya termasuk silabus dan Satuan Acara Perkuliahan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen.
a. Tahap 1: Prates
Mahasiswa di kelas eksperimen dan kontrol melaksanakan prates menulis artikel populer dengan tema pilihan masing-masing.
b. Tahap 2: Perlakuan
Perlakuan di kelas eksperimen berbeda dengan perlakukan di kelas kontrol. Pada pertemuan pertama, mahasiswa kelas eksperimen diperkenalkan dengan metode pembelajaran kolaborasi berbasis milis dalam menulis artikel. Selanjutnya, mahasiswa dibagi menjadi 6
mahasiswa dengan mahasiswa dalam grup milis ketika mereka harus memberikan tanggapan atas tulisan yang dibuat teman sekelompoknya.
Pada hari yang sama, mereka diminta untuk bergabung di grup milis kolaborasi_menulis. Proses pendaftaran dilaksanakan hari itu juga dengan menggunakan media yang disediakan oleh peneliti, yaitu laptop dan modem untuk mengakses internet. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua mahasiswa di kelas eksperimen telah terdaftar di grup milis. Setelah proses pendaftaran selesai, mahasiswa
diminta untuk selalu mengecek e-mail masing-masing setiap dua hari sekali untuk mengetahui informasi terbaru baik dari dosen maupun dari teman sekelompoknya.
Adapun konsep mengenai artikel dan proses silang baca dilaksanakan melalui media internet. Jadi, tidak ada lagi tatap muka untuk pembelajaran menulis artikel. Kopi darat –istilah tatap muka secara langsung yang dilakukan oleh pengguna internet—dilakukan hanya untuk membahas permasalahan-permasalahan yang tidak bisa diselesaikan melalui milis (jika ada).
Perlakuan terhadap mahasiswa di kelas kontrol dilaksanakan di kelas seperti biasa. Pada pertemuan pertama mahasiswa memahami konsep artikel yang dijelaskan oleh guru. Pada pertemuan kedua, mahasiswa menganalisis contoh artikel yang dibawanya lalu mencermati gaya serta ciri-ciri artikel. Pada pertemuan selanjutnya, yaitu pertemuan ketiga, dosen menerangkan tentang aspek-aspek kebahasaan dalam menulis artikel.
c. Tahap 3: Pascates
Mahasiswa kelompok eksperimen dan kontrol melaksanakan tes akhir, yaitu menulis artikel populer dengan tema pilihan masing-masing. 2. Instrumen pengumpulan data
a. Soal
Soal digunakan dalam teknik pengumpulan data berupa tes. Instrumen yang digunakan untuk prates dibuat sama dengan pascates. Adapun soalnya terlampir.
b. Lembar observasi
Lembar observasi digunakan oleh observer ketika mengobservasi kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang peneliti gunakan adalah lembar observasi terstruktur. Hal ini dilakukan untuk
memudahkan observer dalam menilai hasil observasi dan memudahkan peneliti untuk menginterpretasikan hasil observasi. (Lembar observasi terlampir)
c. Pedoman wawancara
Peneliti ingin mengetahui tanggapan serta sikap dosen terhadap model pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis yang peneliti ajukan. Untuk itu dilakukan wawancara dan sebagai instrumennya adalah pedoman wawancara berupa kisi-kisi pertanyaan (terlampir).
[image:18.595.108.574.167.750.2]3. Instrumen kriteria penilaian
Tabel 3.1
Pedoman Penilaian Menulis Artikel Populer ASPEK KATEGORI LEVEL
SKOR
KRITERIA SKOR
Isi Artikel Sangat Baik 27-30 Menguasai masalah, benar, cermat dalam mengembangkan masalah, padat informasi, relevan dengan tema, dan tuntas
Baik 22-26 Menguasai sebagian masalah, pengembangan masalahnya terbatas, sebagian relevan dengan tema, tetapi rinciannya kurang lengkap.
Cukup 17-21 Pengetahuan tentang subjek terbatas, kurang benar, pengembangan tema kurang memadai, kurang terjabar, kurang terinci.
Kurang 13-16 Pengetahuan terhadap subjek kurang, tidak ada substansi, plagiat, tidak benar, tidak berkaitan dengan tema, tidak mengena; tidak cukup untuk dinilai
Artikel Baik dengan jelas, ringkas, tersusun baik, urutan logis dan kohesif.
Baik 14-17 Teratur dan rapi; kurang terorganisasi, gagasan utama ternyatakan, unsur penunjang terbatas, urutan logis tetapi kurang lengkap. Cukup 10-13 Kurang teratur dan rapi; pokok pikiran
membingungkan atau tidak saling terkait; urutan dan pengembangan tidak logis.
Kurang 7-9 Tidak komunikatif, tidak terorganisasi, tidak layak dinilai.
Kosa kata Sangat baik 18-20 Pilihan kata dan ungkapan tepat; menguasai pembentukan kata.
Baik 14-17 Terdapat beberapa kesalahan dalam menggunakan diksi, tetapi makna karangan tidak kabur; ada beberapa kesalahan dalam pembentukan kata.
Cukup 10-13 Banyak sekali kesalahan dalam diksi; makna karangan membingungkan; banyak kesalahan dalam pembentukan kata.
Kurang 7-9 Pengetahuan tentang kosakata dan pembentukan kata kurang; tidak layak dinilai.
Kalimat Sangat baik 22-25 Susunan kompleks tetapi efektif, terdapat sedikit saja kesalahan dalam kalimat, komunikatif.
Baik 18-21 Susunan sederhana tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan dalam susunan kompleks, terdapat sedikit kesalahan dalam tata kalimat tetapi maknanya tidak kabur.
Cukup 11-17 Terdapat kesalahan besar dalam tata kalimat dan maknanya membingungkan.
Kurang 5-10 Tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak dinilai.
Ejaan dan Tanda Baca
Sangat baik 5 Penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca sesuai dengan kaidah EYD.
Baik 4 Terdapat sedikit kesalahan dalam penulisan kata, huruf besar, dan tanda baca, tetapi tidak mengganggu.
Cukup 3 Terdapat kesalahan besar dalam penulisan kata, ejaan, dan tanda baca; makna membingungkan atau kabur.
E. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran, baik pada tes awal (prates) maupun tes akhir (pascates) pada kelas kontrol dan eksperimen akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Melakukan pengolahan uji reliabilitas khusus. Maksudnya yaitu melakukan uji reliabilitas antarpenimbang. Teknik analisis ini digunakan untuk ujian-ujian yang dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang bagi setiap testi (Subino, 1987: 116-117). Uji reliabilitas ini diolah dengan menggunakan perangkat
lunak SPSS 16.0.
b. Mengolah skor prates dan pascates mahasiswa di kelas kontrol dan eksperimen yang diberikan oleh ketiga penimbang menjadi nilai.
c. Menghitung mean dari data distribusi tunggal setiap kelompok (Nurgiyantoro, 1988: 326-328). Penghitungannya menggunakan program SPSS 16.0.
d. Menguji normalitas distribusi data dua kelompok dengan menggunakan statistik uji kolmogorof simirnov. Uji normalitas ini dilakukan untuk membuktikan kenormalan data. Kriteria penilaian yaitu jika Dhitung < Dtabel, maka berdistribusi normal. Pada keadaan lain, data tersebut tidak berdistribusi normal (Subana dan Sudrajat, 2001: 149-152).
e. Menguji homogenitas varians dengan SPSS 16.0.
f. Menghitung validitas antara nilai rata-rata prates dan pascates dalam kelas eksperimen.
g. Menghitung validitas antara nilai rata-rata mahasiswa kelas eksperimen dengan nilai rata-rata mahasiswa kelas kontrol dengan menggunakan Uji t (Nurgiyantoro, 1988: 101-103).
163
SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini dikemukakan simpulan dan saran hasil penelitian pembelajaran
menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis.
A. Simpulan
Penelitian ini telah mengujicobakan proses belajar mengajar menulis artikel
dan mengkaji pengaruh model tersebut terhadap peningkatan kemampuan
mahasiswa dalam menulis artikel.
1. Pelaksanaan model ini terdiri atas 7 langkah, yaitu 1) mengenal milis; 2)
menemukan konsep; 3) menentukan permasalahan; 4) menyaring bahan
tulisan; 5) menyusun kerangka topik; 6) mengembangkan kerangka topik; dan
7) merevisi tulisan lalu menulisnya kembali.
2. Pembelajaran menulis artikel dengan metode kolaborasi berbasis milis dapat
meningkatkan kemampuan menulis artikel. Hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan rata-rata nilai di kelas eksperimen. Pada prates rata-rata nilai
mahasiswa adalah 64,2 mingkat pada pascates menjadi 81,32.
3. Signifikansi perbedaan kemampuan menulis artikel kelas eksperimen dan
kelas kontrol sangat tinggi. Signifikansi perbedaan tersebut diuji dengan SPSS
v.16.0, yaitu jika nilai signifikansi sebesar 0.000 < α sebesar 0,05, maka
hipotesis kerja diterima, artinya nilai mahasiswa di kelas eksperimen lebih
Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang
perlu dikemukakan.
1. Selama ini, model pembelajaran menulis cukup bervariasi, tetapi model-model
tersebut belum banyak dikolaborasikan dengan teknologi informasi. Oleh
karena itu, demi kemajuan pendidikan di Indonesia dalam hal pengajaran, para
pendidik senantiasa menciptakan dan menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan zaman, khususnya teknologi informasi dan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pembelajaran menulis artikel dengan
metode kolaborasi berbasis milis ini dapat dijadikan acuan, contoh, atau
sekadar inspirasi oleh para pendidik untuk emnciptakan metode pembelajaran
yang menarik, menyenangkan, dan tepat sasaran.
2. Pembelajaran menulis dengan metode kolaborasi berbasis milis ini tidak
hanya dapat meningkatkan kemampuan menulis artikel, tetapi juga dapat
memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas interaksi
dalam pembelajaran. Mahasiswa juga dapat lebih kritis terhadap bahan
bacaan, peristiwa yang terjadi, dan peduli dengan keadaan sekitar cakupannya
begitu luas. Hal tersebut tentu saja memerlukan waktu dan tenaga yang
banyak. Oleh karena itu, dosen dan mahasiswa diharapkan mampu bekerja
sama dalam mengelola kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan penulisannya.
3. Model ini memerlukan sarana khusus, yaitu tersedianya jaringan internet.
Selain itu, diperlukan kemampuan khusus pula, yaitu mengoperasikan
dalam menggunakan internet, khususnya milis.
4. Penelitian ini belum sempurna. Masih mungkin dalam penelitian ini
mengandung kekeliruan tertentu yang memerlukan koreksi dan
penyempurnaan. Untuk itu, perlu penelitian lebih lanjut sehingga masalah
kesulitan dalam menulis yang dihadapi mahasiswa serta masalah mengajarkan
menulis yang dihadapi dosen lebih banyak terungkap dan penyelesaiannya
166
DAFTAR PUSTAKA
Alamargot, D. 2007. Written Documents in the Workplace. Journal of Writing Research. London: Elsevier.
Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Alwasilah, Senny Suzanna. 2002. “Kolaborasi: Metode Alternatif Pengajaran Menulis,” Pikiran Rakyat, 10 Juni.
Arifin, E.Z. 2000. Dasar-dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Yakarta: Graznido.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, H. Douglas. 1994. Teaching by Principles. An Interactive Approach to Language Pedagogy. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Cahyani, Isah. 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis melalui Model Pembelajaran Berbasis Penelitian pada Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia (Studi Pengembangan Model dan Hasil Pembelajaran pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI). Disertasi Doktor pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Cahyani, Isah. 2001. Model Proses Belajar Mengajar Menulis Populer (Studi Kuasi Eksperimen dalam Proses Belajar Mengajar Menulis Populer pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia). Tesis Magister pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Dahlan, M.D. 1990. Model-model Mengajar. Bandung: Diponegoro.
Depdikbud. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi guru. Jakarta: Depdikbud.
Fraenkel, J. R. & Wallen, N. E. 1990. How to Design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company.
Furqon. 2001. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (1994). Kurikkulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Harsiati, Titik. (2003). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda.
Jacobs, H. L. Dkk. 1981. Testing ESL Composition: A Practical Approach. London: Newbury House Publishers, Inc.
Joyce, Bruce, Masrsha Weil, dan Emily Calhoun. 2000. Models of Teaching. Boston: Allyn and Bacon.
Kaswanti Purwo, B. (1997). Pokok-pokok Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende Flores: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores:Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1985. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores: Nusa Indah.
Nazir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Richards, Jack C. & Theodore S. Rodgers. (2006). Approaches and Methods in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Riyanto, Yatim. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya: Sic Surabaya.
Rusyana, Y. 1986. Keterampilan Menulis. Jakarta:Universitas Terbuka.
Subana dan Sunarti. (2002). Strategi Belajar Mengajar Bahasa indoensia: Berbagai Pendekatan, Metode Teknik dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka Setia.
Syamsuddin, A. R. 1994. Dari Ide-Bacaan-Simakan Menuju Menulis Efektif. Bandung: Bumi Siliwangi.
Syamsuddin A.R. dan Vismaia. 2006. Metode Penelitian Bahasa. Bandung: Rosda.
Tim Penyusun Kamus. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta : Balai Pustaka.