• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LAMONA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN 1-20 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS 1 SDLB B PEMBINA KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN ALAT PERAGA LAMONA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN 1-20 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS 1 SDLB B PEMBINA KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LAMONA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG

PENJUMLAHAN 1-20 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI

KELAS 1 SDLB B PEMBINA KABUPATEN SUMEDANG

( Penelitian Tindakan Kelas di kelas 1 SDLB – B Pembina Kabupaten Sumedang )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian dari syarat

Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh:

MAHMUD AHMAD YAFIZ NIM. 0909541

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2 0 1 3

(2)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Tentang Penjumlahan 1-20 Pada Pembelajaran Matematika Di

Kelas 1 SDLB B Pembina Kabupaten Sumedang

Oleh

Mahmud Ahmad Yafiz

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mahmud Ahmad Yafiz 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20 LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : MAHMUD AHMAD YAFIZ

NIM : 0909541

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LAMONA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG

PENJUMLAHAN 1-20 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI

KELAS 1 SDLB B PEMBINA KABUPATEN SUMEDANG

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas 1 SDLB – B Pembina Kab. Sumedang)

Disetujui dan disyahkan oleh : Pembimbing I

Dr. Sima Mulyadi, M.Pd. NIP. 19600214.198203.1.003

Pembimbing II

Drs. H. Nandi Warnandi, M.Pd. NIP. 19590525.198403.1.001

Mengetahui

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20 Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas 1 SDLB B Pembina Kabupaten Sumedang”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang proses pembelajaran matematika di kelas 1 SDLB melalui strategi penggunaan alat peraga lamona yang memiliki manfaat langsung dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan 1-20 pada pembelajaran matematika di kelas I SDLB.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui manfaat penggunaan alat peraga lamona untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan 1-20 pada pembelajaran matematika, adapun hasil belajar dapat dilihat dengan angka dari hasil pembelajaran melalui tes yang diberikan kepada siswa dengan menggunakan alat peraga lamona terhadap pelajaran matematika.

Dalam mencapai tujuan penelitian ini ditempuh dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research) dengan teknik pengumpulan data melalui tes dan observasi terhadap siswa

tunarungu sebagai sumber data. Subjek penelitian berjumlah 4 orang siswa laki-laki kelas I SDLB di SLBN B Pembina Kabupaten Sumedang. Variabel yang diteliti meliputi ketuntasan belajar siswa tentang penjumlahan 1-20 yang berhasil dicapai oleh siswa setelah skenario pembelajaran selama 3 (tiga) siklus dilaksanakan, dimana masing-masing siklus dirancang melalui 4 (empat) kegiatan penelitian tindakan kelas tahap perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Data tentang peristiwa pembelajaran diambil dengan menggunakan instrumen lembar observasi, data hasil lembar kerja siswa. Analisis data penelitian menggunakan kuantitatif dan kualitatif dengan teknik statistik deskriptif.

(5)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20

ABSTRACT

The study is titled "Use of Lamona Aids To Improve Student Results About On

Learning Math Addition 1-20 In Class B Trustees 1 SDLB District Sumedang".Issues

discussed in this study is about learning math in grades 1 through strategies SDLB lamona use props that have a direct benefit in improving student learning outcomes on the sum of 1-20 on mathematics learning in class I SDLB.

The objectives of this research was to determine the benefits of using props lamona to improve student learning outcomes on the sum of 1-20 on learning mathematics, As for the learning outcomes can be seen with a number of learning outcomes through a test given to students using props lamona the math.

In achieving the objectives pursued by this study used a qualitative approach to action research methods class (Classroom Action Research) The data collected through testing and observation to deaf students as a source of data.Subjects numbered 4 male students in the class I SDLB SLBN B Pembina County Sumedang. Variables examined include mastery learning about the sum of 1-20 students who successfully achieved by the students after learning scenarios for 3 (three) cycles carried out, wherein each designed cycle through four (4) class action research planning, implementation of action, observation and evaluation as well as analysis and reflection.Data on study events taken using instruments observation sheet, worksheet student outcome data.Data analysis using quantitative and qualitative research with descriptive statistical techniques.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat

Motto ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang Masalah ... 1

B Sasaran Tindakan ... 3

C Rumusan Masalah ... 3

D Hipotesis Tindakan ... 4

E Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A Konsep Dasar Anak Tunarungu ... 6

1. Pengertian Anak Tunarungu ... 6

2. Klasifikasi Anak Tunarungu ... 7

3. Dampak Ketunarunguan ... 8

B Hasil Belajar ... 10

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 11

C Media Pembelajaran ... 13

1. Deskripsi Alat Peraga Lamona ... 13

2. Desain Alat ... 15

(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A Metode Penelitian ... 18

B Seting Penelitian ... 19

1. Subjek dan Tempat Penelitian ... 19

2. Waktu Penelitian ... 20

C Siklus Tindakan ... 23

D Variabel Penelitian... 25

E Instrumen Pengumpulan Data... 26

F Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A Hasil Pengujian ... 29

1. Pembelajaran Siklus 1 ... 29

2. Pembelajaran Siklus 2 ... 39

3. Pembelajaran Siklus 3 ... 49

B Deskripsi Hasil Penelitian ... 58

C Pembahasan ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A Kesimpulan ... 65

B Saran ... 66

Daftar Pustaka ... 68

Lampiran ……….. 69

(8)

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Halaman A. Tabel

Tabel 3.1 Data peserta didik kelas 1 SLBN B Pembina Sumedang ... 19

Tabel 3.2 Kegiatan dan Alokasi Waktu Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 21

Bagan 3.3 Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( Asrori M., 2007:103) ... 23

Tabel 4.1 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 ... 30

Tabel 4.2 Nilai Hasil Evaluasi Siklus 1 ... 33

Tabel 4.3 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 34

Tabel 4.4 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ... 40

Tabel 4.5 Nilai Hasil Evaluasi Siklus 2 ... 43

Tabel 4.6 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 44

Tabel 4.7 Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus 3 ... 49

Tabel 4.8 Nilai Hasil Evaluasi Siklus 3 ... 52

Tabel 4.9 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ... 53

Tabel 4.10 Hasil Analisis Data ... 58

Tabel 4.11 Hasil Evaluasi ... 60

Tabel 4.12 Persentase Perbaikan Pembelajaran ... 62

B. Grafik Grafik 4.1 Kualitas Hasil Belajar ... 58

Grafik 4.2 Nilai Hasil Evaluasi ... 61

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. SK pengangkatan sebagai pembimbing ... 69

2. Surat izin mengadakan penelitian dari KESBANGPOL ... 70

3. Surat rekomendasi penelitian dari Kepala Bidang PLB Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ... 71

4. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari sekolah ... 72

5. Kisi-Kisi Instrumen tematik SDLB Kelas 1 ... 71

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Prasiklus ... 72

7. Data Pembelajaran siklus 1 ... 74

7.1 RPP Siklus 1 ... 74

7.2 Nilai hasil evaluasi post test siklus 1 ... 75

8. Data Pembelajaran siklus 2 ... 76

8.1 RPP Siklus 2 ... 76

8.2 Nilai hasil evaluasi post test siklus 2 ... 77

9. Data Pembelajaran siklus 3 ... 78

9.1 RPP Siklus 3 ... 78

9.2 Nilai hasil evaluasi post test siklus 3 ... 79

10 Judgment alat peraga lamona ... 80

11 Foto-foto kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran ... 81

(10)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengingat sangat begitu pentingnya pendidikan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan oleh lembaga ataupun orang tua peserta didik. Didalam pelaksanaan pembelajaran itu harus dimulai dengan mengetahui kemampuan awal peserta didik untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta evaluasi pembelajaran untuk sampai pada usaha peningkatan mutu pendidikan, baik secara individu maupun kelompok, pada dasarnya guru sebagai tenaga pendidik yang bertindak secara profesional guna melaksanakan kependidikan untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran.

Pencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran tersebut, diperlukan upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan yang harus dimulai dari elemen-elemen yang ada disekolah, yang menjadi ujung tombak dalam pendidikan adalah guru, beberapa diantaranya kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang program pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan penguasaan materi, penggunaan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan peserta didik pada saat itu, dengan tujuan untuk mencapai pendidikan yang diharapkan.

Peserta didik yang mempunyai hambatan didalam belajarnya memerlukan layanan secara khusus, sebagai seorang guru harus bertindak secara profesional dalam menentukan dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan keadaan peserta didik, dengan memperhatikan situasi atau keadaan peserta didik, untuk itu guru yang mempunyai peranan haruslah dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan agar dapat mampu mandiri dan berkembang secara optimal.

(11)

2

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-dipengaruhi oleh faktor dalam diri termasuk psikomotor peserta didik, ini berkaitan dengan implementasi yang didapat dari hasil belajar dengan menulis dan bertindak aktif dalam sebuah pembelajaran, belajar matematika memiliki aturan atau konsep-konsep yang harus dipahami, konsep tersebut yang bersifat abstrak, sebagaimana yang disebutkan oleh (Soejadi, 2000: 11), matematika adalah suatu ilmu yang memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan berpola pikir deduktif.

Keterampilan matematika terdapat prerequisit atau prasyarat yang harus dimiliki oleh peserta didik karena pemahaman sebelumnya akan mempengaruhi pemahaman selanjutnya, menurut Mercer&Mercer (Soendari T, 2010) menyebutkan, terdapat prerequisit aritmetika salah satunya klasifikasi yaitu mengelompokan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran, artinya salah satu prasyarat untuk memahami konsep penjumlahan dalam pembelajaran matematika harus memiliki pemahaman mengenai prerequisit tersebut,untuk itu guru sebelum proses pembelajaran seyogyanya melakukan asesmen, yang dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kemampuan peserta didik.

Peserta didik di kelas 1 SDLB termasuk fase operasional kongkrit, yaitukemampuan berpikir peserta didik kelas 1 SDLB pada hal-hal yang konkrit, mengenai pembelajaran matematika pada jenjang SDLB diperlukan media yang dapat memperjelas materi, untuk itu kehadiran media pembelajaran yang inovatif sangat penting karena dalam penggunaannya untuk membantu anak tunarungu mempercepat proses pemahamaman konsep aritmetik, menurut Piaget (Somad P.2008:41) anak usia 6-12 tahun berada pada tahap operasional konkrit yaitu keterbatasan pemikirannya masih terbatas pada benda-benda kongkrit belum berpikir secara abstrak.

(12)

3

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-bantu media pembelajaran yang diberi nama “Lamona”. Media ini dalam penggunaannya melibatkan keaktifan peserta didik dengan cara menghubungkan konsep dengan fakta kongkrit, media ini dibuat secara khusus untuk menerapkan konsep penjumlahan.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di muka, maka dalam penelitian ini yang menjadi masalah penelitiannya adalah “Upaya meningkatkan hasil bejalar siswa tentang penjumlahan 1-20 pada

pembelajaran matematika melalui alat peraga lamona” Suatu penelitian

tindakan kelas dalam topik pembelajaran penjumlahan pada peserta didik tunarungu Kelas I SDLB SLBN-B Pembina Kab. Sumedang.

B. Sasaran Tindakan

Sasaran penelitian ini dilakukan terhadap anak tunarungu kelas I SDLB di SLBNB Pembina Kab.Sumedang sebanyak 4 orang yang mengalami kesulitan dalam penjumlahan 1 sampai 20 yang tercermin pada rendahnya ketercapaian nilai hasil belajar matematika materi penjumlahan.

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah agar peserta didikkelas I SDLBdi SLBNB Pembina Kab.Sumedang dapat meningkatkan kemampuan materi penjumlahan pada matematika setelah menggunakan alat peraga lamona.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi penjumlahan dipengaruhi oleh beberapa faktor salahsatunya alat peraga sebagai alat bantu pembelajaran yang sesuai untuk memahami materi yang diberikan oleh guru, untuk itu perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas guna meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 1 SDLB, dalam penelitian ini dapat dikemukakan permasalahan pokok yang menjadi dasar perumusan masalah yaitu : “Apakah penggunaan alat peraga lamona dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan 1-20 pada

(13)

4

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-D. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini memerlukan tindakan atau cara yang diajukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Adapun dalam tindakan penelitian kelas disebut hipotesis tindakan, maka hipotesis pada penelitian ini adalah dengan diterapkannya penggunaan alat peraga lamona dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan 1 s.d 20 pada pembelajaran matematika di kelas 1 SDLB B Pembina Kabupaten Sumedang.

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Pada sebuah penelitian yang tentunya mempunyai tujuan dan kegunaan, tujuan dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan bilangan 1 sampai 20. Berdasarkan tujuan dalam penelitian tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan umum dan khusus adalah untuk :

1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitiaan ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penggunaan alat peraga lamona dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik tunarungu kelas 1 SDLB di SLBN B Pembina Kab.Sumedang.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik materi penjumlahan bilangan 1 sampai 20 pada anak tunarungu kelas I SDLB di SLBN B Pembina Kabupaten Sumedang.

2) Untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan oleh guru/peneliti, baik secara bertahap maupun terus menerus pada materi penjumlahan.

(14)

5

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memiliki kontribusi bagi hasil belajar anak tunarungu serta peningkatan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan sebagai salahsatu acuan atau alternatif pilihan dalam mengatasi masalah yang dihadapi guru.

a. Kegunaan PTK bagi guru/peneliti :

1) Peningkatan kinerja guru dalam melakukan pembelajaran materi penjumlahan bilangan 1 sampai 20 dengan menggunakan alat peraga lamona.

2) Memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penggunaan alat peraga lamona untuk meningkatkan kemampuan dalam penjumlahan bilangan 1 sampai dengan 20.

3) Memberikan solusi atas kesulitan dalam pembelajaran materi penjumlahan bilangan 1 sampai dengan 20

4) Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika khususnya materi penjumlahan.

b. Kegunaan penelitian bagi siswa

1) Meningkatkan hasil belajar peserta didik tentang pemahaman konsep penjumlahan.

2) Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar penjumlahan. 3) Terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

c. Kegunaan penelitian bagi sekolah

1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

2) Sebagai masukan dalam rangka pembinaan dan peningkatan profesionalisme guru.

3) Menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif untuk memajukan sekolah.

(15)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau disingkat dengan PTK. Penggunaan metode Penelitian Tindakan Kelas ini dipandang tepat oleh peneliti karena permasalahan yang diteliti berada pada ruang lingkup permasalahan proses belajar mengajar di dalam kelas.

Metode Penelitian Tindakan Kelas dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sekaligus efektivitas kegiatan yang dilakukan guru di dalam kelas. Suharsimi Arikunto (Asrori, 2007:5) menyatakan bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.

Menurut Rustam & Mundilarto (Asrori,2007:5) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat, pada penelitian tindakan kelas ada empat langkah tindakan yang biasanya dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.

(16)

19

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dalam kelas, peneliti sebagai guru yang secara langsung berhadapan dengan peserta didik, dan teman sejawat membantu/mengobservasi mengenai proses belajar yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) peneliti melakukan suatu tindakan sekaligus mengamati proses belajar mengajar matematika materi penjumlahan.

1. Subyek dan tempat penelitian

Subjek penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah peserta didik tunarungu kelas I SDLB sebanyak 4 orang, berikut adalah data peserta didik Tahun Ajaran 2012/2013

Tabel 3.1

Data Peserta Didik Kelas I SLBN B Pembina Kab.Sumedang

No Induk Nama Jenis Kelainan L/P

1 249 Rizki Tunarungu L

2 321 Reval Tunarungu L

3 305 Ocang Tunarungu L

4 313 Juan Tunarungu L

Permasalahan yang akan diteliti adalah pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan, adapun yang akan dijadikan tempat penelitian adalah Sekolah Luar Biasa Bagian B yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yaitu;

Nama Sekolah : SLBN B Pembina Tk.Provinsi

Alamat : Jln.Margamukti Desa Licin Kec.Cimalaka Kab. Sumedang Telp. (0261) 203171

NSS : 801.02.10.14.001

NPSN :58570413

Semester : II

(17)

20

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-Dari observasi awal yang dilakukan terhadap kondisi dan kemampuan penjumlahan peserta didik oleh peneliti mendapatkan hasil dari setiap masing-masing peserta didik adalah sebagai berikut :

a. Kondisi Awal Rizki

Kemampuan pendengaran yang dimiliki adalah 40-65 dB (sedang), mengalami kesulitan dalam percakapan, sulit mendengar dari kejauhan, saat belajar menggunakan alat bantu dengar (hearing aid). Kemampuan penjumlahan bilangan 1 s.d 20 masih kurang dan perlu di bantu.

b. Kondisi Awal Reval

Kemampuan pendengaran yang dimiliki adalah 40-65 dB (sedang), mengalami kesulitan dalam percakapan, sulit mendengar dari kejauhan, Kemampuan penjumlahan bilangan 1 s.d 20 masih kurang dan perlu di bantu, dan apabila membilang urutan bilangan ada yang terbalik misalnya dari bilangan 11 sampai 15

c. Kondisi Awal Ocang

Kemampuan pendengaran yang dimiliki adalah 65-95 dB (berat),pada saat belajar dibantu dengan alat bantu dengar (hearing aid), kemampuan penjumlahan masih kurang yakni berada pada bilangan 1 sampai dengan 10.

d. Kondisi Awal Juan

Kemampuan pendengaran yang dimiliki adalah 65-95 dB (berat), pada saat belajar tidak dibantu dengan alat bantu dengar (hearing aid), kemampuan penjumlahan masih kurang yakni berada dibawah bilangan 10, urutan bilangan 9,8,10 sering terbalik.

2. Waktu Penelitian

(18)

21

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-perbaikan pembelajaran dilakukan, pada penelitian ini metode yang digunakan adalah PTK, proses tersebut dicatat dengan menggunakan format observasi dari awal hingga akhir proses pembelajaran, penggunaan waktu pelaksanaannya pada hari efektif berdasarkan jadwal pelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah, adapun jadwal kegiatan dan alokasi waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kegiatan dan Alokasi Waktu Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Uraian Kegiatan Bulan dan Minggu ke Ket.

(19)

22

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-Uraian Kegiatan Bulan dan Minggu ke Ket.

(20)

23

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-C. Siklus Tindakan

Tindakan berupa prilaku peneliti sebagai guru untuk memperbaiki hasil belajar matematika materi penjumlahan, pelaksanaan proses pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa siklus, satu siklus yang terdiri dari 1 tindakan.

Pada penelitian tindakan kelas ini direncanakan menggunakan tiga siklus, akan tetapi hal ini bersifat sementara tidak berpatokan terhadap tiga siklus yang direncanakan, bisa saja bertambah menjadi empat siklus. Maka penelitian ini akan dilanjutkan dan apabila sudah mencapai tujuan, maka penelitian/siklus akan diakhiri. Akan tetapi, batas maksimal yang diambil oleh peneliti yaitu tiga siklus hal ini dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan, alur pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

Bagan 3.3. Desain Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Asrori,2007:103)

(21)

24

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-1. Prosedur Penelitian

Secara operasional keempat fase tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan ( Planning )

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran yangberbentuk rencana pelaksanaan pembelajaran, kisi-kisi evaluasi dan instrumen pengumpul data. Dari proses pelaksanaan tersebut, dicatat menggunakan lembar observasi dan peneliti membuat sebuah strategi penggunaan media lamona yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam hal penjumlahan.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahapan ini ialah melaksanakan tindakan dengan melakukan proses pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuatdengan menggunakan media lamona, tindakan ini tidak dibatasi dengan siklus PTK, tahap pelaksanaanya dilakukan sampai mendapatkan hasil yang diharapkan, pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengajar sehingga peneliti dapat mengamati dan mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi ketika tindakan dilakukan. Fokus utama yang dijadikan kajian dalam tindakan ini adalah :

1) Proses dalam kegiatan belajar mengajar dengan strategi penggunaan media lamona;

2) Penggunaan strategi yang dilakukan untuk memberikan materi kepada peserta didik;

(22)

25

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-c. Observasi

Dalam tahap ini, pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan alat peraga lamona. Hasil observasi dan pengamatan tersebut berupa catatan tentang seluruh kegiatan proses belajar mengajar dari awal hingga akhir. d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan kegiatan merenungkan yang telah dilakukan mengenai proses pembelajaran materi penjumlahan, hasil dari refleksi tersebut diketahui kelemahan-kelemahan dari proses belajar mengajar yang dijadikan dasar untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

D. Variable Penelitian

Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu, sebagai titik perhatian dari suatu penelitian.Variable terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti . Dalam hal ini penggunaan alat peraga lamona sebagai variabel bebas.

2. Variable terikat

(23)

26

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan

1-E. Instrumen Pengumpulan Data

Bentuk Instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti mengacu pada permasalahan yang diteliti. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah bentuk instrumenberupa : Tes dan Observasi.

1. Tes

Tes adalah serangkaian, sekumpulan pertanyaan yang diberikan kepada anak atau orang yang di tes dan jawabannya mutlak benar atau salah. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Tujuan dari pemberian tes terhadap peserta didik dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang sudah dipelajari. Dalam hal ini tes diberikan kepada peserta didik dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan mempergunakan bentuk tes objektif.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data yang dilakukan terhadap suatu objek untuk mengetahui tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi terhadap objek yang diamati. Observasi dilakukan terhadap peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, observasi terhadap peserta didik dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman observasi yang telah ditentukan.

F. Teknik Analisis Data

(24)

27

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-adalah hasil tes peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran, oleh sebab itu jenis data yang akan dianalisis meliputi data deskriptif dan data kualitatif. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis data hasil pretes dan postest a. Mempresentase hasil pretest

b. Mempresentase hasil tes pada kondisi setelah dilakukan tindakan, dengan penskoran menggunakan kriteria mutlak sebagai berikut:

c. Membuat tabel untuk skor yang diperoleh dari hasil sebelum tindakan dan hasil tes setelah tindakan

d. Menampilkan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik.

e. Menghitung presentase penguasaan kelas atas bahan yang telah disajikan. Rumus yang digunakan menghitung tingkat penyerapan kelas terhadap materi penjumlahan bilangan 1 sampai 20 adalah sebagai berikut:

Jumlah presentase jawaban yang benar Setiap siswa dalam tes keseluruhan Jumlah siswa yang mengikuti tes

2. Menganalisis data peningkatan proses pembelajaran yang bersifat kualitatif

a. Reduksi Data

Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang dianggap pokok/penting yang terjadi dilapangan. Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Display Data

Sajian data merupakan kegiatan yang penting dilakukan, karena melalui sajian data inilah seluruh kejadian dalam penelitian dapat dipahami dan akan menjadi landasan peneliti dalam merencanakan langkah kerja selanjutnya. Dalam penelitian kualitatif/data-data kualitatif mendisplaykan data bisa dilakukan

(25)

28

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-dalam bentuk uraian singkat, bagan, maupun hubungan antar kategori.

c. Menarik kesimpulan dan verifikasi

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan terhadap anak tunarungu kelas 1 SDLB dengan judul penelitian “Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20 Pada Pembelajaran Matematika di Kelas 1 SDLB B Pembina Kab.Sumedang” secara umum ternyata memperoleh gambaran adanya peningkatan kemampuan dalam penjumlahan dan dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui alat peraga lamona tentang penjumlahan disetiap siklusnya terjadi peningkatan, pada tahap kegiatan apersepsi sebelum pembelajaran mengenai tujuan pembelajaran yang harus dicapai akan berdampak terhadap pemahaman materi yang akan diberikan, melalui tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dengan strategi penggunaan alat peraga lamona, adanya hasil tindakan berupa pembelajaran yang dilakukan dimulai dari prasiklus semua peserta didik belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata hasil belajar mencapai 40%, siklus 1 terjadi adanya perubahan 1 orang peserta didik mencapai KKM dengan nilai rata-rata hasil belajar mencapai 48%, dan siklus ke 3 terjadi peningkatan kemampuan dalam memahami materi tentang penjumlahan semua peserta didik mencapai KKM dengan nilai rata-rata mencapai 83%. Dengan demikian tindakan perbaikan yang telah dilakukan pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dengan menggunakan alat peraga lamona terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan tentang penjumlahan

(27)

66

1. Penggunaan alat peraga lamona dapat meningkatkan pemahaman tentang penjumlahan pada pembelajaran matematika kelas 1 SDLB 2. Penggunaan alat peraga lamona dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada pembelajaran matematika kelas 1 SDLB Materi Penjumlahan

3. Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru secara kualitatif menjadi lebih baik dari pada sebelumnya, guru dapat mengatasi secara profesional dengan menganalisa apa yang menjadi kekurangan atau kelemahan pada saat proses belajar mengajar.

B. Saran

Proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam belajar bukanlah hal yang sulit dilakukan oleh guru, diperlukan upaya kreatifitas dari seorang guru untuk membantu mempercepat pemahaman materi yang diberikan kepada peserta didik, upaya tersebut dapat berupa pembuatan alat peraga yang sesuai dengan materi serta memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik.

Belajar matematika banyak hal yang sifatnya abstrak, selain metode, alat peraga merupakan salahsatu faktor pendukung dalam keberhasilan pembelajaran, dengan alat peraga dapat membantu peserta didik berfikir secara kongkrit, pada penelitian ini terdapat saran tindak lanjut bagi guru, adalah sebagai berikut :

1. Pemberian apersepsi dengan alat peraga mengenai materi di awal pembelajaran sangat diperlukan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi yang akan dipelajari;

2. Penggunaan alat peraga yang sesuai dengan tahapan perkembangan akan berdampak terhadap hasil belajar yang diperoleh;

3. Bimbingan atau arahan yang dilakukan oleh guru terhadap intensitas penggunaan alat peraga akan menambah pemahaman materi;

(28)

67

(29)

Mahmud Ahmad Yafiz, 2013

Penggunaan Alat Peraga Lamona Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Penjumlahan 1-20

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, M. (2007). Penelitian Tindakan Kelas, Bandung :CV Wacana Prima.

Abdurahman, M. dan Sudjadi, S. (1994). Pendidikan Luar Biasa Umum, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik

Arsyad, Azhar. (2010),Media Pembelajaran, Jakarta : CV Rajawali Press

Arikunto, Suharsimi. (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional ( 2005 ) : Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta Balai Pustaka. Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pendidikan

Tenaga Guru.

Departemen Pendidikan Nasional, (2002). Pedoman Pelaksanaan Tes Kemampuan

Dasar, Jakarta : Depdiknas.

Fathurrohman .P dan Sutikno .S.M (2007) : Strategi Belajar Mengajar. Bandung, Refika Aditama.

Kunandar (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Nana Sudjana. (1989). Penelitian dan Penilaian, Bandung : Sinar baru.

Nasution S.(2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Permendiknas No.22. (2006). Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: BNSP

Reseffendi, E.T, (1984). Dasar-Dasar Matematika Modern. Bandung: Tarsito. Sutjihati. (2006). Psikologi ALB, Bandung : PT. Refika Aditama.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : PT Rineka Cipta

Somad, P.(2008). Buku Materi Perkuliahan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus

Soendari, T.(2010). Materi Perkuliahan Assesmen Pra Berhitung Somad, P. (2009). Definisi Ketunarunguan. Online

http://permanariansomad.blogspot.com/2009/11/definisi-ketunarunguan.html Somad, P. (2008). Definisi dan Klasifikasi. Online

Gambar

Tabel 3.1 Data Peserta Didik Kelas I
Tabel 3.2 Kegiatan dan Alokasi Waktu

Referensi

Dokumen terkait

Bimbingan karir dengan teknik genogram, dimaksudkan sebagai penyelenggaraan layanan yang difokuskan untuk membantu peserta didik dalam memahami diri, mengambil keputusan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aplikasi ekstrak kasar biji karet sebagai bahan anestesi pada ikan bawal air tawar, tingkat kelangsungan hidup

Pada umumya rencana program PPL dapat dilaksanakan dengan baik dan waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana. Semua kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan

Begitu pentingnya pembelajaran bahasa Arab, maka penelitian ini menggunakan judul Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta yang mengajarkan bahasa

Tujuan umum latihan, di samping memperhatikan faktor keselamatan (pencegahan cedera) dan kesehatan, mencakup pengembangan dan penyempurnaan: fisik secara multilateral; fisik

Nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Pasal 11 ayat (1) Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati di 

” (Publisitas adalah informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena informasi itu memiliki nilai berita. Publisitas merupakan metode yang