• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumusan Rakortek I Bitpro NTB 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rumusan Rakortek I Bitpro NTB 2017"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Rumusan Sementara

Rapat Koordinasi Teknis Nasional I Tahun 2017

Workshop Kelompok Perbibitan Dan Produksi Ternak dan Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan

Mataram, 2 – 3 Februari 2017

Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis Nasional I Tahun 2017 Workshop Kelompok Perbibitan dan Produksi Ternak dan Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan dibuka secara resmi oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, dihadiri oleh Dinas yang membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi, Unit Pelaksana Teknis Pusat dan Daerah dibidang Perbibitan dan Produksi Ternak, Perwakilan dari Direktorat Teknis lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Sekretariat Ditjen PKH, staf Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak dan staf Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan.

Setelah mendengarkan arahan, paparan narasumber serta diskusi maka hasil pertemuan dapat dilaporkan sebagai berikut:

I. Tujuan Pertemuan

Melaksanakan konsolidasi pelaksanaan kegiatan tahun berjalan (tahun 2017) dan mempersiapkan perencanaan tahun 2018.

II. Pelaksanaan Kegiatan Perbibitan dan Produksi Ternak Tahun 2017 1. Rakorteknas I Tahun 2017 Workshop Kelompok Perbibitan dan Produksi

Ternak dan Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mempunyai tema “UPSUS SIWAB: Komitmen untuk Mewujudkan Kebuntingan 3 Juta Ekor Sapi Tahun 2017”

2. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan baik teknis maupun administrasi Upsus SIWAB, daerah segera menetapkan pengelola keuangan (KPA, PPK, Bendahara) dan Tim Upsus SIWAB Provinsi dan Tim Upsus SIWAB Kabupaten. SK Tim Upsus sebaiknya oleh Kepala Dinas, bukan Gubernur, sehingga bisa lebih cepat. Selanjutnya daerah menyusun juklak dan juknis serta segera mensosialisasikan dan berkoordinasi dengan instansi terkait (kabupaten/Kota, UPT lingkup Kementan, UPTD) yang sudah ditetapkan untuk mempercepat kegiatan Upsus SIWAB.

3. Diharapkan kepada UPT bidang perbibitan dan produksi ternak yang ditunjuk sebagai Tim Supervisi Upsus SIWAB agar melakukan supervisi ke seluruh kabupaten/kota di provinsi yang didampingi.

(2)

akan tetap dilakukan IB dengan pembagian wilayah sebagai wilayah introduksi. Rincian kegiatan agar disesuaikan dengan kebutuhan daerah. 5. Untuk mendukung kelancaran distribusi semen beku dan N2 cair, maka

perlu koordinasi lebih lanjut dengan maskapai penerbangan BUMN dan swasta, dan TNI AU, sehingga pendistribusian N2 cair berjalan lancar. Selain itu juga perlu koordinasi dengan produsen N2 cair dan distributor kontainer agar ketersediaannya dapat sesuai dengan kebutuhan.

6. Gebyar Upsus Siwab direncanakan sebanyak 5 kali, yang kegiatannya antara lain pelaksanaan Identifikasi status reproduksi, IB, PKb dan ATR secara massal, serta panen pedet. Kegiatan tersebut diupayakan dihadiri minimal Menteri.

7. Pelatihan inseminator, PKb, ATR, petugas ISIKHNAS dan recorder diharapkan dapat diselesaikan pada bulan Maret 2017, sehingga pelaksanaan Upsus SIWAB dapat berjalan dengan lebih cepat.

8. Dalam rangka menghadapi MEA diperlukan peningkatan kompetensi tenaga kerja, termasuk profesi Petugas Teknis IB melalui uji kompetensi petugas IB yang dilaksanakan lembaga sertifikasi profesi yang terakreditasi. Petugas IB yang ditunjuk mengikuti uji kompetensi adalah petugas yang sudah aktif dan sementara diutamakan di wilayah Jawa karena sudah banyak inseminator mandiri.

9. Kegiatan penguatan pembibitan di daerah yang telah dilaksanakan tahun 2016, agar tetap dipantau/dilaksanakan melalui pendanaan APBD karena sudah tercantum dalam Renstra dan Renja 2018.

10. Kegiatan pengembangan peternakan diarahkan ke kawasan terpilih dan di daerah perbatasan.

11. Pemantauan kegiatan 1785 di masing-masing provinsi akan dilaksanakan secara berkala dan diawali pada bulan Maret 2017 untuk mengetahui progres realisasi fisik dan keuangan serta permasalahan dan solusi.

12. Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) tahun 2017 yang difasilitasi subsidi premi ditargetkan sebanyak 120.000 ekor betina dewasa dan diprioritaskan di lokasi sentra produksi sapi (sasaran diutamakan untuk sapi indukan impor tahun 2016 di Provinsi Aceh, Sumut, Riau).

13. Untuk mendukung Upsus SIWAB semen beku yang diproduksi oleh BIBD tetapi belum tersertifikasi, dapat diedarkan apabila pejantannya bebas 13 PHMS dan terdaftar di ISIKHNAS serta produknya lolos uji dari lab uji terakreditasi.

(3)

melaksanakan, maka dana akan dipindahkan ke Provinsi. Sedangkan apabila Provinsi tidak sanggup, maka akan dipindahkan ke Provinsi lain.

Tim Perumus

(4)

Referensi

Dokumen terkait

PEMENUHAN KEWAJIBAN FASOS FASUM • DIAKUI pada saat BAST • Penguasaan berpindah • DINILAI berdasarkan BAST, atau • Nilai Wajar/Nilai Pasar DICATAT sebagai Pendapatan

Yaitu pergeseran yang terjadi apabila sinar pendar fluor yg dipancarkan oleh elektron yg tereksitasi dari molekul, ion, atom yang mempunyai panjang gelombang yg lebih besar

Dengan ini menerangkan bahwa Daftar Perhitungan Uang Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (TPP) yang telah disahkan adalah benar adanya, sesuai dengan

Therefore especially dur- ing the steps 1 and 2 of the product planning phase key persons involved in management must partici- pate in the formulation of product and marketing

 Peserta didik mendiskusikan mengenai apa dan bagaimana bentuk muka bumi terjadi akibat proses vulkanisme dan seisme (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur,

Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total kredit Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo ). Tagihan atas surat berharga yang dibeli

optimal level of provision for public goods The level at which resources are drawn from the production of other goods and services only to the extent that people want the

Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa diharapkan dapat memahami manajemen operasi dan produksi yang meliputi teori dan konsep dasar antara lain rantai pasok, desain produk,