• Tidak ada hasil yang ditemukan

Entomologi kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Entomologi kesehatan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ENTOMOLOGI

ENTOMOLOGI

KESEHATAN

KESEHATAN

(2)

DEFINISI ENTOMOLOGI

DEFINISI ENTOMOLOGI

(3)

ENTOMOLOGI KESEHATAN

ENTOMOLOGI KESEHATAN

Entomologi kesehatan adalah cabang ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang

artropoda

yang

dapat

menyebabkan

penyakit secara langsung berbagai penyakit

pada

manusia

atau

sebagai

penular

(4)

CIRI KHAS ARTHROPODA

Artropoda berasal dari kata

'' Artron''

yang artinya

beruas-ruas/berbuku-buku dan

''phoda''

artinya kaki. jadi Artropoda adalah jenis serangga yang

mempunyai kaki beruas-ruas atau berbuku-buku. ada pun ciri khas dari

fylum artropoda adalah sebagai berikut:

Mempunyai tubuh bersegmen-segmen/beruas-ruas.

Tubuhnya mempunyai tonjolan

(appendages)

Mempunyai rangka luar

(eksosokelet)

Alat pencernaan di lengkapi dengan mulut dan anus.

Sistim pembuluh darah terbuka

(open circulatory system)

Sistem respirasi berupa tabung udara

(trakea)

(5)
(6)
(7)

TUBUHNYA MEMPUNYAI

(8)
(9)

PERAN SERANGGA DALAM

KESEHATAN

Serangga dalam kesehatan berperan sebagai penular penyakit. Serangga dapat menularkan penyakit dengan dua cara. yaitu: 1.Penularan secara mekanik

Penularan ini serangga hanya bertindak sebagai alat pemindah penyakit/mikroorganisme yang pasif. dan adanya serangga ini tidak mempuntai arti penting dalam kelanjutan hidupnya mikroorganisme/parasit yang di tularkan. Jadi menularan ini melalui anggota badannya, seperti kaki, mulut, antena ,dan bulu-bulu pada badan serangga. Contoh: Penyakit yang di sebabkan oleh golongan amoeba dan vektor penularnya adalah lalat rumah (musca domestica).

2. Penularan secara biologis.

(10)

PENULARAN BIOLOGIS

Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:

Cara propagatif

penularan ini

di

dahului oleh berkembang biaknya

mikroorganisme di dalam serangga atau dapat di katakan di

dalam serangga mikroorganisme berkembang biak sebelum di

tularkan dan tidak mengalami perubahan bentuk. Contoh:

# Penyakit pes dan serangga sebagai vektornya adalah

golongan pinjal tikus

(Xenopsylla sp)

(11)

PENULARAN BIOLOGIS

Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:

Cara cyclo propagatif

(12)

PENULARAN BIOLOGIS

Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:

Cara cyclo depelopmental

(13)

PENULARAN BIOLOGIS

Dalam penularan ini dapat di bedakan menjadi:

Cara keturunan

(14)

Pengendalian Vektor Penyakit

Peraturan

Mentri

No.374

tahun

2010

mendefinisikan bahwa pengendalian vektor

merupakan kegiatan atau tindakan yang

ditujukan untuk menurunkan populasi vektor

serendah mungkin sehingga keberadaannya

tidak

lagi

beresiko

untuk

terjadinya

penularan penyakit di suatu wilayah atau

menghindari kontak masyarakat dengan

vektor sehingga penularan penyakit yang

dibawa

oleh

vektor

dapat

di

cegah

(15)

Tujuan Pengendalian Vektor Penyakit

1)

1)

menurunkan populasi vektor serendah

menurunkan populasi vektor serendah

mungkin secara cepat sehingga

mungkin secara cepat sehingga

keberadaannya tidak lagi berisiko untuk

keberadaannya tidak lagi berisiko untuk

terjadinya penularan penyakit tular vektor di

terjadinya penularan penyakit tular vektor di

suatu wilayah atau

suatu wilayah atau

2)

2)

menghindari kontak dengan vektor sehingga

menghindari kontak dengan vektor sehingga

penularan penyakit tular vektor dapat

penularan penyakit tular vektor dapat

dicegah.

dicegah.

3)

(16)

Ada beberapa cara

pengendalian vector

penyakit

Pengendalian lingkungan: breeding

mengubah situs dengan

mengeringkan atau mengisi situs pembuangan sampah secara teratur, menjaga tempat penampungan bersih, dan kebersihan.

Pengendalian secara mekanis ;

Menggunakan bednets, Perangkap, Penutup makanan

Pengendalian biologis; Menggunakan

organisme hidup untuk pengendalian larva, seperti ikan, Bakteri (Bacillus thuringiensis israelensis) yang

menghasilkan racun terhadap larva, Pakis mengambang bebas yang

mencegah pembiakan, dan lain-lain

Pengendalian kimia; repellent,

(17)

Langkah – Langkah Darurat

Penting Untuk Pengendalian

Vektor

Pulihkan

aktivitas

pengumpulan

dan

pembuangan

sampah

yang

saniter

sesegera

mungkin

Selenggarakan

promosi kesehatan

untuk

memusnahkan

tempat

perkembangbiakan

vektor dan tentang

upaya

untuk

mencegah

infeksi,

termasuk

hygiene

personal.

Lakukan survei pada

kampung dan wilayah berpenduduk padat untuk mengidentifikasi lokasi perkembangbiakan

potensial nyamuk, hewan pengerat, dan vektor lainnya.

Musnahkan tempat

perkembangbiakan vektor dengan mengeringkan

dan/atau menimbun

kolam, empang, dan rawa rawa, melakukan gerakan 3M, dll.

Lakukan pengendalian

kimia jika perlu

Simpan makanan dalam

(18)

Pengendalian

lingkungan yaitu

dengan

membersihkan

tempat-tempat

hidup antropoda.

Pengendalian

kimia dengan

menggunakan

repellent (penolak

nyamuk)

Pemasangan

kelambu

PENGENDALIAN

NYAMUK

Perangkap dan

pembunuh elektronik

(light trap with

electrocutor).

Membuat umpan

kertas lengket

berbentuk

pita/lembaran (Sticky

tapes)

Cara kimia

Penggunaan pestisida

ini dapat dilakukan

melalui pengasapan

(space spaying).

Teknik Pengendalian Yang Dapat

Diterapkan Pada Masing-masing

Antropoda

(19)
(20)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasyim Asyari juga memaparkan bahwa ada dua poin penting yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu yaitu bagi murid hendaknya menyucikan niat terlebih dahulu serta

Tabel 5 menunjukkan nilai p 0,573 (p> 0,05), hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbandingan morfologi spermatozoa yang bermakna pada pria dari pasangan

Aplikasi CMA pada tanaman jagung di tanah Inceptisol dapat meningkatkan infeksi akar, serapan fosfat, bobot kering tanaman, dan hasil pipilan kering seiring dengan bertambahnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi bakteri yang berada di perkebunan kelapa sawit lahan gambut pada tingkat kedalaman tanah 0 cm (permukaan

Nearest Neighbor adalah pendekatan untuk mencari kasus dengan menghitung kedekatan antara kasus baru dengan kasus lama, yaitu berdasarkan pada pencocokan bobot dari

Judul penelitian “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas V SDN Karangkandri 04 Cilacap”. Adapun tujuan dari

Kualitas penerapan HCP di PT Kaltim Prima Coal sudah cukup baik karena mampu memenuhi 78,6 % kriteria yang dipersyaratkan, dalam hal ini elemen yang sudah

Hal ini juga diungkapkan oleh Arida (2006), hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan tentang seks membuat anak lebih cenderung tekena imbas seks dari