ABSTRAK
Penulisan ini berjudul tentang Perubahan Kepemimpinan Tradisional Masyarakat Nias di Desa Tumori Kecamatan Gunungsitoli Barat Tahun 1965-1995. Penelitian ini membicarakan tentang Perubahan Kepemimpinan Tradisional Masyarakat Nias dimana sebelum tahun 1965 masyarakat Nias dipisahkan oleh stratifikasi sosial sosial yang dianggap sebagai jarak antara
kelas Si’ulu (pemimpin) dan Sawuyu (budak). Seiring dengan perkembangan waktu, setelah tahun 1965 dengan dihapuskannya Tuhenori oleh pemerintah, lambat laun kekuasaan dari Salawa ini berkurang terlebih lebih setelah masuknya pengaruh dari luar kedalam masyarakat Nias seperti agama, pendidikan dan pemerintah, sehingga kedudukan Salawa pada masa kini berubah menjadi kepala desa. Tujuan penelitian tentang perubahan kepemimpinan tradisional masyarakat Nias di Desa Tumori Kecamatan Gunungsitoli Barat tahun 1965-1995 adalah untuk menjelaskan bentuk dan fungsi pemimpin tradisional serta menjelaskan faktor perubahan kepemimpinan tradisional bagi masyarakat Tumori Kecamatan Gunungsitoli Barat. Umumnya pemimpin tradisional di Desa Tumori memperoleh jabatan itu berdasarkan ascribed status artinya kedudukan diperoleh dengan sendirinya. Oleh karena faktor usia, jenis kelamin, asal usul, ras, kasta, golongan dan lain sebagainya. Metode yang digunakan dalam meneliti Perubahan Kepemimpinan Tradisional Masyarakat Nias di Desa Tumori adalah dengan metode sejarah yaitu; Heuristik, Kritik, Interpretasi, Historiografi dan untuk mendapatkan sumber-sumber sejarah penulis menggunakan metode kepustakaan dan studi lapangan dengan melakukan wawancara dengan beberapa informan. Dari sumber yang diperoleh, maka disimpulkan sehingga menghasilkan penulisan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskrptif naratif. Bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis sistem kepemimpinan tradisional di Desa Tumori Kecamatan Gunungsitoli Barat. Sistem kepemimpinan tradisional merupakan sistem pemerintahan Banua yang pernah ada di Tumori Kecamatan Gunungsitoli Barat. Banua dipimpin oleh seorang Salawa yang merupakan pemimpin dari Banua, dipilih berdasarkan keturunan dan Bosi (derajat) yang tinggi.
Kata kunci : perubahan, kepemimpinan, masyarakat Nias, Desa Tumori