Lampiran 1.Flowchart penelitian
Tidak
Ya Mulai
Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan yang akan digunakan
Diukur bahan yang akan digunakan
Dipotong dan dihaluskan bahan yang akan di gunakan sesuai dengan dimensi pada gambar Pemasangan plat besi penahan press pada rangka alat
Lampiran 2. Kapasitas alat
KA U1 =Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam)
KA U1 = 0,398 kg 0,067 jam
KA U1 = 5,940 kg /jam
KA U2 =Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam)
KA U2 = 0,397 kg 0,067 jam
KA U2 = 5,925 kg /jam
KA U3 =Massa bahan yang diolah (kg) waktu (jam)
KA U3 = 0,395 kg 0,066 jam
Lampiran 4. Keteguhan tekan Keteguhan tekan
Ulangan Ø benda uji (cm) Fu (kg) ơu (kg/cm2)
I 5,2 122,37 5,76
II 5,2 158,07 7,44
III 5,2 224,35 10,56
Rataan 5,2 168,26 7,92
Lampiran 5.Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus dikeluarkan saat produksi menggunakan suatu alat.Dengan analisis ekonomi dapat diketahui seberapa besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan.
Lampiran 6. Biaya Produksi 1. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P−S)(A F⁄ . i, n)(F P⁄ , i, t−1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun Bunga modal 7,5% dan Asuransi 2%
I =i(P)(n + 1) 2n
I =9,5%(Rp 4.820.000)(5 + 1) 2(5)
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
total biaya tetap = Rp. 1.320.337/tahun 2. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi = 1,2%(P−S) X
Biaya reparasi = 1,2%(Rp .4.820.000−Rp .482.000) 2058 jam
Biaya reparasi = Rp. 25,29/ jam 2. Biaya operator
Biaya operator = Rp. 8.000/jam 3. Biaya bahan baku Bahan baku = Rp. 27.000
Total biaya tidak tetap = Rp. 35.025,29/jam 3. Biaya Pokok Pencetakan briket
Biaya pokok =
[
BTTabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Lampiran 7.Break even point Biaya tetap (BT)
Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun
Biaya Tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg
Penerimaan setiap kg produksi (R) = Rp. 18.000/kg (angka ini diperoleh dari hasil pengamatan di pasaran)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan briket arang sebanyak :
Tahun Biaya Tetap (Rp)/tahun BEP (kg/tahun)
1 1.029.492,60 1.006,92
Lampiran 8.Net present value
CIF – COF ≥ 0 ... (7) dimana :
CIF = Cash inflow COF = Cash outflow
Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :
Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n) Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n).
Kriteria NPV yaitu :
- NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan
- NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan - NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Pendapatan = penerimaan × kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh
= Rp. 18.000/kg × 5,94 kg/jam × 2058 jam/tahun = Rp. 220.041.360/tahun
Pembiayaan = Biaya pokok × Kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja (jam/tahun) Pembiayaan
1 17.061,80 5,94 2058 208.572.289 = Rp. 890.375.359,1/tahun
Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 7,5%, n) Pembiayaan (Rp)
1 208.572.289 0,9302 194.013.943,50
2 208.636.443 0,8654 180.553.978
3 208.705.994 0,8050 168.008.325
4 208.781.393 0,7489 156.356.385,60
5 208.863.133 0,6968 145.535.831,20
Total 844.468.463,40
Jumlah COF = Rp. 4.820.000 + Rp. 844.468.463,40 = Rp. 849.288.463,40
NPV 7,5% = CIF – COF
= Rp. 890.711.216 - Rp. 849.288.463,40 = Rp. 41.422.753,34
52
Lampiran 9.Internal Rate of Return
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = p % + X
X+Yx (q% - p%) (positif dan negatif) dan
IRR = q % + X
X− Yx (q% - p%) (positif dan positif) Dimana: p = suku bunga bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba ( > dari p) = Rp. 845.013.832,70
2. Nilai akhir = Nilai akhir × (P/F, 9,5%,5) = Rp. 482.000 × 0,6354 = Rp. 306.262,8
Cash out Flow 9,5%
1. Investasi = Rp. 4.820.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan × (P/A, 9,5%,5) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun
(n) Biaya (P/A, 9,5%, n) Pembiayaan (Rp)
1 208.572.289 0,91325 190.478.643,2
2 208.636.443 0,83405 174.013.225,5
3 208.705.994 0,76165 158.960.920,1
4 208.781.393 0,6957 145.249.215,5
5 208.863.133 0,6354 132.711.634,9
Total 801.413.639,2
Jumlah COF = Rp. 4.820.000 + Rp. 801.413.639,2 = Rp. 806.233.639,2
NPV 9,5% = CIF – COF
= Rp. 845.320.095,5 – Rp. 806.233.639,2 = Rp. 39.086.456,32 Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus:
Lampiran 10. Standar Mutu Briket Arang Jepang, Inggris, Amerika dan Indonesia
Sifat Briket Arang
Kualifikasi briket arang
Jepang Inggris Amerika
Indonesia
Nilai kalor (kal/gram)
6000-7000
6500 7000 > 5000
Lampiran 11. Gambar alat pencetak briket arang
Tampak depan alat pencetak briket arang
Tampak samping alat pencetak briket arang Lampiran 12. Gambar bahan
Ampas daun teh kering
Penggongsengan ampas teh
Briket arang setelah dicetak
Lampiran 13. Gambar pengujian keteguhan tekan
Penempatan briket di alat uji keteguhan tekan
Lampiran 14. Gambar pengujian nilai kalor
Penandaan bahan setiap ulangan
Pemasangan kawat penyala dan pemasukan oksigen
Pengukuran waktu untuk T1 dan T2