• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Morfologi Bleb Trabekulektomi Dengan Tekanan Intraokular Pada Pasien Glaukoma Primer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Morfologi Bleb Trabekulektomi Dengan Tekanan Intraokular Pada Pasien Glaukoma Primer"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Glaukoma adalah suatu gangguan penglihatan yang di tandai oleh kerusakan papil saraf optik, gangguan lapang pandang khas dengan peningkatan tekanan intraokular (TIO) sebagai faktor resiko utama. Tekanan intraokular tinggi apabila terukur dua standar deviasi (SD) di atas TIO rata-rata pada populasi normal, yaitu di atas 21 mmhg. Didalam pengobatan glaukoma saat ini , TIO merupakan satu-satunya faktor resiko yang mudah dinilai dan dapat dikendalikan.1,2

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan ke ketiga terbanyak di dunia setelah katarak dan kelainan refraksi (WHO 2009)3 . Menurut WHO , diperkirakan jumlah kasus kebutaan akibat glaukoma adalah 4,5 juta, atau sekitar 12% dari seluruh kebutaan3. Di Negara Barat prevalensi glaukoma sudut terbuka sekitar 1,1-3% dari populasi. Pada studi di jepang, prevalensi glaukoma sudut terbuka primer sekitar 2,26%4. Quigley dan Broman (2006) mengestimasi pada tahun 2010 sebanyak 60,5 juta orang menderita glaukoma sudut terbuka maupun glaukoma sudut tertutup dan terjadi kebutaan pada 8,4 juta diantaranya. Berdasarkan survey Kesehatan Indera tahun 1993-1996, sebesar 1,5 % penduduk Indonesia mengalami kebutaan dengan penyebab utama adalah katarak (0,78%), glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%) dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan lanjut usia (0,38%)4. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi kebutaan (berdasarkan pengukuran visus < 3/60) di Indonesia sebesar 0,9%, sedangkan responden yang pernah didiagnosis glaukoma oleh tenaga kesehatan sebesar 4,6%.4

Glaukoma primer secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka primer (primary open open angle glaucoma) dan glaukoma sudut tertutup primer

(primary angle closure glaucoma). Glaukoma sudut terbuka disebut sebagai pencuri penglihatan karena perjalanan penyakit glaukoma sudut terbuka mengakibatkan penderitanya baru sadar sesudah terjadi kerusakan lapang pandang yang parah, sedangkan PACG pada saat serangan akut menyebabkan nyeri kepala sehingga pasien tidak datang ke pelayanan kesehatan mata.1,2

(2)

Trabekulektomi merupakan salah satu pembedahan filtrasi yang sering dikerjakan pada pasien glaukoma. Sayyad melaporkan angka qualified success 94,7% dan complete success 85% pada pasien glaukoma sudut terbuka pasca operasi trabekulektomi. Secara umum target TIO yang diharapkan adalah 20-30% dibawah normal1,5.

Bleb yang berfungsi dengan baik memiliki morfologi difus, avaskular, dan adanya beberapa mikrokista pada permukaan epitel dan tidak menonjol. Morfologi bleb harus terus diperhatikan sehingga tanda kegagalan bleb dapat dihindari dan ditangani sedini mungkin. Bleb adalah elevasi konjungtiva di sekitar sklerotomi, beberapa minggu pasca operasi hubungan yang valid antara morfologi bleb dan TIO dapat dinilai. Penilaian morfologi bleb telah dilakukan dan diklasifikasi secara klinis dan fotografi. Penilaian secara klinis (difus, kistik, encapsulated dan flat) oleh Kronfeld, Migdal-Hitchings dan Picht-Grehn umumnya memiliki keterbatasan. Deskripsi morfologi bleb menggunakan dua sistem penilaian yang diketahui saat ini yaitu Indiana Bleb Appearance Grading Scale (IBAGS) dan Moorfields Bleb Grading System (MBGS). Sistem MBGS lebih baik karena memiliki persetujuan interobserver yang tinggi dan reproduksibilitasnya baik. Berdasarkan penelitian Dian E dkk, 2011di RSCM Jakarta bahwa berdasarkan analisa statistik untuk melihat hubungan antara tiap variabel morfologi bleb ( area sentral, area maksimal, ketinggian serta vaskularisasi sentral, perifer dan non bleb) tidak berhubungan dengan TIO pasca operasi hanya bisa dilakukan pada hari ke-30 ( p>0,05 ). Berdasarkan uraian tersebut diatas maka timbul keinginan peneliti untuk mencari hubungan morfologi bleb dan TIO pada pasien glaukoma primer, dengan kriteria MBGS pada hari ke-1, 7, 14 dan 30 di RSUP.H. Adam Malik dan rumah sakit jejaring pasca trabekulektomi, serta untuk menilai tingkat presentasi

keberhasilan operasi trabekulektomi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah hubungan morfologi bleb dengan TIO pada pasien glaukoma primer sebagai pedoman keberhasilan operasi?

1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum:

- Mencari hubungan antara masing-masing variabel morfologi bleb sesuai dengan

kriteria MBGS dengan TIO pada pasien glaukoma primer pasca trabekulektomi.

(3)

1.3.2 Tujuan Khusus:

- Mencari rerata morfologi bleb area demarkasi sentral dan TIO pasca operasi

trabekulektomi

- Mencari rerata morfologi bleb area total dan TIO pasca operasi trabekulektomi - Mencari rerata morfologi bleb ketinggian dan TIO pasca operasi

trabekulektomi

- Mencari rerata morfologi bleb vaskularisasi sentral dan TIO pasca operasi

trabekulektomi

- Mencari rerata morfologi bleb vaskularisasi perifer dan TIO pasca operasi

trabekulektomi

- Mencari rerata morfologi bleb vaskularisasi non-bleb dan TIO pasca operasi

trabekulektomi

1.4 MANFAAT PENELITIAN

 Penelitiaan ini di harapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan

khususnya mengenai glaukoma bagi peneliti mengenai penanganan penderita glaukoma yang optimal untuk mencegah kerusakan papil saraf optik dan kerusakan lapang pandang.

 Sebagai referensi data pengembangan ilmu kesehatan mata khususnya glaukoma mengenai keberhasilan penanganan glaukoma primer dengan trabekulektomi dengan menilai variabel morfologi bleb sesuai kriteria MBGS dengan TIO.

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang glaukoma primer dan penanganannya khususnya di RSUP.H. Adam Malik Medan dan

rumah sakit jejaring sehingga dapat mengedukasi masyarakat mengenai hasil dari trabekulektomi.

Referensi

Dokumen terkait

Putusan Pengadilan Agama Blitar menolak sengketa talangan haji dengan Nomer Perkara 3333/Pdt.G/2014/PA.BL adalah pertama : adanya pertimbangan hakim terkait dengan alat bukti

meningkatkan penyerapan unsur hara, b) mikoriza melindungi tanaman inang dari.. pengaruh yang merusak yang disebabkan oleh stress kekeringan, c) mikoriza dapat. beradaptasi dengan

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi, faktor pendukung dan factor penghambat Pembentukan Karakter Melalui Manajemen Pembiasaan di SD IT Ihsanul Fikri Kota

Sepanjang pengetahuan penulis, tingkat bunga bank kerap diaplikasikan sebagai discount rate dalam banyak studi atau kajian analisis dan aplikasi ini berlaku untuk semua

Maka luaran dari penelitian ini memanfaatkna potensi visual khas Gunung Tangkuban Perahu yaitu Lava Pahoehoe yang akan diaplikasikan pada busana menswear menggunakan

[r]

1. Selama periode 1998-2011 volume produksi CPO cenderung meningkat begitu pula dengan volume konsumsi juga mengalami peningkatan dan diiringi dengan semakin