• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Kelompok Dalam Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Kelompok Dalam Organisasi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengertian Kelompok

Karena adanya kesamaan tugas pekerjaan

yang dilakukan, kedekatan tempat keja,

sering

berjumpa,

dan

kesamaan

kesenangan bersama, maka timbullah

kedekatan satu sama lain dan mereka

mulai

berkelompok,

serta

akhirnya

membentuk kelompok sebagai suatu

komunitas dalam organisasi tertentu.

Oleh

karena

itu

kelompok

dapat

(3)

Teori Pembentukan Kelompok

1.Teori Kedekatan (Propinquity Theory)

Teori

ini

menyatakan

bahwa

seseorang

behubungan dengan orang lain dikarenakan

adanya kedekatan ruang dan daerahnya (Spatial

and Geographical Proximity). Misal dalam suatu

kantor, pegawai-pegawai yang bekerja dalam

ruangan yang sama (berdekatan) akan mudah

bergabung dan membuat hubungan-hubungan

yang

menimbulkan

adanya

kelompok,

dibandingkan dengan pegawai-pegawai yang

secara fisik terpisah satu sama lain

2. Teori Komprehensif (Comprehensive

Theory)

(4)

Penjelasan :

1. Semakin banyak aktivitas seseorang yang

dilakukan dengan orang lain (shared), maka

semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat

timbulnya sentimen mere ka.

2. Semkin banyak interaksi diantara orang-orang,

maka semakin banyak kemung kinan aktivitas dan

sentimen yang ditularkan (shared) pada orang lain

3. Semakin banyak aktivitas dan sentimen ditularkan

pada orang lain, dan semakin banyak sentimen

seseorang dipahami orang lain , maka semakin

banyak kemung kinan ditularkannya aktivitas dan

interaksi.

3. Teori Keseimbangan (A Balance Theory)

(5)

4. Teori Didasarkan Atas Alasan Praktis (Practicalities of Group

Formation)

Teori ini menyatakan bahwa suatu organisasi dapat mengelompok

dikarenakan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan-alasan sosial

lainnya yang bersifat praktis.

Teori ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

• Adanya dua orang atau labih

• Berinteraksi satu sama lainnya

• Saling membagi beberapa tujuan sama

(6)

Bentuk Kelompok

1.Kelompok Primer (Primery Group)

a.Kelompok yang disifati dengan adanya

keakraban, kerjasama, dan hubungan tatap

muka yang merupakan dasar dalam

pembentukan sifat sosial dan cita-cita

individu.

(7)

2. Kelompok Formal dan Informal

a. Kelompok Formal

, adalah kelompok yang sengaja

dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu yang

anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh :

komite

(panitia),

unit-unit

kerja

(bagian,

laboratorium, R & D, tim manajer, dan sebagainya.

b. Kelompok Informal

, adalah kelompok yang tumbuh

(8)

Tipe Kelompok Informal :

1). Klik Mendatar (Horizontal Clique), adalah

suatu kelompok yang anggotanya hanya terbatas

pada derajat dan bidang kerja yang sama

2). Klik Menegak (Vertical Clique), adalah suatu

kelompok yang anggotanya berasal dari tingkatan

hirarki yang berbeda dalam organisasi atau

departemen organisasi tersebut. Kelompok ini

berkembang karena adanya kebutuhan keamanan

atas pencapaian sesuatu hasil yang perlu dibagi

ratakan (shared), atau karena adanya kesamaan

untuk mengatasi jarak sosial antar atasan dan

bawahan.

(9)

3. Kelompok Terbuka dan Tertutup

a. Kelompok Terbuka

, adalah suatu kelompok yang konsisten

dalam merespon akan adanya perubahan dan

pembaharuan

b. Kelompok Tertutup

, adalah suatu kelompok yang kurang

konsisten dalam menerima perubahan dan pembaharuan,

dan mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan.

Perbedaan Kelompok Terbuka dan Kelompok Tertutup

Ada 4 dimensi untuk mengetahui perberdaannya :

1).

Perubahan Keanggotaan Kelompok

Kelompok Terbuka, konsisten dalam menerima dan melepas

anggo tanya, anggota baru mempunyai kekuasaan yang

luwes, hubungan status dan kekuasaan kurang mapan

Kelompok Tertutup dalam menjaga kestabilan anggota kecil

(10)

2). Kerangka Referensi

• Kelompok Terbuka, khususnya anggota baru membawa suatu perpsektif dan ide-ide baru untuk meningkatkan kegiatan dan memechkan persoalan

• Kelompok Tertutup, kerangka referensinya sempit, anggotanya terutama yang baru kurang terangsang memberikan ide-ide baru untuk perubahan dan pembaharuan

3). Perspektif Waktu

• Kelompok Terbuka, perspektif waktu lebih berpikir masa sekarang dan masa depan yang dekat (near future), keanggotaannya tidak stabil dan cenderung secara tetap menerima perubahan dan pembaharuan serta berpikir jangka pendek sudah merupakan cirri khasnya.

• Kelompok Tertutup anggotanya mampu memelihara waktu dalam perspektif jangka panjang dan menimbang sejarah masa lalu untuk dilanjutkan ke masa depan dengn perencanaan jangka panjang (orientasi masa lalu dikaitkan dengan sejarah masa lalu).

(11)

4). Keseimbangan

• Keseimbangan adalah keadaan adanya suatu sistem yang menjaga kestabilan setelah adanya keadaan yang memporakporandakan

• Untuk kelompok terbuka lebih mengarah kurang adanya keseimbangan, oleh karena mempunyai mobilitas yang tinggi terhadap penerimaan anggota baru yang membawa ide-ide baru sehingga suatu sistem yang belum berjalan ada kemungkinan berubah dengan cepat

4. Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah seseorang dalam kelompok melakukan referensi atas dirinya sendiri, dan menggunakan kelompoknya sebagai ukuran (standar) untuk evaluasi dirinya atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.

Kelompok ini memberikan dua fungsi bagi seseorang untuk evaluasi diri :

a.Fungsi Perbandingan Sosial (Social Comparation Function)

Dalam fungsi ini seseorang menilai dirinya membandingkannya dengan diri orang lain, untuk mengetahui dirinya apakah sudah bekerja dengan baik atau belum, apakah perilakunya sesuai dengan pendapat umum, dan sebagainya

(12)

b. Fungsi Pengesahan Sosial (Social Validation Function)

Seseorang akan mempergunakan kelompoknya sebagai

suatu ukuran untuk menilai sikap, kepercayaan dan

nilai-nilainya (perbuatan atau sikapnya baik, apabila kelompok

menganggapnya baik).

5.Kelompok Komando (Command Group)

Merupakan kelompok yang terdiri atas individu-individu yang

melapor secara lang sung kepada seorang manajer

6. Kelompok Tugas (Task Group)

Merupakan kelompok yang ditentukan secara organisasional

mewakili mereka yang bekerja bersama untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan

7. Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Merupakan para karyawan yang berkumpul yang bekerja

bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan kepentingan

masing-masing

8. Kelompok Persahabatan (Friendship Group)

(13)

Mengapa Orang-orang Bergabung Dalam Suatu Kelompok (Dasar-dasar Daya Ta rik Antar Orang) ?/Alasan Terbentuknya Kelompok

1. Kesempatan Untuk Berinteraksi

Adanya kesempatan untuk berinteraksi merupakan dasar pokok dari daya tarik antar individu dan pembentukan kelompok selain faktor lingkungan. Kesempatan berinteraksi dan hubungannya dengan faktor lingkungan dapat dibeda kan atas :

a.Hal-hal yang berhubungan dengan jarak fisik b.Jarak psikologis dan arsitektur

2. Rasa Aman

Dengan bergabung dalam suatu kelompok, individu dapat mengurangi rasa tidak aman karena berdiri sendiri

3. Status

Status merupakan salah satu faktor yang menentukan pula dalam daya tarik antar individu sehingga dapat terjalin hubungan kelompok

4. Harga Diri

Kelompok-kelompok dapat memberi perasaan harga diri kepada orang, yaitu selain menyampaikan status terhadap mereka yang berada di luar kelompok, keanggotaan juga dapat memberi peningkatan perasaan harga diri kepada anggota kelompok itu sendiri

5. Afiliasi

(14)

6. Kekuatan

Kekuatan yang tidak dapat dicapai individu seringkali

menjadi mungkin melalui tindakan kelompok (terdapat

kekuatan dalam jumlah)

7. Pencapaian Tujuan

Terdapat saat-saat dimana membutuhkan lebih dari satu

orang untuk mencapai suatu tugas, terdapat sebuah

kebutuhan terhadap kelompok bakat, pengetahuan, atau

kekua tan dengan tujuan menyelesaikan sebuah pekerjaan.

8. Kesamaan Latar Belakang

Latar belakang yang sama dapat merupakan salah satu

faktor penentu dari proses daya tarik individu untuk

berinteraksi satu sama lain, kemudian terjadi hubungan

kelompok

9. Kesamaan Sikap

(15)

Panitia Dalam Organisasi

Dinamika lain selain kelompok dalam hubungannya

dengan perilaku organisasi adalah perilaku panitia.

Panitia adalah tipe formal yang sangat penting dan

banyak dijumpai dalam organisasi dewasa ini serta

mempunyai pengertian sebagai berikut :

1.Panitia adalah suatu kelompok orang-orang yang

mempunyai fungsi kolektif

2.Panitia adalah suatu kelompok dimana semua persoalan

dipecahkan bersama-sama sebagai suatu kelompok

(16)

Setiap panitia melaksanakan fungsi yang berbeda, ada yang

melaksanakan fungsi pelayanan, penasihatan, koordinasi,

pemberian informasi; ada pula yang berfungsi sebagai

pembuatan keputusan akhir. Dalam fungsinya sebagai pembuat

keputusan, panitia lebih menunjukkan kemampuannya sebagai

kelompok pimpinan yang menjalankan fungsi lini. Karena dengan

cara kerja panitia ini, maka akan diperoleh lebih banyak keluasan

kerja dan keluasan infomasi.

Kebaikan dan Kelemahan dari Panitia

1. Kabaikan dari Panitia

a. Adanya usaha bersama dengan pertimbangan yang menyatu

diantara orang-orang yang bekerja di dalamnya

b. Sebagai sarana untuk mengurangi konflik dan meningkatkan

koordinasi diantara bagian-bagian dalam suatu organisasi

c. Meningkatkan motivasi dan keterikatan yang dipancarkan

dari partisipasi

(17)

2. Kelemahan dari Panitia

a.

Seringkali menunda-nunda pekerjaan, kurang bertanggung

jawab, dan mengham burkan waktu

b.

Seringkali mengeluarkan banyak biaya dan paling tepat untuk

pegawai-pegawai yang mempunyai kualitas jelek

c.

Adanya hak yang sama untuk berbicara atau mengemukakan

pendapat sehingga dimanfaatkan oleh orang-orang yang suka

berbicara untuk menghabiskan waktu

d.

Sebagai

sekumpulan

orang,

tetapi

tidak

ada

pertanggungjawaban perseorangan

e.

Keputusan yang dibuat acapkali berdasarkan kompromi,

dengan dominasi perse orangan atau dominasi minoritas

Tahap Perkembangan Kelompok

(18)

Tahap I : Tahap Pembentukan (forming)

Merupakan tahap pertama dalam perkembangan kelompok,

memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan,

struktur, dan kepemimpinan kelompok.

Tahap II : Tahap Timbulnya Konflik (storming stage)

Tahap kedua dalam perkembangan kelompok adalah tahap

timbulnya

konflik

yang

dikarakteristikan

oleh

konflik

intrakelompok

Tahap III : Tahap Normalisasi (norming stage)

Merupakan tahap ketiga dalam perkembangan kelompok yang

dikarakteristikan oleh hubungan yang dekat dan kekohesifan

Tahap IV : Tahap Berkinerja (performing)

Merupakan tahap keempat dalam perkembangan kelompok yang

dikarektiristikan kelompok yang telah sepenuhnya fungsional

Tahap V : Tahap Pembubaran (adjourning stage)

(19)

Hal-hal Mengenai Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang terorganisasi (kelompok kerja), memili ki hal-hal yang membentuk perilaku anggota. Hal-hal yang dimaksud meliputi antara lain:

1.Peran

Merupakan serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.

a. Dalam meyandang sejumlah peran, maka perilakunya akan bervariasi sesuai peran yang disandangnya, yaitu :

b. Identitas Peran adalah sikap-sikap dan prilaku-perilaku tertentu yang konsisten dengan sebuah peran

c. Persepsi Peran adalah pandangan seseorang individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu

d. Ekspektasi Peran adalah apa yang diyakini orang lain mengenai bagaimana Anda harus bertindak dalam sebuah situasi tertentu.

e. Kontrak Psikologis adalah sebuah perjanjian tidak tetulis yang menentukan apa yang diharapkan oleh manajemen dari karyawan dan sebaliknya

(20)

2.Norma

Merupakan standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok. Norma yang ditetapkan kelompok biasanya meliputi sejumlah larangan :

a. Norma Kelas Umum

Terdapat sejumlah norma kelas umum dalam kebanyakan kelompok kerja yang dapat dikategorikan sebagai berikut :

Norma Kinerja adalah petunjuk-petunjuk eksplisit mengenai seberapa keras harus bekerja, bagaimana menyelesaikan pekerjaan, tingkat hasil kerja, tingkat kelambanan yang pantas, dan sebagainya yang sangat kuat mempengaruhi kinerja karyawan secara individual

Norma Penampilan adalah ketentuan yang dapat meliputi pakaian yang pantas dipakai, loyalitas terhadap kelompok kerja, kapan harus terlihat sibuk, dan kapan waktu yang pantas untuk bersantaiNorma Pengaturan Sosial adalah merupakan norma yang datang dari kelompok kerja informal dan terutama mereka mengatur interaksi sosial dalam kelompok

(21)

b. Konformitas

Menyesuaikan perilaku seseorang agar selaras dengan

norma-norma kelompok

c. Perilaku menyimpang di Tempat Kerja

Perilaku disengaja yang melanggar norma-norma organisasional

signifikan,

dan

dengan

melakukannya,

.mengancam

kesejahteraan organisasi, atau anggota-anggotanya

3. Status

Merupakan sebuah posisi atau pangkat yang didefinisikan

secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota

kelompok oleh orang lain

4. Ukuran

Ukuran dari sebuah kelompok mempengaruhi perilaku

kelompok secara keseluruhan.

5. Kekohesifan

(22)

FAKTOR EKSTERNAL PENENTU PRESTASI KELOMPOK

1. Strategi Organisasi, menentukan bagaimana dan kemana organisasi dibawa ditantukn manajemen puncak, ditetapkan bersama-sama dengan manajemen tingkat menengah untuk merumuskan sasaran yang hendak dicapai porganisasi

2. Struktur wewenang, menentukan kepada siapa seseorang melapor, siapa yang membuat keputusan, dan bagaimana wewenang yang diberikan kepada kelompok dlam mengambil siatu keputusan.

3. Peraturan, Organisasi menciptakan peraturan, prosedur, kebijaksanaan, dan berbagai peraturan lainnya yang menentukan standar perilakudari pekerja.

4. Sumber-sumber organisasi, Organisasi yang besar memiliki sumber-sumber yang besar pekerjanya dilengkapi dengan peralatan yang canggih untuk melksanakan tugasnya

5. Proses selesksi, Kriteria dalam proses seleksi akan menentukan tenaga kerja yang akan diterima sebagai kelompok kerja dalam organisasi

6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan, Adanya sistem imbalan yang mengkaitkannya dengan prestasi dari kelompok kerja akan mempengaruhi perilaku kelompok tersebut. 6. Budaya Organisasi, Organisasi pada umumnya memiliki kultur dan subkultur

organisasi yang akan menentukan perikalu kelompok dalam organisasi tersebut.

(23)

FAKTOR INTERNAL PENENTU PRESTASI KELOMPOK 1. Kemampuan

Kemampuan merupakan parameter tentang apa yang dapat dilakukan dan seberapa efektif mereka melakuykannya dalam kelompok.

2. Karakteristik kepribadian

Karakteristik kepribadian para anggota kelompok menentukan perilaku kelompok tersebut

KOHESIVITAS (KEPADUAN) DALAM KELOMPOK

Kohesivitas merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu kelompok, ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antaranggota kelompok (senang untuk bersama-sama), adanya kesatuan, keeratan , dan saling menarik dari anggota kelompok.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan Kohesivitas (Keterpaduan)

1. Kesamaan Nilai dan tujuan

2. Keberhasilan dalam mencapai tujuan 3. Status kelompok

4. Penyelesaiaan perbedaan

5. Kecocokan terhadap norma-norma 6. Daya tarik pribadi

(24)

Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat Kohesivitas :

1. Ketidaksamaan tentang tujuan 2. Besarnya anggota kelompok

3. Pengalaman yang tidak menyenangkan dngan kelompok 4. Persaingan interen antaranggota kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perkembangan Kabupaten Purwakarta, pada tahun 1989 telah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 821.26-672 tanggal 29 Agustus 1989 tentang

Pemberlakuan ambang batas dalam sistem Pemilihan Umum serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2019, menurut peneliti adalah suatu persoalan yang menarik untuk dikaji

Penelitian terdahulu pertama yang di lakukan oleh (Mohammad Doostar, Maryam Kazemi Iman Abadi, Reza Kazemi Iman Abadi) yang berjudul “Impact of Brand Equity on Purchase

Kenaikan yang berasal dari revaluasi aset tetap diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi aset tetap, kecuali

Adapun pembahasan dalam penelitian ini antara lain membahas mengenai sejarah perkembangan manaqibnya mulai dari sejarah berdirinya Pondok Pesantren tersebut sampai

Jaringan granulasi pada dasar ulkus merupakan komponen jaringan ikat yang terdiri dari fibroblas, makrofag, dan sel endotel yang berproliferasi membentuk pembuluh darah

Gumelar dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher Education, mengemukakan kompetensi profesional guru mencakup kemampuan dalam hal (1)

Perangkapan kepemimpinan dapat dengan mudah digunakan pemimpin untuk mengakumulasi kekuasaan dengan alasan demi kepentingan masyarakat, sehingga munculnya