• Tidak ada hasil yang ditemukan

03 Arief Arianto SATOUMI and TP BANTAENG (Final 051017)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "03 Arief Arianto SATOUMI and TP BANTAENG (Final 051017)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

TECHNOLOGY DEVELOPMENT OF TILAPIA FISH AND SEAWEED

CULTIVATION BASED ON SATO UMI IN BANTAENG TECHNOPARK

- PROVINCE OF SOUTH SULAWESI

Arief Arianto Hidayat

Center for Agricultural Production Technology Deputy for Agroindustry and Biotechnology

BPPT

(2)
(3)

ALUR PRESENTASI

Visi dan Misi Kawasan

Techno Park

Benih Kabupaten Bantaeng

Strategi Pengembangan Kawasan Manajemen

Techno Park

Benih

Kabupaten Bantaeng

(4)

BANTAENG TECHNOPARK

(Collaboration between BPPT & Bantaeng Regency)

Population : 192.000

Density 451 people/ Km2

Area +395,83 Km2

(5)

Techno Park Management office

• Lokasi : Kec. Pa’jukukang

• Luas : 4 Ha

• Satoimo Seed Center

• Lokasi : Kec.

• Seaweed Seed Center Laut

• Lokasi : Kec. Pa’jukukang

• Luas : 0,6 Ha

• SRF, Organic &

Biofertilizer Production Center

• Lokasi : Kec. Pa’jukukang

• Luas : 3 Ha

• Horticulture Seed Center

• Lokasi : Kec. Uluere

• Luas : 10 Ha

• Seed Fish center

• Lokasi : Kec. & coastline)

ZONA III (highland)

5

(6)

ZONA II (400-800m

dapl)

ZONA I (<400 m dapl

& coastline) ZONA III (800-1300m dapl)

6

Activity in Bantaeng Technopark

SATO-YAMA

SATO-UMI

(7)

LEGAL STANDING

Memorandum of Understanding (MoU) between the Agency for

Assessment and Application of Technology (BPPT) with the

Bantaeng Regency Government in 2015 no. : 04 / KB /

BPPT-Pemkab Bantaeng / 02/2015 and 180/2 / MOU / PMK / II / 2015

on assessment, implementation and socialization of technology

to support regional development

(8)

Vision

become a leading and competitive Seed Center in

eastern Indonesia

Mission

1. enhancement of seed capacity in bantaeng district

2. innovation and invention of technology in the field

of seed

3. improving the capacity of human resources in the

field of seed

4. the creation of entrepreneurship in the field of seed

5. contribute to local district revenue

(9)

Penyebaran Lokasi Perbenihan

di Teknopark Bantaeng

9

No

Lokasi

Komoditi

Luasan (Ha)

1.

Technopark Center

Management office

4

2.

Kelurahan Lembang

Rice Center

25

3.

Desa Rappoa

Fish center

1,20

4.

Desa Pajukukang

Seaweed center

0,60

5.

Desa Papanloe

Organics, Bio-, Slow

release- fertilizer

Production Center

3

6.

Desa Bonto Lojong

Seed Laboratory

10

7.

Kecamatan Gantarangkeke

Satoimo Center

3

8.

Desa kaloling

Corn Center

5

(10)

KEGIATAN PERBENIHAN TAHUN 2016

Satoimo

Rice & Corn

Seaweed Propagation

(11)

TUJUAN PEMBANGUNAN

TECHNOPARK

mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi

kolaborasi antar

komunitas akademisi, bisnis,

pemerintah & masyarakat

(ABG+C)

dalam rangka meningkatkan daya saing daerah berbasis pengetahuan (knowledge

based economy)

KAWASAN

TECHNOPARK

PEMERINTAH (sebagai inisiator, regulator dan

pengelola)

AKADEMISI

•PERGURUAN TINGGI

•LEMBAGA

LITBANGYASA/ RISET

(12)

Programme Approaches

This activity is carried out by the working units in BPPT

collaborate with local partners and stakeholders,

especially in the case of:

1.

Assistance of technical preparation

, masterplan and

implementation of techno park / science park platform

and its supporting elements,

2.

Diffusion of technological packages

, especially

agriculture-based and fisheries and their technology

transfer, and

3.

Increasing the capacity building of beneficiaries

and

certain stakeholders in the regions.

(13)

2015

2016

2017

2018

2019

kelembagaan -UPT Technopark Bantaeng 2. SK No. 050/289/VI/2016

tim koordinasi pengembangan Technopark 3. Software E-Benih

sebagai alat bantu pemasaran (front office)

4. SK Bupati Revisi Penetapan Lahan(SK no.050/288/VI/2016 ). 5. Masterplan revisi akibat

perpindahan lokasi

1. Peraturan untuk pemasaran produk TP Bantaeng

2. Operasionaliasi Sistem E-Benih sebagai metode pemasaran di TP Bantaeng

3. SK Bupati ttg SDM pengelola manajemen Technopark (harus segera di dorong)

1. Peraturan Pengelolaan

pemasaran komoditi yang dikeluarkan TP Bantaeng

2. RegulasiTentang Lembaga Pengelola kawasan dan penyewa gedung 3. Regulasi pemerintah

daerah tentang Zona/lahan produksi benih menghindari alih fungsi)

4. .Insentif investasi /pajak

Kegiatan Technopark sudah didukung dengan regulasi yg ada (hasil advokasi tahun sebelumnya)

PKS pendidikan Vokasi Perbenihan antara Pemkab Bantaeng-IPB-BPPT

1. Pelatihan SDM Pengelola TP Bantaeng 2. Pengembanga

n Jaringan Kemitraan Teknologi 3. Pengembanga

n jaringan kemitraan swasta 4. Tersedianya

SDM pengelola yang mampu mengorganisasi layanan

minimal TP Bantaeng

1. Tersedianya SDM pengelola yang mampu

mengorganisasi layanan TP 2. Tersedianya SDM

Pengelola yang mampu melakukan kegiatan

pengelolaan kawasan TP

1. Tersedianya SDM pengelola dlm jumlah cukup untuk mengorganisasi layanan TP 2. Tersedianya SDM Pengelola

yang mampu melakukan kegiatan pengelolaan kawasan TP

Hum

anware

Sof

(14)

TA

2015

2016

2017

2018

2019

Gedung Manajamen/ Pengelolaan Sementara TP Bantaeng

Terbangunnya Gedung

pengelolaan TP Bantaeng (Dana dari

Kab.Bantaeng dengan

pendampingan dari BPPT)

1.Tersedianya sarpras utk menjalankan fungsi pengelolaan TP (Kantor

manajemen, Sarana Perkantoran,

Galeri/Pusat informasi) 2.Perpindahan

operasional dari Ged.Manajemen sementara ke gedung baru/masa transisi)

Berfungsinya gedung perkantoran TP Bantaeng

1. Pelatihan Technopr eneurshi p

2. Pelatihan Perbenih

1. Transfer Teknologi Perbenihan Padi, Jagung

2. Pelatihan

Technopreneurship untuk penangkar

3. Komersialisasi benih ( Keterangan : Tahun ini sudah mencapai 500.000 benih ikan nila)

1. Model PPBT penghasil benih 2. Pengembangan

Sistem E-Benih untuk

Pemasaran benih hasil TP Bantaeng 3. Menghasilkan

PPBT baru sebanyak 3 PPBT

1. Tumbuhnya Bisnis-bisnis Inovatif dalam Bentuk PPBT yang profitable berbasis Produk Benih Ikan, Rumput Laut, Talas, Padi, Jagung, Pangan Olahan

1. PPBT penghasil benih mampu menjalankan manajemen usahanya dg baik dan profitable

2. Meningkatknya Transaksi berbasis benih yang

Menggerakan Perekonomian Lokal

3. Meningkatknya Hasil-hasil Inovasi Perbenihan di Bantaeng

4. Berjalannya Kolaborasi antara Kalangan Akademsi dan Industri

(15)

15

1

3

4

CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2016

HARDWARE

1) Kantor sementara Technopark

Bantaeng

2) Review masterplan karena

perpindahan lokasi

SOFTWARE

3) Terbentuknya organisasi

kelembagaan Technopark

4) Aplikasi sistem transaksi jual beli

benih online “

E-

benih”

5)

Sertifikat Cara Perbenihan Ikan

yang Baik (CPIB

) dari Kementerian

Kelautan dan Perikanan untuk BBI

Rappoa

6) Kerjasama dengan PT. Sang

Hyang Sri sebagai

mitra industri

hilir perbenihan

padi dan jagung

7) Networking melalui

kunjungan-kunjungan ahli pertanian Dr.

Hazrial Aswinnoor (Pemulia Padi),

Anggota DPR dll.

2

1

5

7

(16)

16

CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2016

HUMANWARE

6) Program

Pendidikan Vokasi D1

di bidang

teknologi perbenihan (Kerjasama

Pemkab Bantaeng, IPB, UNHAS dan BPPT)

7)

Transfer teknologi

perbenihan untuk

komoditi padi, jagung, satoimo, rumput

laut dan ikan nila melalui pelatihan

8) Transfer

teknologi pengolahan pasca

panen hasil pertanian untuk dua produk

pasca panen

9) Transfer

teknologi pengemasan untuk

sepuluh model kemasan

10

) Pelatihan enterpreneurship

11)

Inkubasi delapan perusahaan

pemula

berbasis teknologi

CONTENT

11) Dua

Badan Hukum berbentuk Koperasi

di bidang penyediaan benih jagung dan

padi

12)

Model industrialisasi perbenihan

melalui

komersialisasi benih

500.000 benih

ikan

nila dan tersebar ke 12 Kabupaten di

9

(17)

KEGIATAN TAHUN 2017

HARDWARE

1) Pembangunan Gedung

pengelolaan TP Bantaeng (Dana

dari Kab.Bantaeng dengan

pendampingan dari BPPT)

SOFTWARE

2) Peraturan untuk sistem pemasaran

melalui E-Benih bagi produk TP

Bantaeng

3) Menghasilkan PPBT baru sebanyak

3 PPBT

HUMANWARE

4)Pelatihan SDM Pengelola TP

Bantaeng

5) Transfer Teknologi Perbenihan

(Target : 100 orang)

(Tergabung dlm TP Bantaeng

Transak

si

diterima

Admin Pasokan barang

(18)

Aplikasi E-Benih

Bibit

Satoimo

Benih Jagung BR4 BPPT

Kantor Technopark Bantaeng

Peresmian Kantor

Rapat Koordinasi

Kemasan Produk

(19)

Pengembangan dan Penerapan

Teknologi Produksi Benih Ikan

Nila Unggul

Pengembangan dan

Penerapan Teknologi

Budidaya Ikan Nila Unggul

Pengembangan Kebun Bibit

Rumput Unggul

Pengembangan dan Penerapan

Teknologi Budidaya Rumput

Unggul

Diseminasi Teknologi Produksi

Benih dan Budidaya Ikan Nila

Unggul

Diseminasi Pengembangan

Kebun Bibit dan Penerapan

Teknologi Budidaya Rumput

Unggul

Pengembangan dan Pemasyarakatan Teknologi Budidaya Ikan Nila Unggul dan

Rumput Laut Berbasis Sato Umi

WP.1

Pengembangan dan Pemasyarakatan Teknologi Budidaya Ikan Nila Unggul

Berbasis Sato Umi

WP.2

Pengembangan dan Pemasyarakatan Teknologi Budidaya Rumput Laut

(20)

2nd INTERNATIONAL WORKSHOP ON SATOUMI-GEMPITA SPL-GAPURA

Sato Umi

Sato-umi is a coastal area where

biological productivity and

biodiversity has increased through

human interaction.

Harmonization Nature and Human

with mutualism symbiosis spirit to

Maintain Ocean Environments

Stabilization of the environment

and the availability of the natural

resources

Encouraging high productivities

and biodiversities ecosystem

Sustainable utilization of the natural

resources in the coastal area.

Stabilization and sustainability of

the human welfare

(21)

Mono-culture

(Traditional Method)

Low productivity and

biodiversity

Poor ecosystem

Low water quality

Diseases carries

SATO-UMI

High productivity and

biodiversity

Healthy ecosystem

Remove diseases

Supply feed

Recycle waste (feces)

Purified water

PENERAPAN KONSEP “SATO UMI” DALAM BUDIDAYA

(22)

Visi Kabupaten Bantaeng :

sebagai sentra produksi benih

(berkualitas) di Propinsi Sulawesi Selatan

POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA KAB BANTAENG:

BUDIDAYA UDANG WINDU DAN VANAME

BUDIDAYA IKAN TAWAR /PAYAU/LAUT : NILA

BUDIDAYA RUMPUT LAUT

PERMASALAHAN UMUM :

BELUM MENGGUNAKAN INDUK/BIBIT UNGGUL

PENGUASAAN TEKNIK PRODUKSI BENIH MASIH RENDAH

PENGUASAAN TEKNIK BUDIDAYA MASIH RENDAH

BELUM MENERAPKAN “GAP” (GOOD AQUACULTURE

(23)

PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN NILA UNGGUL

DI KABUPATEN BANTAENG (2011

2012)

MITRA : DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN

BANTAENG

DANA : KAB. BANTAENG dan BPPT

TAHUN 2011

MEMBANTU MENGIDENTIFIKASI LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN BALAI

BENIH IKAN

MENBERIKAN PELATIHAN PEMBENIHAN DAN BUDIDAYA IKAN NILA

BAGI PEMBENIH, PEMBUDIDAYA DAN PEGAWAI PEMDA BANTAENG DI

SERPONG

TAHUN 2012

MENDATANGKAN IKAN NILA GESIT (JANTAN) DAN SULTANA (BETINA)

MENDATANGKAN BENIH GMT (

Genetically Male Tilapia)

MELAKUKAN PENDAMPINGAN TEKNOLOGI

TAHUN 2013

MELAKUKAN PENDAMPINGAN TEKNOLOGI

TAHUN 2014 :

(24)

NILA “GESIT “

Genetically Supermale Indonesian Tilapia

Dirilis Bulan Desember Tahun 2006

Indukan Jantan : menghasilkan turunan

jantan

all male population

NILA “SALINA”

Saline Indonesian Tilapia

Dirilis Bulan Maret Tahun 2014

Tumbuh di perairan dengan salinitas 25 ppt

Baik untuk dibudidaya di tambak

idle

Benih Salina dapat beradaptasi sampai 32ppt

Memungkinkan untuk dipelihara di KJA laut

(1)

(2)

(25)

RUMPUT LAUT

, Kappaphycus alvarezii

PERMASALAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

- Pertumbuhan kerdil/lambat/tidak maksimal - Mudah terserang hama & penyakit

- Mudah tertutupi lumut

- Tidak tahan terhadap stressor lingkungan - Bibit berulang-ulang produksi menurun

- Tahapan/proses produksi bibit (SOP)

(26)
(27)
(28)
(29)

KESIMPULAN

Kegiatan pertanian dan perikanan di Technopark Bantaeng agar

sustainable

sbb. :

Agricultural Systems need to adapt to

Satoyama

or

Eco-agriculture,

integrating production biodiversity conservation at a landscape scale

Implementation of

Satoumi concept

in Technopark Bantaeng to manage

harmony between human activities in the fisheries sector with the

preservation of coastal ecosystems. This activities in the harmonious of

fishery sector will develop an economics sector and preserve a coastal

ecosystems

To support the Technopark's activities, Technopark Bantaeng has started

(30)

Thank You

(31)

ALUR PRESENTASI

Konsep Masterplan Kawasan

Techno Park

Benih Kabupaten Bantaeng

Visi dan Misi Kawasan

Techno Park

Benih Kabupaten Bantaeng

Strategi Pengembangan Kawasan Manajemen

Techno Park

Benih

Kabupaten Bantaeng

Strategi Pengembangan dan Indikasi Program Sektoral Kawasan

Techno Park

(32)

FUNGSI UTAMA TECHNO PARK

Dampak ekonomi bagi

masyarakat lokal

Muncul pelaku bisnis

(Perusahaan) inovatif

Peningkatan kualitas

SDM lokal

Daya saing daerah meningkat

Pengingkatan jumlah produksi

DAMPAK BEROPERASINYA

TECHNO PARK

TECHNO

PARK

Pusat Riset

Pusat

(33)

KONSEP PENGEMBANGAN

TECHNO PARK

BANTAENG

AGENDA KE 6 DALAM PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (RPJMN) SUB AGENDA KE 7 - PENINGKATAN KAPASITAS

INOVASI DAN TEKNOLOGI

Terbangunnya 100

Techno Park

di

daerah-daerah kabupaten/kota, dan

Science Park

di setiap provinsi

PROGRAM BUPATI BANTAENG

Bantaeng sebagai Kabupaten

Benih Berbasis Teknologi

TECHNO PARK

BENIH

KABUPATEN BANTAENG

• Padi

• Talas

• Ikan nila

• Rumput laut

(34)

GEDUNG MULTIFUNGSI GEDUNG

PENGELOLA

PUSAT INOVASI DAN

RISET & LABORATORIU

M GREEN HOUSE

(35)

KONTEN KAWASAN MANAJEMEN

TECHNO PARK

BENIH KABUPATEN BANTAENG

Elemen Fungsi Techno Park

Struktur Riset Benih

 Pengelola Gedung

 Hall Multifungsi

 Perwakilan Konsumen

 Organisasi/ asosiasi

 Pembiayaan

 Showroom

 HKI & standarisasi

 Pendidikan & Pelatihan

 Pusat Informasi Riset & Teknologi

 Inkubator Bisnis & Teknologi

 Ruang Tenant

 Workshop Tenant

 Pengembangan Bisnis Inovatif

Laboratorium Pemuliaan Tanaman (benih talas dan jagung)

Kebutuhan Daerah

• Dermaga (pelabuhan mini untuk menunjang fasilitas riset),

• pengolahan limbah,

• ruang publik kreatif,

• fasilitas bagi penyandang disabilitas,

• Pusat informasi sertifikasi benih • Visi-Misi :

• Cita-cita dan tujuan pengembangan kawasan

• Sasaran

pengembangan kawasan

Desain Kelembagaan :

• Struktur Organisasi

• Kewenangan

• SDM

• Anggaran • Manajemen

• Proses Bisnis Organisasi

• Model Bisnis Technopark

• SOP

Laboratorium Benih Rumput Laut

Laboratorium Benih Ikan Nila

Laboratorium Benih Padi

(36)

VISI DAN MISI KAWASAN TECHNO PARK

BANTAENG

VISI

Pusat Benih Yang Unggul dan Berdaya

Saing di

Kawasan Indonesia Timur tahun

2019

MISI

Peningkatan kapasitas benih di kabupaten Bantaeng Inovasi dan invensi Teknologi di Bidang Perbenihan

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya di Bidang Perbenihan di Kabupaten Bantaeng Penciptaan Wirausaha di Bidang Perbenihan

Berkontribusi dalam Peningkatan Pendapatan Daerah Kabupaten Bantaeng

(37)

Benih Padi Benih Jagung Benih Talas (Satoimo)

Benih Rumput Laut Benih Ikan Nila

Bayer-CSIRO Meeting | CSIRO- FSLSI Group | Alastair Robertson 3

7 |

Industri Benih yang Akan Dikembangkan

 Surat Pernyataan Bupati Bantaeng menetapkan 5 (lima) komoditas benih yang akan dikembangkan di Teknopark Bantaeng

 Berdasarkan hasil Kajian Analisis Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Bantaeng (metode LQ & shift share) Tahun 2014

 Untuk tahun 2015 prioritas pengembangan untuk benih padi & rumput laut

Lokasi Kel. Lembang

(25 Ha)

Lokasi Desa Pajukukang

(0,6 Ha)

Lokasi Desa Kaloling

(5 Ha)

Lokasi Desa Rappoa (1,2 Ha)

Lokasi Kel. Gantarangkeke

(38)

KOMITMEN PENYEDIAAN LAHAN

(39)

PENDEKATAN PELAKSANAAN

PROGRAM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh unit-unit kerja yang ada di BPPT

berkolaborasi dengan daerah mitra dan para pemangku

kepentingan, terutama dalam hal:

Pendampingan

(technical assisstance)

penyiapan konsep dan

implementasi

platform

(kerangka)

techno park/science park

beserta elemen-elemen pendukungnya,

Difusi paket-paket teknologi

terutama yang berbasis

pertanian dan perikanan beserta pendampingan alih

teknologinya, dan

Peningkatan kapasitas

penerima manfaat

(beneficiaries)

dan

para pemangku kepentingan tertentu di daerah.

(40)

PENGEMBANGAN TECHNOPARK

KABUPATEN BANTAENG

40

Ada 4 (empat) fasa dalam tahapan pengembangan

technopark Kabupaten Bantaeng, yaitu:

1. Fasa I (2015)

: Pengembangan Konsep, Platform

Technopark dan Difusi Paket Teknologi.

2. Fasa II (2016 - 2017):

Pembangunan

Infrastruktur Technopark

3. Fasa III (2018 - 2019):

Peningkatan kapabilitas

dan kapasitas Sumber Daya dan Aspek Lain

Pendukung Technopark.

(41)

KEMAJUAN CAPAIAN

(42)

CAPAIAN TAHUN 2015

1.

Telah tersusun Master Plan technopark sebagai dasar bagi

penyusunan DED (

Detail Engineering Design

).

2.

Telah tersusun Model bisnis pengelolaan technopark.

3.

Telas tersusun model klaster industri (padi dan rumput laut)

dan rekomendasi penguatannya.

4.

Telah dibentuk Pusat Inovasi (PI) dan Pengelolanya.

5.

Telah diseleksi calon tenant dan kegiatan pendampingannya.

6.

Peningkatan kapabilitas para penangkar melalui kegiatan

pelatihan, pendampingan, dan studi banding.

7.

Pendampingan upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan

izin bisnis dan investasi di bidang perbenihan, ekosistem

bisnis dan investasi di kawasan techno park.

(43)

CAPAIAN TAHUN 2015

8.

Inisiasi pembangunan jejaring pemangku kepentingan

technopark Bantaeng.

9.

Telah diproduksi 1,3 juta benih nila monosex jantan,

meningkat dibandingkan dengan produksi tahun 2014 yaitu

87 ribu ekor

10. Telah diperoleh 182.000 ekor benih nila SALINA

11. Sebanyak 64.000 ekor benih ukuran 3

8 cm telah disebar

kemasyarakat pembudidaya di Kab Bantaeng dan Kab

Pangkep.

12. Telah dibangun screen house untuk pembibitan talas, dan

berhasil diperbanyak 1000 bibit talas.

13. Lima kemasan produk olahan komoditas.

(44)

DRAFT DESAIN EKSTERIOR

KAWASAN MANAJEMEN

TECHNO PARK

(45)

LAYOUT

KAWASAN MANAJEMEN

TECHNO

PARK

(46)

TAHAP 3 (2018)

DERMAGA, KONSERVASI, PUSAT INOVASI DAN RISET, KOLAM UJI

TAHAP 3 (2017)

RUANG MULTIFUNGSI (AUDITORIUM), RUANG PUBLIK KREATIF, & GREEN HOUSE

TAHAPAN PEMBANGUNAN

TAHAP 2 (2016) RUANG

PENGELOLA, DISPLAY AREA & PUSAT

INFORMASI TAHAP 1 (2015) Feasibility study

(47)

47

Difusi teknologi yang

dilakukan:

1. Cara Perbenihan Ikan

Yang Baik (CPIB).

2. Pembibitan rumput laut.

Bagian dari penerapan satoumi :

harmonisasi kegiatan perikanan

dan aktifitas manusia. Output

darat : limbah aktifitas pertanian

(fertilizer); Dari ikan : an eaten

feed, faeces etc

Peran rumputr laut : menyerap

limbah anorganik

(48)

Peserta Sosialisasi dan Seleksi PPBT bersama Ka. BPPT, Deputi PKT, Ka Balai Biotek, Ka BKP3 Bantaeng

(49)

Tecnhopreneurship Camp

• Pelaksana BIT kerjasama Pusat Inovasi Bantaeng dan Dinas KUKM Bantaeng

• Peserta : 110 orang, dengan total 35 Rencana Bisnis (calon PPBT)

PENGUKUHAN PENGELOLA PUSAT INOVASI

• Pengukuhan dilaksanakan dalam rangkaian acara Monev

(50)

“TECHNOPARK BANTAENG”

MENUJU PUSAT BENIH

KAWASAN TIMUR INDONESIA

KOMODITI BENIH (2016)

: ikan nila, talas

satoimo, jagung hibrida, padi dan rumput laut.

CAPAIAN (2016)

:

1. Komersialisasi benih

500.000 benih

ikan nila

dan tersebar ke 12 Kabupaten di Sulsel &

Sulbar

2. Program

Pendidikan Vokasi D1

di bidang

teknologi perbenihan (Kerjasama Pemkab

Bantaeng, IPB, UNHAS dan BPPT)

3. Aplikasi sistem transaksi jual beli benih online

E-

benih

4. Dua

Badan Hukum berbentuk Koperasi

di

bidang penyediaan benih jagung dan padi

5.

Transfer teknologi

perbenihan dalam bentuk

pelatihan, inkubasi perusahaan,

pengembangan

agrotechnopreneurship

kepada sebanyak 150 orang.

50

2

1

3

(51)

PENERIMA

MANFAAT

TEKNOLOGI (BPPT)

STAKEHOLDER

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH TANAMAN DAN TERNAK Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng

PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH IKAN NILA UNGGUL DAN BIBIT RUMPUT LAUT

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bantaeng

APLIKASI TEKNOLOGI KULTUR EX VITRO UNTUK PERBANYAKAN BIBIT TANAMAN TALAS SATOIMO DI KABUPATEN BANTAENG

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantaeng

IMPLEMENTASI PUPUK HAYATI ORGANIK UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN TECHNOPARK BANTAENG

Dinas Perdagangan Perindustrian Pertambangan dan Energi Kabupaten Banteng

PENINGKATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI TECNOPARK KABUPATEN BANTAENG

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN JARINGAN KEMITRAAN TECHNOPARK Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN KAPASITAS LEMBAGA PRODUKSI PERBENIHAN Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng

MEMBANGUN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) KLUSTER INDUSTRI BENIH TANAMAN PANGAN

Dinas Perdagangan Perindustrian Pertambangan dan Energi Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN TECHNOPRENER INDUSTRI BENIH Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN KAWASAN DAN LEMBAGA PENGELOLA TECHNOPARK

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantaeng Penandatanganan

Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang

(52)

KEGIATAN PERBENIHAN TAHUN 2016

(53)

ROADMAP

TECHNO PARK

(2015

2019)

2015

2016

2017

2018

2019

Pembentukan Kelembagaan Pengelola

Pendirian Pusat Inovasi

Perencanaan Zona Inovasi, Riset, Industri, Sarana Pelayanan Umum

Penguatan

Kelembagaan Tim Pengelola Kawasan

Difusi Teknologi Produksi Perbenihan Ikan, Rumput laut, Talas, Pangan olahan

Pembangunan Zona Inovasi, Riset, Sarana Pelayanan Umum

Tumbuhnya

Perusahaan Pemula (start-up) Produk benih Ikan, Rumput laut, Talas, Pangan olahan, Padi, Jagung

Technopreneurship Camp

Jejaring dengan mitra strategis

Berfungsinya Sekolah Vokasi Perbenihan

Pembangunan Industri, Perdagangan & Jasa.

Berfungsinya Klaster Industri Perbenihan dan pengolahan Pangan

Komersialisasi Hasil Riset Produk Perbenihan dari Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian Setempat

Tumbuhnya Bisnis-bisnis Inovatif Basis Produk Benih Ikan, Rumput Laut, Talas, Padi, Jagung, Pangan Olahan

Meningkatknya Hasil-hasil Inovasi

Perbenihan di Bantaeng

Berjalannya Kolaborasi antara Kalangan Akademsi dan Industri

Meningkatknya Transaksi berbasis IPTEKIN yang Menggerakan Perekonomian Lokal

Master Plan

(Rencana

Induk)

Techno Park

Difusi

Teknologi Produksi Perbenihan Ikan, Rumput laut, Talas, Pangan olahan

Difusi Teknologi Produksi Perbenihan Padi, Jagung

Pengembangan Jejaring dengan mitra strategis

Capacity building

Pemantapan Pasar dan jejaring dengan mitra strategis perbenihan

(54)

Kriteria Keberhasilan :

Pemeringkatan

Che

cklis

t

No.

Indikator

Pemeringkatan

1. Jumlah produk berbasis potensi daerah yang dikembangkan

PRA

TAMA

MAD

YA

UT

AMA

2. Jumlah usaha pemula yang dibina

3. Jumlah teknologi hasil litbang domestik yang diterapkan

4. Bentuk organisasi pengelola TP (Tim kerja/Satker/BLUD/BUMD?)

5. Prosentasi biaya operasional yang dipenuhi sendiri

6. Jumlah usaha pemula/

spin-off

yang lulus

7. Jumlah kontrak pembiayaan pengembangan produk inovatif

8. Jumlah tenant industri yang masuk dalam kawasan

9. Jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kawasan

10. Jumlah produk yang telah dilepas ke pasar

(55)

PENERIMA

MANFAAT

TEKNOLOGI (BPPT)

STAKEHOLDER

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH TANAMAN DAN TERNAK Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng

PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH IKAN NILA UNGGUL DAN BIBIT RUMPUT LAUT

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bantaeng

APLIKASI TEKNOLOGI KULTUR EX VITRO UNTUK PERBANYAKAN BIBIT TANAMAN TALAS SATOIMO DI KABUPATEN BANTAENG

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantaeng

IMPLEMENTASI PUPUK HAYATI ORGANIK UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN TECHNOPARK BANTAENG

Dinas Perdagangan Perindustrian Pertambangan dan Energi Kabupaten Banteng

PENINGKATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI TECNOPARK KABUPATEN BANTAENG

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN JARINGAN KEMITRAAN TECHNOPARK Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN KAPASITAS LEMBAGA PRODUKSI PERBENIHAN

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng

MEMBANGUN CITRA MEREK (BRAND IMAGE) KLUSTER INDUSTRI BENIH TANAMAN PANGAN

Dinas Perdagangan Perindustrian Pertambangan dan Energi Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN TECHNOPRENER INDUSTRI BENIH Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bantaeng

PENGEMBANGAN KAWASAN DAN LEMBAGA PENGELOLA TECHNOPARK

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantaeng

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang

dilakasanakan pada hari Rabu pagi, 20 April 2016 di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Bantaeng

(56)

CAPAIAN (2017)

KOMODITI :

1. Komersialisasi benih ikan nila sebesar 2.000.000 ekor dan tersebar dari Sulawesi hingga Papua

2. Komersialiasi benih padi dan jagung bermitra dengan PT Sang Hyang Sri

3. Komersialisasi benih Talas Satoimo dan rumput laut

4. Soft Launching Extruder Pembuat Beras berbahan baku

sagu dan jagung

KELEMBAGAAN :

5. Kunjungan Kerja Menristekdikti dan Anggota DPR-RI Komisi 7 ke Technopark BPPT di Kabupaten Bantaeng 6. Program Pendidikan Vokasi D1 di bidang teknologi perbenihan (Kerjasama Pemerintah Kabupaten Bantaeng,

IPB, BPPT)

7. Aplikasi siste tra saksi jual beli be ih o li e “E-benih

8. 40 calon Perusahaan Baru Berbasis Teknologi (PPBT) Catatan : Sudah berdiri dua PPBT di tahun 2016

9. Transfer teknologi perbenihan dalam bentuk pelatihan, inkubasi perusahaan, pengembangan

agrotechnopreneurship dengan konsep ToT (Training of Trainers) kepada sebanyak 60 orang.

10.Peresmian Kantor Technopark Bantaeng oleh Kepala BPPT dan Bupati Bantaeng

11.Penguatan Kelembagaan Technopark

TECHNOPARK BANTAENG

“Menuju Pusat Benih Unggul Yang Berdaya Saing di

Kawasan Timur Indonesia”

Peresmian Kantor Technopark Bantaeng

Aplikasi E-Benih Program Vokasi Perbenihan

1

4

10

6

7

Kunjungan Menristekdikti ke Technopark Bantaeng Dan Komersialisasi Benih Ikan Nila, Satoimo, Padi, Jagung, Rumput laut

(57)
(58)

No

Nama Mitra Internal

Pekerjaan dalam Kegiatan

1

Pusat Teknologi Inovasi Daerah (PTID), Pusat Teknologi

Kawasan Spesifik (PTKS), Pusat Teknoprener dan Klaster

Industri (PTKI), Balai Inkubasi Teknologi (BIT)

Pengembangan Ekosistim Inovasi dan Technopreneur (Peningkatan pelayanan izin bisnis dan investasi

,peningkatan kapasitas SDM,kelembangaan, sertifikasi)

2

Balai Pengkajian Bioteknologi (Biotek),Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia (PTSDEIK)

Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Infrastruktur), Implementasi pupuk hayati organic

3

Pusat Teknologi Produksi Pertanian (PTPP)

Teknologi Produksi Benih Tanaman Unggul (Padi,Kentang,Satoimo,Jagung)

Teknologi Produksi Benih Ikan Nila Salin dan Rumput Laut

5

Pusat Teknologi Agroindustri (PTA)

Pengolahan hasil pertanian (Pasca Panen) untuk meningkatkat nilai tambah

(59)

RENCANA KEGIATAN PTPP Technopark Bantaeng TAHUN 2017

Inovasi Teknologi Technopark Bantaeng

1. E-Commerce Pemasaran benih di Technopark Bantaeng

2. Jumlah PPBT baru sebanyak 3 PPBT

(60)
(61)

Kunjungan Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi ke lokasi Pilot Project budidaya ikan MAHARSI (Nila Laut/Marine Tilapia) tanggal 23 September 2015, di Keramba Jaring Apung, di Gosong Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

MAHARSI, SUMBER PROTEIN MASA DEPAN

(PEREKAYASAAN TEKNOLOGI DAN SISTEM PRODUKSI IKAN MAHARSI)

PROFIL :

Ikan Maharsi adalah ikan Nila laut (marine tilapia) yang merupakan pengembangan dari Ikan Nila Salina.

• Keunggulan : Tahan hidup di salinitas tinggi (30-35 ppt)

• Lokasi Kegiatan :

Penyiapan Bibit di Kerawang Pilot Proyek di Kepulauan Seribu Diseminasi Teknologi dilakukan di

Kota Pekalongan, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Indramayu

• Perekayasaan dilakukan mulai tahun 2014

MITRA KERJASAMA

(62)

TT

Nila SALINA dikembangkan BPPT untuk meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan lahan tambak yang idle di Indonesia dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional

 Melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 22/KEPMEN-KP/2014, ikan Nila SALINA telah dirilis untuk dapat dikembangkan oleh masyarakat pembudidaya ikan

 Ikan Nila SALINA memiliki keunggulan antara lain :

Kemampuan toleransi terhadap salinitas tinggi 20-25 ppt (%o)

Memiliki laju pertumbuhan yang optimal (specific growth rate 3,3-3,6 % per hari) dan

tingkat kelangsungan hidup tinggi (SR 85 %)

Tingkat produktifitas yang tinggi di lahan tambak mencapai 12 – 13 Ton per Ha

Memiliki kandungan protein tubuh yang tinggi 78 % (berat kering) dan kandungan asam lemak Omega 3, 6, 9 dan EPA/DHA

 Proses diseminasi teknologi telah dilakukan di beberapa daerah yaitu :

Kabupaten Karawang dan Indramayu, Propinsi Jawa Barat Nila SALINA

Technopark Kota Pekalongan, Propinsi Jawa Tengah

Technopark Kabupaten Bantaeng,Propinsi Sulawesi Selatan Fresh Water

Brackish Water

Sea Water

Nila Salina

Fillet Nila Salina

(63)

EXECUTIVE SUMMARY

Ketahanan Pangan Protein (Kebutuhan

Dasar)

Tingkat Konsumsi Ikan 41,1

Kg/Kapita/Tahun (Malaysia 70 Kg/Thn;

Jepang 140 Kg/Thn)

Suplai Produksi Penangkapan Cenderung

Menurun

Produksi Budidaya 16 jt ton (2016)

Ditargetkan menjadi 17,3 jt Ton

Produksi U. Galah 3.387 Ton (2013)

Turun menjadi 1.809 Ton (2014)

DEMAND

Impor Ikan

278.082 Ton (2016)

Ekpor Produk Budidaya

1.077.136

Ton

Produsen Budidaya ke #2 (#1

China)

EXISTING

Teknologi Strain Unggul Udang Galah

Produksi Benih Monosex Jantan

Teknologi NeoFemale

Teknologi Ikan Nila Salina (Tahan Salinitas

Tinggi)

Global Warming & Climate

Change

Teknologi Vaksin DNA

Pencegahan

Penyakit

TEKNOLOGI

Industri Perikanan Budidaya

Industri Pengolahan Produk

Perikanan

Cold Storage

Industri Obat & Pakan Ikan

EXISTING

(64)

EXECUTIVE SUMMARY

POTENSI & PEMANFAATAN LAHAN BUDIDAYA

PERIKANAN

KONSUMSI IKAN DITARGETKAN

49,16 Kg per Kapita per Tahun (Dari

41,10 Kg)

PROSPEK PASAR DOMESTIK &

EKSPOR

SDM YANG KOMPETEN & TERAMPIL

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN TROPIS

KEANEKARAGAMAN HAYATI

(TERDAPAT 45 % SPESIES IKAN

DUNIA )

DUKUNGAN TEKNOLOGI BPPT :

Teknologi Budidaya Strain Unggul

Udang Galah Monosex Jantan

Teknologi Budidaya Ikan Nila Salina

Teknologi Budidaya Ikan Nila Laut

(MAHARSI)

Teknologi Produksi Vaksin DNA

(65)

Inovasi Teknologi Strain

Unggul

Udang Galah Monosex Jantan

SINTESIS

PURIFIKASI

dsRNA Mr IAG

ISOLASI

Inovasi Teknologi Ikan Nila Salina dan

Maharsi

Persilangan Induk Udang

Galah

Strain Siratu

(66)

REKOMENDASI DAN SARAN

Budidaya ikan Nila Salina sebaiknya dilakukan secara terintegrasi mulai

dari pembenihan; pembesaran dan pasca panennya (zero waste)

Perlu adanya unit pengelola induk ikan nila pembentuk salina untuk

mempertahankan eksistensi dan kesinambungan budidaya ikan nila salina

(67)

STRATEGI PENGEMBANGAN

(68)

ANALISIS

SWOT

KEKUATAN (Strength) KELEMAHAN (Weakness)

 Kondisi lahan yang sesuai untuk pengembangan berbagai varietas benih

 Kebijakan Pemerintah Daerah yang mendukung pengembangan benih

 Infrastruktur dan

suprastruktur (SDM, biaya, kelembagaan) yang

mendukung

pengembangan benih belum tersedia secara lengkap dan memadai

PELUANG (Opportunity) STRATEGI S-O STRATEGI W-O

 Potensi pemasaran benih yang luas baik di dalam maupun luar negeri

 Terbukanya kesempatan kerjasama dengan

lembaga riset, perguruan tinggi, dan swasta baik skala lokal, regional, nasional maupun internasional

Optimalisasi potensi yang dimiliki untuk menciptakan, mengembangkan dan

memasarkan berbagai varietas benih yang unggul dalam kualitas dan penguasaan pasar

Melakukan kolaborasi dengan stakeholders lokal, regional, nasional maupun internasional dalam penyediaan infrastruktur dan suprastruktur (SDM,

pembiayaan, kelembagaan, dan pemasaran) untuk mendukung pengembangan benih

ANCAMAN (Threat) STRATEGI S-T STRATEGI W-T

 Cuasa ekstrim yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi benih

 Banyaknya kompetitor yang memproduksi dan memasarkan benih

Intervensi pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan, dan suasana yang kondusif untuk iklim bisnis.

Penyediaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna pada infrastruktur dan suprastruktur untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi benih untuk menghadapi persaingan pasar.

Optimalisasi potensi Kabupaten Bantaeng

melalui intervensi pemerintah daerah, pemanfaatan teknologi

tepat guna, dan kolaborasi antar stakeholder untuk menciptakan varietas benih yang unggul dalam

(69)

RENCANA AKSI

OPTIMALISASI POTENSI KABUPATEN BANTAENG MELALUI INTERVENSI PEMERINTAH DAERAH,

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA, DAN KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER UNTUK

MENCIPTAKAN VARIETAS BENIH YANG UNGGUL DALAM KUALITAS DAN PENGUASAAN PASAR

Pengembangan Pusat

Manajemen

Techno Park

Pembentukan dan Penguatan

Kelembagaan

Techno Park

Kolaborasi dengan

(70)

• Fakultas Perikanan UNHAS

• Fakultas Pertanian UNHAS

• Program Diploma IPB

• Politeknik Ujung Pandang

• ASBENINDO

• PT. BISI INDONESIA

• PTPN 14

• BOSOWA

• TONASA

• PUPUK KALTIM, dll.

• Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

• Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

• Balai Penelitian Tanaman Sereal

• Balai Budidaya Air Payau

(71)

• Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

• Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

• Balai Penelitian Tanaman Sereal

• Balai Budidaya Air Payau

KOLABORASI DENGAN LEMBAGA LITBANGYASA/RISET

BENTUK KOLABORASI:

Pelatihan dan pengembangan

kompetensi SDM untuk

penciptaan dan

pengembangan benih

Kolaborasi riset benih (baik

SDM maupun fasilitas)

LEMBAGA LITBANGYASA

/ RISET

• Laboratorium Pemuliaan Tanaman (benih talas dan jagung)

• Laboratorium Benih Rumput Laut

• Laboratorium Benih Ikan Nila

• Laboratorium Benih Padi

Seed Centre

FASILITAS RISET DI TECHNO

(72)

KOLABORASI DENGAN PERGURUAN TINGGI

• Fakultas Perikanan UNHAS

• Fakultas Pertanian UNHAS

• Program Diploma IPB

• Politeknik Ujung Pandang

BENTUK KOLABORASI:

Pelatihan dan pengembangan

kompetensi SDM

Kolaborasi riset (baik SDM

maupun fasilitas)

PERGURUAN TINGGI

• Laboratorium Pemuliaan Tanaman (benih talas dan jagung)

• Laboratorium Benih Rumput Laut

• Laboratorium Benih Ikan Nila

• Laboratorium Benih Padi

• HKI dan Stadardisasi

FASILITAS TECHNO

(73)

KOLABORASI DENGAN INDUSTRI

• ASBENINDO

• PT. BISI INDONESIA

• PTPN 14

• BOSOWA

• TONASA

• dll.

BENTUK KOLABORASI:

Pelatihan dan pengembangan

kompetensi

technopreneur

Pembangunan dan

pengoperasian

seed centre

Pemasaran produksi

LEMBAGA LITBANGYASA

/ RISET

Seed centre

• Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi

• Pusat Inovasi Pengembangan Bisnis

FASILITAS TECHNO

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pengenalan tentang tradisi-tradisi di balik reog yang turun- temurun dan menyisakan kontroversi hingga saat ini, audience diarahkan untuk mengakui kebenaran bahwa

Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis populasi diketahui bahwa untuk IKM TK, tidak terjadi adanya hubungan antara produktivitas tenaga kerja wanita dengan

Table 20: Relationship between learners perceived level of success and their beliefs about grammar learning I like to learn English language

Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada ribuan sekolah di Yogyakarta lainnya yang belum memiliki wadah untuk anak didiknya sehingga akan menghambat anak dan

Berdasarkan pengamatan guru didalam kelas pada saat melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah 1 Wates Pada Tahun 2014 khususnya

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI (Penelitian

Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal, tujuannya Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal, tujuannya

Derajat hidrolisis yang dihasilkan dari proses hidrolisis protein ikan lele dumbo pada kondisi optimum sebesar 35,37%, lebih tinggi dibandingkan dengan hidrolisat protein ikan