• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362010001 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362010001 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah konstruktivisme. Konstruktivisme menyatakan bahwa realitas dikonstruksi dalam pikiran individu. Tiap individu memaknai pengalaman yang sama secara berbeda, tergantung pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Karena dimaknai secara subjektif, realitas masih dapat berubah seiring dengan berjalannya proses ekstraksi pengetahuan dari responden oleh peneliti. Menurut Patton dalam buku Qualitative

Research and Evaluation Methods, 3rd edition (Michael Quinn Patton: 2001:

92) paradigma kontruktivisme tercipta atas dasar relativitas ontologis dimana dipaparkan bahwa terbentuknya realita adalah tergantung dari bagaimana orang memandangnya, dan tidak ada pandangan orang yang diatur oleh data-data empiris.

Penelitian ini berawal dari fenomena-fenomena yang terjadi pada masyarakat yang memiliki makna yang tersembunyi dalam pikiran yang harus diekstraksi ke permukaan melalui refleksi yang mendalam. kegiatan refleksi ini didapatkan melalui wawancara antara peneliti dengan narasumber yang telah ditentukan. Lalu peneliti akan menyusun temuan dari wawancara yang telah dilakukan tersebut.

3.2 Metode Penelitian

(2)

kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mendalam dan memperoleh suatu data yang mengandung makna. Makna sendiri mempunyai data yang sebenarnya, data yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Sedangkan menurut Pawito (2007) penelitian kualitatif adalah kategori-kategori substantif dari makna-makna, atau lebih tepatnya interpretasi terhadap gejala yang diteliti, yang pada umumnya memang tidak dapat diukur dengan bilangan. Menggunakan metode induktif kualitatif yang berawal dari fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat kemudian dianalisa dan kemudian menghasilkan sebuah kesimpulan. Maka dari itu, digunakannya metode kualitatif dalam penelitian ini oleh penulis karena ingin mengetahui dan menggali secara lebih detail berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh menurut pemikiran logika mengenai proses pengurangan ketidakpastian pembeli dalam proses jual beli di Forum Jual Beli (FJB) Kaskus dengan menggunakan Rekening Bersama (Rekber).

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif tersebut karena ingin menggambarkan mengenai gejala-gejala atau realitas dengan memberikan pemahaman mengenai gejala tersebut (Pawito: 2007).

(3)

keadaan masalahnya masih terbuka dan belum mempunyai hipotesis. Oleh karena itu, bila masalahnya telah berkembang maka hipotesis pun dapat berkembang setelah penelitian eksploratif selesai.

3.4 Lokasi Penelitian

Lokasi yang diambil untuk penelitian ini adalah Kaskuser yaitu member

resmi dari Kaskus khususnya yang berada di daerah Semarang. Peneliti memilih lokasi Semarang karena Kaskuser Semarang lebih terorganisir karena memiliki suatu komunitas yang disebut dengan komunitas Kaskuser regional Semarang dan memiliki susunan kepengurusan. Berikut adalah susunan kepengurusannya:

Regional Leader : Galih Arya Wardana

Aktivis : Nanda Indra Susila

Aris Wibowo

Layla

Andika Henri

Menurut data Komunitas Kaskuser regional Semarang jumlah member

yang terdata sebanyak 924 member. Selain komunikasi melalui Kaskus, Kaskuser regional Semarang juga memiliki akun twitter yang masih aktif digunakan hingga kini dengan nama Kaskus Reg. Semarang @KaskusRegSem dengan jumlah tweets 2867, following 310, dan followers

1964. Komunitas Kaskuser Semarang terbentuk hanya dari member online

Kaskus yang sebelumnya belum saling mengenal satu sama lain, belum pernah bertatap muka secara langsung, tetapi cukup kerap mengadakan kopi darat (kopdar) dalam beberapa kesempatan acara. Beberapa acara yang dilakukan oleh Komunitas Kaskuser Regional Semarang adalah bersepeda di

(4)

bersama, dan membagikan nasi bungkus kepada orang yang membutuhkan di beberapa titik di Kota Semarang ketika memasuki bulan puasa, bakti sosial, dan gathering.

Jika dibandingkan dengan kota lain yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Semarang adalah komunitas Kaskuser yang terorganisir. Beberapa kota di Jawa tengah yang memiliki member Kaskuser tidak memiliki komunitas yang terstruktur, misalnya Salatiga, Magelang, Pekalongan, dan Tegal. Sedangkan kota Solo memiliki komunitas Kaskuser reg. Solo dengan beberapa kegiatan offline namun struktur orgnisasinya tidak jelas, sehingga kegiatan yang dilakukan hanya sekedar spontanitas untuk berkumpul.

3.5 Unit Pengamatan dan Unit Analisa a. Unit Pengamatan

Yang menjadi unit pengamatan dalam penelitian ini adalah pembeli Forum Jual Beli (FJB) Kaskus khususnya wilayah Semarang.

b. Unit Analisa

Sedangkan yang unit analisa dalam penelitian ini adalah proses komunikasi antara penjual dan pembeli pada Forum Jual Beli (FJB) Kaskus saat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk dilihat dari sudut pandang pembeli.

3.6 Sumber Data a. Data Primer

(5)

pembeli dalam proses jual beli online yang menggunakan jasa rekber, pengambilan informasi tidak melalui perantara, dan dapat berupa kata-kata atau tindakan.

b.Data Sekunder

Selain itu untuk mendukung data juga digunakan data sekunder, yaitu data yang berasal dari sumber lain misalnya buku, data, surat, foto yang berkaitan sehingga dapat memperkuat informasi.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

a. Wawancara

(6)

Sampel kualitatif berkembang selama proses riset. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel bola salju (snowball sampling), yaitu pengambilan sampel dengan metode berantai yang berawal dari 1 informan kemudian menemukan informan lain yang direkomendasikan oleh informan sebelumnya dengan syarat yang telah ditentukan. Peneliti juga menggunakan wawancara purposive sample yaitu percakapan yang dilakukan dengan suatu tujuan. Menurut Lindlof (1995) dalam buku Metode-metode Riset Kualitatif (Rhenald Kasali: 2008: 259) peneliti mengorganisir wawancara sedemikian rupa untuk meliput topik yang diminati, sekaligus menggerakkan diskusi ke arah yang diinginkan oleh peneliti dengan mengajkan sebagian besar pertanyaan. Siapa, dimana, dan kapan seseorang dijadikan narasumber akan bergantung pada kriteria tertentu yang ditentukan oleh tujuan penelitian. Penarikan kesimpulan dari purposive sample akan lebih baik.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengmpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diteliti. Dengan teknik observasi peneliti akan melihat bagaimana komunikasi yang terjadi antara penjual dan pembeli yang ada pada Forum Jual Beli Kaskus itu sendiri. Dari Forum Jual Beli Kaskus dapat terlihat reputasi dari setiap Kaskuser termasuk penjual di FJB Kaskus. Yang dapat menjadi indikator sebuah reputasi adalah testimonial,

username, join date, jumlah posting, Good Reputation Point, dan

sebagainya.

c. Dokumentasi

(7)

dokumen dapat diperoleh melalui lokasi penelitian atau diluar lokasi penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan beberapa Kaskuser yang tergabung dalam FJB khususnya yang pernah melakukan proses jual beli dan menggunakan fasilitas rekening bersama sebagai media transaksi online yang dilakukan, observasi secara langsung di dalam proses jual beli yang terjadi di Forum Jual Beli Kaskus, serta dokumentasi. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis dengan deskriptif eksplanotis. Deskriptif untuk menggambarkan mengenai gejala jual beli online melalui jasa rekber. Sedangkan eksplanotis untuk menjelaskan hubungan ketidakpastian dengan adanya rekening bersama yang menjadi perantara jual beli online.

Proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data agar data yang didapat tidak menumpuk dan mudah untuk diolah. Komponen utama dalam proses analisis adalah reduksi, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah pengurangan data yang tidak sesuai dengan topik yang diteliti. Hal ini dilakukan agar pembahasan yang nantinya dilakukan tidak melebar dari rumusan masalah serta mudah untuk menganalisisnya. Penyajian data yang didapat dikelompokkan sesuai dengan topiknya secara sistematis sehingga mudah dimengerti dan dicerna sehingga mudah pula untuk melakukan analisisnya nanti. Penarikkan kesimpulan adalah mencari makna dari data yang telah dikumpulkan yang akhirnya menjadi akhir dari penellitian yang dilakukan.

(8)

Uji keabsahan data sangat penting untuk digunakan sebagai standarisasi data-data yang diperoleh agar sesuai sehingga tidak menghambat proses analisis. Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal dari sudut pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang handal. Karena itu, triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Triangulasi dilakukan dengan cara:

 Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi.

 Membandingkan dengan apa yang dikatakan secara pribadi dengan

apa yang dikatakan di depan umum.

 Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

 Membandingkan keadaan dan perpektif seseorang dengan berbagai

pendapat dari berbagai lapisan masyarakat baik tingkat pendidikan, status pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berlandaskan salafiyah Pondok Pesantren Darussalam mencetak santri muslim sejati yang berjiwa salaf agar santri menjadi ulama yang intelektual dan intelektual yang

Komunikasi bisa terjadi setiap saat dan dimanapun tidak membatasi ruang dan waktu. Disaat seorang nelayan dari perahu lain menanyakan tentang lokasi keberadaan ikan yang telah

dan hapus data dimana fungsi ini akan digunakan juga pada master karyawan level, bagian, jabatan, periode penilaian, faktor, indikator, skala indikator, serta

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini ialah informan yang secara langsung menjatuhkan talak terhadap istrinya karena adanya intervensi dari

Analisis Kebutuhan dilakukan untuk mengenali permasalahan- permasalahan yang dihadapi dalam, khususnya dapat dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan pembelajaran

Menurut Sugiyono (2011:8)metode penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang akan digunakan untuk penelitian pada

Menjelaskan makna (arti) Asmaul Husna 2. Menjelaskan arti Asmaul Husna lengkap dengan artinya 3. Menuliskan beberapa perilaku yang mencerminkan sikap memahami Asmaul Husna

[r]