• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SIKLUS HIDROLOGI KELAS VII SMP YWKA PALEMBANG

1. Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan suatu pesan dan dapat menarik perhatian peserta didik. Media pembelajaran dapat memunculkan minat belajar peserta didik dan mendorong terjadinya proses belajar mengajar.

Menurut Ibrahim dan Nana (2010:112) media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio-visual (audio-visual aids) karena pada saat itu peranan media memang semata-mata untuk membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian namanya lebih populer sebagai media pengajaran atau media belajar.

Media gambar merupakan suatu alat yang berbentuk foto atau lukisan yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar. Media gambar juga dapat disebut sebagai sarana yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran. Media gambar dapat membantu pendidik untuk memperjelas isi materi pembelajaran yang akan di sampaikan.

(2)

satu media visual sederhana yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media (Arsyad dalam Nopitasari, dkk, 2012)

Metode diskusi merupakan suatu cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar, dimana siswa melakukan percakapan membahas suatu permasalahan guna memecahkan suatu masalah dengan mengumpukan pendapat dan menarik kesimpulan. Dalam kegiatan diskusi yang diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Menurut Suryosubroto (2009:167) metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Forum diskusi dapat diikuti oleh semua siswa didalam kelas dapat pula dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil. Para siswa harus dapat berpartisipasi secara aktif dalam setiap forum diskusi.

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar yang di peroleh siswa dapat dilihat berdasarkan perubahan tingkah laku, prestasi serta sikap terhadap orang-orang yang berada disekitanya.

(3)

mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran.

Hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa tidak terlepas dari kemampuan siswa itu sendiri dalam memahami dan menguraikan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran yang di ajarkan. Kemampuan siswa tersebut ditunjang pula oleh minat yang dimiliki oleh siswa, untuk menarik minat siswa sabaiknya guru menggunakan media belajar yang menarik sehingga siswa lebih konsentrasi dalam belajar.

Kegiatan belajar mengajar yang diketahui oleh penulis berdasarkan hasil obserfasi pada saat PPL di SMP YWKA Palembang masih banyak pendidik yang hanya menggunakan metode ceramah dan menggunakan media yang kurang menarik perhatian peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut berdampak pada siswa merasa jenuh dan bosan mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa kurang memperhatikan dan mendapat nilai yang kurang memuaskan, dari 35 siswa dalam satu kelas 20 orang mendapat nilai rata-rata 65 sedangkan nilai KKM pada mata pelajaran geografi yaitu 75. Penggunaan media gambar diharapkan dapat membantu siswa mudah memahami materi yang disampaikan sehingga kesulitan dalam belajar pada siswa dapat diatasi.

(4)

2. Masalah Penelitian 2.1 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka dalam penulisan proposal ini penulis membatasi masalah yaitu :

2.1.1 Dalam penelitian ini menggunakan media gambar yaitu gambar-gambar yang berkaitan dengan siklus hidrologi dan menggunakan metode diskusi yaitu pemecahan suatu masalah dengan cara mengumpulkan pendapat dan penarikan kesimpulan mengenai materi pokok siklus hidrologi.

2.1.2 Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dilihat berdasarkan penilaian tes tertulis setelah pembelajaran menggunakan media gambar.

2.1.3 Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP YWKA Palembang. 2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar dengan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok siklus hidrologi kelas VII SMP YWKA Palembang?”.

3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar dengan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok siklus hidrologi kelas VII SMP YWKA Palembang.

4 Manfaat Penelitian 4.1 Manfaat Teoritis

(5)

pengaruh penggunaan media gambar dengan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa.

4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi:

4.2.1 Bagi Sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4.2.2 Bagi Guru untuk mengetahui tentang bagaimana cara mengajar yang baik sehingga dapat menigkatkan minat dan hasil belajar siswa.

(6)

5. Tinjauan Pustaka 5.1 Media Pembelajaran

5.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2012:58) media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Media pembelajran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi dan Sudjipto, 2016:8).

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar, yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu pada siswa. Media pembelajaran berfungsi untuk membantu guru memperjelas materi yang disampaikan sehingga siswa mudah dalam memahaminya.

5.1.2 Fungsi Media Pembelajaran

Menurut sanjaya (2014:170) media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk:

1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

(7)

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu

Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalnya untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang system peredaran darah pada manusia dapat disajikan melalui film.

3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Contoh sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industry dan lain sebagainya.

5.1.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2014:172) mengemukakan bahwa media gambar diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu:

a. Dilihat berdasarkan jenisnya media di bagi menjadi:

1. Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara.

2. Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsure suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.

(8)

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya media dibagi menjadi:

1. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. 2. Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film

slide, film, video, dan lain sebsgainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya dibagi menjadi:

1. Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film. Tanpa dukungan alat proyeksi maka media semacam ini tidak akan berfungsi.

2. Media yang tidak diproyeksi seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain sebagainya.

5.2 Media Gambar

5.2.1 Pengertian Media Gambar

Menurut Novitasari, dkk, (2012) media gambar adalah salah satu media visual sederhana yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media. Gambar dan foto merupakan media yang umum dipakai untuk berbagai macam kegiatan pembelajaran. Gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan untuk melatih keterampilan berfikir serta dapat mengembangkan kemampuan imajinasi siswa (Sanjaya, 2012: 166).

(9)

untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru, untuk itu media gambar sangat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

5.2.2 Keuntungan Dan Kelemahan Media Gambar

Ibrahim dan Nana (2010:115) mengemukakan bahwa ada beberapa keuntungan dan kelemahandalam penggunaan media gambar yaitu:

a. Keuntungan dari media cetak (gambar), disamping relative murah pengadaannya, juga lebih mudah dalm penggunaannya, dalam arti tidak memerlukan peralatan khusus, serta lebih luwes dalam pengertian mudah digunakan, dibawa atau dipindahkan.

b. Kelemahan dari media cetak (gambar), terutama jika kurang dirancang dengan baik, cenderung untuk membosankan. Disamping itu, media ini kurang dapat memberikan suasana yang “hidup” bagi murid-murid.

5.3 Metode Pembelajaran

(10)

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar agar dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa sehingga siswa benar-benar memperoleh pengetahuan yang diberikan oleh guru. Seorang guru harus pandai dalam memilih metode belajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajara yang ingin dicapai. 5.4 Metode Diskusi

5.4.1 Pengertian Diskusi

Menurut Danim (2010:37) diskusi diartikan sebagai suatu proses penyampaian materi, dimana guru bersama subjek didik mengadakan dialog bersama untuk mencari jalan pemecahan dan menyerap serta menganalisis satu atau sekelompok materi tertentu. Dalam diskusi, guru berperan sebagai pengatur lalu lintas informasi, pemberi jalan dan penampung informasi. Metode diskusi pada dasarnya adalah bertukar informasi, pendapat dan unsure-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas (Ibrahim dan Nana, 2010:106).

(11)

5.4.2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Diskusi

Suryosubroto (2009:169) mengemukakan langkah-langkah penggunaan metode diskusi yaitu:

1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.

2. Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor (kalau perlu), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana dan sebagainya.

3. Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain, menjaga ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dan agar diskusi brjalan lancar.

4. Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh semua siswa terutama dari kelompok lain.

5. Terakhir para siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok sesudah para siswa mencatatnya untuk file kelas. 5.4.3 Keuntungan Dan Kelemahan Metode Diskusi

Menurut Suryosubroto (2009:172) ada beberapa keuntungan dan kelemahan metode diskusi antara lain sebagai berikut:

a. Keuntungan metode diskusi

1. Metode diskusi melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar.

(12)

3. Metode diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.

4. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri.

5. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.

b. Kelemahan metode diskusi

1. Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggota-anggotanya.

2. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

3. Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol.

4. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.

(13)

6. Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya.

7. Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan pendapatnya.

8. Jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya.

5.5 Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2011:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar peserta didik tidak hanya berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menyerap dan memahami bahan kajian yang diajarkan, namun juga bagaimana perubahan sikap terhadap temannya, keluarga, sosial, dan lingkungan sekitar serta keterampilan yang dicapai setelah mereka belajar.

Menurut Sudijono (dalam Sutrisno, 2016 :114) mengungkapkan hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berfikir juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada diri setiap individu peserta didik. Hal ini artinya melalui hasil belajar dapat terungkap secara holistik penggambaran pencapaian siswa setelah melalui pembelajaran.

Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh siswa melalui beberapa tahapan pembelajaran yang telah dilalui. Hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan nilai, prestasi, perubahan tingkah laku dan lain sebagainya.

(14)

Jumlah air di bumi ini tetap, tidak berubah. Jumlah air yang tetap dan selalu bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.

Menurut Waluyo, dkk (2008:133) air di alam dapat berupa air tanah, air permukaan dan awan. air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi . selanjutnya Waluyo, dkk (2008:133) menggambarkan siklus hidrologi yaitu: 1. Daya terik matahari pada siang hari menyebabkan air dipermukaan bumi mengalami

evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air.

2. Uap air kemudian akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan.

3. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi).

(15)

Gambar 1. siklus hidrologi

Berdasarkan lama peredaran air, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang.

1. Siklus Pendek

Gambar 2. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.

2. Siklus Sedang

Gambar 3. Siklus Hidrologi Sedang

(16)

terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.

3. Siklus Panjang

Gambar 4. Siklus Hidrologi Panjang

Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap air laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang jatuh, sebagian meresap ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air hujan diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut. Aliran air tanah ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut. Air tanah juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air. Siklus panjang merupakan siklus yang berlangsung paling lama dan prosesnya paling lengkap.

5.7 Kajian Terdahulu yang Relevan

(17)

terhadap hasil-hasil kajian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan, dapat dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Kajian Terdahulu yang Relevan

No Nama/Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1. Liana Mariska (2013)

Pengaruh media visual gambar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMA Setia Darma Palembang tahun pelajaran 2013

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil belajar siswa kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 84,5 dan hasil belajar siswa kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 73,3. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media visual gambar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMA Setia Darma Palembang tahun pelajaran 2013.

Penelitian ini sama-sama meneliti tentang pengaruh media gambar terhadap hasil belajar siswa.

Tempat atau lokasi

sekolah dan materi

pembahasan yang

diberikan.

2. Linda Hartati (2015)

Pengaruh media gambar terhadap hasil belajar siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 75,17

Penelitian ini sama-sama meneliti tentang pengaruh

Tempat dan lokasi

(18)

hidrologi (IPS Terpadu) kelas VII di SMP Negeri 7 Palembang tahun pelajaran

2014/2015

sedangkan hasil belajar pada kelas kontrol 65,77. Sehingga ada pengaruh media gambar terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok hidrologi (IPS Terpadu) kelas VII di SMP Negeri 7 Palembang.

media gambar terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok siklus hidrologi kelas VII. 3. Wike Mirnawaty

(2012) Pengaruh

penerapan media gambar terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 8 Palembang.

Pengambilan data hasil tes akhir pada kelas X.1 di dapat 76,6 dan untuk kelas X.3 hasil tes akhir didapat 62,9. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh penerapan media gambar terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 8 Palembang.

Penelitian ini sama-sama meneliti tentang media gambar dan hasil belajar siswa

Tempat atau lokasi

penelitian dan materi pembelajara

n yang

diberikan.

(19)

penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa, dan perbedaannya yaitu tempat atau lokasi sekolah dan materi pembahasan yang diberikan.

5.8 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu:

Modifikasi dari Liana Mariska (2013)

Dalam penelitian ini dilakukan tes eksperimen dilakukan menjadi dua tahap, yaitu kelas yang menjadi eksperimen dan kelas yang menjadi control. Pada kelas control diajarkan metode dalam pembelajaran tidak menggunakan media gambar hanya menggunakan metode diskusi, kemudian uji pemahaman pada siswa dengan mengevaluasi setelah materi diajarkan dan kelas eksperimen metode dalam pengajaran

Proses Belajar Mengajar Materi Siklus Hidrologi

Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi tanpa media gamabr (kelas kontrol).

Tahapan pembelajaran: 1. Apersepsi

2. Membentuk kelompok 3. Memberikan materi

4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi. 5. Guru memberikan penjelasan dengan menggunakan media gambar dan kesimpulan

6. Evaluasi

Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi dan media gambar. (kelas eksperimen).

Tahapan pembelajaran: 1. Apersepsi

2. Membentuk kelompok 3. Memberikan materi

4. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

5. Guru memberikan penjelasan dengan menggunakan media gambar dan kesimpulan

6.Evaluasi

(20)

ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan dalam melaksanakan materi tes yang diajarkan adalah pokok bahasan siklus hidrologi. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran, setelah dilakukan eksperimen yaitu saat siswa diajar dengan menggunakan media gambar dan metode diskusi.

5.9 Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik (Arikunto, 2010:104). Pada penelitian ini peneliti mengemukakan anggapan dasar yaitu:

1. Media gambar dapat membantu siswa memahami isi materi pelajaran. 2. Media gambar dan metode diskusi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. 5.10 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto , 2010:110). Jadi hipotesisnya adalah penggunaan media gambar dan metode diskusi sangat berpengaruh dan menunjang keberhasilan suatu pendidikan.

(21)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Angkasa. http://www.zonasiswa.com/2014/07/hidrosfer-lapisan-air.html di akses pada 7 maret

2017 pukul 10.00.

https://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/siklus-hidrologi/ di akses pada 7 maret 2017 pukul 10.00.

Ibrahim, R Dan Nana Sayaodih S. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2016. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nopitasari, Anggun, Meti Indrowati, dan Slamet Santosa. 2012. Pengaruh Metode Student Created Case Studies Disertai Media Gambar Terhadap Keterampilan

Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo. Jurnal

pendidikan. Universitas Negeri Surakarta. Surakarta.

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, dan Tri Haryanto. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial

untuk kelas VII SMP/Mts. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Gambar

Gambar 3. Siklus Hidrologi Sedang
Gambar 4. Siklus Hidrologi Panjang
gambareksperimen
Terpadu) kelas VIIdi  SMP Negeri  7pada kelas kontrol 65,77.Sehingga  ada  pengaruhgambarterhadap hasil
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan, apakah penggunaan media pembe lajaran kartu gambar dapat meningkatkan penguasaan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak Kelompok

Berdasarkan pokok pikiran dan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan yang diajukan adalah: Apakah penerapan metode pengajaran diskusi

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran Google Earth dan media

Berdasakan latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh penulis, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ―apakah ada pengaruh penggunaan metode

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah penggunaan media audio visual pada materi gerak

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah yang akan dibahas penulis sebagai berikut : Apakah penggunaan metode Mind Map (Peta

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah, Apakah produk pengembangan AutoCAD untuk mata kuliah gambar teknik bebasis video