Kuliah Tamu
“
Mekanisme Pengelolaan Kas di BRI
”
Disusun Oleh :
Biani Naeli Muna (125020300111098)
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko
2014
AKUNTANSI
Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia
sekalian.
Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan & dapat bermanfaat bagi sesama.
Jika dalam penulisan, pembahasan maupun pengutipan terdapat kekurangan/kekeliruan baik sengaja maupun tidak,
dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari Bapak/Ibu dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah
ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli LinkedIN : Biaini Neli
Salam,
Pemateri : Edi Sutomo
Edi Sutomo adalah salah chief di bagian central transaksi yang tugasnya adalah
menangani bagian kas.
Perbankan
Fungsi perbankan adalah menampunhg kemudian menyalurkan bagi nasabah dalam
bentuk kredit.
Salah satu perbankan yang ada di Indonesia adalah BRI.
Di bagian sentral transaksi ini adalah melakukan pembukuan atau menyeimbangkan
kas agar tidak lebih atau kurang setiap harinya.
Laporan Keungan Bank meliputi :
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Perubahan Modal
d. Cadanagan Atas Laporan Keuangan
e. Arus Ka
Macam-macam Kas dalam Bank
Fault
adalah kasa yang terdapat dalam brankas suatu bank.
Kas Teller
adalah kas yang terdapat pada teller yang digunakan dalam kegiatan
operasionala sehari-hari.
Kas ATM (Automathed Teller Machine)
Adalah kas yang terdapat msin ATM
Kas DCM
adalah jenis kas untuk proses penyetoran uang tanpa harus ke Bank.
FORTI
adalah kas kecil yang telah disediakan oleh bank untuk proses kegaiatan
Valas
STAR (program baru yang akan dirilis oleh BRI untuk setoran dan terima bank.
f. Komitemen dan Kontingensi
Komitmen adalah janji bank terhadap nasabah.
Contoh : Seorang nasabah mengajukan kredit sebesar 100 M. Namun,
Bank hanya baru bisa menyesdiakan sebesar 10 M. Bank berjanji akan
menyediakan sejumah kekuranngannya tersebut dalam waktu yang
telah diperjanjikan.
Kontingensi : Suatu peristiwa yang tergantung pada kejadian pada masa yang akan datang.
Contoh : Jaminan Garansi BRI. Fungsi jaminan garansi ini, akan bisa
berjalan ketika mekanisme (penyaluran, penyimpanan kredit) tidak
berjalan.
Lalu, bagaiamana jika kas mengalami overload?
Mekanisme yang akan dijalankan ketika bank mengalami overload adalah :
a. mengembalikan sejumlah dana yang melampaui ketentuan maksimum ke
Koordinator Bank Malang(Jika wilayahnya ada di Malang).
b. Apabila yang mengalami overload adalah Bank koordinator Malang, Bank
tersebut wajib menyetor ke BI Malang.
c. Dan selanjutnya, jika BI Malang mengalami overload maka harus disetor ke BI
pusat. Cadangan kas yang ada di BI dalam bentuk giro.
Giro : 8% x rata-rata dana pihak ketiga dua periode sebelumnya. (1 periode
dalam bank, senin-jumat).
d. Namun, jumlah kas yang ada di dalam bank tidak mencukupi, tidak masalah
bagi Bank. Mekanisme pengajuannya seperti ketika Bank mengalami overload
kas.
Mekanisme Pengelolaan Kas di BRI
Metode Impres
Kas Kecil zz
Kas zz
metode impres tidak ada pembukuan sehari-hari, yang ada ada hanyalah
pencatatan.
Metode Fluktuatif
b. Contoh kasus dalam sistem pelayanan bergaransi BRI bagi nasabah
Contoh : Paijo sebegai nasabah BRI mengajukan kredit ke BRI. Dalam
perjalanan pulang kreditnya di rampok.
Disini, terdapat dua perlakuan :
Opsi pertama : Jika Paijo masih di lingkungan BRI, maka pihka BRI akan mengganti sejumlah dana yang hilang.
Opsi kedua : Jika Paijo di luar lingkungan BRI, Tidak mendapat ganti. c. Contoh kasus dalam sistem pelayanan bergaransi BRI bagi pegawai
cash in save
cash in cashier box
Contoh : Rini, adalah teller bank BRI cabang Malang. Karena, mesin
ATM sudah menunjukkan warna merah maka Rini wajib melakukan
pengisian kembali (Replenish). Namun, ditengah-tengah jalan, Rini dirampok. Oleh BI Malang, BRI cabang Malang ditentukan hanya memiliki
cadangan kas maksimal sebesar 100 M. 100 Juta dialokasikan sebagai kas
ATM pada waktu itu. Karena lupa, Rini tidak menyetor uang lebihnya
sekitar 5 juta ke Koordinator Malang. Alhasil jumlah uang yang dirampok
mencapai 15 juta.
Opsi Pertama : Rini, hanya mengganti kerugian sebesar 5 juta. jika uang yang 10 juta telah diasuransikan.
Opsi Kedua : Rini, wajib mengganti kerugian sebesar 15 juta, karena Bank sudah menetapkan makimum jumlah uang yang ada dalam kas.
Dan yang kedua, Rini tidak melaporkan dan mendaftarkan ke dalam
BRI memiliki sejumlah mesin ATM yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia,
sehingga jumlahnya mencapai 19.000 mesin ATM. Sistem pengelolaan mesin tersebut
dilakukan secara otomatis menggunakan alat yang bernama CRO (Cash Replenish Resources).
ATM BRI menggunakan sistem e-Jlog (elektronik Jornal Log), adalah kepingan yang
berfungsi untuk mencatat keseluruhan aktivitas baik finansial maupun non finansial.
contoh aktivitas finansial : transfer uang
contoh aktivitas non finansial : Mematikan lampu, buka box
Contoh Kasus Audit dalam BRI
Mr. Hardi adalah pimpinana cabang Malang. Waktu penghitungan kas yang ada dalam
BRI (sorenya) sejumlah teller mendatangi Mr. Hardi untuk mennayakan akan sebab
kenapa uang yang telah dihitung hingga berulang berkali-kali tidak menagalami
balance. Bagaimanakan kasus penanganannya tersebut?
Misal : Ada kas 236 M yang benar. Namun, dicatat oleh teller 326. Hal ini bisa
ditelusuri dengan cara audit akuntansi, yakni dengan cara membalikkan angka
kemusidan menjumlahkan hasil dari selisih angka tersebut. Jika hasil yang
keluar adalah angka 9. Maka, kesalahan tersebut adalah pada kesalahan
pencatatan. Untuk mengamankan kas bank, pencatatan harus segera dibalik.
Sebelum nasabah menggunakanya.
Kasus check dan daftar hitam nasabah
Nasabah yang telah tiga kali melakukan pencairan dana menggunakan cek, namun
ditolak oleh pihak bank akan dikenakan daftar hitam. Akibatnya adalah :
a. Selama satu tahun nasabah tersebut tidak bisa mengajukan kredit ke bank
manapun. Salah satu solusinya adalah melakukan pembetulan dan konfirmasi
maksimal setelah tujuh hari kejadian.
Dalam mengajukan kredit, terdapat beberapa hal yang harus diketahui oleh
Bank, misalnya 5C :
Charakter
salah satunya adalah, nasabah tersbeut masuk ke dalam daftar hitam
atau tidak.
Collateral
Condition
d. Alasan jumlah suku bunga yang dikenakan terhadap UMKM jauh lebih besar
dibandinkan dengan korporasi.
Meskipun jumlah kredit yang di ajukan sedikit daripada korporasi, tapi kalau jumlah UMKM ada 1000, jumlah yang dikeluarkan juga lumayan
banyak.
Alasan kedua adalah, biaya overhead yang dikelauarkan lebih bedar daripada korporasi. Misal, jumlah kertas dan biaya untuk pegawai jauh
lebih banyak daripada jumlah biaya korporasi.
Jumlah margin laba yang dihasilkan akan jauh lebih besar diandingkan denagn korporasi. (Asumsi, tarif pajak yang dikenakan adalah sama).
Hal ini dikarenakan jumlah penjualan yang dilakuakn oleh UMKM
harganya jauh lebih tinggi daripada korporasi. Sehingga pendapatan
yang dihasilkan oleh UMKM jauh lebih besar.
Dari segi perekonomian, (Bank Perkreditan Rakyat), karena UMKM lebih senang memilih di BRI, hal ini mengakibatkan jumlah suku bunga
gampang dinaik turunkan, mengakibatkan BPR akan bangkrut dengan
Sumber : Materi ini, penulis peroleh dari hasil mengikuti kuliah tamu di