• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TE 1100834 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TE 1100834 Chapter3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian

pengembangan (Reseach and Development). Research and Development

adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi

produk pendidikan yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan. (Godin, 2001)

Perancangan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Model Desain Pembelajaran ADDIE

(Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation) dengan dasar pertimbangan bahwa model

tersebut cocok untuk mengembangkan produk model

instruksional/pembelajaran yang tepat sasaran, efektif dan dinamis dan sangat

membantu dalam pengembangan pembelajaran bagi guru. Model ini dapat

digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti

model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.

(Hussain & Ismail, 2008)

Model desain instruksional ADDIE

(Analysis-Desain-Development-Implementation-Evaluation) merupakan model desain pembelajaran/pelatihan

yang bersifat generik menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan

infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja

pelatihan itu sendiri. Sehingga membantu instruktur pelatihan dalam

pengelolaan pelatihan dan pembelajaran (Danks, 2011).

Model ADDIE ini menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan

terdapat pada gambar 3.1.

Analysis

Design

Development Implementation Evaluation

(2)

Mulai

Analisis

o Studi Literatur

o Studi Lapangan

Design

Development

o Validasi Uji Media

o Validasi Uji Pemateri

Produk Layak ?

Revisi Produk

Implementation

o One Grup Pretest Posttest o Respon Siswa (Kuisioner)

Evaluation

Selesai

Ya Tidak

Gambar 3.2 Diagram alir penelitian

Model ADDIE digunakan untuk merancang sistem pembelajaran.

Berikut ini merupakan kegiatan pada setiap tahap pengembangan model atau

metode pembelajaran, yaitu: (Danks, 2011)

1. Analysis (Analisis)

Analisis dilakukan untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan.

Kegiatan yang dilakukan berupa studi literatur dan studi lapangan.Studi

literatur dilakukan untuk melihat silabus mengenai pembelajaran Sistem

Kontrol Elektromekanik. Studi lapangan berupa observasi non partisipan.

Observasi dilakukan terhadap pembelajaran siswa di sekolah mengenai

pembelajaran terkait.

2. Design (Perancangan)

Tahap perancangan dilakukan dalam penyusunan media

(3)

berdasarkan silabus mata pelajaran Sistem Kontrol Elektromekanik yang

digunakan di sekolah.

3. Development (Pengembangan)

Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi

rancangan produk, berupa uji validasi oleh ahli media dan ahli materi.

Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan saran, komentar dan masukan

yang dapat digunakan terhadap pengembangan media pembelajaran.

4. Implementation (Implementasi)

Pada tahap ini diimplementasikan media pembelajaran yang telah

dibuat dan metode yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu

di kelas. Selama implementasi, media yang telah dikembangkan

diterapkan pada kondisi yang sebenarnya, kemudian dilakukan

Pre-Experimental Design berupa One-Group Pretest-Posttest Design untuk

memberi umpan balik pada penerapan media tersebut.

O1 x O2

(Sugiyono, 2016, hlm. 75)

Keterangan :

x = treatment yang diberikan

O1 = nilai pretest (sebelum diberi treatment)

O2 = nilai posttest (sesudah diberi treatment)

Pada tahap ini juga diperlukan kuisioner untuk melihat respon

siswa mengenai media yang telah diterapkan. Materi disampaikan sesuai

dengan media yang dikembangkan.

5. Evaluation (Evaluasi)

Kemudian evaluasi dilakukan untuk meninjau setiap fase yang

dilakukan adalah benar, kemudian dilakukan revisi yang sesuai dengan

hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh media

tersebut.

B. Instrumen Penilaian

1. Instrumen Studi Lapangan

Studi lapangan yang dilakukan berupa survei untuk menentukan

(4)

tersebut dijadikan analisis umum untuk pengembangan media

pembelajaran.

2. Instrumen Penilaian Media oleh Ahli dan Respon Siswa

Instrumen penilaian oleh ahli media dilakukan oleh ahli media dan

ahli pemateri, berupa kuisioner yang terstruktur bersumber dari Badan

Standar Nasinal Pendidikan (BNSP). Instrumen penilaian dilakukan untuk

melihat kelayakan media dari segi isi, penyajian, bahasa dan kegrafikan.

Instrumen penliaian respon siswa dilakukan untuk melihat tanggapan dan

penilaian siswa mengenai media pembelajaran yang dikembangkan. Data

yang doperoleh melalui kuisioner dianalisis menggunakan teknik analisis

deskriptif yang diuraikan secara naratif.

3. Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa

a. Tes Kognitif

Instrumen soal tes yang telah disusun lalu diuji cobakan untuk

mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda

dari setiap butir-butir soal. Dari hasil uji coba instrumen soal tes akan

diperoleh soal tes yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai

pengumpul data dalam penelitian ini.

Uji coba instrumen soal tes dilaksanakan di kelas XI Kontrol Proses

SMK Negeri 1 Cimahi. Soal tes tersebut diberikan kepada para sampel

uji coba sebanyak 30 siswa.

1) Validasi

Perhitungan validitas instrumen dalam penelitian menggunakan

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto,

2012, hlm.213):

= � −(� )(� )

� 2 2

� 2 2

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,dua

variabel yang dikorelasikan;

� = Jumlah skor tiap peserta didik pada item soal;

(5)

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukan

nilai validitas dapat di lihat pada Tabel 3.1 (Arikunto, 2012).

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,810 – 1,000 Sangat Tinggi

Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus K-R

20 (Kuder-Richardson) yaitu (Arikunto, 2012, hlm.132).

�= 1

2− ∑ � � 2

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen;

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal;

Vt = Varians total;

P = Proporsi subjek yang menjawab benar pada item soal;

q = 1-p

Kemudian, harga varians total (Vt) dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut (Arikunto,2012, hlm. 227):

� = ∑

S2 = Varians, selalu ditulis dalam bentuk kuadrat, karena standar

(6)

Dari hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai dari tabel

product moment. Jika r11> rtabel maka instrumen tersebut reliabel

sehingga dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya. Sebaliknya

jika r11< rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditujukkan oleh

Tabel 3.2 (Arikunto,2012, hlm. 319).

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,80 < x ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < x ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < x ≤ 0,60 Cukup

0,20 < x ≤ 0,40 Rendah

0,00 ≤ x ≤ 0,20 Sangat Rendah

3) Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus :

(Arikunto, 2012, hlm. 223)

� =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi

0,710 - 1,000 Soal Mudah

0,310 - 0,709 Soal Sedang

0,000 - 0,309 Soal Sukar

(7)

Daya pembeda ini digunakan untuk mengetahui perbedaan antara

jawaban kelompok atas dan kelompok bawah. Indeks diskriminasi

merupakan angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda tersebut.

Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut (Arikunto, 2012, hlm.227)

a) Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi

sampai yang terendah.

b) Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.

c) Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok

pada tiap butir soal.

d) Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut.

� =

� − �

(Arikunto, 2012, hlm. 228)

Keterangan:

D = Daya pembeda;

= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar;

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar;

� = Banyaknya peserta tes kelompok atas ;

� = Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

Negatif Tidak Baik (Harus Dibuang)

(8)

Tes afektif dan psikomotor digunakan untuk menilai keterampilan

sikap dan praktek peserta didik pada kelas eksperimen selama proses

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Sistem

Kontrol Elektromekanik. Penilaian dilakukan oleh observer.

C. Teknik Analisis Data

Setelah data dari tes dan observasi terkumpul, maka tahap selanjutnya

adalah mengolah dan menganalisis data. Penelitian ini melakukan analisis

berupa metode deskriptif kualitatif dan statistik deskriptif kuantitatif.

Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Studi Lapangan

Studi lapangan yang dilakukan berupa observasi non partisipan,

maka hasil dari observasi yang telah dilakukan dapat langsung di

deskripsikan.

2. Analisis Data Penilaian Media oleh Ahli dan Respon Siswa

Data yang doperoleh melalui kuisioner dianalisis menggunakan

teknik analisis deskriptif yang diuraikan secara naratif. Pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif presentase dengan

rumus sebagai berikut :

=� � ℎ � ℎℎ� � � �� � � 100%

Keterangan :

P : Persentase kelayakan media,

Skor kriteria : Skor tertinggi tiap butir x jumlah butir x jumlah

responden

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan

keputusan maka digunakan ketetapan seperti pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4 (Diadaptasi dari Riduwan, 2011)

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 76% - 100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi

(9)

0% - 25% Tidak Layak Direvisi

3. Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa

a. Analisis Data Kognitif

Untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan menerapkan media

pembelajaran Sistem Kontrol Elektromekanik, maka dilakukan

perhitungan nilai gain. Normalized Gain dapat dihitung menggunakan

rumus berikut : (Stewart & Stewart, 2010)

<g> = 2− 1

− 1

Keterangan:

<g> = Rata-rata gain normalisasi;

1 = Pretest;

2 = Posttest;

= Skor Maksimal

Tabel 3.6 Kriteria Gain Normalisasi

Batas Kategori

g > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah

b. Analisis Data Afektif dan Data Psikomotor

Data hasil belajar afektif dan psikomotor dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

� � � ℎ

� � � 100

(Arikunto, 2012, hlm. 235)

Untuk mengetahui persentase tingkat keberhasilan pencapaian afektif

(10)

Tabel 3.7 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Afektif dan Psikomotor

Konversi nilai akhir Predikat

(Pengetahuan dan Keterampilan)

Sikap Skala 100 Skala 4

86 -100 4 A

SB

81- 85 3.66 A-

76 – 80 3.33 B+

B

71-75 3.00 B

66-70 2.66 B-

61-65 2.33 C+

C

56-60 2 C

51-55 1.66 C-

46-50 1.33 D+

K

0-45 1 D

Gambar

Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE (Ngussa, 2014)
Gambar 3.2 Diagram alir penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Soal
Tabel 3.7 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Afektif dan Psikomotor

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Data Hasil dan Analisis Angket Respon Siswa.

maka peneliti melakukan analisis data kualitatif dengan menggunakan teknik. reduksi data

Hasil tindakan yang diharapkan pada penelitian tindakan kelas ini adalah setelah siswa mengalami pembelajaran dengan menggunakan media berbasis augmented reality

dengan menggunakan kuisioner dan dianalisis melalu analisis deskriptif dengan metode pengkategorian penilaian berdasarkan rerata skor. Berdasarkan hasil analisis data

interpretasi skor yang tertera pada Tabel 3.2.. Analisis Data Lembar Penilaian Respon Peserta Didik. Tahapan pengolahan data dari angket respon peserta didik sebagai berikut:.

Data Angket Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran Konvensional 100. Silabus

siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan model experiential learning, dilakukan analisis data melalui perhitungan statistik.

Tahap selanjutnya setelah diperoleh data penilaian yang dilakukan oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, ahli pembelajaran, penilaian guru, dan data uji coba angket respon siswa