BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masyarakat sudah menyadari akan pentingnya perlindungan finansial pada masa
mendatang dan pada masa yang tidak ditentukan. Banyak masyarakat yang sudah
melindungi dirinya sendiri, properti, pendidikan, kesehatan dengan asuransi.
Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan metode untukmengurangi resiko
dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastianakan adanya
kerugian keuangan.Dengan adanya resiko-resiko kerugian yang dapat timbul,
maka melalui lembaga asuransi dapat dialihkan untuk mengatasinya yaitu dengan
memberikan ganti kerugian apabila resiko itu benar-benar terjadi.(Sastrawidjaja
dan Endang, 1997).
Pada asuransi syariah setiap peserta sejak awal bermaksud saling menolong dan
melindungi satu dengan yang lain dengan menyisihkan dananya sebagai iuran
kebijakan yang disebut Tabarru. Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan
resiko (risk transfer) di mana tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih
merupakan pembagian resiko (risk sharing) di mana para peserta saling
menanggung kemudian akad yang digunakan dalam asuransi syariah harus selaras
dengan hukum islam (syariah), artinya akad yang dilakukan harus terhindar
gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah
(suap), disamping itu investasi dana harus pada objek yang halal-thoyyibah bukan
barang haram dan maksiat
.
Jika dalam mekanismekonvensional menggunakaninstrument profit sharing (bagi hasil).
Bagi hasil menurut terminologi asing dikenal dengan profit sharing.Profit sharing
dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definitif profit sharing
diartikan: “distribusi beberapa bagian dari laba pada para 15 pegawai dari suatu
perusahaan”. Serta promosi yang merupakan faktor penentu bagi minat nasabah,
apakah produk yang dipasarkan dapat diterima oleh masyarakat luas atau tidak.
Produk asuransi syariah telah diperkenalkan pada tahun 1994.Perusahaan asuransi
pelopor asuransi berbasis syariah itu sendiri adalah asuransi Takaful yang berdiri
pada tahun 1994.Asuransi syariah berkembang pesat pada tahun 2008 yang
ditandai dengan banyaknya pemilik modal yang berani melakukan investasi.Selain
itu, perusahaan asuransi pun banyak menambah produk asuransi syariah ke dalam
tawaran produk mereka.
Keberhasilan sistem dalam asuransi syariah didukung oleh kualitas dan pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan tersebut, sehingga faktor-faktor pengambilan
keputusan dari nasabah dalam menggunakan asuransi syariah sangat penting
diperhatikan demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut. Diminati
atau tidaknya suatu lembaga dapat diketahui dengan faktor-faktor yang sifatnya
psikologis yang menyangkut aspek-aspek perilaku, sikap dan selera.Bukan hanya
faktor psikologis saja, ada banyak faktor yang mendorong masyarakat untuk
memilih asuransi syariah.Faktor-faktor masyarakat dalam menggunakan jasa
layanan asuransi adalah pelayanan, religius, profit sharing dan promosi.
Otoritas Jasa Keuangan
Keuangan Non Bank (IKNB)
ini terbilang pesat.Industri asuransi syariah memiliki daya tarik. Pada 2003 aset
asuransi syariah mencapai Rp 326 miliar dan meningkat menjadi Rp 15,9 triliun
pada tahun 2013 atau tumbuh 48% di kuartal 3 (Medan Bisnis, 2014).
Perkembangan asuransi syariah di Kota Medan cukup signifikan, hal ini
dikemukakan oleh Bapak Joni dari pihak Takaful Umum cabang setia budi
medan. Di kota Medan tidak hanya masyrakat muslim yang menggunakan
asuransi syariah tetapi masyarakat non-muslim juga menggunakan asuransi
syariah. Hal ini menunjukan perkembangan bagi perusahaan asuransi syariah
karena sudah banyak menggunakan jasa layanan perusahaan asuransi tersebut.
Keberhasilan perusahaan asuransi syariah yang ada di kota Medan tidak
bisa luput dari peran serta masyarakat yang memiliki kesadaran yang cukup tinggi
akan pentingnya berasuransi. Maka, untuk mengetahui respon masyarakat yang
sebenarnya terhadap keberadaan asuransi syariah dan untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memilih
asuransi syariah dibutuhkan suatu penelitian yang lebih intensif dan mendalam.
Hal inilah yang kemudian melatar belakangi penulis untuk meneliti lebih lanjut
dengan mengajukan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah di Kota Medan”.
1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih asuransi syariah d Kota Medan?
2. Apakah religius berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih
asuransi syariah d Kota Medan?
3. Apakah profit sharing berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih asuransi syariah d Kota Medan?
4. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih
asuransi syariah d Kota Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pelayanan berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih asuransi syariah di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui apakah religius Untuk mengetahui apakah pelayanan
berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih asuransi syariah
di Kota Medan.
3. Untuk mengetahui apakah profit sharing berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih asuransi syariah di Kota Medan.
4. Untuk mengetahui apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan
nasabah dalam memilih asuransi syariah di Kota Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Penulis mendapatkan jawaban atas keingintahuan penulis terhadap hasil
memilih asuransi syariah di Kota Medan. Penulis berharap selain
menemukan faktor-faktor yang mempengaruhinya penelitian ini dapat
menambah pengetahuan dan keterampilan penulis dalam membuat sebuah
penelitian.
2. Penulis juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat dalam bidang
akademis. Hasil maupun metode dalam penelitian ini diharapkan berguna