• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Publik Manufaktur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Publik Manufaktur."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ix ABSTRACT

The good corporate governance issue appears after monetary crisis occurs in 1998. After that event, both goverment and investors give more attention to corporate governance practice. Good governance practice can increase the value of the firms not only by increasing their financial performance, but also reducing the risk of manager’s decision which deliver some benefits related to their interests. Besides two implications, corporate governance can increase the trust of investors to do their investment activity. The purpose of the research is to analyse the impact of good corporate governance mechanism which is measured by audit committee, board independence, institutional ownership and managerial ownership on firm’s value. The population that I use is manufacturing public listed in Indonesian Stock Exchange in 2008 until 2012. There are 111 firms as my working population. By using simple random sampling, I find 84 firms as the number of firm sample. I use multiple regression model as my method of data analysis. Based on my hypothesis test, the board independence is the only variable which has the impact on firm’s value.

(2)

x ABSTRAK

Masalah good corporate governance muncul setelah krisis keuangan melanda di tahun 1998. Setelah kejadian tersebut, baik pihak pemerintah dan investor memberikan perhatian lebih kepada praktek corporate governance. Praktik good corporate governance dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri. Selain kedua implikasi, corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan kegiatan investasi mereka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance yang diukur dengan komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap Nilai Perusahaan. Populasi yang digunakan adalah Perusahaan Publik Sektor Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode 2008 sampai dengan periode 2012. Ada 111 perusahaan sebagai populasi yang diuji. Dengan menggunakan simple random sampling, didapat sebagai perusahaan sampel. Model regresi berganda digunakan sebagai metode analisis data. Berdasarkan dari uji hipotesis, hanya variabel Komisaris Independen yang berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

(3)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

(4)

xii

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 10

2.1.2 Good Corporate Governance...12

2.1.3 Mekanisme Corporate Governance...18

2.1.3.1 Komite Audit... 19

2.1.3.2 Komisaris Independen...23

2.1.3.3 Kepemilikan Institusional...25

2.1.3.4 Kepemilikan Manajerial... 26

2.2 Nilai Perusahaan ... 27

2.3 Rerangka Teoritis... 30

2.4 Rerangka Pemikiran... 31

2.5 Penelitian Terdahulu ... 32

2.6 Pengembangan Hipotesis ... 37

2.7 Model Penelitian...40

BAB III METODE PENELITIAN... 41

3.1 Jenis Penelitian... 41

3.2 Definisi Operasional Variabel... 41

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik pengambilan sampel... 44

3.4 Teknik Pengambilan Data ... 47

3.5 Metode Analisis Data ... 48

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 49

(5)

xiii

3.6.2 Uji Autokolerasi... 49

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas... 50

3.6.4 Uji Normalitas... 51

3.7 Prosedur Pengujian Hipotesis Penelitian ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Deskripsi Objek Penelitian... 54

4.2 Uji Asumsi Klasik... 61

4.2.1 Hasil Uji Multikolinieritas ... 61

4.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 62

4.2.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 63

4.2.4 Hasil Uji Normalitas Data... 64

4.3 Hasil Estimasi Model Regresi Berganda ... 65

4.4 Pengujian hipotesis penelitian... 66

4.5 Pembahasan... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Keterbatasan Penelitian... 70

5.3 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ... 77

(6)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 Ketidakkonsistenan Hasil Riset Terdahulu ... 6

Tabel II.1 Penelitian Terdahulu ... 32

Tabel III.1 Devinisi Operasional Variabel ... 43

Tabel III.2 Daftar Perusahaan Sampel yang Diteliti ... 44

Tabel IV.1 Kerangka Sampel Perusahaan yang Diteliti ... 54

Tabel IV.2 Daftar Sampel Perusahaan yang Diteliti ... 58

Tabel IV.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 61

Tabel IV.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 62

Tabel IV.5 Hasil Uji Autokorelasi... 63

Tabel IV.6 Hasil Uji Normalitas ... 64

(7)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 30

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 31

(8)

16

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A-Perhitungan Data Sampel Penelitian ... 77

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis keuangan yang melanda Asia di tahun 1997-1998 mengakibatkan

pertumbuhan ekonomi mencapai titik terendah akibatnya banyak perusahaan yang

bergerak di sektor rill maupun jasa perbankan harus gulung tikar atau masuk ke

dalam pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ribuan orang

termasuk para profesional kehilangan pekerjaan. Kinerja dan daya saing perusahaan

menurun drastis dan menyebabkan keadaan yang tidak kondusif bagi tumbuhnya

iklim berusaha yang baik. Apa yang harus dikatakan bila harga bagi buruknya kinerja

dan daya saing perusahaan adalah rendahnya nilai perusahaan di mata calon investor

atau pemodal. Tidak ada pilihan lain kecuali bahwa korporasi-korporasi kita baik

perusahaan-perusahaan publik maupun perusahaan-perusahaan terbuka di pasar

modal harus mulai melihat Good Corporate Governance bukan sebagai asesoris

belaka, tetapi suatu sistem nilai perusahaan dan menuntut pendekatan holistik dalam

penerapannya Tjager et al. (2003:2).

Di Negara Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance mengemuka

setelah Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan sejak tahun 1998. Sejak

saat itulah, pemerintah maupun investor memberikan perhatian yang lebih dalam

praktek Corporate Governance. Laporan tentang GCG oleh CLSA (2003),

menempatkan Indonesia di urutan terbawah dengan skor 1,5 untuk masalah

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Governance, dan dengan total 3,2. Meskipun skor Indonesia di tahun 2004 lebih baik dibandingkan dengan 2003, kenyataannya, Indonesia masih tetap berada di urutan

terbawah di antara Negara-negara Asia. Faktor-faktor penyebab rendahnya kinerja

Indonesia adalah penegakan hukum dan budaya Corporate Governance yang masih

berada di titik paling rendah di antara Negara-negara lain yang sedang tumbuh di

Asia (Kaihatu, 2006).

Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai

perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik

perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga pasar sahamnya (Sukirni,

2012).

Secara teoritis, praktik Good Corporate Governance dapat meningkatkan

nilai perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko

yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan-keputusan yang

menguntungkan diri sendiri, dan umumnya Corporate Governance dapat

meningkatkan kepercayaan investor Tjager et al. (2003:4).

Menurut Arafat (2010:8), Good Corporate Governance (GCG) merupakan

kunci sukses bagi entitas bisnis untuk tumbuh dan terus menggeruk keuntungan

dengan cara yang bermartabat dalam jangka panjang (suistanble), dan sekaligus

mampu memenangkan persaingan bisnis global. Perusahaan-perusahaan yang

mampu melaksanakan GCG dengan keteguhan hati bisa memetik sejumlah mafaat

besar :

 Dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada

stakeholders.

 Meningkatkan nilai korporasi karena perbaikan kinerja keuangan,

mengurangi risiko terjadinya keputusan tidak fair, dan dikeolala atas

dasar best practices. Pada gilirannya akan meningkatkan value.

 Meningkatkan kepercayaan para investor.

 Pemegang saham merasa puas dengan kinerja korporasi karena GCG

meningkatkan shareholders value dan dividen.

Sebuah survey yang baru-baru ini dilakukan oleh Mckinsey & Co

menunjukan bahwa Corporate Governance menjadi perhatian utama para investor

menyamai kinerja finansial dan potensi pertumbuhan, khususnya bagi pasar-pasar

yang sedang berkembang. Dalam hal ini mereka cenderung menghindari

perusahaan-perusahaan yang buruk dalam penerapan Corporate Governance. Corporate

Governance dipandang sebagai kriteria kualitatif tertentu Tjager et al. (2003:5). Salah satu mekanisme yang diharapkan dapat mengontrol biaya keagenan

yaitu dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) (Rupilu, 2011).

Corporate Governance yang mengandung lima unsur penting yaitu transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness yang diharapkan dapat menjadi suatu jalan dalam mengurangi konflik keagenan serta nilai

perusahaan akan dapat dinilai dengan baik oleh investor. Corporate Governance

merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha para pemegang saham, dan stakeholders lainnya. Corporate Governance dapat

menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Nilai tambah yang dimaksud adalah perlindungan efektif terhadap investor dalam

memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Ada beberapa

mekanisme yang sering dipakai dalam berbagai penelitian mengenai Good Corporate

Governance diantaranya kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit (Sari, 2013).

Menurut agency theory, adanya pemisahan antara kepemilikan dan

pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik. Terjadinya konflik agensi

disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal (yang memberi kontrak atau

pemegang saham) dan agen (yang menerima kontrak dan mengelola dana prinsipal)

mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Jika agen dan prinsipal berupaya

memaksimalkan utilitasnya masing-masing, serta memiliki keinginan dan motivasi

yang berbeda, maka ada alasan untuk percaya bahwa agen (manajemen) tidak selalu

bertindak sesuai keinginan prinsipal (Jensen dan Meckling, 1976).

Pemikiran bahwa pihak manajemen dapat melakukan tindakan yang hanya

memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri didasarkan pada suatu asumsi yang

menyatakan setiap orang mempunyai perilaku yang mementingkan diri sendiri atau

self- interested behaviour. Keinginan, motivasi dan utilitas yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak

merugikan pemegang saham, antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung

melakukan kecurangan akuntansi. Corporate Governance yang mengandung empat

unsur penting yaitu keadilan, transparansi, pertanggungjawaban dan akuntabilitas,

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha adanya tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai

dengan baik oleh investor (Rachmawati dan Triatmoko, 2007).

Untuk menunjang pemulihan bidang pasar modal yang turut

porak-porandakan dihantam badai krisis tahun 1997, juga diterbitkan serangkaian peraturan

yang bersangkut-paut dengan Corporate Governance. Lembaga komisaris

independen dan komite audit mendapat respons yang paling apresiasif dari otoritas

pasar modal. Adanya keharusan perusahaan publik untuk memiliki komisaris

independen dan komite audit diatur dalam Surat Edaran Ketua BAPEPAM nomor

SE-03/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000. Ketentuan ini dijabarkan lebih lanjut dalam

Surat Edaran BEJ nomor SE-005/BEJ/09-2001 juncto Surat Direksi BEJ nomor Kep

339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001, Peraturan I-A. Dalam kedua peraturan ini

diatur oleh para calon komisaris independen, tugas dan tanggung jawabnya dalam

perusahaan publik Tjager et al. (2003:118). Dengan dibuatnya pedoman tersebut,

maka diharapkan akan dapat mendorong terciptanya Good Corporate Governance

bagi perusahaan.

Ada empat mekanisme Corporate Governance yang seringkali dipakai dalam

berbagai penelitian mengenai Corporate Governance yang bertujuan untuk

mengurangi konflik keagenan, yaitu komite audit, komisaris independen,

kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial (Rachmawati dan Triatmoko,

2007). Penelitian seputar mekanisme GCG biasanya dikaitkan dengan nilai

perusahaan (Priantinah dan Retno, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang terlihat pada Tabel 1.1.,

diperoleh hasil yang tidak konsisten mengenai keterkaitan antara mekanisme GCG

(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Tabel I.1

Ketidakkonsistenan Hasil Riset Terdahulu Mengenai Pengaruh Mekanisme GCG terhadap nilai perusahaan

berpengaruh sekalipun menunjukan tanda positif maupun negatif.

Pengaruh dan Implikasi yang berbeda terhadap nilai perusahaan ini menarik

untuk diteliti dan dikaji lebih lanjut. Apakah mekanisme Good Corporate

Governance dapat memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan. Dilihat dari tabel I.1 Terdapat sejumlah penelitian yang hasilnya bervariasi dan berbeda yang

(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme Good Corporate

Governance berupa kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan komite audit terhadap nilai perusahaan. Berbeda dari

penelitian-penelitian sebelumnya, nilai perusahan diproksikan dengan Return Saham

dikarenakan nilai perusahaan tercermin pada harga sahamnya. Karena terdapat

beberapa variasi mekanisme Corporate Governance yang digunakan dalam

penelitian, maka penelitian ini menggunakan beberapa proksi yang digunakan dalam

penelitian sebelumnya untuk memperoleh mekanisme Good Corporate Governance

yang lebih lengkap.

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang paling banyak di

Bursa Efek Indonesia serta perusahaan manufaktur memiliki berbagai sub sektor

sehingga dapat mencerminkan keadaan pasar modal secara keseluruhan. Selain itu,

perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk

membiayai operasi perusahaan mereka, salah satunya dengan investasi saham oleh

para investor, sehingga dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Herawaty, 2008).

Sehingga peneliti menggunakan perusahaan manufaktur yang yang listing di Bursa

Efek Indonesia tahun 2008-2012 sebagai populasi di dalam penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Mekanisme Good Corporate

(16)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012, maka berdasarkan latar

belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara Mekanisme Corporate Governance (komite

audit, komisaris independen, kepemilikan institusional dan kepemilikan

manajerial) terhadap Nilai Perusahaan Publik Manufaktur ?

1.3 Maksud danTujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis pengaruh Mekanisme Corporate Governance (komite audit,

komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial)

terhadap Nilai Perusahaan Publik Manufaktur.

1.4 Kegunaan penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

a. Aspek Teoritis :

1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang manajemen keuangan.

2. Bagi penelitian yang akan datang diharapkan dapat menjadi bahan dasar untuk

(17)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha b. Aspek Praktis :

1. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan khususnya untuk

meningkatkan nilai perusahaan.

2. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai

bahan masukan dan pertimbangan yang digunakan dalam menentukan keputusan

(18)

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme corporate governance yang diproksi

dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen,

dan komite audit terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil hipotesis, maka dapat

disimpulkan beberapa hal. Pertama, Komite Audit tidak berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan. Kedua, Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan. Ketiga, Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan. Keempat, Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Mekanisme Corporate Governance yang digunakan dalam penelitian ini masih

terbatas pada empat variabel yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

komisaris independen dan Komite audit. Maka perlu dilakukanya penambahan

indikator mekanisme GCG lainnya agar dapat menjelaskan masalah keagenan untuk

perusahaan-perusahaan yang terdapat di BEI dengan lebih baik.

2. Variabel kepemilikan institusional dalam penelitian ini hanya berdasarkan pada

(19)

BAB V KESIMPULAN & SARAN 71

Universitas Kristen Maranatha mengelompokkan kepemilikan institusional asing dan kepemilikan institusional

dalam negeri.

3. Populasi yang digunakan hanya terbatas pada satu sektor yaitu manufaktur.

4. Periode tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya

dengan 5 tahun. Dengan mengakomodir keempat variabel tersebut, peneliti

selanjutnya dapat menambah periode waktu pengamatan dalam riset menjadi lebih

panjang, misalnya 10 tahun.

5.3 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian sejenis berikutnya yaitu:

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan ukuran lain seperti Investment

Opportunity Set (IOS).

3. Memperpanjang periode tahun pengamatan dengan periode atau rentang waktu

yang berbeda.

4. Menggunakan sampel perusahaan yang tidak hanya pada perusahaan manufaktur

saja, tetapi dapat dikembangkan dengan menggunakan sampel dari kelompok

perusahaan lain yang listed di Bursa Efek Indonesia.

5. Bagi para pengguna laporan keuangan, khususnya investor dan kreditor, penelitian

ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam melihat kondisi suatu perusahaan dan

(20)

BAB V KESIMPULAN & SARAN 72

(21)

72 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adnantara, Fridagustina. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham dan Corporate Social Responsibility pada Nilai Perusahaan. Jurnal Buletin Studi Ekonomi, 18 (2), Agustus, hal. 107-113.

Arafat, Wilson. (2010). Good Corporate Governance “Pedoman Komprehensif Mengukur Kinerja Penerapan GCG”. Andi. Yogyakarta.

Arens, A., Elder, J., and Beasley, S. (2008). Auditing and Assurance Services, 12th Edition, Pearson Education.

Brigham, E.F. dan Gapenski, Louis C. 1996.“Intermediate finance management” (2Th ed.). Harbor Drive: The Dryden Press, New York.

Cooper, R., dan Schindler, S. (2006). Business Research Methods. Ninth Edition. Mc-Graw-Hill International Edition, Singapore.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(2), pp. 97- 108.

IICG, 2001. “Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan”. Edisi Ketiga, Jakarta

(22)

DAFTAR PUSTAKA 73

Universitas Kristen Maranatha Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi Kelima, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Kartina, E., dan Nikmah. (2011). Pengaruh Corporate Governance, Invesment Oppoetunity Set (IOS) Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi 1 (1), hal. 92-121.

Kaihatu, T. S., 2006, “Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 8, No. 1, h. 1-9.

Mokhtari, Z., and Makerani, F. (2013). Relationship of Institutional Ownership with Firm Value and Earnings Quality: Evidence from Tehran Stock Exchange. International Journal of Economy, Management and Social Sciences, 2(7), July, Pg. 495-502.

Mukhtaruddin, Relasari, dan Felmania, M. (2014). Good Corporate Governance Mechanism, Corporate Social Responsibility Disclosure on Firm Value: Empirical Study on Listed Company in Indonesia Stock Exchange. International Journal of Finance & Accounting Studies, 2(1), April.

Nuraina, Elva. (2012). Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 19 (2), September, hal. 110-125.

Nachrowi, N.D., dan H. Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

(23)

DAFTAR PUSTAKA 74

Universitas Kristen Maranatha Rachmawati, A. dan H. Triatmoko, 2007, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar.

Retno, D., dan Priantinah, D. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal, 1 (1).

Ridwan, M., dan Gunardi, A. (2013). Peran Mekanisme Corporate Governance sebagai Pemoderasi Praktik Earning Management terhadap Nilai Perusahaan. Trikonomika, 12 (1), Juni, hal. 49-60.

Ruan, Wenjuan; Tian, Gary; and Ma, Shiguang, Managerial Ownership, Capital Structure and Firm Value: Evidence from China‟s Civilian-run Firms. Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 5(3), 2011, 73-92.

Rupilu, Wilsna. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan ISSN 1829-9857 Sektor Publik (JAMBSP). 8 (1), Oktober, hal. 101 – 127.

Rustendi, T., dan Jimmi, F. (2008). Pengaruh Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi FE Unsil, 3 (1), hal. 411-422.

Salvatore, Dominick. 2002. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Erlangg, Jakarta.

(24)

DAFTAR PUSTAKA 75

Universitas Kristen Maranatha Sari, V., dan Riduwan, A. (2013). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan : Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 1 Nomor 1, Januari.

Siallagan, H. dan M. Machfoedz, 2006, “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.

Sofyaningsih, S., Hardiningsih, P. (2011). Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan. Dinamika Keuangan dan Perbankan, 3(1), Mei, hal. 68-87.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta, Bandung.

Suharti, T., Warsini, S., dan Sixpria, N. (2011). Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Praktik Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 10 (2), Desember, hal. 95-105.

Sujoko dan Soebiantoro, U. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, FaktorIntern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(1), Maret, hal. 41-48.

Sukirni, Dwi. (2012). Kepemiikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan. Accounting Analysis Journal 1, 2, hal. 2-12.

(25)

DAFTAR PUSTAKA 76

Universitas Kristen Maranatha Susanti, N., Rahmawati, Hj., dan Aryani, A. (2010). Analisis Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Keuangan I.

Tjager, N., Alijoyo. A., Djemat, R., dan Soembodo. B. (2003). Corporate Governance :Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia. PT Prenhallindo. Jakarta.

Walsh, J.P. dan Seward, J.K. (1990). „On the Efficiency of Internal and External of Corporate Control Mechanisms‟. Academy of Management Review. July. Hal.: 421 –458.

Gambar

Tabel I.1 Ketidakkonsistenan Hasil Riset Terdahulu Mengenai Pengaruh Mekanisme GCG

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah yang telah dilimpahkan oleh-Nya sehingga penulis dapakrit menyelesaikan Tugas

[r]

dewan pengawas syariah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan bank umum syariah. Tidak seperti negara

Dalam penelitian ini peneliti memberikan gambaran secara menyeluruh tentang fungsi sistem kredit semester (SKS) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Surabaya,

Asuhan keperawatan meliputi asuhan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, melakukan upaya preventif, mendeteksi

Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan motivasi kerja adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang dalam berusaha mencapai standar kerja yang telah

Berdasarkan langkah-langkah dari pemecahan masalah di atas, maka langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara menuliskan informasi yang terdapat

Berdasarkan pengolahan data di atas, dapat diketahui bahwa keputusan pembelian di Mirota Batik Cabang Malioboro Yogyakarta telah berada pada kategori baik,yaitu