• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STUDI PENGARUSUTAMAAN GENDER PU (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS STUDI PENGARUSUTAMAAN GENDER PU (1)"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STUDI

PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DI DINAS/INSTANSI PEMERINTAH

TERKAIT SEKTOR PERTANIAN

PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

TIM ANALISIS STUDI:

SRI WALNY RAHAYU

ABDULLAH ABDUL MUTHALEB ELLY KESUMAWATI

ayoe armans

(2)

Memahami Gender

Gender secara keliru sering diartikan sebagai jenis kelamin sehingga perlu

dipahami secara benar apa yang dimaksud

gender dan apa yang dimaksud jenis kelamin.

Gender BUKAN mengenai perempuan atau pun isu-isu spesifik perempuan, apalagi suatu aliran yang mempertentangkan teks-teks suci/wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Rasul-rasulnya, yang

(3)

Lanjutan Memahami Gender…

Gender adalah cara masyarakat

membedakan peran laki-laki dan

perempuan serta memberikan

peran-peran sosial kepada mereka.

Peran-peran yang diberikan tersebut dapat

dibentuk, dibuat, dan dikonstruksikan

oleh masyarakat dan dapat berubah

oleh masyarakat dan dapat berubah

sesuai dengan perkembangan zaman.

Dengan kata lain, kata ”gender” adalah

alat analitik untuk memahami realitas

sosial dalam hubungannya antara

(4)

Peran Gender

Peran gender bersifat:

Dinamis

Dipengaruhi oleh umur (generasi tua, muda, dewasa dan anak-anak)

Ras

Etnik

Etnik

Agama

Lingkungan geografi

Pendidikan

(5)

Lanjutan Peran Gender

Perubahan peran gender sering terjadi

sebagai respon terhadap perubahan

yang diakibatkan oleh upaya

(6)

Jenis Kelamin atau Seks

Wujud penandaan individu manusia ke dalam kategori laki-laki dan perempuan berdasarkan karakteristik biologis

(genital eksternal dan organ-organ seks internal), genetik (kromosom) dan

hormon. hormon.

(7)

Kapan Studi Analisis Gender Diperlukan

Pada prinsipnya,

STUDI ANALISIS GENDER

tidak mempermasalahkan

pembedaan-pembedaan itu selama tidak melahirkan

KETIDAKADILAN

.

Analisis ini melihat pembedaan secara gender

(

gender differences

) sangat potensial

melahirkan ketidakadilan gender (

gender

inequalities

). Oleh karena itu, langkah

selanjutnya yang dilakukan

analisis gender

adalah menggugat pembedaan gender,

(8)

Definisi PUG

”strategi”

yang dilakukan secara rasional dan

sistematis

untuk

menegakkan

hak-hak

perempuan dan laki-laki atas kesempatan

yang sama, pengakuan yang sama, dan

penghargaan yang sama di masyarakat

.

Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat

kehidupan

ekonomi,

sosial

dan

politik

Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat

kehidupan

ekonomi,

sosial

dan

politik

bangsa. Dalam PUG harus berisi

empat

fungsi utama manajemen,

yaitu perencanaan,

pelaksanaan,

pemantauan

dan

(9)

Tujuan PUG

Menciptakan kesetaraan dan

keadilan gender, yaitu suatu

kondisi yang adil (equity) dan

setara (equality) dalam

setara (equality) dalam

(10)

SASARAN PUG DALAM INPRES NOMOR 9

TAHUN 2000 MENGINSTRUKSIKAN KEPADA :

• MENTERI

• KEPALA LEMBAGA PEMERINTAH NON

DEPARTEMEN

• PANGLIMA TENTERA NASIONAL INDONESIA

• PANGLIMA TENTERA NASIONAL INDONESIA

• KEPALA KEPOLISIAN RI

• JAKSA AGUNG RI

• GUBERNUR

(11)

Regulasi PUG di Indonesia

1. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaan Gender (PUG).

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 132

Tahun 2003 tentang Pedoman Umum

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender

Dalam Pembangunan di Daerah.

(telah

dicabut)

(12)

Untuk Apa dan Mengapa Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan Terkait Sektor Pertanian?

Melalui penerapan PUG dapat ditingkatkan

ketepatan desain perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi program/kegiatan

pembangunan pertanian.

pembangunan pertanian.

(13)

Lanjutan…

Tepat metode dan teknik pendidikan

pembangunan pertanian (penyuluhan, pelatihan

pendidikan formal dan non formal pertanian).

Tepat teknik, metode dan pendekatan

Tepat teknik, metode dan pendekatan

implementasi pembangunan pertanian.

(14)

Lanjutan…

Menerapkan PUG

berarti:

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pemanfaatan sumberdaya pembangunan terkait

isu sektor pertanian.

isu sektor pertanian.

Mengakselerasi peningkatan status ekonomi

dan kesejahteraan keluarga/rumah tangga

pelaku terkait isu sektor pertanian.

(15)

Mengapa PUG Menjadi Prioritas Dalam

Pembangunan

Ketidaksetaraan gender merugikan laki-laki dan

perempuan karena berdampak mengurangi

produktivitas sehingga menghambat pengentasan kemiskinan.

Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs) adalah pengurangan kemiskinan dan kelaparan.

ayoe armans

adalah pengurangan kemiskinan dan kelaparan. Ketidaksetaraan gender salah satu penyumbang terbesar pada masalah ini.

Akumulasi dari pembedaan yan diikuti dengan

pembatasan peran SDM di lingkup domestik dan akses tenaga kerja secara sistematis akan

(16)

Lanjutan…

Akses perempuan pada aset produktif dan berbagai

sumberdaya seringkali terbatas. Contoh: mayoritas petani miskin adalah perempuan tetapi mereka tidak terdata dengan baik, tidak memiliki hak legal untuk mempunyai aset agar dapat berinvestasi, termasuk akses memperoleh pendidikan dan pelatihan.

Norma sosial dan budaya masyarakat Indonesia

Norma sosial dan budaya masyarakat Indonesia yang patriarkhi menempatkan laki-laki pada sektor publik dan perempuan pada domain domestik.Akibat cara pandang ini, perempuan yang menjadi kepala keluarga sering diluakan dalam pendataan sehingga kurang optimal dalam peran, kontrol dan manfaat

(17)

Lanjutan …

Paradigma lama pembangunan yang terkait isu

pertanian dinyatakan netral gender, umumnya ditujukan bagi keluarga petani. Kondisi riilnya,

sumberdaya perempuan dan generasi muda hanya sedikit memperoleh manfaat pembangunan

sedikit memperoleh manfaat pembangunan dibandingkan dengan laki-laki dewasa.

Laki-laki dan perempuan sebagai sumberdaya

(18)

Isu Gender Terkait Sektor Pertanian

Di Indonesia perempuan pedesaan merupakan jumlah tenaga kerja terbesar di bidang pertanian.

Perempuan terlibat mulai dari kegiatan

penanaman, perawatan, panen, dan pasca panen.

Perempuan cenderung makhluk subordinasi sehingga tidak tampil sebagai pelaku

pembangunan. Hal ini terjadi karena domain pembangunan. Hal ini terjadi karena domain

perempuan berada di ranah domestik sekali pun pekerjaan yang dilakukannya merupakan

pekerjaan produktif akan tetapi nilai yang

diterimanya tidak seimbang dengan pekerjaan yang dihasilkan.

Peran perempuan tidak diperhitungkan dalam

(19)

Lanjutan…

 Perempuan cenderung makhluk subordinasi sehingga tidak tampil sebagai pelaku pembangunan. Hal ini terjadi karena domain perempuan berada di ranah domestik

sekali pun pekerjaan yang dilakukannya merupakan pekerjaan produktif akan tetapi nilai yang diterimanya tidak seimbang dengan pekerjaan yang dihasilkan.

Kesempatan untuk peningkatan kualitas SDM bagi perempuan belum optimal. Perempuan kurang

mendapatkan akses dan pelayanan prasarana dan mendapatkan akses dan pelayanan prasarana dan sarana produksi, teknologi dan penyuluhan,

pelatihan, serta berbagai peningkatan diri.

 Keterlibatan perempuan diabaikan sehingga kurang optimal dalam program pembangunan pertanian.

(20)

Lanjutan

Partisipasi perempuan terbatas atau bahkan

tidak mempunyai kewenangan sama sekali

dalam proses pengambilan keputusan

menyangkut usaha pertaniannya.

Upah buruh petani perempuan lebih rendah dari

pada petani laki-laki.

Penguasaan yang terbatas atas sumber daya

Penguasaan yang terbatas atas sumber daya

seperti tanah dan pendapatan.

(21)

Dua Hal Pokok Menuju Keberhasilan PUG

Pertama,

memiliki 7 (tujuh) unsur penting

sebagai prasyarat yaitu:

1) dukungan politik

2) kebijakan

2) kebijakan

3) sumber daya

4) sistem data dan informasi

5) kelembagaan

6) alat analisis gender

(22)

Lanjutan…

Kedua,

adanya advokasi terpadu untuk

mengintegrasikan dimensi gender dalam proses

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi dari setiap kebijakan

dan program pembangunan.

Dua hal pokok ini harus dilakukan secara sinergis, tanpa mengabaikan salah satunya, termasuk

menggalang dukungan politik (eksekutif, legislatif dan yudikatif) sampai pada kultural, sosial

kemasyarakat dan agama. Dengan demikian,

(23)

METODE STUDI ANALISIS PUG YANG

DIGUNANAKAN PADA STUDI INI

Studi analisis ini menggunakan teknik Gender

Analysis Pathway

(GAP).

GAP merupakan metode analisis bagi

Perencana Program/Proyek/Kegiatan/kebijakan

Perencana Program/Proyek/Kegiatan/kebijakan

untuk mengetahui kesenjangan gender melalui

indikator

akses, peran, manfaat, dan kontrol

yang berimbang antara laki-laki dengan

(24)

LANJUTAN

• Metode GAP digunakan karena dapat

memberikan sumbangan pikiran dalam

menetapkan program pembangunan,

meningkatkan wawasan pentingnya efektifitas

dan efisiensi serta kelayakan perencanaan

pembangunan yang selalu memperhitungkan

pembangunan yang selalu memperhitungkan

antara laki-laki dengan perempuan.

• Dengan kata lain, pemilihan teknik GAP

didasarkan bahwa para pemangku kepentingan,

perencana dan pelaksanaan program

(25)

KERANGKA GAP

(

GENDER ANALYSIS PATHWAY

)

* PERENCANAAN PROGRAM SECARA KOMPREHENSIF ( SIKLUS PERENCANAAN SAMPAI EVALUASI )

5 LANGKAH

1. ANALISIS KEBIJAKAN

2. REFORMULASI KEBIJAKAN

3. RENCANA KEBIJAKAN OPERASIONAL

4. PELAKSANAAN

(26)

Tujuan

Gender Analysis Pathway ( GAP )

(27)

Tujuan Studi Analisis

Untuk mengidentifikasikan keberadaan, peran

Focal Point dan Pokja PUG pada masing-masing SKPD objek studi.

Untuk melihat sejauhmana birokrasi yang ada pada masing-masing SKPD sudah memenuhi

keseimbangan gender (termasuk pengambilan kebijakan, staf dan posisi stategis)

kebijakan, staf dan posisi stategis)

Untuk mengindentifikasi penyebab

ketidakseimbangan gender pada lembaga-lembaga utama ini.

Untuk menganalisis kebijakan dan anggaran yang responsif gender pada masing-masing SKPD.

Merumuskan rekomendasi kebijakan dan

Anggaran Berperspektif Gender dalam sektor

pertanian kepada pihak pengambil kebijakan dan

(28)
(29)

1. Persepsi Partisipan tentang Sensitivitas Gender

Isu kultural yang berpihak kepada maskulin ( patriarkhi)

merupakan isu sentral sumber ketidakadilan dalam

penyusunan program/kegiatan/proyek di 5 (lima) SKPD objek studi terkait sektor pertanian di Prov. NAD.

Rata-rata partisipan yang mengikuti proses pelatihanRata-rata partisipan yang mengikuti proses pelatihan

(30)

Lanjutan

Selain buta gender, partisipan juga memahami

gender secara bias. Hal ini mengakibatkan setiap kebijakan/program/kegiatan menguntungkan pada salah satu jenis kelamin. Penyangkalan

ketidaksetaraan dan perbedaan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan dalam akses, peran, kontrol

dan manfaat menyebabkan muncul gender gap

dan manfaat menyebabkan muncul gender gap

dalam paradigma atau manajemen pembangunan.

Oleh karena itu, aspek ketidakadilan atau gender gap

(31)

2. Persepsi Partisipan tentang Bentuk-Bentuk Ketidakadilan Gender

Ketidakadilan dan diskriminasi gender merupakan

sistem dan struktur di mana perempuan dan laki-laki dapat menjadi korban dari sistem tersebut.

Berbagai pembedaan peran dan kedudukan antara perempuan dengan laki-laki baik secara langsungBerbagai pembedaan peran dan kedudukan antara

perempuan dengan laki-laki baik secara langsung berupa dampak perlakuan maupun sikap dan yang tidak langsung berupa dampak suatu peraturan

perundangan atau kebijakan telah menimbulkan

berbagai ketidakadilan yang berasal antara lain, dari faktor sosial budaya, interprestasu teks agama yang dipahami secara bias, faktor ekonomi dan

(32)

Lanjutan

Meskipun secara agregat ketidakdilan gender lebih

banyak menimpa perempuan namun tidak dapat dipungkiri bila laki-laki juga mengalami hal yang

sama. Perubahan kawasan belajar partisipan dalam bentuk kognitif, afektif dan psikomotorik, memahami bentuk-bentuk ketidakadilan dalam tiga kategori,

yaitu buta gender, bias gender dan netral gender. yaitu buta gender, bias gender dan netral gender.

Sedangkan ketegori sensitif gender dan responsif

gender belum ditemukan dalam training ini ketika mereka menyusun program/kegiatannya. Indikator partisipan dalam memahami bentuk-bentuk

(33)

3. Pemahaman Partisipan tentang Pengarusutamaan Gender dan Landasan Yuridisnya.

Semua partisipan pada objek teliti belum memahami

tentang PUG dan landasan yuridis yang mengaturnya yaitu Inpres No. 9 Tahun 2000 dan Permendagri No. 15 Tahun 2008.

Fenomena ini menunjukkan fakta bahwa

implementasi kebijakan tersebut secara keseluruhan belum didukung oleh 7 (tujuh) prasyarat dalam

implementasi kebijakan tersebut secara keseluruhan belum didukung oleh 7 (tujuh) prasyarat dalam

manajemen pembangunan berbasis PUG yaitu

dukungan politik, kebijakan, sumber daya, sistem data dan informasi, kelembagaan, alat analisis

gender, dan dukungan masyarakat sipil.

Hal pokok lainnya, belum optimalnya advokasi

terpadu untuk mengintegrasikan dimensi gender dalam proses perencanaan, penganggaran,

(34)

4. Identifikasi Tentang Analisis Gender Terhadap Penyusunan Program Dan Kegiatan

Temuan-temuan pada 5 (lima) SKPD objek studi

dalam penyusunan program dan kegiatan hingga penerima manfaatnya, diketahui bahwa terjadi

ketidakseimbangan dalam hal akses, peran, kontrol dan manfaat secara berimbang antara laki-laki

dengan perempuan.

dan manfaat secara berimbang antara laki-laki dengan perempuan.

Berdasarkan teknik GAP yang digunakan dalam

studi ini, semua bentuk ketidakadilan gender yaitu

diskriminasi, peminggiran (marginalisasi),

penomorduaan (subordinasi), pelabelan (stereo

type), dan beban ganda (double burden), terdapat ketika partisipan melakukan penyusunan

(35)

Kelemahan/Hambatan

(36)

Isu gender dan PUG masih dianggap

bukan hal penting untuk dibicarakan

sehingga ditemukan sikap pesimis dan

resistensi. Di sisi lain, isu gender masih

diasumsikan domainnya perempuan,

sama dengan jenis kelamin, bahkan

sesuatu hal yang mendobrak nilai-nilai

sesuatu hal yang mendobrak nilai-nilai

dan tananan yang dianggap sudah

mengkristal.

Adanya objek teliti yang belum memilki sarana

dan prasarana secara maksimal dan layak

(37)

Data dan informasi sangat menunjang

implementasi strategi PUG, terutama data

terpilah berdasarkan jenis kelamin yang

belum semua terdokumentasikan dengan

baik. Dalam hal ini tim kesulitan memperoleh

data dan informasi tersebut.

Hal lainnya yang ditemukan adalah data

dokumentasi perencanaan dan

(38)

Belum tersosialisasi dengan baik Inpres Nomor 9 Tahun 2000 dan Permendagri Nomor 15 tahun

2008 yang mengatur perencanaan pembangunan di daerah berdasarkan PUG dan implementasinya menjadi bagian tanggung jawab Kepala SKPD,

berakibat respon dan dukungan terhadap

penyelenggaran training dan studi analisis ini kurang mendapatkan apreasiasi.

Peserta yang dikirim untuk mengikuti pelatihan

Peserta yang dikirim untuk mengikuti pelatihan

belum memenuhi kualifikasi dan kapasitas, karena masih pengawai honorer atau golongan I dan II

yang tidak memiliki kewenangan menyusun strategi pengintegrasian gender melalui

perencanaan, pelaksanaan, penganggaran, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan,

(39)

Pelatihan ini dilakukan pada waktu yang

bersamaan dengan waktu berakhirnya

tahun anggaran 2008, sehingga

(40)

TERIMA KASIH

Pusat Studi Gender (PSG)

Lembaga Penelitian Universitas Syiah Kuala Lantai III (Tiga)

Lantai III (Tiga)

Lab Terpadu (Integrated Laboratorium) Syiah Kuala University

Darussalam, Banda Aceh

Referensi

Dokumen terkait

Nilai perusahaan merupakan tujuan utama manajemen perusahaan yang dilakukan dengan menggabungkan fungsi manajemen keuangan melalui keputusan investasi, keputusan

Physiology of Nitrous oxide Produktion In Estuarin Dissimilative Nitrate Reducing Bacteria [thesis].. Department of Biologi University of

menyatakan bahwa (nama Korporasi Non-Bank) tidak pernah mengalami gagal bayar sebagaimana didefinisikan didalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/9/PBI/2017 tentang

Jika ternyata dalam waktu 2 (dua) semester, penyusunan Proposal atau Tugas Akhir belum juga selesai, maka mahasiswa harus mengajukan ulang judul Proposal atau Tugas

SMS gateway adalah sebuah sistem yang dipergunakan oleh penyedia jasa untuk mengirim maupun menerima SMS. Keberadaan SMS gateway ini semakin hari semakin diminati dan

Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti tahap penggunaan strategi terjemahan dalam pembelajaran bahasa Arab dalam kalangan pelajar universiti. Kajian ini mensasarkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan berupa Return On Asset (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Finance

korporasi, dan tujuan kinerja nasional. Dukungan manajemen, karyawan, dan pemerintah untuk perbaikan kualitas adalah penting bagi kemampuan berkompetisi secara