• Tidak ada hasil yang ditemukan

kegiatan_6301411112_1360991030.doc 151.50KB 2013-07-11 22:11:46

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kegiatan_6301411112_1360991030.doc 151.50KB 2013-07-11 22:11:46"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Lotion Dadap Serep Sebagai Alternatif Pilihan Untuk Mempercepat

Pemulihan Cedera Pada Jaringan Lunak

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

DISUSUN OLEH

Asdi Wahyu Pradana / 6301411098 / 2011

Arka Yanitama / 4211409023 / 2009

Arie Wahabi Luthfie / 6301411112 / 2011

(2)

HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1 Judul Kegiatan : Lotion Dadap Serep Sebagai Alternatif Pilihan Untuk Mempercepat Pemulihan Cedera Pada Jaringan Lunak 2 Bidang Kegiatan : PKM Penelitian

3 Bidang Ilmu : Kesehatan 4 Ketua Pelaksana Kegiatan

a.Nama Lengkap : Asdi Wahyu Pradana

b.NIM : 6301411098

c.Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang

d.Alamat Rumah dan No Tel./HP : Windusari, Magelang. 087834107970 e.Alamat email : asdi_forza21@yahoo.com

5 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

6 Dosen Pembimbing a.Nama Lengkap dan Gelar : dr. Nugrahaningsih WH, M.Kes b.NIP : 196907091998032001 c.Alamat Rumah dan No Tel./HP : Muntal, RT1/RW3 Kelurahan Ngijo Semarang 7 Biaya Kegiatan Total :

a.Dikti : Rp 10.000.000 b.Sumber lain : Rp

8 Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (lima) bulan

Semarang, 3 Oktober 2011 Menyetujui

Ketua Jurusan PKLO FIK UNNES Ketua Pelaksana Kegiatan

( Drs. Nasuka M.Kes) ( Asdi Wahyu Pradana) NIP.195909161985111001 NIM.6301411098

Pembantu Rektor Bidang Dosen Pendamping

(3)

( Prof.Dr Masrukhi,Mpd ) (dr . Nugrahaningsih WH, M.Kes ) NIP.196205081988031002 NIP.

196907091998032001

A. JUDUL

Lotion Dadap Serep Sebagai Alternatif Pilihan Untuk Mempercepat Pemulihan Cedera Pada Jaringan Lunak

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Olahraga adalah aktifitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam pelaksanaanya ada unsur bermain : ada rasa senang,dilakukan pada waktu luang,dilakukan secara sukarela,kepuasan dalam proses,dan mengandung nilai positif. Olahraga terdiri dari aktifitas fisik yang dilakukan untuk berbagai tujuan untuk pertandingan,kesenangan,pembangunan,keterampilan,keunggulan dan sebagainya. Perbedaan itulah yang menyebabkan sifat sesuatu olahraga itu. Misalnya berenang secara kompetitif didepan ribuan penonton akan dihitung sebagai olahraga tetapi berenang sendirian di kolam atau dilaut dianggap sebagai rekreasi.

Olahraga diatur oleh seperangkat aturan atau kebiasaan. Peristiwa fisik atau melintasi garis finis sering menentukan hasil olahraga. Namun tingkat keterampilan dan kinerja dalam beberapa olahraga seperti menyelam,dressage dan angka dinilai menurut kriteria yang didefinisikan dengan baik (Sukintaka,2004).

Pada Olahraga sering terjadi cedera pada jaringan lunak, persendian, tulang, atau bahkan kepala. Hampir semua olahraga dapat menimbulkan cedera, khususnya pada olahraga beladiri sering menimbulkan cedera pada jaringan lunak. Cedera jaringan lunak seperti memar atau bengkak adalah cedera yang bersifat ringan, namun cedera ini sangat mengganggu dalam berolahraga dan membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihannya. Cedera Jaringan lunak atau bengkak mengakibatkan timbulnya reaksi inflamasi pada tubuh berupa tumor (bengkak),dolor (sakit),rubor (kemerahan)

,calor (panas) dan functio laesa (gangguan fungsi).

(4)

C. PERUMUSAN MASALAH

1. Masalah Umum

Anggapan masyarakat tentang manfaat dadap serep dapat digunakan sebagai tanaman obat tradisional yang mampu mempercepat pemulihan memar belum dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga dibutuhkan penelitian tentang manfaat dari kandungan tanaman dadap serep.

Sehingga penelitian tentang manfaat lotion dadap serep perlu dilakukan guna menjawab pertanyaan :

a. Apakah lotion dadap serep dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan pada cedera jaringan lunak?

2. Masalah Khusus

a. Apakah pemberian lotion dadap serep dapat berpengaruh terhadap gambaran histologis peradangan jaringan lunak akibat trauma benturan?

b.Apakah perbedaan dosis pemberian lotion dadap serep memberikan pengaruh yang berbeda?

D. TUJUAN

1. Umum

Mengetahui pengaruh pemberian lotion dadap serep terhadap pemulihan jaringan lunak akibat cedera atau benturan.

2. Khusus

a. Mengetahui pengaruh pemberian lotion dadap serep terhadap gambaran histologis perandangan jaringan lunak akibat trauma benturan.

b. Mengetahui perbedaan dosis pemberian lotion dadap serep memberikan pengaruh yang berbeda pada pemulihan jaringan lunak akibat cedera atau benturan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, luaran yang diharapkan adalah mendapatkan bukti ilmiah pengaruh dadap serep terhadap pemulihan jaringan lunak akibat cedera atau benturan.

F. KEGUNAAN

1. Manfaat Ilmiah

a. Sebagai tambahan wawasan di bidang ilmiah mengenai fungsi dadap serep b. Masukan dalam cedera olahraga

2. Manfaat di Bidang Pelayanan Masyarakat

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap manfaat lotion dadap serep untuk mempercepat pemulihan jaringan lunak yang terkena cedera.

(5)

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Cedera

Cedera adalah suatu akibat dari gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau sebagian dari tubuh yang melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya. Gaya-gaya yang menyebabkan cedera dapat berlangsung cepat atau jangka lama. Cedera olahraga adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena benturan pada saat bergerak, sehingga dapat menimbulkan cacat, luka, atau rusak pada otot, sendi serta bagian tubuh yang lain.

Cedera olahraga dapat digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu:

a. Kerusakan traumatic (traumatic disruption), seperti : lecet, lepuh, memar, luka , strain, sprain, dislokasi sendi, patah tulang, trauma kepala-leher, trauma tulang belakang, trauma tulang panggul, cedera anggota gerak atas dan bawah, dan lain-lain. Cedera ini biasanya didapatkan pada jenis-jenis olahraga body contact dan olahraga yang memerlukan ketrampilan gerak yang tinggi. Olahraga beladiri seperti karate, tinju, judo, dan olahraga dengan ketrampilan gerak yang tinggi seperti senam lantai, mempunyai resiko yang lebih besar. b. Sindroma Penggunaan Berlebihan (Overuse syndrome). Sindroma adalah

sekumpulan tanda dan gejala yang membentuk suatu macam ciri penyakit yang spesifik. Cedera ini terjadi karena aktivitas berlebihan pada olahraga. Biasanya cedera ini spesifik dengan jenis olahraganya, misalnya tennis elbow, golfer’s elbow, jumper’s knee, swimmer shoulder, dll. Cedera jenis ini umumnya didapatkan pada olahraga yang non-body contact.

Berdasarkan pada berat ringannya cedera, maka cedera olahraga dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:

a. Cedera tingkat 1 ( cedera ringan)

(6)

b. Cedera tingkat 2 ( cedera sedang)

Pada cedera tingkat sedang kerusakan jaringan lebih nyata dan berpengaruh pada penampilan atlet. Pada cedera ini muncul tanda-tanda inflamasi seperti bengkak, sakit, dan gangguan fungsi/gerak. Kerusakan yang terjadi dapat berupa lebam otot, strain otot, robeknya ligament (sprain grade II), dan sebagainya.

c. Cedera tingkat 3 ( cedera berat)

Pada cedera tingkat ini atlet yang mengalami cedera perlu mendapatkan penanganan intensif, istirahat total dan mungkin memerlukan perawatan rumah sakit atau tindakan bedah. Termasuk cedera kategori berat antara lain, fraktur, robekan lengkap atau hampir lengkap dari ligamen, cedera kepala, putusnya tendo dan lain-lain.

(7)

2. Terjadinya Cedera

Pada cedera terjadi yang dinamakan inflamasi atau peradangan. Infalamsi adalah suatu respons protektif yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekronik yang diakibatkan oleh kerusakan asal. Stimulus atau rangsangan eksogen dan endogen yang sama dan menimbulkan jejas juga menimbulkan reaksi kompleks pada jaringan ikat yang memiliki vaskularisasi yang dinamakan inflamasi. Inflamasi juga terkait erat dengan proses perbaikan,yang mengganti jaringan yang rusak dengan regenerasi sel parenkim dan/atau dengan pengisian setiap defek yang tersisa dengan jaringan parut fibrosa. Walaupun inflamasi membantu membersihkan infeksi dan bersama-sama dalam proses perbaikan memungkinkan terjadinya penyembuhan luka, baik inflamasi maupun proses perbaikan sangat berpotensi menimbulkan bahaya.

Inflamasi akut merupakan respons segera dan dini terhadap jejas yang dirancang untuk mengirimkan leukosit ke tempat jejas. Sesampainya di tempat jejas, leukosit membersihkan setiap mikroba yang menginvasi dan memulai proses penguraian jaringan nikrotik.

Proses ini memiliki 2 komponen yaitu perubahan vaskular dan berbagai kejadian yang terjadi dalam sel.

a. Perubahan vaskular adalah perubahan dalam kaliber pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan aliran darah dan perubahan struktural yang memungkinkan protein plasma untuk meninggalkan sirkulasi.

Setelah vasokonstrisi sementara terjadi vasodilatasi arteriol, yang menyebabkan aliran darah dan penyumbatan lokal pada pembuluh darah kapiler.

Selanjutnya, mikrovaskulatur menjadi lebih permeabel mengakibatkan masuknya cairan kaya protein kedalam jaringan ekstravaskular.

Saat terjadi statis, leukosit mulai keluar dari aliran darah dan berakumulasi disepanjang permukaan endotel pembuluh darah.

b. Berbagai peristiwa yang terjadi pada sel adalah emigrasi pada leukosit dan mikrosirkulasi dan akumulasinya di fokus jejas.

(8)

Randomisa si

3. Dadap Serep Sebagai Tanaman Obat

Dadap Serep (Erythrina hypaphorus Boerl.) atau Erythrina lithosperma Miq. non Bl termasuk dalam famili Papilionaceae (Leguminosae). Nama simplisia Erythrinae Folium; Daun Dadap Serep.

Dadap serep mengandung senyawa-senyawa aktif. Identifikasi senyawa aktif dilakukan dengan metode kromatografi dan spektroskopi. Diperoleh hasil isolasi adalah senyawa alkaloid yang berupa Erithrinan-1,2,6,7-tetradehidro-3,15,16-trimetoksi. Ekstrak dadap serep menunjukkan fungsi antipiretik pada burung merpati. Penelitian menggunakan ekstrak etanol menunjukkan adanya aktivitas penekanan pada saraf pusat, relaksasi otot simpatolitik dan parasimpatomimatik. Infus daun dadap serep juga berpengaruh terhadap produksi air susu pada mencit. Tumbuhan ini berupa pohon. Batang ada yang berduri dan ada yang halus. Daun tiga bersatu dan berbentuk belah ketupat. Bagian yang digunakan yakni Daun dan kulit kayu yang bersifat khas pahit, mendinginkan, dan membersihkan darah. Khasiat daun dapat digunakan sebagai antipiretik dan anti inflamasi. Sementara Khasiat kulit kayu dapat digunakan untuk ekspektoran (http://www.obatherbalalami.com/ 2011/05/tanaman-herbal-dadap-serep.html).

G. METODE PELAKSANAAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan desain post testonli control group, dengan skema penelitian sebagai berikut ( Portney,1993).

Keterangan :

X0 : Tidak mendapatkan lotion dadap serep X1 : Pemberian lotion dadap serep 5% X2 : Pemberian lotion dadap serep 10% X3 : Pemberian lotion dadap serep 15%

O0 : Pengukuran variabel terikat kelompok yang tidak mendapat lotion dadap Serep

O1 : Pengukuran variabel terikat kelompok yang mendapat lotion dadap serep sebanyak 5%

O2 : Pengukuran variabel terikat kelompok yang mendapat lotion dadap serep sebanyak 10%

(9)

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi : Tikus / Rattus norvegicus

b. Sampel : 24 ekor tikus yang telah dibuat cedera memar pada kaki

3. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah pemberian lotion dadap serep dengan variasai dosis 0% , 5% , 10% , 15%.

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gambaran histologis pada jaringan lunak yang telah dicederai. Dimatikan 1 tikus pada hari pertama untuk mengamati gambaran yang terjadi 1 pada masing masing tikus

Dimatikan 1 tikus pada hari kedua untuk mengamati gambaran yang terjadi 2 pada masing masing tikus

Dimatikan 1 tikus pada hari ketiga untuk mengamati gambaran yang terjadi 3 pada masing masing tikus

Dimatikan 1 tikus pada hari keempat untuk mengamati gambaran yang terjadi 4 pada masing masing tikus

Dimatikan 1 tikus pada hari kelima untuk mengamati gambaran yang terjadi 5 pada masing masing tikus

Dimatikan 1 tikus pada hari keenam untuk mengamati gambaran yang terjadi 6 pada masing masing tikus

(10)

c. Deskripsi perlakuan

6. Pengolahan dan Analisis Data

Data pada penelitian ini adalah data kualitatif. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan hasil pada kelompok kelompok perlakuan.

H. JADWAL KEGIATAN

-Tikus Rattus norvegicus 30 ekor 50.000 1.500.000 -Pakan tikus 2 kg 100.000 200.000 -Pembuatan lotion dadap serep 4 konsentrasi 150.000 600.000 -Formalin 10% 1 liter 200.000 200.000 -Alkohol berbagai konsentrasi 3 liter 100.000 300.000 -Blok paraffin 1 liter 450.000 450.000 -Pewarna hematoxyllin-eosin 0,5 liter 1000.000 500.000 -Eter 0,2 liter 300.000 60.000 -Kaca benda (objek glass) 1 pack 120.000 120.000 -Kaca penutup (deck glass) 1 pack 120.000 120.000 ATK

-Kertas HVS 80g 3 rim 50.000 150.000

(11)

ke--Tinta print 1 200.000 200.000

-Flash disc 1 200.000 200.000

Total 4.600.000

2. Peralatan Penunjang

Nama Peralatan Rincian Harga Total -Pembuatan alat pelempar beban 1 set 1000.000

-Sewa kandang tikus 1 bulan 4 kandang kelompok 400.000 -Sewa alat bedah minor 1 set 100.000 -Sewa mikroton 1 penelitian 500.000 -Sewa mikroskop cahaya 1 bulan 2 buah 400.000

Total 2.400.000

3. Perjalanan

Nama Kegiatan Rincian Jumlah satuan

Jumlah Total Pembelian tikus ke UGM Jogjakarta 3 orang 150.000/PP 450.000 Akomodasi di Jogjakarta 3 orang 100.000/hari 300.000 Pembuatan lotion ke BPTO Tawangmangu 3 orang 150.000/PP 450.000 Akomodasi 1 hari di Tawangmangu 3 orang 100.000/PP 300.000

Total 1.500.000

4. Lain-lain

Rincian Kegiatan Jumlah

Pengayaan pustaka 500.000

Pembuatan laporan 500.000

Penggandaan laporan 500.000

Total 1.500.000

Total Biaya Penelitian

1. Bahan habis pakai Rp. 4.600.000 2. Peralatan Penunjang Rp. 2.400.000 3. Perjalanan Rp. 1.500.000 4. Lain-lain Rp. 1.500.000

(12)

J. DAFTAR PUSTAKA

Kumar V,Cotran R,Robbins S.2007.Buku Ajar Patologi.Edisi 7.Alih bahasa:Awal Prasetyo dkk.Jakarta:EGC

McGinnis PM.2005.Biomechanics of Sport and Exercise.Champaign:Human Kinetics Portney LG, Watkins MP.1993.Foundation of Clinical Research Application to

Practice.Stamford:Appleton & Lange

Schmidt RA,Wrisberg CA.2004.Motor Learning and Performance.Champaign:Human Kinetics

Sukintaka.2004.Teori Pendidikan Jasmani.Bandung:Nuansa

(13)

K. LAMPIRAN

Biodata Dosen Pembimbing

1. Nama : dr. Nugrahaningsih WH, M.Kes 2. N I P : 196907091998032001

3. Tempat, Tgl Lahir : Klaten, 9 Juli 1969 4. Jenis kelamin : Perempuan

5. Pangkat/Golongan : IIId

6. Jabatan : Lektor kepala 7. Fakultas /Jurusan : FMIPA/ Biologi 8. Riwayat Pendidikan

No Jenjang pendidikan Nama Instansi Masuk tahun Lulus tahun 1

1. Pengaruh Infusa Daun Tapak Doro Terhadap Oogenesis pada Mencit (2001)

2. Penggunaan Ekstrak Daun Dewa (Gynura procumbens (Lour. Merr)) untuk Menginduksi Apoptosis Sel Kanker Payudara Secara In Vitro (Penelitian Dasar, 2003, Ketua)

3. Efek Pemberian Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata) Terhadap Kematian Sel Adenokarsinoma Mamma Mencit C3H (in Vitro) ( Mandiri, Thesis,2003)

4. Efek Sitotoksik Ekstrak Sambiloto Terhadap Sel Kanker Payudara (DIK, 2005,Ketua) 5. Senyawa bioaktif dari kultur kalus sambiloto dan aktivitasnya terhadap sel kanker

payudara (Dosen muda, anggota, 2005)

6. Analisis Faktor-faktor Predisposisi Hipertensi Pada Atlet Gulat ( Penelitian Dasar, DIPA, anggota, 2006)

7. Pencegahan, Penghambatan dan Reduksi Kanker Payudara Dengan Ekstrak Sambiloto ( Dosen Muda, Ketua, 2007)

Semarang, 3 Oktober 2011

(14)

Biodata Ketua Penelitian

Nama : Asdi Wahyu Pradana NIM : 6301411098

Tempat Lahir : Klaten Tanggal Lahir : 16 Juni 1993 Agama : Islam

Universitas : Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan Angkatan : 2011

Alamat : Kembang Kuning, Windusari, Magelang No. Telp/HP : 087834107970

Alamat e-mail : asdi_forza21@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

1. SD : SDN 2 Rejosari Lulus Tahun 2005 2. SMP : SMPN 1 Bandongan Lulus Tahun 2008 3. SMA : SMAN 2 Magelang Lulus Tahun 2011

Semarang, 3 Oktober 2011

(15)

Biodata Anggota Penelitian

Nama : Arka Yanitama

NIM :

421409023

Tempat Lahir : Semarang Tanggal Lahir : 9 Oktober 1993 Agama : Islam

Universitas : Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jurusan : Fisika

Fakultas : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Angkatan : 2009

Alamat : Perumahan Trangkil Sejahtera B36 Sukorejo Gunung Pati No. Telp/HP : 085640686569

Alamat e-mail : arxtuvwxy_z@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

4. SD : SDN Petompon 01-02 Lulus Tahun 2003 5. SMP : SMPN 5Semarang Lulus Tahun 2006 6. SMA : SMAN 4 Semarang Lulus Tahun 2009

Semarang, 3 Oktober 2011

(16)

Biodata Anggota Penelitian

Nama : Arie Wahabi Luthfie

NIM :

6301411112

Tempat Lahir : Tegal

Tanggal Lahir : 26 Desember 1993 Agama : Islam

Universitas : Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Fakultas Ilmu Keolahragaan Angkatan : 2011

Alamat : Ketanggungan RT1/RW2 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal No. Telp/HP : 085742809105

Alamat e-mail : ariwaab@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

7. SD : SDN 1 Ketanggungan Lulus Tahun 2005 8. SMP : SMPN 1Dukuhturi Lulus Tahun 2008 9. SMA : SMKN 1 Dukuhturi Lulus Tahun 2011

Semarang, 3 Oktober 2011

Referensi

Dokumen terkait

Frekuensi pengadukan dan debit aerasi yang ditemukan optimum adalah pengadukan setiap 7 hari sekali dan debit aerasi 18 l/m dengan suhu tertinggi 62 o C, total penurunan

Pada gambar rangkaian flowchart proses penyimpanan data dibawah ini dapat dilihat pada langkah awal KWH Meter akan menunggu apakah ada beban, jika terdapat beban maka piringan

Pada penyusunan penelitian ini merancang sebuah antena mikrostrip yang ukurannya tidak terlalu besar dengan harga yang tidak terlalu mahal guna membantu masyarakat dalam

JEJAK EKOLOGI, ENERGI DAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) PADA PEMENUHAN KEBUTUHAN KAYU. GERGAJIAN MASYARAKAT

Hasil pengukuran perangkat sistem pengaman barang menggunakan sensor ultrasonik ini telah bekerja dengan baik, dimana pada saat kondisi sensor masih mendeteksi

Pesatnya perkembangan operasi sistem Android dan meluasnya telekomunikasi yang menggunakan jaringan komunikasi radio 3G, penulis terinspirasi untuk membuat sebuah

[r]

Lahan pertanian umum (AGRL) dan lahan bercampur semak (FRST) DAS Garang seluas 3748,78 ha (19,78%) berada pada kelas kelerengan > 15%, maka diperlukan pengelolaan lahan