• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PEKO 1402102 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T PEKO 1402102 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

94

Excaferina Sri Utami, 2016

PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN VARIABEL MODERATOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh penerapan metode guided discovery learning terhadap kemampuan pemecahan masalah dengan variabel moderator kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal dalam perekonomian kelas XI IIS SMA Negeri 1 Cipatat Kabupaten Bandung Barat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelas yang menggunakan pembelajaran metode guided discovery learning dan kelas yang menggunakan pembelajaran metode ceramah bervariasi. Ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata siswa yang diberikan treatment metode guided discovery learning lebih besar dibandingkan nilai rata-rata siswa yang diberikan pembelajaran metode ceramah bervariasi pada mata pelajaran ekonomi materi pokok peran pasar modal dalam perekonomian kelas XI IIS SMAN 1 Cipatat.

2. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada kelas yang menggunakan metode guided discovery learning antara siswa yang kemandirian belajarnya tinggi, sedang dan rendah. Ditunjukkan dengan kemampuan pemecahan masalah pada kelas yang menggunakan metode guided discovery learning dan memiliki kemandirian belajar tinggi, lebih baik, dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki kemandirian sedang dan rendah.

3. Terdapat pengaruh interaksi antara metode guided discovery learning dengan kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah bisa dipengaruhi oleh penggunaan metode guided discovery learning dan kemandirian belajar yang dimiliki siswa. Artinya pembelajaran dengan menggunakan metode

guided discovery learning akan lebih efektif untuk pencapaian

(2)

95

Excaferina Sri Utami, 2016

PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN VARIABEL MODERATOR KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemandirian belajar sedang dan rendah. Apabila penggunaan metode guided discovery learning disertai dengan kemandirian belajar tinggi, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan lebih baik dan optimal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru ekonomi SMA Negeri 1 Cipatat hendaknya mengimplementasikan metode guided discovery learning sebagai alternatif dalam pembelajaran ekonomi pada materi pokok yang lain untuk pencapaian kemampuan pemecahan masalah

2. Guru melatih kemandirian belajar siswa agar penerapan metode guided discovery learning dapat berhasi

3. Pembelajaran guided discovery learning menuntut kemampuan guru untuk mengkondisikan siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

4. Pembelajaran ini membutuhkan waktu yang banyak, sehingga guru harus pandai mengatur waktu agar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Ketika guru akan menerapkan metode pembelajaran guided discovery learning harus disesuaikan dengan materi atau kompetensi dasar yang

akan ditempuh agar sesuai dengan hasil belajar yang ingin dicapai. 6. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan faktor

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Gugus Metil pada Sintesis Turunan N -Arilhidrazon Dari Asam Mefenamat” ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) ini dengan judul Studi Komparasi Pengaturan Tindak Pidana Pembunuhan Menurut Kitab Undang-Undang Hukum

Bagi mahasiswa baru, rencana kuliah yang akan ditempuh pada semester pertama ditentukan secara paket dengan besaran SKS sesuai dengan ketentuan program studi

sedikit bersabar, karena mungkin tidak cukup sekali penjelasan agar anak-anak faham pelajaran, akan tetapi butuh tiga hingga empat kali penjelasan. jadi,

[r]

tan pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu materi keterampilan menulis narasi. Hasil yang diperoleh dari siklus I me- nunjukkan adanya peningkatan daripada pra- siklus.

Data wawancara evaluasi program bimbingan dan konseling (Akademik & Keagamaan) di SMA Negeri 1 Palopo dari empat orang guru BK diperoleh bahwa dari 15

B erdas arkan kondis i g eolog i dan wilayah perairannya, S urabaya dikateg orikan ke dalam kawas an yang relatif aman terhadap benc ana g empa bumi maupun tanah ambles an