• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PEMANFAATAN TANAMAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA TOLAI KECAMATAN TORUE KABUPATENPARIGIMOUTONG | Dewi | EJIP BIOL 9372 30593 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAJIAN PEMANFAATAN TANAMAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA TOLAI KECAMATAN TORUE KABUPATENPARIGIMOUTONG | Dewi | EJIP BIOL 9372 30593 1 SM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PEMANFAATAN TANAMAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA TOLAI KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Ni Ketut Lestaridewi1, Mohammad Jamhari2, Isnainar2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tadulako 2Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tadulako

Email: lestaridewijavanica@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan cara pemanfaatannya oleh masyarakat serta kelayakannya sebagai media informasi bagi masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode wawancara dengan pengambilan data menggunakan teknik jelajah dan observasi. Hasil penelitian ditemukan 53 jenis dari 29 famili yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian dari tanaman obat yang dimanfaatkan yaitu akar, umbi, rimpang, ranting, batang, daun, bunga, biji dan buah dengan dengan cara pengolahan yang bervariasi seperti : dijemur, ditumbuk, diremas, diparut, diseduh, direbus, dipanggang, digoreng, dikunyah, diteteskan, digosokan, diperas, dioleskan, dimakan dan diminum langsung. Sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai potensi, habitus, dan kandungan zat kimia pada tanaman yang bisa mengobati suatu jenis penyakit.

(2)

STUDY OF PLANT UTILIZATION AS TRADITIONAL MEDICINES AT TOLAI VILLAGE, TORUE SUBDISTRIC, PARIGI MOUTONG DISTRICT

Ni Ketut Lestaridewi1, Mohammad Jamhari2, Isnainar2

1Student of Biological Education Study Program- Tadulako University 2Lecturers of Biological Education Study Program - Tadulako University

ABSTRACT

This study aims to gain information of plant species used as traditional medicines and methods of the uses applied by the community present at the village as well as feasibility of the result is for information of the community. The study used descriptive method combined by an interview. Data was collected by roaming and observation. Results of the study found 53 species and 29 families used for traditional medicines. Parts of the plants applied for the medicines included roots, bulbs, rhizomes, twigs, stems, leaves, flowers, fruits and seeds. The parts were variously processed such as dried, pounded, crushed, shredded, brewed, boiled, baked, fried, chewed, dripped, rubbed, squeezed, smeared, eaten and drunk directly. Further study is suggested, particularly, how those potential, habitués and chemical contents of those plants is conducted.

(3)

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang memiliki pelayanan kesehatan modern telah berkembang namun jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. Menurut survei sosial ekonomi nasional tahun 2001 sebanyak 57,7% penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri tanpa bantuan medis, 31,2% diantaranya menggunakan tanaman obat tradisional dan 9,8% memilih cara pengobatan tradisional lainnya. Indonesia memiliki budaya pengobatan tradisional termasuk penggunaan tanaman obat sejak dulu dan telah dilestarikan secara turun-temurun. Namun dengan adanya modernisasi budaya dapat menyebabkan hilangnya pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat (Bodeker, 2000 dalam

Novitasiah, 2013).

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat masih dilakukan oleh masyarakat di Sulawesi Tengah, salah satunya di Kecamatan Bukal Kabupaten Buol. Sejak dahulu masyarakatnya telah banyak memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan pengobatan untuk segala macam penyakit. Masyarakat yang ada di wilayah tersebut memiliki kekayaan pengetahuan tradisional dalam bidang pengobatan tradisional khususnya yang berkaitan dengan penyembuhan penyakit. Selain itu Kecamatan Bukal juga masih memiliki

keanekaragaman tumbuhan yang masih cukup tinggi. Seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang tua rajin mengonsumsi obat tradisional (Hasanah, 2016).

Desa Tolai memiliki potensi sumber daya alam seperti pegunungan, persawahan, perkebunan coklat dan sebagainya. Desa ini memiliki keanekaragaman tumbuhan cukup tinggi. Desa Tolai memiliki luas wilayah seluas 22 Km2, masyarakat di desa ini terdiri dari

(4)

bila tanaman obat dilestarikan di pekarangan rumah masing-masing masyarakat.

Penggunaan obat tradisional sudah membudaya di masyarakat desa Tolai. Selain melakukan pengobatan modern masyarakat juga melakukan pengobatan alternatif menggunakan beberapa tanaman obat tradisional untuk mengatasi dan mengobati berbagai macam jenis penyakit, seperti diare, diabetes dll. Hal ini juga dipengaruhi oleh melonjaknya harga obat sintetik murni sehingga masyarakat kembali memanfaatkan tanaman obat. Manfaat penggunaan tanaman obat tersebut sangat besar, dengan keadaan ekonomi masyarakat, adanya penggunaan obat tradisional ini akan menghemat biaya kehidupan karena pengobatan tradisional selain bahannya dapat diperoleh dengan mudah di alam, pengobatan ini lebih murah, aman dan tidak memiliki efek samping yang besar seperti obat-obatan modern karena dapat dicerna oleh tubuh dan dapat memperbaiki kerusakan organ.

Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman secara tradisional yang tak ternilai harganya ini belum diteliti dan dikaji secara mendalam ataupun maksimal sehingga belum adanya dokumentasi yang terkait dengan pemanfaatan tanaman obat di desa Tolai. Ilmu tentang pemanfaatan tanaman obat ini hanya diwariskan secara lisan, sehingga tidak menutup

kemungkinan bahwa lama kelamaan ilmu ini akan menghilang atau resepnya tidak komplit. Maka sangat perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan tanaman sebagai obat, agar tersedia informasi yang lengkap dan akurat mengenai jenis tanaman yang digunakan sebagai obat serta cara pemanfaatanya di desa Tolai.

Berdasarkan latar belakang tersebut, sehingga dianggap perlu untuk dikaji lebih dalam tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Di Desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di desa Tolai Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong yang dilaksanakan pada bulan Juni sampai November 2016.

(5)

untuk mengobati penyakit yang diderita oleh masyarakat.

Pengumpulan data ini terdiri dari observasi lokasi penelitian sebagai tahap persiapan, sedangkan pada tahap pelaksanaan penelitian peneliti melakukan pengambilan sampel, wawancara, dan dokumentasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu: 1) Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti menyiapkan alat dan bahan, serta kelengkapan administrasi dan melakukan observasi. 2) Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian peneliti melakukan pengambilan sampel, wawancara dan dokumentasi.

(1) Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur, yaitu dengan mewawancarai para pengobat tradisional (tabib dan masyarakat setempat). Pedoman wawancara yang digunakan memuat daftar pertanyaan yang berupa garis-garis besar dari permasalahan.

(2) Pengambilan sampel tanaman obat yang merupakan data penelitian dilakukan dengan menjelajah bersama informan kunci

(3) Dokumentasi dilakukan sejalan dengan pengambilan sampel dan wawancara untuk melengkapi data penelitian.

HASIL PENELITIAN

1) Jenis Dan Pemanfaatan Tanaman Obat

Jenis dan pemanfaatan tanaman obat dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Jenis Dan Pemanfaatan Tanaman Obat

No Nama

Lokal Desa Tolai/ Nama Indonesia

Nama Latin Jenis Penyakit

Yang Diobati

Bagian Yang

Dimanfaatkan PemanfaatanCara Komposisi Takaran/Dosis PemanfaatanPersentase Tanaman Oleh Tabib

1. Don

gedi/Daun gedi

Abelmochus

manihot Maag Daun Direbus 21 daunmuda + 3 gelas air

Segelas 3x

sehari 20%

2. Layah buaya / Lidah buaya

Aloe vera Maag, jerawat, penyubur rambut

Daun Diseduh,

dijemur, potong langsung

1 daun lidah

(6)

3. Isen /

Lengkuas Alpiniagalanga Pelancarhaid, rematik,

Penambah tenaga

Daun ,

rimpang Ditumbuk,diremas 1).1 indukrimpang lengkuas, kunyit,kencur ,temulawak, dan beras madu, kuning telur. 2).7 daun muda segelas air, 1 sdm gula merah,, dan 2 biji asam jawa.

2x sehari

1x sehari 80%

4. Samiroto /

Sambiloto Andrographispaniculata PenurunKadar Gula/ Diabetes

Daun Direbus ,

ditumbuk 1).21daun+segelas air.

2).11 daun+segelas air+2 biji asam jawa.

2x sehari 40%

5. Silek kaye

/ Sirsak Annonamuricata PenambahTenaga, Kista,

Penambah nafsu makan

Daun Ditumbuk

dan direbus airnya diminum

1).11 daun

muda +

setengah sendok teh garam dan arang.

2).21 daun muda + 3 gelas air

3).7 daun muda + 1 sdm madu

Segelas 2x sehari

Segelas 1x sehari

60%

6. Silek bali /

Srikaya Annonasquamosa ObatLuka Borok

Daun Tumbuk

lalu di balurkan pada luka

21 daun muda + setengah sdt garam dapur

Segenggam tangan orang dewasa 3x sehari

(7)

7. Buah /

Pinang Arecacatechu ObatLuka Dalam,

penambah nafsu makan

Buah , akar Direbus,

ditumbuk 1).5 buahpinang muda, 9 potong akar pinang, 9 lembar daun kayu hitam muda, dan 7 gelas air. 2) 7 buah pinang muda, 2sdm santan kelapa

Segelas 3x sehari

2x sehari 20%

8. Gedang

/Pepaya Caricapapaya ObatMalaria, penawar bisa ular/lipan

Daun Diremas,

direbus, diteteskan

1).21 daun muda+ garam. 2).3 tetes getah tangkai daun

7 lembar 1-3x sehari 3 tetes 2x sehari

60%

9. Kecilu/ Ketepeng cina

Cassia alata Sakit Perut/

Penyakit Kulit

Daun Ditumbuk,

diremukan 1).11lembar daun mda+air setengah gelas+inti bawang merah. 7 lembar daun tua

Setengah gelas 2x sehari

Secukupnya 1x sehari

40%

10. Juuk lengis/ Jeruk nipis

Citrus

aurantifolia Batuk ,maag Buah Diperas 1 buah jeruknipis,1sdm madu , 1 jari kunyit

3 sdm 2x

sehari 40%

11. Nyuh gading / Kelapa gading

Cocos nuciferavar. eburnean

Buah Dipanggang

,diminum langsung

1 buah kelapa yang masih sangat muda+ susu kental manis putih, 1 jari telunjuk temulawak, 1 sdm madu

Segelas 2x

sehari 80%

12. Endong

/Andong Cordylinefruticosa Penawarbisa lipan/ular

Daun Ditumbuk 11 daun

muda Secukupnya2x sehari 20%

13. Kunyit ireng/

kunyit hitam

Curcuma

aeruginosa Sesak,

Penambah nafsu makan

Rimpang Diparut 1).1

rimpang kunyit hitam sekuuran jari telunjuk + 1 kuning telur ayam, 1 sdm madu. 2).11 iris rimpang seukuran ujung ibu

Segelas 3x

(8)

jari

14. Kunyit/

Kunyit

Curcuma

domestica Penambahtenaga,

Bekas luka,

Rimpang Diparut 1).11 iris rimpang kunyit seukuran ibu jari + 1 sdm madu, 1 kuning telur. 2).1 jari kunyit sebesar ibu jari.

3 sdm 2x sehari

Secukupnya 3x sehari

40%

15. Temu/

Temulawak Curcumaxanthorihiza Maag,

Sakit pinggang

Rimpang Direbus 1).1

rimpang temulawak dan kunyit seukuran ibu jari, 1 genggam daun kumis kucing, 1 liter air. 2).1 rimpang temulawak seukuran ibu jari + 5 gelas air

Segelas 1x

sehari 40%

16. Kunyit puteh/

Kunyit putih

Curcuma

zedoaria Maag, Hepatitis,

Rimpang Diparut 1).1 ruas rimpang + 1 sdm madu. 2).2 ruas rimpang + segelas air panas

3 sdm 1x sehari Segelas 1x sehari

40%

17. Sere/Serai Cymbopogon

citrates Sakit gigi Daun Direbus Segenggamdaun sere muda + 2 gelas air

½ gelas 2x

sehari 20%

18. Sere barak/

Serai wangi

Cymbopogon

nardus Gigitanserangga, rematik

Batang Digoreng 7 batang serai wangi + ¼ gelas minyak kelapa

Ssecukupny a setiap kali dibutuhkan

lithosperma Penambahnafsu makan, Panas dalam

Daun Diremas 1).7 helai

daun dadap muda + 1 inti bawang merah. 2).7 helai daun dadap muda, 2 biji asam jawa+ garam secukupnya

3 sdm 1x

(9)

20. Mangges

/Manggis Garciniamangostana Penurunberat badan

Buah Direbus 21 kulit

buah manggis + 3 gelas air

Segelas 1x

sehari 20%

21. Cempiring /

kacapiring

Gardenia

augusta melahirkan,Pelancar Panas dalam

Daun Ditumbuk 1).21 daun muda + 1 inti 2x sehari 3 sdm 2x sehari Segelas 1 x sehari

60%

22. Bunge Ratne/

Bunga kenop

Gomphrena

globosa Pelancarkencing Bunga Direbus 11 kuntumbunga+ 3 gelas air

½ gelas 2x

sehari 20%

23. Don temen/

Daun ungu

Graptophylu m pictum Salahurat,

rematik,

Panas dalam

Daun Ditumbuk 1).7 helai daun muda+ 1 inti bawang merah Tumbuk 2).51 daun muda + 1 inti bawang merah

Secukupnya 2x sehari 40%

24. Sambung nyawa/

Sambung nyawa

Gynura

procumbens Penurunkadar gula, hipertensi

Daun Direbus 7 – 11

lembar daun + 3 gelas air

Segelas 2x

sehari 40%

25. Sogo putih

/Ganda suli

Hedychium

coronarium Rabun/katarak Bunga Diteteskan 1 kuntumbunga 3 tetes 2xsehari 20%

26. Don skan dan meluruska n rambut

Daun Diremas 5 helai daun

muda + segelas air

Segelas 1x

sehari 20%

27. Bunge bintang/

Kitolod

Isotoma

longiflora Rabun/katarak Daun Direbus 21 daun muda+ 2 gelas air Secukupnya1x sehari 20%

28. Keliki/

Jarak pagar

Jatropha

curcas Panaspada bayi,

Sakit gigi,

Sariawan,

Daun Ditumbuk,

diremas, ditetskan

1). 11 helai daun muda + 1 inti bawang 2). 11 helai daun muda + 1 inti bawang merah + 2 biji

Secukupnya 5x sehari

3 sdm 1x sehari

(10)

penambah nafsu makan

asam jawa 3). 1 tangkai daun jarak 4). 11 lembar daun muda

sehari

3 sdm 2x sehari

29. Cekuh/

Kencur

Kaempferia

galanga Panas danbatuk pada bayi

Rimpang Ditumbuk,

di kunyah 3 rimpangseukuran ujung ibu jari + 1 sdm beras

Secukupnya 1-2x sehari 40%

30. Kayu urip/Cocor bebek

Kalanchoe

pinnata Salahurat, panas dalam, rematik,

Daun Ditumbuk 5 helai daun muda + inti bawang merah

Secukupnya 2x sehari 40%

31. Ceruring/

Duku Lansiumdomesticum Malaria Batang Ditumbuk,direbus 3 kelopakkulit batang Segelas 3xsehari 40%

32. Selo sawi/

Singkong

Manihot

esculenta Maag Umbi Direbus 1 umbiberukuran 25 cm + ½ gelas air

½ gelas 3x

sehari 20%

33. Payo/Paria Momordica

charantia Malaria,panas dalam,

Daun Diremas 1).Segenggam

daun muda 2). 11 lembar + 2 biji asam jawa

3 sdm 2x

sehari 40%

34. Tibah /

Mengkudu

Morinda

citrifolia Hipertensi

Lumpuh

Buah Ditumbuk,

dijemur 1). 9 buahmasak

2) Setoples kaca mengudu masak

Segelas 1x sehari

3 sdm 1x sehari

40%

35. Kelor/

Kelor

Moringa

oleifera Rematik,

Sakit seluruh badan

Batang ,

Daun Ditumbuk 1).3 kelopakkulit batang kelor + 3 sdm minyak tanah 2). 5 tangkai daun kelor + ½ sdm kapur sirih

Secukupnya 1x sehari 40%

36. Sengepur/

Kersen Muntingiacalabura Penurunkadar gula/ diabetes

Buah Dimakan

langsung 11 buahkersen yang sudah masak

11 buah

(11)

37. Tunjung

/Teratai Nymphaeanouchali Diare Rimpang Diparut 21 irisrimpang teratai dan jahe seukuran ujung jari,

Segelas 3x

sehari 20%

38. Kumis meng /Kumis kucing

Orthosiphon

spicatus Penurunkadar gula/Diab etes,kenci ng batu

Akar, batang dan daun

Direbus 1 pohon kumis kucing + 7 gelas air.

7 lembar daun + segelas air

Segelas 1x sehari

Segelas 2x sehari

pringlei Salah urat Ranting Ditumbuk 11 potongranting Secukupnya 2x sehari

20%

40. Mahkota dewa/

Mahkota dewa

Phaleria

macrocarpa Lemahjantung, kurang darah

Buah Direbus 3 buah

mahkota dewa merah + 3 gelas air

Segelas 3x

sehari 20%

41. Base/Sirih Piper betle Penyakit dalam,

Keputihan

Pelancar haid

Daun Direbus,

dikunyah 1).11 daunsirih dan sirsak + 3 gelas air.

2). 11 lembar daun + 3 gelas air

3).7 lembar + 3 gelas air 4).5 lembar daun

Segelas 2x sehari

3 gelas 3x sehari

Segelas 2x sehari 5 lembar 1x sehari

80%

42. Mice/Lada Piper

ningrum Penambahtenaga Biji Ditumbuk 11 biji lada,ketumbar, 11 iris kunyit, kencur, 1 sdt beras, 1 sdm madu, wangen secukupnya.

Segelas 2x

sehari 20%

43. Jepun/

Kamboja

Plumeria rubravar. acutifolia

Luka, gatal/ penyakit kulit,

Batang Dioleskan,

dibakar 1). Patahkanranting muda + 1 sdm minyak kelapa 2). Bakar 1 tangkai ranting muda

Secukupnya 1x sehari

3 tetes 1x sehari

(12)

44. Nyambu batu/

Jambu biji

Psidium

guajava Diare Daun , buah Direbus ,ditumbuk, dikunyah

1).11 lembar daun jambu + 3 gelas Tumbuk 2).51 buah jambu muda 3). 1 buah jambu biji muda

Segelas 2x sehari Segelas 1x sehari Sebuah 1x sehari

60%

45. Kayu manis/ Katuk

Sauropus

androgynus Panasdalam, penambah tenaga

Daun Diremas Segenggam

daun muda

Segenggam daun muda + 2 biji asam jawa + 1sdt garam + segelas air

1 sdm 1x sehari

3x sehari 40%

46. Tuung kokak/

Terung kokak

Solanum

torvum Tipes Daun , buah Ditumbuk 7 lembardaun dan 7 buah

Segelas 2x

sehari 20%

47. Piduh

/Mayana Solenostemonscutellarioides Sakitkepala, Panas dalam,

Penambah nafsu makan

Daun Diremas,

ditumbuk 1).11lembar daun + 1 sdm madu dan air kunyit 2).5 lembar daun + 1 sdm minyak

Kelapa 3). 7 lembar daun muda + 1 sdt madu

4 sdm 2x sehari

Secukupnya 2x sehari

1 sdm 2x sehari

60%

48. Kecubling /

Kejibeling

Strobilanthes

crispus Kencingbatu Daun,batang Direbus 1).5 lembardaun dan 5 potong batang seukuran jari telunjuk + 3 gelas air 2). 11 lembar daun kejibeling dan daun kumis kucing

Segelas 2x

sehari 40%

49. Selagi/

Asam

Tamarindus

indica Panasdingin Daun Direbus 1 mangkokdaun asam + 1 panci air

1 ember

1x sehari 20%

50. Kentowali

/Brotowali Tinosporacrispa Malaria Batang Direbus,diteteskan 1 jengkalbatang brotowali + 2 gelas air 1 jengkal

Segelas 2x sehari 3 tetes 1x sehari

(13)

brotowali

51. Jae barak /Jahe merah

Zingiber officinale varrubrum rhizoma

Rimpang Ditumbuk,

digoreng 1).7 irisrimpang jahe seukuran ujung jari. 2).5 iris rimpang jahe seukuran ibu jari+ 1 sdt madu 3).9 iris jahe + 1 sdm setiap kali dibutuhkan

diversifolia Penurunkadar gula/ diabetes

Daun Direbus 51 daun

muda + 9 gelas air

2 gelas 3x

sehari 20%

53. Bangle/

Bangle

Zingiber

purpureum Salahurat,

Sakit pinggang, rematik

Rimpang Ditumbuk 1). 11 iris bangle , 1 inti bawang merah,+ 1sdm arak

2).11 iris bangle seukuran ibu jari + 1 sdm minyak kelapa

Secukupnya 2x sehari 40%s

PEMBAHASAN

Hasil observasi menunjukan di Desa Tolai banyak ditumbuhi tanaman obat, adapun jumlah responden yang bisa diwawancarai sebanyak 5 orang, empat orang laki-laki dan 1 perempuan yang seluruhnya berprofesi sebagai tabib.

Responden yang diwawancarai semuanya dari suku Bali, mengingat di desa Tolai masyarakatnya sebagian besar suku Bali dan hanya suku Bali yang masih menggunakan pengobatan secara

tradisional. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui nama lokal, dan nama latin dari masing-masing tanaman.

Jumlah tanaman obat yang dimanfaatkan yaitu sebanyak 53 jenis dari 29 famili, dari 29 famili tersebut yang paling banyak dimanfaatkan adalah dari famili Zingiberaceae yaitu sebanyak 9 jenis seperti Alpinia galanga, Curcuma xanthorihiza, Curcuma zedoaria, Curcuma domestica,

(14)

Hedychium coronarium, Kaempferia galanga, Zingiber officinale Rasc. Var. rubrum rhizoma, Zingiber purpureum, adapun bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari famili ini adalah bagian rimpangnya. Hal ini karena masyarakat desa Tolai sudah mengenal famili Zingiberaceae mudah dikembangbiakan serta berkhasiat secara turun temurun dalam mengobati berbagai penyakit. Relevan dengan hasil penelitian Hasanah (2016) bahwa jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai obat di Daerah Buol Sulawesi Tengah adalah dari famili Zingiberaceae, maka dapat diketahui bahwa di Sulawesi Tengah yang paling sering dijumpai dan dimanfaaatkan secara turun temurun sebagai obat kebanyakan dari famili Zingiberaceae. Kemudian jika ditinjau dari kandungan kimianya, menurut Tjitrosoepomo (1994) jenis-jenis dari famili Zingiberaceae mengandung minyak atsiri dan resin, serta dalam obat-obatan suku ini digunakan sebagai karminatif, stimulans dan pemberi aroma atau bumbu.

Bagian dari tanaman obat yang dimanfaatkan yaitu akar, umbi, rimpang, ranting, batang, daun, bunga, biji dan buah dengan pemanfaatan dan pengolahan yang bervariasi. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah bagian daun yaitu sebanyak 29 jenis

diantaranya adalah

Abelmochus manihot (daun gedi),

Aloe vera (lidah buaya), Alpinia galanga

(lengkuas). Andrograpis paniculata

(sambiloto), Annona muricata (sirsak),

Annona squamosa (srikaya),

Carica papaya (pepaya), Cassia alata

(ketepeng cina), Cordyline frusticosa

(andong), Cymbopogon citrates (serai),

Erythrina lithosperma (dadap serep),

Gardenia augusta (kacapiring),

Graptophylum pictum (daun temen),

Gynura procumbens (sambung nyawa),

Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu),

Isotoma longiflora (bunga bintang),

Jatropha curcas (jarak pagar),

Momordica charantia (momordica charantia), Moringa oleifera (kelor),

Orthosiphon spicatus (kumis kucing),

Piper betle (sirih), Psidium guajava

(jambu biji), Sauropus androgynus

(katuk), Solanum torvum (terung kokak),

Solenostemon scutellarioides (mayana),

Strobilanthes crispus (kejibeling),

Tamarindus indica (asam),

Tithonia diversifolia (kembang bulan),

(15)

temurun, relevan dengan pernyataan Hamzari (2008) yaitu bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun karena merupakan tempat pengolahan makanan yang berfungsi sebagai obat, mudah diperoleh dan mudah dibuat atau diramu sebagai obat dibandingkan dengan kulit, batang dan akar tanaman.

Bagian rimpang yaitu sebanyak 9 jenis diantaranya adalah Alpinia galanga

(lengkuas), Curcuma xanthorihiza

(temulawak), Curcuma zedoaria (kunyit putih), Curcuma domestica (kunyit),

Curcuma aeruginosa (kunyit hitam),

Kaempferia galanga (kencur),

Nymphaea nouchali (teratai),

Zingiber officinale var rubrum rizhoma

(jahe merah), Zingiber purpureum

(bangle). Bagian buah sebanyak 9 jenis yaitu Areca catechu (pinang),

Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Cocos nucifera var. eburnean (kelapa gading),

Garcinia mangostana (manggis),

Morinda citrifolia (mengkudu),

Muntingia calabura (kersen),

Phaleria macrocarpa (mahkota dewa), Psidium guajava (jambu biji), dan

Solanum torvum(terung pipit). Kemudian bagian batang sebanyak 5 jenis yaitu

Cymbopogon nardus (serai wangi),

Moringa oleiflora (kelor), Plumeria rubra

var. acutifolia Poir. Bailey (kamboja),

Tinospora crispa (brotowali),

Lansium domesticum (duku). Bagian bunga sebanyak 2 jenis yaituGomphrena globosa (bunga kenop), dan Hedychium coronarium (ganda suli). Bagian umbi 1 jenis yaitu Manihot esculenta (singkong), bagian biji satu jenis yaitu Piper ningrum

(lada), bagian akar yaitu Areca catechu

dan bagian keseluruhan tanaman akar, batang, daun yaitu Orthosiphon spicatus

(kumis kucing) dengan pemanfaatan dan pengolahan yang bervariasi.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama tabib diketahui bahwa pemanfaatan tanaman obat di Desa Tolai dilakukan dengan cara dijemur, ditumbuk, diremas, diparut, diseduh, direbus, dipanggang, digoreng, dikunyah, diteteskan, digosokan, diperas, dioleskan, dimakan dan diminum langsung. Cara pengolahan yang paling banyak dilakukan yaitu direbus dan ditumbuk yaitu masing-masing 23 jenis tanaman.

Pengolahan dengan cara direbus antara lain Abelmochus manihot (daun gedi), Andrographis paniculata

(sambiloto), Annona muricata (sirsak), Areca catechu (pinang), Carica papaya

(pepaya), Curcuma xanthorihiza

(temulawak),Cymbopogon citrates(serai),

Garcinia mangostana (manggis),

Gomphrena globosa (bunga kenop),

Gynura procumbens (sambung nyawa),

(16)

Orthosiphon spicatus (kumis kucing),

Phaleria macrocarpa (mahkota dewa),

Piper betle (sirih), Psidium guajava

(jambu biji),Solenostemon scutellarioides

(mayana), Strobilanthes crispus

(kejibeling), Tamarindus indica (asam),

Tinospora crispa (brotowali) dan

Tithonia diversifolia(kembang bulan). Pengolahan dengan cara ditumbuk yaitu Alpinia galanga (lengkuas),

Andrographis paniculata (sambiloto),

Annona muricata (sirsak),

Annona squamosa (srikaya), Areca catechu (pinang), Cassia alata (ketepeng cina), Cordyline fruticosa (andong),

Curcuma domestica (kunyit),

Gardenia augusta (kacapiring),

Graptophylum pictum (daun temen),

Jatropha curcas (jarak pagar),

Kaempferia galanga (kencur),

Kalanchoe pinnata (cocor bebek),

Lansium domesticum (duku),

Morinda citrifolia (mengkudu),

Moringa oleifera (kelor),

Pedilanthus pringlei (patah tulang),

Piper ningrum (lada), Psidium guajava

(jambu biji), Solanum torvum (terung pipit), Zingiber officinale var. rubrum rizhoma (jahe merah), Zingiber purpureum(bangle).

Sedangkan pemanfaatan dengan cara diperas, digosokan, dimakan atau diminum langsung, diseduh dan diteteskan masing-masing sebanyak 1 jenis yaitu

diperas Citrus aurantifolia (jeruk nipis), digosokan Cassia alata (ketepeng cina), dimakan langsung Muntingia calabura (kersen), diminum langsung

Cocos nucifera var. eburnea (kelapa gading), diseduh Aloe vera (lidah buaya), diteteskanCarica papaya(pepaya).

Jenis penyakit yang diobati oleh tabib dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu penyakit luar (fisik) dan penyakit dalam (fisiologi). Jenis penyakit dengan menggunakan pengobatan luar terdiri dari penyakit gatal-gatal biasa, penyakit kulit, luka, bekas luka, sakit pinggang, memar, gigitan serangga dan binatang berbisa, salah urat, katarak, rabun, panas pada bayi, jerawat dan borok. Sedangkan jenis penyakit yang menggunakan pengobatan dalam antara lain, maag, penambah tenaga, penambah nafsu makan, pelancar haid, sakit perut, panas dalam, sesak, hepatitis, amandel, pelangsing, pelancar melahirkan, pelancar kencing, batuk pada bayi, lumpuh jantung, anemia, kencing batu atau kencing manis, tekanan darah tinggi, muntah darah, sakit gigi, tipes, panas dingin, sakit mata, sakit kepala, malaria, jantung, paru-paru, demam, sariawan, reumatik, batuk, membersihkan darah kotor setelah melahirkan, diare, keputihan dan kista.

(17)

satu sendok teh, ada pula yang diminum segelas, untuk jamu sebanyak satu gelas 2 atau 3 kali dalam sehari dan waktu yang paling efektif dalam meminum ramuan yaitu pada pagi dan sore. Dan ada pula yang langsung dioleskan dan diteteskan pada bagian yang membutuhkan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tumbuhan yang paling banyak manfaaatnya dalam pengobatan penyakit adalah kelapa gading dan jarak pagar. Tanaman kelapa gading digunakan sebagai obat panas dalam, batuk, paru-paru dan kurang nafsu makan sedangkan jarak pagar digunakan sebagai obat panas pada bayi, sariawan, sakit gigi dan penambah nafsu makan. Persentase terbesar untuk jenis tanaman yang sama-sama digunakan oleh tabib yaitu kelapa gading, lengkuas, sirih dan jarak pagar yaitu sebanyak 80%. Persentase 20% merupakan persentase tanaman yang hanya digunakan oleh 1 orang tabib yaitu sebanyak 20 jenis. Hal ini menandakan bahwa tabib di desa Tolai tidak mutlak menyarankan jenis tanaman yang sama kepada masyarakat.

Keanekaragaman tumbuhan di desa Tolai cukup tinggi, dilihat dari tersedianya begitu banyak jenis tumbuhan obat baik yang liar maupun budidaya, masyarakat di desa ini juga sangat bersahabat dengan alam, mereka hanya mengambil dan memanfaatkan tumbuhan

seperlunya, sehingga tanaman yang masih kecil dan muda bisa berpotensi untuk tumbuh dan berkembang dan terhindar dari kepunahan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa fasilitas kesehatan modern di desa Tolai sudah tersedia namun masyarakat cenderung lebih mengutamakan pengobatan tradisional karena bahannya lebih aman dan murah serta banyak tersedia dipekarangan. Hal ini relevan dengan pernyataan Dewoto (2007) yang menyatakan bahwa “Penggunaan obat tradisional di Indonesia tidak saja berlangsung di desa yang tidak memiliki/jauh dari fasilitas kesehatan dan obat modern sulit didapat, tetapi juga berlangsung di kota besar meskipun banyak tersedia fasilitas kesehatan dan obat modern mudah diperoleh. Obat tradisional mungkin digunakan sebagai obat alternatif karena mahalnya atau tidak tersedianya obat modern/sintetis dan adanya kepercayaan bahwa obat tradisional lebih aman.

(18)

jika masyarakat bergantung dengan obat-obatan sintetik selain harganya mahal resiko efek samping untuk kesehatan jangka panjang juga sangat mengkhawatirkan. Hal ini relevan dengan hasil penelitian Sari, d.k.k (2015) bahwa manfaat tanaman obat keluarga disamping untuk menambah penghasilan keluarga, juga untuk melestarikan tradisi, menghemat biaya berobat dan memanfaatkan lahan yang tidak produktif.

KESIMPULAN

Jenis tanaman yang berhasil diidentifikasi di desa Tolai sebanyak 53 jenis dari 29 famili, seluruhnya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional dan yang paling banyak dimanfaatkan adalah dari famili Zingiberaceae yaitu sebanyak 9 jenis. Pemanfaatan tanaman sebagai obat tradisional di desa Tolai dilakukan dengan cara bervariasi seperti: direbus, ditumbuk, diremas, dipanggang, digoreng, dijemur, dioleskan, dikunyah, diteteskan, digosokan, diseduh, diparut, diperas serta dimakan dan diminum langsung.

SARAN

Sebaiknya dilakukan penelitian

yang lebih lanjut mengenai potensi,

habitus, dan kandungan zat kimia pada

tanaman yang bisa mengobati suatu jenis

penyakit.

DAFTAR RUJUKAN

Dewoto.H.R. (2007). “Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia.57, (7), 205-211.

Hamzari, (2008). Identifikasi Tanaman Obat-Obatan yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Tabo-Tabo. Jurnal Hutan dan Masyarakat. III, (2), 111-234. Hasanah, U. (2016). Kajian Pemanfaatan

Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional Di Kecamatan Bukal Kabupaten Buol. Skripsi pada FKIP UNTAD Palu: tidak diterbitkan

Novitasiah, H. R. (2013). Study Etnobotani Komparatif Tumbuhan Rempah yang Bernilai Obat di Desa Tombi Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Skripsi pada FKIP UNTAD Palu: tidak diterbitkan.

Sari. I.D., Yuniar. Y., Siahaan. S., Riswati., Syaripuddin. M., (2015). Tradisi Masyarakat dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat di Pekarangan. Jurnal Kefarmasian Indonesia.5, (2):123-132

(19)

Gambar

Tabel 1 Jenis Dan Pemanfaatan Tanaman Obat

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengkuantifikasi bahan dan zat yang terdapat didalam berbagai jaringan (buah / biji, daun, kulit biji, kulit batang, kayu, akar

Bahan-bahan jamu untuk penyakit bengkak berupa akar, rimpang, umbi, kayu, biji, daun, bunga, buah, jamur, kapur barus, kuning telur ayam (kampung), serta air tawar, arak,

Penggunaan bahan kosmetik bahan-bahan alami sangat dianjurkan, karena kandungan utama seperti daun, bunga, biji-bijian, buah dan akar semuanya dapat dimanfaatkan sebagai

Komposisi kandungan dan struktur tanaman murbei baik pada akar, batang/ranting, daun dan buah memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak, panganan,

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu, tanaman obat suku Zingiberaceae di desa sumbersari memiliki perbedaan struktur morfologi daun, tangkai daun, bunga, dan rimpang pada

Gambar 4.2 Grafik bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional Spesies tumbuhan yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dapat memiliki satu atau

Tanaman yang seluruh bagian tanaman maupun bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, ranting, daun, bunga & buah biji yang dapat dipakai sebagai bahan obat atau

Semua organ dari tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat suku Buton di Kecamatan Binongko sebagai bahan obat berbeda-beda yaitu daun, akar, umbi, rimpang, batang, kulit batang,