• Tidak ada hasil yang ditemukan

ITS paper 33580 4109100054 paper

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ITS paper 33580 4109100054 paper"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

I

Abstrak— Bisnis waralaba reparasi kapal dapat dikembangkan sebagai alternatip untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan melakukan kerjasama dengan pemiliki modal. Tujuan tugas akhir ini adalah merencanakan bisnis waralaba dalam bidang reparasi kapal. Pertama, dilakukan analisis teknis standar proses reparasi dari galangan kapal yang dijadikan sampling. Kedua, merencanakan jenis – jenis paket waralaba yang mungkin ditawarkan dan investasi yang diperlukan. Ketiga, memberikan gambaran tentang prospek bisnis (besarnya investasi dan segmen pasar) dari paket – paket waralaba yang direncanakan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, paket – paket waralaba memerlukan standar peralatan kerja, standar jumlah pekerja/SDM, standar dimensi fasilitas produksi dan pengedokan, standar kondisi geografis, standar harga reparasi dan standar pelatihan SDM. Nilai investasi diperkirakan senilai Rp 18 milyard untuk paket terendah dan Rp 327 milyard untuk paket tertinggi. Penerima Waralaba (Franchisee) memperoleh keuntungan sebesar Rp 476 juta per tahun untuk paket terendah hingga Rp 51 milyard per tahun untuk paket tertinggi dan dukungan dari pemilik waralaba. Pemilik Waralaba (Franchisor) memperoleh keuntungan (royalty fee dan promotion fee) Sebesar Rp 686 juta per tahun untuk paket terendah hingga Rp 20 milyard per tahun untuk paket tertinggi dari penerima waralaba.

Kata Kunci— Bisnis, reparasi kapal, waralaba, pemilik waralaba, penerima waralaba

I. PENDAHULUAN

NDUSTRI reparasi kapal semakin dibutuhkan seiring dengan banyaknya jumlah kapal di indonesia, karena kapal membutuhkan perbaikan secara berkala. Aktivitas kapal berbendera Indonesia di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya selama tahun 2012 atau menjelang diberlakukannya azas cabotage di perairan Indonesia pada 2014 cukup signifikan, yakni mencapai 12.509 unit[1]. Semakin banyak kapal di Indonesia, Semakin banyak juga kapal yang akan mengalami perbaikan berdasarkan survey tahunan, intermedied survey dan spesial survey masing-masing kapal. Sehingga peluang bisnis di bidang reparasi kapal terbuka luas.

Bisnis waralaba (franchise) merupakan praktek penggunaan model bisnis milik perusahaan lain yang telah sukses[2]. Model bisnis seperti ini sudah sering di jumpai di berbagai

negara dan berbagai bisnis sudah dibuat dengan sistem waralaba, berbagai macam bentuk bisnis waralaba, antaralain waralaba produk contohnya adalah Mobil dan Goodyear ; waralaba format bisnis contohnya adalah McDonalds, Dunkin Donuts dan KFC ; waralaba pabrik contohnya adalah Coca-cola ; waralaba manajemen contohnya adalah American idol[3].

Bisnis waralaba belum diterapkan dalam industri reparasi kapal, sehingga terdapat peluang usaha untuk merencanakan bisnis waralaba dalam bidang reparasi kapal. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk merencanakan bisnis waralaba

(franchise) dalam bidang reparasi kapal. Dengan mengidentifikasi kriteria waralaba sesuai Peraturan Perundangan Republik Indonesia No. 42 Tahun 2007[4], Sehingga terencana bisnis waralaba dalam bidang reparasi kapal. Pada tugas akhir ini dilakukan studi perencanaan bisnis waralaba dalam bidang reparasi kapal di PT.PAL INDONESIA.

II. URAIAN PENELITIAN

Bisnsi waralaba dalam bidang reparasi kapal dibutuhkan tahapan – tahapan untuk sampai mendapatkan hasil dari perencanaan. Tahap-tahap dalam penelitian Tugas Akhir ini meliputi :

1.Tahap Identifikasi. 2. Tahap Pengumpulan Data 3. Tahap Analisis dan Pembahasan 4. Kesimpulan dan Saran

III. TAHAP IDENTIFIKASI

Langkah penelitian dimulai dengan mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan diteleti. Tahap ini dilanjutkan dengan mengadakan studi literatur mengenai teori-teori pendukung dan studi lapangan terhadap perusahaan yang akan diteleti. Adapun rumusan masalah dari perencanaan bisnis waralaba dalam bidang usaha reparasi kapal adalah cara menganalisis standar proses bisnis yang ada dan yang perlu dipersiapkan untuk bisnis waralaba bidang usaha reparasi kapal, Cara menganalisi nilai ekonomis yang terdiri dari standar biaya reparasi kapal, nilai investasi, balik modal, fee

dan keuntungan bagi franchisee dan franchisor, dan cara menganalisis rencana yang harus dilakukan agar bidang usaha reparasi kapal dapat diwaralabakan[5]. Dan studi tugas akhir ini memiliki tujuan utama yakni merencanakan bisnis waralaba

Studi Perencanan Bisnis Waralaba

(Franchise)

dalam Bidang Reparasi Kapal

Angky Rahadiansyah, Ir.Triwilaswandio W.P, M.Sc, dan Sri Rejeki Wahyu Pribadi, S.T, M.T

Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

(2)

dalam bidang reparasi kapal dilihat dari proses bisnis, kesiapan bidang usaha, proses rencana kerjasama, paket waralaba yang ditawarkan dan kriteria waralaba reparasi kapal. Galangan yang dijadikan sample dalam tugas akhir ini adalah PT.PAL Indonesia yang terbilang mampu mereparasi kapal hingga 50.000 GT. Dengan market kapal – kapal yang cukup besar diharapkan dalam bisnis waralaba ini dapat berkembang pesat dan memperoleh keuntungan yang lebih, dilihat dari peluang bisnis berdasarkan market reparasi kapal senilai 99,18%[6].

IV. PENGUMPULAN DATA

A. Studi Literatur

Studi literatur merupakan tahap penelusuran literatur ataupun teori – teori yang berhubungan dengan permasalahan dan metode-metode yang akan dibahas dalam penelitian ini. Literatur dapat bersumber dari buku, jurnal maupun penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan referensi yang berhubungan dengan bisnis waralaba (franchise) dan reparasi kapal.

B. Survey Lapangan

Melihat dan mempelajari secara langsung pekerjaan reparasi, proses bisnis yang terdapat dalam perusahaan serta pengumpulan data yang terkait untuk pengerjaan tugas akhir, meliputi :

1) Aktifitas reparasi kapal

Mengumpulkan data pekerjaan – pekerjaan reparasi dari galangan yang dijadikan sample[7].

Tabel 1. Aktifitas Reparasi kapal

No. Aktivitas Reparasi Kapal

1 Docking dan Undocking

2 General Service

3 Hull Working

4 Angker, Chain dan Chain Locker

5 Pekerjaan Pelat

6 Anode

7 Sea Chest dan Valves

8 Pipe Working

9 Rudder dan Sistem Propulsi

10 Machinery

11 Electrical

2) Standar proses bisnis dari bidang usaha reparasi kapal Mengumpulkan data standar proses bisnis yang ada pada bidang usaha reparasi kapal dan mengidentifikasi standar proses bisnis yang telah tertulis dan yang belum tercatat dalam buku standar dari perusahaan / bidang usaha.

Tabel 2. Standar Proses Bisnis Reparasi Kapal No. Standar Proses Reparasi Keterangan

1 Standar Operasional V

2 Standar Kerja X

3 Standar Peralatan Kerja X

4 Standar Biaya / Harga X

5 Standar Jumlah SDM / Pekerja X 6 Standar Pelatihan SDM / Pekerja X

7 Standar Dimensi Fasilitas X

Keterangan :

V = Sudah memiliki standar proses bisnis

X = Belum lengkap / tidak memiliki standar proses bisnis

3) HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Perusahaan

Mengetahui Haki dari perusahaan sudah terdaftar ataukah sebaliknya untuk menentukan proses kerja sama antara pemberi dan penerima waralaba dalam bisnis waralaba reparasi kapal.

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam merencanakan bisnis waralaba reparasi kapal yang harus dilakukan adalah menganalisis hasil pengumpulan data. Analisis yang pertama dilakukan adalah Analisis aktifitas reparasi kapal dan standar proses bisnis dari bidang usaha reparasi kapal. Kemudian melakukan pembahasan dalam menyelesaikan rumusan masalah dengan merencanakan standar proses bisnis apasajakah yang perlu dipersiapkan dari yang telah tertulis dalam dokumen hingga yang belum ada atau belum tertulis. Tidak hanya standar proses bisnis yang akan direncanakan, akan tetapi proses bisnis, proses kerjasama, rencana ekonomis, paket waralaba dan kriteria waralaba dari waralaba reparasi kapal juga perlu untuk direncanakan.

A. Perencanaan Standar Proses Bisnis

Hasil perencanaan standar prosess bisnis yang menjelaskan standar apasajakah yang perlu dipersiapkan dari yang belum ada dalam dokumen tertulis adalah sebagai berikut:

1) Standar Kerja 2) Standar Peralatan 3) Standar Fasilitas 4) Standar Biaya 5) Standar Pelatihan 6)Standar SDM

B. Perencanaan Proses Bisnis dan Proses Kerjasama

(3)

Gambar 1. Proses Bisnis Waralaba reparasi kapal

Gambar 2. Proses Kerjasama Waralaba

C. Perencanaan Ekonomis

Selain, rencana standar proses bisnis, rencana proses bisnis dan kerjasama waralaba. Perencanaan yang selanjutnya dilakukan adalah rencana ekonomis, antara lain ; rencana standar biaya reparasi[8], rencana investasi, rencana balik modal, rencana fee dan rencana keuntungan. Adapun rencana – rencana tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rencana standar biaya reparasi kapal

Tabel 3. Standar Biaya Reparasi Kapal

No

. Kategori

Biaya Reparasi Kapal (Rp x 1.000)

1 Reparasi Kapal < 50.000 GT 3,883,946.56

2 Reparasi Kapal < 5.000 GT 2,430,590.22

3 Reparasi Kapal < 500 GT 1,154,021.73

4 Reparasi Kapal < 50 GT 816,544.53

2. Rencana Nilai Investasi Bersararkan Paket Waralaba Tabel 4. Nilai Investasi

Paket Deskripsi Nilai Investasi

( Rp x 1.000 )

1

1 Graving Dock + 2 Floating Dock, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

326,020,254.34

2

1 Graving Dock, Reparasi

Kapal hingga 50.000 GT 152,343,508.21

3 A

2 Floating Dock ( Variasi Floating Dok ), Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

173,676,746.13

B

2 Floating Dock I, Reparasi Kapal hingga

5.000 GT

198,336,395.45

C

2 Floating Dock II, Reparasi Kapal hingga

5.000 GT

149,017,096.80

4 A

1 Floating Dock I, Reparasi Kapal hingga

5.000 GT

99,168,197.73

B

1 Floating Dock II, Reparasi Kapal hingga

5.000 GT

74,508,548.40

5 A

1 Graving Dock + 1 Floating Dock I, Reparasi

Kapal hingga 50.000 GT

251,511,705.94

B

1 Graving Dock + 1 Floating Dock II, Reparasi

Kapal hingga 50.000 GT

226,852,056.61

6

2 Graving Dock, Reparasi

Kapal hingga 50.000 GT 304,687,016.42

7

1 Graving Dock II, Reparasi Kapal hingga 500

GT

23,280,282.82

8

1 Graving Dock III, Reparasi Kapal hingga 50

GT

17,384,942.65

3. Rencana Balik Modal

Didapatkan nilai balik modal berdasarkan perhitungan NPV dengan nilai royalty fee yang berbeda, untuk royalty fee 5%,

(4)

3.1. Rencana Balik Modal royalty fee 5%

Tabel 5. Nilai Balik Modal royalty fee 5%

Paket Break Even Point (Tahun)

Nilai (Rp x 1.000 )

1 6 897,026.13

2 7 3,206,119.45

3

A 6 3,297,741.60

B 7 15,677,169.63

C 6 17,290,288.88

4 A 7 105,192.10

B 6 1,864,704.60

5 A 7 18,778,096.99

B 7 31,271,442.77

6 7 21,879,024.34

7 7 517,711.62

8 9 1,021,531.92

Berdasarkan rekapitulasi pay back period yang dicantumkan pada tabel 5, didapatkan Break even point tertinggi yaitu terjadi pada tahun ke – 9 pada paket 8 dan Break even point terendah pada tahun ke – 6 pada paket 1, 3A, 3C, dan 4B.

3.2. Rencana Balik Modal royalty fee 10%

Tabel 6. Nilai Balik Modal royalty fee 10%

Paket Break Even Point (Tahun)

Nilai (Rp x 1.000 )

1 7 21,675,074.88

2 8 7,912,379.81

3 A 7 14,180,110.42

B 7 1,686,764.63

C 6 5,023,861.59

4 A 8 3,262,709.17

B 7 5,603,335.38

5 A 7 604,954.06

B 7 13,098,299.84

6 8 32,993,246.61

7 9 1,460,893.45

8 11 321,129.95

Berdasarkan rekapitulasi pay back period yang dicantumkan pada tabel 6, didapatkan Break even point tertinggi yaitu terjadi pada tahun ke – 11 pada paket 8 dan Break even point terendah pada tahun ke – 6 pada paket 3C.

3.3. Rencana Balik Modal royalty fee 15%

Tabel 7. Nilai Balik Modal royalty fee 15%

Paket Break Even Point (Tahun)

Nilai (Rp x 1.000 )

1 8 31,992,103.80

2 9 8,588,868.77

3

A 7 189,705.41

B 8 8,164,234.53

C 7 12,683,051.20

4 A 9 3,875,629.73

B 8 6,652,646.79

5 A 8 8,170,970.02

B 8 19,325,743.04

Paket Break Even Point (Tahun)

Nilai (Rp x 1.000 )

6 8 8,177,705.50

7 11 296,142.16

8 16 65,263.76

Berdasarkan rekapitulasi pay back period yang dicantumkan pada tabel 7, didapatkan Break even point tertinggi yaitu terjadi pada tahun ke – 11 pada paket 8 dan Break even point terendah pada tahun ke – 6 pada paket 3C.

4. Rencana Fee dan Keuntungan

Nilai perencanaan Fee dan keuntungan yang dimaksud adalah rencana consultant fee, rencana royalty fee dan rencana

promotion fee, dan keuntungan serta keseluruhan dari rencana

fee tersebut adalah sebagai berikut : 4.1. Rencana Consultant Fee

Tabel 8. Rencana Consultant Fee

Paket Consultant Fee (Rp x 1.000)

1 48,903,038.15

2 22,851,526.23

3

A 26,051,511.92

B 29,750,459.32

C 22,352,564.52

4 A 14,875,229.66

B 11,176,282.26

5 A 37,726,755.89

B 34,027,808.49

6 45,703,052.46

7 3,492,042.42

8 2,607,741.40

Tabel 8. menjelaskan nilai consultant fee dari setiap paket waralaba yang ditawarkan. Nilai consultant fee tertinggi pada paket 1 dan nilai consultant fee terendah pada paket 8.

4.2. Rencana Keuntungan Franchisor

Tabel 9. Rencana Keuntungan Franchisor

(5)

keuntungan bersih per tahun, hasil dari pembayaran royalty fee

dan promotion fee dari pihak franchisee. 4.3. Rencana Keuntungan Franchisee

Tabel 10. Rencana Keuntungan Franchisee

Penjelasan mengenai keuntungan yang akan diperoleh pihak

franchisee, telah tertera pada tabel 10. Dari keuntungan yang diperoleh dari nilai consultant fee yang dibayarkan hingga keuntungan waktu balik modal dan keuntungan bersih per tahun.

D. Hasil Perencanaan

Hasil perencanaan yang diperoleh dari perencanaan – perencanaan sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Paket Waralaba Reparasi Kapal

Paket Waralaba yang direncanakan dalam bisnis waralaba reparasi kapal. Terdapat 8 paket yang ditawarkan dalam bisnis waralaba reparasi kapal. Detail dari setiap paket tersebut tertera dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 11. Paket Waralaba Reparasi Kapal

PAKET DESKRIPSI

1

1 Graving Dock + 2 Floating Dock, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

2 1 Graving Dock, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

PAKET DESKRIPSI

3 A

2 Floating Dock ( Variasi Floating Dok ), Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

B 2 Floating Dock I, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

C 2 Floating Dock II, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

4 A 1 Floating Dock I, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT B 1 Floating Dock II, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

5 A

1 Graving Dock + 1 Floating Dock I, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

B

1 Graving Dock + 1 Floating Dock II, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

6 2 Graving Dock, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

7 1 Graving Dock II, Reparasi Kapal hingga 500 GT

8 1 Graving Dock III, Reparasi Kapal hingga 50 GT

2. Hasil Rencana Penawaran Paket Waralaba

Berikut akan dijelaskan paket waralaba yang akan ditawarkan berdasarkan jenis kapal yang akan direparasi. Hasil perencanaannya tertera pada tabel dibawah :

Tabel 12. Hasil Rencana Penawaran Paket Waralaba

(6)

Diatas dijelaskan paket – paket waralaba apasajakah yang ditawarkan berdasarkan jenis kapal yang direparasi, untuk kapal tanker, ferry dan tug boat. Sedangkan untuk kapal – kapal, antara lain; kapal bulkers, general cargo, container dan passanger dapat dilihat detail hasil rencana paket yang ditawarkan pada buku tugas akhir peneliti.

VI. KESIMPULAN/RINGKASAN

Berdasarkan pembahasan dari bab – bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Standar proses reparasi yang perlu dipersiapkan dalam bisnis waralaba reparasi kapal meliputi, standar harga reparasi kapal, standar peralatan dan perlengkapan kerja, standar jumlah SDM, standar pelatihan SDM, standar dimensi / ukuran bangunan / dok dan prosedur kerja tertulis dari pekerjaan reparasi kapal.

2) Hasil perencanaan bisnis waralaba reparasi kapal adalah terencana 8 jenis paket utama dalam waralaba reparasi kapal dan terencana gambaran tentang prospek bisnis (nilai investasi dan segmen pasar) dari paket – paket waralaba yang direncankan. Nilai investasi terendah diperkirakan sebesar Rp 17.384.942.650,00 dan tertinggi diperkirakan sebesar Rp 326.020.254.340,00. Keuntungan bersih tertinggi dan terendah pertahun untuk franchisee adalah senilai Rp 51.567.604.620,00 pada paket 1 dengan royalty fee 5% dan Rp 475.920.170,00 pada paket 8 untuk royalty fee 15%. Keuntungan bersih tertinggi dan terendah pertahun untuk franchisor adalah senilai Rp 19.589.084.480,00 pada paket 1 dengan royalty fee 15% dan Rp 685.897.410,00 pada paket 8 untuk royalty fee 5%. 3) Bidang usaha reparasi kapal agar dapat diwaralabakan

maka perlu terencana, sebagai berikut: terencana standar proses reparasi apa sajakah yang perlu dipersiapkan, terencanakan proses bisnis dan proses kerjasama dalam waralaba reparasi kapal, terencanakan paket waralaba dan gambaran tentang prospek bisnis (nilai investasi dan segmen pasar) dari paket – paket waralaba.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapkan terimakasih atas segala saran, ide, dan doa ditujukan penulis kepada dosen pembimbing tugas akhir, Bapak Ir. Triwilaswandio W.P., M.Sc. dan Ibu Sri Rejeki Wahyu Pribadi, ST.,MT terima kasih yang tak terukur atas saran dan ide yang bermanfaat baik di dalam maupun di luar bahasan penelitian, Kepada Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil selama penulis menjalani kuliah di Jurusan Teknik Perkapalan ITS Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://whateverisaid.wordpress.com/2011/04/27/mau-dibawa-kemana-industri-pelayaran-indonesia/

[2] Ekotama, Suryono.(2010). Rahasia Kontrak Franchise. Citra Media. Yogyakarta : Citra Media

[3] Pinagkaan, nelly.(2011). Konsep perdagangan baru waralaba (franchise).

[4] Peraturan Perundangan Republik Indonesia No. 42 Tahun 2007

[5] Ekotama, Suryono.(2012). 10 Rahasia Bisnis Franchise. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

[6] Riza, M.F.(2012). Analisis Teknis dan Ekonomis Pembangunan Industri Manufaktur Baling – Baling. FTK-ITS. Surabaya : ITS.

[7] Arif, M.S.(2011). Komputerisasi Estimasi Biaya Reparasi Kapal Berdasarkan Historical Data Untuk Meningkatkan Efisiensi Activity Based Costing Berbasis Web. FTK-ITS. Surabaya : ITS.

[8] IPERINDO.(2009).Tarif Iperinndo 2009. Jakarta.

[9] Ekotama, Suryono.(2010). Jurus Jitu Memilih Bisnis Franchise. Yogyakarta : Citra Media

[10] Feranika, Denny.(2007). Study Biaya Reparasi Tahunan Kapal Sebagai Fungsi Dari GT Dan Umur Kapal General Cargo. FTK-ITS. Surabaya : ITS.

[11] Hironao TAKAHASHI, Ayako GOT. Study on standart for main dimentionof the design ship. Motohisa ABE. [12] Karamoy, Amir.(2011). Waralaba Jalur Bebas Hambatan

Menjadi Pengusaha Sukses.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

[13] Pasal 1338 KUHP Perdata

[14] Rahayu, Ning.(1998). Pajak Penghasilan (PPh) atas Royalti dan Imbalan Jasa Teknik : Dalam Ketentuan Domestik maupun Perjanjian Internasional. Jakarta: Tesis Pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Indonesia. [15] Saputro, Dian Retno.(2009). Study Kebutuhan Fasilitas

Produksi Untuk Galangan Kapal Kecil Aluminium. FTK-ITS. Surabaya : FTK-ITS.

[16] Soejitno.(1997). Teknik Reparasi Kapal, Fakultas Teknologi Kelautan – ITS, Surabaya : ITS.

[17] Stopford.(1982). Konversi GT Ke DWT Kapal.

Gambar

Tabel 2. Standar Proses Bisnis Reparasi Kapal
Tabel 3. Standar Biaya Reparasi Kapal
Tabel 5. Nilai Balik Modal royalty fee 5%
Tabel 10. Rencana Keuntungan Franchisee

Referensi

Dokumen terkait

- Didialisis dalam kantong selofan dengan menggunakan Buffer C - Dihitung kadar protein dan diuji aktivitas antikanker...

1 Tahap persiapan Pada tindakan siklus 2 peneliti lebih memahami persiapan apa saja yang diperlukan untuk mempersiapkan media yang diperlukan pada proses pembelajaran,

Menurut Archimedes adalah suatu benda yang dicelupkan pada sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair maka benda itu akan mengalami gaya ke atas yang besarnya itu sama

Senyawa protein, alfa- amino dan fenol yang dapat berpotensi sebagai antioksidan, dalam penelitian ini tidak menunjukkan aktivitas antioksidan moromi dan kecap

Prinsipnnya sama dengan Timeline yang berada pada software pembuat animasi yang lain, yaitu untuk mengatur posisi objek dalam selang waktu tertentu yang ditunjukkan oleh

Mengisi daftar hadir peserta setiap mata pelajaran yang diujikan (rangkap 2) sesuai dengan jumlah peserta yang hadir (huruf kapital), diharapkan lebih memperhatikan nomor

Sistem pendukung keputusan di gunakan untuk memilih paket wisata berdasar beberapa kriteria, yaitu budget, hobi, usia, dan hasil dari sistem pendukung keputusan itu sendiri

Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah titer antibodi terhadap Newcastle Disease (ND) dan Avian Influenza (AI) pada itik petelur fase starter di