• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan dan Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada UMKM di Daerah Sekitar Kampus USU dan Setia Budi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan dan Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada UMKM di Daerah Sekitar Kampus USU dan Setia Budi Medan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Kompetensi Kewirausahaan

Kompetensi kewirausahaan merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terhubung satu dengan lainnya, yang diperlukan pengusaha untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola usahanya.Seorang wirausahawan harus memiliki keunggulan yang merupakan kekuatan bagi dirinya dan usahanya serta harus memperbaiki kelemahannya agar menghasilkan keunggulan bersaing bagi usahanya (Suryana, 2013:90).Sedangkan Menurut Fithri dan Amanda (2012:280) kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja.Sehingga dapat diartikan bahwa wirausaha yang sukses adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, nilai, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksakanan pekerjaan atau kegiatan.

(2)

pengetahuan, motif, keistimewaan, gambaran diri, peran sosial dan kemampuan bahwa akan membuat sebuah perusahaan sukses.Beberapa kompetensi kewirausahaan dapat dipelajari melalui pendidikan formal, sedangkan kompetensi yang lain secara diam-diam dan bergantung pada karakter individu dan dibentuk selama pengalaman dalam kehidupan dan karir seseorang tersebut.

Vijay dan Ajay (2011) menyatakan bahwa kompetensi didasari pada karakteristik seseorang, yang mana akan menghasilkan efektifitas atau kinerja yang lebih unggul di dalam sebuah pekerjaan. Sebuah kompetensi pekerjaan didasarkan pada karakteristik seseorang, dalam hal ini bisa berupa motif, sifat, keahlian, pengetahuan dan kumpulan motif dan sifat yang dimiliki oleh sebuah individu.Mangkunegara (2005:113) juga menyatakan bahwa kompetensi wirausaha merupakan faktor mendasar yang dimiliki seseorang yang mempun yai kemampuan lebih, yang membuatnya berbeda dengan seorang yang mempunyai kemampuan rata-rata.

2.1.1.1 Dimensi Kompetensi Wirausaha

Menurut Suryana (2006:91) berpendapat bahwa untuk mengukur kompetensi wirausaha terdapat empat kemampuan utama yang diperlukan agar tercapai keberhasilan usahanya, yaitu:

(3)

pengetahuan tentang bisnis dan strategi dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis.

2. Marketing Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki kemauan dan kemampuan untuk bagaimana berkompetisi dengan lebih baik, berdasarkan norma etika dan tanggung jawab sosial. Ahli pemasaran Keegan (1996) mengungkapkan bahwa pemasaran kedepan akan berorientasi ke pemasaran strategi, di mana pesaing bukan lagi sebagai lawan yang harus dimatikan tetapi sebagai mitra dalam berlomba memberikan kepuasan konsumen.

3. Financial Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang

keuangan, pembelian, penjualan, pembukuan dan perhitungan laba rugi. Kompetensi dalam bidang keuangan juga termasuk kompetensi dalam mencari sumber pendanaan yang paling murah, menggunakan dan menginvestasikan dana yang menguntungkan, membuat anggaran.

4. Human Relation Competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan

(4)

perusahaan, seperti dengan: rekan kerja, karyawan, penyalur barang, pemasok bahan, investor, kreditur, dan masyarakat.

2.1.2 Media Sosial

Perkembangan media sosial berdampak pada cara berkomunikasi organisasi. Munculnya web 2.0 memungkinkan orang membangun hubungan bisnis dan sosial serta berbagi informasi.Pemasaran melalui media sosial biasanya berpusat pada upaya membuat konten yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk berbagi dengan jaringan sosial mereka.Media sosial menjadi platform yang mudah diakses oleh siapapun, maka peluang perusahaan untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dan memfasilitasi percakapan dengan pelanggan.

Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya.Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010:2).

(5)

Menurut Gunelius (2011:10) media sosial adalah penerbitan online dan alat-alat komunikasi, situs dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan, keterlibatan dan partisipasi.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia (Wikipedia.org).

Defenisi media sosial diperluas dikatakan bahwa media Sosial adalah demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang, dan teman sebaya. berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media sosial yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan online menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu, artinya media sosial terus berkembang.Ketiga, media sosial adalah partisipatif. “penonton” dianggap kreatif sehingga dapat memberikan komentar (Evans,2008:34).

Media sosial dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk forum internet, papan pesan, weblog, wiki, podcast, gambar dan video.Teknologi seperti blog, berbagi gambar, dinding posting, e-mail, instant messaging, music-sharing, pembuatan grup dan voice over IP.Beberapa jenis aplikasi media sosial adalah Bookmarking, Content Sharing, Wiki, Flikcr, Connecting, Creating-opinion, Blog

(6)

2.1.3 Pemasaran Media Sosial

Pemasaran media sosial adalah strategi kegiatan pemasaran menggunakan situs – situs media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube dan sebagainya. Media sosial merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mempromosikan produk barang dan jasa yang kita miliki melalui internet marketing. Caranya mudah sederhana tetapi memiliki efek yang luar biasa.Pemasaran media sosial merupakan tambahan terbaru dalam dunia pemasaran dimana digunakan untuk menjalin komunikasi pada rencana pemasaran terpadu.Pemasaranmedia sosial terdiri dari percobaan menggunakan media sosial untuk mengajak konsumen dalam membeli produk atau jasa yang bermanfaat bagi konsumen.Pemasaran media sosial adalah pemasaran yang menggunakan komunitas online,jaringan sosial, pemasaran blogdan lainya (Glynn, David, 2009).

Pemasaran media sosial atau sering disebut social media marketing adalah bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran, pengakuan, ingat dan tindakan untuk merek, bisnis, produk, orang atau badan lain dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari Web sosial, seperti sebagai berbagi blogging, mikrobloging, jejaring sosial, bookmark socialdan konten (Gunelius, 2011:10). Social media marketing

mencakup taktik tertentu seperti berbagi kupon atau mengumumkan penjualan di facebook atau twitter, atau bisa mencakup lebih luas membangun merek inisiatif

(7)

kesempatan besar untuk pengusaha, usaha kecil, perusahaan menengah dan perusahaan besar untuk membangun merek mereka dan bisnis mereka (Gunelius, 2011:10)

Terdapat empat pilar pemasaran media sosial yaitu (Gurnelius, 2011:16) a. Membaca: pemasaran melalui media sosial dimulai dengan penelitian dan

penelitian yang harus berkelanjutan.Pemasaran melalui media sosial membutuhkan banyak membaca. Tidak hanya tinggal pada apa yang terjadi dalam industri,tetapi juga perlu disadari dari percakapan online yang sedang berlangsung terjadi hubungan dengan industri, produk, layanan,pelanggan dan pesaing. Membaca dalam berbagai bentuk untuk mencerna informasi sebanyak yang berhubungan dengan bisnis sehingga secara efektif dapat berkomunikasi dengan baik.

b. Membuat: buat dan terbitkan konten online yang berguna dan bermakna. Sukses dalam pemasaran media sosial berasal dari mengembangkan percakapan online tentang bisnis, merek, produk dan promosi dengan menawarkan konten yang menarik minat target audiens.

c. Share (bagikan): aspek unik dari pemasaran media sosial adalah berbagi

(8)

dengan tips dapat membantu pelanggan. Kedua, berbagi konten yang dibuat (pilar kedua).Misalnya,meng-upload presentasi melalui slides-share,video di YouTubedan gambar di Flickr.Berbagi konten sendiri untuk mempublikasikan

secara online melalui berbagai alat media sosial.Mempublikasikan sebuah posting di blog,berbagi melalui twitter,melalui sosial bookmark,melalui jejaring sosial.Tujuannya adalah berbagi konten ke khalayak yang lebih luas. d. Diskusikan: ketika konsumen berinteraksi dengan pemasar dengan

meninggalkan komentar di salah satu posting blog terhubung dengan pemasar melalui twitter atau jejaring sosial,sangat penting ditanggapi oleh perusahaan. Tidak ada yang suka diabaikan,tapi semua orang suka menjadi pengetahuan positif.Dengan kata lain,menunjukkan bahwa perusahaan menghargai, menghormati pendapat dan ingin membangun hubungan dengan konsumen. Memberikan informasi yang berguna dan berinteraksi menjadi kepribadian semua elemen penting dari keberhasilan media sosial,tapi hal ini belum cukup.Perusahaan juga harus dapat diakses,yang berarti perlu untuk mengelilingi audiens,sehingga orang dapat memilih di mana pelanggan merasa nyaman terlibat dengan perusahaan.(Gurnelius, 2011).

Berikut beberapa manfaat media sosial menurut Puntoadi (2011:5) sebagai berikut:

(9)

sosial media adalah tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena audiensnyalah yang akan menentukan (Puntoadi, 2011:6).

2. Fantastic marketing result throught social media. People don’t watch TV’s anymore, they watch their mobile phones. Fenomena dimana cara

hidup masyarakat saat ini cenderung lebih memanfaatkan telepon genggam mereka yang sudah terkenal dengan sebutan “smartphones”. Dengan smartphone, kita dapat melihat berbagai informasi (Puntoadi, 2011:19).

3. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang lebih individual, personal dan dua arah. Melalui media sosial para pemasar dapat mengetahui kebiasaan konsumen mereka dan melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan yang lebih dalam (Puntoadi, 2011:21).

4. Media sosial memilki sifat viral. Viral menurut Danis (2011) berarti memiliki sifat seperti virus yaitu menyebar dengan cepat. Informasi yang muncul dari suatu produk dapat tersebar dengan cepat karena para penghuni sosial media memliki karakter berbagi.

2.1.3.1 Dimensi Pemasaran Media Sosial

Adapun dimensi dari pemasaran media sosial menurut Simona, et al (2013) adalah:

(10)

3. Responsiveness

2.1.4 Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing adalah hal penting bagi sebuah usaha untuk menghadapi persaingan dalam kegiatan bisnis.Zimmerer (2002) mendefinisikan keunggulan bersaing sebagai kumpulan faktor-faktor yang membedakan suatu perusahaan dari pesaingnya dan memberikannya posisi yang unik dalam pasar.Selain itu keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam pasar.Strategi yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus agar perusahaan dapat terus menjadi pemimpin pasar (Prakosa,2005).Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010).

Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran kompetitor (Kotler et al., 2005:461).Keunggulan bersaing diharapkan mampu untuk mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha (Saiman,2014).

(11)

itu yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya.

Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan bagi langganan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya rendah, diferensiasi dan faktor) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan bersaing. Dengan kata lain, keunggulan bersaing menyangkut bagaimana perusahaan benar-benar menerapkan strategi generiknya dalam kegiatan.

Konsep keunggulan bersaing (competitive advantage) menurut Day dan Wensley dalam Yuni(2011) diartikan sebagai kompetisi yang berbeda dalam

keunggulan keahlian dan sumber daya. Secara luas menunjukkan apa yang diteliti di pasar yaitu keunggulan posisional berdasarkan adanya customer value yang unggul atau pencapaian biaya relatif yang lebihrendah dan menghasilkan pangsa pasar dan kinerja yang menguntungkan.

(12)

D’Aveni(dalam Suryana, 2013:257) juga menyatakan keunggulan

pada dasarnya dinamisdan tidak bisa dipertahankan.Persaingan hari ini dan masamendatang harus dipandang sebagai persaingan dengan dinamika tinggi bukansuatu yang statis sehingga kita perlu melalui hal tersebut dengan beberapapemikiran strategi.

2.1.4.1 Dimensi Keunggulan Bersaing

Menurut Droge dan Vickery dalam Dewi (2006:27) ada tiga dimensi keunggulan bersaing, yaitu:

1. Keunikan produk

Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran. Sebagai sebuah terobosan yang dihasilkan perusahan dalam meluangkan hasil ide-ide atau gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik dari yang lain (pesaing) sehingga mampu memiliki daya tarik bagi pelanggan. 2. Kualitas produk

Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan.Pintar dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi,sehingga menghasilkan produk yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.

(13)

2.1.5 Karakteristik UMKM

Karakteristik yang melekat pada UMKM merupakan kelebihan dan kekurangan UMKM itu sendiri. Beberapa kelebihan yang dimiliki UMKM adalah sebagai berikut:

a. Daya Tahan

Motivasi pengusaha kecil sangat kuat dalam mepertahankan kelangsungan usahanya karena usaha tersebut merupakan satu-satunya sumber penghasilan keluarga.Oleh karena itu pengusaha kecil sangat adaptif dalam menghadapi perubahan situasi dalam lingkungan usaha.

b. Padat Karya

Pada umumnya UMKM yang ada di Indonesia merupakan usaha yang bersifat padat karya. Dalam proses produksinya, usaha kecil lebih memanfaatkan kemampuan tenaga kerja yang dimiliki dari pada penggunaan mesin-mesin sebagai alat produksi.

c. Keahlian Khusus

(14)

d. Jenis Produk

Produk yang dihasilkan UMKM di Indonesia pada umumnya bernuansa kultur , yang pada dasarnya merupakan keahlian tersendiri dari masyarakat di masing-masing daerah. Contohnya seperti kerajinan tangan dari bambu atau rotan dan ukir-ukiran kayu.

e. Keterkaitan Dengan Sektor Pertanian

UMKM di Indonesia pada umumnya masih bersifat agricultural based karena banyak komoditas pertanian yang dapat diolah dalam skala kecil tanpa harus mengakibatkan biaya produksi yang tinggi.

f. Permodalan

(15)

2.1.6 Pengertian UMKM

Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokkan UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja. Usaha mikro memiliki 1-4 orang tenaga kerja, usaha kecil memiliki 5-19 orang tenaga kerja, usaha menengah memiliki 20-99 orang tenaga kerja dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebih dikelompokkan sebagai usaha besar (Wismiarsi,2008:6).

Sementara Kementrian Koperasi dan UKM mengelompokkan berdasarkan nilai aset perusahaan yaitu bahwa usaha kecil adalah milik Warga Negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri sendiri.

2.2 Penelitian Terdahulu

(16)

dan Sakineh bisnis online Nina Marlina secara positif dan signifikan

(17)

(2011) Measuring Its

Marketing efektif

berpengaruh bidang pemasaran

Marina Z, Jonelle Watson, Tom Seymour (2011)

The History of Social Media and its Impact on Business

1. Sosial Media

Deskriptif Sosial Media mempunyai khusus di sebuah negara

berkembang

2.3Kerangka Konseptual

(18)

yang mempunyai kemampuan rata-rata (Mangkunegara, 2005).Penelitian Vijay dan Ajay (2011) menunjukkan bahwa kompetensi kewirausahaan dapat membuat kepada peningkatan pada kebertahanan bisnis dan kesuksesan usaha.Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dapat membuat sebuah bisnis lebih unggul dari bisnis yang lain sehingga membuat bisnis lebih mampu bertahan terhadap persaingan.

Media sosial adalah salah satu produk dari perkembangan teknologi informasi yang berbasis internet.Maharani, dkk (2012) mengatakan bahwa sosial media memberikan keunggulan bersaing pada sebuah usaha.Media sosial saat ini juga telah menjadi salah satu tempat untuk melakukan pemasaran sebuah produk ataupun jasa.Selanjutnya Nugroho dan Kastaman (2014) mengatakan bahwa media sosial seperti Facebook dan Twitter mampu meningkatkan penjualan berbasis online.Pemasaranmedia sosial terdiri dari percobaan menggunakan media sosial untuk mengajak konsumen dalam membeli produk atau jasa yang bermanfaat bagi konsumen. Pemasaran media sosial adalah pemasaran yang menggunakan komunitas online , jaringan sosial, pemasaran blogdan lainya (Glynn, David, 2009).

(19)

atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010).

Pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi kewirausahaan dan pemasaran media sosial memiliki pengaruh terhadap keunggulan bersaing UMKM.Maka kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah : Kompetensi kewirausahaan dan pemasaran media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing UMKM di sekitar Kampus USU dan Jalan Setia Budi Medan.

Kompetensi kewirausahaan

(X1)

Pemasaran Media Sosial

(X2)

Keunggulan Bersaing UMKM

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan isi kandungan hadits tentang menyayangi anak yatim secara sedarhana. Jumlah

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari peprofilan kriminal pelaku eksploitasi seksual pada anak dapat dilakukan melalui 4 (empat) korbannya, dimana subjek

Dengan Menggunakan RFID pada Perpustakaan Fakultas MIPA Universitas Mulawarman, maka dapat diperoleh kesimpulan, yaitu: teknologi RFID dapat digunakan sebagai

Bagi pemikiran postmodernisme, mereka tidak memandang ilmu pengetahuan modern sebagai universalisme. Karena postmodernisme menolak penjelasan yang berifat universal, harmonis,

Bei dem vorgeschlagenen Projekt muss es sich um eine geschlossene Einzelmaßnahme handeln, die noch nicht begonnen hat und im laufenden Haushaltsjahr (1.1.-31.12.)

kedalam dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Maksud dari asas ini menunjukkan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam

Kata kunci: Model CTL ( contextual teaching learning ), Schoology , Motivasi pembelajaran. 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik

EDUCATION/PROFESSIONAL DEVELOPMENT INSTITUTION NAME, City, Province or State Name of Degree (Date Received). SEMINARS/WORKSHOPS/CONFERENCES Name of Workshops, Conferences,