ABSTRAK
Kanker kulit merupakan kanker penyebab kematian keenam di Indonesia berdasarkan data dari survei kesehatan rumah tangga (SKRT)2002. Kepala Bagian Radiologi RSCM FKUI Dokter Soehartati PhD di Jakarta mengatakan bahwa salah satu penyakit kanker yang banyak dialami penduduk Indonesia saat ini adalah kanker kulit dengan persentase 7 persen (Depkes, 2003). Karena semakin banyaknya pekerja terutama penyapu jalan yang berisiko terkena kanker ganas kulit maka perlu dilakukan penelitian untuk menilai pengetahuan penyapu jalan bahwa sinar matahari salah satu faktor resiko menyebabkan kanker kulit dan upaya penyapu jalan mengurai risiko paparan sinar matahari sebagai faktor resiko terjadinya kanker ganas kulit.
Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengetahuan dan sikap penyapu jalan di sepanjang jalan Gatot Subroto Medan Kecamatan Medan Helvetia mengenai sinar matahari sebagai faktor resiko terjadinya kanker ganas kulit.Pendekatan yang dilakukan pada desain ini adalah cross sectional study (potong lintang).
Dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan tingkat pengetahuan penyapu jalan terbanyak berada pada tingkatan baik dengan frekuensi sebanyak 44 orang (44.8%), diikuti oleh kategori cukup sebanyak 38 orang (38.7), kategori kurang sebanyak 11 orang (11.2%), dan kategori buruk 5 (5.1 %). Dan tingkat sikap penyapu jalan terbanyak berada pada tingkatan baik dengan frekuensi sebanyak 73 orang (74.4%), diikuti oleh kategori cukup sebanyak 21 orang (21.4), kategori kurang sebanyak 2 orang (2%), dan kategori buruk 2 (2%).
ABSTRACT
Skin cancer is the sixth leading cause of death from cancer in Indonesia based on data from household health survey. Head of Radiology doctor Soehartati, in RSCM FK UI Jakarta, said that one of the most widely experienced cancer in Indonesia's population at the present time is skin cancer with the percentage of 7 percent. Due to the increasing number of street sweepers at risk for malignant skin cancer, research needs to be conducted to assess the knowledge of street sweepers about sunlight as a risk factor for skin cancer, and their attempts to reduce sun exposure.
The research method is descriptive and is aimed to obtain information about the knowledge and attitudes of the street sweepers along Gatot Subroto street at Helvetia sub-district in Medan about sunlight as a risk factor for malignant skin cancer. Approach used on this design is cross-sectional.
From the analysis of the data it can be seen that the street sweepers are mostly having good level of knowledge with a frequency of 44 people (44.8 %), followed by those with adequate level of knowledge with 38 people (38.7%), inadequate 11 people (11.2 %), and lack of knowledge consists of 5 people (5.1 %). While their attitude towards prevention is mostly at levels of good with 73 people (74.4 %), adequate with 21 people (21.4%), inadequate with 2 people (2 %), and lacking with 2 people (2 %) .