• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB IV"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

28 kemandirian belajar yang berjumlah 16 siswa.

Penulis dari awal meneliti siswa kelas VII A di SMP Mardi Rahayu Ungaran yang berjumlah 26 siswa. Dari hasil skala diperoleh data 2 siswa mempunyai kemandirian belajar dengan kategori sangat tinggi, terdapat 5 siswa memiliki kemandirian belajar dengan kategori tinggi, 3 siswa memiliki kemandirian belajar dengan kategori sedang, 9 siswa memiliki kemandirian belajar dengan kategori rendah dan 7 siswa memiliki kemandirian belajar dengan kategori sangat rendah. Jadi dalam penelitian ini ada 16 siswa yang termasuk dalam kategori rendah dan sangat rendah dibagi menjadi dua kelompok secara acak yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan 8 mahasiswa dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan 8 mahasiswa.

Tabel 4.1

Perbandingan hasil pretest kelompok kontrol dan eksperimen

(2)

29 4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Pretest

Pretest dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2017 dengan membagikan skala sikap kemandirian belajar yang diadopsi dari Hiemstra (dalam Slameto 2002) kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian kelompok eksperimen akan diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.

Tabel 4.2

Mean Rank dan uji Mann-Whitney Pretest

Kemandirian belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .161a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Pada tabel uji beda yang dilakukan dengan jumlah subjek kelompok eksperimen 8 siswa dan kelompok kontrol 8 siswa. Mean Rank untuk kelompok eksperimen sebesar 6,75 sedangkan Mean Rank kelompok kontrol sebesar 10,25. Pada tabel 4.2.1 Uji Mann Whitney U=18,000, Z=-1.475, dan

(3)

30

kontrol dan penelitian dapat dilanjutkan dengan memberikan teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemandirian belajar.

4.2.2 Posttest

Pengambilan data Posttest dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan eksperimen selesai. Posttest dilakukan pada tanggal 18 Januari 2017 yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skala yang diberikan pada saat posttest sama dengan skala yang diberikan pada saat

pretest.

4.3 Deskripsi dan Hasil Observasi

4.3.1 Pertemuan Pertama pada tanggal 11 Januari 2017

Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan

materi dengan topik “Tujuan dari Belajar”. Dalam melaksanakan teknik

sosiodrama terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu : 1. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan materi dan serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta

attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini.

2. Tahap pelaksanaan kegiatan

(4)

31

pengertian, tujuan, asas, serta mekanisme pelaksanaan teknik sosiodrama. Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu pemberian informasi mengenai tujuan dari belajar serta diskusi bersama-sama. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian anggota kelompok mulai mendengarkan penjelasan dari penulis. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya. Pada proses sosiodrama masih sedikit pasif karena hanya 4 anggota kelompok yang mau bertanya dan beberapa anggota kelompok mau mengutarakan pendapatnya, sedangkan anggota kelompok lain masih malu, diam dan kurang antusias. Saat bermain peran hanya sebagian anggota kelompok yang berantusias. Kemungkinan anggota kelompok masih asing dengan kegiatan permainan sosiodrama dan belum terlalu terbuka kepada penulis.

3. Tahap evaluasi kegiatan

(5)

32

rasa terbuka terhadap penulis. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.

1.3.2 Pertemuan Kedua pada tanggal 13 Januari 2017

Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan

materi dengan topik “Cara Belajar yang Efektif”. Dalam melaksanakan teknik

sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu : 1. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta

attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini.

1. Tahap pelaksanaan kegiatan

(6)

33

sesuai dengan perannya masing-masing. Pada proses sosiodrama, masih ada anggota kelmpok yang masih sedikit pasif karena hanya 3 anggota kelompok yang mau bertanya dan beberapa anggota kelompok mau mengutarakan pendapatnya, sedangkan anggota kelompok lain masih kurang antusias. Saat bermain peran hanya sebagian anggota kelompok yang berantusias. Kemungkinan anggota kelompok masih malu memainkan peran dalam permainan sosiodrama dan belum terlalu terbuka kepada penulis.

4. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan kedua. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar tetapi anggota kelompok masih belum terbuka dan pasif dalam mengikuti kegiatan. Hal ini disebabkan karena belum ada rasa terbuka terhadap penulis. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.

4.3.3 Pertemuan Ketiga pada tanggal 16 Januari 2017

Tujuan dari pertemuan ketiga ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan

materi dengan topik “Belajar yang Benar”. Dalam melaksanakan teknik

(7)

34 1. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta

attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini.

2. Tahap pelaksanaan kegiatan

(8)

35 3. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan ketiga. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.

4.3.4 Pertemuan Keempat pada tanggal 17 Januari 2017

Tujuan dari pertemuan keempat ini adalah anggota kelompok mampu mengerti tentang apa yang dimaksud dengan teknik sosiodrama dan diberikan materi dengan topik “Tolak Ukur Keberhasilan”. Dalam melaksanakan teknik sosiodrama terdapat langkah - langkah yang digunakan penulis yaitu :

1. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta

attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini.

2. Tahap pelaksanaan kegiatan

(9)

36

dilakukan yaitu pemberian informasi mengenai sikap possitive dalam komunikasi interpersonal serta diskusi bersama-sama. Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada anggota kelompok. Kemudian penulis mulai membagikan skenario sosiodrama dan menanyakan tentang pendapat anggota kelompok tentang tolak ukur keberhasilan. Dari diskusi sebelum melakukan sosiodrama ini, antusias anggta kelompok untuk mengerti tentang tolak ukur keberhasilan mulai tumbuh. Anggota kelompok di minta untuk memainkan peran sesuai dengan perannya masing-masing, setelah semuanya selesai memainkan perannya anggota kelompok diminta mengisi lembar kegiatan setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis mengajak untuk mendiskusikan hasilnya.

3. Tahap evaluasi kegiatan

Sebagai evaluasi penulis mengadakan evalusi proses yaitu dengan mengobservasi proses sosiodrama pada pertemuan keempat. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang harus diisi anggota kelompok setelah kegiatan sosiodrama. Proses sosiodrama ini secara keseluruhan berjalan lancar dan anggota kelompok sudah terbuka dan tidak pasif dalam mengikuti kegiatan. Setelah semuanya selesai pertemuan ini diakhiri dengan berdoa.

4.3.5 Pertemuan Kelima 18 Januari 2017

(10)

37

materi dengan topik “Belajar itu Menyenangkan”. Dalam melaksanakan

teknik sosiodrama terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis yaitu : 1. Tahap awal

Pada tahap ini penulis menyiapkan RPL, serta lembar penilaian yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali dengan pembinaan rapport serta

attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini.

2. Tahap pelaksanaan kegiatan

(11)

38 3. Tahap evaluasi kegiatan

Setelah selesai melakukan permainan peran, anggota kelompok diminta untuk mengevalusi diri sendiri berdasarkan cerita tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Saat melakukan sosiodrama semua anggota kelompok sangat antusias. Kemudian, setelah pertemuan berakhir semua anggota kelompok mengisi inventori kemandirian belajar dengan inventori yang sama saat pretest dilaksanakan. Lalu kegiatan diakhiri dengan doa bersama.

4.4 Analisis Data

(12)

39

Tabel 4.4

Mean rank dan Mann-Whitney Posttest

Kemandirian Belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: VAR00002

Pada tabel 4.2 jumlah subjek kelompok eksperimen 8 siswa dan kelompok kontrol 8 siswa. Skor Mean rank untuk kelompok eksperimen (1) 6.75 dan skor untuk Mean rank kelompok kontrol (2) 10.25. Sedangkan koefisien Asymp.Sig (2-tailed) 0,140 < 0,050 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(13)

40 4.5 Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini Meningkatkan Kemandirian Belajar Dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran”. Hal ini ditunjukkan dengan mean rank

kelompok eksperimen sebelum diberi 6,75 sedangkan mean rank sesudah diberi treatment adalah 12,50 dengan nilai signifikansi 0,001<0,050, ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kemandirian belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut menunjukkan bahwa pemberian teknik sosiodrama efektif dalam meningkatkan kemandirian belajar. Maka H1 yang diajukan dalam penelitian

ini diterima. 4.6 Pembahasan

Dari hasil penelitian ini tampak bahwa pemberian teknik sosiodrama dapat meningkatkan kemandirian belajar pada siswa kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran secara signifikan . Hal ini terbukti dengan adanya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana kelompok eksperimen diberikan sosiodrama dengan skor Mean rank untuk kelompok eksperimen (1) 12.50 dan skor untuk Mean rank kelompok kontrol (2) 4.50. Sedangkan p=Asymp.Sig (2-tailed) 0,001 < 0,050.

(14)

41

kemandirian belajar pada kelompok eksperimen, kelompok eksperiman menunjukkan peningkatan kemandirian belajar.

Dengan adanya sosiodrama, kemandirian belajar pada siswa kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran yang memiliki kemandirian belajar rendah dapat mengetahui kekurangan mereka dalam hal kemandirian belajar. Sehingga mereka dapat meningkatkan kemandirian belajar tersebut.

(15)

42

layanan konseling kelompok signifikan dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa.

Gambar

Tabel 4.2 Mean Rank dan uji Mann-Whitney
Tabel 4.4 Mean rank dan Mann-Whitney

Referensi

Dokumen terkait

Risiko Kredit dapat dikendalikan dengan menggunakan sistem Pengendalian Risiko Kredit (Risk Control System) yang didefinisikan sebagai serangkaian sistem yang dilakukan

ALAT MUSIK TRADISIONAL NEGARA DI BENUA ASIA.

Diameter batang tegakan jati tersebut digunakan untuk mengetahui luas basal area. tegakan

This indicated that the alternative hypothesis stating that the interactive video media increases the students’ writing scores in analytical exposition text at XI grade

samping sudut, dan sisi depan sudut) pada segitiga tersebut sesuai dengan informasi yang diberikan dengan tepat Subjek belum dapat memutuskan teorema (aturan perbandingan

Kedelapan, Kebijaksanaan dan keputusan politik penting yang dibuat oleh Khalifah Muawiyah adalah Mengubah system pemerintahan dari bentuk Khalifah yang

dan keterampilan untuk membuat keputusan keuangan personal yang akan dihadapi dan mampu membuat keputusan yang bijaksana memerlukan proses pendidikan

Pemerintah desa juga berusaha untuk menunjukkan transparasi dan akuntabilitasnya kepada masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Keuangan desa yang baik dan