Bab II
Pelaksanaan Kegiatan 2.1. Sejarah dan Keadaaan Umum Lokasi
2.1.1. Sejarah Singkat lokasi
Perkembangan perpustakaan di Indonesia sudah ada sejak masa colonial,
tapi baru mulai berkembang pada masa orde baru seiring dengan adanya
kebijakan-kebijakan dibuat pemerintah hal ini seperti adanya surat keputusan
Dirjen Pendidikan Tinggi no.011/DJ/Lep/1977 tentang Pembentukan Satuan
Tugas Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi yang bertugas untuk
membantu Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dalam menangani
program-program pengembangan perpustakaan perguruan tinggi.1
Awal berdirinya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi
pada tahun 1980 sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia nomor 0221/a/O/1980 tanggal 2 September 1980, namun baru
berjalan pada tanggal 4 April 1981 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dari Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Pembinaan Perpustakaan,
Direktorat Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan nama
Perpustakaan Wilayah Provinsi Jambi.
Pada tanggal 6 Maret 1989 terbitlah Keputusan Presiden nomor 11 Tahun
1989 tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Berdasarkan Keputusan
Presiden tersebut, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia merupakan
Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia memiliki satuan organisasi yang bernama Perpustakaan Daerah yang
berkedudukan di masing-masing Ibukota Provinsi. Sejak saat itulah Perpustakaan
Wilayah Provinsi Jambi berubah nama menjadi Perpustakaan Daerah Jambi.
Pada tahun 1996 terbitlah Peraturan Daerah nomor 6 Tahun 1996 yang
membentuk Kantor Arsip Daerah. Dari adanya Sub Bagian Arsip dan Ekspedisi,
Bagian Tata Usaha Umum dan Arsip, Biro Umum pada Sekretariat Wilayah
Daerah Provinsi Jambi, maka terbentuklah Kantor Arsip Daerah Provinsi Jambi.
Pada tahun 1997, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengalami
perluasan struktur organisasi berdasarkan Keputusan Presiden nomor 50 Tahun
1997 tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dimana Perpustakaan
Daerah disejajarkan dengan Lembaga Pemerintah Non Departemen lainnya serta
Departemen yang berada di wilayah Provinsi, maka Perpustakaan Daerah Jambi
berubah nama menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi.
Dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jambi nomor 17 Tahun 2001
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan Daerah
Provinsi Jambi, maka Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi berubah nama
menjadi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jambi yang merupakan Satuan
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Jambi. Selanjutnya berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Jambi nomor 15 Tahun 2008, bergabunglah dua
Institusi yaitu Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jambi dan Kantor Arsip
Daerah Provinsi Jambi menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi. Pada akhir tahun 2016 terbitlah Peraturan
Daerah Provinsi Jambi nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Jambi yang mengatur pembentukan, tipelogi dan
susunan perangkat daerah, maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Jambi berubah nama menjadi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
Jambi.
2. Visi dan misi VISI
Mewujudkan Pelayanan Prima Dalam Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Yang Baik Menuju Jambi TUNTAS 2021
MISI
Penyelenggaraan urusan perpustakaan dan kearsipan yang efektif dan efisien untuk mewujudkan good governance.
Pengembangan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat dalam urusan perpustakaan dan kearsipan yang berkualitas.
Pengembangan Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi dan budaya kerja yang tinggi.
Penyelamatan kandungan informasi dan pengembangan sistem perpustakaan serta kearsipan daerah yang terintegrasi dengan sistem nasional yang berbasis Teknologi Informasi (TI)
3. Struktur organisasi Struktur Organisasi
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi Kepala Dinas
. Deskripsi kerja pada unit kerja
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jambi Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah.
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi menyelenggarakan fungsi:
• Perumusan kebijakan teknis dibidang perpustakaan dan kearsipan. • Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang perpustakaan dan kearsipan.
• Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perpustakaan dan kearsipan.
Kepala mempunyai tugas dan fungsi:
• Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud diatas.
• Pengkoordinasian seluruh kegiatan Sekretariat, Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat mempunyai tugas membantu Dinas dalam rangka, pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi dinas di bidang umum, kepegawaian, keuangan, aset, program dan pelaporan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
• Pengkoordinasian dan pengendalian internal ketatausahaan dilingkungan Dinas.
• Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta perencanaan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam rangka menyiapkan bahan administrasi perdinasan, kepegawaian dan rumah tangga. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
• Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi file persuratan dan administrasi perdinasan.
• Pengurusan administrasi perjalanan dinas dan tugas keprotokolan. • Pelaksanaan urusan rumah tangga, keamanan dinas, penyelenggaraan rapat dinas dan dokumentasi.
• Penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan inventaris perlengkapan dinas.
• Pelaksanaan perawatan/pemeliharaan, perbaikan gedung dan perlengkapan dinas serta proses penghapusan barang inventaris.
• Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja dan pelaporan pelaksanaan kerja.
• Pelaksanaan upaya pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai.
• Penyiapan perencanaan bahan ujian dinas, penghargaan jasa, dan sumpah pelantikan pegawai.
• Penyiapan bahan pelaksanaan analisis jabatan kelembagaan dan ketatalaksanaan.
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan penatausahaan dan administrasi keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
• Pengkoordinasian Sub Bagian Keuangan. • Pendayagunaan staf Sub Bagian Keuangan.
• Penyusunan dan menghimpun bahan-bahan usulan rencana anggaran kerja dari masing-masing bidang.
• Pelaksanaan administrasi keuangan.
• Penelitian laporan dan evaluasi hasil kegiatan rutin dan pembangunan.
• Penelitian daftar gaji dan mutasi gaji pegawai yang diusulkan. • Penghimpunan, mempelajari, melaksanakan dan menyampaikan peraturan perundang-undangan tentang keuangan.
Sub Bagian Program mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kerja Dinas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Program menyelenggarakan fungsi:
• Penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan rencana kegiatan dinas.
• Pengolahan data dengan melakukan pengumpulan, peremajaan dan pengolahan serta merumuskan data dan informasi.
• Penghimpunan, memfasilitasi dan melaksanakan perencanaan terpadu melalui kerjasama antar unit lembaga, dinas, instansi, dan dinas yang terkait dengan diklat teknis.
• Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan anggaran dinas.
• Pengkoordinasian dan mensinkronisasikan kebijakan operasional dan program antar bidang.
• Perumusan instrumen untuk pelaksanaan pemantauan program dan kegiatan.
• Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan penilaian pelaksanaan program dinas.
• Penyiapan rumusan standarisasi teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pengelolaan program.
Bidang Deposit, Pengembangan Koleksi Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka memimpin dan merencanakan kegiatan di bidang deposit, pengembangan koleksi layanan dan pelestarian bahan perpustakaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mendukung pelaksanaan tugas Dinas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Deposit, Pengembangan Koleksi Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi: • Pelaksanaan penghimpunan, penyimpanan dan pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam, penyusunan Bibliografi Daerah (BID) dan Katalog Induk Daerah (KID) serta layanan deposit, pengembangan, pengolahan bahan perpustakaan, verifikasi, validasi, pemasukan data ke data base.
• Pelaksanaan layanan sirkulasi, rujukan, literasi informasi, bimbingan pemustaka, dan layanan ekstensi (perpustakaan keliling, pojok baca dan sejenisnya), pengembangan teknologi, informasi, komunikasi perpustakaan dan penyusunan literatur sekunder, pengelolaan jaringan perpustakaan dan supervisi e-Library, pelaksanaan kerjasama antar perpustakaan.
• Penyimpanan dan perawatan bahan perpustakaan serta naskah kuno, pelestarian isi dan nilai informasi bahan perpustakaan melalui alih media, pemeliharaan serta penyimpanan master informasi digital, dan penelusuran naskah kuno.
Seksi Deposit dan Pengembangan Koleksi Bahan Perpustakaan mempunyai tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan merencanakan kegiatan di bidang deposit, pengembangan koleksi layanan dan pelestarian bahan perpustakaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Deposit dan Pengembangan Koleksi Bahan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi: • Pelaksanaan penghimpunan, penyimpanan dan pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam, penyusunan Bibliografi Daerah (BID) dan Katalog Induk Daerah (KID) serta layanan deposit.
• Pengembangan, pengolahan bahan perpustakaan.
• Pelaksanaan layanan sirkulasi, rujukan, literasi informasi, bimbingan pemustaka, dan layanan ekstensi (perpustakaan keliling, pojok baca dan sejenisnya).
• Pengembangan teknologi, informasi, komunikasi perpustakaan dan penyusunan literatur sekunder.
• Pengelolaan jaringan perpustakaan dan supervisi e-Library. • Pelaksanaan kerjasama antar perpustakaan.
Seksi Pelestarian dan Alih Media Bahan Perpustakaan mempunyai tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan merencanakan kegiatan Seksi Pelestarian dan Alih Media Bahan Perpustakaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelestarian dan Alih Media Bahan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:
• Penyimpanan dan perawatan bahan perpustakaan serta naskah kuno.
• Pelestarian isi dan nilai informasi bahan perpustakaan melalui alih media.
• Pemeliharaan serta penyimpanan master informasi digital. • Penelusuran naskah kuno
Bidang Pembinaan, Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka memimpin dan merencanakan kegiatan di bidang pembinaan, pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pembinaan, Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca menyelenggarakan fungsi:
• Pengembangan berbagai jenis perpustakaan, implementasi norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK), pendataan kelembagaan perpustakaan, pengembangan kelembagaan perpustakaan.
• Pendataan tenaga perpustakaan, bimbingan teknis tenaga pengelola perpustakaan dan kepustakawanan, pelaksanaan pembinaan keterampilan, kesejahteraan dan karir tenaga pengelola perpustakaan serta penilaian angka kredit pustakawan.
• Pelaksanaan survey, pengkajian dan pelaksanaan pembudayaan kegemaran membaca, pemasyarakatan perpustakaan.
yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi: • Pengembangan berbagai jenis perpustakaan, implementasi norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK).
• Pendataan kelembagaan perpustakaan. • Pengembangan kelembagaan perpustakaan.
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan mempunyai tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan merencanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:
• Pendataan tenaga perpustakaan.
• Pelaksanaan bimbingan teknis tenaga pengelola perpustakaan dan kepustakawanan.
• Pelaksanaan pembinaan keterampilan, dan karir serta penilaian angka kredit pustakawan.
Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai tugas membantu bidang dalam rangka memimpin dan merencanakan kegiatan pengembangan pembudayaan kegemaran membaca sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca menyelenggarakan fungsi:
• Pelaksanaan survei, pengkajian dan pelaksanaan pembudayaan kegemaran membaca.
• Pemasyarakatan perpustakaan.
Ilmu yang diperoleh
Berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal
mulanya tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain,
perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan
catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan
niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber
pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah. Pada sekitar tahun 2500
sebelum masehi, orang mesir mendapatkan sebuah temuan sederhana tapi
berupa papyrus yang dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang sungai
Nil. Hingga sekitar Tahun 700-an Masehi, papyrus masih digunakan sebagai
bahan tulis, kemudian mulai digunakan bahan lain seperti kulit binatang. Sekitar
abad pertama masehi, sejenis bahan yang mirip dengan kertas yang kita gunakan
saat ini telah ditemukan di Cina, Namun karena pengetatan yang di lakukan
penguasa Cina Terhadap Semua Benda yang keluar masuk dari cina maka
penemuan kertas itu tidak dikenal di Eropa hingga Tahun 1150- an. Sebelum itu,
Eropa menggunakan Kulit Binatang Sebagai Bahan Tulis, Di sebut Parchmen.
Parchmen sebernarnya berasal dari kata” pergamuan” sebuah kota kecil di Asia
Kecil tempat Parchmen Pertama Kali digunakan.
Di eropa Barat sekitar tahun 1440 ketika johan Gutenberg dari kota mainz, jerman
mencetak buku dengan tipe cetak gerak. Mesin cetak penemuan Gutenberg
kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai abad ke 16 pencetakan buku dalam
waktu singkat mampu menghasilkan ratusan eksemplar. Hasilnya bagi
perpustakaan ialah terjadinya revolusi perpustakaan artinya dalam waktu singkat
peprustakaan diisi dengan buku cetak. Revolusi yang mirip terjadi hampir 400
tahun kemudian ketika buku mulai digantikan bentuk elektronik. Dari jerman,
mesin pencetak kemudian tersebar keseluruh Eropa, Kemudian diabwa lagi ke
asia Asia tempat asa usul mesin cetak.
Sejarah perpustakaaan di Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan Hindu
Budha kerajaan Sriwijaya (692 M), Mataram ( abad ke – 6 M) dan Majapahit.
yang didukung dengan adanya catatan-catatan dan berita asing seperti catatan
Jawa seperti kerajaan Mataram, yang pada masa itu dikenal pujangga keraton
yang menulis berbagai karya sastra. Dan pada masa kerajaan majapahit ditulis
berbagai naskah, misalnya Mpu prapanca mengarang buku nagarakartagama
sedangkan Mpu Tantular menulis Buku sutosoma dan masih banyak yang lain.
kegiatan penulisan dan penyimpanan naskah terus berlanjut pada raja-raja dan
sultan yang tersebar di Nusantara. Tetapi belum ada kepastian apakah sudah ada
system penyimpanan dan katalog pada masa tersebut. Tradisi budaya indonesia
yang lebih mementingkan budaya lisan menyulitkan peneliti untuk mendapatkan