73 BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan
Bersumber pada latar belakang masalah yang dikemukakan pada bab
pendahuluan, yang kemudian menimbulkan persoalan dan tujuan penelitian. Masalah
penelitian tentang Modal Sosial mahasiswa penghuni Asrama Mansinam dikaji, diteliti
dan kemudian dibahas. Berangkat dari acuan tersebut, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah
1. Modal Sosial berbentuk tiga yaitu berbentuk mengikat (bounding),
menjembatani (bridging) dan menghubungkan (linking). Dalam penelitian ini
ditemukan bahwa modal sosial yang dimiliki oleh mahasiswa penghuni
Asrama Mansinam, bersifat mengikat juga menghubungkan, karena Modal
Sosial yang dimiliki oleh mahasiswa penghuni Asrama Mansinam dalam
bentuk norma/nilai yang mempersatukan mereka, rasa saling percaya yang
dibangun di antara mereka, dan jejaring yang mreka bentuk, ini benar-benar
hanya berlaku di antara mereka sebagai sesama penghuni Asrama Mansinam.
2. Proses pembentukan Modal Sosial terjadi ketika pengelolaan Asrama
Mansinam diserahkan kepada mereka sebagai penghuni Asrama Mansinam,
maka dalam kondisi demikian, ada sebuah kesadaran dari tiap-tiap individu
penghuni Asrama yang kemudian menjadi kesadaran komunitas bahwa
keberadaan yang lain, menentukan keberadaan dirinya, demikian juga
74
3. Kerjasama atau saling membentuk jejaring, murni terjadi diantara mereka
sendiri sebagai sesama penghuni Asrama Mansinam. Sebagaimana telah
tercatatkan bahwa, kesadaran berjejaring dengan sesama penghuni lebih
terutama karena kesadaran: yang lain ada dan terus ada menentukan juga
keberadaan yang lain.
4. Dalam upaya untuk menjaga ikatan jejaring di antara mereka, maka negosiasi
tindakan atau re-aktualisasi dan re-organisasi tindakan akan muncul dengan
sendirinya ketika seorang anggota tidak bisa memenuhi perannya dengan
maksimal, yang biasanya dilakukan melalui rapat rutin untuk melakukan
evaluasi.
5.2.Saran
Berangkat dari kesimpulan yang telah dipaparkan, maka yang disarankan dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagi pemerintah daerah khususnya Papua yang terus setiap tahun
mengirimkan mahasiswanya melalui beasiswa, agar mempertimbangkan
proses pembinaan yang dilakukan sama seperti yang sudah dilakukan di
Asrama Mansinam.
2. Pemondokan adalah sebuah pengkondisian. Karena itu, menciptakan
struktur dan fungsi yang tujuannya adalah untuk keteraturan demi
kenyamanan dan rasa diterima oleh semua anggota dalam pemondokan itua
75
3. Dalam membentuk pemondokan atau Asrama, perlu untuk diperhatikan
aspek-aspek nilai yang hendak dicapai dari pemondokan itu. Pada temuan
penelitian, kemandirian dijadikan sebagai nilai. Meskipun dengan
memberikan kebebasan, namun dengan tidak sepenuhnya terus membantu
pada aspek-aspek keuangan, ternyata memberikan pengaruh yang baik