KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN PEMANTAUAN
KUALITAS SUMBER AIR SKALA PROVINSI
I keh
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROPINSI SUMATERA BARAT
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sungai sebagai salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi
penting bagi kehidupan manusia termasuk untuk menunjang pembangunan
perekonomian. Sebagai akibat adanya peningkatan kegiatan pembangunan di
berbagai bidang maka baik secara langsung ataupun tidak langsung akan
mempunyai dampak terhadap kerusakan lingkungan termasuk didalamnya
pencemaran sungai yang berasal dari limbah domestik maupun non domestik
seperti pabrik dan pertambangan. Oleh karena itu pencemaran air sungai dan
lingkungan sekitarnya perlu dikendalikan seiring dengan laju pembangunan
agar fungsi sungai dapat dipertahankan kelestariannya.
Untuk mengetahui secara lebih detail dan teliti tingkat pencemaran yang
terjadi maka perlu dilaksanakan pemantauan kualitas air yang kontiniu
sehingga dari data yang dihasilkan dapat diketahui sumber polutan penyebab
perubahan kualitas air sungai. Pemantauan kualitas air berfungsi untuk
memberikan informasi faktual tentang kondisi (status) kualitas air masa
sekarang, kecenderungan masa lalu dan prediksi perubahan lingkungan masa
depan. Informasi dasar yang dihasilkan dari kegiatan pemantauan dapat
dijadikan acuan untuk menyusun perencanaan, evaluasi, pengendalian dan
pengawasan lingkungan, rencana tata ruang, dan ijin lokasi untuk usaha atau
kegiatan. Data hasil pemantauan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan,
penyusunan kebijakan ataupun pengambilan keputusan dan evaluasi kebijakan
pengelolaan lingkungan khususnya pengendalian pencemaran air.
Sungai Batang Agam, Sungai Batang Ombilin, Sungai Batang Pangian,
Sungai Batang Anai, Sungai Batang Limpasi, Sungai Batang Lembang,
Batang Sinamar dan Batang Mangor merupakan 8 (delapan) sungai dari 27
sungai yang melintasi beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat.
Untuk mendapatkan data perkembangan kualitas air sungai diperlukan
Sungai Batang Ombilin, Sungai Batang Pangian dilakukan sejak tahun 2014
sedangkan Sungai Batang Anai dilakukan tahun 2015, Sungai Batang
Limpasi mulai dilaksanakan tahun 2016 dan Sungai Batang Lembang
dilaksanakan kembali tahun 2016. Pada tahun 2017 dilakukan juga
pengambilan sampel kualitas air terhadap Sungai Batang Sinamar dan Batang
Mangor.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan Pemantauan Sumber Air Skala Provinsi adalah :
1. Melakukan pengambilan sampel air Sungai Batang Agam, Sungai Batang
Ombilin, Sungai Batang Pangian, Sungai Batang Anai, Sungai Batang
Limpasi, Sungai Batang Lembang, Batang Sinamar dan Batang Mangor
yang selanjutnya dianalisis di laboratorium untuk mendapatkan data
kualitas air sungai;
2. Mengidentifikasi sumber pencemar yang dominan mempengaruhi kualitas
air sungai;
3. Melakukan analisa lapangan visual dan pencatatan kondisi lapangan di
sekitar lokasi pemantauan/pengambilan sampel dan data sekunder.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Terlaksananya pemantauan kualitas air Sungai Batang Agam, Sungai
Batang Ombilin, Sungai Batang Pangian dan Sungai Batang Anai, Sungai
Batang Limpasi, Sungai Batang Lembang, Sungai Batang Sinamar dan
Sungai Batang Mangor secara berkesinambungan guna mengevaluasi
kinerja pengelolaan sumber daya air sungai skala provinsi.
2. Tersedianya data kualitas air Sungai Batang Agam, Sungai Batang
Ombilin, Sungai Batang Pangian dan Sungai Batang Anai, Sungai Batang
Limpasi, Sungai Batang Lembang, Sungai Batang Sinamar dan Batang
Mangor serta data sumber pencemar/anak sungai sehingga dapat
1.3. Lokasi Kegiatan
Kegiatan pemantauan kualitas sumber air skala provinsi dilakukan pada:
1. Batang Agam yang melintasi Kabupaten Agam, Kabupaten 50 Kota, Kota
Payakumbuh dan Kota Bukittinggi.
2. Batang Ombilin yang melintasi Kab. Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung
dan Kota Sawahlunto.
3. Batang Pangian yang melintasi Kab. Sijunjung dan Kab. Dharmasraya.
4. Batang Anai yang melintasi Kab. Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan
Kab. Padang Pariaman.
5. Batang Limpasi yang melintasi Kab. Lima Puluh Kota dan Kota
Payakumbuh
6. Batang Lembang yang melintasi Kab. Solok dan Kota Solok
7. Batang Sinamar yang melintasi Kab. Tanah Datar, Kab. Sijunjung, Kab.
50 Kota dan Kota Payakumbuh
8. Batang Mangor yang melintasi Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman dan
Kab. Agam
1.4. Asal Sumber Pendanaan
Segala biaya yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kegiatan Pemantauan
Kualitas Sumber Air Skala Provinsi, dibebankan kepada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bapedalda Prov. Sumbar Tahun 2017 pada
kegiatan Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala Provinsi. Dana yang
dibutuhkan sebesar Rp. 320.000.000,- (Tiga Ratus Dua Puluh Juta Rupiah)
dengan perincian biaya sebagai berikut:
Belanja Alat Tulis Kantor 2.052.600
Belanja Bahan Bakar Minyak 2.680.900
Belanja Jasa Kantor +Lab 156.320.000
Belanja Cetak dan Pengandaan 902.500
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 136.480.000
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 21.564.000
1.5. Organisasi Pengguna Jasa
Kegiatan pemantauan kualitas sumber air skala provinsi dilaksanakan oleh
Tim Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala Provinsi dengan melibatkan
instansi teknis lainnya yaitu PSDA Prov. Sumbar, Balai Wilayah Sungai
Sumatera V dan BLK Prov. Sumbar sebagai penyedia jasa laboratorium yang
akan melakukan analisa sampel air sungai. Keanggotaan Tim ditetapkan
BAB II
DATA PERENCANAAN
2.1 Data Dasar
Pada pemantauan kualitas sumber air skala provinsi dibutuhkan data-data
penunjang berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data
hasil analisa labor sampel air yang diambil pada periode sebelumnya.
Sementara data sekunder berupa data topografi wilayah dan kondisi sosial
ekonomi masyarakat disekitar lokasi pemantauan.
Hasil analisa sampel air yang diambil pada periode sebelumya juga
dibutuhkan pada saat pemantauan kualitas sumber air skala provinsi tahun ini.
Hasil analisa tersebut berupa indeks pencemaran air dan status mutu air. Dari
hasil analisa didapatkan bahwa status mutu air Batang Agam dan Batang Anai
tercemar berat serta dari hasil perhitungan indeks pencemaran air sungai
Batang Agam dan Batang Anai termasuk dalam kategori WASPADA (X < 50
Data Indek Pencemaran Air (IPA) Per Sungai
Sungai Indek Pencemaran Air
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tabel diatas diatas memperlihatkan indek pencemaran sungai yang dipantau
dari tahun 2011 sampai 2016. Jumlah sungai yang dipantau setiap tahunnya
tidak selalu sama banyak dan tidak setiap tahun dipantau ulang. Oleh karena
itu sungai yang menjadi dasar penilaian kinerja pengolahan lingkungan
diambil sungai Batang Agam mengingat sungai paling tercemar di Sumatera
2.2 Standar Uji Kualitas Air
Sampel air sungai dianalisis di laboratorium BLK Provinsi Sumatera Barat.
Untuk data kualitas air sungai akan dibandingkan dengan Baku Mutu Air
Sungai berdasarkan:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air;
3. Peraturan Gubernur Sumbar Nomor 5 Tahun 2008 tentang Penerapan
Kriteria Mutu Air Sungai di Prov. Sumbar;
4. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 40 Tahun 2008 tentang
Penetapan Klasififikasi Mutu Air Sungai Batang Agam, Batang Pangian
dan Batang Lembang.
Untuk mengetahui kontribusi sumber pencemar akan dilakukan pengambilan
sampel pada sumber pencemar dan dibandingkan dengan baku mutu limbah
cair sesuai dengan jenis kegiatan.
2.3 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
7. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang
8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008
tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2012
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
11. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Sumatera Barat Tahun 2016;
12. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Penetapan Kriteria Mutu Air Sungai di Provinsi Sumatera Barat;
13. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 40 Tahun 2008 tentang
Penetapan Klasifikasi Mutu Air Sungai Batang Agam, Batang Pangian
dan Batang Lembang;
14. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang
Rencana Pencapaian dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat;
15. Peraturan Gubernur Nomor 78 Tahun 2016 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2017;
16. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bapedalda Prov. Sumbar
BAB III
RUANG LINGKUP
3.1 Capaian Tujuan
Capaian kegiatan Pemantauan Kualitas Sumber Air Skala Provinsi ini adalah:
- Terlaksananya pengambilan sampel sungai Batang Agam, Batang Pangian, Batang Ombilin, Batang Anai, Sungai Batang Limpasi dan Sungai Batang
Lembang, Batang Sinamar dan Batang Mangor.
- Didapatkannya data hasil pengujian laboratorium untuk kemudian dianalisa untuk mendapatkan data status mutu air dan indeks pencemaran air;
- Terlaksananya peranserta stakeholder dalam upaya perlindungan dan konservasi sumber daya air.
3.2 Output Kegiatan
- Output kegiatan adalah penurunan kadar parameter kunci air sungai (BOD, COD, dan TSS) untuk 8 (delapan) sungai yaitu Sungai Batang Agam,
Batang Ombilin, Batang Pangian, Batang Anai, Sungai Batang Limpasi dan
Sungai Batang Lembang, Sungai Batang Sinamar dan Sungai Batang
Mangor sebesar 15 % dengan dasar data 2014.
- Selain itu kinerja pengolahan sungai juga diukur dengan tetap dipertahankan Indek Pencemaran Air (IPA) dalam kisaran 58,<X<66.
3.3 Lingkup Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada pemantauan kualitas Sumber Air
Skala Provinsi berupa:
a. Persiapan
- Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Petunjuk Operasional (PO);
- Menyiapkan kelengkapan administrasi seperti surat tugas, pemberitahuan ke Kab/Kota serta kuisioner lapangan.
- Mempelajari data sekunder.
b. Pelaksanaan
- Pengambilan sampel air Sungai Batang Agam, Sungai Batang Ombilin, Sungai Batang Pangian, Sungai Batang Anai, Sungai Batang
Limpasi dan Sungai Batang Lembang, Sungai Batang Sinamar dan
Sungai Batang Mangor serta sampel air sumber pencemar/anak sungai;
- Updating data sekunder terkait Sungai Batang Ombilin, Sungai Batang Pangian dan Sungai Batang Anai, Sungai Batang Limpasi, Sungai
Batang Agam, Sungai Batang Lembang, Sungai Batang Sinamar dan
Sungai Batang Mangor
- Koordinasi dan sinergitas dengan SKPD dan Kab/Kota terkait tentang pelaksanaan pemantauan dan tindak lanjut hasil pemantauan.
c. Evaluasi
- Pengolahan data untuk menetukan status mutu dan indeks pencemaran; - Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
3.4 Peralatan dan Meterial
Selain kendaraan roda 4 (empat) yang dibutuhkan untuk kelapangan maka
peralatan dan perlengkapan lapangan disediakan oleh laboratorium yang
jasanya dipergunakan. Disamping itu diperlukan bahan dan alat untuk
pengukuran data lapangan.
3.5 Lingkup Kewenangan
- Kewenangan Pemerintah Provinsi adalah melakukan pemantauan dan evaluasi sungai skala provinsi;
- Untuk pemantauan sumber pencemar dan anak sungai adalah kewenangan kab/kota. Pengambilan sampel yang dilakukan oleh pemerintah provinsi
memastikan kontribusi sumber pencemar yang paling mempengaruhi
kualitas sungai skala provinsi guna mendukung kebijakan yang harus
diambil dalam pengendalian pencemaran.
3.6 Time Schedule Kegiatan
Jangka waktu kegiatan adalah 1 (satu) tahun dan dilaksanakan pada 2 (dua)
periode yaitu Periode I (musim kemarau) dan Periode II (musim hujan)
sebanyak 120 titik, dengan rincian:
Sampling air sungai 2 musim x 8 sungai x 10 titik = 120 titik
Pemantauan Periode I direncanakan dilaksanakan pada bulan Januari s/d
Maret 2016, sedang Periode II direncanakan pada bulan Juni s/d Agustus
2016. Jadwal rinci kegiatan dari tahap persiapan sampai tahap evaluasi dan
BAB IV
PRODUK
1.1 Jenis Laporan
Kegiatan pemantauan kualitas sumber air skala provinsi menghasilkan output
berupa laporan, yang terdiri dari:
- Laporan perjalanan dinas yang dilakukan pada saat kegiatan;
- Laporan kegiatan tahunan yang dilakukan pada saat akhir tahun anggaran.
1.2 Jumlah Laporan
Laporan yang dihasilkan pada kegiatan pemantauan kualitas sumber air skala
provinsi berjumlah:
- 2 (dua) rangkap untuk laporan perjalanan dinas; - 5 (lima) rangkap untuk laporan kegiatan tahunan.
1.3 Frekuensi Pelaporan
Frekuensi pelaporan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan, kecuali
BAB V
PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat, untuk dijadikan pedoman
dan panduan dalam melakukan kegiatan. Apabila terdapat kekeliruan, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Diketahui oleh:
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSISUMATERA BARAT
Drs. ASRIZAL ASNAN, MM
Pembina Utama Madya NIP. 19570803 198503 1 005
Padang, 2017
KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN, KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN PENTAATAN
HUKUM LINGKUNGAN
Ir. SITI AISYAH, M.Si