• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pemerkosaan Terhadap Penderita Gangguan Mental (Studi Putusan No. 377 Pid.B 2011 PN.BB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pemerkosaan Terhadap Penderita Gangguan Mental (Studi Putusan No. 377 Pid.B 2011 PN.BB)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PEMERKOSAAN TERHADAP PENDERITA GANGGUAN MENTAL

(STUDI PUTUSAN No. 377/Pid.B/2011/PN.BB)

S K R I P S I

DiajukanUntukMelengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh GelarSarjanaHukum Pada

FakultasHukumUniversitas Sumatera Utara

Oleh

RAY BACHTIAN RANGKUTI 120200144

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PEMERKOSAAN TERHADAP PENDERITA GANGGUAN MENTAL

(STUDI PUTUSAN No. 377/Pid.B/2011/PN.BB)

S K R I P S I

Oleh

RAY BACHTIAN RANGKUTI 120200144

Disetujui Oleh

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

NIP. 195703261986011001 Dr. M. Hamdan, SH. M.H

Pembimbing I Pembimbing II

Nurmalawaty SH, M.Hum

NIP: 196209071988112001 NIP: 197110051998011001

Dr. Mohammad Ekaputra, S.H.,M.Hum

FAKULTAS HUKUM

(3)

ABSTRAK

Ray Bachtian Rangkuti(* Nurmalawaty, S.H.,M.Hum (**

Dr. Mohammad Ekaputra, S.H., M.Hum (***

Hukum positif di Indonesia tidak memandang semua hubungan kelamin diluar perkawinan sebagai zina (overspel).Perbuatan zina menurut KUHP hanya meliputi mereka yang melakukan persetubuhan atas dasar suka sama suka tanpa ada unsur paksaan, kekerasan dan ancaman kekerasan, KUHP juga memandang ada suatu perbuatan yang melakukan persetubuhan dengan daya paksa, kekerasan, atau ancaman kekerasan, yaitu delik pemerkosaan, Tindak pidana pemerkosaan ironisnya tidak hanya berlangsung di lingkungan luar atau tempat-tempat tertentu yang memberikan peluang manusia berlainan jenis dapat berkomunikasi, namun juga dapat terjadi di lingkungan sekitar yang seharusnya menjadi tempat memperoleh perlindungan. Pada hakikatnya korban tidak dapat melindungi diri sendiri dari berbagai macam tindakan yang menimbulkan kerugian mental, fisik, sosial dalam berbagai bidang kehidupan dan penghidupan.Kejahatan seksual sekarang ini merebak dengan segala bentuk. Khususnya pada kasus pemerkosaan, pelaku tidak mengenal lagi status, pangkat, pendidikan, jasmani, dan usia korban. Bahkan banyak juga yang tega memperkosa orang yang dalam keadaan tidak berdaya, baik secara fisik maupun mental.Semua ini dilakukan apabila mereka merasa terpuaskan hawa nafsunya. Demikian juga usia pelaku yang tidak mengenal batas usia.

Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif melalui studi pustaka (Library search).Sumber hukum dalam penulisan skripsi ini adalah bahan hukum primer, yaitu Undang-undang, bahan hukum sekunder yaitu buku yang relevan dan putusan pengadilan, serta bahan hukum sekunder yang bersumber dari artikel, majalah, internet, dan lain-lain.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya pelaku pemerkosaan dapat dikenakan Pasal 285 KUHP, tetapi jika korban adalah orang yang tidak berdaya maka dikenakan Pasal 286 KUHP, ditambah lagi jika perbuatan tersebut dilakukan secara berkesinambungan, maka akan ditambah pemberatan atas perbuatan pidana tersebut. Maka dari itu peran pengadilan terutama hakim sangat menentukan dalam proses penegakkan keadilan, hakim dituntut bijaksana, adil dan jeli dalam menjatuhkan pidana bukan hanya melihat dari sisi pelaku tapi juga dari sisi korban.

Kata Kunci : Gangguan Mental, Pemerkosaan, Pertanggungjawaban Pidana

*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU **) Dosen Pembimbing I

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

berkah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsiini untuk

menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini

disusun untuk melengkapi syarat agar dapat memeroleh gelar Sarjana Hukum di

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang wajib dilalui setiap mahasiswa

yang akan menyelesaikan studinya.

Judul skripsi yang penuis angkat adalah “PERTANGGUNGJAWABAN

PIDANA PELAKU PEMERKOSAAN TERHADAP PENDERITA

GANGGUAN MENTAL (STUDI PUTUSAN N0. 377/PID.B/2011/PN.BB)”.

Penulis telah berusaha dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam menyusun

skripsi ini.Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat

dalam skripsi ini, baik dari segi materi maupun penulisan.

Penulis memperoleh banyak bantuan, bimbingan, dorongan, nasihat,

maupun semangat dari berbagai pihak seama penulis berusaha menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati mengucapkan terima kasih

banyak kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara ;

2. Bapak Dr. OK Saidin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan I Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara ;

3. Ibu Puspa Melati, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum

(5)

4. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Penasihat Akademik

Penulis ;

5. Bapak Dr. M. Hamdan, S.H., M.H., selaku Ketua Departemen Hukum

Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ;

6. Ibu Liza Erwina, S.H., M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum

Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ;

7. Ibu Nurmalawaty, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, menasihati penulis dengan

sabar dan penuh perhatian sehingga skripsi ini dapat selesai ;

8. Bapak Dr. Mohammad Ekaputra, S.H., M.Hum., selaku Dosen

Pembimbing II yang selalu sabar dan memberikan penjelasan yang baik

dalam membimbing dan menasihati penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan ;

9. Ibunda tersayang Poppy Hasibuan dan Adikku Putri Maura Rangkuti yang

telah membantu dengan penuh kasih sayang, ketulusan dan keikhlasan dan

selalu memberikan nasihat, doa dan semangat kepada penulis, serta

Almarhum Ayahanda, Alm. Erwin Rangkuti yang semasa hidupnya selalu

mengajarkan ketegasan dan keberanian kepada penulis ;

10.Teman teman Fakultas Hukum Sumatera Utara baik senior maupun junior,

Teman-teman Stambuk 2012 terutama teman-teman Grup C yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, teman-teman Ikatan Mahasiswa

(6)

2015-2016, grace, olin, sabrina, rini, yusni dan seluruh anggota IMADANA

angkatan 2012 ;

11.Kakanda-kakanda alumni dan senioren dan adinda-adinda serta

kawan-kawan dari Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Komisariat

Fakultas Hukum USU yang telah memberikan dukungan dan nasihat.

12.Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Medan, September 2016

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK…...………. ..i

KATA PENGANTAR ………..ii

DAFTAR ISI ………v

BAB I PENDAHULUAN ………..1

A. Latar Belakang ………...1

B. Perumusan Masalah ……...………...5

C. Tujuan Penulisan……….6

D. Manfaat Penelitian……… ..6

E. Keaslian Penulisan ……….6

F. Tinjauan Kepustakaan ………..…..7

1. Tindak pidana pemerkosaan………..…...7

a. Tindak Pidana………7

b. Pemerkosaan………..9

1. Pengertian ………..9

2. Objek Pemerkosaan………..11

2. Pertanggungjawaban Pidana………...14

3. Gangguan Mental……….. 16

a. Pengertian……….16

b. Jenis-jenis Gangguan Mental………...19

G. Metode Penelitian ……….23

(8)

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG TINDAK PIDANA

PEMERKOSAAN (VERKRACHTING)……….……….29

A. Pengaturan Hukum Tindak Pidana Pemerkosaan Didalam

KUHP……….…………..29

B. Pengaturan Tindak Pidana Pemerkosaan diluar KUHP…………33

1. UU No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23

Tahun 2002 dan UU No 22 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak………....………33

2. PERPU No. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas

UU No 23 Tahun 2002………43

3. UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan

Dalam Rumah Tangga………...………..46

C. Perbandingan Tindak Pidana Pemerkosaan Antara Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan Diluar

KUHP………....50

1. Perbandingan KUHP dengan Undang-undang

Perlindungan Anak………..………50

2. Perbandingan KUHP dengan UU No. 23 tahun 2004 tentang

Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga………..52

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU

PEMERKOSAAN TERHADAP PENDERITA GANGGUAN MENTAL………...………53

(9)

3. Kemampuan Bertanggungjawab

(Toerekeningvats-barheid) dalam Hukum Pidana………..……...………..58

4. Kesengajaan (Dolus)………...60

5. Alasan Penghapus Pidana………...61

B. Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pemerkosaan Terhadap Penderita Gangguan Mental berdasarkan putusan No. 337/ PID.B/ 2011/ PN.BB………63

1. Posisi Kasus…..………...63

2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum……….63

3. Tuntutan………...64

4. Fakta Hukum dan Pertimbangan Hakim……….65

5. Putusan Hakim………69

6. Analisis Putusan………..70

BAB IV PENUTUP ………77

A. Kesimpulan ………..77

B. Saran ………78

Referensi

Dokumen terkait

< = 0,05 (0,026 < 0,05) hal ini menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan tingkat kepercayaan 95 % dikatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar peserta didik

(5) Dalam hal pimpinan partai politik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak memberikan keputusan dan usul pemberhentian anggotanya sebagaimana dimaksud pada

12 Membimbing dalam menghasilkan TAS/TABS sebagai Pembimbing Utama sebanyak 9 mahasiswa dan Pembimbing Pendamping sebanyak 4 mahasiswa atas nama: Eko Berri Suryadi NIM:

Dampak akibat hutan gundul tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di sekitar hutan gundul saja,namun dampak buruk dari hutan gundul bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat

Supervisi manajerial di Dabin 7 UPTD Pendidikan Kecamatan Purwodadi dari hasil yang diperoleh, pengawas sekolah melakukan tindak lanjut secara individu sesuai dengan

Sayuran yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi hidroponik memiliki.. kualitas lebih baik dibandingkan

[r]

1) Visi, misi, tujuan, dan sasaran masih perlu disosialisasikan agar dapat dipahami oleh segenap komunitas Program studi. 2) Total weighed score dari EFE Matrix sebesar