• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Studi Kelayakan

Pengertian studi kelayakan (Husnan dan Suwarsono.,1994) adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian keberhasilan ini dapat diartikan berbeda-beda. Ada yang mengertikannya dalam arti luas, arti yang sempit terutama dipergunakan oleh pihak swasta tentang manfaat ekonomi suatu investasi. Sedangkan bagi pihak pemerintahatau lembaga non laba pengertian menguntungkan dapat berupa manfaat bagi masyarakat luas, penghematan devisa atau penambahan devisa yang diperlukan pemerintah.

Proyek investasi pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Dengan alasan tersebut maka perlu dilaksanakan studi untuk menghindari keterlanjutan penanaman modal untuk kegiatan yang tidak menguntungkan. Studi tersebut diatas dinamakan studi kelayakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan dilakukannya studi kelayakan adalahuntuk menghindari penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang tidak menguntungkan.

2.2 Pengertian investasi proyek

Investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka pada proyek tertentu (baru atau perluasan), pada lokasi tertentu, dalam jangka menengah atau panjang. (Sutojo S.,2000)

(2)

6

Membangun proyek yang baru atau memperluas perusahaan yang telah berjalan, mempunyai ciri-ciri khusus yang sifatnya lebih substansial, dibandingkan dengan keputusan perusahaan untuk upaya investasi dana yang lain. Ciri-cirinya adalah :

a. Investasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar

b. Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan beru dapat dinikmati sepenuhnya beberapa masa setelah investasi dilakukan

c. Tingkat resiko yang ditanggung perusahaan lebih tinggi

d. Keputusan investasi proyek yang keliru, tidak dapat direvisi begitu saja.

2.3 Manfaat investasi

Investasi proyek dapat dilakukan oleh investor swasta, baik perorangan maupun perusahaan. Disamping itu koperasi, badan usaha milik negara dan yayasan juga dapat membangun proyek baru atau memperluas kegiatan usahanya yang sudah berjalan.

Adapun manfaat yang ingin dicapai para investor antara lain :

a. Manfaat finansial, seperti memperoleh keuntungan atau likuiditas keuntungan

b. Manfaat makro ekonomi, misalnya meningkatkan jumlah perdangangan ekpor, menciptakan lapangan kerja baru, penghematan pemngeluaran devisa.

c. Manfaat politik, sosial, budaya dan sebagainya.

2.4 Aspek-aspek studi kelayakan 2.4.1 Aspek pasar

Menurut (Sutojo S., 2000) analisis aspek pasar dan pemasaran menempati urutan pertama dalam melaksanakan studi kelayakan. Hal ini disebabkan karena agar dapat beroperasi secara berhasil, proyek yang akan dilakukan harus dapat memasarkan hasil produksinya secara kompetitif dan menguntungkan.

(3)

7

Salah satu syarat agar pemasaran produk dapat berhasil, adalah terdapat jumlah permintaan pasar yang cukup untuk menyerap produk tersebut. Pengalaman menunjukkan tidak sedikit proyek yang dibangun, baik di Indonesia maupun di luar negara lain, tidak dapat memasarkan produknya secara berhasil, karena jumpah permintaan pasar tidak mencukupi. Disamping itu produk yang dihasilkan proyek mampu bersaing secara sehat dipasaran.

Adapun fokus analisis aspek pasar dan pemasaran produk yang akan dihasilkan proyek yang akan dilakukan, mencakup tiga hal, yaitu :

a. Memperoleh gambaran apakan pada masa yang akan datang, terdapat cukup permintaan pasar yangdapat menyerap barang atau jasa yang akan dihasilkan.

b. Memperoleh gambaran bagaimana suasana persaingan dipasar pada masa yang akan datang, siapa saja perusahaan pesaing, dan apakan produk yang akan dihasilkan mampu memperoleh pangsa pasar yang memadai.

c. Memperoleh gambaran tentang prospek perkembangan faktor ekstern perusahaan yang dapat mempengaruhi permintaan produk dan suasana persaingan dipasar.

2.4.1.1 Peramalan

Pengukuran dan peramalan permintaan merupakan pokok bahasan pertama yang dilakukan dari keseluruhan aspek pasar. Hal ini dilakukan untuk keperluan melihat peluang pemasaran yang tersedia dan menentukan sebagian dari padanya yang akan menjadi peluang pemasaran untuk proyek yang diusulkan.

Buku petunjuk praktikum perencanaan dan pengendalian produksi., 2003) terdapat beberapa prinsip agar dapat memanfaatkan peramalan yaitu :

a. Peramalan beranggapan bahwa pola permintaan masa mendatang sama dengan pola permintaan masa lalu.

b. Peramalan selalu salah. Yang harus dilakukan adalah mengusahakan agar kesalahan seminimum mungkin.

(4)

8

c. Peramalan agregat (untuk famili produk) lebih akurat dari pada peramalan individual (untuk item produk)

d. Peramalan jangka pendek lebih akurat dari pada peramalan jangka panjang.

Ada dua metode peramalan, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Peramalan kualitatif memakai intuisi, bersifat subyektif. Peramalan kuantitatif (selanjutnya disebut peramalan saja) menggunakan pendekatan matematis dan statistik, terdiri dari metode kuasal dan time series.

Pola data permintaan dapat dibedakan menjadi 4 jenis :

a. Pola horizontal : nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang tetap b. Pola musiman : nilai data terlihat dipengaruhi faktor musim (kuartal,

bulan,) misal es krim, paying.

c. Pola siklus: nilai data terlihat dipengaruhi fluktuasi ekonomi jangka panjang, misalnya mobil, baja.

d. Pola trend: ada kenaikan atau penurunan jangka panjang.

Berbagai buku tesk dan software menyajikan banyak metode peramalan, antara lain simple avarage, moving average, weighted moving average, moving average with linear trend, single exponential smoothing, single exponential smoothing with linear trend, doble exponential smoothing, doble exponential smoothing with linear trend, linear regression, hot-winters additive algorithm, holt-winters multiplicative algorithm dan sebagainya.

Ukuran-ukuran kesalahan yang biasa dipakai antara lain:

a. Mean absolute deviation (MAD), menunjukkan nilai absolut kesalahan rata-rat

∑ | |

b. Mean squared error (MSE) , menunjukkan kesesuaian pola ramalan dan data.

∑ ( )

(5)

9 Keterangan : X : Data aktual F : hasil peramalan n : jumlah data t : indeks waktu 2.4.2. Aspek teknis

(soeharto I., 2002) menyebutkan bahwa analisis aspek teknis dalam studi kelayakan dimaksudkan untuk memberikan tasan garis besar parameter-parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan fisik proyek. Pengkajian aspek teknis amat erat hubungannya dengan aspek-aspek lain, terutama aspek ekonomi, finansial dan pasar. Hubungan erat disini diartikan sebagai saling memberi masukan, dan keputusan mengenai aspek yang satu tergantung bagaimana dampak terhadap aspek lain dan sebagainya.

Secara ringkas konsep-konsep analisis aspek teknik dan teknologi dan dampaknya terhadap aspek lain, adalah :

a. Kapasitas produksi ekonomis ; akan menghasilkan kegiatan produksi yang efisien, sehingga dapat menekan harga pokok produk yang akan dihasilkan proyek.

b. Teknologi dan peralatan produksi yang dipergunakan; mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat mutu produk, efisiensi operasi proyek (dengan dampak pada harga pokok produk), serta kemampuan proyek memasok produk sesuai dengan pesanan pelanggan.

c. Lokasi dan letak proyek; mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan proyek bersaing dan usaha menarik konsumen.

(6)

10

d. Pengadaan bahan baku, bahan pembantu dan bahan pendukung lainnya dalam jumlah dan tingkat mutu yang tepat akan memperlancar proses produksi.

2.4.3. Aspek finansial

(seoharto I., 2002) dalam ilmu managemen keuangan, evaluasi aspek keuangan rencana investasi proyek merupakan satu cabang ilmu tersendiri yang disebut ilmu pembiayaan investasi proyek (capital budgeting). Evaluasi aspek keuangan dilakukan setelah avaluasi aspek-aspek lain telah selesai. Hal ini disebabkan karena banyak keputusan analisis aspek keuangan belum dapat diilakukan sebelum berbagai keputusan aspek-aspek tertentu diambil. Sebagai contoh, jumlah anggaran pembelian mesin dan peralatan belum dapat disusun bila dari aspek produksi belum ditentukan jenis, jumlah dan sumber pasokan barang modal tersebut.

Evaluasi aspek keuangan rencana investasi proyek mencakup:

a. Penyusunan anggaran investasi, yaitu jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan mengopeerasikan proyek.

b. Struktur dan sumber pembiayaan proyek yang akan dibangun c. Perkiraan jumlah standar biaya produksi

d. Kemampuan proyek menghasilkan keuntungan

Jumlah dana yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan proyek, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

a. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai pengadaan barang modal atau modal tetap (fixed investment)

b. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan modal kerja awal neto (net initial working capital)

2.5. Biaya-biaya proyek

Variabel yang di hitung sebagai biaya/pengeluaran proyek adalah hanya biaya-biaya yang akan dikeluarkan dimasa yang akan datang (future cost) untuk

(7)

11

memperoleh penghasilan-penghasilan yang akan datang (future returns). Dengan demikian biaya proyek atau investasi sama dengan modal tetap ditambah modal kerja. Pengelompokan ini berguna pada waktu mengkaji aspek finansial.

2.5.1 Aktiva tetap (fixed capital)

(Husnan dan suwarno., 1994) membagi aktiva tetap investasi menjadi dua bagian, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.

Aktiva tetap berwujud terdiri dari : a. Tanah dan pengembangan lokasi

Biaya ini termasuk harga tanah , biaya pendaftaran, pembarsihan, penyiapan tanah, pembuatan jalan ke jalan terdekat, pemagaran dan sebagainya.

b. Bangunan dan perlengkapannya

Hal ini termasuk bangunan untuk pabrik, bangunan untuk administrasi, gudang, untuk pembangkit tenaga, pos-pos keamanan, jasa-jasa arsitektur, dan lain sebagainya.

c. Pabrik dan mesin-mesin

Hal ini merupakan komponen terbesar dari investasi. Termasuk didalamnya adanya biaya pembangunan pabrik, harga mesin, biaya pemasangan, biaya pengangkutan, suku cadang, dan lain sebagainya.

d. Aktiva tetap lainnya

Ini termasuk perlengkapan angkutan dan material handling, perlengkapan untuk penelitian dan pengembangan, perlenghkapan kantor dan sebagainya. Aktiva tetap tidak berwujud terdiri dari

a. Aktiva tidak berwujud

Misalnya hak paten, lisensi, engineering, copyright, goodwill, dan sebagainya. b. Biaya-biaya pendahuluan.

Biaya ini terdiri dari biaya untuk studi pendahuluan, penyiapan pembuatan laporan studi kelayakan, survey pasar, legal fee, dan sebagainya.

(8)

12

Ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebelum berproduksi secara komersial. Komponon yang utama adalah biaya penarikan tenaga kerja, biaya latihan, beban bunga, biaya-biaya selama produksi percobaan.

2.5.2. Modal kerja (working capital)

Modal kerja diperlukan untuk menutupi kebutuhan pada tahap awal operasi, yang meliputi antara lain:

a. Cash

Cash atau berupa uang yang digunakan untuk upah tenaga kerja tau biaya administrasi

b. Inventory

Biaya-biaya untuk membeli bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, work in process.

c. Lainnya (othets)

Termasuk didalamnya air, listrik, bahan bakar, pelumas asuransi (prosentase fixed capital), perawatan mesin.

2.6 Sumber pembiayaan investasi

Setelah diketahu beberapa banyak dana yang akan diperlukan kapan dana tersebut akan diperlukan untuk investasi, maka pertanyaan selanjutnya adalah dari mana dana dan dalam bentuk dana tersebut ditarik. Pada dasarnya pemilihan sumbar dana yang pada akhirnya bisa memberikan kombinasi dengan biaya terrendah, serta tidak menimbulkan kesulitan liquiditas bagi proyek atau perusahaan yang mensponsori proyek tersebut.

(Husnan dan Suwarsono., 1994) sumber-sumber dana yang utama adalah: a. Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan. Apabila perusahaan

tidak berbentuk perseroan terbatas (PT) yang berniat go public, maka modal sendiri hanya bisa diperoleh dari pemilik perusahaan.

(9)

13

b. Saham biasa atau saham preferen yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal. Perusahan yang memutuskan untuk go public dapat menghimpun dana masyarakat dengan menerbitkan saham.

c. Obligasi, yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual dipasar modal. d. Kredit bank, baik kredit investasi maupun non investasi. Sampai saat ini

kredit bangk merupakan sumber dana yang terbesar bagi dunia usaha. e. Leasing (sewa guna), dari lembaga keuangan non-bank, dengan

menyediakan aktiva (misal mesin) yang diperlukan oleh perusahaan. Secara resmi lembaga keuangan tersebutlah yang memiliki aktiva tersebut dan perusahaan hanya menyewa.

f. Project Finance, tipe pendanaan ini merupakan tipe pendanaan yang makin banyak dipergunakan untuk membiayai proyek-proyek besar. Pada dasar project didasarkan atas kemampuan proyek tersebut melunasi kewajiban finansial dari proyek tersebut, apabila terjadi gangguan cash flow dari proyek tersebut.

2.7. Aliran Kas proyek

Dalam menyusun suatu aliran kas dari perusahaan yang akan melakukan suatu proyek / investasi, (soeharto i., 2002) memberikan pedoman-pedoman yang sekiranya perlu diperhatikan sebagai berikut :

a. Prinsip Aliran Kas

Ini berarti biaya dan manfaat finansial hendaknya dinyatakan dengan aliran kas. Manfaat adalah aliran kas masuk, sedangkan biaya adalah aliran kas keluar.

b. Aliran Kas Inkremental

Dalam menganalisis proyek (investasi), aliran kas yang diperhatikan hanyalah arus dana masuk dan keluar yang ada kaitannya (relevan) dengan proyek yang bersangkutan, yaitu bersifat incremental. Aliran kas tersebut tudak akan ada apabila tidak ada proyek.

(10)

14

Karena keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya investasi diperhitungkan setelah kewajiban membayar pajak dipenuhi maka analisis aliran kas usulan investasi sesudah pajak.

d. Memperhatikan Incidental Effect

Adalah proyek yang baru mungkin berpengaruh terhadap laba perusahaan, misalnya karena akan menghasilkan produk yang sifatnya saling melengkapi. Namun, keadaan sebaliknya dapat pula terjadi.

e. Tidak Perlu Memperhatikan Sunk Cost

Prinsip ini menjelaskan bahwa yang perlu diperhitungkan dalam analisis aliran kas adalah biaya-biaya yang ada hubungannya dengan proyek yang dikeluarkan setelah ada keputusan proyek dijalankan. Biaya-biaya yang sebelumnya tergolong sebagai sunk cost tidak perlu diperhatikan.

f. Memasukkan Unsur Opportunity cost

Opprtunity Cost adalah memperhitungkan kemungkinan alternatif terbaik lain, atau memperolehy tingkat keuntungan yang diterima dari penggunaan alternatif terbaik yang lain dari suatu asset. Misalnya, bila sebuah pabrik memiliki kapasitas yang belum terpakai untuk proyek membuat proyek baru maka perhitungan terhadap besarnya manfaat yang hendak diperoleh dari produk baru tersebut harus dibebani oleh manfaat yang mungkin dapat diperolehdari alternatif terbaik lain yang juga menggunakan fasilitas yang belum terpakai tersebut.

g. Bunga Utang

Untuk mengevaluasi proyek, dipisahkan antara keputusan investasi dengan keputusan pendanaan. Oleh karena itu, pembayaran bunga dan lain-lain yang berhubungan dengan pendanaan (financing) tidak dimasukkan dalam aliran kas. Pada waktu melakukan seleksi dengan metode NPV atau IRR, digunakan arus diskonto dengan tingkat pengembalian sebesar hurdle rate. Ini berarti secara implicit biaya modal usulan proyek (investasi) telah diperhitungkan.

(11)

15

Setiap benda modal pasti ada penyusutannya, dimana penyusutan tersebut harus diperhitungkan karena termasuk biaya. Tujuan menghitung penyusutan adalah memasukkan biaya penyusutan kedalam biaya produksi. Penyusutan sebagai salah satu faktor ongkos dalam evaluasi proyek kadang tidak lagi dimasukkan sebagai ongkos, alasannya ialah bahwa ongkos penyusutan sudah termasuk didalam ongkos penggantian mesin, pada akhir tahun dimasukkan dalam nilai sisa yang akan menambah penghasilan atau mengurangi ongkos, atau telah termasuk didalam perhitungan benda modal, hendaknya penyusutan tidak dimasukkan lagi sebagai ongkos sebab hal ini akan menyebabkan perhitungan ganda atau double accounting.

Penyusutan pada umumnya dibagi menjadi tiga jenis yaitu: a. Penyusutan Fisik

Penyusutan ini disebabkan berkurangnya kemampuan modal untuk berproduksi.

b. Penyustan Fungsional

Penyusutan ini disebabkan benda modal menjadi kurang berfungsi karena adanya peralatan baru atau kejenuhan pasar.

c. Penyusutan Tingkat Harga

Penyusutan ini disebabkan waktu yang berlalu dan menurunnya nilai uang. Misalnya akan membeli benda modal baru, ternyata harganya sudah naik. Banyak metode yang bisa dipakai untuk menentukan beban depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantaranya metode-metode tersebut yang sering dipakai adalah:

1. Metode garis lurus (straight line atau SL)

2. Metode jumlah digit tahun (sum of years digit atau SOYD) 3. Metode keseimbangan menurun (declining balance atau DB) 4. Metode dana sinking (sinking found atau SF)

5. Metode unit produksi (production unit atau UP)

(12)

16

(Punjawan I Nyoman., 2004) metode depresiasi garis lurus didasarkan atas asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu asset secara linier (proporsional) terhadap waktu atau umur asset tersebut. Besarnya depresiasi tiap tahun dengan metode garis lurus dihitung berdasarkan,

Dt = p-s/n Keterangan :

Dt : besarnya depresiasi pada tahu n ke –t P : ongkos awal dari asset yang bersangkutan S : nilai sisa dari asset tersebut

N : masa pakai (umur) dari asset tersebut dinyatakan dalam tahun

2.8.2. Metode Jumlah Digit Tahun (SYOD)

SYOD adalah salah satu metode yang dirancang membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin kecil untuk tahun-tahun berikutnya, metode SYOD membebankan depresiasi lebih cepat dari metode SL. Secara matematis besarnya depresiasi setiap tahun dapat ditulis

Dt = (ongkos awal - nilai sisa)

= (P-S), (t=1,2,...,N)

Dimana : Dt = beban depresiasi pada tahun ke-t SYOD = jumlah digit tahun dari 1 sampai N

2.8.3 Metode Keseimbangan Menurun (DB)

Seperti harnya metode jumlah digit tahun, metode keseimbangan menurun juga menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal secara progresif menurun pada tahun-tahun selanjutnya. Besarnya depresiasi pada tahun

(13)

17

tertentu dihitung dengan mengalihkan suatu persentase tetap dari nilai buku aset tersebut pada akhir tahun sebelumnya.

Dengan demikian maka besarnya beban depresiasi pada tahun ke-t adalah : Dt = dBVt-1

Dimana :

D = tingkat depresiasi yang ditetapkan

BVt-1 = nilai buku aset pada akhir tahun sebelumnya

2.8.4. Metode Sinking Found (SF)

Biaya penyusutan seolah-olah diperoleh dari menyimpan sejumlah uang yang sama setiap tahun, yang dihitung berdasarkan sinking found factor pada tingkat bunga(i) tertentu.

Besarnya depresiasi dirumuskan sebagai berikut : Dt = (P-S) (A/F,i%,N) (F/P,i%,t-1)

2.9 Pajak

Salah satu pendapatan yang utama pemerintah, pajak berperan besar dalam pembangunan. Setiap usaha yang berlangsung didalam negeri dikenakan pajak yang besarnya berbeda untuk tiap-tiap jenis usahanya dan juga berdasarkan besar kecilnya pendapatan.

Dalam penelitian ini penulis memperhitungkan pajak berdasarkan pasal undang-undang nomor 17 tahun 2000 mengenai wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebagai berikut :

a. Penghasilan bersih < Rp 50 juta pertahun dikenakan pajak 10%

b. Penghasilan bersih Rp 50 juta – Rp 100 juta pertahun dikenkan pajak 15% c. Penghasilan bersih > Rp 100 juta pertahun dikenakan 30%

(14)

18

Jika pendapatan bersih wajib pajak pertahun sebesar Rp 150.000.000, maka PPh yang harus dibayar =

10% x 50.000.000 = Rp 5.000.000,00 15% x 50.000.000 = Rp 7.500.000,00 30% x 50.000.000 = Rp 15.000.000,00 +

Jumlah = Rp 27.500.000,00

2.10 Inflasi

Inflasi pada dasarnya didefinisikan sebagai waktu terjadinyaharga-harga barang, jasa, atau faktor produksi secara umum. Dengan adanya inflasi maka daya beli uang semakin rendah dari waktu ke waktu, maka pendapatan riil tidak akan berubah apabila pendapagtan absolutnya meningkat sebanding dengan besarnya inflasi (pujawan I Nyoman., 2004)

Secara umum, para ekonom membedakan inflasi dalam 3 kategori berbeda, yaitu :

a. Inflasi yang diakibatkan oleh tekanan permintaan b. Inflasi yang diakibatkan oleh dorongan ongkos c. Inflasi struktural

Faktor inflasi harus diperhatikan karena mempunyai pengaruh pada biaya bahan baku, biaya perawatan, penjualan, dan lain-lain.

2.11. Tingkat Bunga

Definisi tingkat bunga adalah resiko bunga yang di bayarkan terhadap induk dalam suatu periode waktu dan biasanya dinyatakan dalam persentase dari induk.

(15)

19

Ada dua jenis bunga yang bisa dipakai untuk melakukan perhitungan nilai uang dari waktu yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk. Kedua jenis bunga ini akan menghasilkan nilai uang nominal yang berbeda bila perhitungan dilakukan lebih dari satu periode.

Bunga sederhana dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan bunga yang telah diakumulasikan pada periodde sebelumnya. Sedangkan bunga majemuk, besarnya bunga pada suatu periode dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya, kita bisa menyebut proses ini dengan istilah bunga berbunga.

Dalam penelitian ini bunga yang digunakan adalah suku bunga bank yaitu suku bunga deposito, tingkat inflasi dan gabungan antara keduanya.

(punjawa I Nyoman., 2004) merumuskan bila Ir adalah tingkat bunga atau ROR setelah inflasi yang harus diperoleh oleh seorang infestor dari investasi yang membutuhkan biaya awal sebesar P dasn if adalah tingkat inflasi, maka nilai mendatang dari investasi tersebut setelah N tahun adalah

F = P(1 + ic)N (1 + if)N Atau

F = P(1 + ic)N

Dan ic adalah kombinasi tingkat bunga –inflasi (sering disebut suku bunga yang memperhatikan inflasi) yang yang menunjukkan tingkat maupun ROR minimum yang disyaratkan agar suatu investasi bisa dinyatakan layak.

Dengan demikian maka suku bunga yang memperhatikan inflasi bisa dinyatakan dengan:

ic = (1 + ic) (1+if)-1 atau

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Recommended maximum expansion length of the steel rail bridges is greater than the expansion lengths of the concrete and composite bridge structures because the steel bridges

Pilih tujuan transfer ke REKENING BNI , kemudian masukkan nomor Virtual Account sebagai nomor tagihan pembayaran4. PILIH TUJUAN TRANSFER YANG

[r]

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

pemerintah.Dari perspektif ini, biaya merupakan biaya untuk produk kesehatan dan jasa diperbolehkan atau diganti oleh pembayar.Biaya utamanya adalah biaya yang

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan apabila dikaitkan dengan teori, dalam penerapan petunjuk teknis kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas

Hal ini disebabkan sangat sedikit ditemukan keluarga yang memiliki kebiasaan budaya makanan pantangan bagi balitanya yaitu dari 93 responden hanya 4 responden yang memilki

Dengan kata lain, !odel pengendalian probabilistik digunakan apabila salah satu dari permintaan, lead time  atau keduanya tidak dapat diketahui dengan pasti. -uatu hal yang