• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Anak.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Anak.doc"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran : Kepala BLUD Puskesmas Basuki Rahmat Nomor :

Tanggal : 3 Februari 2017

PELAYANAN POLI ANAK

PEDOMAN

No. Dokumen :001/PM-10/PKMBR/2017 No. Revisi : 0 Tanggal : 3 Februari 2017 Jml Hal : 16 Puskesmas

Basuki Rahmat Kepala PuskesmasTanda Tangan dr. R.A. Emiria Umi K, M. KesNIP. 198012272009032002

Tentang : Pedoman Pelayanan Poli Anak Puskesmas Basuki Rahmat

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu,merata, diterima dan terjangkau oleh masyarakat,dengan peran serta aktif masyarakat.Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal,tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan preventif,promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).

(2)

Salah satu bentuk pelayanan kesehatan di puskesmas yang mengacu pada upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) adalah pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB adalah upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita.

Di Puskesmas Basuki Rahmat, Unit KIA/KB memiliki sub Poli Anak yang bertujuan merangkul pasien pasien yang berusia 5 tahun kebawah. Hal ini dilakukan untuk memisahkan ruang pemeriksaan antara anak dan dewasa, selain itu permintaan dari masyarakat bahwa anak seharusnya memiliki ruanga tersendiri juga menjadi salah satu pertimbangan kami.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang keesehatan anak serta didorong oleh kebutuhan akan acuan pelaksanaan pelayanan kesehatan anak yang komprehensif maka diperlukan Pedoman Poli Anak di Puskesmas Basuki Rahmat yang membahas kegiatan pelayanan anak secara menyeluruh di Puskesmas Basuki Rahmat. Oleh karena itu, maka disusunlah Pedoman Poli Anak di Basuki Rahmat. Diharapkan pedoman ini dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan khususnya dokter dan staf di pelayanan Poli Anak Puskesmas Basuki Rahmat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

B. TUJUAN TUJUAN UMUM

Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan anak di Puskesmas Basuki Rahmat

TUJUAN KHUSUS

a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan kesehatan anak, peran dan fungsi ketenagaan,sarana dan prasarana di Puskesmas Basuki Rahmat. b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan k e s e h a t a n a n a k

(3)

c. Tersedianya acuan bagi tenaga puskesmas untuk bekerja secara profesional memberikan pelayanan Kesehatan anak yang bermutu kepada pasien/klien di Puskesmas Basuki Rahmat.

d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi di Puskesmas Basuki Rahmat.

e. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat.

f. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas Basuki Rahmat.

g. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas.

h. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas. i. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah

dengan penyimpangan tumbuh kembang

j. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas.

C. PENGERTIAN 1. Puskesmas

adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

2. UKM

adalah Usaha Kesehatan yang menitikberatkan pada masyarakat yang lebih mengutamakan pendekatan secara preventif dan promotif seperti dengan melakukan penyuluhan atau edukasi pada masyarakat

3. Pasien

adalah pengunjung Puskesmas Bauki Rahmat yang memerlukan pelayanan kesehatan dan atau pelayanan poli anak.

4. Bidan

adalah seseorang yang telah lulus pendidikan bidan baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4)

5. Anak

memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.

6. Pelayanan Kesehatan Anak

adalah serangkaian kegiatan perbaikan gizi perorangan, kelompok, masyarakat melalui pengumpulan, pengkajian, dan analisis gizi serta kebutuhan gizi perorangan, kelompok, masyarakat untuk mencapai status kesehatan yang optimal baik didalam gedung maupun diluar gedung.

7. Konseling Anak

adalah serangkaian kegiatan komunikasi dua arah antara konselor dan pasien dengan tujuan untuk memberikan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengatasi masalah kesehatan anak yang dihadapi.

8. Edukasi anak

adalah kegiatan berupa penyampaian pesan – pesan kesehatan anak yang disampaikan kepada pasien dan atau lingkungannya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, serta perilaku dan sikap masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan.

(5)

BAB II

DASAR HUKUM

Beberapa dasar hukum yang menjadi landasan hukum pelaksanaan kegiatan di unit gizi adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 44/Menkes/SK/2016 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas Pelayanan Minimal.

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 369/Menkes/SK/III tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan Menteri Kesehatan RI

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Paktik Bidan

(6)

BAB III

PELAKSANAAN PELAYANAN POLI ANAK

A. STRUKTUR POLI ANAK

URAIAN TUGAS :

1. Penanggung Jawab :

Sebagai penanggung jawab kegiatan yang diaksanakan baik berupa pelaporan maupun monitoring kegiatan

2. Koordinator Unit :

Sebagai pengkoordinasi kegiatan yang akan dilaksanakan 3. Pelaksana Kegiatan :

Sebagai pelaksana atau tenaga teknis kegiatan

PENANGGUNG JAWAB dr. Yunice Kurniawati

KOORDINATOR Poli Anak Kausaria

PELAKSANA KEGIATAN: 1. dr. Junaida, Sp.A

(7)

B. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk menyelenggarakan pelayanan gizi di puskesmas maka diperlukan ketenagaan yang sesuai dengan standar yaitu memenuhi persyaratan berikut :

NO JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH

1. Penanggung Jawab Dokter 1

2. Tenaga Medis Dokter Spesialis Anak 1

3 Tenaga Paramedis Bidan (D3, D4) 2

C. SARANA DAN PRASARANA 1. Fasilitas di Poli ANAK

Peralatan di Poli ANAK meliputi: Timbangan, Pengukur TB, Tensimeter, Meteran LiLa, Buku Register ANAK, format MTBS dan MTBM, kartu KMS, dan SDDITK.

2. Jadwal dan Jam Pelayanan di Poli ANAK

Pelayanan Poli Anak dilakukan setiap hari kerja

Senin- kamis : 07.30- 14.00 WIB Sabtu : 07.30- 12.30 WIB Jumat : 07.30- 11.30 WIB

DENAH POLI ANAK

D. TATALAKSANA PELAYANAN

Upaya Pelayanan Poli Anak ini bertujuan untuk Meningkatkan Status Kesehatan Anak serta menurunkan, Angka Kematian Bayi dan Balita. Untuk itu diselenggarakan beberapa Kegiatan sebagai berikut :

1. Kesehatan Anak

Kegiatannya, antara lain:  Penyuluhan M EJA D O KT ER Mej a Petu gas Ra nja n g pe rik s a W AS TA FE L M ej a Pe t ug a s = Jalur evakuasi = Kursi tunggu pasien = Pintu keluar/masuk

(8)

 Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita dengan MTBS

 Deteksi Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Prasekolah  Pembinaan Taman Kanak Kanak dan Anak Pra Sekolah  Lomba Bayi dan Balita Sehat

 Pelayanan Rujukan

2. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :

1. Kunjungan neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir

2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir

3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir.

Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru lahir dan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi :

1. Pemeriksaan dan Perawatan bayi Baru Lahir  Perawatan Tali Pusat

 Melaksanakan ASI Ekslusif

 Memastikan bayi telah diberi injeksi Vitaamin K1  Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik  Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0

2. Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM

 Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI

(9)

 Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir

 Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI Ekslusif, pecegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku anak  Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan

Deteksi dini untuk komplikasi pada Neonatus dengan melihat tanda-tanda atau gejala-gejala sebagai berikut :

1. Tidak mau minum/menyusu atau memuntahkan semua 2. Riwayat kejang

3. Bergerak hanya jika dirangsang/ letargis 4. Suhu tubuh <= 35,5 C dan >= 37,5 C

5. Frekuensi nafas <=30x/menit dan>= 60x/menit 6. Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat 7. Merintih

8. Ada pustul kulit

9. Nanah banyak di mata

10. Pusar kemerahan meluas ke dinding perut

11. Mata cekung dan cubitan kulit perut kembali sangat lambat 12. Timbul kuning dan atau tinja berwarna pucat

13. Berat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemberian ASI

14. BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram

15. Kelainan Kongenital seperti ada celah di bibir dan langit-langit Komplikasi pada neonatus antara lain :

1. Prematuritas dan BBLR ( bayi baru lahir rendah < 2500 gr) 2. Asfiksia 3. Infeksi Bakteri 4. Kejang 5. Ikterus 6. Diare 7. Hipotermi 8. Tetanus neonatorum 9. Masalah pemberian ASI

10.Trauma lahir, sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital, dll

3. Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi

Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di polindes,

(10)

puskesmas, puskesmas PONED, rumah bersalin dan rumah sakit pemerintah/swasta, Bila ditemukan kasus yang tidak mampu ditangani di rujuk ke RS/RS PONEK 24 jam.

4. Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :

1.Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari-2 bulan 2.Kunjungan bayi satu kali pada umur 3-5 bulan 3.Kunjungan bayi satu kali pada umur 6-8 bulan 4.Kunjungan bayi satu kali pada umur 9-11 bulan Layanan yang diberikan meliputi :

 Pemberian imunisasi dasar lengkap ( BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.

 Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)  Pemberian Vitamin A 100000 IU ( 6-11 bulan)

 Konseling ASI Ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda-tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku anak

 Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan 5. Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Pelayanan Kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi :

1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun tercatat dalam buku ANAK/KMS.Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus di rujuk ke sarana pelayanan kesehatan.

2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali dalam setahun

3. Pemberian vitamin A dosis tinggi ( 200.000IU), 2 kali dalam setahun 4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku ANAK oleh setiap anak balita

5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.

(11)

Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat untuk melakukan asuhan kebidanan di keluarga/kelompok/masyarakat :

a. Kunjungan Rumah Neonatus RESTI

Kunjungan Rumah Neonatus resti adalah kunjungan rumah kepada ibu menyusui yang memiliki risiko atau bahaya yang lebih besar pada masa neonatus tersebut . Kegiatan yang dilakukan antara lain :

1) Pemeriksaan Vital sign, Pemeriksaan fisik ( Palpasi ). 2) Pemeriksaan kemungkinan infeksi bakteri

3) Pemeriksaan masalah pemberian minum atau berat badan rendah 4) Dokumentasi kegiatan .

b. Kunjungan Bayi

Bayi yang sudah dilakukan pemeriksaan SDDITK pertama kali di posyandu.

c. Kunjungan balita

Sudah dilakukan pemeriksaan SDDITK 2 kali. d. Kunjungan APRAS

2 kali dalam setahun

. B. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT a. Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data

b. Membahas bersama kepala desa / kelurahan dan tim pembina LKMD Kecamatan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi

(12)

MTBM MTBS

KOHORT Bayi KOHOR Balta & Apras

MULAI

SELESAI

BAGAN ALUR PELAYANAN POLI ANAK

Petugas memanggil pasien Bayi / Balita

Rujuk RS Petugas mencocokan identitas

Petugas mempersiapkan form MTBS/MTBM. Petugas mengisi identitas bayi/balita Petugas menilai tanda bahaya pada bayi dan

balita Petugas mengukur BB, TB, Suhu aksila

Anamnese lengkap keluhan utama Memeriksa Fisik lengkap sesuai keluhan utama

Merah Kuning Hijau

Koeseling tanda-tanda

bahaya & kapan kunjungan

Rujuk Laboratorium Rujuk

gilingan Emas

Petugas menulis resep obat (Sesuai kondisi bayi / balita) Pasien ke unit pengobatan

(13)

BAB IV

PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. Pencatatan Meliputi :

1. Formulir Rekam Medis

Formulir Rekam Medis berisi data pasien dan riwayat pasien 2. Buku Register anak

Merupakan buku catatan Pasien yang berkunjung ke poli anak. 3. Kohort anak

Merupakan catatan data pasien yang berkunjung berdasarkan jenis kunjungan dan wilayah tempat tinggal pasien.

4. Grafik Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS)

Merupakan Grafik untuk memantau berapa cakupan pasien yang sudah ditangani sesuai dengan jenis kunjungan dan wilayah tempat tinggal pasien ( per kelurahan).

5. Formulir MTBS ,MTBM dan SDDITK

Berisi Data blangko balita sakit dan tumbuh kembang anak. B. Pelaporan

Seluruh kegiatan program dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas sebagai penanggungjawab dalam bentuk laporan bulanan,setelah dilaporkan ke Kepala Puskesmas, maka laporan bulanan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Palembang.

(14)

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala oleh ketua pokja UKP setiap bulan. Monev dilakukan selambat-lambatnya pada minggu terakhir atau 3 hari sebelum dilakukan mini lokakarya. Monev UKP melingkupi seluruh aspek baik klinis maupun non klinis dan berlaku di semua unit pelayanan yang melakukan pelayanan perorangan.

Terdapat suatu formulir khusus untuk instrumen penilaian monev yang berlaku di semua poli/unit. Aspek yang dinilai di dalam formulir tersebut antara lain :

NO ASPEK PENILAIAN STANDAR

SKOR

SKOR HASIL

1. Kedisiplinan waktu dan pakaian petugas 100

2. Kerapian ruangan, penerapan, dan pengisian cek list pra

dan pasca pelayanan

100

3. Bekerja sesuai SOP :

SOP khusus per ruangan (boleh diambil maksimal 3 sampel untuk dipraktikkan)

SOP Penggunaan APD (untuk poli umum, poli KIA/KB, poli gigi, unit laboratorium, poli imunisasi, unit farmasi)

SOP pencegahan dan pengendalian infeksi (untuk poli umum, poli KIA/KB, poli gigi, unit laboratorium, poli imunisasi, unit farmasi)

300

4. Efektivitas dan efisiensi waktu pelayanan pasien

Unit laboratorium = Unit farmasi =

Poli/unit lainnya = 5 menit

100

5. Laporan/komplain atas komplikasi tindakan medis atau

kesalahan pemberian hasil/obat

(beri skor 100 jika tidak ada, 0 jika ada dan belum diselesaikan, 50 jika ada dan telah diselesaikan)

100

6. Kepuasan pelanggan menurut hasil survey puas/tidak puas

per bulan

100

(15)

PENUTUP

Pelayanan kesehatan anak diharapkan menjadi salah satu program yang dapat meningkatkan status kesehatan dan menaikan angka harapan hidup di Indonesia.

Pedoman pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta diharapkan dapat menjadi panduan atau pegangan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat.

Semoga pedoman ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan status kesehatan Anak sehingga dapat mengurangi angka bayi dan Balita serta menjadikan generasi di masa depan generasi yang sehat dan pintar.

MENGETAHUI,

KEPALA PUSKESMAS BASUKI RAHMAT

dr. R.A. Emiria Umi Kalsum,M.Kes

Penyusun

Referensi

Dokumen terkait

dakwah dalam masyarakat maka dakwah sebagai pembentuk manusia perlu mawas diri kedalam dengan memperkuat diri melalui penelitian terus menerus akan kekurangan dirinya

Membaiknya tingkat ekonomi seseorang akan mempengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk pemilihan makanan (Cahyono 2008). Oleh karena itu dengan tingginya prevalensi

zona nyaman ini, anggota kelompok merasa bebas mengekspresikan diri, menumpahkan kegembiraan, keluh-kesah dan saling menghibur diri dengan cara yang berbeda dengan kelompok

 Analisis Penentuan Kawasan Hutan Berdasarkan seluruh rangkaian analisis penentuan kawasan hutan yang dilakukan, maka didapatkan kawasan hutan secara keseluruhan

Adalah suatu metoda yang digunakan untuk pengguna agar dapat memanggil suatu fungsi yang ada pada suatu aplikasi biasanya secara visual. Melalui menu biasanya pengguna dapat

Setiap penyuluh membina 14 kelompoktani sampai dengan 24 kelompoktani; (3) Metode penyuluhan yang sering dilakukan yaitu: pertemuan diskusi, demonstrasi plot, dan

Pembangunan Perumahan (PTPP) memproyeksikan laba bersih tahun 2013 akan mencapai Rp 407 miliar atau tumbuh 31% YoY dibandingkan laba perseroan tahun 2012 sebesar Rp 309

Oleh karena itu, proses sosialisasi dan pendidikan anak yang berkaitan dengan nilai- nilai kebajikan, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat