• Tidak ada hasil yang ditemukan

Juknis Kontrol Kualitas Pekerjaan Pengukuran PTSL 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Juknis Kontrol Kualitas Pekerjaan Pengukuran PTSL 2019"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) sebagai

Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) sebagai

program

program strategis

strategis nasional

nasional menghasilkan

menghasilkan produk

produk data

data bidang

bidang

tanah baru dan sekaligus membenahi data bidang tanah yang

tanah baru dan sekaligus membenahi data bidang tanah yang

sudah sertipikat. Dengan volume yang sangat besar pada setiap

sudah sertipikat. Dengan volume yang sangat besar pada setiap

tahunnya, maka diperlukan mekanisme yang dapat digunakan

tahunnya, maka diperlukan mekanisme yang dapat digunakan

untuk menjaga kualitas hasil pekerjaan PTSL agar terhindar dari

untuk menjaga kualitas hasil pekerjaan PTSL agar terhindar dari

masalah di kemudian hari.

masalah di kemudian hari.

Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa, kami dapat menyelesaikan buku Petunjuk Teknis untuk

Kuasa, kami dapat menyelesaikan buku Petunjuk Teknis untuk

Pelaksanaan Kontrol Kualitas Pekerjaan Pengukuran dan

Pelaksanaan Kontrol Kualitas Pekerjaan Pengukuran dan

Pemetaan. Petunjuk Teknis ini disusun sebagai pedoman bagi

Pemetaan. Petunjuk Teknis ini disusun sebagai pedoman bagi

pihak ketiga atau aparatur sipil nasional selain pelaksana

pihak ketiga atau aparatur sipil nasional selain pelaksana

pengukuran untuk melaksanakan pengawasan mutu

pengukuran untuk melaksanakan pengawasan mutu atau kontrol

atau kontrol

kualitas hasil pekerjaan pengukuran dan pemetaan sistematis

kualitas hasil pekerjaan pengukuran dan pemetaan sistematis

lengkap.

lengkap.

Beberapa hal yang perlu disampaikan dengan terbitnya

Beberapa hal yang perlu disampaikan dengan terbitnya

buku ini adalah :

buku ini adalah :

1.

1. Pelaksana kontrol kualitas harus berbeda dengan pelaksana

Pelaksana kontrol kualitas harus berbeda dengan pelaksana

pengukuran dan pemetaan bidang tanah.

pengukuran dan pemetaan bidang tanah.

2.

2. Pelaksana kontrol kualitas harus mempunyai pengetahuan,

Pelaksana kontrol kualitas harus mempunyai pengetahuan,

pemahaman dan pengalaman dalam hal pengukuran dan

pemahaman dan pengalaman dalam hal pengukuran dan

pemetaan bidang tanah.

pemetaan bidang tanah.

3.

3. Kontrol kualitas dilaksanakan sebelum kegiatan kendali mutu

Kontrol kualitas dilaksanakan sebelum kegiatan kendali mutu

oleh satgas fisik untuk memastikan produk pengukuran dan

oleh satgas fisik untuk memastikan produk pengukuran dan

pemetaan yang dilaksanakan telah memenuhi standar

pemetaan yang dilaksanakan telah memenuhi standar teknis

teknis

yang

(4)

Semoga buku Petunjuk

Semoga buku Petunjuk Teknis ini dapat menjadi pedoman

Teknis ini dapat menjadi pedoman

bagi pelaksana di daerah untuk menjaga kualitas hasil pengukuran

bagi pelaksana di daerah untuk menjaga kualitas hasil pengukuran

dan pemetaan PTSL valid dan akurat. Terima kasih kepada semua

dan pemetaan PTSL valid dan akurat. Terima kasih kepada semua

pihak yang telah berperan dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini.

pihak yang telah berperan dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini.

Semoga pemikiran dan kerja keras dilakukan dengan

Semoga pemikiran dan kerja keras dilakukan dengan

penuh keikhlasan.

penuh keikhlasan.

Jakarta, 1 Februari 2019

Jakarta, 1 Februari 2019

Direktur Jenderal Infrastruktur Keagrariaan

Direktur Jenderal Infrastruktur Keagrariaan

Ir. R. M

Ir. R. Muhammad Adi Darmawa

uhammad Adi Darmawan, M.Eng.Sc

n, M.Eng.Sc

NIP. 19611226 199203 1 001

(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN ... ... ... 11 1.1

1.1 Dasar Dasar PeratPeraturan uran ... ... 11 1.2

1.2 KetentKetentuan uan Umum Umum ... ... 22 1.3

1.3 DeskriDeskripsi Ppsi Petunjuk etunjuk TekniTeknis s ... ... 55 1.4

1.4 Latar Latar BelakanBelakang, Mag, Maksud, ksud, dan Tudan Tujuan juan ... ... 55 II.

II. PELAKSANAAN PELAKSANAAN KEGIATANKEGIATAN ... ... ... 66 2.1

2.1 PelaksPelaksana ana PekerjPekerjaan aan ... ... 66 2.2

2.2 Kewenangan Kewenangan Pelaksana Pelaksana Kontrol Kontrol Kualitas Kualitas ... .. 66 2.3

2.3 LingkLingkup Kup Kegiatan egiatan ... .... 88 2.4

2.4 Tata Tata Cara Cara Pelaksanaan Pelaksanaan Kontrol Kontrol Kualitas...Kualitas... ... 99 2.4.1

2.4.1 Pemeriksaan Pemeriksaan Dokumen Dokumen Administrasi Administrasi ... . 1111 2.4.2

2.4.2 Kegiatan Kegiatan Pengukuran Pengukuran Sampel BidSampel Bidang ang Tanah Tanah ... ... 1212 III.

III. HASIL HASIL KEGIKEGIATANATAN ... ... 14... 14 Lampiran

Lampiran I. I. Contoh Contoh Tabel Tabel Daftar Daftar Sampel Sampel Bidang Bidang TanahTanah ... 16 ... 16 Lampiran

Lampiran II. II. Tata Tata Cara Cara Pembuatan Pembuatan Gambar Gambar UkurUkur ... 17 ... 17 Lampiran III. Form

Lampiran III. Form Check List Check List  Kontrol Kualitas Kontrol Kualitas ... 21... 21

Lampiran IV.

Lampiran IV. Contoh GambContoh Gambar Situasi ar Situasi Kontrol Kontrol KualitasKualitas ... 23 ... 23 Lampiran

Lampiran V. V. Contoh Contoh Tabel Tabel PerbandinganPerbandingan Hasil Ukuran Kontrol Kualitas

Hasil Ukuran Kontrol Kualitas ... 24... 24 Lampiran

Lampiran VI. VI. Contoh Contoh Daftar Daftar RekapitulasiRekapitulasi Bidang Tanah Kontrol Kualitas

(6)
(7)

I.

PENDAHULUAN

I.

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Dasar Dasar PeraturanPeraturan a.

a. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 TahunUndang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria; 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria; b.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; c.

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang;

Ruang; d.

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional;

Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional; e.

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 16 tahunPeraturan Presiden Republik Indonesia nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; f.

f. Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala BadanPeraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah; g.

g. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/KepalaPeraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional;

dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional; h.

h. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ KepalaPeraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 33 Tahun 2016 Badan Pertanahan Nasional Nomor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster Berlisensi jo.Peraturan tentang Surveyor Kadaster Berlisensi jo.Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Perubahan atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 33 Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 33 Tahun

Tahun 2016 tentang 2016 tentang Surveyor Surveyor Kadaster BerliKadaster Berlisensi.sensi. i.

i. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/KepalaPeraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.  j.

 j. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah SistematisPetunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Nomor: 01/JUKNIS-300.UK.01.01/2019 Lengkap Nomor: 01/JUKNIS-300.UK.01.01/2019 Tanggal 1 Februari 2019.

(8)

k.

k. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah SistematisPetunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat Nomor: Lengkap Partisipasi Masyarakat Nomor: 02/JUKNIS-300.UK.01.01/2019 Tanggal 1 Februari 2019.

300.UK.01.01/2019 Tanggal 1 Februari 2019. 1.2

1.2 Ketentuan Ketentuan UmumUmum a.

a. Peta Dasar Pendaftaran adalah peta yang memuat titik-Peta Dasar Pendaftaran adalah peta yang memuat titik-titik dasar teknik dan unsur-unsur geografis, seperti titik dasar teknik dan unsur-unsur geografis, seperti sungai, jalan, bangunan dan batas fisik bidang-bidang sungai, jalan, bangunan dan batas fisik bidang-bidang tanah.

tanah. b.

b. Pengukuran bidang tanah secara sistematis adalahPengukuran bidang tanah secara sistematis adalah proses pemastian letak batas bidang-bidang tanah proses pemastian letak batas bidang-bidang tanah yang terletak dalam satu atau beberapa yang terletak dalam satu atau beberapa desa/kelurahan atau bagian dari desa/kelurahan atau desa/kelurahan atau bagian dari desa/kelurahan atau lebih dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran lebih dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah secara sistematis;

tanah secara sistematis; c.

c. Pemetaan bidang tanah adalah kegiatan pengolahanPemetaan bidang tanah adalah kegiatan pengolahan data dan penggambaran hasil pengukuran data dan penggambaran hasil pengukuran bidang-bidang tanah dengan suatu metode tertentu pada bidang tanah dengan suatu metode tertentu pada media tertentu sehingga letak, bentuk dan ukuran media tertentu sehingga letak, bentuk dan ukuran bidang tanahnya dapat diketahui;

bidang tanahnya dapat diketahui; d.

d. Peta Kerja adalah peta yang digunakan sebagai acuanPeta Kerja adalah peta yang digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi, mendeliniasi dan atau untuk mengidentifikasi, mendeliniasi dan atau memetakan batas bidang tanah yang sudah terdaftar memetakan batas bidang tanah yang sudah terdaftar maupun bidang tanah yang belum terdaftar. Pet

maupun bidang tanah yang belum terdaftar. Peta kerjaa kerja dapat berupa peta Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) dapat berupa peta Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) maupun peta foto udara yang dicetak pada skala paling maupun peta foto udara yang dicetak pada skala paling kecil 1:5000;

kecil 1:5000; e.

e. Peta foto adalah peta yang menggambarkan detailPeta foto adalah peta yang menggambarkan detail lapangan dari citra foto dengan skala tertentu. Peta lapangan dari citra foto dengan skala tertentu. Peta foto sudah melalui proses pemetaan fotogrametri oleh foto sudah melalui proses pemetaan fotogrametri oleh karena itu ukuran-ukuran pada peta foto sudah benar karena itu ukuran-ukuran pada peta foto sudah benar dengan demikian detail-detail yang

dengan demikian detail-detail yang ada di peta foto danada di peta foto dan dapat diidentifikasi di lapangan mempunyai posisi dapat diidentifikasi di lapangan mempunyai posisi sudah benar di peta;

sudah benar di peta; f.

f. Tanda Batas adalah tanda-tanda yang dibuat dan atauTanda Batas adalah tanda-tanda yang dibuat dan atau dipasang oleh pemilik tanah pada setiap sudut batas dipasang oleh pemilik tanah pada setiap sudut batas tanah. Apabila dianggap perlu oleh petugas yang tanah. Apabila dianggap perlu oleh petugas yang melaksanakan pengukuran, pemilik tanah juga melaksanakan pengukuran, pemilik tanah juga membuat/memasang tanda batas pada titik-titik membuat/memasang tanda batas pada titik-titik tertentu sepanjang garis batas bidang tanah tersebut. tertentu sepanjang garis batas bidang tanah tersebut.

(9)

Tanda batas dapat berupa patok atau benda-benda Tanda batas dapat berupa patok atau benda-benda yang terpasang secara tetap seperti pagar be

yang terpasang secara tetap seperti pagar beton, pagarton, pagar tembok atau pojok penguat pagar, pematang sawah, tembok atau pojok penguat pagar, pematang sawah, pematang tambak;

pematang tambak; g.

g. Identifikasi bidang tanah secara fotogrametrik adalahIdentifikasi bidang tanah secara fotogrametrik adalah penentuan lokasi dan batas bida

penentuan lokasi dan batas bidang tanah secara visualng tanah secara visual berdasarkan kenampakan batas-batas fisik di peta berdasarkan kenampakan batas-batas fisik di peta kerja.

kerja. h.

h. Deliniasi adalah penarikan garis batas-batas bidangDeliniasi adalah penarikan garis batas-batas bidang tanah yang terlihat secara visual pada Peta Kerja. tanah yang terlihat secara visual pada Peta Kerja. Deliniasi dapat dilaksanakan untuk mengidentifikasi Deliniasi dapat dilaksanakan untuk mengidentifikasi batas-batas bidang tanah pada peta kerja dan dapat batas-batas bidang tanah pada peta kerja dan dapat digunakan juga sebagai metode pengukuran digunakan juga sebagai metode pengukuran fotogrametris dengan syarat teknis :

fotogrametris dengan syarat teknis : 

 Peta kerja yang digunakan telah dikoreksiPeta kerja yang digunakan telah dikoreksi geometris

geometris 

 Dilakukan verifikasi terhadap kesesuaian batas-Dilakukan verifikasi terhadap kesesuaian batas-batas fisik di lapangan oleh petugas ukur, pemilik batas fisik di lapangan oleh petugas ukur, pemilik dan tetangga batas

dan tetangga batas 

 Satu sisi batas bidang tanah dilakukan pengecekanSatu sisi batas bidang tanah dilakukan pengecekan panjang ukuran di lapangan di saat verifikasi;

panjang ukuran di lapangan di saat verifikasi; i.

i. Gambar ukur (GU) adalah dokumen tempatGambar ukur (GU) adalah dokumen tempat mencantumkan gambar satu bidang tanah atau lebih mencantumkan gambar satu bidang tanah atau lebih dan situasi sekitarnya serta data hasil pengukuran dan situasi sekitarnya serta data hasil pengukuran bidang tanah baik berupa jarak, sudut, azimuth, sudut bidang tanah baik berupa jarak, sudut, azimuth, sudut  jurusan

 jurusan ataupun ataupun koordinat koordinat batas batas bidang bidang tanah tanah baikbaik dalam bentuk elektronik atau non elektronik;

dalam bentuk elektronik atau non elektronik;  j.

 j. Gambar Situasi Kontrol Kualitas adalah dokumenGambar Situasi Kontrol Kualitas adalah dokumen tempat mencantumkan gambar satu bidang tanah yang tempat mencantumkan gambar satu bidang tanah yang dibandingkan dengan bidang tanah pada Gambar Ukur dibandingkan dengan bidang tanah pada Gambar Ukur dari sampel pengukuran kontrol kualitas yang dari sampel pengukuran kontrol kualitas yang dilaksanakan oleh Pelaksana Pengukuran dan dilaksanakan oleh Pelaksana Pengukuran dan Pemetaan.

Pemetaan. k.

k. Komputerisasi Kegiatan Pertanahan yang selanjutnyaKomputerisasi Kegiatan Pertanahan yang selanjutnya disingkat KKP adalah aplikasi utama dalam menunjang disingkat KKP adalah aplikasi utama dalam menunjang pelaksanaan kewenangan, tugas dan fungsi pelaksanaan kewenangan, tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional berbasis teknologi informasi dan Pertanahan Nasional berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dibangun dan dikembangkan komunikasi yang dibangun dan dikembangkan

(10)

mengacu kepada alur persyaratan, waktu, biaya, dan mengacu kepada alur persyaratan, waktu, biaya, dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

perundang-undangan; l.

l. Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu)Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih pada lembaran kertas dengan bidang tanah atau lebih pada lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik;

digunakan untuk pengumuman data fisik; m.

m. Daftar tanah adalah dokumen dalam bentuk daftarDaftar tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat identitas bidang tanah dengan suatu yang memuat identitas bidang tanah dengan suatu sistem penomoran;

sistem penomoran; n.

n. Surat ukur adalah dokumen yang memuat data fisikSurat ukur adalah dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian; suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian; o.

o. Objek PTSL meliputi seluruh bidang tanah tanpaObjek PTSL meliputi seluruh bidang tanah tanpa terkecuali, baik bidang tanah yang belum ada hak atas terkecuali, baik bidang tanah yang belum ada hak atas tanahnya maupun bidang tanah hak yang memiliki tanahnya maupun bidang tanah hak yang memiliki hakhak dalam rangka memperbaiki kualitas data pendaftaran dalam rangka memperbaiki kualitas data pendaftaran tanah.

tanah. p.

p. Pelaksana Pengukuran dan Pemetaan adalah penyediaPelaksana Pengukuran dan Pemetaan adalah penyedia  jasa

 jasa kegiatan kegiatan pengukuran, pengukuran, pemetaan pemetaan dan dan informasiinformasi bidang tanah baik berupa KJSKB atau perusahaan bidang tanah baik berupa KJSKB atau perusahaan (Badan Hukum Perseroan) di bidang industri survei, (Badan Hukum Perseroan) di bidang industri survei, pemetaan dan informasi geospasial.

pemetaan dan informasi geospasial. q.

q. Pelaksana Kontrol Kualitas:Pelaksana Kontrol Kualitas: 

 Penyedia jasa yang melaksanakan kontrol kualitasPenyedia jasa yang melaksanakan kontrol kualitas terhadap kegiatan pengukuran, pemetaan dan terhadap kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah yang dilaksanakan oleh informasi bidang tanah yang dilaksanakan oleh pelaksana pengukuran dan pemetaan, baik berupa pelaksana pengukuran dan pemetaan, baik berupa KJSKB atau perusahaan (Badan Hukum Perseroan) KJSKB atau perusahaan (Badan Hukum Perseroan) di bidang industri survei, pemetaan dan informasi di bidang industri survei, pemetaan dan informasi geospasial.

geospasial. 

  Aparatur Sipil  Aparatur Sipil Negara Negara di di lingkungan lingkungan KementerianKementerian  Agraria dan

 Agraria dan Tata Ruang Tata Ruang yang yang bukan sebagai bukan sebagai SatgasSatgas Fisik pada Tim Ajudikasi PTSL di Kabupaten / Kota Fisik pada Tim Ajudikasi PTSL di Kabupaten / Kota tersebut.

(11)

1.3

1.3 Deskripsi Deskripsi Petunjuk Petunjuk TeknisTeknis

Petunjuk teknis ini membahas tata cara pelaksanaan Petunjuk teknis ini membahas tata cara pelaksanaan kontrol kualitas untuk pekerjaan pengukuran, pemetaan kontrol kualitas untuk pekerjaan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah yang dilaksanakan oleh KJSKB dan informasi bidang tanah yang dilaksanakan oleh KJSKB atau Perusahaan (Badan Hukum Perseroan) di bidang atau Perusahaan (Badan Hukum Perseroan) di bidang industri survei, pemetaan dan informasi geospasial.

industri survei, pemetaan dan informasi geospasial.

Kontrol kualitas dilaksanakan sebelum proses kendali mutu Kontrol kualitas dilaksanakan sebelum proses kendali mutu oleh Kantor Pertanahan/satgas fisik untuk memastikan oleh Kantor Pertanahan/satgas fisik untuk memastikan hasil kegiatan pengukuran dan pemetaan telah memenuhi hasil kegiatan pengukuran dan pemetaan telah memenuhi kaidah teknis. Diharapkan dengan didahului kegiatan kaidah teknis. Diharapkan dengan didahului kegiatan kontrol kualitas, maka proses kendali mutu oleh satgas fisik kontrol kualitas, maka proses kendali mutu oleh satgas fisik dapat terbantu dan berjalan lebih lancar (terhindar dari dapat terbantu dan berjalan lebih lancar (terhindar dari potensi

potensi bottleneck bottleneck ).).

1.4

1.4 Latar Latar Belakang, Belakang, Maksud, Maksud, dan dan TujuanTujuan

Kantor Pertanahan atau satgas fisik selain melaksanakan Kantor Pertanahan atau satgas fisik selain melaksanakan proses kendali mutu kegiatan pengukuran dan pemetaan proses kendali mutu kegiatan pengukuran dan pemetaan oleh pelaksana pihak ketiga, juga mempunyai beban oleh pelaksana pihak ketiga, juga mempunyai beban tanggung jawab menyelesaikan kegiatan pengukuran dan tanggung jawab menyelesaikan kegiatan pengukuran dan pemetaan yang dilaksanakan secara swakelola baik dalam pemetaan yang dilaksanakan secara swakelola baik dalam rangka PTSL, Redistribusi Tanah, maupun dalam rangka rangka PTSL, Redistribusi Tanah, maupun dalam rangka layanan rutin. Memperhatikan hal tersebut maka sebagian layanan rutin. Memperhatikan hal tersebut maka sebagian tugas kontrol kualitas dilimpahkan kepada pihak ketiga. tugas kontrol kualitas dilimpahkan kepada pihak ketiga. Tanggung jawab pelaksana kegiatan kontrol kualitas Tanggung jawab pelaksana kegiatan kontrol kualitas meliputi seluruh tahapan proses serta produk pengukuran meliputi seluruh tahapan proses serta produk pengukuran dan pemetaan, antara lain kegiatan survei dan pemetaan, antara lain kegiatan survei pendahuluan/persiapan, verifikasi hasil pengukuran, pendahuluan/persiapan, verifikasi hasil pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah yang dilaksanakan pemetaan dan informasi bidang tanah yang dilaksanakan Pelaksana Pengukuran dan Pemetaan serta pembuatan Pelaksana Pengukuran dan Pemetaan serta pembuatan laporan.

laporan.

Tujuan kegiatan kontrol kualitas adalah un

Tujuan kegiatan kontrol kualitas adalah untuk memastikan:tuk memastikan: a.

a. Kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidangKegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan tanah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan disetujui oleh Kepala Kantor Pertanahan sehingga dan disetujui oleh Kepala Kantor Pertanahan sehingga dapat dipergunakan untuk pendaftaran tanah.

(12)

b.

b. Dokumen dan data yang dihasilkan dalam pelaksanaanDokumen dan data yang dihasilkan dalam pelaksanaan kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang dibuat dengan format dan standar yang telah ditetapkan dibuat dengan format dan standar yang telah ditetapkan sehingga dapat diintegrasikan.

sehingga dapat diintegrasikan.  Apabila kualitas

 Apabila kualitas hasil pengukuran, hasil pengukuran, pemetaan dan inforpemetaan dan informasimasi bidang tanah yang dihasilkan oleh penyedia jasa tidak bidang tanah yang dihasilkan oleh penyedia jasa tidak memenuhi syarat, maka hasilnya tidak dapat dilanjutkan ke memenuhi syarat, maka hasilnya tidak dapat dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.

tahapan selanjutnya.

II.

II.

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

KEGIATAN

2.1

2.1 Pelaksana Pelaksana PekerjaanPekerjaan

Pelaksana kontrol kualitas terdiri dari tim KJSKB atau Pelaksana kontrol kualitas terdiri dari tim KJSKB atau Perusahaan (Badan Hukum Perseroan) di bidang industri Perusahaan (Badan Hukum Perseroan) di bidang industri survei, pemetaan dan informasi geospasial

survei, pemetaan dan informasi geospasial.. Tim KontrolTim Kontrol Kualitas dipimpin oleh seorang Surveyor Kadaster Kualitas dipimpin oleh seorang Surveyor Kadaster Berlisensi dan dibantu oleh Asisten Surveyor Kadaster Berlisensi dan dibantu oleh Asisten Surveyor Kadaster Berlisensi. Oleh karena tugasnya adalah melakukan kontrol Berlisensi. Oleh karena tugasnya adalah melakukan kontrol kualitas hasil pekerjaan pengukuran dan pemetaan, maka kualitas hasil pekerjaan pengukuran dan pemetaan, maka tim kontrol kualitas harus mempunyai pengetahuan, tim kontrol kualitas harus mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman yang cukup tentang pemahaman, dan pengalaman yang cukup tentang pengukuran dan pemetaan bidang tanah, terutama dalam pengukuran dan pemetaan bidang tanah, terutama dalam rangka PTSL.

rangka PTSL.

2.2

2.2 Kewenangan Kewenangan Pelaksana Pelaksana Kontrol Kontrol KualitasKualitas

Setiap pelaksana kontrol kualitas bertanggung jawab dan Setiap pelaksana kontrol kualitas bertanggung jawab dan melaporkan secara langsung kepada Wakil Ketua Bidang Fisik melaporkan secara langsung kepada Wakil Ketua Bidang Fisik Tim Ajudikasi PTSL di lokasi pekerjaan. Kontrol Kualitas Tim Ajudikasi PTSL di lokasi pekerjaan. Kontrol Kualitas dilakukan sebelum Perusahaan atau KJSKB pelaksana dilakukan sebelum Perusahaan atau KJSKB pelaksana pengukuran dan pemetaan mengajukan hasil pekerjaannya pengukuran dan pemetaan mengajukan hasil pekerjaannya ke tahap kendali mutu kepada Satgas Fisik.

ke tahap kendali mutu kepada Satgas Fisik.

Satu tim pelaksana kontrol kualitas dapat memeriksa hasil Satu tim pelaksana kontrol kualitas dapat memeriksa hasil pekerjaan beberapa tim puldasik dan melaporkan hasil pekerjaan beberapa tim puldasik dan melaporkan hasil pekerjaannya kepada beberapa Wakil Ketua Bidang Fisik, pekerjaannya kepada beberapa Wakil Ketua Bidang Fisik,

(13)

sesuai dengan jumlah bidang yang menjadi obyek sesuai dengan jumlah bidang yang menjadi obyek pemeriksaan kontrol kualitasnya.

pemeriksaan kontrol kualitasnya.

Mekanisme kerja kontrol kualitas meliputi pelaksanaan di Mekanisme kerja kontrol kualitas meliputi pelaksanaan di lapangan dan kegiatan di kantor.

lapangan dan kegiatan di kantor.

Kewenangan pelaksana kontrol kualitas : Kewenangan pelaksana kontrol kualitas : a.

a. Memeriksa dokumen administrasi yang meliputi:Memeriksa dokumen administrasi yang meliputi: pengecekan kesesuaian surat tugas, data, pelaksana, dan pengecekan kesesuaian surat tugas, data, pelaksana, dan peralatan yang tercantum pada kontrak dengan

peralatan yang tercantum pada kontrak dengan existing existing  di lapangan.

di lapangan. b.

b. Memeriksa Memeriksa metodologi metodologi yang yang digunakan digunakan oleholeh perusahaan/KJSKB dalam melakukan pengukuran dan perusahaan/KJSKB dalam melakukan pengukuran dan pemetaan, serta pengecekan hasil kegiatan lapangan. pemetaan, serta pengecekan hasil kegiatan lapangan. Pemeriksaan metodologi dan hasil pengukuran Pemeriksaan metodologi dan hasil pengukuran dilaksanakan terhadap sampel bidang tanah acak.

dilaksanakan terhadap sampel bidang tanah acak.

Pemilihan sampel bidang tanah untuk kontrol kualitas Pemilihan sampel bidang tanah untuk kontrol kualitas dilakuka

dilakukan dengan n dengan ketentuketentuan sebagai an sebagai berikut:berikut: i.

i. Obyek bidang tanah yang menjadi sampel mewakiliObyek bidang tanah yang menjadi sampel mewakili 10% dari total bidang tanah yang diajukan 10% dari total bidang tanah yang diajukan pembayarannya oleh pihak pelaksana pengukuran pembayarannya oleh pihak pelaksana pengukuran dan pemetaan dengan sebaran yang merata.

dan pemetaan dengan sebaran yang merata. ii.

ii. Sampel yang diambil, mewakili:Sampel yang diambil, mewakili: 

 Setiap desa yang diukur sesuai dengan SKSetiap desa yang diukur sesuai dengan SK Penetapan Lokasi

Penetapan Lokasi 

 Setiap blok wilayah (secara spasial)Setiap blok wilayah (secara spasial) 

 Permukiman dan non permukimanPermukiman dan non permukiman 

 Bidang tanah belum terdaftar dan bidang tanahBidang tanah belum terdaftar dan bidang tanah terdaftar (K4)

terdaftar (K4) iii.

iii. Bidang tanah yang akan dijadikan sampel kontrolBidang tanah yang akan dijadikan sampel kontrol kualitas ditentukan oleh Wakil Ketua Bidang Fisik. kualitas ditentukan oleh Wakil Ketua Bidang Fisik. Pemeriksaan metodologi dan hasil untuk kontrol kualitas Pemeriksaan metodologi dan hasil untuk kontrol kualitas dilakuka

dilakukan n dengan:dengan: i.

i. Melakukan pengukuran dan pemetaan batas bidangMelakukan pengukuran dan pemetaan batas bidang tanah yang menjadi sampel.

tanah yang menjadi sampel. ii.

ii. Hasil pengukuran poin di atas dibuat dalam bentukHasil pengukuran poin di atas dibuat dalam bentuk Gambar Situasi Kontrol Kualitas.

(14)

iii.

iii. Hasil Gambar Situasi Kontrol Kualitas dibandingkanHasil Gambar Situasi Kontrol Kualitas dibandingkan dengan GU bidang

dengan GU bidang  – –  bidang tanah yang  bidang tanah yang

berkesesuaian hasil dari pengukuran oleh pihak ketiga berkesesuaian hasil dari pengukuran oleh pihak ketiga pelaksana pengukuran dan pemetaan.

pelaksana pengukuran dan pemetaan. iv

iv.. Jumlah bidang yang dilakukan pengukuran kontrolJumlah bidang yang dilakukan pengukuran kontrol kualit

kualitas sebanyak 10% dari jas sebanyak 10% dari jumlah total bidang tanahumlah total bidang tanah yang dikerjakan oleh pihak ketiga pelaksana yang dikerjakan oleh pihak ketiga pelaksana penguku

pengukuran dan ran dan pemetaan.pemetaan. v.

v. Untuk setiap bidang tanah yang menjadi sampel,Untuk setiap bidang tanah yang menjadi sampel, perbandingan ukuran antara hasil kegiatan kontrol perbandingan ukuran antara hasil kegiatan kontrol kualitas dengan hasil pengukuran oleh pihak ketiga kualitas dengan hasil pengukuran oleh pihak ketiga tidak boleh melebihi ± 5% dari luas bidang tanah tidak boleh melebihi ± 5% dari luas bidang tanah yang pada GU.

yang pada GU. c.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain sebagaimana yangMelaksanakan tugas-tugas lain sebagaimana yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Kepala ditetapkan oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen yang Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen yang bersangkutan sehubungan dengan kegiatan kontrol bersangkutan sehubungan dengan kegiatan kontrol kualitas pengukuran, pemetaan dan informasi bidang kualitas pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah.

tanah. 2.3

2.3 Lingkup Lingkup KegiatanKegiatan

Secara umum kegiatan kontrol kualitas meliputi: Secara umum kegiatan kontrol kualitas meliputi: a.

a. Tahapan Pemeriksaan Administrasi, yaitu melakukanTahapan Pemeriksaan Administrasi, yaitu melakukan pemeriksaan terhadap output data/dokumen dari pemeriksaan terhadap output data/dokumen dari kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah yang dilaksanakan oleh pihak ketiga pelaksana tanah yang dilaksanakan oleh pihak ketiga pelaksana pengukuran dan pemetaan dibandingkan dengan pengukuran dan pemetaan dibandingkan dengan kesesuaian administrasinya. Form

kesesuaian administrasinya. Form Check List Check List   Kontrol  Kontrol Kualitas dapat dilihat pada Lampiran III.

Kualitas dapat dilihat pada Lampiran III. b.

b. Tahapan Tahapan Verifikasi Verifikasi Lapangan, Lapangan, yaitu yaitu melakukanmelakukan pemeriksaan terhadap hasil pengukuran dan pemetaan pemeriksaan terhadap hasil pengukuran dan pemetaan bidang tanah yang dilaksanakan oleh pihak ketiga bidang tanah yang dilaksanakan oleh pihak ketiga pelaksana pengukuran dan pemetaan. Objek kontrol pelaksana pengukuran dan pemetaan. Objek kontrol kualitas dipilih secara acak oleh Wakil Ketua Bidang Fisik. kualitas dipilih secara acak oleh Wakil Ketua Bidang Fisik. Jumlah Objek yang dikontrol kualitas mewakili 10% total Jumlah Objek yang dikontrol kualitas mewakili 10% total bidang tanah yang diajukan pembayarannya.

bidang tanah yang diajukan pembayarannya.  Ver

 Verifikifikasi asi laplapangangan an hashasil il pengpengukurukuran an dan dan pemepemetaantaan dilakukan dengan melakukan pengukuran dan pemetaan dilakukan dengan melakukan pengukuran dan pemetaan lokasi bidang tanah yang menjadi obyek sampel. Hasil lokasi bidang tanah yang menjadi obyek sampel. Hasil

(15)

pengukuran dan pemetaan obyek sampel ini berupa pengukuran dan pemetaan obyek sampel ini berupa Gambar Situasi Kontrol Kualitas.

Gambar Situasi Kontrol Kualitas.

Pelaksana kontrol kualitas membandingkan hasil Pelaksana kontrol kualitas membandingkan hasil pengukur

pengukuran dan pemetaan bidang an dan pemetaan bidang tanah (Gambar Situasitanah (Gambar Situasi Kontrol Kualitas) dengan GU bidang tanah pada lokasi Kontrol Kualitas) dengan GU bidang tanah pada lokasi yang sama.

yang sama.

Hasil perbandingan tersebut dilaporkan kepada Wakil Hasil perbandingan tersebut dilaporkan kepada Wakil Ketua Bidang Fisik sesuai dengan Lampiran V.

Ketua Bidang Fisik sesuai dengan Lampiran V. c.

c. Tahapan Pelaporan, yakni membuat laporan secaraTahapan Pelaporan, yakni membuat laporan secara tertulis terkait pelaksanaan kegiatan kontrol kualitas. tertulis terkait pelaksanaan kegiatan kontrol kualitas. Penyampaian laporan dilakukan sekurang-kurangnya 3 Penyampaian laporan dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali (awal-antara-akhir).

(tiga) kali (awal-antara-akhir).

Lingkup kegiatan kontrol kualitas dapat dilihat pada gambar Lingkup kegiatan kontrol kualitas dapat dilihat pada gambar beriku

berikut t ini.ini.

Gambar 1. Lingkup Kegiatan Kontrol Kualitas Gambar 1. Lingkup Kegiatan Kontrol Kualitas

2.4

2.4 Tata Tata Cara Cara Pelaksanaan Pelaksanaan Kontrol Kontrol KualitasKualitas

Prosedur pemeriksaan oleh Tim Kontrol Kualitas tidak Prosedur pemeriksaan oleh Tim Kontrol Kualitas tidak terlepas dari prosedur pekerjaan Pengukuran, Pemetaan terlepas dari prosedur pekerjaan Pengukuran, Pemetaan dan Informasi Bidang Tanah. Pemeriksaan meliputi proses dan Informasi Bidang Tanah. Pemeriksaan meliputi proses pelaksanaan pekerjaan, produk yang dihasilkan, pelaksanaan pekerjaan, produk yang dihasilkan, koordinasi/komunikasi dengan pelaksana pengukuran dan koordinasi/komunikasi dengan pelaksana pengukuran dan pemetaan, Panitia PTSL maupun Kantor Pertanahan, serta pemetaan, Panitia PTSL maupun Kantor Pertanahan, serta

Pemeriksaan Dokumen Pemeriksaan Dokumen  Administrasi  Administrasi Pengukuran Sampel Pengukuran Sampel Bidang Tanah Bidang Tanah Menghasilkan Gambar Menghasilkan Gambar Situasi Kontrol Kualitas Situasi Kontrol Kualitas

Membandingkan Membandingkan Gambar Situasi Hasil Gambar Situasi Hasil

Kontrol Kualitas Kontrol Kualitas dengan GU dengan GU Pelaporan Pelaporan

(16)

kualitas yang memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. kualitas yang memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Diagram alir pelaksanaan kontrol kualitas pengukuran, Diagram alir pelaksanaan kontrol kualitas pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah adalah sebagai pemetaan dan informasi bidang tanah adalah sebagai berikut:

berikut:

Gambar 2. Alur Kegiatan Kontrol Ku

Gambar 2. Alur Kegiatan Kontrol Kualitas Terhadap Kegiataalitas Terhadap Kegiatan Pengukuran, Pemetaan Dann Pengukuran, Pemetaan Dan Informasi Bidang Tanah

(17)

2.4.1

2.4.1 Pemeriksaan Pemeriksaan Dokumen Dokumen AdministrasiAdministrasi 

 Pelaksana Pelaksana pengukuran pengukuran dan dan pemetaanpemetaan mengajukan permohonan kontrol kualitas atas mengajukan permohonan kontrol kualitas atas hasil kegiatan pengukuran, pemetaan dan hasil kegiatan pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah yang telah selesai dan informasi bidang tanah yang telah selesai dan akan diajukan permohonan pembayarannya. akan diajukan permohonan pembayarannya.

 Pengajuan permohonan disampaikan kepadaPengajuan permohonan disampaikan kepada Wakil Ketua Bidang Fisik Tim Ajudikasi PTSL paling Wakil Ketua Bidang Fisik Tim Ajudikasi PTSL paling lambat 2 minggu sebelum pengajuan lambat 2 minggu sebelum pengajuan pembayaran.

pembayaran.

 Pengajuan permohonan kontrol kualitas berupaPengajuan permohonan kontrol kualitas berupa surat permohonan kontrol kualitas dengan surat permohonan kontrol kualitas dengan melampirk

melampirkan :an : o

o Data file spasial bidang tanah (*.dxf).Data file spasial bidang tanah (*.dxf). o

o Daftar Bidang Tanah PTSL dan informasiDaftar Bidang Tanah PTSL dan informasi bidang tanah.

bidang tanah. o

o GUGU 

 Wakil Ketua Bidang Fisik selanjutnya menentukanWakil Ketua Bidang Fisik selanjutnya menentukan sebaran bidang tanah sampel sebanyak 10% dari sebaran bidang tanah sampel sebanyak 10% dari total bidang tanah yang diajukan pembayarannya total bidang tanah yang diajukan pembayarannya oleh pelaksana pengukuran dan pemetaan, oleh pelaksana pengukuran dan pemetaan, dengan kriteria :

dengan kriteria : o

o TerdistriTerdistribusi busi meratamerata o

o Mewakili per RT/RW/blokMewakili per RT/RW/blok o

o Maksimal 1 bidang dalam 1 lembar GU, untukMaksimal 1 bidang dalam 1 lembar GU, untuk setiap GU yang memuat paling banyak 5 setiap GU yang memuat paling banyak 5 bidang tanah.

bidang tanah. o

o Maksimal 2 bidang dalam 1 lembar GU, untukMaksimal 2 bidang dalam 1 lembar GU, untuk setiap GU yang memuat 5

setiap GU yang memuat 5 – – 15 bidang tanah. 15 bidang tanah.

o

o Maksimal 3 bidang dalam 1 lembar GU, untukMaksimal 3 bidang dalam 1 lembar GU, untuk setiap GU yang memuat 15

setiap GU yang memuat 15 – – 25 bidang tanah. 25 bidang tanah.

 Penentuan sampel bidang tanah paling lambat 2Penentuan sampel bidang tanah paling lambat 2 hari setelah pengajuan permohonan diterima. hari setelah pengajuan permohonan diterima. Hasil penentuan sampel berupa Daftar Sampel Hasil penentuan sampel berupa Daftar Sampel

(18)

Bidang Tanah (lampiran I) yang ditetapkan oleh Bidang Tanah (lampiran I) yang ditetapkan oleh Wakil Ketua Bidang Fisik .

Wakil Ketua Bidang Fisik .

 Wakil Ketua Bidang Fisik/Satgas Fisik selanjutnyaWakil Ketua Bidang Fisik/Satgas Fisik selanjutnya membuat salinan GU Bidang Tanah Sampel untuk membuat salinan GU Bidang Tanah Sampel untuk diberikan kepada Pelaksana Kontrol Kualitas.

diberikan kepada Pelaksana Kontrol Kualitas.

 Pelaksana Kontrol Kualitas menerima DaftarPelaksana Kontrol Kualitas menerima Daftar Sampel Bidang Tanah dan salinan GU bidang Sampel Bidang Tanah dan salinan GU bidang tanah yang menjadi sampel dari Wakil Ketua tanah yang menjadi sampel dari Wakil Ketua Bidang Fisik.

Bidang Fisik.

 Pelaksana Pelaksana Kontrol Kontrol Kualitas Kualitas melaksanakanmelaksanakan pemeriksaan administrasi terhadap kelengkapan pemeriksaan administrasi terhadap kelengkapan GU bidang tanah sampel dengan mengisi Form GU bidang tanah sampel dengan mengisi Form Check List 

Check List  (Lampiran III). (Lampiran III).

 Pengisian dan penulisan GU secara detil dapatPengisian dan penulisan GU secara detil dapat dilihat pada Lampiran II.

dilihat pada Lampiran II.

2.4.2

2.4.2 Kegiatan Kegiatan Pengukuran Pengukuran Sampel Sampel Bidang Bidang TanahTanah Kegiat

Kegiatan pengukuran sampel an pengukuran sampel bidang tanah bidang tanah bertujuanbertujuan memastikan bahwa hasil pengukuran oleh pelaksana memastikan bahwa hasil pengukuran oleh pelaksana pengukuran dan pemetaan telah memenuhi syarat pengukuran dan pemetaan telah memenuhi syarat teknis dan sesuai dengan kondisi senyatanya di teknis dan sesuai dengan kondisi senyatanya di lapangan.

lapangan.

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pelaksana Hal-hal yang harus diperhatikan oleh pelaksana kontrol kualitas adalah sebagai berikut :

kontrol kualitas adalah sebagai berikut : a.

a. Bidang tanah yang diukur sesuai daftar sampelBidang tanah yang diukur sesuai daftar sampel bidang tanah yang ditetapkan oleh Wakil Ketua bidang tanah yang ditetapkan oleh Wakil Ketua Bidang Fisik.

Bidang Fisik. b.

b. Pengukuran dapat dilaksanakan dengan metodePengukuran dapat dilaksanakan dengan metode terestris, pengamatan satelit atau kombinasi terestris, pengamatan satelit atau kombinasi keduanya.

keduanya. c.

c. Bidang tanah yang diukur dapat dipetakan danBidang tanah yang diukur dapat dipetakan dan dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta, dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta, serta dapat direkonstruksi batas-batasnya di serta dapat direkonstruksi batas-batasnya di lapangan.

(19)

d.

d. Sebelum dilaksanakan pengukuran bidangSebelum dilaksanakan pengukuran bidang sampel, pelaksana kontrol kualitas agar sampel, pelaksana kontrol kualitas agar berkoordinasi dengan perangkat desa untuk berkoordinasi dengan perangkat desa untuk penunjukka

penunjukkan batas dn batas di lapangan.i lapangan. e.

e. Hasil pengukuran sampel bidang tanah berupaHasil pengukuran sampel bidang tanah berupa Gambar Situasi Kontrol Kualitas (Lampiran IV). Gambar Situasi Kontrol Kualitas (Lampiran IV). f.

f. Pelaksana Pelaksana Kontrol Kontrol Kualitas Kualitas melakukanmelakukan perbandingan antara GU hasil pekerjaan perbandingan antara GU hasil pekerjaan Pelaksana Pengukuran dan Pemetaan dengan Pelaksana Pengukuran dan Pemetaan dengan Gambar Situasi Kontrol Kualitas berupa :

Gambar Situasi Kontrol Kualitas berupa : i.

i. panjangan sisi bidang tanahpanjangan sisi bidang tanah ii.

ii. posisi bidang tanahposisi bidang tanah iii.

iii. bentuk geometri bidang tanahbentuk geometri bidang tanah iv.

iv. luasan bidang tanahluasan bidang tanah g.

g. Hasil perbandingan dituangkan dalam TabelHasil perbandingan dituangkan dalam Tabel Perbandingan Hasil Pengukuran Kontrol Kualitas Perbandingan Hasil Pengukuran Kontrol Kualitas (Lampir

(Lampiran an V).V). h.

h. Toleransi perbedaan luas yang diperkenankanToleransi perbedaan luas yang diperkenankan tidak melebihi ±5% dari luas yang tertera pada tidak melebihi ±5% dari luas yang tertera pada GU.

GU. contoh: contoh:

Luas bidang sampel pada GU adalah 100m

Luas bidang sampel pada GU adalah 100m22. Jika. Jika

luas bidang sampel pada Gambar Situasi Kontrol luas bidang sampel pada Gambar Situasi Kontrol Kualitas adalah 104m

Kualitas adalah 104m2,2,  maka luasan di terima.  maka luasan di terima.

Sebaliknya jika luas pada Gambar Situasi Kontrol Sebaliknya jika luas pada Gambar Situasi Kontrol Kualitas adalah 109m

(20)

III.

III. HASI

HASIL

L KEGIAT

KEGIATAN

AN

a.

a. Hasil akhir kegiatan kontrol kualitas adalah :Hasil akhir kegiatan kontrol kualitas adalah : 1)

1) DokumenDokumen check list check list  kelengkapan administrasi ( kelengkapan administrasi (Form checkForm check list 

list  sebagaimana pada Lampiran III). sebagaimana pada Lampiran III). 2)

2) Gambar Situasi Kontrol Kualitas (sebagaimana padaGambar Situasi Kontrol Kualitas (sebagaimana pada lampiran IV).

lampiran IV). 3)

3) Laporan hasil kontrol kualitas (termasuk melampirkan tabelLaporan hasil kontrol kualitas (termasuk melampirkan tabel sebagaimana pada Lampiran V).

sebagaimana pada Lampiran V). 4)

4) Laporan AwalLaporan Awal – – Antara - Akhir hasil penyelesaian pekerjaan Antara - Akhir hasil penyelesaian pekerjaan

kegiatan kontrol kualitas yang memuat informasi minimal: kegiatan kontrol kualitas yang memuat informasi minimal: o

o Judul Kegiatan,Judul Kegiatan, o

o Dasar Pelaksanaan (kontrak),Dasar Pelaksanaan (kontrak), o

o Jadwal Pelaksanaan,Jadwal Pelaksanaan, o

o Kemajuan Pekerjaan,Kemajuan Pekerjaan, o

o Kendala PekerjaanKendala Pekerjaan o

o Kesimpulan dan Saran, danKesimpulan dan Saran, dan o

o Lampiran.Lampiran. b.

b. Hasil kegiatan kontrol kualitas selanjutnya ditidaklanjuti olehHasil kegiatan kontrol kualitas selanjutnya ditidaklanjuti oleh Wakil Ketua Bidang Fisik dengan memverifikasi hasil kontrol Wakil Ketua Bidang Fisik dengan memverifikasi hasil kontrol kualitas.

kualitas. 1)

1) Wakil Ketua Bidang Fisik selanjutnya memutuskan bidang-Wakil Ketua Bidang Fisik selanjutnya memutuskan bidang-bidang tanah lolos atau tidak lolos dari proses kontrol bidang tanah lolos atau tidak lolos dari proses kontrol kualitas berdasarkan hasil verifikasi pekerjaan kontrol kualitas berdasarkan hasil verifikasi pekerjaan kontrol kualitas.

kualitas. 2)

2)  Apabila  Apabila terdapat terdapat bidang bidang tanah tanah sampel sampel dalam dalam satu satu lembarlembar Gambar Ukur dinyatakan tidak lolos kontrol kualitas maka Gambar Ukur dinyatakan tidak lolos kontrol kualitas maka seluruh bidang tanah yang terpetakan dalam Gambar Ukur seluruh bidang tanah yang terpetakan dalam Gambar Ukur tersebut dinyatakan tidak lolos kontrol kualitas.

tersebut dinyatakan tidak lolos kontrol kualitas. 3)

3) Bagi bidang-bidang tanah yang tidak lolos kontrol kualitas,Bagi bidang-bidang tanah yang tidak lolos kontrol kualitas, Wakil Ketua Bidang Fisik meminta pelaksana pengukuran Wakil Ketua Bidang Fisik meminta pelaksana pengukuran dan pemetaan untuk melakukan pengukuran ulang dan pemetaan untuk melakukan pengukuran ulang terhadap seluruh bidang tanah pada GU tersebut dan terhadap seluruh bidang tanah pada GU tersebut dan dibuatkan GU baru.

dibuatkan GU baru. 4)

4) Hasil pengukuran ulang selanjutnya diperiksa oleh WakilHasil pengukuran ulang selanjutnya diperiksa oleh Wakil Ketua Bidang Fisik dan

Ketua Bidang Fisik dan diberikan stempel diberikan stempel persetujuan Kendali persetujuan Kendali Mutu hasil revisi.

Mutu hasil revisi.

KENDALI MUTU KENDALI MUTU NUB./ No.Berkas : NUB./ No.Berkas : Paraf/Tgl. : Paraf/Tgl. :

(21)

c.

c. Dalam Dalam rangka rangka pengajuan pengajuan pembayaran pembayaran dandan pertanggungjawaban perkerjaan kontrol kualitas pelaksana pertanggungjawaban perkerjaan kontrol kualitas pelaksana harus menyampaikan:

harus menyampaikan: 1)

1) Laporan kemajuan pekerjaan yang dilampiri denganLaporan kemajuan pekerjaan yang dilampiri dengan dokumen hasil pekerjaan kontrol kualitas sebagaimana dokumen hasil pekerjaan kontrol kualitas sebagaimana pada poin a.

pada poin a. 2)

2) Daftar Rekapitulasi Bidang Tanah pada Gambar SituasiDaftar Rekapitulasi Bidang Tanah pada Gambar Situasi Kontrol Kualitas (Lampiran VI).

Kontrol Kualitas (Lampiran VI). 3)

(22)

Lampiran I.

Lampiran I.

Contoh Tabel Daftar Sampel Bidang Tanah Contoh Tabel Daftar Sampel Bidang Tanah

(23)

Lampiran II.

Lampiran II.

Tata Cara Pembuatan Gambar Ukur Tata Cara Pembuatan Gambar Ukur

HALAMAN 1 HALAMAN 1

 Nama Kabupaten/Kota : sudah jelasNama Kabupaten/Kota : sudah jelas 

 Nomor Nomor Gambar Gambar Ukur Ukur ::

-- Untuk Gambar Ukur ASN dan swakelola : diberikanUntuk Gambar Ukur ASN dan swakelola : diberikan

nomor dengan format nomor dan tahun; nomor dengan format nomor dan tahun;

-- Untuk Gambar Ukur SKB Untuk Gambar Ukur SKB : diberikan nomor dengan: diberikan nomor dengan

format nomor lisensi / nomor / tahun. format nomor lisensi / nomor / tahun. I.

I. Penomoran, Penomoran, ditulis ditulis nomor nomor yang yang terkecil terkecil sampai sampai dengan dengan nomornomor yang tertinggi dalam satu GU.

yang tertinggi dalam satu GU.

a. Nomor Urut Bidang (NUB), ditulis urutan nomor a. Nomor Urut Bidang (NUB), ditulis urutan nomor

bidang-bidang yang terukur bidang yang terukur b.

b. Nomor BerkaNomor Berkas, jika s, jika sebelum ke sebelum ke lapangan lapangan sudah sudah melakukanmelakukan booking nomor berkas dari KKP, ditulis nomor terendah booking nomor berkas dari KKP, ditulis nomor terendah sampai dengan nomor tertinggi pada bidang-bidang sampai dengan nomor tertinggi pada bidang-bidang tanah yang terukur dalam satu GU, misalnya 3104/2017 sd tanah yang terukur dalam satu GU, misalnya 3104/2017 sd 3113/2017.

3113/2017. c.

c. NIB, diperoleh seteNIB, diperoleh setelah proses lah proses integrasi dari dari KKP, integrasi dari dari KKP, ditulisditulis nomor terendah s/d tertinggi pada bidang-bidang tanah nomor terendah s/d tertinggi pada bidang-bidang tanah yang terpetakan, misalnya 00086, 00245 sd 00253.

yang terpetakan, misalnya 00086, 00245 sd 00253.

Pemberian nomor-nomor di atas sesuai dengan tahap kegiatan Pemberian nomor-nomor di atas sesuai dengan tahap kegiatan dalam seluruh proses pengukuran dan pemetaan bidang.

dalam seluruh proses pengukuran dan pemetaan bidang. II.

II. Lokasi, Lokasi, ditulis ditulis data data lapangan lapangan lokasi lokasi wilayah wilayah bidang-bidang bidang-bidang tanahtanah terukur dan lembar-lembar peta bidang-bidang tersebut terukur dan lembar-lembar peta bidang-bidang tersebut dipetakan/diidentifikasi.

dipetakan/diidentifikasi. a.

a. Kecamatan, sudah jelasKecamatan, sudah jelas b.

b. Desa/Kelurahan atau nama lokal yang iDesa/Kelurahan atau nama lokal yang identik dengandentik dengan nama desa/kelurahan, sudah jelas.

nama desa/kelurahan, sudah jelas. c.

c. Nomor Peta Pendaftaran, ditulis Nomor Peta Pendaftaran, ditulis zone TM3zone TM3oo letak-letak letak-letak bidang tanah terukur.

bidang tanah terukur. d.

d. Nomor Peta Kerja, digunakan untuk GU yang berasal dariNomor Peta Kerja, digunakan untuk GU yang berasal dari citra(CSRT), ditulis nomor sesuai dengan jumlah lembar citra(CSRT), ditulis nomor sesuai dengan jumlah lembar peta kerja yang digunakan dalam satu wilayah tersebut. peta kerja yang digunakan dalam satu wilayah tersebut. III.

III. Tanda Batas Tanda Batas dan Informasi Bidang, dan Informasi Bidang, data lapangan yangdata lapangan yang digunakan sebagai informasi yuridis dalam pemetaan dan digunakan sebagai informasi yuridis dalam pemetaan dan pengembalian batas (jika terjadi sengketa batas dikemudian pengembalian batas (jika terjadi sengketa batas dikemudian

(24)

hari). Karena informasi yang dibutuhkan dalam bidang per hari). Karena informasi yang dibutuhkan dalam bidang per bidang, secara rinci disiapkan tabel per bidang untuk diisi data bidang, secara rinci disiapkan tabel per bidang untuk diisi data lapangan.

lapangan. IV.

IV. Keterangan Keterangan Pengukuran, Pengukuran, untuk untuk memastikan pmemastikan petugas pelaksanaetugas pelaksana yang melakukan pengukuran dengan peralatan yang yang melakukan pengukuran dengan peralatan yang digunakan.

digunakan. a.

a. Nama Petugas Lapangan, sudah jelas.Nama Petugas Lapangan, sudah jelas. b.

b. Status, dipilih Status, dipilih petugas (Apetugas (ASN) SN) atau atau SKB, baik pSKB, baik peroranganerorangan maupun firma.

maupun firma. c.

c. Nama KSKB atau Perusahan yang telah ditugaskan olehNama KSKB atau Perusahan yang telah ditugaskan oleh KATR/BPN.

KATR/BPN. d.

d. NIP/Nomor LisenNIP/Nomor Lisensi, supaya si, supaya ditulis ditulis Nomor IdenNomor Identitas Pegawaititas Pegawai atau nomor lisensi SKB yang bertugas.

atau nomor lisensi SKB yang bertugas. e.

e. Nomor dan tanggal Surat Tugas, sudah jelasNomor dan tanggal Surat Tugas, sudah jelas f.

f. Alat ukur yang digunakan, dipilih sesuai yang digunakan,Alat ukur yang digunakan, dipilih sesuai yang digunakan, bisa dipilih lebih dari satu.

bisa dipilih lebih dari satu. V.

V. Sket LSket Lokasi, okasi, menunjukan menunjukan gambaran gambaran lokasi bidang lokasi bidang tanah tanah terukurterukur terhadap lokasi sekitar yang memudahkan untuk identifikasi dan terhadap lokasi sekitar yang memudahkan untuk identifikasi dan pengembalian batas, misalnya kantor-kantor pelayanan publik, pengembalian batas, misalnya kantor-kantor pelayanan publik, tempat-tempat ibadah dan lain-lain.

tempat-tempat ibadah dan lain-lain.

HALAMAN 2 HALAMAN 2

 Halaman kedua merupakan data lapangan yang diambil dariHalaman kedua merupakan data lapangan yang diambil dari

pelaksanaan pengukuran, identifikasi, penggambaran dan pelaksanaan pengukuran, identifikasi, penggambaran dan pencatatan pada DI 107 atau peta kerja dari peta foto. Karena pencatatan pada DI 107 atau peta kerja dari peta foto. Karena outputnya data lapangan, maka penyajian data spasialnya baik itu outputnya data lapangan, maka penyajian data spasialnya baik itu berupa bidang tanah, situasi sekitar maupun angka ukurnya berupa bidang tanah, situasi sekitar maupun angka ukurnya menggunakan tulisan tangan.

menggunakan tulisan tangan.

 Untuk pengambilan data menggunakan alat Untuk pengambilan data menggunakan alat ukur elektronik sehinggaukur elektronik sehingga

data tersimpan dalam bentuk file dijital, print-out data mentah ( data tersimpan dalam bentuk file dijital, print-out data mentah ( raw raw data) dan data hitungan harus dilampirkan dan menjadi

data) dan data hitungan harus dilampirkan dan menjadi bagian yangbagian yang tak terpisahkan dari GU t

tak terpisahkan dari GU tersebut.ersebut.

 Mencantumkan arah utara pada sisi atasMencantumkan arah utara pada sisi atas 

 Untuk Untuk memudahkan memudahkan koordinasi koordinasi dan dan penyimpanan penyimpanan data,data,

pembuatannya

pembuatannya per per blok/RT/RWblok/RT/RW

 Dibuat pada saat di lapangan berdasarkan urutan bidang yangDibuat pada saat di lapangan berdasarkan urutan bidang yang

terukur. terukur.

 Pemberian Pemberian NUB/NomorBerkas NUB/NomorBerkas pada pada bidang-bidangbidang-bidang

terukur/teridentifikasi per GU, dimulaidari bidang yang terletak di sisi terukur/teridentifikasi per GU, dimulaidari bidang yang terletak di sisi utara barat, menuju ke

(25)

bidang-bidang tanah bersertipikat

bidang tanah bersertipikat dicantudicantumkan jenis dan Nmkan jenis dan Nomor Hak serta NIBomor Hak serta NIB nya.

nya.

 Untuk bidang-bidang bersertipikat, identifikasi bidang dilakukanUntuk bidang-bidang bersertipikat, identifikasi bidang dilakukan

dengan memastikan salah satu atau lebih batas bi

dengan memastikan salah satu atau lebih batas bidandang. Memastikang. Memastikan batas bidang (

batas bidang ( stake-out stake-out) dengan mengidentifikasi bidang-bidang) dengan mengidentifikasi bidang-bidang sekitarnya.

sekitarnya.

 Penulisan angka ukur mengikuti ketentuan sebagai berikut :Penulisan angka ukur mengikuti ketentuan sebagai berikut :

-- Angka ukuran ditulis tangan (bukan komputer) menggunakanAngka ukuran ditulis tangan (bukan komputer) menggunakan

tinta warna biru apabila angka ukuran diperoleh dari deliniasi tinta warna biru apabila angka ukuran diperoleh dari deliniasi Peta Citra Resolusi Tinggi (CSRT) dan atau Foto Udara

Peta Citra Resolusi Tinggi (CSRT) dan atau Foto Udara

-- Angka ukuran ditulis tangan (bukan komputer) menggunakanAngka ukuran ditulis tangan (bukan komputer) menggunakan

tinta warna hitam apabila angka ukuran diperoleh dari tinta warna hitam apabila angka ukuran diperoleh dari pengukuran di lapangan.

pengukuran di lapangan.

-- Penulisan angka ukuran menggunakan tinta yang tidak mudahPenulisan angka ukuran menggunakan tinta yang tidak mudah

luntur luntur

 Nomor-nomor titik batas bidang tanah sebagai titik sasaran alat ukurNomor-nomor titik batas bidang tanah sebagai titik sasaran alat ukur

dicantumkan pada batas bidang yang dibidik. dicantumkan pada batas bidang yang dibidik.

 Hal yang sama untuk titiHal yang sama untuk titik-titik bantu pengukuk-titik bantu pengukuran poligon, jiran poligon, jika ada.ka ada. 

 Toponimi yang perlu dicantumkan antara lain nama jalan, nama blok,Toponimi yang perlu dicantumkan antara lain nama jalan, nama blok,

nama sungai/saluran, nama-nama kantor pelayanan publik, nama sungai/saluran, nama-nama kantor pelayanan publik, bangunan-ban

bangunan-bangunan penting (gardu lgunan penting (gardu listrik, tower) dan lainistrik, tower) dan lain-lain.-lain.

 Penggunaan peta foto sebagai GU (pengganti DI 107 halaman 2 )Penggunaan peta foto sebagai GU (pengganti DI 107 halaman 2 )

untuk identifikasi bidang-bidang tanah yang akan diukur supaya untuk identifikasi bidang-bidang tanah yang akan diukur supaya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1.

1. Prik pada titik-titik batas bidang tanah;Prik pada titik-titik batas bidang tanah; 2.

2. Mengukur minimal satu sisi bidang tanah;Mengukur minimal satu sisi bidang tanah; 3.

3. MenghubMenghubungkan antar titiungkan antar titik titik sehingga mk titik sehingga membentuk sisi bidangembentuk sisi bidang tanah. Garis yang menghubungkan antar titik batas tanah. Garis yang menghubungkan antar titik batas menggunakan tinta berwarna merah yang tidak mudah luntur; menggunakan tinta berwarna merah yang tidak mudah luntur;

 Untuk batas-batas bidang yang belum ditetapkan, penggambaranUntuk batas-batas bidang yang belum ditetapkan, penggambaran

garis ukur berupa stri

garis ukur berupa strip-strip.p-strip.

HALAMAN 3 HALAMAN 3

 Halaman ketiga Halaman ketiga merupakan proses penmerupakan proses pengolahan dan penyajian datagolahan dan penyajian data

lapangan, sehingga data dan informasi

lapangan, sehingga data dan informasi yang tersaji merupakanyang tersaji merupakan print- print-out

out komputer. komputer.

-- Arah utara di sisi Arah utara di sisi atas dengan skalaatas dengan skala

-- Grid beserta koordinat TM-3 ° disesuaikan dengan lokasi bidang-Grid beserta koordinat TM-3 ° disesuaikan dengan lokasi bidang-bidang tanah yang terpetakan

bidang tanah yang terpetakan

-- Koordinat TM-3° pada satu-dua titik batas batas bidangKoordinat TM-3° pada satu-dua titik batas batas bidang

 Batas-batas bidang yang belum Batas-batas bidang yang belum ditetapkan, pencetakan panjanganditetapkan, pencetakan panjangan

sisinya berupa strip-strip. Sehingga luas yang diperoleh belum fix sisinya berupa strip-strip. Sehingga luas yang diperoleh belum fix (perkiraan).

(26)

 Angka hitung hasil pengkartiran tercetak Angka hitung hasil pengkartiran tercetak pada sisi-sisi bidang denganpada sisi-sisi bidang dengan

warna biru (jika diperoleh dari deliniasi peta foto) atau warna hitam warna biru (jika diperoleh dari deliniasi peta foto) atau warna hitam (jika dari

(jika dari pengukurapengukuran lapangan).n lapangan).

 Pada setiap bidang tanah tercantum NUBdan luas (mPada setiap bidang tanah tercantum NUBdan luas (m22), sedangkan), sedangkan

bidang bersertipikat disertakan juga Nomor Hak. bidang bersertipikat disertakan juga Nomor Hak.

 Toponimi yang tercantum pada sket data lapangan (GU halaman 2).Toponimi yang tercantum pada sket data lapangan (GU halaman 2). 

 Kolom persetujuan supervisi, dengan menyajikan informasi bidang-Kolom persetujuan supervisi, dengan menyajikan informasi

bidang-bidang tanah yang disetujui untuk diterbitkan PBT dan yang tidak bidang tanah yang disetujui untuk diterbitkan PBT dan yang tidak disetujui (perlu direvisi).

disetujui (perlu direvisi).

HALAMAN 4 HALAMAN 4

 Berisi hasil pendataan/ identifikasi lapangan, yaitu namaBerisi hasil pendataan/ identifikasi lapangan, yaitu nama

pemohon atau pemilik tanah (beserta No.KTP), alamat pemohon atau pemilik tanah (beserta No.KTP), alamat tanahnya, tanda batas, dan keadaan tanahnya.

tanahnya, tanda batas, dan keadaan tanahnya.

 Pada kolom terakhir harus ditanda tangani perPada kolom terakhir harus ditanda tangani persetujuan batassetujuan batas

setiap pemohon/pemiliktanah, untuk batas-batas bidang setiap pemohon/pemiliktanah, untuk batas-batas bidang tanah yang belum ditetapkan pada kol

tanah yang belum ditetapkan pada kolom tersebut diberikanom tersebut diberikan

informasi “BatasBelum Ditetapkan” informasi “BatasBelum Ditetapkan”

Untuk bidang tanah bersertipikat, pada kolom NUB dicantumkan Untuk bidang tanah bersertipikat, pada kolom NUB dicantumkan  juga jenis nomor sertipikatnya.

(27)

Lampiran III.

Lampiran III.

Form

Form Check List Check List  Kontrol Kualitas Kontrol Kualitas 1.

1. Kelengkapan GU antara lain:Kelengkapan GU antara lain:

 Surat Tugas Surat Tugas

 Peta Kerja yang berfungsi sebagai GU halaman 2, data hitungan koordinat/poligon, Peta Kerja yang berfungsi sebagai GU halaman 2, data hitungan koordinat/poligon,

Daftar Daftar lembar lembar informasi bidang informasi bidang tanah tanah & ta& tanda tangan nda tangan penunjuk batas penunjuk batas (jika (jika padapada

GU halaman 4 tidak tercantum) GU halaman 4 tidak tercantum)

 Surat Surat kuasa kuasa penunjukan penunjukan batasbatas

2.

2. Apakah semua data yang tersedia GU halaman 1 sudah terisi semua?Apakah semua data yang tersedia GU halaman 1 sudah terisi semua?

 Nomor Nomor GUGU   NUB  NUB  Nomor Berkas Nomor Berkas

   NIBNIB  Nama Nama KecamatanKecamatan  Nama Desa/Kel. Nama Desa/Kel.

 Nomor Nomor Peta Peta DasarDasar  Nomor Nomor Peta Peta KerjaKerja  Status Status

 Nama Nama Petugas Petugas LapanganLapangan  Tanda Tanda TanganTangan

   NIP/No.LisensiNIP/No.Lisensi Nama KJSKBNama KJSKB  Nomor/Tgl.Surat Tugas Nomor/Tgl.Surat Tugas

 Alat Alat Ukur yang Ukur yang digunakandigunakan  Gambar Denah Lokasi Gambar Denah Lokasi

3.

3. Tata Cara Pengambilan Data Lapangan (disesuaikan dengan metoda-nyTata Cara Pengambilan Data Lapangan (disesuaikan dengan metoda-ny a):a):

 Metoda Metoda Pengambilan Pengambilan DataData  Penggambaran Sket Bidang Tanah Penggambaran Sket Bidang Tanah

 Penulisan Penulisan Angka Angka UkurUkur  Kelengkapan Toponimi Kelengkapan Toponimi

 Penulisan Penulisan Titik-titik Titik-titik IkatanIkatan  Penulisan Titik-titik Batas Bidang Penulisan Titik-titik Batas Bidang

 Status Status Panunjukan Panunjukan BatasBatas  Arah Utara Arah Utara

 Lampiran Lampiran Hitungan Hitungan PoligonPoligon L ampiran Data MentahL ampiran Data Mentah 

 Penulisan Penulisan NUB/No.BerkasNUB/No.Berkas

4.

4. Tata cara pengkartiran:Tata cara pengkartiran:

Arah Arah UtaraUtara  Angka Angka SkalaSkala

 Status Status Batas Batas BidangBidang  Angka Angka hitung sisi-sisi Bidang hitung sisi-sisi Bidang TanahTanah 

Pencantuman Pencantuman No.Hak/NIBNo.Hak/NIB  Kelengkapan Kelengkapan ToponimiToponimi

(28)

5.

5. Kelengkapan informasi bidang tanah & Penandatangan GU:Kelengkapan informasi bidang tanah & Penandatangan GU:

 Informasi Informasi per per BidangBidang  Penandatangan per BPenandatangan per Bidang, kecuali bid. idang, kecuali bid. bersertipikatbersertipikat 

(29)

Lampiran IV

Lampiran IV

Contoh Gambar Situasi Kontrol Kualitas Contoh Gambar Situasi Kontrol Kualitas

(30)

Lampiran V

Lampiran V

Contoh Tabel Perbandingan Hasil Ukuran Kontrol Kualitas Contoh Tabel Perbandingan Hasil Ukuran Kontrol Kualitas

(31)

Lampiran VI

Lampiran VI

Contoh Daftar Rekapitulasi Bidang Tanah Kontrol Kualitas Contoh Daftar Rekapitulasi Bidang Tanah Kontrol Kualitas

Daftar Rekapitulasi Bidang Tanah Kontrol Kualitas Daftar Rekapitulasi Bidang Tanah Kontrol Kualitas

Pekerjaan Kontrol Kualitas Paket: Pekerjaan Kontrol Kualitas Paket: ….….

Kantor Pertanahan: …. Kantor Pertanahan: …. Termin: …

Termin: …

No. Nomor

No. Nomor GSKK GSKK NUB NUB Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan KecamatanKecamatan

Tim Tim  Ajudikasi  Ajudikasi PTSL PTSL 1

1 1/2019 1/2019 00010 00010 Keluarga Keluarga Cemara Cemara Tim Tim II 2

2 1/2019 1/2019 00013 00013 Keluarga Keluarga Cemara Cemara Tim Tim II 3

3 2/2019 2/2019 00052 00052 Sahabat Sahabat Cemara Cemara Tim Tim IIIIII 4

4 Dst…Dst…

Surveyor Kadaster Berlisensi Surveyor Kadaster Berlisensi

Widodo Widodo 1-02454-69 1-02454-69

KJSKB SELAMET SIANG DAN REKAN KJSKB SELAMET SIANG DAN REKAN

SELAMET SIANG SELAMET SIANG

1-01555-44 1-01555-44

(32)

Gambar

Gambar Situasi Kontrol Kualitas.
Diagram  alir  pelaksanaan  kontrol  kualitas  pengukuran,Diagram  alir  pelaksanaan  kontrol  kualitas  pengukuran, pemetaan  dan  informasi  bidang  tanah  adalah  sebagaipemetaan  dan  informasi  bidang  tanah  adalah  sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

10 Analisis perkiraan aset yang terkena pembebasan 11 Penggambaran peta bidang berdasar hasil pengukuran dan pemetaan Penyusunan kebijakan rencana pengadaan tanah

Contoh Gambar Ukur pengukuran dengan GNSS apabila tidak tersedia peta foto atau citra dan salah satu tanda batas bidang tanah diukur dengan metode Titik

Beberapa hasil dari penelitian tersebut didapatkan perbedaan peta bidang tanah dengan skala 1:1000 yang dihasilkan dari pengukuran GPS CORS-RTK NTRIP dan pengukuran