• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis data bersifat induktif, dan hasil kualitatif lebih menekankan makna

pada generalisasi.49 Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka hasil

data penelitian akan diinformasikan secara deskriptif dan tidak menguji suatu hipotesa serta tidak mengkorelasi variable.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat

menggambarkan, menguraikan suatu hal menurut apa adanya. Maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau penalaran, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh

adanya penerapan kualitatif.50 Berdasarkan definisi tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati dan hasil penemuannya bukan dengan jalan pengukuran angka-angka atau statistik. Penelitian kualitatif

49Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabta, 2005) Hal. 1

50 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002) Hal. 6

(2)

disebut juga penelitian naturalistik yang dalam proses pelaksanannya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Latar alamiah,

2) Manusia sebagai alat instrument 3) Metode kualitatif

4) Analisa data secara induktif 5) Teori dari dasar

6) Deskriptif

7) Lebih mementingkan proses dari pada hasil 8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus 9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data 10) Desain yang bersifat sementara

11) Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Pada umumnya penelitian kualitatif tidak menggunakan hipotesis

sehingga dalam penelitiannya tidak perlu merumuskan

hipotesis.51Menurut Suharsimi, “Ada tiga macam pendekatan yang

termasuk dalam penelitian kualitatif, yaitu penelitian kasus atau studi kasus, penelitian kausal komparatif dan penelitian kolerasi.”

Penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

51Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998)Hal. 245

(3)

pengamatan manusia dalam kawanannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam

peristilahannya.52 Penelitian kualitatif merupakan penelitian terhadap

fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional atau perspektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik

fenomena atau masalah yang ada.

Berdasarkan keterangan yang dipaparkan diatas, alasan penelitian ini menggunakan Deskriptif sebab metode Deskriptif akan memudahkan peneliti untuk memahami keadaan menurut apa adanya, maksudnya penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

B. Kehadiran Peneliti

Salah satu ciri khas dalam penelitian kualitatif adalah bahwa peneliti itu sendiri sebagai instrumen utama, sedangkan instrumen non insani bersifat sebagai data pelengkap. Kehadiran peneliti merupakan tolak ukur keberhasilan atau pemahaman terhadap beberapa kasus. Peneliti bertindak sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data

52Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002) Hal. 135

(4)

atau instrumen kunci.53 Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, karena dalam penelitian kualitatif

instrumen utama (key person-nya) adalah manusia.54 Oleh karena itu

kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak dilakukan atau diperlukan.

Dalam rangka mencapai tujuan penelitian maka peneliti di sini sebagai instrumen kunci. Peneliti akan melakukan obsevasi, wawancara dan pengambilan dokumen Selama pengumpulan data dari subjek penelitian di lapangan, peneliti menempatkan diri sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Sebagai seorang instrumen penelitian yang mengumpulkan data, maka seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Ciri umum, meliputi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan kebutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim.

2. Kualitas yang diharapkan,

3. Peningkatan kualitas peneliti sebagai instrumen.

Dalam penelitian skripsi ini, peneliti adalah sebagai sekaligus sebagai pengumpul data. Sehingga dalam penelitian kualitatif peneliti

53S. Margono, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003 ) Hal. 64

(5)

harus mutlak hadir sebagai pelaku penelitian. Dan kehadiran peneliti harus digambarkan secara eksplisit dalam laporan penelitian serta perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh atau pengamat penuh. Untuk mendukung pengumpulan data dari sumber yang ada di lapangan, peneliti juga memanfaatkan, alat perekam data, buku tulis, paper dan juga alat tulis seperti pensil juga bolpoin sebagai alat pencatat data. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dapat menunjang keabsahan data sehingga data yang didapat memenuhi orisinalitas. Maka dari itu, peneliti selalu menyempatkan waktu untuk datang observasi langsung di lokasi penelitian.

Penelitian kualitatif mengharuskan peneliti sebagai instrumen kunci, konsekuensi psikologis bagi peneliti untuk memasuki latar yang memiliki norma, nilai, aturan dan budaya yang harus dipahami dan dipelajari oleh penelti. Interaksi antara peneliti dengan subjek penelitian, memiliki peluang timbulnya interest dan konflik minat yang tidak diharapkan sebelumnya, untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan tersebut, maka peneliti memperhatikan etika penelitian.55

Dalam penelitian ini peneliti datang langsung ke lokasi penelitian yaitu lembaga pendidikan tersebut. Peneliti akan datang ke lokasi untuk melakukan penelitian di lapangan. Peneliti melihat dan mengikuti

55James P. Spradley, The Ethnographyc Interview, (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979) Hal. 34-35

(6)

kegiatan secara langsung. Untuk itu, kehadiranpeneliti sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang komprehensif dan utuh. Peneliti dapat sewaktu-waktu menuju tempat penelitian (lembaga) untuk meneliti pada jam aktif kerja lembaga tersebut.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini tepatnya di SMPN 4 Surabaya yang berada di Jl. Tanjung Anom No.12 Surabaya, Jawa Timur 60235. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena pemilihan dan penentuan lokasi tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan atas dasar sesuai dengan topik dalam penelitian ini. Lokasi menunjukan bahwa di lembaga tersebut sudah menerapkan sistem informasi manajemen yang dikaitkan dalam akses rapor online untuk orang tua yang menarik untuk diteliti. Dari pengamatan peneliti hal tersebut bukanlah tanpa sebab meski sebab tersebut untuk saat ini belum diketahui, itulah yang menyebabkan peneliti memilih lokasi ini. Demikianlah alasan yang peneliti kemukakan sehingga lembaga atau sekolah tersebut, menurut peneliti, merupakan lembaga yang unik dan menarik untuk diteliti D. Data dan Sumber Data

1) Data

2) Data dalam penelitian ini berarti informasi atau fakta yang diperoleh melalui pengamatan atau penelitian di lapangan yang bisa dianalisis dalam

(7)

rangka memahami sebuah fenomena atau untuk men-support sebuah teori.56

Jenis data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dalam bentuk kata-kata atau ucapan lisan (verbal) dan perilaku dari subjek (informan) berkaitan dengan budaya religius dalam meningkatkan mutu pendidikan di ketiga lembaga tersebut. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen- dokumen, foto-foto, dan benda-benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap data primer. Karakteristik data sekunder yaitu berupa tulisan- tulisan, rekaman-rekaman, gambar atau foto yang berhubungan dengan proses ataupun aktifitas yang berkenaan dengan implementasi dan pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam akses informasi akademik rapot online di lembaga tersebut. a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek risetnya, yang meliputi bagaimana Peran wali kelas dalam akses informasi akademik sistem informasi manajemen rapor online di SMPN 4 Surabaya.

b. Data yang kedua bersifat sekunder, yaitu semua data yang tidak diperoleh langsung dari objek yang ditelitinya, yang meliputi data-data atau literatur yang berkaitan dengan sejarah berdirinya SMPN 4 Surabaya dan sekilas tentang lokasi penelitian. Data ini akan penulis peroleh dari pertanyaan dokumen yang ada di sekolah tersebut.

56Jack. C. Richards, Longman Dictionary of Language Teaching and Appied Linguistics, (Kualalumpur: Longman Group, 1999) Hal. 96

(8)

2) Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia (human) dan bukan manusia. Sumber data manusia berfungsi sebagai subjek atau informan kunci dan data yang diperoleh melalui informan berupa

soft data (data lunak). Sedangkan sumber data bukan manusia berupa

dokumen yang relevan dengan fokus penelitian, seperti gambar, foto, catatan atau tulisan yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh

melalui dokumen bersifat hard data (data keras).57 Kelompok sumber data

dalam penelitian kualitatif dikelompokkan sebagai berikut: a. Narasumber (informan)

Dalam penelitian ini pemilihan informan dilakukan, pertama, dengan teknik sampling purposive. Teknik ini digunakan untuk menseleksi dan memilih informan yang benar-benar menguasai informasi dan permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya menjadi sumber data. Penggunaan teknik purposive ini, peneliti dapat menentukan sampling sesuai dengan tujuan penelitian. Sampling yang dimaksud di sini bukanlah sampling yang mewakili populasi, melainkan didasarkan pada relevansi dan kedalaman informasi, namun demikian tidak hanya berdasar subjektif peneliti, melainkan berdasarkan tema yang muncul di lapangan.

(9)

Kedua internal sampling, yaitu pemilihan sampling secara internal dengan mengambil keputusan berdasarkan gagasan umum mengenai apa yang diteliti, dengan siapa akan berbicara, kapan melakukan pengamatan, dan berapa banyak dokumen yang di-review. Intinya internal sampling digunakan

untuk mempersempit atau mempertajam fokus yang akan diteliti.58 Teknik ini

tidak digunakan untuk mempertajam studi melainkan untuk memperoleh kedalam studi dan fokus penelitian secara integratif.

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah: a. Kepala SMPN 4 Surabaya

b. Wali Kelas SMPN 4 Surabaya

c. Pengelola sistem informasi manajemen rapor online di SMPN 4 Surabaya.

d. Wali Murid SMPN 4 Surabaya

Penentuan Informan Penelitian ini menggunakan cara bola salju (Snowball Sampling) yaitu penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian sampel ini disuruh memilih respoden lain untuk dijadikan sampel lagi,begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi semakin

banyak.59 Sehingga informan penelitian iniadalah sebagai berikut:

1. Kepala SMP Negeri 4 Surabaya yaitu Ibu Hj. Nanik Partiyah, M.Pd. sebagai Key Informan untuk mendapatkan data tentang perencanaan,

58Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods (Boston: Allyn and Bacon, Inc.1982) Hal. 123

(10)

pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi program Rapor Online yang sudah berjalan di sekoalh tersebut.

2. Wali Kelas di SMPN 4 Surabaya untuk mendapatkan data tentang bagaimana peran wali kelas dalam Rapor Online.

3. Pengelola Sistem Informasi Manajemen Rapor Online untuk

mendapatkan informasi tentang bagaimana mengelola nilai peserta didik yang sudah dimasukkan oleh masing-masing guru pengampu dalam Rapor Online.

4. Wali Murid di SMPN 4 Surabaya untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana wali murid mendapatkan Sosialisasi dalam pelaksanaan Rapor Online.

b. Peristiwa atau Aktivitas

Peristiwa digunakan peneliti untuk mengetahui proses bagaimana sesuatu secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Contohnya terkait dengan implementasi orang tua terhadap akses informasi akademik rapot online dan bagaimana wali murid dapat meng-akses rapot online anak mereka. Di sini peneliti akan melihat secara langsung peristiwa yang terjadi terkait dengan tingkat kepuasan orang tua dalam akses sistem informasi manajemen khususnya rapot online untuk dijadikan data berupa catatan lembaga pendidikan tersebut.

(11)

d. Dokumen

Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen dalam penelitian ini bisa berupa catatan tertulis, rekaman, gambar atau benda yang berkaitan dengan segala hal yang berhubungan dengan peran wali kelas dalam akses informasi akademik sistem informasi rapor online di lembaga tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data dengan field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah metode observasi wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diselidiki.60

Sedangkan Kartini Kartono mengatakan bahwa observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan

gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.61Penelitian ini

60 S

utrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta, Andi Offset, 1994)Hal. 136

61Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung: CV.Mandar Maju, 1990) Hal. 157

(12)

dilaksanakan dengan teknik (participant observation), yaitu dilakukan dengan cara peneliti melibatkan diri atau berinteraksi pada kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian dalam lingkunganya, selain itu juga mengumpulkan data secara sistematik dalam bentuk catatan

lapangan.62 Teknik inilah yang disebut teknik observasi partisipan.

Adapun data yang diambil dari metode observasi adalah sebagai berikut:

a. Sarana dan Prasarana SMPN 4 Surabaya b. Suasana/Iklim Sekolah

c. Peran Wali Kelas

d. Manajemen Rapor Online

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipan tahap pertama, yaitu dimulai dari observasi deskriptif secara luas dengan melukiskan secara umum situasi sosial yang terjadi pada SMPN 4 Surabaya.

2. Wawancara

Untuk memperoleh informasi yang dijadikan data utama dari penelitian, peneliti melakukan teknik wawancara dengan responden serta pihak lain yang terkait dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, kegiatan wawancara dilakukan dengan mengunakan

(13)

wawancara mendalam yang diartikan sebagai upaya untuk menemukan pengalaman-pengalaman informan dari topik tertentu atau situasi yang dikaji. Oleh karena itu, dalam melaksanakan wawancara untuk mencari data digunakan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan

jawaban berupa informasi.63 Dalam wawancara ini peneliti lebih

dahulu menyiapkan siapa yang akan diwawancarai dan menyiapakan materi yang terkait dengan peran wali kelas dalam akses rapor online. Oleh karena itu sebelum dilakukan wawancara, garis besar pertanyaan harus sesuai dengan penggalian data dan kepada siapa wawancara itu dilaksanakan. Di sela percakapan itu diselipkan pertanyaan pancingan dengan tujuan untuk menggali lebih dalam lagi tentang hal-hal yang diperlukan.

Fokus wawancara disini lebih ditekankan untuk menggali data tentang peran wali kelas dalam akses sistem informasi manajemen rapot online. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan wali kelas yang mengupload nilai rapor online pesera didik mereka. Untuk mengarahkan wawancara, peneliti menyiapkan pedoman wawancara, namun dalam pelaksanaanya tidak selalu mengikuti pertanyaan yang telah ditetapkan. Hal ini agar wawancara bersifat mengalir dan kondisional dan terkesan santai.

63Rulam Ahmadi, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, (Malang : Universitas Negeri Malang, 2005) Hal. 71

(14)

Adapun data-data yang diambil dari metode interview atau wawancara sekolah sebagai berikut :

a. Pengelolaan SIM Rapor Online.

b. Sosialisasi SIM Rapor Online terhadap wali kelas/Guru mapel lainnya.

c. Kendala pengoperasian Rapor Online bagi wali murid/Guru mapel lainnya.

d. Peran wali kelas dalam penerapan rapor online. 3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencatat atau mengutip dari dokumen atau prinsip-prinsip yang diperlukan untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden. Sebagai bagian dan metode lapangan peneliti dapat menelaah dokumen historis dan sumber-sumber sekunder lainya, karena kebanyakan situasi yang dikaji mempunyai sejarah dan dokumen-dokumen ini sering menjelaskan bagian aspek situasi tersebut. Dalam hal ini metode dokumentasi dapat membantu mengungkap peran wali kelas dalam penerapan akses sistem informasi manajemen rapor online di SMPN 4 Surabaya.

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: Pertama, dokumen pribadi yang merupakan pengungkapan diri, pandangan diri mengenai pengalaman. Biasanya hal ini terdapat pada buku harian, foto-foto, autobiografi serta surat-surat pribadi yang

(15)

tentunya yang ada keterkaitan dengan penelitian. Kedua, dokumen resmi atau yang lebih dikenal dengan komunikasi tertulis, dan arsip. Hal ini berupa buku laporan kegiatan, memo, pengumuman, instruksi dan sebagainya. Dari studi ini dapat diperoleh data-data tentang peran wali kelas dalam penerapan akses Sistem Informasi manajemen rapot online di SMPN 4 Surabaya.

Adapun data-data yang di ambil dalam metode dokumentasi adalah sebagai berikut:

a. Gambaran umum tentang SMPN 4 Surabaya. b. Latar belakang berdirinya SMPN 4 Surabaya. c. Visi Misi SMPN 4 Surabaya.

d. Struktur organisasi.

e. Data yang berhubungan dengan rapor online. d. Data yang verhubungan dengan wali kelas

Di samping dokumen, dipergunakan pula catatan lapangan atau

field notes yang sangat diperlukan dalam menjaring data kualitatif.

Peneliti akan melakukan pencatatan dengan lengkap dan cepat setelah data terkumpul, agar terhindar dari kemungkinan hilangnya data. Karena itu pengumpulan data dilakukan secara terus-menerus dan baru berakhir apabila terjadi kejenuhan, yaitu dengan tidak ditemukannya data baru dalam penelitian. Dengan demikian dianggap telah diperoleh pemahaman yang mendalam terhadap kajian ini.

(16)

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisa, analisa dalam penelitian ini akan dilakukan sejak dan setelah proses pengumpulan data. Hasil dari wawancara dan catatan lapangan akan dipaparkan secara tertulis sesuai dengan kategorisasi yang telah ditetapkan dan kemudian dianalisa. Dalam analisa pengumpulan data ini peneliti menggunakan: 1) Reduksi Data

Reduksi data yaitu laporan atau rangkuman yang telah diperoleh dari analisis data selama pengumpulan data reduksi, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan, dicari tema atau polanya dan disusun lebih sistematis untuk memperoleh gambaran yang lebih tajam dan lebih sederhana tentang hasil pengamatan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung bahkan data sebelum benar-benar terkumpul sudah mengantisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak sewaktu memutuskan kerangka konseptual, wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan penentuan metode pengumpulan data. Selama pengumpulan data berlangsung sudah terjadi tahapan reduksi, selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus- gugus, menulis memo). Proses ini berlanjut sampai pasca pengumpulan data di lapangan, bahkan pada akhir pembuatan laporan sehingga tersusun lengkap.

(17)

2) Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif.

3) Pengambilan Kesimpulan / Verivikasi

Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan berdasarkan tema untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan. Kesimpulan ini kemudian diverivikasi selama penelitian berlangsung hingga mencapai kesimpulan yang lebih mendalam.

Beberapa komponen analisa tersebut dalam proses dan saling berkaitan, sehingga menentukan hasil akhir dari penelitian data yang disajikan secara sistematis berdasarkan tema-tema yang dirumuskan. Jadi, tugas peneliti berikutnya setelah data terkumpul, yaitu melakukan pelacakan terhadap transkip-transkip hasil wawancara, observasi, dan dokumen sehingga dapat diketahui dan ditelaah mana yang harus ditampilkan dan mana yang tidak perlu ditampilkan sehingga dapat ditetapkan suatu kesimpulan.

(18)

G. Keabsahan Data

Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan atau kredibilitas yang tinggi sesuai dengan fakta di lapangan, maka validasi internal data penelitian dilakukan melalui teknik member chek oleh responden setelah peneliti menuliskan hasil wawancara ke dalam tabulasi data. Member chek adalah proses pengecekan data oleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member chek adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data.64

Sedangkan untuk menguji validitas eksternal, peneliti menggunakan uji depenability dengan mengaudit keseluruhan proses penelitian. Untuk itu pengujian depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dengan mengaudit keseluruhan aktivitas penelitian yang dilakukan oleh auditor yang independen yaitu dosen pembimbing.

64Sugiyono, Metode Pendidikan pendekatan Kuantitaif, kualitatif, dan R&D,(Bandung: Penerbit Alfa Beta, 2013), 375.

Referensi

Dokumen terkait

Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya

adalah vektor bobot yang menghubungkan setiap neuron pada lapisan input ke neuron pertama pada lapisan output, sedangkan adalah vektor bobot yang menghubungkan setiap neuron

membukukan dana MAP dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I pada Rekening KSP/USP Koperasi. menarik dan menerima angsuran jasa/bunga serta pembayaran angsuran

Dugaan subdivisi genetik pada populasi ikan ini juga didukung oleh data frekuensi ha- plotipe; frekuensi dua jenis haplotipe yang pa- ling sering muncul (ABA dan ABB), pada po-

jumlah sampel yang diuji, maka dapat dihitung tingkat cemaran Salmonella sp berdasarkan jumal sampel yang diuji adalah jumlah sampel positif dibandingkan total sampel adalah 20% yang

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Karena atas berkat rahmat-Nya, Skripsi yang berjudul “Pengaruh Loan To Asset Ratio (LAR), Debt Equity Ratio