MINERAL
MINERAL
ANIE YUL
ANIE YULISTYORINI, ISTYORINI, ST., MSST., MScc JURUSAN TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2009 2009
SIFAT-SIFAT MINERAL
SIFAT-SIFAT MINERAL
1.
1.
SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT
FISIK
FISIK
MINERAL
MINERAL
Menurut Isbandi (1986), mineral
Menurut Isbandi (1986), mineral dapat dibedakandapat dibedakan
menurut beberapa sifat fisiknya, antara
menurut beberapa sifat fisiknya, antara lain:lain:
Sifat-sifat yang tergantung pada gaya-gaya Sifat-sifat yang tergantung pada gaya-gaya kohesikohesi
(cohesion)
(cohesion) dan elastisitas dan elastisitas (elasticity)(elasticity), seperti yang, seperti yang
nampak pada
nampak pada sifat-sifat belahan, pecahan,keras,sifat-sifat belahan, pecahan,keras,
keliatan, kekenyala
keliatan, kekenyalan, gambaran n, gambaran pelarutan dan lain-pelarutan dan
lain-lain.
lain.
Sifat-sifat berdasarkan gaya berat bumi Sifat-sifat berdasarkan gaya berat bumi seperti dalamseperti dalam
bentuk berat jenis
Sifat-sifat yang tergantung pada pengaruh Sifat-sifat yang tergantung pada pengaruh cahaya,cahaya,
seperti warna, kilat, derajat
seperti warna, kilat, derajat kejernihan, sifat-sifat optiskejernihan, sifat-sifat optis
yang khas, dan lain-lain.
yang khas, dan lain-lain.
Sifat-sifat yang tergantung pada panas, ialah halSifat-sifat yang tergantung pada panas, ialah hal
hantaran panas, perubahan bentuk,
hantaran panas, perubahan bentuk, mudahnya lebur,mudahnya lebur,
dan lain-lain.
dan lain-lain.
Sifat-sifat berdasarkan gaya-gaya listrik dan Sifat-sifat berdasarkan gaya-gaya listrik dan gaya-gayagaya-gaya
magnet.
magnet.
Sifat-sifat berdasarkan perangsangan Sifat-sifat berdasarkan perangsangan pancaindra,pancaindra,
seperti rasa, rabaan, bau dan
1.1.
1.1.
SIFAT
SIFAT –
– SIFAT BERDASARKAN
SIFAT BERDASARKAN
GAYA-GAYA KOHESI
GAYA-GAYA KOHESI
1. Belahan
1. Belahan
(cleavage)
(cleavage)
Belahan adalah kecenderungan suatu kristal yangBelahan adalah kecenderungan suatu kristal yang
karena pemukulan akan pecah ke sesuatu arah tertentu,
karena pemukulan akan pecah ke sesuatu arah tertentu,
sehingga akan didapatkan bidang yang rata dan licin.
sehingga akan didapatkan bidang yang rata dan licin.
Belahan suatu kristal ditentukan berdasarkan pada:Belahan suatu kristal ditentukan berdasarkan pada:
–
– mudah tidaknya dibelahmudah tidaknya dibelah
–
– bentuk bidang belahanbentuk bidang belahan
–
Bidang belahan selalu berupa bidang-bidang strukturBidang belahan selalu berupa bidang-bidang struktur
kristal, karenanya akan selalu sejajar dengan bidang
kristal, karenanya akan selalu sejajar dengan bidang
kristal. Bidang-bidang kristal ini mempunyai hubungan
kristal. Bidang-bidang kristal ini mempunyai hubungan
dengan sumbu-sumbu
dengan sumbu-sumbu kristalografkristalografis.is.
Bidang belahan merupakan bidang-bidang dimanaBidang belahan merupakan bidang-bidang dimana
kedudukan atom-atomnya berdekatan
kedudukan atom-atomnya berdekatan susunannysusunannya,a,
sedangkan arah lainnya kedudukan atomnya berjauhan.
sedangkan arah lainnya kedudukan atomnya berjauhan.
Selain kedudukan/jarak atom yang satu terhadap yangSelain kedudukan/jarak atom yang satu terhadap yang
lain, yang menentukan belahan suatu kristal adalah
lain, yang menentukan belahan suatu kristal adalah
muatan listrik
Jenis
Jenis
–
–
jenis Belahan
jenis Belahan
Sistem reguler
Sistem reguler
Tetragonal
Tetragonal
Hexagonal
Hexagonal
Rhombis
Rhombis
Monoklin
Monoklin
Triklin
Triklin
2.
2.
Pecahan
Pecahan
(fracture)
(fracture)
Menurut Isbandi (1986), apabila
Menurut Isbandi (1986), apabila tidak terdapat belahan,tidak terdapat belahan,
umumnya terdapat pecahan pada mineral yang kita
umumnya terdapat pecahan pada mineral yang kita
selidiki. Pecahan-pecahan ini banyak terdapat pada
selidiki. Pecahan-pecahan ini banyak terdapat pada
mineral yang bersifat amorf.
mineral yang bersifat amorf.
Macam-macam pecahan antara lain:
Macam-macam pecahan antara lain:
Conchoidal, dimana permukaan pecahan sepertiConchoidal, dimana permukaan pecahan seperti
rumah siput, terdapat pada mineral kwarts, batuan
rumah siput, terdapat pada mineral kwarts, batuan
obsidian.
obsidian.
Kasar dan tajam, seprti pada mineral tembagaKasar dan tajam, seprti pada mineral tembaga
Seperti tanah, terdapat pada kaolin, bauxit, kapur danSeperti tanah, terdapat pada kaolin, bauxit, kapur dan
lain-lain.
3.
3.
Keras
Keras
(hardness)(hardness)
Keras adalah daya tahan mineral terhadap penceratanKeras adalah daya tahan mineral terhadap penceratan
(scratching)
(scratching) atau atau penggoresanpenggoresan (abrasion).(abrasion).
Sifat keras ini penting sekali artinya bagi penentuanSifat keras ini penting sekali artinya bagi penentuan
mineral secara cepat. Penentuan keras mineral
mineral secara cepat. Penentuan keras mineral secarasecara
nisbi, adalah dengan menggunakan skala keras
nisbi, adalah dengan menggunakan skala keras
MOHS yang terdiri atas 10 macam mineral dengan
MOHS yang terdiri atas 10 macam mineral dengan
kekerasan antara 1 sampai dengan 10.
Sk
Sk
ala
ala
MOHS
MOHS
merupakan skala untuk menentukanmerupakan skala untuk menentukankekerasan suatu mineral dengan memberikan cerat atau
kekerasan suatu mineral dengan memberikan cerat atau
goresan pada mineral yang diselidiki.
goresan pada mineral yang diselidiki.
Sebagai contoh jika suatu mineral dapat dicerat dengan
Sebagai contoh jika suatu mineral dapat dicerat dengan
skala keras 7 (kwarts) tetapi tidak dapat dicerat dengan
skala keras 7 (kwarts) tetapi tidak dapat dicerat dengan
skala 6 (veldspat), maka mineral tersebut adalah 6,5
skala 6 (veldspat), maka mineral tersebut adalah 6,5
atau antara 6 dan 7.
Pencerata suatu mineral harus dilakukan sependekPencerata suatu mineral harus dilakukan sependek
mungkin yaitu 0,5 cm dan searah, karena kekerasan
mungkin yaitu 0,5 cm dan searah, karena kekerasan
mineral pada arah yang berbeda
mineral pada arah yang berbeda dapat berbeda puladapat berbeda pula
nilainya.
nilainya.
Selain dengan cara penceratan, penentuan kerasSelain dengan cara penceratan, penentuan keras
mineral dapat dilakukan dengan cara pengasahan
mineral dapat dilakukan dengan cara pengasahan
(grinding method),
(grinding method), penggoresanpenggoresan (abrasion method),(abrasion method), caracara
penekanan
penekanan (identing method),(identing method), sehingga nilai kerassehingga nilai keras
tersebut dapat berbeda-beda.
Skala Kekerasan MOHS
Skala Kekerasan MOHS
MOHSMOHS Keras methodeKeras methode
POSCHIL POSCHIL Boormethode Boormethode PFAFF PFAFF Slijpmethode Slijpmethode ROSIWALL ROSIWALL Drukmethode Drukmethode AUERBACH AUERBACH 1. Talk 1. Talk 2,32,3 1,1251,125 0,030,03 4,44,4 2. Gips 2. Gips 9,59,5 13,513,5 1,251,25 12,512,5 3. Kalsit 3. Kalsit 22,522,5 2424 4,54,5 8080 4. Fluorit 4. Fluorit 35,535,5 3838 5,05,0 100100 5. Apatit 5. Apatit 5555 7272 6,56,5 201201 6. 6. VVeldspaeldspatt 108108 200200 3737 220220 7. Kwarts 7. Kwarts 300300 300300 120120 268268 8. Topas 8. Topas 450450 460460 175175 457457 9. Korund 9. Korund 10001000 10001000 10001000 10001000 10. Intan 10. Intan 14001400 22002200
4.
4.
Sifat dalam
Sifat dalam
(tenacity)
(tenacity)
Sifat ini merupakan sifat mineral pada saat kita lakukan
Sifat ini merupakan sifat mineral pada saat kita lakukan
usaha pemecahan, pemotongan, pembengkokan,
usaha pemecahan, pemotongan, pembengkokan,
penghancuran dan lain-lain.
penghancuran dan lain-lain.
Sifat
Sifat
–
–
sifat dalam yang penting antara lain: sifat dalam yang penting antara lain:
Kenyal/elastisKenyal/elastis: keping mineral yang tipis dapat kita: keping mineral yang tipis dapat kita
bengkokkan dan tidak pecah/putus, kalau tenaga kita
bengkokkan dan tidak pecah/putus, kalau tenaga kita
lepaskan meka kedudukannya kembali seperti semula,
lepaskan meka kedudukannya kembali seperti semula,
contohnya mika.
Fleksibel: dapat dibengkokkan tanpa pecah, kalauFleksibel: dapat dibengkokkan tanpa pecah, kalau
tenaga kita lepaskan, mineral tetap
tenaga kita lepaskan, mineral tetap bengkok, contohnyabengkok, contohnya
pada talk.
pada talk.
Dapat dipilin: contohnya pada emas dan tembaga.Dapat dipilin: contohnya pada emas dan tembaga.
Rapuh: mudah dibubuk atau dihancurkan tetapi tidakRapuh: mudah dibubuk atau dihancurkan tetapi tidak
dapat diiris-iris menjadi keping-keping seperti pada
dapat diiris-iris menjadi keping-keping seperti pada
kwarts.
kwarts.
Mudah ditempa: menjadi lempeng-lempeng tipis seprtiMudah ditempa: menjadi lempeng-lempeng tipis seprti
pada emas, tembaga
1.2.
1.2.
BERAT
BERAT
JENIS
JENIS
Menurut Isbandi (1986), salah satu cara penentuan
Menurut Isbandi (1986), salah satu cara penentuan
berat jenis secara teliti ialah dengan menggunakan
berat jenis secara teliti ialah dengan menggunakan
p y c n o m e t e r
p y c n o m e t e r . Cara-cara . Cara-cara pengukurannpengukurannya adalahya adalah
sebagai berikut:
sebagai berikut:
Mineral yang akan ditentukan berat jenisnya ditimbangMineral yang akan ditentukan berat jenisnya ditimbang
terlebih dahulu, misalnya beratnya
terlebih dahulu, misalnya beratnya aa gram. gram.
Selanjutnya pycnometer diisi dengan aquadest sampaiSelanjutnya pycnometer diisi dengan aquadest sampai
penuh dan selanjutnya ditimbang misalnya
penuh dan selanjutnya ditimbang misalnya bb gram. gram.
Akhirnya mi Akhirnya mineral dimasukkneral dimasukkan ke dalam pycan ke dalam pycnometernometer
yang penuh air tersebut dan ditimbang, misalnya
yang penuh air tersebut dan ditimbang, misalnya cc
gram.
Berat jenis mineral
Berat jenis mineral
c
c
b
b
a
a
a
a
B
BJ
J
))
((
1.3.
1.3.
SIFAT-SIFAT YANG TERGANTUNG
SIFAT-SIFAT YANG TERGANTUNG
PADA PENGARUH CAHAYA
PADA PENGARUH CAHAYA
1.
1.
Warna
Warna
Warna mineral merupakan sifat fisis yang pertama kaliWarna mineral merupakan sifat fisis yang pertama kali
dapat kita lihat.
dapat kita lihat.
Beberapa mineral mempunyai warna yang hampirBeberapa mineral mempunyai warna yang hampir
selalu tetap
selalu tetap →→ IDIOCHROMATISIDIOCHROMATIS
Warna yang tetap ini akibatWarna yang tetap ini akibat unsur unsur penyusunannypenyusunannyaa
yang tetap
2.
2. Derajat Kejernihan (Degree of Derajat Kejernihan (Degree of TransparencyTransparency))
Sifat ini Sifat ini merupakan kemampuan mineral untuk meneruskanmerupakan kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya
cahaya →→ jernih/transparen jernih/transparen
cth:
cth: grafit, pyrit, galenitgrafit, pyrit, galenit
opage/tidak tembus cahayaopage/tidak tembus cahaya →→ tidak meneruskan cahayatidak meneruskan cahaya cth: kwarts, selenit, dll
cth: kwarts, selenit, dll
3.
3.
Kilat (Luster)
Kilat (Luster)
Kilat mineral adalah kenampakan permukaan mineral
Kilat mineral adalah kenampakan permukaan mineral
karena pantulan cahaya
karena pantulan cahaya → erat hubungannya dengan→ erat hubungannya dengan
daya tembus mineral terhadap
daya tembus mineral terhadap cahaya, pembiasacahaya, pembiasa
serta struktur
serta struktur kristalnya.kristalnya.
Kilat mineral dibedakan menjadi:
Kilat mineral dibedakan menjadi:
a.
a. Kilat logam:Kilat logam: mineral yang tidak tembus cahaya danmineral yang tidak tembus cahaya dan
biasanya berat → pyrit,
biasanya berat → pyrit, wolframit, galenitwolframit, galenit
b.
b. Kilat setengah logam:Kilat setengah logam: bahan-bahan setengah logambahan-bahan setengah logam
→selenium, bismuth, tellurium
c.
c. Kilat Kilat bukan bukan logam:logam:
→
→
kilat sepertikilat seperti kaca: kwarta, sfaleritkaca: kwarta, sfalerit→
→
mutiara: asbes, gipsmutiara: asbes, gips→
→
kilat keruh: tanah,kaolin, bauxitkilat keruh: tanah,kaolin, bauxit→ lemak: talk, nephelin, dll
4.
4.
Cerat (streak)
Cerat (streak)
Cerat mineral merupakan warna bubuk mineral, danCerat mineral merupakan warna bubuk mineral, dan
sering digunakan dalam determinasi mineral.
sering digunakan dalam determinasi mineral.
Warna mineral dapat bermacam-macam, tetapi ceratWarna mineral dapat bermacam-macam, tetapi cerat
biasanya beda
biasanya beda
Penentuan warna cerat adalah dengan penghancuran,Penentuan warna cerat adalah dengan penghancuran,
penceratan dll.
penceratan dll.
Menceratkan mineral yang diselidiki pada kepingMenceratkan mineral yang diselidiki pada keping
porselin yang belum diglasur
Contoh: mineral hematit, geothit dan magnetit yang hitam
Contoh: mineral hematit, geothit dan magnetit yang hitam
warnanya.
warnanya.
Hematit
Hematit
→
→
coklat hitam coklat hitamGeothit
Geothit
→
→
coklat kuning coklat kuningMagnetit
1.4.
1.4.
SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT
YANG
YANG
TERGANTUNG
TERGANTUNG
PADA
PADA
PANAS
PANAS
1.
1.
Penghantar Panas/Isolator Panas
Penghantar Panas/Isolator Panas
→
→
Cu, Fe Cu, Fe→
→
asbes, mikaasbes, mika2.
2.
Nilai lebur
Nilai lebur
mudah tidaknya suatu mineral lebur/leleh ataupun
mudah tidaknya suatu mineral lebur/leleh ataupun
menjadi plastis ditentukan dengan skala lebur
menjadi plastis ditentukan dengan skala lebur
KOBELL yang terdiri atas 7 macam mineral:
a. a. StibitStibit
→
→
525 525ooCC b. b. ChalkopyritChalkopyrit → 800→ 800ooCC c. c. Almandit Almandit→
→
1050 1050ooCC d. d. Aktionit Aktionit→
→
12001200ooCC e. e. OrthoklasOrthoklas→
→
13001300ooCC f. f. EnstatitEnstatit→
→
14001400ooCC g. g. KwartsKwarts→
→
14001400ooCC1.5.
1.5.
SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT
BERDASARKAN
BERDASARKAN
GAYA-
GAYA-GAYA MAGNIT DAN LISTRIK
GAYA MAGNIT DAN LISTRIK
Magnetis : Magnetit (FeMagnetis : Magnetit (Fe33OO44), pyrotit (FeS), ), pyrotit (FeS), ferroplatinferroplatin
(FePt)
(FePt)
Sifat-sifat elektrisSifat-sifat elektris
→
→
bermuatan listrik karena bermuatan listrik karena penggosokpenggosokan an (frictional(frictionalelectricity
electricity) : ) : intan, turmalin, topas.intan, turmalin, topas.
→
→
bermuatan listrik karena bermuatan listrik karena pemanasanpemanasan(pyroelectrici
(pyroelectricity): pemanasan pada ty): pemanasan pada 1 ujung akan1 ujung akan
terjadi panas pada ujung lainnya.: mineral turmalin,
terjadi panas pada ujung lainnya.: mineral turmalin,
kwarts
kwarts
→
→
PiezoelePiezoelektrisitet: terjadi karena ktrisitet: terjadi karena ada penekanan.ada penekanan.Sifat ini ditunjukkan oleh mineral polar: kwarts
→
→
Penghantar listrik: Cu, FePenghantar listrik: Cu, Fe→
1.5.
1.5.
SIFAT-SIFAT
SIFAT-SIFAT
BERDASARKAN
BERDASARKAN
PERANGSANGAN PANCAINDRA
PERANGSANGAN PANCAINDRA
1.
1. RasaRasa
→
→
asin (NaCl), pahit (epsomit MgSOasin (NaCl), pahit (epsomit MgSO44.7H.7H22O), dinginO), dingin(chilisalpeter NaNO
(chilisalpeter NaNO33), asam (cuka), Alkalis (tawas)), asam (cuka), Alkalis (tawas)
2. Bau
2. Bau
→
→
bau timbul karena digosok, dibasahi, direakskan denganbau timbul karena digosok, dibasahi, direakskan denganasam.
asam.
→
→
bawang putih (As), lobak (Se), belerang (S), arangbawang putih (As), lobak (Se), belerang (S), arang(batubara, aspal), tanah (kaolin)
(batubara, aspal), tanah (kaolin)
3.
3. RabaanRabaan
→
→
lemak (talk), kasar (kapur), licin lemak (talk), kasar (kapur), licin (mineral sepiolit), melekat(mineral sepiolit), melekat(kaolin, diatomit)
2. SIFAT
2. SIFAT
–
–
SIFAT KIMIA MINERAL
SIFAT KIMIA MINERAL
TUJUAN
TUJUAN
1.
1. Menentukan susunan kimia tiap-tiap species mineralMenentukan susunan kimia tiap-tiap species mineral
2.
2. Menunjukkan hubungan kimia antara macam-macamMenunjukkan hubungan kimia antara macam-macam
mineral
mineral
3.
3. Menerangkan cara-cara penyelidikMenerangkan cara-cara penyelidikan an mineral secaramineral secara
untuk membedakan antara mineral yang
untuk membedakan antara mineral yang stu denganstu dengan
lainnya.
2.1.
2.1.
Penentuan
Penentuan
Susunan
Susunan
Kimia
Kimia
Mineral
Mineral
Penentuan susunan kimia mineral
Penentuan susunan kimia mineral → analisa kualitatif→ analisa kualitatif
dan kuantitatif
dan kuantitatif
→
→ Analisa Kualitatif Analisa Kualitatif : : menentukan unsur menentukan unsur apa apa yangyang
terdapat dalam suatu mineral.
terdapat dalam suatu mineral.
→
→ Analisa Analisa Kuantitatif : Kuantitatif : menentukan kadar menentukan kadar masingmasing-
-masing
masing unsur unsur suatu suatu mineralmineral
contoh: Dari analisa kualitatif diketahui mineral
contoh: Dari analisa kualitatif diketahui mineral
mengandung unsur-unsur Cu, Fe, dan S.
mengandung unsur-unsur Cu, Fe, dan S. Dari analisaDari analisa
kuantitatif didapatk
kuantitatif didapatkan an kadar masing-masing unsur Cukadar masing-masing unsur Cu
34,89%, Fe 30,04% dan S 34,51%
Unsur
Unsur Analisis Analisis % % BeratBerat
Atom Atom Perbandingan Perbandingan Senyawa Senyawa Pembulatan Pembulatan Perbandingan Perbandingan
Cu
Cu
34, 34, 89 89 : : 63,54 63,54 = = 0,54910,5491 30,04 30,04 : : 55,85 55,85 = = 0,53780,5378 34,51 34,51 : : 32,07 32,07 = = 1,07681,0768 1,021 1 1,021 1Fe
Fe
1,000 1 1,000 1S
S
2,002 2 2,002 2Rumus empiris mineral tersebut adalah :
2.2
2.2
Penyelidikan
Penyelidikan
Mineral
Mineral
Secara
Secara
Kimia
Kimia
→ Analisa Kualitatif : menentukan unsur apa yang terdapat
→ Analisa Kualitatif : menentukan unsur apa yang terdapat
dalam suatu mineral.
dalam suatu mineral.
→ Analisa Kuantitatif : menentukan kadar masing
→ Analisa Kuantitatif : menentukan kadar masing-masing-masing
unsur suatu mineral.
unsur suatu mineral.
Analisa Kua
Analisa Kualitatiflitatif
Penggunaan asam-asam (regensia) dalam kondisiPenggunaan asam-asam (regensia) dalam kondisi
basah →
basah → cara basahcara basah
Penggunaan pipa peniup → analisis pipa peniup (Penggunaan pipa peniup → analisis pipa peniup (blowblow
pipe analys
A. Penyelidikan denga
A. Penyelidikan denga
n cara basah
n cara basah
Reagen yang digunakan: HCl, HNO
Reagen yang digunakan: HCl, HNO33, H, H22SOSO44 selanjutnyaselanjutnya
NH
NH44OH, larutan BaClOH, larutan BaCl22, AgNO, AgNO33, ammonium oksalat dan, ammonium oksalat dan
aquadestilata.
aquadestilata.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Derajat pelarutanDerajat pelarutan
Penentuan derajat pelarutan
Penentuan derajat pelarutan
a.
a. Larut dengan sempurnaLarut dengan sempurna → oksida (hematit, → oksida (hematit, limonit,limonit,
geothit)
geothit)
b.
b. Larut dengan pengeluaran Larut dengan pengeluaran buih/gasbuih/gas → karbonat (CO→ karbonat (CO22))
c.
c. Pemisahan bagian yang sukar larut terjadi padaPemisahan bagian yang sukar larut terjadi pada
beberapa mineral:
beberapa mineral:
→ silikat: menyerupai gel
→ silikat: menyerupai gel
→ sulfida: pemisahan apabila diberi H
→ sulfida: pemisahan apabila diberi H22SOSO44
→ senyawa Pb, Ag, Hg + HCl memberikan residu
→ senyawa Pb, Ag, Hg + HCl memberikan residu
chlorida
Mineral-minera
Mineral-mineral l yang yang tidak tidak dapat dapat larut larut pada pada pemberianpemberian
asam antara lain:
asam antara lain:
→ oksida
→ oksida-oksida: kwarts, korund, spinel, chromit,-oksida: kwarts, korund, spinel, chromit,
diaspor, rutil, kasiterit
diaspor, rutil, kasiterit
→
→ silikiasilikiat-silikat: t-silikat: titanit-titanit, titanit-titanit, tantalat-tantalat, tantalat-tantalat, niobat-
niobat- niobat.
niobat.
→
→ beberapa beberapa sulfat: sulfat: barit, barit, celesitcelesit
→