• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. Orisinalitas

Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi dengan HPL. Dengan desain dan sistematika yang lain dari rak buku lainnya, menjadikan produk yang penulis buat lebih menonjol dari karya desain lainnya. Tetapi masih memiliki kekurangan pada beratnya. Maka kedepannya penulis akan lebih mempertimbangkan material yang akan digunakan.

Perbedaan karya perancangan ini dengan karya desainer lain adalah berdasarkan riset yang saya kumpulkan desainer lain ada juga yang memiliki rancangan rak buku yang bisa diputar, namun rak buku desainer itu tidak memiliki kerangka luar, jadi pada saat konsumen sudah selesai menyimpan buku, rak buku tidak bisa diputar untuk menghilangkan buku dari pandangan dan rak buku desainer itu tidak bisa menjadi pembatas ruangan seperti yang penulis buat.

Sedangkan pada perancangan ini memiliki kelebihan pada konsep yang menggunakan rak buku bisa menyimpan buku dengan aman dan rak buku ini bisa dijadikan sebagai pembatas atau partisi ruangan.

B. Kelompok Pengguna Produk

Target utama penulis adalah masyarakat yang gemar membaca. Lebih tepatnya remaja dan dewasa. Segmentasi pasar demografi yaitu remaja dan dewasa, khususnya yang memiliki style atau gaya modern. Yang memiliki status ekonomi menengah ke atas. Pada kelompok masyarakat ini terdapat daya beli yang cukup tinggi, sehingga kelompok masyarakat tersebut lebih mempertimbangkan kualitas daripada harga.

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

Tujuan perancangan ini adalah untuk menambah fungsi dari rak buku. Dan juga sebagai pengembangan ide furnitur – furnitur di Indonesia. Khususnya untuk furnitur dengan gaya minimalis.Menghadirkan desain rak buku yang berbeda dari desain rak buku yang sudah ada.

(2)

2. Manfaat

a. Untuk Personal

1) Mengetahui wawasan lebih luas di dunia furnitur 2) Belajar lebih banyak mengenai gaya – gaya furnitur

b. Untuk Masyarakat

1) Memberi inspirasi pada masyarakat untuk membuat desain yang lebih baik, fungsional, dan menarik.

D. Relevansi dan Konsekuensi Studi 1. Logika dan Perancangan

Zaman sudah semakin modern, masyarakat mulai meninggalkan gaya lama dan berpindah ke gaya modern. Masyarakat yang sudah berpindah gaya dari lama ke gata modern cenderung lebih menyukai furniture – furniture bergaya modern.

Bentuk rumah modern khususnya gaya minimalis yang didominasi dengan perpaduan bentuk kotak yang sederhana. Hal ini dapat diilhami sebagai sebuah pendekatan untuk rancangan desain meja belajar. Setidaknya akan lahir gambaran rancangan desain meja belajar yang berbentuk kotak minimalis yang modern lagi sederhana.

2. Teknologi yang dibutuhkan

a. Mesin Gergaji Potong

Gambar 1 : Mesin gergaji potong (Sumber : Anggia Eka Adriana, 2015)

Mesin gergaji potong ini digunakan untuk memotong kayu, multiplek dan lain sebagainya. Mesin gergaji ini memiliki mata pisau berbentuk bulat. Mesin gergaji ini bekerja dalam porosnya.

(3)

b. Mesin Bor

Gambar 2 : Mesin bor (Sumber : Anggia Eka Adriana, 2015)

Mesin bor ini berguna untuk melubangi kayu. Kegunaan lain mesin bor ini selain untuk melubangin kayu adalah untuk memasang skrup dan melepas skrup.

c. Mesin Amplas Kayu

Gambar 3 : Mesin amplas kayu (Sumber : Anggia Eka Adriana, 2015)

(4)

Mesin amplas kayu ini berguna untuk menghaluskan pinggiran – pinggiran atau ujung – ujung multiplek maupun kayu yang masih kasar. Mesin ini juga bisa menghaluskan pinggiran – pinggiran HPL yang belum menempel rapih pada multiplek.

3. Material yang Dipergunakan

a. Multipleks

Gambar 4 :Multipleks (Sumber :Google)

Multiplek merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya. Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan dipress. Tekstur lapisan kayunya l ebih rapat, sehingga memiliki kekuatan yang lebih baik dan daya tahan terhadap air lebih kuat. Dengan penangangan yang baik, multiplek bisa bertahan hingga sepuluh tahun. Plywood adalah Kayu lapis yang biasa disebut tripleks atau multipleks, sesuai dengan namanya kayu lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu, jenis kayunya pun bervariasi tergantung dari harga dan mutu yang kita inginkan baik kayu sengon,kayu meranti dan lain-lain. Lembaran-lembaran lapis kayu tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar lapis kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu disebut multipleks.Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 6mm, 9mm, 15mm dan 18mm dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja. Plywood juga memiliki banyak pilihan motif, biasanya kerap digunakan sebagai pelapis lemari ataupun kitchen set, antara lain motif jati, sungkai, nyatoh, dan lain-lain. Masing-masing motif mempunyai ciri khas dan warna tersendiri, umumnya plywood dilapisi oleh lapisan bermotif ini

(5)

difinishing dengan cara plitur dan melamik. Multiplek berdasarkan kayunya terbagi dalam 2 jenis yaitu :

1) Softwood

Gambar 5 :Softwood (Sumber :Google)

Kayu lapis yang berbahan dasar kayu lunak, biasanya terbuat dari kayu Albasia Falcata atau di daerah Jawa Barat disebut kayu Jingjing sedang di Jawa Tengah disebut kayu Sengon di beberapa daerah disebut dengan kayu Angsana. Karena bobotnya yang ringan plywood jenis ini banyak dipergunakan untuk pembuatan furniture dalam ruangan, kotak packing dan lain lain.

2) Hardwood

Gambar 6 :Hardwood (Sumber :Google)

Kayu lapis yang berbahan dasar kayu keras, biasanya terbuat dari kayu meranti atau ada juga yang terbuat dari kayu dari pohon buah buahan. Karena bobotnya yang berat plywood

(6)

jenis ini banyak juga dipergunakan untuk pembuatan furniture dalam ruangan, bekesting atau papan penahan pengecoran. Selain ada juga multiplek yang disebut dengan Triplek Fancy, yang dikenal juga sebagai triplek dekorasi (decorative plywood), adalah kayu lapis yang memiliki permukaan berasal dari kayu yang memiliki tampilan indah. Permukaan nya bisa berasal dari kayu lokal semisal Jati, Mahoni , Sungkai dan lain lain, atau dari kayu import semisal Red Oak, White Oak, Mapple dan lain sebagai nya. Soal harga, tetu saja lebih mahal dari pada triplek biasa.

b. HPL (High Pressure Laminate)

Bahan pelapis furniture atau pun mebel dengan motif warna terbanyak diantara finishing interior lainnya, khususnya model minimalis dan merupakan salah satu alternative finishing material yang terbuat dari resin, penolin, kraft paper, dan kertas dekor.

HPL tersedia dalam pilihan warna dan corak alternative pilihan dalam menentukan tampilan keindahan dari furniture minimalis. Ketebalan HPL tersedia dari mulai 0,7 mm – 1 mm. HPL terbagi dalam beberapa jenis, yaitu :

1) HPL Solid Color / Warna Solid

Gambar 7 : Warna Solid (Sumber :Google)

HPL hadir dalam warna – wana yang kuat dan berani. Ada yang tampil glossy atau yang doff. Pemilian warna yang kuat akan membuat furniture yang indah terlihat lebih menarik.

(7)

2) HPL Real Wood / Motif kayu

Gambar 8 : Motif Kayu (Sumber :Google)

Nuansa alami dan natural pilihan warna kayu, lengkap dengan guratan – guratan alami. HPL bercorak kayu yang unik dan menarik. Jenis Real Wood terdapat beberapa motif :eye, classic eye, cat eye, dan bird eye. 3) HPL Special features / Motif Khusus

Gambar 9 :Motif Khusus (Sumber :Google)

HPL jenis ini tersedia dalam warna – warna metal, dan gradasi yang berani. Motif spesial tercipta dari hairline, retro hairline, dan snake leather.

(8)

4. Biaya Perancangan dan Produksi

Untuk perancangan dan produksi, penulis mengeluarkan biaya untuk bahan baku, proses penyelesaian, dan para pekerja yang mengerjakan produk penulis di tempat mereka bekerja. Biaya yang dikeluarkan penulis untuk memproduksi rak buku putar sebanyak Rp 2.200.000,- Besar kecilnya biaya produksi bisa juga tergantung dari tempat pembuatan produk.

E. Skema Proses Kerja

Gambar

Gambar 1 : Mesin gergaji potong                (Sumber : Anggia Eka Adriana, 2015)
Gambar 4 :Multipleks      (Sumber :Google)
Gambar 5 :Softwood                     (Sumber :Google)
Gambar 7 : Warna Solid                        (Sumber :Google)

Referensi

Dokumen terkait

Segala puja dan puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas anugerah dan limpahan Taufiq, Rahmat, dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

kapal, kapal suar, kapal pemadam kebakaran, kapal keruk, keran terapung dan sejenisnya, yang mempunyai berat di atas 100 DWT sampai dengan 1.000 DWT. Perahu layar pakai atau

Selanjutnya melakukan identifikasi proses bisnis yang sedang berjalan, mengidentifikasi proses nasabah mengajukan pinjaman kredit hingga proses pencairan,

Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan

Penulisan Tesis ini dengan Judul “PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA GURU TIDAK TETAP YANG BEKERJA DI SEKOLAH SWASTA DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi Perkara

 PT Campina Ice Cream Industry Tbk membukukan kinerja yang baik sepanjang kuartal pertama 2018, dengan pencapaian penjualan dan laba bersih yang naik secara signifikan,

Mengetahui penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilaksanakan oleh pengelola pabrik kelapa sawit PT Steelindo Wahana Perkasa apakah sudah

Pemberi kerja pada perusahaan kecil, mungkin akan memulai dengan system manajemen sumber daya manual, biasannya dalam mendapatkan dan mengorganisasi satu set standar