• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAMUS BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAMUS BAHASA INDONESIA"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KAMUS

(3)

KAMUS

BAHASA INDONESIA

PUSAT BAHASA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

JAKARTA, 2008

(4)

499.213

KAM Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun k Kamus Pusat Bahasa.

Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN 978-979-689-779-1

(5)

TIM REDAKSI

KAMUS BAHASA INDONESIA

Pemimpin Redaksi Dendy Sugono Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani Redaksi Pelaksana Ketua

Meity Taqdir Qodratillah Anggota

Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto

Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita

Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi

(6)

PRAKATA

Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa.

Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju).

Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan.

Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.

Jakarta, 28 Oktober 2008 Kepala Pusat Bahasa

Dendy Sugono Pemimpin Redaksi

(7)

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN

KAMUS BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar

Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam

maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja.

Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata.

Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan

kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban

(8)

bangsa Indonesia.

Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional

(9)

Daftar Isi

Tim Redaksi v

Prakata vii

Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix

Daftar Isi xi

Petunjuk Pemakaian Kamus xiii

(10)

PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS

A. Ejaan

Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah

ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan

Istilah.

B. Bentuk Susunan Kamus

Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa

Indonesia disusun seperti berikut.

1. Kata Dasar dan Kata Turunan

Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan

kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya

(kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai

sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata

bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk

derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai

berikut.

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus

asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;

tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl

menghadapi setiap masalah;

menyabarkan

v menenangkan perasaan (pikiran dsb);

menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;

penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak

lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap

(11)

kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang

(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;

tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan

temanku yg ~di antara teman-temanku

2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang

Kata ulang atau bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini

diatur atau disusun sebagai berikut.

a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti

alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema.

b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema.

c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan

sebagai sublema. Contoh:

bersaf-saf diletakkan sesudah saf

tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng

3. Gabungan Kata

a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi

diper-lakukan sebagai lema. Contoh:

salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak

sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg

diberikan;

penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;

penyelewengan

b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di

per-lakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang

berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut

abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda

hubung ganda (--) Contoh:

sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang

pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb);

(12)

-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda

penghargaan, kenangkenangan, dsb); pisang hati batang pisang;

-- tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah;

c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan

atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di

bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak

dengan tanda tilde (~). Contoh:

saji n ...;

menyajikan v ...;

tersaji v ...;

sajian n ...;

penyaji n ...;

-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan

ilmiah

C. Tanda Baca

1. Tanda Hubung (-)

a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.

Contoh:

a) main-main

b) saban-saban

b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan

tingkat atau urutan. Contoh:

ke-4

ke-7

ke-9

2. Tanda Hubung Ganda (--)

Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat

dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

(13)

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia

menjalankan usahanya;

3. Tilde (~)

Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam

contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:

sabar a ...;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~

dl menghadapi setiap masalah;

4. Cetak Miring

Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label

kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat.

Contoh:

a) Label Kelas Kata

a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p

(par-tikel), pron (pronomina), dan v (verba)

b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak

lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini

dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu:

dng – ia menjalankan usahanya;

5. Cetak Tebal

(14)

Contoh:

piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih

dan

sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk

meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan

malam sudah disiapkan;

...;

b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem

(kata yg memiliki lebih dari satu makna).

Contoh

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus

asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang;

tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya;

c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata.

Contoh:

saji n ...;

menyajikan v ...;

...

penyaji n ...;

-- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan

ilmiah

6. Koma (,)

1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf

kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh:

a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia

b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia

2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata

yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh:

(15)

3)

Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian

sebagai pilihan bentuk kata. Contoh:

sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

disiarkan

7. Titik Koma (;)

1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang

bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada

penjelasan makna.

Contoh:

salah guna, menyalahgunakan

v melakukan sesuatu tidak

sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg

diberikan;

penyalahgunaan

n

proses, cara, perbuatan menyalahgunakan;

penyelewengan

2) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna

sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi

terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk

derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun).

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl

menghadapi setiap masalah;

menyabarkan

v menenangkan perasaan (pikiran dsb);

menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah;

penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak

lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap

(16)

kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang

(sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini;

tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku

yg ~di antara teman-temanku

8. Titik Dua (:)

Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir

deskripsi dan sebelum contoh pemakaian.

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

9. Tanda Kurung ((...))

Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau

bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh

tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau

pernyataan yang terdapat di depannya.

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

10. Garis Miring (/.../)

Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur

bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan

kata.

Contoh:

sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum

(17)

11. Tika Atas atau Superskrip

Tika atas atau superskrip (

1

...,

2

...,

3

...) dipakai untuk menandai bentuk

homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di

depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke

atas.

Contoh:

a)

1

bisa a mampu; dapat: dia C berenang;

2

bisa n zat racun dr binatang (spt ular);

b)

1

seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola

itu berakhir ņ

2

seri n cahaya:

ņ wajahnya;

12. Angka Arab

Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai

makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan

seterusnya).

Contoh:

sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2

tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan

usahanya;

D. Label dan Singkatan Kata

1) Label Kelas Kata

n

nomina

v

verba

a

adjektiva

adv adverbia

num numeralia

p

partikel

pron pronomina

(18)

2) Singkatan Kata

dl

dalam

dng dengan

dp

daripada

dr

dari

dsb dan sebagainya

kpd kepada

krn karena

msl misalnya

pd

pada

sbg sebagai

spt seperti

thd terhadap

tt

tentang

yg

yang

(19)

1766 U, u n huruf ke-21 abjad Indonesia ua

uai

1

uak n kaka

n 1 kp tua; 2 kp uak

ark n mak; ibu k dr ayah atau ibu

2

uak n bunyi kerbau, katak, dan beberapa

rnacam burung;

menguak v mengeluarkan bunyi uak:

terdengar bunyi ~ dari ladang

1

uan ark n kp tuan;

menguani (kan) v menguasai; mengurus

(memerintah dsb); menjaga

2

uan ark n uban

uanda ark n pak tua; mak tua

uang n 1 alat tukar atau standar ukur nilai

(kesatuan hitung) yg sah, terbuat dr ker-tas, emas, perak, atau logam yg dicetak pemerintah suatu negara; 2 harta; kekayaan;

-- adat uang untuk membayar ongkos

perkara, ongkos administrasi, dsb;

-- antaran uang sbg pemberian dr pihak

mempelai laki-laki kpd calon mertua untuk biaya perkawinan; -- bandar uang yg dipertaruhkan dl perjudian; -- belanja uang yg disediakan untuk belanja sehari-hari; gaji; upah; -- buta gaji yg diterima oleh orang yg tidak bekerja; -- duduk uang yg dibayarkan sbg imbalan kpd pe-serta rapat, konferensi, sidang atau rapat;

-- fiat uang kertas yg tidak didukung atau

tidak dapat ditukarkan dng uang kertas lain atau emas; -- giral alat penyebaran atau alat tukar dl bentuk surat-surat ber-harga spt cek; -- gratifikasi uang yg di-berikan tanpa syarat; -- hangus 1 uang pemberian dr pihak mempelai laki-laki kpd pihak wanita untuk membantu biaya perkawinan; 2 uang anggaran yg tidak habis terpakai sehingga tersisa krn me-lampaui batas waktu yg telah ditentukan biasanya harus dikembalikan kpd peme-rintah; -- hilang uang yg diberikan sbg

tanda jadi suatu perjanjian sewa-menye-wa dan tidak diperhitungkan dl kese-luruhan biaya sewa-menyewa;

-- insentif uang untuk merangsang sese-orang melakukan sesuatu; uang perang-sang; -- jadi uang yg dibayarkan terlebih dahulu sbg tanda telah terjadi transaksi; uang sbg tanda jadi dl jual beli; panjar;

-- jaga uang yg diberikan sbg upah

ber-jaga atau menunggu rumah dsb;

-- jaga-jaga uang yg sengaja disimpan

untuk dipakai apabila diperlukan saja, msl apabila uang yg telah disediakan tidak mencukupi; -- jajan uang yg diberikan untuk dibelanjakan sewaktu-waktu, biasanya untuk anak-anak yg belum bekerja; -- jalan uang untuk biaya perjalanan; ongkos kendaraan, biaya, makan, dsb yg diberikan kpd karyawan yg bertugas ke luar kota; -- jaminan uang tanggungan; -- jasa uang yg diberikan sbg pembalas jasa spt hadiah uang pensiun, bonus; -- jemputan uang yg diberikan kpd bakal menantu laki-laki sbg permintaan akan dijadikan menantu (dl sebagian masyarakat Minang-kabau);

-- jujur uang yg diberikan pengantin

laki-laki kpd calon mertua; -- kartal uang yg berupa logam atau kertas sebagaimana yg dipakai untuk jual beli sehari-hari;

-- kas sejumlah uang yg disimpan

peru-sahaan untuk membayar pengeluaran yg segera atau tiba-tiba; -- kembalian uang kelebihan pembayaran yg harus dikem-balikan kpd pembayar; -- keras uang yg tetap mantap nilainya dl pertukaran dng uang lain di dunia internasional; -- kertas uang yg terbuat dr kertas bukan logam, dikeluarkan oleh bank pemerintah;

-- kerohiman uang yg diberikan secara

cuma-cuma oleh pemilik lahan kpd pemakai lahan tanpa izin; uang ganti

U

(20)

1767

rugi; -- kertas bank janji yg dibuat oleh bank untuk membayar kpd seseorang, diterbitkan berdasarkan undang-undang, dan berlaku sbg alat bayar; -- ketat Ek uang yg beredarnya dibatasi oleh kebijakan bank sentral; -- komisi uang sbg upah menjualkan barang atau memberikan jasa;

-- kontan uang yg segera atau pd waktu itu juga dapat digunakan untuk dibelanja-kan; -- kuat Ek uang dng nilai atau daya beli yg mantap; -- mahal uang yg dipin-jamkan dng tingkat bunga tinggi;

-- murah uang yg dipinjamkan dng

tingkat bunga rendah; -- palsu uang yg tidak resmi dikeluarkan oleh pemerintah berdasarkan pasal 245 KUHP; -- pangkal sejumlah uang yg harus dibayar oleh seseorang untuk dapat diterima sbg ang-gota suatu organisasi msl uang pangkal yg dibayar seorang buruh agar dapat menjadi anggota serikat buruh; -- rapel uang (gaji dsb) yg diterima seseorang di belakang sekaligus dl satu waktu tertentu;

-- suap 1 pembayaran sebagian dr upah

oleh buruh kpd wakil perusahaan atau wakil organisasi untuk mengalahkan suatu keharusan atau perjanjian; 2 uang yg diberikan kpd pihak yg berkepen-tingan agar urusan menjadi lancar dan mudah;

menguap v 1 menjadi uap; mengeluarkan

uap: embun pagi telah ~ terkena sinar

matahari siang; 2 ki hilang; lenyap: uang tabungan di bank dapat ~ jika saldonya sedikit dan tidak pernah ditambah;

beruang v 1 mempunyai uang: andai

saya ~ banyak; 2 ki kaya: hanya orang ~ saja yg bisa naik mobil mewah;

menguangi v membiayai; memberi

modal;

menguangkan v menukarkan (wesel,

cek, dsb) dng uang tunai: saya berniat ~

cek di bank;

peruangan n keadaan dan urusan uang;

keuangan n segala sesuatu yg bertalian

dng uang; seluk beluk uang; urusan uang; keadaan uang

uap n zat atau benda dl fase gas, tetapi

suhunya masih di bawah suhu genting (suhu maksimum yg gas atau uap masih dapat dicairkan);

-- air uap yg terjadi dr air yg dipanaskan; -- takjenuh Kim uap yg tekanan

parsialnya lebih rendah dp tekanan uap zat tsb pd suatu suhu;

menguapi v mengaliri dng uap;

mengasa-pi; mengukus: ia ~ wajahnya dng air

rebusan bunga;

menguapkan v 1 memasakkan

(mema-naskan dsb) di atas dng uap air panas; mengukus; 2 menjadikan menguap; me-ngeluarkan uap;

uapan n hasil menguapkan; sesuatu yg

sudah berubah menjadi uap;

penguapan n proses, cara, kegiatan

menguapi atau menguapkan

1

uar, menguar v mengepul; terkeluar uap

(bau dsb);

menguarkan v mengeluarkan (bau dsb):

badannya ~ bau harum yg khas

2

uar, uar-uar n pemberitahuan kpd umum

yg disampaikan secara lisan (dng meng-gunakan pengeras suara atau berteriak);

menguar(-uar) v berteriak-teriak (atau

dng menggunakan pengeras suara) mem-beritahukan sesuatu kpd umum;

menguar(-uar)kan v 1 memberitahukan

kpd umum dng suara nyaring; 2 menyiar-nyiarkan kabar (yg menggemparkan);

(21)

1768 penguaran n pemberitahuan kpd umum

(terutama yg diteriakkan atau mengguna-kan pengeras suara)

uba ark n pasu untuk mengendapkan bubur

sagu

ubah a lain; beda: mulutnya

bergerak-gerak, tidak --nya sbg monyet mencibir-cibir;

berubah v 1 menjadi lain (berbeda) dr

semula: zaman sudah ~ ; 2 bertukar (ber-alih, berganti) menjadi sesuatu yg lain;

3 bertukar dng sesuatu yg lain; 4 berganti

(tt arah);

~ akal (ingatan, pikiran) gila; ~ pendirian berubah pendapat (keyakinan

dsb);

berubah-ubah v selalu berubah;

berkali-kali berubah; tidak tetap: penampilannya ~ dr hari ke hari;

mengubah v menjadikan lain dr semula;

menukar bentuk (warna, rupa, dsb);

mengubahkan v 1 mengubah untuk

(orang lain): ia ~ saluran tv untuk

anak-nya; 2 menyebabkan berubah;

memper-ubahkan (dng) memperlainkan (dng); memperbedakan (dng);

terubah v sudah diubah; dapat diubah; ubahan n 1 yg sudah berubah atau sudah

diubah; yg berlainan dng yg semula;

2 hasil mengubah;

perubahan n hal (keadaan) berubah;

peralihan; pertukaran;

pengubah n yg mengubah; yg

mem-perbarui;

pengubahan n proses, cara, perbuatan

mengubah;

peubah n sesuatu yg menjadi pengubah uban n rambut yg sudah putih atau mulai

memutih;

beruban v 1 sudah ada ubannya; sudah

tumbuh uban: orang yg berumur 40-an

biasanya sudah ~; 2 ki sudah tua; lanjut

usia: sudah ~ semestinya mulai

bijak-sana; 3 sudah lama atau berpengalaman

dl suatu pekerjaan;

sudah ~ baru berguam, pb orang tua yg

tingkah lakunya spt orang muda;

menguban v 1 menjadi (spt) uban; 2 sudah lusuh (tt pakaian);

mengubani v mencabuti uban;

ubanan v 1 ada ubannya; tumbuh uban; 2

ki (sudah) tua

ubang ark, mengubang v menakuk pohon

(batang kayu) yg akan ditebang

1

ubar n 1 pohon yg kulitnya dijadikan

ba-han warna untuk mencelup jala, jaring, dsb, Eugenia symosa; 2 bahan warna (cat) dr kulit ubar;

mengubar v 1 mencelup (jala, jaring,

dsb) dng ubar; 2 mengecat

2

ubar ark, mengubar v mengorak

(mem-buka) barang yg tergulung (layar dsb)

3

ubar ark ĺ uber

ubeI, ubel-ubeI n 1 sebangsa kain yg dililit

pd kepala; sorban (spt yg dipakai oleh orang India); 2 ki tentara Inggris asal India

ubek, mengubek-ubek v mencari sesuatu

dng membongkar-bongkar barang; men-cari terus-menerus; menmen-cari sampai ke segala tempat: adik ~ lemari pakaian

untuk mencari bajunya;

ubek-ubekan v berputar-putar (krn salah

jalan atau tidak tahu jalan): setelah ~ tadi

di ladang jagung, setengah jam kemudian baru didapatkan jalan keluar

uber, menguber(-uber) v

mengejar(-ngejar);

penguberan n pengejaran

ubi n umbi atau akar yg membesar dr

tumbuhan yg menjalar atau pohon yg menjadi besar dan berdaging (mengan-dung zat tepung), pd umumnya dapat dimakan;

(22)

1769 -- jalar ubi dr tumbuhan melata, Ipomoea

batatas; -- jenderal ark ubi kayu;

sing-kong; -- kayu singsing-kong; ketela kayu;

-- kentang ubi yg bentuknya bulat-bulat

dr umbi tumbuhan yg masuk jenis sayuran, Solanum tuberosym, menjadi makanan pokok di negeri Barat;

-- perancis ubi kayu

pengucap n 1 yg mengucapkan; penutur;

pemakai bahasa; 2 mulut dan bagian-bagiannya;

ubin n batu campuran pasir, semen, dsb yg

dipakai untuk lantai tegel

-- mosaik ubin yg berseni dekorasi; -- porselen ubin yg terbuat dr

barang-barang tembikar;

pengubinan n proses memasang ubin ubit ark, mengubit-ubit v bergerak-gerak

(tt barang yg kecil-kecil, spt nyala lampu)

ubrak-abrik, mengubrak-abrik v

mem-buat tidak beraturan; memmem-buat beran-takan; mengobrak-abrik

ubub, ububan n aIat untuk mengembus api

pd tungku pandai besi, berbentuk spt pompa besar; puputan; embusan

ubudiah n bersifat peribadatan

1

ubun-ubun n 1 bagian kepala dekat dahi

bagian atas; 2 mercu kepala

2

ubun-ubun kl n wanita pertapa

ubur-ubur n binatang yg biasa

terapung-apung di permukaan laut bentuknya mirip mangkuk terbalik, dan berumbai-rumbai, dapat menimbulkan rasa gatal bagi yg menyentuhnya; Scyphozoa

ucap n kata (kalimat) yg dilisankan; ujar; berucap v berkata: ayah pernah ~ akan

membelikan kami hadiah;

mengucapi ark v menyebutkan

(me-manggil) nama orang;

mengucapkan v 1 menyebutkan (kata

atau perkataan yg sudah tentu spt doa, semboyan, dan sumpah); 2 melisankan; melafalkan; 3 mengatakan; 4 menyata-kan;

terucapkan v dapat dikatakan;

ucapan n 1 perkataan yg diucapkan

(dili-sankan, disebutkan); ujar; 2 cara meng-ucapkan; 3 pernyataan;

~ bahasa ungkapan (peribahasa);

pengucapan n perbuatan atau cara

meng-ucapkan

ucek ark, mengucek-ucek v

menggosok-gosok (mata)

ucis n bagian belakang patrun (peluru) yg

apabila terantuk meletus; penggalak

uci-uci n daging tumbuh yg berjendul keras

1

ucok ark v berunding dng damai; berdamai

2

ucok n anak laki-laki ucu ark n bungsu ucus ark n usus

1

uda a muda

2

Uda n kakak (laki-laki); abang udak, mengudak v mengejar; memburu udam ark a suram; muram

udang n 1 nama binatang air, berkulit

ke-ras, berkaki sepuluh, bersepit dua, ber-ekor, dan tidak bertulang; Crustacea;

2 nama burung; 3 rotan berperdu,

Korthalsia echinometra;

ada -- di balik batu, pb ada suatu maksud

yg tersembunyi; -- tak tahu di

bungkuknya, pb tidak tahu akan cacat

celanya sendiri; -- dl tangguk, pb sangat gelisah (susah dsb); -- hendak mengatasi

ikan, pb tidak insaf akan aibnya;

-- galah (= satang) udang yg besar; -- geragau (= rebon) udang kecil-kecil,

biasa dibuat terasi dsb; -- karang udang yg hidupnya di laut; -- kering udang yg dikeringkan; ebi; -- lubuk udang yg hidup di lubuk; -- pepai udang yg kecil-kecil; -- sungai udang yg hidup di sungai

(23)

1770 udani n nama tumbuhan merambat,

daun-nya dibuat obat cacing, Quisgualis

Indica; akar puntianak

udap, udap-udapan n makanan dr

sayur-sayuran atau buah-buahan seperti gado-gado atau rujak

udar ark v terurai;

mengudar v 1 mengurai (kan) rambut,

tali, dsb (dr simpulnya); 2 ki membahas; menyelesaikan

udara n 1 campuran berbagai gas yg

me-menuhi ruang di atas bumi ini sebagai-mana yg kita hirup bila kita bernapas; hawa; 2 ruang di atas bumi yg berisi hawa; tempat di atas bumi; angkasa;

3 keadaan hawa (cuaca, hari); 4 segala

sesuatu yg berhubungan dng pener-bangan; 5 ki suasana;

-- bebas ki alam bebas; suasana bebas; -- bersih udara yg bebas dr polusi; -- nitrogen udara yg mengandung gas

tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak beracun;

ugem, mengugemi v memegang teguh

(pendirian); mempercayai sungguh-sung-guh: seluruh warga desa mengakui dan ~

pendirian pak lurah

mengudara v 1 terbang di udara; 2 melakukan siaran (radio dsb);

uget-uget n jentik-jentik (anak nyamuk yg

masih dl air, spt ulat kecil-kecil)

mengudarakan v 1 membawa ke udara:

pilot itu ~ pesawat dng hati-hati;

2 menyiarkan

-- keling gertak sekedar gertak ( tidak

untuk dilaksanakan); gertak sambal;

udel n pusar (lekuk kecil di pusat perut) udeng n destar; ikat kepala; serban udi a sial; malang: -- benar aku hari ini udik 1 n sungai yg sebelah atas, arah dekat

sumber; daerah di hulu sungai; 2 desa; dusun; kampung (lawan kota); 3 ki ku-rang tahu sopan santun; canggung (kaku) tingkah lakunya

udo n kakak; abang; uda

1 udu n musuh; berudu v bermusuh(an) 2 udu ĺ wudu 1 uduh ĺ odoh 2

uduh n ramuan obat yg dipakai sbg

pe-nangkal (dipasang di kebun dsb supaya pencuri tidak dapat masuk)

uduk n nasi yg ditanak dng santan udur ĺ uzur

udut, mengudut v mengisap rokok

(madat);

pengudut n 1 pengisap rokok (madat); 2 alat untuk mengisap rokok (madat)

berupa pipa (panjang)

uek /uék/ n suara itik (atau binatang lain) ufuk n kaki langit;

berufuk v 1 berkaki langit; 2 ki (tidak--)

tidak terbatas, tidak ada batasnya (tt dunia)

ugahari a sedang; pertengahan; sederhana ugal-ugalan a kurang senonoh dl

berting-kah laku; kurang ajar

ugeran n kaidah; norma

ugut n gertak; ancaman;

mengugut v menggertak; mengancam;

menakut-nakuti;

ugutan n ancaman; gertak(an) uik n uek;

menguik (-uik) v berbunyi 'wik', 'wik'

(itik dsb)

uir-uir n serangga, kurang lebih sebesar

kumbang, suka hinggap di pohon-pohon dan berbunyi nyaring (lebih nyaring dr suara jengkerik);

~ minta getah, pb 1 melakukan suatu perbuatan yg membahayakan dirinya;

2 perempuan yg berusaha memikat hati

(24)

1771 uis ark, menguis-uis v mengais-ngais

uit, menguit v mencungkil; mengumpil;

menggerakkan sedikit;

teruit v tergoyahkan; dapat diubah:

hati-nya tidak ~

uItimo adv Dag bulan yg baru lalu

(dising-kat: ult, digunakan dl surat-surat dagang)

uja ĺ oja

1

ujana ark kl ĺ yojana

2

ujana n kl taman

ujang n buyung (panggilan kpd anak

laki-laki)

ujar n 1 perkataan (yg diucapkan); 2 kalimat atau bagian kalimat yg

dili-sankan; ujaran;

-- kenormalan pengujian sekumpulan nilai pengamatan untuk melihat apakah nilai tsb berasal dr populasi normal yg dipilih secara acak; -- kepatutan uji kelayakan; -- keras pengujian atas suatu barang yg dilakukan thd kekerasannya; --

keselipan uji nyata untuk contoh dng

menghipotesiskan kesamaan semua nisbi tengah lawan hipotesis tandingan dng salah satu anggota atau segugus terselip dr anggota lainnya; -- kestabilan uji yg kasar tetapi cukup baik bagi data yg mempunyai keragaman binom; --

kombinasi uji nyata sebaran contoh

statistik ujinya diperoleh dng cara aljabar analisis kombinasi; -- konsisten uji thd kelas hipotesis tandingan tertentu jika uji itu konsisten thd setiap hipotesis tandingan anggota kelas itu; -- leleh pengujian atas suatu barang yg sedang dipanaskan atau dilebur; -- lengkung pengujian atas suatu barang yg dilakukan thd kelengkungannya; -- mulus uji kebaikan sesuai antara data dan hipotesis yg hipotesis tandingannya dianggap sbg pergerakan dr hipotesis nol secara "mulus";

ujar-ujar n nasihat, ajaran (dr nenek

moyang); peribahasa; pepatah;

berujar v berkata; berucap;

mengujarkan v mengatakan;

menutur-kan: ia ~ sesuatu sebelum meninggal

ujaran n kalimat atau bagian kalimat yg

dilisankan

diuji sama merah, di hati (ditail) sama berat, pb sudah cocok benar (tt suami

istri);

uji n percobaan untuk mengetahui kualitas

sesuatu;

-- balistik pengujian thd kekuatan gerak

dan dampak proyektil; -- bersyarat uji nyata kadang-kadang sukar dilaksanakan krn sebaran dr statistik pengujian me-libatkan parameter populasi induk yg tidak diketahui; -- beruntun uji nyata bagi hipotesis yg dilaksanakan dng menggunakan metode sidik beruntun, msl uji nisbah peluang beruntun; -- coba pengujian sesuatu sebelum digunakan; --

destruktif uji yg dl keadaan tertentu ada

kemungkinan bahwa pelaksanaan uji pemeriksaan barang memerlukan peru-sakan contoh barang; -- emisi pemerik-saan ukuran emisi pd kendaraan secara

berkala; -- kelayakan pengujian thd kemampuan kerja; uji kepatutan;

-- nisbah ragam uji yg didasarkan pd nisbah dua statistik bebas yg masing-masing tersebar sbg ragam pd contoh-contoh yg berasal dr populasi normal dng ragam induk yg sama; -- nyali uji kebera-nian; -- optimum uji yg mempunyai sifat yg diinginkan derajatnya lebih tinggi dp uji-uji lain yg sekelas; -- pengacakan uji yg didasarkan pd sebaran yg diperoleh dr permutasi nilai pengamatan lengkap atau dng ikatan tertentu; -- permutasi uji bebas sebaran yg didasarkan pd kenya-taan bahwa setiap urutan dl contoh acak;

(25)

1772 -- rapuh pengujian atas suatu barang yg

dilakukan thd kerapuhannya; -- tarik pengujian atas suatu barang yg dilakukan dng menggunakan daya tarik; -- tekan pengujian atas suatu barang yg meng-gunakan daya tekan; -- ulet pengujian atas suatu barang yg dilakukan thd keuletannya;

beruji v 1 mengadu kekuatan

(kepan-daian dsb): baiknya kita ~, siapa yg

ter-pandai di antara kita ini; 2 mengikuti

ujian;

menguji v memeriksa sesuatu untuk

mengetahui kualitas, kepandaian, dan sebagainya;

ujian 1 n kegiatan yg dilakukan untuk

menguji sesuatu; 2 hasil menguji; peme-riksaan;

~ dinas ujian untuk kenaikan tingkat

(pangkat); ~ lisan pemeriksaan kepan-daian dng tanya jawab atau lisan; ~

masuk pemeriksaan kepandaian untuk

masuk suatu sekolah; ~ negara pemerik-saan kepandaian diselenggarakan oleh pemerintah; ~ sekolah pemeriksaan ke-pandaian yg diadakan oleh suatu sekolah, bukan oleh negara; ~ tertulis pemeriksa-an keppemeriksa-andaipemeriksa-an yg diselenggarakpemeriksa-an secara tertulis;

penguji n 1 orang yg menguji; 2 alat

untuk menguji;

pengujian n proses, cara, perbuatan,

menguji;

keujian a kelihatan atau ketahuan

(keja-hatan, keburukan, dsb)

uju Mk a pongah; sombong

1

ujud ĺ wujud

2

ujud n maksud; tujuan;

berujud v bermaksud; bertujuan; mengujudkan v memaksudkan

ujul n tumbuhan salur-saluran yg

meng-hasilkan getah sebangsa karet,

Willughbera Cariac

ujung 1 n bagian yg penghabisan dr suatu

benda (yg panjang); 2 bagian barang yg runcing (lancip, tajam, dsb); puncak;

3 bagian daratan yg menjorok (jauh) ke

laut; 4 (bagian) akhir (pembicaraan, per-cakapan, bulan, dsb); 5 bagian yg terjauh dr bagian pusat; bagian tepi (msl kota); 6 maksud (perkataan dsb);

-- halus kelindan sutera, pb tipu muslihat

yg sangat halus; lalu (lulus) --, lalu

(lulus) kelindan, pb apabila maksud yg

terutama sudah tercapai maka maksud lain-lain akan tercapai juga: mengadu --,

pb melakukan pekerjaan yg sangat sulit; berniaga di -- lidah, pb orang pandai yg

tidak jujur;

-- atap pohon kecil, Baeckea frutescens; -- jarum bagian yg tajam pd jarum; -- lidah bagian lidah sebelah depan sekali; -- mata sudut mata bagian luar; -- oral

bagian mulut sebelah depan; -- pangkal

1 ujung dan pangkal; 2 ki dasar dan

tujuan; maksud; -- tanduk keadaan yg membahayakan; gawat;

berujung v 1 ada ujungnya; mempunyai

ujung; 2 berakhir pd; berkesudahan (pd); berakibat (pd);

~ pangkal ada maksudnya; ada kaitannya

satu dng yg lain;

mengujung v 1 mendekati penghabisan;

ke arah ujung (yg lain); 2 memuncak; meruncing (makin genting)

terujung n bagian yg paling penghabisan ukas n siput

ukhrawi a mengenai akhirat: kebahagiaan

duniawi dan --

ukhuwah n persaudaraan

ukik n permainan kanak-kanak dng buah

(26)

1773 ukir, berukir v ada ukirannya (hiasannya):

pintu itu ~ naga;

mengukir v menggores (menoreh,

memahat, dsb) untuk membuat lukisan (gambar dsb) pd kayu (batu, logam, dsb):

orang Jepara pandai ~ kayu;

~ langit, pb pekerjaan yg tidak ada

gunanya;

ukir-mengukir v seluk-beluk mengukir;

pekerjaan mengukir;

mengukirkan v 1 memberi gambar

(ukir-an) pd sesuatu; menggambarkan (menu-liskan) sesuatu dng cara diukir: ~ bunga

pd kayu; 2 ki melekatkan atau mencatat

(dl hati);

terukir v sudah diukirkan;

ukiran n 1 ukir-ukiran; 2 hasil mengukir;

-- bendol ukiran pd bendol pintu rumah gadang; -- gelung ukiran yg bercorak gelung-gelungan; -- terawang ukiran yg bercorak spt renda, yaitu berlubang tembus;

pengukir n 1 orang yg pekerjaannya

me-ngukir; juru ukir; 2 alat untuk meme-ngukir;

pengukiran n proses, cara, perbuatan

mengukir

uktab n burung rajawali

ukulele /ukulélé/ n alat musik, berbentuk

spt gitar, berukuran kecil

ukup n 1 wangi-wangian yg dibakar (spt

dupa, setanggi, dsb) untuk mengasapi pakaian supaya harum baunya; 2 ark bunga-bungaan (spt bunga melati) untuk mengharumkan teh;

berukup 1 v mengasapi diri dng

mem-bakar setanggi, kemenyan, dsb; 2 a sudah diasapi dng ukup;

mengukupi v 1 mengasapi (pakaian) dng

setanggi atau dupa dsb; 2 ark mendupai;

ukupan n wangi-wangian (spt setanggi

dsb) untuk mengukup;

pengukup n alat untuk mengukupi

pa-kaian (spt sangkar, keranjang) yg di da-lamnya ditaruh pedupaan, sedangkan pakaian yg diukup ditaruh di atas alat itu;

perukupan n pedupaan ukur n sukat; mengukur; ukuran;

-- baju (di) badan sendiri, pb

mengang-gap orang lain sama saja dng dirinya sendiri;

-- alit kl aturan; tindakan; daya upaya; -- jangka jarak waktu; waktu yg tertentu; -- tanah perihal mengukur tanah;

berukuran v mempunyai ukuran;

mem-punyai bentuk;

mengukur v menghitung panjang, besar,

luas, tinggi, dsb dng alat tertentu: adik ~

panjang segitiga;

ukuran n 1 hasil mengukur; 2 panjang,

lebar, besar, luas sesuatu;

~ baku ukuran yg dijadikan standar atau

pedoman;

~ panas termometer; ~ vital ukuran

penting (utama) yg menyangkut panjang lingkaran dada, pinggang, dan pinggul (terutama bagi yg ikut sayembara kecantikan);

pengukur n 1 orang yg mengukur; 2 alat

untuk mengukur;

pengukuran n proses, cara, perbuatan

mengukur;

terukur v sudah diukur

ulah n tingkah laku; tindakan; sikap; olah; -- asmara tingkah laku dl percintaan;

(ber)sanggama; berpacaran (bercinta-cinta);

berulah v bertingkah laku; bertindak;

bersikap

1

ulak, ulak-ulak n 1 lekuk di atas

ping-gang; 2 ulakan; pusaran air; olakan

2

ulak ĺ 1ulek

ulam n daun-daun muda yg dimakan

(27)

1774 hendak -- pucuk menjulai (= pucuk dicinta -- tiba), pb mendapat sesuatu yg

lebih dp yg dikehendaki; -- mencari

sambal, pb perempuan yg mencari

laki-laki;

-- raja tumbuhan, daunnya dibuat lalap,

Cosmos eaudatus;

ulam-ulam kl n gundik; selir;

berulam v makan dng ulam; makan ~ , ki

sudah beristri

ulama n orang yg ahli dl hal agama Islam ulan n nama tumbuhan merambat, spt ulan

bukit; Lettsoria peguentas

ulang v lakukan lagi; kembali: kesalahan

itu tidak akan saya --;

-- aling 1 berkali-kali; beberapa kali; 2

(ulang-alik) selalu kembali; bolak-balik; mondar-mandir; ke sana-sini (belajar dsb);

-- bicara diulang bicarakan; dibicarakan

kembali; -- tahun hari lahir;

ulang-ulang 1 v mengerjakan berkali-kali; 2 n rangkaian bunga untuk hiasan

sanggul;

berulang v dilakukan lebih dr satu kali;

kembali hal;

~ tahun merayakan (memperingati) hari

lahir (terjadinya suatu peristiwa penting; berdirinya suatu perkumpulan, negara dsb); ~ kata selalu kembali mengatakan apa-apa yg sudah dikatakan;

berulang-ulang v berkali-kaIi;

terus-menerus berulang;

mengulang v 1 berbuat serupa dng yg

dahulu; 2 mempelajari kembaIi; meng-hafal;

mengulangi v melakukan kembali hal yg

dahulu: dia selalu ~ hal yg sama;

terulang v sudah diulangi; terjadi lagi; ulangan n 1 sesuatu yg diulang; 2 sebangsa ujian untuk mengetahui

kemampuan murid-murid tt pelajaran yg

sudah diajarkan; 3 kata (baris sajak, nyanyian) yg diulang;

-- air ular yg hidup di air; -- api jilatan

api; kobaran api; -- belang ular kecil berbisa, berkulit belang; -- bura ular berbisa yg suka menyembur; -- cindai ular yg kulitnya berwarna spt cindai; --

cintamani ular yg mendatangkan

keba-hagiaan (dl percintaan); -- hijau ular yg kulitnya hijau tua; -- kembang orang petualang (tidak bertanggung jawab dsb); orang yg baik di luar, tetapi berhati jahat; ~ umum ulangan bagi semua mata pelajaran;

perulangan n perihal berulang-ulang; pengulang n 1 orang yg mengulang; 2 repetitor (orang yg membantu memberi

pelajaran kpd mahasiswa di luar kuliah);

pengulangan n proses, cara, perbuatan

mengulang;

seulang adv sekali lagi

ulang-alik v pulang pergi; mondar-mandir

1

ulap-ulap n makanan yg dibuat dr bubur

dng santan, keladi, dan pisang

2

ulap-ulap v 1 melambai-Iambaikan tangan

untuk memanggil; 2 memainkan tangan di depan mata seakan-akan melihat jauh (tt gerak tari)

ular n 1 binatang melata, tidak berkaki,

tubuhnya agak bulat memanjang, kulitnya bersisik hidup di tanah atau di air, ada yg berbisa dan ada yg tidak;

spt ketiak --, panjang lanjut (tidak putus-putusnya), pb tidak berketentuan (baik

buruknya); spt -- kena bedal (palu,

pukul), pb tidak tenang (krn marah dsb); sekerat -- sekerat belut, pb orang yg

bermuka dua (ikut ke sana ke mari); --

menyusur akar, pb merendahkan diri

tetapi tidak turun martabatnya;

melang-kahi --, pb melakukan sesuatu yg

(28)

1775 -- kepala dua orang munafik (ikut ke

sana ikut ke sini dsb); -- lanang ular sendok yg besar; -- lidah sesuatu yg telah diberikan diminta kembali; -- lidi ular kecil panjang dan berbisa; -- mengiang pelangl; -- minum ark pelangi; -- pucuk ular hijau, Dryophis prasinus; -- sanca ular sawah yg besar; -- sawah ular yg hidup di sawah, pemakan tikus; -- sendok ular berbisa berwarna hitam dng warna kuning pd lehernya yg dapat mengem-bang; Naia tripudanus; -- setu nama ular laut yg sering kali bersembunyi di bawah pohon setu; -- tanah ular berbisa yg hidup dl tanah, berwarna cokelat tua;

-- tangga permainan anak-anak yg terdiri

atas papan ular tangga dan mata dadu untuk mengundi;

mengular v berbentuk panjang spt ular;

berkelok-kelok spt ular (berjalan): dr atas

tampak sungai yg ~

1

ular-ular n pembuluh karet; selang

2

ular-ular n secarik kain (sutera, kertas) yg

panjang untuk panji-panji

ular-ularan n 1 kekejangan pd kaki (urat

betis terasa spt tertarik-tarik)

1

ulas n 1 sarung (bantal, tilam, dsb); 2 kain

sampul; 3 selubung; kelubung; kulit (buah);

berulas v bersarung (tt bantal dsb):

bantalnya -- kain satin;

mengulas v memberi sarung; menyalut:

orang Bali biasa ~ pohon;

ulasan n sarung (bantal dsb)

2

ulas n bagian dr durian (jeruk dsb) yg

ber-bentuk spt setengah bulatan (mudah dilepas atau dibuka dr bulatan buahnya); pangsa;

mengulas v mengupas; menafsirkan;

me-nerangkan lebih lanjut; memberi penje-lasan dan komentar; mempelajari (me-nyelidiki);

ulasan n kupasan; tafsiran; komentar; pengulas n orang yg mengulas atau yg

memberi ulasan;

seulas adv sedikit;

limau masak ~ , pb kepandaian yg

mele-bihi saudara-saudaranya

3

ulas n sambung; sambungan;

-- tangan ki (sambungan tangan)

peno-long; pembantu; kaki tangan;

berulas v bersambung(an): ~ tangan dan

lidah, mendapat bantuan tenaga dan

nasihat baik;

~ tangan ki mempunyai pembantu; ada

yg membantu;

mengulas v menyambung;

singkat diulas, panjang dikerat, pb

mana-mana yg kurang ditambah, sedangkan yg lebih dikurangi (yg kurang baik di-perbaiki);

~ bicara menyambung (melanjutkan)

bicara; ~ kayu menyambung kayu; ~

nyawa menyelamatkan orang dr bahaya

maut; menyembuhkan (dr sakit); ~

tangan membantu;

ulasan n sambungan; lanjutan;

perulasan n persambungan; pertemuan

barang yg disambung

4

ulas, mengulas-ulas v mengusapusap;

mengelus-elus

1

ulat n nama binatang kecil, berkaki

banyak, ada yg berbulu ada yg tidak, suka memakan daun muda dsb, bila sudah waktunya berubah menjadi kepompong lalu menjadi kupu-kupu (termasuk juga bernga, lundi, dsb);

-- sutera sebangsa ulat yg mengeluarkan

benang sutera, Bombyx mori;

berulat v ada ulatnya; dimakan ulat;

dirusak ulat

2

ulat ĺ ulet

ulayah, ulayat n daerah; kawasan

1

(29)

1776 menguli v meremas-remas (adonan dsb) ula-ula ark n secarik kertas (sutera dsb) yg

panjang; ular-ular

1

ulek n alat dr kayu atau batu untuk

me-lumatkan cabai dl pd cobek;

mengulek v menggiling (melumatkan)

cabai dng ulek;

ulekan n hasil mengulek;

ulek-ulek n alat pelumat rempahrempah pd

cobek; muntu

2

ulek, ulekan n pusaran air; ulakan uler n ular

ules, mengules v melumatkan

ulet a 1 liat; kuat (tidak mudah putus; tidak

getas); 2 berusaha terus dng giat; tanpa putus asa, dan keras kemauan serta meng-gunakan kecakapannya untuk mencapai suatu maksud (dl peperangan, perjuangan hidup, dsb);

keuletan n ketahanan dan kekerasan hati;

kecakapan dan kegiatan; kecakapan dan ketahanan berjuang

uli kl a baik; elok (untuk nama

timang-timangan)

ulik, mengulik v mengusut; menyelidiki ulil amri n pemimpin yg benar

ulin n nama pohon yg tinggi, kayunya kuat

sekali dipakai untuk bangunan rumah (tiang listrik dsb), banyak terdapat di Kalimantan

uling anjing n ikan moa besar, Anguilla

bicolor

ulir n alur-alur berputar spt pd sekrup -- busi alur-alur berputar pd busi; --

cacing alur-alur berputar spt cacing; -- ganda alur-alur berputar dua pd suatu

barang; -- metrik alur-alur berputar pd metrik;

berulir v mempunyai ulir;

pengulir n orang atau alat mengulir

1

ulit, berulit v 1 menidurkan anak (sambil

bernyanyi) ; meninabobokan; 2 tidur ber-sama-sama dng;

mengulit(-ulit); menguliti; mengulitkan

v menidurkan anak (dng menyanyi);

mengolet

2

ulit a tidak mudah atau tidak mau

(mem-bayar hutang)

ulna n tulang lengan bawah; tulang hasta ulos n selendang tenun Batak, biasa dipakai

dl upacara adat (pernikahan, memasuki rumah, kematian, dsb);

pengulosan n pemberian dan

pema-sangan ulos pd seseorang, sbg tanda penghormatan atau persahabatan;

ultima a (bagian) akhir; final

ultimatum n peringatan atau tuntutan yg

terakhir dng diberi batas waktu untuk menjawabnya; peringatan dng ancaman

ultimogenitur /ultimogénitur/ n asas-asas

yg berisikan ikatan yg menentukan hu-bungan sosial budaya antarmanusia ber-dasarkan asas kekerabatan

ultra- a luar biasa; teramat sangat;

-- marin warna biru cerah; -- modern amat sangat modern; luar biasa modern;

-- sonik supersonik; lebih cepat dp suara ultralembayung n ultraungu

ultramerah /ultramérah/ n inframerah ultramikroskop n alat pembesar yg

kemampuannya jauh melebihi mikroskop cahaya biasa

ultrasonikasi n Bio pemecahan sel dng

menggunakan suara ultrasonik

ultrastruktur n 1 Kim struktur yg tampak

di bawah ultramikroskop; 2 Bio struktur renik jaringan, sel, dan partikel subsel yg tidak dapat dijangkau oleh mikroskop biasa

ultraungu n bagian spektrum yg

(30)

dae-1777

rah spektrum elektromagnet yg terbentuk sekitar panjang gelombang 10—380 mm

ultraviolet /ultraviolét/ n ultraungu ulu ĺ hulu

ulul azmi n para rasul yg merupakan

tela-dan krn ketabahan tela-dan kesabaran hati (yaitu Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw)

ulun kl n abdi; hamba

ulung 1 n sulung; abang; 2 a telah lama

melakukan suatu pekerjaan; berpenga-laman; pandai cakap; mahir; nomor satu

ulung-ulung n elang yg warna bulunya

hitam, sering menyambar burung, ayam atau binatang kecil lainnya untuk dijadi-kan mangsanya, Spizaetus cirhatus

limnacetus

ulup n Lay lubang di haluan kapal tempat

rantai sauh (jangkar)

1

ulur, mengulur v 1 melepaskan (tali dsb)

supaya memanjang: ~ tali tambang; 2 ki memanjangkan (umur dsb); memperlama; menunda (waktu): ~ waktu; 3 menjadi panjang; (dapat) memanjang; 4 menjulur; menganjur (lidah, tangan, dsb); 5 terus-menerus (bersikap) memberi; menuruti (kemauan orang dsb);

menguluri v menyampaikan atau

mem-berikan sesuatu kpd;

mengulurkan v 1 melepaskan (tali dsb)

supaya memanjang; 2 menjulurkan (li-dah); menganjurkan (tangan, kaki) ke muka; menyembulkan (kepala);

3 memanjangkan; memperpanjang

(wak-tu pembicaraan dsb ); 4 melepas atau memuaskan (hawa nafsu), menuruti (kemauan, keinginan, dsb); 5 menyam-paikan atau memberikan (dng meng-anjurkan tangan ke depan); menunjuk-kan; 6 mengantarkan nasi, uang, dsb;

umat n 1 penganut (pemeluk) suatu agama;

pengikut Nabi: -- Islam; 2 makhluk manusia

~ bantuan memberikan pertolongan atau

bantuan; ~ tangan 1 menganjurkan

tangan ke depan (mengajak bersalaman dsb); 2 memberikan pertolongan atau bantuan; 3 ikut menyelesaikan persoalan; ikut mencampuri urusan orang; turun tangan;

mengulur-ulur v

memanjang-manjang-kan (waktu perundingan dsb); menunda-nunda (janji, persetujuan, dsb);

terulur v 1 sudah diulur(kan); dapat

diulur(kan); 2 dl keadaan menjulur (memanjang);

uluran n 1 proses, perbuatan, cara

me-ngulurkan; 2 yg diulurkan; pemberian (bantuan) sokongan dsb;

~ tangan tangan yg diulurkan; ki

pem-berian bantuan

2

ulur kl n orang yg jadi budak belian (krn

melakukan kejahatan spt membunuh, mencuri dan tidak dapat memberi ganti rugi lalu menyerahkan dirinya);

memperulur v menjadikan ulur (budak

belian); menjadikan hamba sahaya

1

uma ark n huma

2

uma n Antr rumah adat di Mentawai uman, menguman(-uman) v mengumpat;

mencerca

umang-umang n 1 sebangsa ketam kecil di

laut, biasanya bersarang di bekas sarang unam; 2 ki orang yg suka berpakaian bagus, tetapi bukan kepunyaannya sendiri

umara n pemimpin pemerin tahan

1

umbai n 1 jumbai; rumbai; 2 tambahan;

embel-embel;

-- cacing usus buntu:

berumbai(-umbai) v ada umbainya; terumbai-umbai v dl keadaan sangat

rumbai

2

(31)

1778 umbalan ark n uang sewa perahu

tam-bangan

umban, pengumban n tali untuk

me-lontarkan batu;

1

umbang, mengumbang ark v mengapung; terumbang-umbang v terapungapung:

terkatung-katung (di laut tt kapal dsb)

2

umbang ark a tampak besar dan

menakutkan

umbang-ambing,

mengumbang-ambingkan v 1 mengapung-apungkan

turun naik; 2 ki tidak memberikan ke-pastian; menjadikan bingung (tidak tenteram hati dsb);

terumbang-ambing v 1

tergerak-gerak-kan turun naik; terkatung-katung; 2 ki tidak tentu (nasibnya); terbawa ke sana kemari

umbar, mengumbar v 1 membiarkan lepas

(bebas): ~ anak ayam di lapangan agar

cepat besar; 2 ki membiarkan berbuat

sekehendak hatinya; membiarkan terlepas

umbara, mengumbara v mengembara umbi n 1 akar yg menjadi besar dan

ber-daging (wortel, ketela, dsb); 2 pangkal batang yg menjadi besar dan berdaging, banyak yg dapat di makan (spt talas dan keladi); 3 pangkal batang yg menjadi besar (spt pd kelapa dan pisang); 4 pokok akar (dr batang yg menghunjam ke tanah;

5 bagian pasak (pancang, tiang, dsb) yg

tertanam di tanah;

-- akar akar yg menjadi umbi (spt ketela

pohon), tidak dapat menumbuhkan tunas:

-- batang akar yg berumbi, dapat

me-numbuhkan tunas spt batang;

-- lapis bagian batang di bawah

per-mukaan tanah, sangat pendek, dng daun-daun tebal berbentuk sisik yg berdaging, dr ujung bawahnya (bongkol) tumbuh akar, dr ujung atas tumbuh batang (spt bawang, gladiol)

berumbi v ada umbinya; mempunyai

umbi;

umbi-umbian n berbagai jenis umbi

(bangsa keladi dsb)

umbra n 1 bagian tergelap di belakang

benda tidak tembus cahaya yg terkena sinar; bayang-bayang inti; 2 bagian yg paling gelap pd roda matahari

umbuk n bujukan; tipuan (dng katakata

manis atau janji yg muluk-muluk);

-- umbi berbagai bujukan (dng maksud

hendak menipu);

mengumbuk v 1 membujuk (dng maksud

hendak menipu); 2 menyapa dng manis; mempersenang hati;

pengumbuk n pembujuk (penipu) dng

kata-kata yg manis dan janji yg muluk-muluk

1

umbul, umbul-umbul n bendera kecil

yang memanjang ke atas dan meruncing ke ujungnya, dipasang memanjang se-panjang tiangnya; kalimantang

2

umbul a lekas jadi besar; subur

3

umbul n sumber air (minum) umbun-umbun ark n ubun-ubun umbur ĺ 2umbul

1

umbut n ujung batang (kelapa, rumbia,

enau, dsb) yg masih muda dan lunak, enak dimakan; mencari -- dl batu, pb melakukan pekerjaan yg sia-sia; cari --

kena buku, pb mencari yg baik, mendapat

yg buruk;

mengumbut v mengambil umbut

2

umbut, mengumbut v menarik (tali yg

diulurkan dsb); mencabut

umbut-umbut n nama ikan laut umi n ibu; emak

umlaut n Ling tanda baca berupa dua titik

di atas huruf vokal (dl bahasa Jerman

Männer, jamak dr Mann orang laki-laki)

1

ummi n ibu (ku)

2

Referensi

Dokumen terkait

hukum setoran modal PT yang terbukti berasal dari TPPU dan. perlindungan hukum bagi PT yang setoran modalnya berasal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Besarnya rata-rata biaya dan rata-rata penerimaan pada usahatani kubis per hektar dalam satu kali musim

Perhitungan ini merupakan menu untuk melakukan penentuan harga pokok standar yang sesuai dengan pesanan pelanggan meliputi perhitungan bahan baku utama, tenaga kerja

Dokumen Kualifikasi Asli (BUKAN FOTOCOPY) serta sertifikasi keahlian tenaga ahli asli (BUKAN FOTOCOPY) yang disyaratkan di LDK pada Dokumen Kualifikasi. Demikian

Papi : You may have like this too where an accounting ethnographer conducts research by interacting with people with in any social phenomena that are part of the study;

terhadap siswa semester genap SMA Negeri 1 Boyolali tahun 2013/2014, tidak ada pengaruh kreativitas verbal terhadap prestasi belajar ranah pengetahuan, sikap maupun

Teknikanalisis data menggunakananalisis deskriptif dan analisis inferensial yaitu analisis korelasi ganda dengan uji-f.Berdasarkan hasil analisis data dengan

[r]