PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS
TRANSPORTASI DI JALAN KERTAJAYA INDAH
TIMUR-DARMAHUSADA INDAH TIMUR-TIMUR-DARMAHUSADA INDAH
UTARA, SURABAYA
Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Dosen Pembimbing Ir. M. Razif, MM NIP. 195305021981031004 Oleh: Heru NRP. 3307100024
Peningkatan pemanfaatan lahan pada wilayah studi
Belum diketahui korelasi kebisingan dengan aktivitas transportasi
serta TGL di wilayah studi
Peningkatan transportasi pada wilayah studi
Perlunya pengukuran tingkat kebisingan pada wilayah
studi
Lanjutan
Perlunya peta tingkat kebisingan pada wilayah
studi
Penelitian Pendahuluan 1:
Lanjutan
Titik 1 (depan Galaxy Mall) : 65.3-96.5 dBA
Titik 2 (depan perumahan Jalan Darmahusada IndahTimur): 67.4-84.5 dBA
Penelitian Pendahuluan 2:
Lanjutan
Senin
Rabu
Selasa
Kamis
Perumusan Masalah
1. Bagaimana pola persebaran tingkat kebisingan di
wilayah studi?
2. Bagaimana korelasi aktivitas transportasi (jumlah
kendaraan) dengan kebisingan di wilayah studi?
3. Apakah tingkat kebisingan di sekitar wilayah studi telah
melebihi baku mutu tingkat kebisingan menurut
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.48/
MENLH / PER / XI / 1996?
Ruang Lingkup
1. Penelitian kebisingan dilakukan di kawasan Jalan
Kertajaya Indah Darmahusada Indah
Timur-Darmahusada Indah Utara, Surabaya
2. Pengukuran tingkat kebisingan menggunakan alat SLM
(Sound Level Meter)dan penentuan lokasi titik
sampling menggunakan GPS (Global Positioning
System)
Ruang Lingkup
Lanjutan
3. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan pada
sumber bising, terutama sumber bising dari
transportasi yang berada di jalan Kertajaya Indah
Timur-Darmahusada Indah Timur-Darmahusada Indah
Utara, Surabaya dan dilakukan pada cuaca tidak hujan
4. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan pada jarak
0.5-1 m dari pinggir jalan
5. Pengukuran tingkat kebisingan sesuai Keputusan
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis peta pola persebaran tingkat kebisingan
di wilayah studi
2. Menentukan korelasi aktivitas transportasi (jumlah
kendaraan) dengan kebisingan di wilayah studi
3. Menganalisis persebaran tingkat kebisingan wilayah
studi dikaitkan dengan baku mutu tingkat kebisingan
menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
RI No.48/ MENLH / PER / XI / 1996
Manfaat Penelitian
1. Memberi masukan pada Pemerintah Kota Surabaya
dalam perencanaan tata guna lahan untuk keperluan
pemanfaatan tata ruang di wilayah studi
2. Memberi masukan kepada dinas terkait di Kota
Surabaya untuk usulan pembuatan jalan alternatif
yang memungkinkan dalam pengurangan
Wilayah Studi
Secara geografis, Jalan Kertajaya Indah
Timur-Darmahusada Indah Timur-Timur-Darmahusada Indah
Utara terletak pada 7
016’48” Lintang Selatan dan
112
046’51” sampai dengan 7
015’19” Lintang
Selatan dan 112
046’55” Bujur Timur dan secara
administratif jalan ini merupakan bagian dari
Kecamatan Mulyorejo
Tinjauan Pustaka
Teori dasar mengenai kebisingan Kebisingan oleh transportasi lalu lintas
Tata guna lahan wilayah studi
Teori pemetaan kebisingan dengan program surfer
Tinjauan Pustaka
Teori dasar
mengenai kebisingan
Bising adalah setiap bunyi gabungan dari berbagai bunyi-bunyian yang mempunyai efek yang tidak menyenangkan atau tidak diingini pada perasaan para pendengar yang tingkat atau intensitasnya dapat diukur (Mustofa, 2000)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 718/MEN.KES/PER/XI//1987 yang dimaksud kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki, mengganggu dan atau membahayakan bagi kesehatan
Persiapan Penelitian
• GPS
• Sound Level Meter
(SLM)
• Alat Pengukur
Jumlah Kendaraan
Penentuan Lokasi sampling dan Variabel
1
Penentuan lokasi:
-
Terdiri Dari 10 Titik
Sampling
-
Memperhatikan
peningkatan jumlah
kendaraan
2
Variabel:
-
Lokasi titik sampling
-
Waktu titik sampling
Pelaksanaan Penelitian
Menentukan lokasi 10 titik
sampling dengan GPS
Mengukur kebisingan di 10 titik
sampling
Menghitung jumlah kendaraan
Waktu pengukuran sesuai
KEPMEN 48/1996
Roda 2 Roda >4
Pelaksanaan Penelitian
Lanjutan
Pengukuran Tingkat Kebisingan dilakukan selama 4 hari yaitu dari hari
Senin 25 April 2011, Jumat 29 April 2011, Sabtu 30 April 2011 dan Minggu 1 Mei 2011 dengan interval waktu :
L1: jam 06.00-09.00 L2: jam 11.00-14.00 L3: jam 15.00-18.00 L4: jam 18.00-22.00 L5: jam 22.00-24.00 L6: jam 24.00-03.00 L7: jam 03.00-06.00
Menurut KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan
Pelaksanaan Penelitian
Analisis data
Pembuatan
peta kebisingan
Pelaksanaan Penelitian
Analisis data
Lanjutan DATA TINGKAT KEBISINGAN PENGOLAHAN DATA UNTUK PEMETAANPelaksanaan Penelitian
Analisis data
Lanjutan DATA TINGKAT KEBISINGAN Hubungan Linear Hubungan LogaritmikPelaksanaan Penelitian
Pembuatan peta kebisingan
Lanjutan DATA UNTUK PEMETAAN (nilai Lsm ek 4 Hari) PROGRAM SURFER Sumbu X,Y Dari data GPS
Pembahasan
Data 120 Kebisingan LTMS Ls Lm Lsm Lsm ek 4 Hari Surfer LTM S = 10 log 1/600 {5. 100,1 L1+5. 100,1 L2+…+ 5. 100,1 L120} LS =10 log 1/13{3.100,1 LTM S1+3. 100,1 LTM S2+3. 100,1 LTM S3+4. 100,1 LTM S4} Lm =10 log 1/8{2.100,1 LTM S1+3. 100,1 LTM S2+3. 100,1 LTM S3 } +Titik TambahanPembahasan
Lanjutan
Titik Ls (dBA)
Senin Jumat Sabtu Minggu 1 78.79 78.28 78.60 77.79 2 78.00 78.21 79.29 77.68 3 79.98 78.57 78.57 77.52 4 79.89 79.17 76.79 76.98 5 80.36 77.06 76.44 77.89 6 79.13 77.41 78.95 77.74 7 78.39 76.18 77.01 75.70 8 79.35 78.15 78.42 77.68 9 77.94 79.67 78.66 76.05 10 78.03 76.63 78.29 75.74 Titik Lm (dBA)
Senin Jumat Sabtu Minggu 1 63.30 63.41 62.64 61.21 2 60.51 63.62 61.51 60.72 3 66.36 67.69 63.93 62.69 4 66.49 61.97 62.68 61.74 5 60.46 62.95 62.14 61.42 6 62.03 62.90 61.57 62.31 7 64.38 61.58 62.23 61.78 8 60.48 62.94 63.51 62.74 9 63.19 63.80 62.59 64.08 10 62.99 62.79 63.41 66.68 Titik Lsm (dBA)
Senin Jumat Sabtu Minggu 1 76.94 76.46 76.73 75.89 2 76.06 76.41 77.35 75.77 3 78.25 77.13 76.76 75.71 4 78.18 77.24 75.02 75.15 5 78.36 75.29 76.44 75.99 6 77.21 75.62 77.02 75.89 7 76.63 74.38 75.20 73.95
Pembahasan
Lanjutan
Tabel 5.6 Nilai Lsm Ekivalen 4 Hari di Tiap Titik
Titik Lsm Ekivalen 4 Hari (dBA) 1 76.52 2 76.44 3 77.06 4 76.61 5 76.68 6 76.49 7 75.16 8 76.57 9 76.46 10 75.61
Pembahasan
Lanjutan
Tabel 5.7 Nilai Kebisingan Titik Tambahan
Lsm Ekivalen 4 Hari (dBA)
Kebisingan Titik Tambahan (dBA)
100 m 200 m 300 m 76.52 64.05 61.16 59.45 76.44 63.97 61.08 59.36 77.06 64.59 61.70 59.98 76.61 64.14 61.25 59.53 76.68 64.21 61.32 59.60 76.49 64.02 61.13 59.41 75.16 62.69 59.81 58.09 76.57 64.10 61.21 59.50 76.46 63.99 61.10 59.38 75.61 63.14 60.26 58.54 Ldx = L1 – 10 log (x/x0) (5.6) Dimana:
Ldx = Tingkat kebisingan pada jarak x
Pembahasan
Lanjutan
Tabel 5.8 Nilai Kebisingan di Titik Sebelum Mengenai
Barrier Lsm Ekivalen 4 Hari (dBA) Kebisingan di Titik Sebelum Mengenai Barrier (dBA) 76.52 74.52 76.44 74.44 77.06 75.06 76.61 74.61 76.68 74.68 76.49 74.49 75.16 73.30 76.57 74.57 76.46 74.46
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Lanjutan
Hubungan Antara Tingkat Kebisingan dan Jumlah Kendaraan
Faktor yang mempengaruhi seperti peningkatan ukuran, tenaga dan kecepatan kendaraan serta dipengaruhi oleh kondisi-kondisi
Pembahasan
Lanjutan Roda 2 Roda ≥4 Jumlah Kendaraan Ekivalen Leq (dBA) 770 340 2660.4 79.41 715 520 3606.2 78.01 1025 725 5056 80.53 575 480 3243.8 76.83 425 150 1259 68.13 75 40 297.4 53.67 175 70 564.2 60.54Pembahasan
Lanjutan Roda 2 Roda ≥4 Jumlah Kendaraan Ekivalen Leq (dBA) 770 340 2660.4 79.41 715 520 3606.2 78.01 1025 725 5056 80.53 575 480 3243.8 76.83 425 150 1259 68.13 75 40 297.4 53.67 175 70 564.2 60.54Pembahasan
Lanjutan
Pembahasan
Lanjutan
Baku Mutu :
Perumahan dan pemukiman
: 55 dBA
Sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah
: 55 dBA
Ruang terbuka hijau
: 50 dBA
Perdagangan
: 70 dBA
Fasilitas umum
: 60 dBA
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Lanjutan
Jika diasumsikan di sepanjang jalan wilayah penelitian terdapat barrier dengan pasangan batu bata dengan ketinggian 3 m, dengan tinggi sumber bising (knalpot kendaraan) 50 cm, jarak sumber bising ke penghalang 4 m, tinggi penerima 160 cm dan jarak penerima ke
penghalang 0 m, maka akan didapatkan reduksi kebisingan sebesar 16,5 dBA (Yuliastutik, 2006)
Pembahasan
Lanjutan
Nilai pendekatan tingkat kebisingan diatas didapat dari peta pola kebisingan, intepretasi nilai kebisingan di atas belum tereduksi oleh adanya penghalang atau barrier.
Nilai tingkat kebisingan ini merupakan pendekatan sebelum melalui penghalang atau barrier (di pinggir jalan sampai di depan
Pembahasan
Lanjutan
Tabel 5.11 Beberapa Spesies Tumbuhan yang Biasa Digunakan Sebagai Barrier
Nama Spesies Jenis Vegetasi
Adhatoda Vasica Shrub
Adhatoda Zeylancia Woody shrub
Grasses Grasses
Terminalia arjuna Tree
Acacia nelotica Tree
Fan palm Shrub
Azadirachta indica Tree
Ziziphus Woody shrub
Eichhornia crassipes Shrub
Prospis cineraria Shrub
Acaciasenegal Woody shrub
Cabada fruticosa Shrub
Adhatoda zeylancia Shrub
Datura alba Shrub
Acacia senegal Woody shrub
Pembahasan
Lanjutan
Usulan RTRW Wilyah Studi Berdasarkan Proyeksi Jumlah Kendaraan Bermotor
T ahun r Roda 2 n Roda 2 Pn Roda 2 2011 4.62% 0 1025 2012 4.62% 1 1072 2013 4.62% 2 1122 2014 4.62% 3 1174 2015 4.62% 4 1228 2016 4.62% 5 1285 2017 4.62% 6 1344 2018 4.62% 7 1406 2019 4.62% 8 1471 2020 4.62% 9 1539 2021 4.62% 10 1610 2022 4.62% 11 1685 2023 4.62% 12 1762 Tahun r Roda >2 n Roda >2 Pn Roda >2 2011 3.80% 0 725 2012 3.80% 1 758 2013 3.80% 2 794 2014 3.80% 3 830 2015 3.80% 4 869 2016 3.80% 5 909 2017 3.80% 6 951 2018 3.80% 7 995 2019 3.80% 8 1041 2020 3.80% 9 1089 2021 3.80% 10 1139 2022 3.80% 11 1192 2023 3.80% 12 1247
Pembahasan
Lanjutan
Usulan RTRW Wilyah Studi Berdasarkan Proyeksi Jumlah Kendaraan Bermotor
Tabel 5.17 Jumlah Ekivalen Kendaraan pada Tahun 2023
Roda 2 Faktor Ekivale n Nilai Ekivalen Roda >2 Faktor Ekivalen Nilai Ekivalen Jumlah Ekivalen 1762 1 1762 1247 5.56 6933 8695
Pembahasan
Lanjutan
Usulan RTRW Wilyah Studi Berdasarkan Proyeksi Jumlah Kendaraan Bermotor
Dari persamaan yang didapat pada subbab 5.3 dapat prediksi tingkat kebisingan yang terjadi di wilayah studi adalah sebagai berikut:
y = 9,8054ln(x)-1,6233 dBA Untuk nilai x = 8695, maka: y = 9,805ln(8695)-1,6233 y = 87,31 dBA.
Nilai tingkat kebisingan ini jauh melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu menurut
Pembahasan
Lanjutan
Usulan RTRW Wilyah Studi Berdasarkan Proyeksi Jumlah Kendaraan Bermotor
Dibutuhkan rencana tata ruang wilayah yang baru khususnya pada
wilayah studi. Usulan mengenai RTRW wilayah studi yang baru dengan mengganti pemanfaatan lahan terdekat jalan untuk kegiatan barang dan jasa. Pemanfaatan lahan untuk barang dan jasa ini memiliki baku mutu terbesar sebesar 70 dB A +3 dan berfungsi untuk melindungi permukiman warga yang ada di belakang pemanfaatan lahan ini.
Kesimpulan dan Saran
LanjutanKESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis peta pola persebaran tingkat kebisingan, tingkat kebisingan yang terjadi di wilayah penelitian minimum mencapai 74 dBA dan maksimum mencapai 77 dBA
2. Dari grafik hubungan tingkat kebisingan dan aktivitas trasportasi (jumlah
kendaraan) didapatkan bahwa semakin tinggi aktivitas transportasi semakin tinggi pula tingkat kebisingan di area tersebut begitu juga dengan sebaliknya. Hubungan ini di tunjukkan dengan suatu logaritmik y = 9,805ln(x)-1,6233 dengan koefisien korelasi r2 = 0,9737
3. Dari analisis persebaran tingkat kebisingan pada wilayah studi yang dihasilkan oleh program Surfer, maka dapat disimpulkan:
Tingkat kebisingan di pinggir (sekitar) jalan wilayah studi sampai sebelum
Kesimpulan dan Saran
LanjutanSARAN
1. Untuk pemetaan yang lebih luas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan titik sampling yang lebih banyak dan melihat karakteristik dari lokasi sampling tersebut
2. Untuk mengetahui reduksi kebisingan oleh barrier perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan jenis dan spesifikasi barrier di wilayah penelitian
3. Pemerintah Kota Surabaya perlu dilakukan peninjauan ulang dalam penataan tata ruang peruntukan kawasan wilayah studi sehingga tingkat kebisingan yang ada dapat diupayakan tidak melebihi batas kriteria sesuai dengan fungsi kawasan tersebut.
Video 1 Video 2
Heru
3307100024