• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI KOTAWARINGIN BARAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

SISTEM PROSEDUR AKUTANSI PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Kotawaringin Barat Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pokok

Daerah menyatakan bahwa Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang sistem Akutansi Pemerintah Daerah dengan berpedo

tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintah

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus di laksanakan dengan efektif, efisien, tertib, transparan, dan bertanggung jawab sesuai ketentuan Perundang

c. bahwa untuk mewujudkan kesamaan d

lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat perlu di atur sistem dan prosedur Akuntansi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b dan c di

menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan

Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang

Negara Republik Indonesia tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor Indonesia Nomor 4286

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 35 TAHUN 2010

TENTANG

SISTEM PROSEDUR AKUTANSI PEMERINTAH KABUPTEN KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

berdasarkan ketentuan pasal 141 dan pasal 142 Peraturan Daerah K

Kotawaringin Barat Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang sistem Akutansi Pemerintah Daerah dengan berpedoman pada Prinsip Pengadilan Intern,

tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus di laksanakan dengan efektif, efisien, tertib, transparan, dan bertanggung jawab sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku;

mewujudkan kesamaan dan keterpaduan langkah bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat perlu di atur sistem dan prosedur Akuntansi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b dan c di

menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang

Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang

Negara Republik Indonesia tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara dan pasal 142 Peraturan Daerah Kabupaten Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang sistem Akutansi man pada Prinsip Pengadilan Intern, Peraturan Bupati tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah tentang

dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus di laksanakan dengan efektif, efisien, tertib, transparan, dan bertanggung jawab

an keterpaduan langkah bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat perlu di atur sistem dan prosedur

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b dan c diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah

Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik

tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

(2)

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Rerpublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4512);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang/ Jasa Pemerintah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/316/BAKD Tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah adalah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat;

2. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD);

(3)

4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

5. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya, serta penyajian laporan;

6. Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya disebut SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan meyajikan laporan keuangan Pemerintah;

7. Sistem dan Prosedur Akuntansi Pemerintah adalah serangkaian proses manual maupun yang terkomputeresasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah;

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran/ pengguna barang;

9. Satuan Kerja Pengelola Keuangan daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran, pengguna barang yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah;

10. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disebut DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja, pembiayaan yang di gunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran;

11. Pemegang Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah Kepala Daerah yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah;

12. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut SKPKD dan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah;

13. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disebut BUD adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara umum daerah;

14. Kuasa Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disebut Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian tugas BUD;

15. Bendahara Penerima adalah Pejabat fungsional yang di tunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetor, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam pelaksanaan APBD pada SKPD;

16. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang di tunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD;

17. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan pengguna anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang di pimpinnya;

18. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah Pejabat yang diberi wewenang oleh Bupati atau PA untuk kegiatan pelaksanaan pengadaan barang jasa dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat;

19. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disebut PPK-SKPD adalah Pejabat yang melaksanakan fungsi atas usaha keuangan pada SKPD;

20. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disebut PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya; 21. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk

(4)

22. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada Bank yang ditetapkan;

23. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke Kas Daerah;

24. Pengeluaran Daerah adalah uang yang dikeluarkan dari Kas Daerah;

25. Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih; 26. Belanja Daerah adalah Kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan

bersih;

27. Surplus Anggaran Daerah adalah selisih bersih antara pendapatan daerah dan belanja daerah; 28. Defisit Anggaran Daerah adalah selisih kurang antara pendapatan daerah dan belanja daerah;

29. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan /atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya;

30. Sisa lebih perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SILPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran;

31. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah selama satu periode; 32. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan realisasi pendapatan, belanja, dan

pembiayaan selama satu periode;

33. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan Pemerintah yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada suatu tanggal tertentu;

34. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama satu periode serta posisi kas pada tanggal pelaporan;

35. Catatan atas Laporan Keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan yang menyediakan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai; 36. Anggaran Kas adalah dokumen perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan

arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode;

37. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disebut SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP;

38. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yeng diterbitkan oleh PPTK/ Bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran;

39. SPP Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPP-UP adalah dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk permintaan uang muka kerja pertama yang bersifat pengisian yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung;

40. SPP-Ganti Uang Persediaan yang selnjutnya disebut SPP-GU adalah dokumen yang diajukan Bendahara Pengeluaran untuk permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD yng bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan;

41. SPP Langsung yang selanjtunya disebut SPP-LS adalah dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk permintaan pembayaran gaji dan oleh PPTK untuk pembayaran kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu;

42. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen yang digunakan atau diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluran DPA-SKPD;

(5)

43. SPM Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuata Komitmen untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD yang dipergunakan sebagai uang persediaan untuk mendanai kegiatan;

44. SPM Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-GU adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD yang dipergunakan untuk mengganti uang persediaan yang telah dibelanjakan;

45. SPM Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-TU adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD karena kebutuhan dananya melebihi jumlah batas pagu uang persediaan yang telah diminta /dikeluarkan;

46. SPM Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah dokumen Pengguna Anggaran /Pejabat Penbuata Komitmen untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD kepada pihak ketiga;

47. SPM Ganti Uang Persediaan Nihil yang selanjutnya disebut SPM-GU Nihil adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen untuk perhitungan saldo uang persediaan SKPD pada akhir tahun anggaran yang selanjutnya disahkan oleh PPKD;

48. Surat Perintah Percairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM;

49. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran yang selanjutnya disebut SKPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran sebagai keterangan atas terhitung mulai penghentian pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil;

50. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya disebut SPTB adalah Pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat oleh Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu.

51. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disebut SKTJM adalah surat pernyataan segala akibat dari tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian daerah menjadi tanggung jawab Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen;

52. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

53. Utang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar Pemerintah Daerah dan/atau kewajiban Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah.

54. Kerugian Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun karena kelalaian.

55. Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, deviden, royalti, manfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Pasal 2

Sistem dan Prosedur akuntansi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat yang dimaksud dalam Peraturan Bupati ini adalah serangkaian proses manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.

(6)

Pasal 3

Sistem dan Prosedur akuntansi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat diatur dengan sistematika sebagai berikut :

a. Bab I Kerangka Konseptual b. Bab II Prosedur Akuntansi c. Bab III Pendapatan

d. Bab IV Belanja e. Bab V Pembiayaan f. Bab VI Aset

g. Bab VII Hutang h. Bab VIII Konsolidator i. Bab IX Selain Kas

j. Bab X Laporan Keuangan

Pasal 4

Sistem dan Prosedur akuntansi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini, merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan.

Pasal 5

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang menyangkut teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati.

Pasal 6

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar Setiap Orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 6 Desember 2010

Pj. BUPATI KOTAWARINGIN BARAT ttd

(7)

Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 6 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Ttd

Drs. A. RIDUANSYAH. H, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19551010 197901 1 004

Referensi

Dokumen terkait

1.2.2 Cilji Zastavljeni cilji so naslednji: - pojasniti kakšen je pomen oglaševanja na internetu, - uporaba vrste oglasov za promoviranje izdelkov spletne prodajalne, - prikazati

Keberhasilan mi diperoteh melatui rekomendasi yang disampaikan mela[ui kegiatan Pendampingan Pemetaan, Penyusunan Area Perbaikan, Rencana Aksi dan Self Assessment dalam

Windbelt (Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Sistem Mekanik Vibrasi Pita Dawai) adalah suatu alat yang bekerja untuk mengkonversi tenaga angin menjadi energi

5) Dalam mesin ATM juga terdapat denominasi, yaitu satuan uang kertas dalam mesin ATM dan limit penarikannya. Kartu Debit adalah perkembangan lebih lanjut dari kartu ATM

hasil penelitian ada pengaruh pemberian self-help group tentang hipertensi terhadap pengetahuan tentang hipertensi di Dusun X Sonopakis Kidul Ngestiharjo Kasihan

Bahwa hwa set setiap iap nud nude e yan yang g ter terhu hubu bung ng pad pada a seb sebuah uah jar jaring ingan an yan yang g ber berbas basis is protocol

Beragam teknik, peralatan (hardware) serta aplikasi (software) perpusdokinfo kini tersedia, bahkan banyak yang gratis, sehingga dapat digunakan pustakawan untuk bereksperimen

Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dan Penerapan Manajemen