• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN DAN ANALISIS SPECTRUM OCCUPANCY DENGAN METODE DETEKSI ENERGI PADA BAND FREKUENSI GSM UNTUK APLIKASI COGNITIVE RADIO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN DAN ANALISIS SPECTRUM OCCUPANCY DENGAN METODE DETEKSI ENERGI PADA BAND FREKUENSI GSM UNTUK APLIKASI COGNITIVE RADIO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN DAN ANALISIS SPECTRUM OCCUPANCY DENGAN METODE DETEKSI ENERGI PADA BAND FREKUENSI GSM UNTUK APLIKASI COGNITIVE

RADIO

Innayah Nurlia Roza¹, Heroe Wijanto², Budi Prasetya³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Pengelolaan terhadap keterbatasan alamiah pada alokasi sumber data frekuensi di semua negara di seluruh dunia merupakan pendorong utama bagi pengembangan teknologi nirkabel. Cognitive radio muncul sebagai jawaban dari permasalahan pemanfaatan spektrum frekuensi pada waktu dan frekuensi yang kosong. Penelitian tentang cognitive radio di beberapa negara dimotori dengan adanya suatu penelitian tentang belum efektifnya penggunaan frekuensi yang telah ditetapkan secara regulasi dilihat dari waktu dan frekuensinya. Tugas akhir ini akan mengukur seberapa besar nilai spectrum occupancy pada suatu slot frekuensi tertentu yang ditetapkan, dalam hal ini adalah frekuensi GSM 1800 MHz sebagai frekuensi GSM yang sering digunakan untuk komunikasi mobile. Skenario yang digunakan akan didasarkan pada waktu pengambilan dan juga rentang frekuensi pengukuran.

Pengukuran dilakukan dengan memasang antena yang berfungsi sebagai penerima pada rentang frekuensi tersebut, lalu dihubungkan pada spectrum analyzer untuk dideteksi ada tidaknya penggunaan frekuensi yang direkam dalam satu minggu secara sampling setiap 15 menit sekali. Dari hasil rekam tersebut, kemudian data akan dihitung menggunakan bantuan software Microsoft Excel dengan metode energy detection yang akan menghitung secara keseluruhan persentase penggunaan frekuensi selama waktu sampling. Hasil akhir dari pengukuran ini adalah nilai persentase penggunaan frekuensi yang disebut dengan duty cycle.

Diperoleh hasil duty cycle total sebesar 15,48% dengan kependudukan spektrum pada downlink 0,05% dan pada uplink 31,1%. Dari hasil duty cycle total tersebut diestimasi bahwa penggunaan frekuensi hanya efektif pada 23,22 MHz.

Kata Kunci : cognitive radio, spectrum occupancy, frekuensi, energy detection, duty cycle.

Abstract

Management on frequency resources as limited resources in world countries become the background in today’s wireless development. Cognitive radio come as the answer for spectrum frequency management problem according to specfic time and place. Study on cognitive radio in several countries is started by unefficient use for several lisence spectrum based by time and frequencies. This final year project will measure how is the value of spectrum occupancy for GSM 1800 MHz as GSM frequency which mostly used for mobile communication. Scenario used in this final year project will be based on measurement time and frequency span.

Measurement is done by placing antenna worked as receiver for specific frequencies to be

connected for spectrum analyzer to be detected on usage and then connected to the computer and recorded for a week by sampling it every 15 minutes. From those result, the data will then

counted using Microsoft Excel by using energy detection methode which will count the whole usage percentage within sampling time. The result from this measurement is percentage value from frequency used which then called as duty cycle.

As a result, total duty cycle is around 15,48% with spectrum usage for downlink only 0,05% and uplink 31,1%. From those amount, it is stated thaat the duty cycle only effective for 23,22 MHz.

(2)

BAB I Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan frekuensi untuk pemenuhan kebutuhan teknologi terbaru menjadikan spektrum frekuensi sebagai sumber daya yang terbatas. Namun, penelitian terbaru menunjukkan adanya teknologi cognitive radio (CR) yang memungkinkan penggunaan slot frekuensi yang telah terdaftar untuk pengguna resmi dengan cara pencarian lokasi spektrum kosong [15]. Konsep cognitive radio pertama kali dipresentasikan oleh Mitola dan Maguire [9]. Prinsip dasar pada CR adalah memungkinkan akses bagi pengguna yang secara tidak resmi terdaftar pada suatu slot frekuensi tertentu untuk dapat menggunakan slot tersebut sementara waktu tanpa menyebabkan interferensi yang membahayakan bagi pengguna yang terdaftar.

Implementasi CR dapat dilakukan setelah kita mengetahui kondisi spectrum frekuensi yang telah ditetapkan sehingga tidak mengakibatkan interferensi. Beberapa studi pengukuran yang telah dilakukan merupakan pengukuran pada rentang frekuensi yang lebar dan juga pada frekuensi yang spesifik [3] yang telah dilakukan pada lokasi dan skenario yang berbeda untuk menentukan secara presisi tingkat penggunaan frekuensi dan pada rentang frekuensi mana yang tingkat penggunaannya paling rendah. Sebagai contoh adalah penelitian spectrum occupancy di Spanyol yang menyatakan penggunaan spektrum frekuensi total baru sekitar 13 %[2] . Namun, kebanyakan pengukuran tersebut masih dilakukan di Amerika dan Eropa, sedangkan beberapa negara tetangga baru melakukannya belakangan ini seperti Singapura dan New Zealand, dan masih belum ada studi khusus mengenai pengukuran spectrum occupancy di Indonesia yang tertulis dalam jurnal. Bagaimanapun juga, perkembangan teknologi CR dan implementasinya tidak dapat didasarkan pada hasil penelitian

spectrum occupancy yang dilakukan di negara lain dengan regulasi spektrum dan

kondisi lingkungan yang tentu juga jauh berbeda.

(3)

Pada tugas akhir ini, akan dilakukan pengukuran dan analisis dengan skenario yang berkonsentrasi pada waktu pengukuran. Dengan menetapkan rentang frekuensi GSM 1800 MHz sebagai objek penelitian, pengukuran akan dilakukan selama satu minggu. Pengukuran dilakukan selama waktu yang berbeda berdasarkan masing-masing skenario dan dianalisa berdasarkan metode energy

detection untuk pendeteksian aktivitas pada slot frekuensi tersebut. Hasil dari

perhitungan spectrum occupancy akan dimodelkan dalam bentuk duty cycle.

1.2 Tujuan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah :

1. Melakukan analisa pada metode pengukuran dan pengaruhnya pada hasil observasi.

2. Memperoleh model duty cycle dari tiap sub band frekuensi pada rentang GSM 1800 MHz dengan metode energy detection.

3. Menunjukkan lokasi spectrum hole secara frekuensi dan waktu.

4. Menunjukkan perbandingan nilai spectrum occupancy pada skenario waktu yang berbeda.

1.3 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dirumuskan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Metode pengukuran spectrum occupancy yang sesuai dengan standar

pengukuran spektrum yang baku.

2. Analisis hasil pengukuran menggunakan nilai ambang batas dengan deteksi energi sesuai dengan spectrum sensing pada cognitive radio.

3. Perhitungan persentase penggunaan subband frekuensi berdasarkan waktu pengukuran dalam bentuk duty cycle.

4. Perbandingan hasil pengukuran dan analisis pada skenario yang berbeda.

1.4 Batasan Masalah

1. Pengolahan hasil yang digunakan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Matlab.

(4)

BAB I Pendahuluan 3 2. Skenario analisa dibagi berdasarkan waktu pengukuran, dan frekuensi

pengukuran

3. Frekuensi kerja yang diteliti adalah frekuensi GSM 1800 MHz.

4. Pengukuran pada setiap skenario menggunakan metode dan prosedur serta alat yang sama selama 662 kali pengukuran,setiap 15 menit sekali.

5. Tidak membahas kondisi penggunaan frekuensi pada hari-hari libur maupun

peak season (musim lebaran, natal dan tahun baru).

6. Tidak membahas pemodelan untuk peramalan.

7. Rentang frekuensi per sub band bervariatif berdasarkan operator, namun rentang span pengukuran spektrum adalah 30 kHz.

8. Efek dari fading margin dan noise merupakan hasil dari pengukuran langsung dan tidak dibahas pengaruhnya.

1.5 Metodologi Penelitian

1. Studi Literatur

Pencarian referensi dari beberapa literatur buku, jurnal, paper maupun internet yang bisa menjadi bahan pembelajaran bagi penyelesaian Tugas Akhir.

2. Diskusi dengan dosen pembimbing dan beberapa narasumber

Mengadakan bimbingan dengan dosen pembimbing I dan pembimbing II, serta diskusi dengan beberapa narasumber yang dapat membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir.

3. Pengukuran dan analisis

Melakukan pengukuran sesuai dengan prosedur dan standar cognitive radio yang didasarkan pada teori. Hasil dari pengukuran kemudian dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif dan dilaporkan dalam bentuk persentase duty cycle.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

(5)

Bab ini membahas mengenai teori, konsep dasar, dan prinsip kerja,

cognitive radio dan spectrum hole. Bab ini juga membahas

mengenai standar pengukuran frekuensi yang baku

BAB III PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini membahas mengenai semua hal yang berkaitan dengan parameter dan skema prosedural pengukuran serta langkah-langkah pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Bab ini akan memaparkan hasil dari pengukuran dan pengolahannya dengan menggunakan prinsip energy detection serta laporan hasil dalam bentuk duty cycle.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dan analisa yang diperoleh serta saran dan harapan untuk pengembangan selanjutnya.

(6)

Bab V Pengolahan Data dan Analisis 48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pengukuran spectrum occupancy dapat dilakukan dengan pengambilan data sinyal dan noise pada setiap span frekuensi tertentu yang lebih kecil dari sub band sistem yang akan diukur. Pengambilan data tersebut juga harus dilakukan pada waktu-waktu yang merepresentasikan total populasi.

2. Pengolahan data dapat dilakukan dengan metode deteksi energi setelah terlebih dahulu mengetahui nilai mean dan standar deviasi noise untuk menentukan besarnya nilai threshold. Pada pengukuran ini diperoleh nilai mean sebesar 4,3274x10-8mW/30kHz dan nilai standar deviasi sebesar 1,47367x10

-10

mW/30kHz sehingga diperoleh nilai ambang batas sebesar 4,35687x10-8 mW/30kHz.

3. Nilai threshold itu kemudian dibandingkan pada setiap power spectral density dari masing-masing sampel untuk memberikan nilai okupansi yang dinyatakan dengan 1 untuk spektrum terduduki dan nilai 0 untuk spektrum yang tidak terduduki.

4. Hasil duty cycle total adalah sebesar 15,48% dengan kependudukan spektrum pada downlink sebesar 0,05% dan pada uplink sebesar 31,1%. Dengan mengambil standar IEEE dimana cognitive radio dapat diaplikasikan pada frekuensi dengan

duty cycle kurang dari 60%, maka diperoleh total frekuensi yang dapat digunakan

untuk aplikasi cognitive radio sebesar 88,66% ditinjau dari lokasi frekuensi dan waktu.

5. Terdapat beberapa batasan antara lain adalah SNR wall dimana metode energy

detection tidak dapat digunakan yaitu saat nilai PSD yang terbaca dibawah

4,851x10-7 mW/30Hz. Adapun keterbatasan penelitian juga terlihat dari kesalahan pembacaan pada alat dan lingkungan yang menimbulkan gejala ketidaknormalan.

(7)

5.2 Saran

1. Untuk penelitian lanjutan, diharapkan dengan mengacu pada hasil data riil dapat dimodelkan suatu siklus spectrum occupancy yang dapat digunakan untuk perancangan implementasi cognitive radio.

2. Dalam pengukuran riil, jumlah sampel diharapkan tidak hanya terpaku pada metode statistika namun dilakukan sebanyak mungkin untuk membentuk distribusi normal yang jauh lebih baik.

3. Dengan memahami konsep dan metodologi pengukuran spektrum occupancy pada tugas akhir ini, diharapkan penelitian dapat dilanjutkan untuk sumbu spasial dan dilakukan pada selang waktu yang lebih lama.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

[1]

Anderson, C.R dan Cameron, C.B. 2008. How Empty is Empty? Weak-Signal

Spectrum Survey Measurement and Analysis for Cognitive Radio. SDR Technical

Conference. 2008

[2] Benitez, Miguel Lopez. Methodological Aspects of Spectrum Occupancy Evaluation

in the Context of Cognitive Radio. Spain. European Wireless 2009.

[3] Benitez, Miguel Lopez. Spatial Duty Cycle Model for Cognitive Radio. Spain.

[4] Benitez, Miguel Lopez. Spectrum Occupancy in Realistic Scenario and Duty Cycle

Model for Cognitive Radio.Advances In Electronic and Telecommunications, Vol 1,

No 1, April, 2010

[5] Jondral, F.K, Software-Defined Radio — Basic and Evolution to Cognitive Radio. EURASIP J. Wireless Communication and Networking, 2005.

[6] Marques,P. Coexistence Analysis and Cognitive Opportunities Selection in GSM

Bands. Institute Politecnico de Castelo Branco. 2009.

[7] Maharjan, Sabita. 2007. Energy Detector Prototype for Spectrum Sensing in

Cognitive Radio System. Tokyo Institute of Technology.

[8] Matinmikko, M. A Motivating Overview of Cognitive Radio: Foundations,

Regulatory Issues and Key Concepts. VTT Technical Research Center of Finland.

2009

[9] Mitola, John. Cognitive Radio for Flexible Mobile Multimedia Communications. In the Sixth international Workshop on Mobile Multimedia Communications, San Diego, CA, 1999.

[10] Shared Spectrum Company.Experimental Measurement on Chicago.Shared Spectrum Company,2006.

[11] Shellhammer, S dan Chouinard, G, Spectrum sensing requirements summary. IEEE 802.22-05/802.22-06-0089-05-0000, Juli 2006

[12] Sugiyono, Prof. Dr. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

[13] Telecom Italy.Q function table.

http://www.telecom.tuc.gr/patreco/res/patreco0708/Qfunctiontable.pdf

(9)

[14] Wellens, Matthias. 2009. Lessons Learned from an Extensive Spectrum Occupancy

Measurement Campaign and a Stochastic Duty Cycle Model. Springerlink.

[15] Yucek, Tevfik. 2009. A survey of Spectrum Sensing Algorithms for Cognitive Radio

Applications. IEEE Communication Surveys & Tutorials, Vol. 11, No.1, First Quarter

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, modusnya adalah anak yang gemar makan bakso yakni sebanyak 5orang karena data tersebut adalah data yang memiliki jumlah frekuensi tertinggi (jumlah paling banyak).

[r]

Penerapan model pembelajaran think pair share dapat lebih efektif dengan memanfaatkan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempermudah penyampaian materi, merangsang

Kemampuan adsorpsi ion logam CrVI dari limbah cair industri batik menggunakan adsorben AH-Fe3O4 dipengaruhi oleh kondisi pH, dimana pada kondisi pH yang berbeda, ion CrVI

shuhada juga memiliki shafaat terlebi kepada orang-orang terdekatnya seperti ahl al-Bait. Hadis diatas secara matan dan sanad S{ahih. Kedua, Menguji Illat tidaknya pada

Masalah yang terkait dengan penelitian ini adalah kurangnya minat belajar peserta didik dalam pembelajaran quran hadis ditandai dengan pembelajaran yang bersifat

Variasi gaya mengajar pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Berdasarkan observasi