• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI SUKAMARA

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2009

TENTANG

BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL ESELON II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin kelancaran mekanisme pembinaan karier pegawai terutama dalam rangka memberi kesempatan bagi tenaga-tenaga yang potensial untuk menduduki jabatan struktural pada Eselon II, dipandang perlu mengatur lebih lanjut pengangkatan dalam jabatan dan perpanjangan batas usia pensiun bagi para Pejabat Eselon II di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara tahun 1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3149) Sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan

Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3176);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 7);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 8);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 9).

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG BATAS USIA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL ESELON II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA.

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Sukamara.

2. Jabatan Eselon II adalah Jabatan Struktural Eselon II di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Pimpinan Unit Organisasi adalah Pegawai yang menduduki Jabatan tertinggi pada Unit Organisasi yang bersangkutan dan serendah-rendahnya Pejabat Eselon ll.b.

4. Masa Jabatan adalah lamanya seseorang menduduki suatu jabatan yang dihitung sejak tanggal pelantikan.

5. Usia Pensiun adalah usia pensiun Pegawai Negeri Sipil yang dihitung berdasarkan tanggal lahir yang tercantum pada Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai/Pegawai Bulanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

6. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan yang selanjutnya disingkat Baperjakat adalah Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Kabupaten Sukamara.

BAB II

KEBIJAKAN BATAS USIA PENSIUN Pasal 2

(1) Batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Struktural Eselon II adalah 56 (lima puluh enam) tahun dan dapat diperpanjang apabila dinilai masih dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara.

(2) Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu Bupati dapat menetapkan perpanjangan batas usia pensiun bagi Pejabat Struktural Eselon II sampai dengan usia 60 (enam puluh) tahun. (3) Perpanjangan Batas Usia Pensiun bagi Pejabat Struktural Eselon II ditetapkan dengan Keputusan Bupati untuk jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang lagi untuk masa antara 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun dengan melalui pertimbangan Baperjakat.

(4) Pejabat Struktural Eselon II yang diperpanjang atau yang tidak diperpanjang batas usia pensiunnya akan diberitahu secara tertulis.

BAB III

PEMBERHENTIAN DAN PERPANJANGAN DARI JABATAN STRUKTURAL ESELON II

Pasal 3

(1) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Struktural Eselon II dan tidak diperpanjang Batas Usia Pensiunnya akan diberhentikan dari jabatannya terhitung mulai akhir bulan yang bersangkutan memasuki batas usia pensiun.

(4)

(2) Pemberhentian dari jabatan Struktural Eselon II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan selambat–lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan memasuki batas usia pensiun.

Pasal 4

(1) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Struktural Eselon II dan diperpanjang Batas Usia Pensiunnya akan diperpanjang masa jabatannya terhitung mulai akhir bulan yang bersangkutan memasuki batas usia pensiun.

(2) Perpanjangan masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan selambat– lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan memasuki batas usia pensiun.

(3) Apabila perpanjangan Batas Usia Pensiun tidak diperpanjang lagi atau telah habis jangka waktu perpanjangannya, maka Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Struktural Eselon II akan diberhentikan dari jabatan strukturalnya.

Pasal 5

Kriteria perpanjangan Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) sebagai berikut :

a. Memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat dibutuhkan organisasi;

b. Memiliki moral dan integritas yang baik;

c. Menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan penilaian Bupati; d. Sehat jasmani dan rohani serta kondisi kesehatannya masih

memungkinkan, yang dibuktikan dengan hasil General Check

Up dari Lembaga Kesehatan yang ditunjuk oleh Bupati;

e. Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan produktivitas instansi yang dipimpinnya atau yang akan dipimpinnya berdasarkan penilaian visi dan misi yang disampaikan dalam forum yang dibentuk Baperjakat.

Pasal 6

(1). Baperjakat menyiapkan bahan penilaian atas kemampuan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 untuk dijadikan bahan pertimbangan Bupati mengenai perpanjangan atau pemberhentian Pejabat Struktural Eselon II.

(2). Perpanjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), dapat diakhiri lebih awal apabila terdapat pertimbangan sebagai berikut :

a. Dinilai berprestasi untuk dipromosikan ke dalam jabatan yang lebih tinggi.

b. Dibutuhkan untuk menduduki jabatan lain yang setingkat. c. Dinilai tidak mampu dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya.

d. Tidak lagi memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

(5)

BAB IV

PEMBERHENTIAN DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL Pasal 7

(1) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Struktural Eselon II dan telah memasuki batas usia pensiun dan diberhentikan dari jabatan Struktural Eselon II, akan diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun dan tetap memperoleh kenaikan pangkat pengabdian sepanjang memenuhi persyaratan yang ditentukan.

(2) Persyaratan administrasi dan tata cara pemberhentian dari Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

Pasal 8

Pemberhentian dari jabatan Struktural Eselon II dan pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun akan diberitahukan secara tertulis kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan selambat–lambatnya satu tahun tiga bulan sebelum mencapai batas usia pensiun dan kepadanya diminta untuk mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun.

Pasal 9

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Struktural Eselon II dan tidak diperpanjang batas usia pensiunnya tetapi tidak mengajukan permohonan berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil , akan tetap diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapat hak–hak kepegawaiannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan data kepegawaian yang ada.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Struktural Eselon II dan telah diusulkan untuk pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun kepada Presiden sejak ditetapkannya Peraturan ini, apabila dipandang masih dibutuhkan Pemerintah Kabupaten dapat diperpanjang batas usia pensiunnya sepanjang Keputusan Presiden untuk pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun belum dterbitkan.

Pasal 11

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini khususnya mengenai teknis pelaksanaan akan ditetapkan kemudian.

(6)

BAB VI PENUTUP

Pasal 12

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sukamara.

Ditetapkan di Sukamara

pada tanggal 12 Oktober 2009 BUPATI SUKAMARA,

Ttd

AHMAD DIRMAN Diundangkan di Sukamara

pada tanggal 12 Oktober 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SUKAMARA

Ttd

Drs. MURYADI HARMAN, Msi. Pembina Utama Muda

NIP. 19530128 197601 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Konsekuensi logisnya adalah di masa lebaran ini manusia mengendalikan hawa nafsunya, termasuk membeli barang dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga dengan demikian harga barang

Pada intinya pengawasan yang dilakukan Yayasan Bait Al-Hikmah terbagi kepada tiga, yaitu pengawasan terhadap sarana dan prasarana yayasan, pengawasan terhadap

Berdasarkan Gambar 4 warna merah yang berada pada wilayah 10 yang meliputi daerah laut mengindikasikan bahwa daerah tersebut memiliki b- value yang sangat tinggi ini

Aspék Sosial dina Babasan jeung Paribasa Sunda7. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi Perempuan dalam Meningkatkan Usaha Ekonomi Masyarakat di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Kemampuan siswa dalam menyimak dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan oleh guru yang kurang membuat banyak siswa kelaskontrolyang hasil belajar nya belum mencapai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan tanggapan siswa setelah dilakukan penerapan media pembelajaran multimedia interaktif

Pemberian kredit merupakan suatu perjanjian utang piutang antara bank dengan debitur yang ditekankan kepada kesepakatan para pihak yaitu berdasar pada kebebasan