• Tidak ada hasil yang ditemukan

jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Wawancara:

1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? 2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah

keberagaman etnis dan agama?

3. Seberapa penting politik multikultural dilakukan?

4. Bagaimana implementasi politik multikultural di lingkungan Pemko Pematangsiantar? 5. Mengapa jumlah etnis Batak Toba dan Batak Simalungun lebih banyak mengisi

pos-pos/jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar?

6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar?

7. Apakah faktor etnis dan agama mayoritas menjadi pilihan utama?

8. Bagaimanakah sistem perekrutan pejabat di Pemko Pematangsiantar? Apakah berdasarkan profesionalitas kerja atau berdasarkan perwakilan mayoritas/minoritas? 9. Bagaimana kedudukan masyarakat minoritas di dalam susunan birokrasi

pemerintahan?

10. Bagaimana partisipasi politik masyarakat minoritas dalam kegiatan Pemko Pematangsiantar?

11. Apakah yang sudah dan akan dilakukan pemerintah dalam politik multikultural bagi kaum minoritas, adakah tindakan khusus yang dilakukan?

(2)

A. Kepada Kepala Daerah – Hulman Sitorus, S.E

1. Bagaimana penilaian anda terhadap perkembangan politik dikota pematangsiantar? Perkembangan politik dikota pematangsiantar sangat dinamis, dimana tingkat kepedulian dan partisipatif masyarakat sangat tinggi dan dinamikanya juga sangat tinggi. Sehingga Dinamika Politik di Siantar terkenal dengan “ yang tidak mungkin terjadi, bisa menjadi mungkin terjadi “

2. Bagaimana penilaian anda terhadap kondisi politik dikota pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama?

Tujuan politik adalah untuk mencapai kekuasaan, oleh karenanya hal yang wajar dalam strategi para elit politik memakai pendekatan etnis dan agama dalam pencapaian kemenangan merebut kekuasaan, namun dalam beberapa kali pelaksanaan Pemilu maupun Pemilihan Kepala Daerah tidak begitu efektif. Sebagai contoh dalam pemilihan anggota DPRD maupun Kepala Daerah, Jika memakai logika dalam pemilihan legislative maka perwakilan di DPRD tersebut dengan jumlah 30 anggota Dewan, untuk calon muslim yang terpilih idealnya minimal 13 kursi, namun relitanya lain, begitu juga dalam pemilihan KDH.

3. Seberapa penting politik multikultural dilakukan?

Sangat penting, karena politik multikultural lebih dapat diterima oleh masyarakat. 4. Bagaimana implementasi politik multikultural dikota pematangsiantar?

Politik multikultural selalu menjadi pemenang.

5. Bagaimana hubungan masyarakat mayoritas dan minoritas dikawasan kota pematangsiantar?

Sangat Harmonis dan sulit untuk dipecah belah.

6. Bagaimana peran masyarakat beda etnis dalam komposisi eksekutif?

Sangat kritis, secara prinsip masyarakat sangat berharap adanya cerminan keseimbangan etnis dan agama dalam komposisi eksekutif meskipun hal tersebut tidak selalu menjadi dominan, namun tetap menjadi harapan.

(3)

7. Bagaimana peran dan program pemerintah dalam politik multikultural khususnya dalam persamaan kesempatan dan peluang dalam partisipasi politik dikota pematangsiantar?

Pemerintah secara nasional dan diikuti secara khusus di daerah sangat begitu baik dan tersistem dimana tetap mengedepankan persamaan semua hak dan kewajiban yang sama bagi setiap warga masyarakat dan warga bangsa serta menjamin kebebasan hak konstitusi dari warga negara Indonesia sebagaimana diatur dalam perundangan-undangan negara.

8. Bagaimana sistem perekrutan pejabat dipemko pematangsiantar ? apakah berdasarkan profesionalitas kerja atau berdasarkan perwakilan mayoritas/minoritas?

Sepengetahuan saya ya, karena tetap melakukan perekrutan dengan mengedepankan fit and profer tes yang dilaksanakan oleh tim baperjakat yang ada di BKD termasuk menempatkan calon pejabat yang sudah mengetahui secara jelas Tupoksi yang akan dilakukan guna menyelaraskan program kinerja pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan sesuai dengan visi misi daerah kota Pematangsiantar Siantar Mantap, Maju dan Jaya.

9. Bagaimana kondisi masyarakat minoritas didalam susunan birokrasi pemerintah? Kota siantar ini unik, bagi kalangan minoritas katakanlah salah satunya suku Tionghoa, mereka ini mayoritas jarang yang ada mau duduk dibirokrasi (PNS) mereka lebih cenderung ke dunia bisnis/perdanganan dan jika adapun satu dua orang mereka juga diperlakukan secara sama dengan yang lain sepanjang mempunyai kemampuan serta persyaratan yang lengkap sebagaimana mekanisme yang berlaku dan sesuai aturan yang ada tetap punya kesempatan.

10. Bagaimana kondisi masyarakat minoritas ditengah-tengah masyarakat mayoritas? Siantar adalah kota yang paling toleran secara nasional, oleh karenanya patut diapreasiasi bahwa keberagaman etnis, suku dan budaya sudah membaur dan terjalin dengan baik didiri warga kota siantar sehingga antara minoritas dab mayoritas sudah tidak nampak ada perbedaan yang signifikan dimana rasa toleranasi juga sudah sangat baik dimana hal ini dapat kita lihat dalam aktifitas masyarakat di kota siantar yang sudah sangat paham arti pentingnya kebersamaan hidup ditengah keberagaman.

(4)

11. Bagaimana partisipasi politik masyarakat minoritas dalam kegiatan pemko siantar? sangat baik, dimana mereka juga sangat memberikan andil pembangunan dan kemajuan kota ini termasuk pemahaman politik juga sudah sangat baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa kali pemilu diwaktu lalu bahwa partisipasi masyarakat minoritas juga sangat mau peduli ikut serta dalam kegitan dimaksud dan malah ada yang langsung aktif ikut dalam kepanitian.

12. Apakah yang sudah dan akan dilakukan pemerintah dalam politik multikultural bagi kaum minoritas, adakah tindakan khusus yang dilakukan ?

saya rasa perlakuan politik multikultural disiantar ini tidak ada pembedaan antara minoritas dan mayoritas, semuanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama terkhusus dalam hal politik sama-sama mempunyai kesempatan yang sama.

(5)

B. Kepada Wakil Kepala Daerah – Drs. Koni Ismael Siregar

1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar?

Perkembangan politik pada saat ini masih bagus, karena kondusifitas politik yang ada di Kota Pematangsiantar masih terjaga dengan baik.

2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama?

Sangat baik, hal ini dapat dilihat dari sikap toleransi antar agama dan etnis yang ada di Kota Pematangsiantar. Sampai saat ini sara atau bentrok antar agama dan etnis tidak pernah terjadi, dan harus kita akui stabilitas politik di Pematangsiantar sangat baik, dan diharapkan ini menjadi contoh buat daerah lain di Sumatera Utara. 3. Seberapa penting politik multikultural dilakukan?

Sangat penting, karena multikutural merupakan salah satu persyaratan agar stabilitas dan kondusifitas di Kota Pematangsiantar tetap terjaga, multikultural ini juga tidak menjadikan perbedaan antara agama dan etnis yang ada, melainkan sebagai perekat. Multikultural ini saya lihat juga sebagai penguatan antar agama dan etnis.

4. Bagaimana implementasi politik multikultural di lingkungan Pemko Pematangsiantar?

Berkaitan dengan implementasi politik multikultural dari sudut struktural pemerintahan Kota Pematangsiantar, dimana seseorang yang memiliki prestasi kerja di struktur pemerintahan sangat diperhatikan. Jadi tidak ada diskriminasi antar agama dan etnis, kalau memang prestasi kerjanya baik, dia layak untuk diperhitungkan.

5. Mengapa jumlah etnis Batak Toba dan Batak Simalungun lebih banyak mengisi pos-pos/jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar?

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sampai hari ini struktur jabatan di Pemko Pematangsiantar di dominasi oleh Batak Toba. Tapi pada awalnya etnis yang mendominasi adalah etnis Simalungun, tapi mungkin ada perpindahan pejabat dari daerah lain dan memiliki prestasi, maka di promosikan ke dalam lingkungan Pemko Pematangsiantar. Jumlah penduduk Batak Toba di Pematangsiantar yang merupakan etnis terbanyak menjadi salah satu alasan juga.

6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar?

(6)

Mengenai sedikit atau banyaknya etnis lain diluar etnis mayoritas dalam hal menduduki jabatan, ini tergantung pemimpinnya, dalam hal ini walikota dan wakil walikota. Sampai saat ini struktur pemerintahan di Kota Pematangsiantar masih merangkul dan merekrut etnis-etnis lainnya.

7. Apakah faktor etnis dan agama mayoritas menjadi pilihan utama?

Sebaiknya tidak demikian, tapi timbul memang kalau pemimpin itu lebih memperhatikan dan merangkul sukunya. Karena dia merasa itu merupakan bagian dari kulturnya, tapi tetap saja tidak terlepas dari kinerja dan prestasi pegawai itu sendiri. Jangan asal milih tapi tidak memenuhi syarat untuk mengisi jabatan. Selain faktor etnis, faktor agama juga menjadi pertimbangan, kalau misalnya pemimpin tersebut seorang, tidak dapat dipungkiri dia akan lebih memilih yang seagama dengannya. Jadi terkadang yang tidak seetnis dengan pemimpin merasa di “anak tirikan” atau tidak diberdayakan.

8. Bagaimanakah sistem perekrutan pejabat di Pemko Pematangsiantar? Apakah berdasarkan profesionalitas kerja atau berdasarkan perwakilan mayoritas/minoritas?

Kalau terkait dengan sistem perekrutan pejabat atau promosi jabatan terdiri dari sistem karir dan prestasi kerja. Tetapi di Kota Pematangsiantar sistem ini bisa dibilang belum terlaksana dengan baik dan tidak berpedoman pada aturan dan peraturan. Artinya seseorang itu dilihat gak prestasinya atau kinerjanya, jangan kesannya jadi suka-suka. Nah ini juga berkaitan dengan etnis dan agama tadi, yang tidak pantas menduduki jabatan tersebut, malah mendudukinya hanya karena kesamaan etnis dan agama dengan pemimpinnya, ini bukan hal yang bagus. Jadi kedepannya pemimpin harus memperhatikan pejabat yang ingin dipromosi berdasarkan prestasi kerja, pendidikan, pengalaman, loyalitas dan lain sebagainya. 9. Bagaimana kedudukan masyarakat minoritas di dalam susunan birokrasi

pemerintahan?

Jadi kita ketahui bahwasanya ada etnis minoritas di lingkungan Pemko Pematangsiantar, akan tetapi mereka ini tetap diperhatikan.

(7)

10. Bagaimana partisipasi politik masyarakat minoritas dalam kegiatan Pemko Pematangsiantar?

Mereka ini tetap ikut berkiprah membangun Kota Pematangsiantar dan tiap-tiap etnis minoritas ini memiliki paguyuban, dan sampai saat ini mereka ikut berpartisipasi dalam membangun Kota Pematangsiantar.

11. Apakah yang sudah dan akan dilakukan pemerintah dalam politik multikultural bagi kaum minoritas, adakah tindakan khusus yang dilakukan?

Sebaiknya pemerintah Kota Pematangsiantar memperhatikan kaum minoritas, karena ini merupakan aset dan peduli dengan perkembangan Kota Pematangsiantar. Kalau dia mendiami Siantar, berarti dia aset yang harus diperhatikan oleh pemerintah Kota Siantar.

(8)

C. Kepada Anggota DPRD – Arapen Ginting (51 Tahun)

1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? Perkembangan politik sudah berjalan dengan baik. Dari Pemerintah Kota sudah berusaha meningkatkan perubahan-perubahan yang nyata. Selain itu sinergitas antara eksekutif dengan legislatif juga telah dibangun untuk memaksimalkan program kerja pemerintah Kota Pematangsiantar.

2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama?

Keberagaman etnis dan agama di Kota Pematangsiatar tentu sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi politik, namun keberagaman ini hendaknya tidak digunakan sebagai alat untuk mengkotak-kotakkan masyarakat di periode-periode pemilihan.

3. Apa yang sudah dan akan dilakukan pemerintah legislatif terkait politik multikultural? Tentunya pemerintah legislatif tidak menutup kemungkinan kepada seluruh masyarakat dari lintas etnis dan agama karena memang sudah seharusnya kapasitas dan kompetensi yang diutamakan.

4. Bagaimana partisipasi masyarakat minoritas dalam mencalonkan diri menjadi anggota legislatif?

Masyarakat minoritas dalam mencalonkan pemilihan legislatif sangat minim karena kebanyakan dari mereka sekedar memikirkan hidup aman sudah lebih dari cukup dan juga banyak terlibat di tim pemenangan salah satu calon tertentu. Selain itu cost politic yang cukup besar menjadi perhatian khusus.

(9)

5. Apabila ada yang mencalonkan dari masyarakat minoritas, apa yang menjadi motivasi masyarakat untuk mengikuti pencalonan?

Dari calon yang ada sepertinya mereka lebih mengarah kepada peningkatan taraf hidup mereka yang minoritas. Atau bisa dibilang mereka yang mencalonkan ingin menaikkan taraf etnis mereka.

6. Bagaimana penilaian anggota legislatif terhadap kinerja pemerintah kota Pematangsiantar terkait partisipasi politik masyarakat minoritas dalam politik miltikultural?

Sejauh ini memang tidak ada program khusus dari pemerintah. Akan tetapi selaku pelaksana pemerintahan mereka harus memberikan perhatian kepada etnis minoritas di Kota Pematangsiantar. Akan tetapi yang saya lihat, tetap berjalan dengan baik, karena belum pernah ada tindakan diskriminasi terhadap etnis minoritas.

(10)

D. Tokoh Masyarakat – Russel Sipayung (60 Tahun)

1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? Politik di Kota Pematangsiantar bisa dikatakan sudah berjalan dengan cukup baik, dengan terus berkembangnya terobosan-terobosan yang sudah dilakukan baik dari aparatur pemerintah kota dan juga perkembangan yang terjadi di masyarakat.

2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama?

Kita tahu bahwa komposisi penduduk di Kota Pematangsiantar terdiri dari beberapa etnis dan agama, dan hal ini tentu saja memberikan dampak pada kondisi politik di Kota Pematangsiantar. Akan tetapi yang saya lihat keberagaman ini perpolitikan di Kota Pematangsiantar lebih berwarna.

3. Apakah politik multikultural sudah dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah Kota Pematangsiantar?

Saya rasa sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya suku lain diluar suku mayoritas yang menduduki jabatan baik di pemerintahan eksekutif maupun legislatif, dan tentunya menurut saya sesuai dengan kemampuan dan profesionalitas kerja yang dia miliki.

4. Apakah politik multikultural memberikan peluang bagi masyarakat minoritas untuk memperoleh jabatan di pemerintahan eksekutif?

Seperti yang saya katakan tadi bahwa baik mayoritas maupun minoritas memiliki peluang yang sama dalam memperoleh jabatan di pemerintahan eksekutif, asalkan memenuhi kriteria untuk menduduki jabatan tersebut.

5. Apa yang menyebabkan masyarakat minoritas minim peran dalam pemerintahan baik eksekutif maupun legislatif?

Keinginan dari masyarakat minoritas sendiri yang kurang tertarik dalam pencalonan pemilihan, selain itu kemampuan finansial untuk mencalonkan juga menjadi

(11)

E. Masyarakat Minoritas –

1. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar?

Sampai sejauh ini kondisi politik di Kota Pematangsiantar aman dan saya rasa mengalami peningkatan, terlebih disaat periode-periode pemilihan, terlihat dari antusias masyarakat yang semakin tinggi dan tidak dapat dipungkiri dapat menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat kecil.

2. Bagaimana penilaian Anda akan kenyamanan bertempat tinggal di Kota Pematangsiantar selama ini?

Walaupun saya berasal dari kalangan minoritas, tetapi tingkat kenyamanan di daerah tempat saya tinggal sangat aman dan juga saling menghargai satu dengan yang lain.

3. Bagaimana penilaian Anda akan partisipasi politik masyarakat minoritas di Kota Pematangsiantar?

Kalau berbicara mengenai partisipasi politik, saya rasa sudah mengalami peningkatan dibanding masa sebelumnya. Akan tetapi masyarakat minoritas pada umumnya masih lebih tertarik menjadi tim sukses kandidat daripada terjun menjadi kandidat.

4. Apa yang menyebabkan tingkat partisipasi politik masyarakat minoritas di Kota Pematangsiantar tergolong rendah?

Hal ini dikarenakan keinginan masyarakat sendiri yang kurang tertarik untuk terjun dalam pencalonan, selain itu kemampuan finansial jadi pertimbangan yang sangat penting.

(12)

Keterangan wawancara:

1 Wawancara dengan mantan Walikota Pematangsiantar Bapak Hulman Sitorus, dilakukan pada tanggal 25 Januari 2016 pukul 15.00 WIB di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar.

2 Wawancara dengan mantan Wakil Walikota Pematangsiantar Bapak Koni Ismael Siregar, dilakukan pada tanggal 11 April 2016 pukul 15.00 WIB di salah satu rumah makan di Kota Medan.

3 Wawancara dengan anggota DPRD Kota Pematangsiantar periode 2014-2019 Bapak Arapen Ginting, dilakukan pada tanggal 26 Januari 2016 pukul 10.00 WIB di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar.

4 Wawancara dengan Tokoh Masyarakat Etnis Simalungun Bapak Russel Sipayung, dilakukan pada tanggal 26 Januari 2016 pukul 16.00 WIB di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar.

5 Wawancara dengan Tokoh Agama Bapak Pendeta Robert, dilakukan pada tanggal 24 Januari 2016 pukul 16.00 di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar. 6 Wawancara dengan masyarakat sipil etnis mayoritas (Simalungun) Bapak Carlos

Purba, dilakukan pada tanggal 27 Januari 2016 pukul 14.00 WIB, di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar.

7 Wawancara dengan masyarakat sipil etnis minoritas (Minang) Bapak Aprijal Koto, dilakukan pada tanggal 27 Januari 2016 pukul 10.00 WIB, di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar.

Referensi

Dokumen terkait

To improve earthquake engineering practice in Indonesia through detailed review and discussion of state-of-the-art procedures applied by prominent engineers to evaluate

Mata ikan pada semua perlakuan datar kecuali pada perlakuan P1Q3 (Ikan nila + ekstrak daun kecombrang 40 % dan P2Q3 (Ikan kakap merah + ekstrak daun kecombrang 40 %)

Metode adalah sebuah prosedur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian metode tersebut menekankan pada langkah-langkah  pembelajaran. Pendapat lain

Pendidikan di Tasikmalaya pada tahun 1913-1942 dengan rumusan masalah (1) Bagaimana latar belakang berdirinya organisasi Paguyuban Pasundan?; (2) Bagaimana keadaan

Menurut saya setidaknya ada lima peran yang dapat diambil oleh museum: (1) peran sosial; (2) peran akademik; (3) peran eduksi; (4) peran pemberdayaan masyarakat; (5) peran

PROGRAM STUDI KEAHLIAN: KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN: AKUNTANSI.. JUDUL BUKU:

Ayam pedaging adalah ayam jantan dan betina muda yang berumur di bawah 8 minggu dengan bobot badan tertentu, mempunyai pertumbuhan cepat serta mempunyai dada yang lebar

[r]