• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara kebijakan dividen terhadap volatilitas harga saham. Peneliti melakukan penelitian dengan jumlah sampel 70 perusahaan yang terdaftar dalam BEI dan membayarkan dividen selama 3 tahun berturut-turut (2010-2012).

Namun dalam proses penelitian, peneliti melakukan eliminasi terhadap 6 perusahaan yang merupakan outlier berdasar keputusan nilai Mahalanobis Distance. Hasilnya, terdapat total 192 observasi yang dilakukan oleh peneliti. Pada proses selanjutnya, peneliti juga melakukan pemisahan model penelitian sesuai variabel independennya dan mengeliminasi variabel size karena variabel tersebut terindikasi sebagai selection bias.

Dari hasil yang telah dijelaskan pada bab IV, maka dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh negatif signifikan antara Dividend Yield dengan Share Price Volatility, baik dalam tingkat signifikan 5% ataupun 10%. Kembali pada hasil model 4.10.1, pengaruh dividend yield terhadap share price volatility tidak dapat di identifikasi karena terbukti bahwa variabel dividend payout ratio dan variabel size merubah kompisisi model sehingga mempengaruhi koefisien pengaruh dari dividend yield (selection bias).

(2)

Nilai yang tidak konsisten antara hasil model 4.8.1 (dividend yield negatif signifikan pada tingkat signifikan 10%) dengan hasil model 4.10.1, menunjukkan bahwa dividend yield menjadi bias dalam model ini karena tidak konsisten sepenuhnya sebagai variabel yang independen dan tidak mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Nilai R2 dan F-statistic menjelaskan bahwa model 4.10.1 tidak cocok untuk menggambarkan pengaruh dividend yield dengan price volatility karena keseluruhan variabel secara bersama-sama tidak mampu mempengaruhi volatilitas harga saham tiap tahun.

Hasil ini menolak apa yang diungkapkan Baskin (Allen dan Rachim, 1996) mengenai konsep duration effect, rate of return effect, dan arbitrage effect terhadap dividend yield. Namun hasil ini secara tidak langsung mendukung hasil dari Allen dan Rachim (1996) bahwa dividend yield bermasalah sehingga kebijakan dividen bisa dilihat pengaruhnya dengan volatilitas harga saham hanya melalui dividend payout ratio. Pada hasil Allen dan Rachim (1996), dividend yield dieliminasi karena masalah multikolinearitas. Namun pada penelitian ini diketahui bahwa nilai koefisien multikolinearitas memenuhi syarat, namun nilai p-value nya yang diidentifikasi dalam analisis bad control menunjukkan terjadi hubungan antara dividend yield dan dividend payout ratio. Peneliti juga mengambil tindakan untuk tidak mengeliminasi dividend yield, tetapi memisahkan variabel independen yang berkorelasi ke dalam 2 model regresi.

(3)

Pada hasil akhirnya, dividend yield tidak memiliki pengaruh terhadap share price volatility karena secara keseluruhan variabel tersebut tidak dapat menunjukkan kondisi yang signifikan untuk menjelaskan variasi price volatility.

2. Terdapat pengaruh signifikan negatif antara Dividend Payout Ratio dengan Share Price Volatility dalam tingkat signifikan 5%. Teori yang mendukung hasil ini adalah rate of return effect dan information effect. Dalam dividend payout ratio, proporsi besarnya dividen yang diberikan kepada investor dari total pendapatan perusahaan akan membentuk penilaian investor terhadap pendapatan perusahaan di masa depan. Apakah investor akan menilai saham berdasar potensi pertumbuhan atau asset in place. Hal ini akan mempengaruhi volatilitas harga saham karena rate of return tidak stabil sehingga nilai error nya tinggi (rate of return effect).

Informasi yang disampaikan dalam jumlah payout ratio yang tinggi juga akan memberi sinyal baik atas stabilitas perusahaan. Sehingga saat perusahaan menurunkan atau tidak membayar dividen, maka investor menangkapnya sebagai sinyal negatif yang menurunkan stabilitas perusahaan di masa depan.

Hasil dalam model 4.10.2 juga menunjukkan konsistensi hubungan dari setiak faktor variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien dividend payout ratio tetap bernilai negatif dan signifikan, dan nilai koefisien earning volatility tetap bernilai positif seperti pada model

(4)

4.8.1. Konsistensi ini meenunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut sepenuhnya independen sehingga tidak terpengaruh oleh bad control.

3. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan, hubungan antara dividend yield dan dividend payout ratio yang signifikan dalam correlation anaylsis menunjukkan bahwa perusahaan yang diteliti menggunakan kebijakan dividen yang bersifat fluctuating dividend payment atau residual dividend model.

Kondisi signifikan sebesar 0,0001 (Tabel 4.21) menggambarkan bahwa saat perusahaan merubah dividend yield nya, maka dividend payout ratio dari perusahaan tersebut juga cenderung berubah. Kemungkinan yang terjadi adalah perusahaan menganut kebijakan pembayaran dividen yang disesuaikan dengan sebarapa besar jumlah pendapatan perusahaan dan berapa dana yang dibutuhkan dalam investasi internal. Saat perusahaan membuat keputusan pembayaran, maka hal tersebut mempengaruhi nilai dividen baik dilihat dari sisi yield ataupun payout ratio.

Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa sampel perusahaan di BEI yang diteliti, secara umumya memiliki kebijakan dividen bersifat fluctuating dividend payment atau residual dividend model. Sehingga dividend payment dan dividend payout ratio tidak dapat digabungkan dalam satu model sebagai variabel yang independen.

Hasil correlation analysis juga menunjukkan bahwa variabel faktor karakteristik bisnis yang berupa size adalah variabel bad control. Hasil ini

(5)

menolak semua hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa size adalah variabel yang memiliki hubungan kuat dengan price volatility karena kondisi tersebut sebetulnya overestimated. Hasil dari Baskin (Allen dan Rachim, 1996) dan Hussainey et al. (2011) menyebutkan bahwa size memiliki pengaruh negatif signifikan, sedangkan Allen dan Rachim, (1996) menyebutkan terjadinya pengaruh yang positif dan signifikan.

Peneliti dalam model sebelumnya (model 4.8.1) juga menunjukkan hasil yang sesuai dengan hasil Baskin dan Hussainey et al. Namun setelah analisis bad control, size teridentifikasi sebagai bad control yang menyebabkan selection bias pada variabel independen lainnya. Untuk itu peneliti berkesimpulan bahwa variabel size merupakan variabel yang harus dieliminasi karena merubah komposisi dan memberikan hasil yang tidak efisien dalam model.

Penelitian ini tidak sepenuhnya mendukung teori dan hasil penelitian Baskin (Allen dan Rachim, 1996), dan sebagian besar mendukung hasil uji yang dilakukan Allen dan Rachim, (1996) dalam pasar saham Australia. Dalam penelitian Allen dan Rachim, (1996) dividend yield tidak memiliki pengaruh dengan share price volatility. Ini disebabkan oleh multikolinearitas antara kedua variabel independen. Namun dividend payout ratio masih memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan. Perbedaanya adalah, dalam penelitian ini koefisien multikolinearitas antara tiap faktor dalam variabel independen terpenuhi namun dalam nilai p-value nya pada analisis korelasi, dividend yield, dividend payout ratio dan size tidak memenuhi syarat yang ada.

(6)

Hipotesis yang terpenuhi dalam penelitian ini adalah hipotesis 2. Hipotesis 1 yang menyebutkan bahwa dividend yield memiliki pengaruh negatif dengan volatilitas harga saham tidak dapat dipenuhi. Hasil lainnya yang didapatkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian Baskin (Allen dan Rachim, 1996) adalah, framework untuk memasukkan dividend yield dan dividend payout ratio secara bersamaan dalam 1 model sebagai kebijakan dividen, tidak bisa dilakukan di tiap negara. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tiap sampel perusahaan di pasar saham yang diteliti, memiliki keputusan kebijakan yang berbeda sehingga menyebabkan dividend yield dan payout ratio memungkinkan untuk berhubungan satu sama lain atau tidak. Selain itu, hasil penelitian sebelumnya yang terkait variabel size juga dibantah dalam hasil penelitian ini sehingga hasil penelitian sebelumnya dapat terjadi kemungkinan overestimated.

Pernyataan semakin tinggi dividen yang dibayarkan maka volatilitas harga saham akan semakin kecil, hanya dapat dijawab berdasar kebijakan dividen dari nilai payout ratio. Saat perusahaan menyediakan pendanaan untuk dividen lebih banyak (asumsi payout ratio adalah perbandingan total dividen terhadap net income perusahaan), kecenderungan nilai saham perusahaan tersebut akan dinilai baik dimata investor karena pendapatan dari dividen memiliki error lebih kecil dibanding pendapatan dari investasi internal (rate of return). Adanya asymetric information juga menyebabkan investor menganggap bahwa pembayaran dividen menunjukkan masuknya arus kas masa depan dalam jangka waktu dekat.

(7)

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini sudah menggunakan metode perhitungan yang lebih kompleks yaitu data panel, dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan metode cross-section. Namun penelitian ini masih memiliki keterbatasan dalam prosesnya yaitu:

1. Peneliti memilih rentang waktu 3 tahun (2010 - 2012) dengan alasan, hanya pada tahun tersebut dapat ditemukan cukup banyak perusahaan yang membayarkan dividen secara berturut-turut. Bila ditambahkan tahun 2008, 2009 dan 2013 akan terjadi pengurangan sampel karena banyak perusahaan yang memutusakan kembali untuk tidak membayar dividen atau menahannya sebagai retained earning pada kondisi tertentu.

2. Peneliti melakukan perhitungan berbasis data tahunan, sehingga untuk menguji pengaruh antar variabel peneliti mengambil dari total pembayaran dividen di akhir tahun dan tidak melalui waktu pembayaran dividen tersebut dilakukan. Hal ini dilakukan peneliti karena berlandasan dari jurnal penelitian sebelumnya yang menguji berdasar data tahunan.

5.3 Saran

Berikut adalah saran untuk penelitian ke depannya:

1. Diharapkan rentang waktu yang dipakai untuk penelitian selanjutnya lebih panjang dibandingkan kondisi sekarang dengan asumsi jumlah

(8)

perusahaan yang konsisten membayar dividen secara berturut-turut setiap tahunnya bertambah.

2. Pengaruh kebijakan dividen dengan volatilitas harga saham dapat diteliti dampaknya saat pengumuman pembayaran dividen.

3. Saat menilai kebijakan dividen, dividend yield dan dividend payout ratio harus dipisahkan bila penelitian dilakukan terhadap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.4 Implikasi

1. Bagi Perusahaan

Berdasarkan hasil dari studi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa manajer dari perusahaan yang memiliki saham dan membayarkan dividen pada investor, dapat mempengaruhi dan mengkontrol volatilitas harga sahamnya melalui perubahan kebijakan dividen (dividend payout ratio).

2. Bagi Investor

Dapat diambil kesimpulan seperti manfaat penelitian dalam bab I yaitu, investor dengan preferensi dividend dapat memilih saham yang membayarkan dividen tinggi karena cenderung memiliki volatilitas harga yang rendah. Investor dengan preferensi capital gain juga dapat memilih saham yang memiliki dividend payout ratio yang tinggi atau bertumbuh karena dapat menghasilkan excess return yang lebih besar dan memiliki volatiltias stabil sehingga nilainya dimasa depan lebih mudah diprediksi.

Referensi

Dokumen terkait

Perjanjian ini dilakukan tidak lain untuk dapat melindungi atas karya cipta yang diterbitkan oleh penerbit yang kaitannya dengan adanya hak eksklusif yang dimiliki oleh

Item ke-28 sekali lagi menunjukkan pengajaran dan pembelajaran (P&P) Balaghah telah memberikan kesan yang baik apabila majoriti responden telah bersetuju dengan catatan min

Peningkatan mutu produk dan pelayanan merupakan tujuan yang secara konsisten hendak dicapai: deming menyarankan bahwa seluruh jajaran organisasi mempunyai komitmen untuk

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS.. Beberapa

Berdasarkan struktur biaya usahatani padi sawah baik pada MH maupun MK pada petani SL-PTT maupun non SL- PTT ada beberapa temuan yang sejalan dengan hasil penelitian Nurasa

Kemudian sebagian larutan dipindahkan kedalam tabung reaksi yang kemudian ditambah dengan NaOH 20%, timbul warna berpendar hijau yang menunjukkan adanya sakarin.. Pada uji siklamat,

Sesuai dengan judul penelitian, yaitu “Ciri bahasa perempuan pada karakter Holly Kennedy dalam novel P.S I LOVE YOU” , maka data yang dianalisis didapat dari novel

Fenomena praktik prostitusi yang terjadi pada lingkungan wisata ini merupakan suatu tindakan yang tidak berdasarkan norma-norma yang ada, baik norma agama maupun